MODUL PERKULIAHAN
Struktur Beton 2
05
Teknik Perencanaan Teknik Sipil W111700023 Ivan Jansen S., ST, MT
dan Desain
Abstract Kompetensi
Modul ini bertujuan untuk memberikan Mahasiswa/i mengerti kembali konsep
pemahaman dasar mengenai sifat dan dari perencanaan pada kolom dengan
juga mekanika dari material baja. menggunakan diagram interaksi kolom..
Gambar 1. Diagram P–M, Kategori Desain untuk Kuat Penampang Kolom dalam
Kondisi Pembebanan Aksial Tekan dan Lentur.
Setiap titik pada kurva menunjukkan satu kombinasi Pn dan Mn untuk penampang dengan
kondisi/lokasi sumbu netral yang tertentu (Gambar 1.)
Prosedur Perencanaan:
Mu
1. Untuk Pu dan Mu yang bekerja pada penampang, hitung e .
Pu
2. Asumsikan dimensi penampang dan rasio tulangannya (antara 1 – 4%).
3. Hitung Pnb untuk penampang yang diasumsikan tersebut dan tentukan tipe
keruntuhannya.
4. Check apakah penampang cukup memadai (aman dan ekonomis). Asumsikan
penampang baru jika penampang tidak memadai.
5. Desain tulangan lateral.
Contoh 2.
Kolom dengan dimensi 12 x 20 in , dengan menggunakan 4 buah tulangan No.29 dengan
luas per batang nya adalah 1 in2.
Kuat tekan beton fc’ = 4000 psi
Tegangan leleh baja tulangan fy = 60 ksi
Tentukanlah : A. Pb dan Mb , kondisi balance.
B. Kondisi pada tension failure (keruntuhan akibat tarik)
C. Kondisi pada compression failure (keruntuhan tekan)
A. Pada kondisi balance =
Dengan fs = fy , maka :
B. Kita coba sekarang untuk mengambil nilai c = 5 in lebih kecil dari nilai cb = 10.3 in.
Dengan fs = fy , maka :
Maka nilai Mn,
C. Sekarang untuk mengambil nilai c = 18 in lebih besar dari nilai cb = 10.3 in.
Nilai negatif mengidentifikasikan bahwa nilai As berada pada blok tegangan tekan, jika
nilai c lebih besar dari nilai d (panjang efektif),
Kapasitas kolom =
D. Dengan nilai eksentrisitas, e = 0 atau e = , maka kapasitas aksial dari kolom
Contoh 3.
Jika diketahui nilai c = 18 in seperti di gambar, maka tentukanlah Pn dan Mn berdasarkan
keruntuhan yang terjadi dari penampang kolom 26 x 12 in berikut, dengan menggunakan 10
tulangan berdiameter No.11 (dalam SI = D36 mm) dengan luasan 1.56 in2 per batangnya. Fy =
75 ksi fc’ = 6000 psi (E baja = 29000 ksi)
Ketika beton telah mencapai regangan ultimit nya yaitu 0.003, maka seperti ditunjukkan pada
distribusi regangan, dengan persamaan segitiga dan dengan persamaan tegangan yang
merupakan regangan dikalikan dengan modulus elastisitas material baja E = 29000 ksi
Untuk fc’ = 6000 psi, dan = 0.75 dan panjang blok tegangan a = 1 x c a = 0.75 x 18 =
13.5 in. Resultan dari blok tekan beton adalah C = 0.85 x 6 x 13.5 x 12 = 826 kips.
Daftar Pustaka
1. Wight, James K. 2016. “ Reinforced Concrete Mechanics and Design ” 7 th Edition.
2. SNI 2847-2013 “ Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung “.
3. Imran, I dan Zulkifli, E. (2014). Perencanaan Dasar Struktur Beton Bertulang. Penerbit
ITB
4. McCormac, Jack C. 2014, “ Design of Reinforced Concrete ”, Ninth Edition, Wiley
5. Nawy, Edward G., 2009, “ Reinforced Concrete Fundamental Approach ” , Sixth Edition,
Pearson Prentice Hall.