Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas penyertaanNya maka
saya dapat menyelesaikan penulisan laporan ini dengan baik dan lancer, walau pun
banyak kendala yang saya hadapi tapi karena kuasa yang berlimpa dari padanya sehinga
semuanya itu dapat terselesaikan.

Laporan ini adalah salah satu bukti telah dilaksanakannya suatu praktek kerja
kayu . Melalui laporan ini kita dapat mengetahui proses terlaksananya kegiatan praktek
kayu tersebut.

Demikian laporan ini saya buat belum mencapai kesempurnaan. Karena itu
usul, saran dan kritik yang menbangun yang diberikan oleh pak pembimbing selaku
pengajar praktek kayu tersebut dan teman-teman akan sangat saya harapkan dan akan
saya terima dengan senang hati.

Kupang, 16 november 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………………………

Daftar Isi……………………………………………………………….

BAB 1 Pendahuluan

1. Latar belakang………………………………………………….
2. Tujuan…………………………………………………………..
3. Keselamatan Kerja (k3)…………………………………………
4. Peralatan Kerja………………………………………………….

BAB 2 Pembahasan

1. Job 1 Latihan Dasar Mengetam dan Mengergaji………………..


a. Tujuan……………………………………………………
b. Gambar kerja…………………………………………….
c. Peralatan dan Bahan……………………………………..
d. Langkah Kerja…………………………………………...
2. Job 2 Sambungan Bibir Miring………………………………….
a. Tujuan……………………………………………………
b. Gambar Kerja…………………………………………….
c. Peralatan dan Bahan……………………………………..
d. Langkah Kerja…………………………………………..
3. Job 3 Hubungan Ibu Pintu (kusen)………………………………
a. Tujuan……………………………………………………
b. Gambar Kerja…………………………………………….
c. Peralatan dan Bahan……………………………………..
d. Langkah Kerja…………………………………………....
4. Perhitungan Kebutuhan Balok untuk Job 1, Job 2, dan Job 3……

BAB 3 Kesimpulan dan Saran

BAB 4 Dokumentasi
BAB 1. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Agar mahasiswa dapat mengerti dan paham tentang bagai mana cara
- Mengunakan perkakas tangan
- Cara mengetam kayu yang baik dan benar
- Melukis dan member tanda pada alat kerja
- Memotong dengan gergaji yang baik dan benar

2. Tujuan
Tujuan yang diharapkan setelah kegiatan praktek bengkel usai, dimana mahasiswa /
mahasiswi mampu terampil dalam :
- Menggunakan perkakas tangan sesuai dengan fungsinya.
- Mengetam kayu secara rata, lurus, datar dan siku dengan baik.
- Melukis dan memberi tanda pada benda kerja sesuai dengan gambar.
- Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan
dengan baik dan benar

3. Keselamatan Kerja
1. Sebelum memulai praktek awali dengan doa
2. Pakailah selalu pakaian kerja, masker dan topi atau helem pada saat praktik
3. Simpanlah alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan baik dan
teratur apabila belum digunakan.
4. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan seksama
dan teliti.
5. Pusatkanlah perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
6. Ikuti petunjuk-petunjuk dari Instruktur.
7. Kerjakan sesuai dengan langkah – langkah kerja
8. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya
9. Lindungi alat dari kerusakan
10. Alat dibersihkan setelah dipakai
11. Jagalah kebersihan ruang praktik sesudah praktik selesai
4. Peralatan kerja
Ada banyak jenis peralatan kerja kayu yang dapat dipakai. Peralatan dan perkakas
kerja kayu dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:

A. Alat pemotong
1. Gergaji belah adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu yang
arah potongannya sejajar dengan arah serat kayu.
2. Gergaji potong adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu
dengan kedudukan tegak lurus terhadat serat kayu.
3. Gergaji punggung dan gergaji bajang , gergaji punggung dipergunakan
untuk penggergajian dengan ketelitian kesemua arah tanpa memperhatikan
arah serat dari kayu. Sedangkan gergaji bajang dipergunakan untuk
pekerjaan yang sangat halus dan dengan ketelitian yang tinnggi.
4. Gergaji pelobang adalah gergaji yang digunakan untuk membuat lubang
dengan diameter yang besar.
5. Gergaji Punggung yang dapat dibalikdipergunakan untuk memotong kayu
dengan halus yang lebih halus dalam bentuk dan ukuran yang diperlukan.
6. Gergaji Kompas dipergunakan untuk membuat lubang bundar maupun
persegi.
7. Gergaji Pembentuk Sudut (Gergaji PotongMiring )dipergunakan untuk
memotong siku atau miring/verstek dengan sudut-sudut tertentu sesuai
dengan yang diinginkan.

B. Alat pelubang
1. Pahat .Pahat adalah merupakan peralatan pokok untuk membuat celah
sambungan, melubangi dan membentuk benda kerja. Pahat dan alat
pencukil untuk memotong kayu, membuat celah dan melubangi harus dipukul
dengan palu atau malet.

a. Pahat kuku kekar (fimer chisel) digunakan untuk menusuk dan mencukil
kayu
b. Pahat kuku miring (bevel-edge chisel) , Fungsi pahat ini adalah untuk
membersihkan atau merapikan bagian-bagian yang akan disambung.
c. Pahat pengupas (paring chisel), digunakan untuk membersihkan /
merapikan bekas pemahatan pada bagian dalam atau bagian-bagian yang
lebar, sehingga posisi pahat tetap rata dengan permukaan kayu .
d. Pahat miring (skew chisel) , digunakan untuk pemotongan halus pada serat
kayu yang sulit .
e. Pahat lubang terdapat bebera pajenis dan bentuk dari pahat lubang-purus,
yaitu:Pahat miring, digunakan untuk pemahatan lubang lebar dan dalam
(lebar potongan 1“ - 2“).Pahat serombong, digunakan untuk pemahatan
lubang dangkal(lebar potongan ¼“ sampai 2“).Pahat lubang-purus,
digunakan untuk pemahatan lubang yang dalam dan sempit.
f. Pahat Tusuk

C. Alat pengukur
a. Mistar, Rol meter dan meteran kayu adalah alat yang digunakan untuk
mengukur benda kerja, dimana ukuran yang tertera pada bilahnya dalam
satuan (cm dan inchi).
b. Siku-siku .Dipergunakan untuk Mengontrol kesikuan pada benda kerja dan
Menggaris tegak lurus atau memberi tanda . Ada beberapa jenis siku ,
yaituSiku-siku 90 derajad, siku Perempat , Siku Goyang ,

D. Bangku kerja / meja kerja


1. Bangku Kerja .Bangku kerja ini berfungsi pada saat mengetam,
menggergaji dan memahat, selain itu juga bangku kerja ini juga berfungsi
menyimpan peralatan yang akan digunakan.
2. Meja Kerja adalah tempat atau areal pada bangku kerja dimana nantinya
kita akan melakukan pekerjaan.

E. Alat – alat pembantu


1. Pensil adalah alat pemberi tanda yang akan meninggalkan bekas pada benda
kerja. Dalam pertukangan kayu biasanya menggunakan pensil lunak,yaitu
antara 3B s.d. 6B dengan bentuk bulat telur.
2. Penggores adalah alat yang terbuat dari logam berbentuk silindris lurus dan
diruncingkan dibagian ujung depan.Fungsi penggores adalah untuk
membuat tanda/garis batas pengerjaan.
3. Perusut adalah alat gores kayu untuk membuat garis-garis sejajar dengan
salah satu tepi benda kerja.Alat ini berfungsi untuk menggambar atau
memberi tanda pada sambungan lubang dan pen serta tebal maupun lebar
kayu .
4. Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan pada setiap bengkel kayu .
Palu juga memiliki beberapa jenis , yaitu palu besi , palu kayu , dan palu
karet / plastic
5. Penjepit / klem adalah alat yang berfungsi untuk menjepit kayu sehingga
mempermudah dalam penyambungan .Beberapa jenis penjepit , yaitu klem
batang , Klem C , dan klem F .
6. Kikir dan kikir parut digunakan dalam pertukangan kayu untuk
pembentukan potongan-potongan yang tidak teratur dan untuk kurva –
kurva yang tidak memungkinkan mengunakan ketam.
BAB 1 PEMBAHASAN
1. Job 1 Latihan Dasar Mengetam dan Mengergaji Kayu
a. Tujuan

Tujuan yang diharapkan setelah kegiatan praktek bengkel usai, dimana


mahasiswa / mahasiswi mampu terampil dalam :
1. Menggunakan perkakas tangan sesuai dengan fungsinya.
2. Mengetam kayu secara rata, lurus, datar dan siku dengan baik.
3. Melukis dan memberi tanda pada benda kerja sesuai dengan gambar.
4. Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan
dengan baik dan benar

b. Instruksi Umum dan Khusus

Pada praktek kerja topik ini dimaksudkan untuk memberikan latihan dasar
mengetam dan menggergaji dengan bahan kayu usuk / kaso ukuran 5/7 cm
menjadi ukran 4/6 cm . Kemudian, memeriksa kondisi dan ukuran kayu
tersebut serta ketajaman dari peralatan / perkakas yang akan digunakan .

c. Gambar kerja
d. Peralatan dan Bahan

Pada praktikum job 1 mengenai latihan dasar mengetam dan menggergaji


dapat menggunakan alat dan bahan sebagai berikut :

- Gergaji tangan pemotong / pembelah - rolmeter


- Gergaji punggung - Pensil / kraspen
- Siku dan siku verstek
- Kayu kanper ukuran 6/8

e. Langkah Kerja
Prosedur kerja / langkah kerja yang sebagai acuan dalam praktikum job 1
mengenai latihan mengetam da menggergaji, yaitu sebgai berikut :

1. Sebatang kayu usuk / kaso dengan ukuran 5/7 cm yang sudah disiapkan
diketam menjadi ukuran 4/6 cm,dengan ketentuan :
2. Megetam muka lebar I dan sisi tebal 1 secara rata , lurus , halus , dan
kemudian siku sisi tebal 1 terhadap muka lebar 1 .Demikian dilakukan juga
pada muka lebar II dan sisi tebal 2
3.Menetukan lebar kayu dengan mengukur salah satu muka lebar ( misalnya
memakai muka lebar I ) menjadi 6 cm dan memproyeksikannya . kemudian
mengetam salah satu sisi tebal ( misalnya memakai sisi tebal 1) sampai rata
sesuai ukuran .
4.Menentukan tebal kayu dengan Mengukur salah satu sisi tebal misalnya
memakai sisi tebal 1 ) menjadi 4 cm dan memproyeksikannya . kemudian
mengetam salah satu muka lebar ( misalnya memakai muka lebar I ) sampai
rata sesuai ukuran .
5.Selanjutnya ,Melukis bagian – bagian yang akan digergaji pada kayu ukuran
4/6 cm yang telah selesai diketam, dengan berdasarkan ukuran yang sudah di
tentukan pada gambar kerja .
6.Berikutnya, Penggergajian pada kayu yang telah selesai dilukis denagan
ketentuan :
1. Menggergaji belah menggunakan gergaji pembelah / gergaji
punggung sampai batas lukisan .
2. Menggergaji potong sampai batas lukisan.
3. Menggergaji potong miring sampai batas lukisan.
2. Job 2 Sambungan bibir miring berkait

a. Tujuan
Pada akhir praktek bengkel, mahasiswa diharapkan terampil dalam :
1. Menggunakan perkakas tangan.
2. Membuat bentuk sambungan bibir miring berkait.
3. Memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan tersebut.
4. Pemahatan, pengeboran dan melubangi kayu.

b. Ciri Umum dan Khusus


Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok (gelagar) bekerja gaya tarik
yang saling berlawanan arah, maka pada setengah panjang bibir sambungan
ditakik sehingga berbentuk kait.
Panjang bibir sambungan = 2,5 – 3 h
h = tinggi kayu.

c. Gambar Kerja
d. Peralatan dan Bahan
1. Gergaji potong / belah
2. Pensil / kraspen
3. Ketam
4. Siku – siku dan siku putar
5. Pahat lubang dan tusuk
6. Meteran
7. Palu kayu

e. Langkah Kerja
Prosedur kerja / langkah kerja yang sebagai acuan dalam praktikum job 2
mengenai sambungan bibir miring berkait, yaitu sebagai berikut

1. mengambil satu batang Kayu dengan panjang 50 cm .


2. Mengetam bahan tersebut hingga lurus siku dan rata untuk ukuran
4.5x6,5cm
3. memotong jadi dua dan beri tanda masing – masing ( misalnya A dan B )
4. Melukis sesuai gambar kerja :
1. menetukan panjang sambungan sesuai gambar
2. membagi 5 bagian dari kayu tersebut
3.membuat garis miring suai gambar
4.memberi tanda arsiran kayu yang akan dibuang
5. Memotong pada bagiaan- bagian batas sambungan untuk melepas kayu yang
terbuang
6. melepas kayu – kayu terserbut
7. menyambung kayu A dan B
8. memeriksa pada instruktur
Bila terjadi kurang sempurna penyambungan mengoreks kembali,kemudian
menyambung lagi dan melekukan pekerjaan ini sampai sambungan tersebut
berhasil baik

3. Job 3 Hubungan Ibu Pintu ( Kusen)


a. Tujuan
Pada akhir pelajaran diharapkan Mahasiswa dapat :
 Terampil dalam menggunakan perkakas kayu
 Membuat sambungan kuzen pintu / sambungan tiang atas dan ambang atas
 Sapat menerangkan prinsip hubungan tiang kuzen dengan ambang atas serta
Bentuk dan fungsi dan bagian – bagiannya.

b. Struktur Umum dan Khusus


Kuzen terdiri dari balok tegak ( tiang kuzen ) dan balok datar ( ambang ). Ukuran
kayu yang digunakan sebaiknya diperhitungkan atau disesuaikan dengan tebal
tembok, lebak atau besarnya daun pintu. Hubungan tiang kuzen dengan ambang
atas dibuat sambungan purus dan lubang. Lebat purus dibuat 1/3 ( h ) dan ambang
atas diperpanjang ( 8 ~ 10 ) cm kiri kanan yang dinamakan kuping kuzen. Untuk
menguatkan hubungan tiang dan ambang dipergunakan alat sambung paku.
Sedangkan untuk menyamarkan retakan yang terjadi antara kuzen dan tembok,
maka pada sisi luar tiang kuzen dibuat tali air dengan ukuran ( 0.6 x 0.6 ) cm.
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kuzen adalah arah dari bukaan pintu
jika kizen yang dibuat merupakan kuzen gandeng ( kuzen pintu dan jendela jadi
satu kesatuan )

c. Gambar Kerja
d. Peralatan dan Bahan
1.Gergaji potong, belah dan punggung
2.Pahat pukul dan pahat tusuk
3.Pensil / kraspen
4.Palu kayu dan palu besi
5.Siku
6.Perusut
7.Rol meter
8.Kayu usuk 5/7 cm, panjang 60 cm
9.Ketam dan ketam sponeng

e. Langkah Kerja

1. Persiapkan semua bahan dan peralatan yang akan diperlukan

2. Ketam kayu pada keempat sisinya dengan rata, lurus, halus dan siku sesuai
dengan ukuran yang ditentukan
3. Potong kayu menjadi 2 bagian yang sama panjang untuk tiang kuzen ( A ) dan
untuk ambang ( B )
4. Melukis tiang kezen ( A ) dengan berpedoman pada gambar kerja yang sudah
ada, kemudian beri tanda bagian – bagian yang akan dibuang dengan
menggunakan pensil
5. Lakukan hal yang sama untuk ambang atas ( B )
6. Mulailah dengan membuat purus tiang kuzen ( A ) dengan menggunaka gergaji
atau dengan bantuan alat

4 Perhitungan Kebutuhan balok untuk job 1, job 2, dan job 3

a. Analisa Bahan
Dalam menganalisa kebutuhan bahanp ada pengerjaan praktek kerja kayu 1 yang
mencakup job 1, job 2 dan job 3 yang harus di perhitungkan , yaitu :
1. Kebutuhan jumlah volume balok dan pada setiap job
2. Kebutuhan jumlah batang kayu ( balok dan papan ) yang digunakan pada
praktikum
Diketahui :
a. Ukuran awal balok job 1 dan 2 dengan ukuran 5/7 cm
b. Ukuran balok setelah diketam , yaitu job 1 dan 2 menjadi 4/6 cm
c. Panjang balok job 1 = 50 cm
d. panjang balok job 2 = 2 ( 25 ) cm = 50 cm
e. Panjang balok job 3 = 4 m ( 400 cm ) = 400/2 = 200 cm = 2 m
Catatan : Pada job 1 dan job 2 dikerjakan secara individu, sedangkan pada job 3
dibagi kedalam kelompok yaitu dalam kelompok kami berjumlahkan 5 orang.
Dengan jumlah mahasiswa keseluruhannya adalah 27 orang.

Penyelesaaian:
Menghitungjumlah volume balok
1. Volume balok Job 1 = 0,04 m × 0,06 m × 0,5 m = 1.2 x 10 -3 m3
∑V27 = 27 x 1.2 x 10 -3 m3 = 32.4 x 10 -3 m3

2. volume balok Job 2 = 0,04 m × 0,06 m × 0,5 m = 1.2 x 10 -3 m3


∑V27= 27 x 1.2 x 10 -3 m3 = 32 .4 x 10 -3 m3
3. volume balok job 3 = 0.04 m x 0.06 m x 0.5 m = 1.2 x 10 -3 m3 ∑V27= 27 x 1.2 x
10-3 m3 = 32 .4 x 10 -3 m3

Menghitung kebutuhan jumlah batang kayu yang digunakan pada praktikum kerja
kayu 1, kerja kayu 2 dan kerja kayu 3.

Banyak nya batang = ∑Vtotal balok / V balok sebenarnhya

Job 1 – 2 (Balok ukuran 4/ 6cm . 4 m )


∑V total = job I ∑V27 + job II ∑V27
= 32 .4 x 10 -3 m3 + 32 .4 x 10 -3 m3 = 64.8 x 10 -3 m3
V balok sebenarnya = 0,04 m × 0,06 m × 4 m = 9.6 x 10 -3 m3
Banyaknya batang = ∑Vtotal balok / V balok sebenarnhya
= 64.8 x 10 -3 m3 / 9.6 x 10 -3 m3
= 6.75 batang balok
Jadi , dapat disimpulkan bahwa pada praktikum kerja kayu1 dan kerja kayu 2 menggunakan
6.75 batang kayu ( balok ) yang berukuran 5/7 cm .4m
Job 3 ( balok ukuran 6/12 )

Sedangkan untuk menghitung jumlah batang balok yang dibutuhkan untuk membuat kusen
pada kerja kayu 3 dengan ukuran 6/12

Banyaknya batang balok yang dibutuhkan.


Dik:
Panjang keseluruhan balok : 4 m
Jumlah mahasiswa : 27 orang
Ukuran balok : 6/12 m = 0.5 m = 50 cm
Lebar pintu kayu = 90 cm
Dit:

Jumblah batang balok yang dibutuhkan?

Penampang 5 cm x 10 cm = 50 cm
Panjang balok 2,15 m + 0,8 m + 2,15 m = 5,1 m
Panjang kayu yang digunakan adalah 4 m jadi = 4 m x 5,1 m = 2 batang balok
Balok yang dibutuhkan untuk seluruh mahasiswa yang berjumlah 27 orang dan di bagi menjadi 5
kelompok adalah = 2 batang balok X 5 kelompok
= 10 batang balok
BAB 3 Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Dengan selesainya laporan kerja kayu I ini penulis dapat menyimpulkan bahwa
praktek kerja kayu penting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa, karena menambah
wawasan serta menambah pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun
kelapangan proyek ataupun yang ingin berwirausaha.

pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan, dimana pekerjaan kayu
merupakan pekerjaan konstruksi yang menyangkut pekerjaan kayu atau pekerjaan yang
menggunakan kayu. Kerja kayu dapat menunjang/memperlancar proses pembangunan di
proyek ataupun untuk menunjang isi dari bangunan tersebut berupa kontruksi
mebel/furniture, lemari, kursi, meja, perancah dll.

Saran
Dalam praktek kerja kayu mesin-mesin serta alat atau perkakas yang terdapat di lab
kayu sangat terbatas dan beberapa alat tidak dapat dipergunakan. Penulis berharap
nantinya alat/ perkakas di tambah untuk menunjang pembelajaran praktek kerja kayu
dan mempermudah/mempercepat pembelajaran bagi mahasiswa untuk kedepanya
BAB 4 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai