CA Lambung Yesi Yola Mitha
CA Lambung Yesi Yola Mitha
4. KLASIFIKASI
Ada 3 bentuk umum karsinoma atau kanker lambung, yaitu :
1. Karsinoma ulseratif merupakan jenis yang paling sering dijumpai dan harus
dibedakan dari ulkus peptikum jinak.
2. Karsinoma polipoid, tampak seperti kembang kol yang menonjol ke dalam
lumen dan dapat berasal dari polip adenomatosa
3. Karsinoma infiltratif, dapat menembus seluruh ketebalan dinding lambung
dan dapat menyebabkan terbentuknya ” lambbung botol kulit ” (linitis
plastica ) yan tidak lentur.
Gambar 1.3 Patofisiologi kanker lambung
6. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dapat membantu diagnosis seperti penurunan berat badan,
anemia, teraba massa di epigastrium, jika telah metastasisi ke hati akan terba hati
yang irreguler, dan terkadang terba kelenjar limfe klavikula.
7. PEMERIKASAAN PENUNJANG
1. Endoskopi untuk biopsi dan pencucian sitologis adalah pemeriksaan
diagnostik umum.
2. Pemeriksaan sinar-X terhadap saluran GI atas dengan barium, karena
metastase sering terjadi sebelum tanda peringatan ada
3. Pemindai tomografi komputer, pemindai tulang, dan pemindai hepar
dilakukan dalam menentukan luasnya metastasis.
8. PENATALAKSANAAN
Tidak ada pengobatan yang berhasil menangani karsinoma lambung kecuali
mengangkat tumornya. Bila tumor dapat diangkat ketika masih terlokalisasi di
lambung, pasien dapat sembuh. Bila tumor telah menyebar ke area lain yang dapat
dieksisi secara bedah, penyembuhan tidak dapat dipengaruhi. Pada kebanyakan
pasien ini, paliasi efektif untuk mencegah gejala seperti obstruksi, dapat diperoleh
dengan reseksi tumor.
Bila gasterktomi subtotal radikal dilakukan, puntung lambung
dianastomosiskan pada jejunum, seperti pada gastrektomi untuk ulkus. Bila
gastrektomi total dilakukan kontinuitas gastrointestinal diperbaiki dengan
anastomosis diantara ujung esofagus dan jejunum. Bila ada metastasis pada organ
vital lian, seperti hepar, pembedahan dilakukan terutama untuk tujuan paliatif dan
bukan radikal. Pembedahan paliatif dilakukan untuk menghilangkan gejala obstruksi
atau disfagia. Untuk pasien yang menjalani pembedahan namun tidak menunjukkan
perbaikan, pengobatan dengan kemoterapi dapat memberikan kontrol lanjut terhadap
penyakit atau paliasi. Radiasi digunakan untuk paliasi pada kanker lambung.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Kriteria hasil :
Pemahan klien tentang penyakitnya meningkat
Intervensi :
a. Kaji pemahaman klien/ orang terdekat tentang diagnose dan alternative
pengobatan yang akan dilakukan.
b. Jeleskan dan diskusikan tentang diagnose dan alternative pengobatan/
prosedur tindakan serta tujuannya.
c. Siapkan secara fisik dan psikologis dan pengobatan dan kemungkinan
tindakan pembedahan.
d. Jelaskan beberapa gangguan esophagus dapat timbul sewaktu-waktu
akibat trauma ( luka bakar kimiawi atau perforasi ).
e. Evaluasi intervensi pengobatan secara terus menerus, dan beri informasi
yang cukup pada klien.
Tujuan :
Klien mendapatkan pemahaman tentang penyakitnya
Kriteria hasil:
a. Klien mampu memahami tentanng proses, efek prosedur dan pengobatan.
b. Klien dapat menunjukkan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan
alasan suatu tindakan.
c. Kita mulai perubahan gaya yang dilakukan dan ikut serta dalam program
perawatan.
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit dan harapan untuk
sembuh .
b. Tinjau ulang penghindaran factor-faktor resiko, seperti pemajanan pada
lingkungan / orang terinfeksi.
c. Identifikasi keterbatasan aktivitas khusus.
d. Rekomendasikan rencana/ latiahn progresif.
e. Jadwalkan periode istirahat yang adekuat.
f. Tekankan pentingnya kunjungan lanjutan.
g. Libatkan orang terdekat dalam program pengajaran. ( Tabel 1.1 )
1 2 3 4
1. Ansietas Ansietas berkurang/ 1. Kaji 1. Mengidentifikasi
berhubunga teratasi, klien : pengalaman rasa takut dan
n dengan a. Tampak rileks. klien / keluarga kesalahan konsep
penyakitnya b. Mengatakan sebelumnya berdasarkan
, perubahan ansietas dengan kanker. pengalaman
pada status berkurang. 2. Beri dengan kanker.
kesehatan/ c. Menggunakan kesempatan 2. Klien dapat
sosioekono mekanisme klien untuk menekspresikan
mi, fungsi efektif. mengungkapka rasa takut yang
peran, pola d. Partasipisi dalam n perasaannya. dialaminya.
interaksi, pengobatan 3. Berikan 3. Membantu klien
ancaman lingkungan agar merasa
kematian yang nyaman diterima pada
dan dan rileks. kondisi saat ini .
pengobatan. 4. Lakukan 4. Mmemberikan
kontak dengan keyakinan bahwa
klien secara klien tidak sendiri
teratur dan 5. Mmemungkinkan
sering. klien mengenal
5. Bantu klien dan mengadapi
mengenali dan rasa takut serta
mengklarifikasi menyakini bahwa
rasa takut serta strategi koping
srategi koping tersedia.
yang dimiliki. 6. Dapat
6. Berikan menurunkan
informasi ansietes dan
akurat memungkinkan
,konsiten klien membuat
mengenai keputusan realita.
prognosi. 7. Klien
7. Jelaskan tujuan mendapatkan
pengobatan pemahana tujuan
yang pengobatan
dianjurkan , kanker.
dan 8. Informasi akurat
kemungkinan dapat
efek samping. mengirimkan
ansietas
Tabel 1.1.
8. Jelaskan 9. Identifikasi
prosedur yang masalah dan
akan dilakukan memberikan
9. Monitor adanya dukungan pada
koping klien
takefektif : menggunakan
interaksi social keterampilan
buruk, tidak koping efektif.
berdaya . 10. Memungkinkan
10. Berikan untuk interaksi
informasi yang interpersonal lebih
dapat dipercaya baik sehingga
dan konsisten. menurunkan
asietas.
1 2 3 4
2. Gangguan Pemenuhan kebutuhan 1. Kaji masukan 1. Mengidentifikasi
pemenuhan nutrisi adekuat makan klien status nutrisi klien
kebutuhan a. Nafsu makan setiap hari. .
nutrisi: meningkat 2. Anjurkan klien 2. Memudahkan
kurang dari b. Makan habis satu makan dengan makan masuk
kebutuhan porsi. pelahan-lahan kedalam lambung.
tubuh c. Berat badan dan mengunyah 3. Untuk
berhubunga bertambah makanan secara mengurangi mual
n dengan seksama. dan mencegah
status 3. Berikan makan muntah.
hipermetabo sedikit tapi 4. Meningkatkan
lik sering dengan pemenuhan
berkenaan bahan makan kebutuahan
dengan yang tidak metabolic dan
kanker , bersifat iritatif. cairan .
konsekuensi 4. Anjurkan klien 5. Cairan
kemoterapi , untuk diet meudahankan
radiasi, tinggi kalori klien menelan
pembedahan kaya nutrien makanan.
, distress dengan 6. Untuk membantu
emosional, masukan cairan merangsang nafsu
keletihan adekuat. makan.
control nyeri 5. Berikan cairan 7. Dapat mencegah
buruk dan pada makanan / respon mual/
kesulitan beri minim saat muntah.
menelan makan .
1 2 3 4
6. Siapkan makan 8. Dapat
dengan cara menurunkan
menarik. perasaan mual
7. Hindari makanan dan
terlalu manis, meningkatkan
berlemak atau masukan oral.
makanan pedas. 9. Membantu
8. Ajarkan klien dalam
teknik reraksasi , identifikasi
dan latihan sedang terjadinya
sebelum makan . malnutrasi
9. Timbang berat 10. Untuk
badan setiap hari menurunkan
sesuai program / atau
10. Berikan antiemetic menghilangkan
sesuai jadwal saat mua/muntah
pemberiaan agen setelah
antineoplastik: kemoterapi.
kemoterapi. 11. Mengidentifikas
11. Monitor hasil i terjadinya
pemeriksaan malnutrisi dan
labolatorium; menentukan
limfosit, transferin, diet yang tepat.
serum dan 12. Mencegah
albumin. kekurangan
12. Berikan vitamin A, vitamin karena
D, E dan B6 sesuai penurunan
program. absorpsi
13. Berikan antasida vitamin larut
sesuai program dalam lemak.
terapi. 13. Meminimalkan
iritasi lambung
dan mengurangi
resiko ulserasi
mukosa.
14. Untuk
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi
1 2 3 4
14. Pasang atau
pertahankan
selang lambung
atau pemberian
makan enteral,
dan parenteral
sesuai indikasi.
3. Gangguan Kenyaman klien 1. Kaji riwayat 1. Identifikasi data
rasa terpenuhi. nyeri : lokasi, dasar untuk
nyaman : 1. Nyeri hilang/ frekuensi , durasi mengevaluasi
nyeri terkontrol dan intesitas ( kebutuhan atau
berhubung 2. Ekspresi klien skala 0-10 ) keeftifan
an dengan rileks 2. Jelaskan pada intervensi
proses 3. Klien dapat klien/ orang 2. Klien
penyakit ( istirahat terdekat apa mendapatkan
kompresi/ dengan cukup yang diharapkan, pemahaman
destrruksi dari program tentang
jaringan terapi yang ketindaknyaman
saraf, diberikan : nan yang
infiltrasi pembedahan, mungkin terjadi
saraf atau, radiasi, seperti : nyeri
suplaivask kemoterapi. insisi, kulit
ulernya, 3. Berikan tindakan terbakar , nyeri
obstruksi kenyaman dasar, punggung
jaras saraf, misalnya reposisi, bawah , sakit
inflamasi, gosokm kepala.
efek punggungdan 3. Meningkatakan
samping aktivitas dengar relaksasidan
berbagai music , nonton membantu
agen televisi memfokuskan
terapi 4. Anjurkan kembali
saraf. menggunakan perhatian
keterampilan 4. Memungkinkan
manajemen nyeri, klien utuk
( teknik berpartipasi
reraklasasi, secara aktif dan
visualisasi meningtkan rasa
bimbingan control
imajinasi), 5. Karena
tertawadan merangsang
sentuhan spasme
terapeutik esophagus
sekresi asam
hidroksida.
6. Karena dapat
meningkatkan
nyeri
7. Untuk
mencegah
terjadinya refluk
8. Untuk
mencegah
refluk.
Tabel 1.3
1 2 3 4
5. Jelaskan pada klien agar 9. Penggunaan
menghindari minuman antasida
terlalu panas/ dingin dan yang
makanan pedas berlebihanme
6. Jelaskan agar klien nyebabkan
menghindari aktivitas peningkatan
yang merengangkan area asam
local. lambang dan
7. Anjurkan duduk tegak iritasi
selama 1-4 jamsetiap esophagus
selesai makan 10. Untuk
8. Atur posisi tidur mentrelaisasi
semiflower/ bagian dan
kepala tempat tidur lebih menurunkan
tinggi 10-20 cm lambung ,
9. Jelaskan agar klien tidak sehingga
menggunakan antasida mencegah
yang berlebihan/ tanpa iritasi
resep dokter esophagus
10. Berikan antasida dan dan lambung.
antaginis histamine sesuai 11. Dapat
program pengobatan. menurunkan
11. Berikan analgesic sesuai atau
program pengobatan. menhilangka
n nyeri, nyeri
meruakan
komplikasi
yang sering
terjadi dari
kanker,
meskipun
respon
individu
berbeda
1 2 3 4
1 2 3 4
13. Dapat membantu
untuk menghilangkan
distress atau
mengatasi perasaan
berduka untuk
memudahkan koping
dan mengembangkan
pertumbuhan.
5. Kurang Pemahan klien 1. Kaji pemahaman 1. Mengidentifikasikan
pengetahuan tentang penyakitnya klien/ orang terdekat pemahaman klien dan
tentang meningkat tentang diagnose menentukan
gangguan dan alternative kebutuhan informasi
lambung, pengobatan yang yg diperlukan
pemeriksaan akan dilakukan. 2. Klien mendapatkan
diagnostic, 2. Jeleskan dan kejelasan tentang
penetalaksa diskusikan tentang penyakitnya yang
naan medic, diagnose dan alternative
interverensi alternative pengobatan yang akan
bedah dan pengobatan/ dilakukan
rehabilitasi prosedur tindakan 3. Mengurangi
serta tujuannya kecemasan klien dan
3. Siapkan secara fisik dapat berpartisipasi
dan psikologis dan dalam pengobatan
pengobatan dan 4. Agar klien
kemungkinan mengetahui
tindakan kemungkinan yang
pembedahan akan terjadi
4. Jelaskan beberapa 5. Untuk mengetahui
gangguan esophagus efek terapi dank lien
dapat timbul berpartisipasi dalam
sewaktu-waktu perawatan.
akibat trauma ( luka
bakar kimiawi atau
perforasi )
5. Evaluasi intervensi
pengobatan secara
terus menerus, dan
beri informasi yang
cukup pada klien
1 2 3 4
6. Kurang Tujuan : 1. Kaji tingkat 1. Memberikan
pengetahuan Klien mendapatkan pengetahuan klien dasar
berhubungan pemahaman tentang tentang penyakit dan pengetahuanpa
dengan penyakitnya harapan untuk da klien yang
kurang Kriteria hasil sembuh . memungkinka
pemajana 1. Klien mampu 2. Tinjau ulang n membuat
informasi memahami penghindaran factor- pilihan untuk
tentang tentanng proses, faktor resiko, seperti informasi
perawatan efek prosedur dan pemajanan pada 2. Mengurangi
post operasi. pengobatan lingkungan / orang potensial
2. Klien dapat terinfeksi. untuk infeksi
menunjukkan 3. Identifikasi yang diperoleh
prosedur yang keterbatasan aktivitas 3. Mencegah
diperlukan dan khusus renganan yang
menjelaskan alas 4. Rekomendasikan tidakdinginkan
an suatu tindakan rencana/ latiahn pada luka
3. Kita mulai progresif operasi
perubahan gaya 5. Jadwalkan periode 4. Meningkatkan
yang dilakukan istirahat yang pengembalian
dan ikut serta adekuat. ke fungsi
dalam program 6. Tekankan pentingnya normal
perawatan kunjungan lanjutan meningkatkan
7. Libatkan orang perasaan sehat
terdekat dalam 5. Mencegah
program pengajaran kepenatan dan
mengumpulka
n energy untuk
penyembuhan
6. Membantu
perkembangan
penyebuahan
dan evaluasi
keefektifan
dan regimen
7. Memberikan
sumber-
sumber
tambahanuntu
k referensi
setelah
penghetian