JURNAL
JURNAL
JURNAL
KONSENTRASI TEKNIK PRODUKSI
Disusun oleh:
HILMI IMAN FIRMANSYAH
NIM. 0910620057-62
ABSTRAK
Squeeze Casting adalah proses pengecoran logam dimana logam cair dibekukan dibawah tekanan
eksternal yang relatif tinggi. Pengecoran squeeze memadukan antara proses forging dan casting. Aging
treatment adalah suatu proses dari proses perlakuan panas yang dapat meningkatkan kekuatan dan
kekerasan pada produk tempa atau coran. Dalam penelitian ini, variasi suhu aging treatment adalah 100°
C; 125° C; 150° C; 175° C; dan 200° C. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa nilai porositas rata-rata
tiap variasi suhu aging treatment adalah 0,4%; 0,39%; 0,37%; 0,31%; dan 0,27% dan kekuatan lenturnya
mengalami peningkatan seiring kenaikan variasi suhu aging, yaitu 315.56 Mpa; 322.84 Mpa; 349.15 Mpa;
406.56 Mpa; 461.57 MPa.
Kata kunci : Squeeze casting, aging treatment, porositas, kekuatan lentur, Aluminium paduan (Al-Mg-Si)
1
2
gaya per satuan luas, sedangkan regangan pengecoran dengan cara gravitasi. Hal ini
adalah perubahan panjang per unit terjadi karena bersentuhnya logam cair
panjang bahan. dengan permukaan die memungkinkan
Dari penelitian oleh Chee Fai Tan terjadinya perpindahan panas yang cukup
dan Mohamad R. Said (2009) melakukan cepat sehingga menghasilkan struktur
penelitian kekerasan pada paduan mikro yang homogen dan sifat mekanik
aluminium 6061-T6 dengan precipitation yang baik.
hardening. Dengan memvariasikan suhu Berdasarkan mekanisme pengisian
aging antara 175 – 4200C dan waktu yang logam cair ke dalam die, pengecoran
berbeda. Dari hasil penelitiannya terlihat squeeze dikelompokkan menjadi 2 jenis,
bahwa ada pengaruh precipitation yaitu: direct squeeze casting dan indirect
hardening terhadap kekerasan spesimen. squeeze casting.
Dihasilkan kekerasan optimal pada 1. Direct squeeze casting
precipitation hardening antara suhu 175 – DSC merupakan suatu istilah
1950C dengan lama waktu 2 – 6 jam. Pada untuk proses pengecoran dimana logam
penelitian ini, spesimen tidak cair didinginkan melalui pemberian
menggunakan hasil dari squeeze casting. tekanan secara langsung yang diharapkan
Berdasarkan latar belakang diatas, mampu mencegah munculnya porositas
permasalahan yang akan diungkap dalam gas dan penyusutan
dalam penelitian kali ini adalah
“Bagaimana pengaruh aging treatment
terhadap porositas dan kekuatan lentur
produk silinder Al-Mg-Si hasil squeeze
casting”
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 1 Skema Direct Squeeze
Pengecoran Squeeze (Squeeze Casting)
Casting
Pengecoran squeeze bisa dikatakan Sumber : Tjitro, S. 2000: 110
sebagai suatu proses dimana logam cair
dibekukan dibawah tekanan eksternal 2. Indirect squeeze casting
yang relatif tinggi. Proses ini Istilah indirect digunakan untuk
mengkombinasikan keuntungan- menggambarkan injeksi logam cair ke
keuntungan pada proses forging dan dalam cetakan menggunakan piston kecil
casting. dimana mekanisme penekan ini
Pengecoran squeeze bisa disebut dipertahankan sampai logam cair
juga dengan penempaan logam cair (liquid membeku.
metal forging). Proses pemadatan logam
cair dilakukan didalam cetakan dan diberi
tekanan bertenaga hidrolis. Penekanan
logam cair oleh permukaan cetakan akan
menghasilkan perpindahan panas dan
menghasilkan penurunan porositas seperti
sering terjadi pada produk cor besi tempa
(wrought iron).
Hasil proses penempaan logam Gambar 2 Skema Indirect Squeeze
cair adalah produk yang mendekati ukuran Casting
standarnya atau lebih presisi dan memiliki Sumber : Tjitro, S. 2000: 110
kualitas yang baik. Sedangkan struktur
mikro hasil pengecoran squeeze tampak Aging Treatment
lebih padat dibandingkan dengan hasil Pengerasan material dapat dicapai
3
dengan temperatur ruangan (natural kamar dan terus menurun setelah bertahun
aging) atau pun percepatan perlakuan – tahun.
panas (artificial aging). Dalam beberapa
paduan, percepatan dapat berlangsung Porositas
beberapa hari, dalam temperatur ruang Porositas dapat terjadi karena
untuk menghasilkan produk stabil dengan terjebaknya gelembung-gelembung gas
sifat yang baik untuk berbagai aplikasi. pada logam cair ketika dituangkan
Perlakuan aging ini biasanya dilakukan kedalam cetakan (Budinski, 1996 : 460).
untuk memberikan peningkatan kekuatan Pengambilan data porositas menggunakan
dan kekerasan pada produk tempa atau rumus:
coran. Pada beberapa paduan dengan
reaksi yang lama pada temperatur ruang,
selalu dilakuakan perlakuan panas % P 1 s 100%
sebelum produk digunakan. th (1)
Artificial Aging dengan:
Biasanya dilakukan pada suhu %P = Prosentasi porositas (%)
rendah dan proses yang lama. Suhu ρS = Densitas sampel atau
berkisar antara 115 – 190oC (240-375oF) ; ApparenDensity ( gr/cm3).
variasi waktu dari 5 – 48 jam. Keuntungan ρth = Densitas teoritis atau True Density
dari artificial aging adalah : ( gr/cm3).
1. Menignkatkan sifat mekaniknya Densitas sampel bisa kita cari
seperti kekerasan, Tarik, dan dengan menggunakan perhitungan sebagai
puntir. berikut:
2. Mengurangi tegangan sisa. Ws
Pemilihan siklus suhu-waktu ρs=ρw (2)
Ws (Wsb Wb )
harus dipertimbangakan secara teliti.
Semakin besar partikel paduan, maka
dengan:
dibutuhkan waktu yang lebih lama dan
ρs = Densitas sampel atau Apparent
suhu yang lebih tinggi, namun partikel
Density ( gr/cm3).
yang besar dibutuhkan jarak yang lebih
ρw = Densitas air ( gr/cm3).
besar antar partikelnya. Tujuannya adalah
Ws = Berat sampel di udara (gr)
untuk memilih siklus yang menghasilkan
Wsb = Berat sampel dan keranjang di
kekuatan mekanik yang maksimal. Jika
dalam air (gr)
menginginkan sifat mekanik yang baik,
Wb = Berat keranjang di dalam air (gr)
maka pemililihan suhu dan waktu harus
lebih spesifik. Tetapi jika suhu terlalu
Densitas teoritis bisa kita cari
tinggi, karakteristik dari proses artificial
dengan menggunakan perhitungan sebagai
aging mengurangi kemungkinan untuk
berikut:
mendapatkan sifat yang diinginkan.
100
Natural Aging th (3)
0
0
0 0 Fe
Al Cu Fe etc
Pada paduan dengan seri tempa 0 Al 0 Cu
Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1.Variabel Bebas
Gambar 5 Skema Guided Bend Test Tekanan plunger 75 MPa
Sumber : ASTM E290-92, 1998;2 Suhu aging 100, 125, 150, 175,
200° C
Waktu aging 8 jam
2. Variabel Terikat
a. Porositas hasil coran (%)
b. Kekuatan lentur
3.Variabel Terkontrol
a. Temperatur penuangan : 900 oC
b. Temperatur cetakan : 150 oC
5