Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUJUAN PENILAIAN
Tolok ukur bagi manajemen untuk mengetahui apakah pengelolaan bank dilakukan
sejalan dengan azas-azas perbankan yang sehat, prinsip kehati-hatian dan sesuai
dengan ketentuan yang belaku. Tolok ukur untuk menetapkan arah pembinaan dan
pengembangan bank baik secara individual maupun perbankan nasional secara
keseluruhan.
PENILAIAN TKS
Penilaian dilakukan dengan mengkuantifikasi aspek CAMEL dan faktor penilaian
terhadap pelaksanaan ketentuan yang sanksinya dikaitkan dengan tingkat
kesehatan. Penilaian menggunakan sistem kredit dengan nilai 0 s/d 100.
PERMODALAN
CAR (Capital Adequacy Ratio) atau Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)
merupakan indikator terhadap kemampuan bank dalam rangka pengembangan
usaha dan menanggulangi risiko kerugian.
Hasil Penilaian:
>= 8% Sehat
6.5% s/d <8% Kurang Sehat
<6.5% Tidak Sehat
Hasil Penilaian:
0,00% s/d <= 10.35% Sehat
>10,35% s/d <= 12,60% Cukup Sehat
>12,60% s/d <= 14,85% Kurang Sehat
>14,85% Tidak Sehat
RASIO PPAP:
Rasio PPAP merupakan perbandingan antara PPAP yg telah dibentuk dengan PPAP yg
wajib
dibentuk.
Hasil Penilaian:
>=81,0% Sehat
>=66,0% s/d <81,0% Cukup Sehat
>=51,0% s/d <66,0% Kurang Sehat
< 51,0% Tidak Sehat
MANAJEMEN
Strategi/Sasaran:
1. Rencana kerja tahunan bank digunakan sbg acuan
kegiatan usaha bank selama 1 tahun.
Struktur:
1. Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh
kegiatan bank dan tidak terdapat jabatan kosong atau perangkapan
jabatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Bank memiliki batasan tugas dan wewenang yg jelas untuk
masing-masing karyawannya yg tercermin pada kegiatan
operasionalnya.
Sistem:
1. Kegiatan operasional dari pemberian kredit telah dilaksanakan
sesuaidengan sistem dan prosedur yang tertulis.
2. Pencatatan setiap transaksi dilakukan secara akurat dan
laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yg berlaku.
3. Bank mempunyai sistem pengamanan yg baik terhadap semua
dokumen penting.
4. Pimpinan senantiasa melakukan
pengawasan terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan.
Kepemimpinan:
1. Pengambilan keputusan-keputusan yang bersifat operasional
dilakukan oleh Direksi secara independen.
2. Pimpinan bank komit untuk menangani permasalahan bank
yang dihadapi serta senantiasa melakukan langkah-langkah
perbaikan yang diperlukan.
3. Direksi dan karyawan memiliki tertib kerja yang meliputi disiplin
kerja serta komitmen dan didukung sarana kerja yang memadai
dalam melaksanakan pekerjaan.
Manajemen Risiko:
Risiko Likuiditas:
1. Bank melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan
kewajiban yang jatuh tempo untuk mencegah kemungkinan timbulnya
kesulitan likuiditas.
2. Bank senantiasa memelihara likuiditas dengan baik.
Risiko Kredit:
1. Dalam memberikan kredit bank melakukan analisis terhadap
kemampuan debitur membayar kembali kewajibannya.
2. Setelah kredit diberikan bank melakukan pemantauan terhadap
penggunaan kredit, serta kemampuan dan kepatuhan debitur dalam
memenuhi kewajibannya.
3. Bank melakukan peninjauan, penilaian dan pengikatan terhadap
agunan.
Risiko Operasional:
1. Bank menerapkan kebijaksanaan pembentukan penyisihan
penghapusan piutang berdasarkan prinsip kehati-hatian.
2. Bank tidak menetapkan persyaratan yang lebih ringan kepada
pemilik/pengurus bank untuk memperoleh fasilitas dari bank.
3. Pimpinan senantiasa melakukan tindak lanjut
secara efektif terhadap temuan hasil pemeriksaan oleh Bank
Indonesia.
Risiko Hukum:
1. Perjanjian kredit telah sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Bank telah memastikan bahwa agunan yang diterima telah
memenuhi persyaratan ketentuan yang berlaku.
3. Bank menatausahakan secara baik dan aman blangko bilyet
deposito dan buku tabungan yang belum digunakan (kosong) dan
blangko bilyet deposito yang telah dicairkan dananya serta buku
tabungan yang dikembalikan ke bank karena rekeningnya telah
ditutup.
Risiko Pemilik/Pengurus:
1. Pemilik bank tidak mencampuri kegiatan operasional sehari-hari
yang cenderung menguntungkan kepentingan sendiri, keluarga atau
grupnya sehingga merugikan bank.
2. Pemilik bank mempunyai kemampuan untuk meningkatkan
permodalan bank sehingga senantiasa memenuhi ketentuan yang
berlaku.
3. Direksi bank di dalam melaksanakan kegiatan operasional tidak
melakukan hal-hal yang cenderung menguntungkan diri sendiri,
keluarga dan grupnya atau berpotensi akan merugikan bank.
4. Dewan Komisaris/Pengawas melaksanakan fungsi pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas direksi dalam batasan dan wewenang
yang jelas, yang dilakukan secara efektif.
RENTABILITAS
Mengukur tingkat profitabilitas bank dalam pengelolaan aktiva dan tingkat efisiensi
operasionalnya.
RASIO BOPO:
Penilaian ROA:
Rasio ROA = 0 atau negatif, NK = 0
Setiap kenaikan 0,015% NK +1, max 100
Hasil Penilaian:
>= 1,215% Sehat
>= 0,999% s/d < 1,215% Cukup Sehat
>= 9,765% s/d < 0,999% Kurang Sehat
< 0,765% Tidak Sehat
Penilaian BOPO:
Rasio BOPO = 100 atau lebih, NK = 0
Setiap penurunan 0,08%, NK +1, max 100
Hasil Penilaian:
<= 93,52% Sehat
>= 93,52% s/d < 94,72%% Cukup Sehat
>= 94,72% s/d < 95,92% Kurang Sehat
< 95,92% Tidak Sehat
LIKUILITAS
CASH RATIO:
Untuk mengukur kemampuan bank memenuhi kewajiban yang harus segera dibayar
dengan harta likuid yang dimiliki bank.
Alat Likuid :
1. Kas
2. Giro
3. Selisih lebih tabungan pada bank lain dikurangi tabungan dari bank lain
Hutang Lancar :
1. Kewajiban Segera Dapat Dibayar
2. Tabungan
3. Deposito
Hasil Penilaian:
>= 4,05% Sehat
>= 3,30% s/d < 4,05% Cukup Sehat
>= 2,55% s/d < 3,30% Kurang Sehat
< 2,55% Tidak Sehat
Untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah
dana masyarakat dan dana sendiri yang digunakan.
Dana Dihimpun :
1. Tabungan
2. Deposito
3. Pinjaman dari Bank Indonesia
4. Pinjaman/Deposito bank lain > 3 bln
5. Pinjaman dari Non Bank lebih dari 3 bulan
6. Modal Inti
7. Modal Pinjaman
Hasil Penilaian:
<= 94,75% Sehat
> 94,75% s/d <= 98,50% Cukup Sehat
>98,50% s/d <= 102,25% Kurang Sehat
>102,25% Tidak Sehat
Reaksi:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
13 komentar:
1.
Handry Krisnandi11/12/2014
1.
Solusi cepat kaya11/26/2016
2.
Tamara Gustavson1/27/2015
HALO JUGA
Apakah Anda memiliki kartu kredit yang rendah dan Anda menemukan kesulitan
untuk mendapatkan pinjaman modal dari bank / lembaga keuangan lokal lainnya?
Kami menawarkan pinjaman jangka panjang dan pendek sangat dengan harga
murah dan moderat tingkat 2%, kami bersertifikat, terdaftar dan perusahaan kredit
yang sah. Anda dapat memperoleh pinjaman mulai dari $ 5.000 hingga $
100.000.000,00 Serikat menyatakan dolar. Durasi pembayaran pinjaman kami
adalah antara 1-20 tahun. Jika Anda tertarik silakan hubungi kami melalui:
tamaragustavsonloanfirm@gmail.com
Balas
3.
BPR.Arsham Sejahtera
Balas
4.
Best Regards..
Balas
5.
TIPS TRIK4/04/2016
6.
VENTABELLA7/12/2016
Alat Likuid :
1. Kas
2. Giro
3. Selisih lebih tabungan pada bank lain dikurangi tabungan dari bank lain
Hutang Lancar :
1. Kewajiban Segera Dapat Dibayar
2. Tabungan
3. Deposito
yang ingin aku tanyakan yaitu untuk HUTANG LANCAR ada pos Tabungan
Deposito. apakah Tabungan dan Deposito tersebut juga termasuk penempatan dari
bank lain juga ..???
mengingat Pada Kas dan Bank Tabungan sudah dikurangi dengan penempatan
tabungan dari bank lain...
7.
Novri Saldiansyah9/18/2016
Selamat sore Pak, itu penilaian nya berdasarkan peraturan BI nomor berapa ya ?
Balas
8.
klaten sejahtera9/18/2016
selamat siang pak, setelah dikeluarkannya SE OJK No 8/OJK/SEOJK.03/2016
tentang KPMM, apakan perhitungan ATMR khususnya dalam penentuan bobot
risiko aktiva juga sudah diberlakukan? mengingat ada perbedaan dalam komponen
dan bobot risiko antara SEOJK tersebut dengan yang tercantum dalam SE PBI
tentang KPMM
Balas
9.
10.
tirta maya11/22/2016
Selamat malam pak, mohon bantuannya saya sedang skripsi. untuk SE OJK
tersebut saya lihat untuk BPR, apakah bisa berlaku juga untuk bank syariah?
apabila bapak berkenan mohon dibalas ke email saya mayaradika@gmail.com
terima kasih sekali sebelumnya atas bantuan bapak
Balas
11.
ultimastats4/20/2017
12.
dewi ratnasari4/27/2017
selamat malam pak, sy mau tanya tentang landasan teori ataupun peraturan yang
mengatur penilaian TKS yang sudah bapak jelaskan. terimakasih.
Balas
IR.ZINSARI,MM,MBA
Total Visitor
Daftar Link
BPR
Facebook
Twitter
wordpress
Arsip Blog
► 2016 (1)
► 2014 (3)
► 2013 (10)
► 2012 (18)
▼ 2011 (6)
o ► November (1)
o ► Oktober (1)
o ► Juli (1)
o ▼ April (1)
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakya...
o ► Februari (2)
► 2010 (2)
► 2009 (15)
Entri Populer
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat
PENGERTIAN Penilaian Tingkat Kesehatan Bank m erupakan pendekatan kualitatif dari berbagai
aspek yang berpengaruh terhadap kondisi d...
Menghitung Nilai Tunai dari Kredit yang Direstrukturisasi
Sesuai Pedoman Akuntansi BPR yang diberlakukan sejak 1 Januari 2010 berdasarkan Surat Edaran
Bank Indonesia no 14/12/DKBU tanggal 1 Juni 201...
Fit & Proper Test Calon Komisaris BPR
Dalam Peraturan Bank Indonesia no 8/26/PBI/2006 tentang BPR, pasal 22 disebutkan bahwa
anggota Direksi dan Dewan Komisaris BPR wajib mem...
Keterampilan Teller
Sebagian besar masyarakat menilai citra suatu bank melalui penampilan, pelayanan dan
pengetahuan para pegawai di front office. Peran peg...
Prinsip Kehati-hatian Bank (Prudent Principles)
Usaha perbankan khususnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah usaha yang berisiko, dimana
sebagian besar dana dihimpun dari masyarakat...
Sertifikasi Direksi BPR
oleh Zinsari Seperti diketahui bahwa Bank Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia
no 6/22/ PBI /2004 tanggal 09-08-2004...
Pedoman Standar Kebijakan Perkreditan BPR
Bank Indonesia telah mengeluarkan peraturan no 13/26/PBI/2011 pada tanggal 28 Des 2011 tentang:
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESI...
Analisa Kredit Mikro dan Secangkir Kopi Panas
Kredit mikro memiliki keunikan. Kenapa? ya, karena umumnya para pengusaha mikro tidak memiliki
cukup bukti usaha yang terekam dengan baik...
Sukses Sebagai Komisaris BPR
Dewan Komisaris pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sekurang-kurangnya berjumlah 2 (dua)
orang anggota, demikian ketentuan yang terdapa...
Menguasai Akuntansi Kredit BPR
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) termasuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik yang signifikan,
namun diperkenankan menggunakan SAK-ET...