Anda di halaman 1dari 4

KHASIAT MADU PADA PENYEMBUHAN LUKA KULIT

Sonny J. R. Kalangi

Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado


Email: sonnyjrkalangi@yahoo.com

Abstract: The topical application of honey on a wound is effective in controlling the wound
healing process and results in clean granulation tissues in the wound base. Honey acts as a
hyperosmolar medium and prevents microbial growth. Besides that, honey has a high
viscosity that forms a physical barrier and cretaes a wet environmet which is very effective in
accelerating wound healing. Nutrients in honey increase the supply of local substances that
might be useful in reepithelization. In addition, honey contains a catalase enzyme that can
influence wound healing.
Keywords: honey, wound healing

Abstrak: Pemberian madu topikal efektif dalam mengontrol dan menghasilkan dasar luka
bergranulasi bersih. Madu bekerja terutama sebagai medium hiperosmolar dan mencegah
pertumbuhan bakteri. Madu juga memiliki viskositas tinggi yang membentuk sawar fisik dan
menciptakan lingkungan basah; sifat tersebut yang membantu dan mempercepat
penyembuhan luka. Kandungan bahan makanan dari madu menambah pasokan bahan lokal
yang mungkin membantu mempercepat reepitelisasi. Disamping itu, madu mengandung
enzim katalase yang juga mempengaruhi proses penyembuhan luka.
Kata kunci: madu, penyembuhan luka

Luka adalah suatu kerusakan fungsi dan terhadap kepercayaan ini.5


struktur anatomi normal, sedangkan pe- Madu merupakan campuran gula yang
nyembuhan luka merupakan proses dina- dibuat oleh lebah dari larutan gula alami
mik kompleks yang menghasilkan perbaik- yang disebut nectar yang dihasilkan dari
an fungsi dan kontinuitas anatomi.1 Proses bunga-bunga dan merupakan sumber energi
penyembuhan luka merupakan masalah yang baik. Madu hasil dari lebah yang
yang dihadapi sebagian besar klinikus, se- ditampung dengan metode pengambilan
mentara itu kemampuan untuk memper- moderen berupa cairan jernih dan bebas
cepat proses penyembuhan luka masih ter- dari benda asing.6,7 Madu murni mengan-
batas. Dalam penanganan terhadap luka dung sekitar 40% glukosa, 40% fruktosa,
dilakukan beberapa langkah dasar agar luka dan 20% air. Selain itu, madu mengandung
bersih, tidak terinfeksi, dan mencegah asam amino dan vitamin-vitamin termasuk
terjadinya perlukaan ulang.2 bioten, asam nikotinat, asam folik, asam
Pengobatan luka dengan menggunakan pantotenat, piridoksin, dan tiamin; juga
madu tercantum dalam papyrus Edwin ensim-ensim seperti diastase invertase, glu-
Smith (1650 SM)3 yang merupakan salinan kosa oksidase, dan katalase, serta mineral-
dari naskah asli sekitar tahun 3000-2500 mineral berupa kalium, besi, magnesium,
SM.4 Pada Perang Dunia I, tentara-tentara fosfor, tembaga, dan kalsium.5 Madu juga
telah menggunakan madu untuk tujuan mengandung hidrogen peroksida yang di-
pengobatan luka dan mulai saat itu nampak hasilkan oleh glukosa oksidase, inhibin, dan
adanya dukungan ilmu pengetahuan mempunyai kadar pH rendah (3,6-3,7).5,8,9

163
164 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, November 2012, hlm. 163-166

Khasiat madu pada penyembuhan luka pH asamnya meningkatkan vasodilatasi


kulit pembuluh darah yang mengalirkan darah
dan kelenjar limfe menuju tempat luka.15
Madu mempunyai sifat-sifat kimia, fi-
Kandungan nutrien madu meningkat-
sik, dan biologik. Sifat-sifat tersebut meli-
kan suplai substrat lokal dan sebagai sum-
puti: (1) debridement luka, (2) absorpsi
ber energi yang baik dalam membantu
cairan edema sekitar luka, (3) inaktivasi
mempercepat proses penyembuhan luka.6,11
bakteri, (4) menghilangkan bau busuk luka,
Aktivitas antibakterial madu sebagian
(5) mempercepat pembentukan jaringan
besar disebabkan oleh adanya hidrogen pe-
granulasi dan epitelisasi, dan (6) menam-
roksida yang dihasilkan secara ensimatik
bah nutrisi.10
pada madu.14 Kandungan hidrogen per-
Madu memiliki tekanan osmotik tinggi
oksida pada madu ini membantu dalam
dan berfungsi terutama sebagai suatu me-
pembersihan luka melalui reaksi Fenton
dium hiperosmolar yang menyebabkan ter-
yang dengan mudah dapat menghasilkan
jadinya aktivitas pembersihan luka dan
radikal bebas hidroksil dengan efek bak-
mencegah pertumbuhan bakteri.9,11 Aktivi-
terisidal.7
tas pembersihan luka selain terjadi akibat
Kandungan bahan antibakterial madu
sifat fisik madu juga dapat disebabkan oleh
lainnya adalah inhibin, bahan termolabil ini
mekanisme kerja kimia atau ensimatik10
diklaim oleh beberapa peneliti sebagai ba-
berupa pembersihan jaringan mati dan
han antibakterial yang bertanggung jawab
devitalisasi jaringan oleh ensim katalase.12
menghambat pertumbuhan organisme baik
Ensim katalase yang terdapat pada madu
gram-positif maupun gram-negatif.5 Faktor
ini juga bersifat antioksidan.11
inhibin ini nampaknya menjadi efektif ka-
Sifat higroskopik yang dimiliki madu
rena hidrogen peroksida.11
memungkinkan terjadinya dehidrasi bakteri
Disamping berbagai kandungan bahan
yang mengakibatkan bakteri dalam keadaan
antibakterial dari madu yang telah dike-
inaktif. Tanpa air, bakteri tidak dapat be-
tahui, terdapat juga beberapa jenis madu
replikasi atau bertahan hidup.13 Sifat ini
dengan bahan kandungan tambahan yang
juga memungkinkan terjadinya dehidrasi
bersifat antibakterial berupa komponen
luka edematosa dan lembab yang mem-
yang berasal dari tanaman yang dikunjungi
perkecil luas permukaan luka. Dehidrasi
lebah.14
ca-iran jaringan yang tidak dibutuhkan di
sekitar luka akan menurunkan turgor ja-
ringan dan meningkatkan oksigenasi jaring- Implikasi klinik
an yang membantu penyembuhan luka.10 Baik pengamatan klinik maupun se-
Konsistensi madu yang memiliki vis- jumlah kecil studi kontrol memberikan
kositas tinggi membentuk sawar fisik yang konfirmasi terhadap sifat-sifat madu yang
mencegah luka dari penetrasi dan kolo- digunakan secara topikal dalam memper-
nisasi bakteri10 serta menciptakan suatu cepat penyembuhan luka. Penyembuhan
lingkungan basah yang sangat sesuai untuk cepat telah dilaporkan pada pemberian ma-
epitelisasi dan dibutuhkan untuk penyem- du secara topikal terhadap luka-luka se-
buhan luka yang optimal.11,14 Penyembuhan perti: ulkus, gangren, luka bakar, dan luka
luka oleh pemberian madu topikal juga pasca bedah.12-19
terjadi melalui inisiasi proses perbaikan
luka dengan merangsang pembentukan ja-
SIMPULAN
ringan granulasi melalui mekanisme ‘cede-
ra lokal’ yang diakibatkan oleh efek iritasi Pemberian madu topikal efektif meng-
granula madu.15 hasilkan dasar luka bergranulasi bersih.
Kadar pH rendah dari madu membuat Madu bekerja sebagai medium hiperosmo-
suatu kondisi lingkungan yang tidak me- lar dan mencegah pertumbuhan bakteri,
nyokong untuk pertumbuhan bakteri,9 juga juga memiliki viskositas tinggi yang mem-
Kalangi, Khasiat Madu pada Penyembuhan Luka Kulit 165

bentuk sawar fisik dan menciptakan ling- 8. Allen KL, Molan PC, Reid GM. A survey
kungan basah yang mempercepat penyem- of the antibacterial activity of some
buhan luka. Kandungan nutrien madu me- New Zealand honeys. J Pharm Phar-
nambah pasokan bahan lokal dan mungkin macol. 1991;43:817-22.
membantu mempercepat reepitelisasi. Di- 9. Hall M. Minor burns and hand burns:
comparing treatment methods. Prof
samping itu, madu mengandung enzim ka-
Nurse. 1997;12(7): 489-91.
talase yang juga mempengaruhi proses
10. Mohapatra DP, Thakur V, Brar SK.
penyembuhan luka. Antibacterial efficacy of raw and
processed honey. Biotechnol Res Int.
SARAN Volume 2011, 1-6. Article ID 917505.
doi:10.4061/2011/917505.
Karena kemungkinan variasi musiman 11. Sherlock O, Dolan A, Athman R, Power
dan perbedaan dalam pengolahan dan ke- A, Gethin G, Cowman S, Humphreys
masan dari madu, juga adanya peringatan H. Comparison of the antimicrobial
terhadap penggunaan madu yang tidak activity of Ulmo honey from Chile and
steril dalam pengobatan medis maka pen- Manuka honey against methicillin-
ting dilakukan proses pengambilan dan resistant Staphylococcus aureus,
pemeriksaan terhadap bahan madu yang a- Escherichia coli and Pseudomonas
kan dipakai dalam pengobatan medis. aeruginosa. BMC Complement Alternat
Med. 2010;10(47):1-5.
12. Irish J, Blair S, Carter DA. The
DAFTAR PUSTAKA antibacterial activity of honey derived
from Australian flora. PLoS ONE
1. Lazarus GS, Cooper DM, Knighton DR,
[serial on the internet] 2011. [2011
Margolis DJ, Pecoraro RE,
Rodeheaver G, et al. Definition and Nov 10];6(3):1-9. Available at: www.
guidelines for assessment of wounds plosone.org
and evaluation of healing. Arch 13. Condon RE. Curios interaction of bugs and
Dermatol. 1994;130:489-93. bees (editorial). Surgery. 1993;113:
2. Gupta SS, Singh O, Bhagel PS, Moses S, 234-5.
Shukla S, Mathur RK. Honey 14. Maghsoudi H, Salehi F, Khosrowshahi
dressing versus silver sulfadiazene MK, Baghaei M, Nasirzadeh M,
dressing for wound healing in burn Shams R. Comparison between topical
patients: A retrospective study. J Cutan honey and mafenide acetate in treat-
Aesthet Surg. 2011 4(3):183-7. ment of burn wounds. Ann Burns Fire
3. Caldwell MD. Topical wound therapy – A Disast. 2011;24(3):132-7.
historical perspective. J Trauma. 15. Olaitan PB, Adeleke OE, Ola IO. Honey:
1990;30(12 Suppl.):S116-S122. a reservoir for microorganisms and an
4. Dealey C. The Care of Wounds. Oxford: inhibitory agent for microbes. Afr
Blackwell Science, 1994. Health Sci. 2007;7(3):159-65.
5. Dai T, Huang YY, Sharma SK, Hashmi 16. Cooper R. Honey in wound care:
JT, Kurup DB, Hamblin MR. Topical antibacterial properties. GMS
antimicrobials for burn wound Krankenhaushygiene Interdisziplinär.
infections. Recent Pat Antiinfect Drug 2007;2(2):1-3.
Discov. 2010;5(2):124-51. 17. Tan MK, Adli DSH, Tumiran MA,
6. Subrahmanyam M. Topical application of Abdulla MA, Yusoff KM. The
honey for burn wound treatment - an efficacy of Gelam honey dressing
overview. Ann Burns Fire Disast. towards excisional wound healing.
2007;20(3):137-9. Evidence-Based Complement Alternat
7. Majtan J. Methylglyoxal - A potential risk Med. Volume 2012, 1-6. Article ID
factor of Manuka honey in healing of 805932. doi:10.1155/2012/805932
diabetic ulcers. Evidence-Based 18. Sukur SM, Halim AS, Singh KKB.
Complementary and Alternative Evaluations of bacterial contaminated
Medicine, Volume 2011, 1-5. Article full thickness burn wound healing in
ID 295494. doi:10.1093/ecam/neq013. Sprague Dawley rats treated with
166 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 3, November 2012, hlm. 163-166

Tualang honey. Indian J Plast Surg. infections due to gram positive and
2011; 44(1):112-7. gram negative bacteria following
19. Al Waili NS, Saloom KY. Effects of caesarean sections and hysterectomies.
topical honey on post-operative wound Eur J Med Res. 1999;4(3):126-30.

Anda mungkin juga menyukai