Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke hadirat Tuhan yang


Maha Esa karena atas Berkat Rahmat serta Karunia-Nya lah Makalah
“DEMOKRASI” ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya.

Begitu banyak dukungan serta bantuan fikiran yang penulis dapatkan


dari teman-teman dalam pembuatan makalah ini, oleh karena itu tidak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah membantu.

Dalam Makalah ini Penulis menyadari bahwa masih banyak


kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu
penulis mengharapkan kiranya ada pendapat serta saran-saran yang
berguna demi penyempurnaan Makalah ini.

Semoga Makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... 1

DAFTAR ISI ........................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................ 3

B. Ruang Lingkup ........................................................................... 4

C. Tujuan ......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 5

A. Pengertian Demokrasi ................................................................. 5

B. Unsur-Unsur Penegak Demokrasi .............................................. 8

C. Prinsip Dan Parameter Demokrasi............................................ 15

D. Sejarah Perkembangan Demokrasi ........................................... 16

BAB III PENUTUP ........................................................................... 20

A. Kesimpulan ............................................................................... 20

B. Saran ......................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 21

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi sebagai bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan
rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah
prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik
negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam
tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan
berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran
dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar
ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling
mengontrol.

Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi


demokrasi, untuk di asia tenggara Indonesia adalah negara yang
paling terbaik menjalankan demokrasinya, mungkin kita bisa
merasa bangga dengan keadaan itu.

Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal


kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi
perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa
model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan
lainnya.

Dan dalam makalah ini, penyusun akan menjelaskan dari


pengertian demokrasi, unsur penegak demokrasi, prinsip dan
parameter demokrasi, serta sejarah perkembangan demokrasi.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 3


B. Ruang Lingkup
Dalam penulisan makalah ini, Penyusun hanya membahas
mengenai hal-hal di bawah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi ?
2. Apa saja unsur penegak dalam berdirinya sebuah demokrasi?
3. Apa saja yang menjadi prinsip dan parameter sebuah
demokrasi ?
4. Bagaimana perkembangan sejarah demokrasi di barat dan di
Indonesia ?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan.
2. Untuk mengetahui pengertian demokrasi.
3. Untuk mengetahui unsur penegak dalam berdirinya sebuah
demokrasi.
4. Untuk mengetahui prinsip dan parameter sebuah demokrasi.
5. Untuk mengetahui sejarah perkembangan demokrasi di Barat
dan di Indonesia.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 4


BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing
lagi karena demokrasi merupakan suatu sistem yang telah dijadikan
alternatif dalam tatanan aktivitas bermasyarakat, bernegara dan
demokrasi merupakan asas yang fundamental dalam pemerintahan.
Namun sebenarnya, apa hakikat dari demokrasi itu sendiri?.
Secara etimologis, demokrasi merupakan gabungan antara dua
kata dari bahasa yunani, yaitu demos yang berarti rakyat
dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan. Jadi, secara
terminologis demokrasi berarti kedaulatan yang berada di tangan
rakyat. Dengan kata lain, kedulatan rakyat mengandung pengetian
bahwa sistem kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara dibawah
kendali rakyat.

Adapun pengertian demokrasi secara istilah menurut para ahli,


adalah sebagai berikut :
1. Internasional Commision of Jurits
“Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyar
dimana kekuasaan tertinggi ditangan rakyat dan di jalankan
langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka
pilih dibawah sistem pemilihan yang bebas. Jadi, yang di
utamakan dalam pemerintahan demokrasi adalah rakyat”.

2. Lincoln
“Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat (government of the people, by the people,
and for the people)”.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 5


3. Joseph A. Shumpter
“Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional
untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu
memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan
kompetitif atas suara rakyat”.

4. Sidney Hook
“Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-
keputusan pemerintahan yang penting secara langsung atau
tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang
diberikan secara bebas dari rakyat dewasa”.

5. Henry B. Mayo
“Demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem
yang menunjukan bahwa kebijakan umum ditentukan atas
dasar mayoritas oleh wakil-wakil secara efektif oleh rakyat
dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana
terjaminnya kebebasan politik”.

Makna demokrasi dalam sebuah ideologi adalah bahwa ketika


sebuah negara sebagai sebuah organisasi tertinggi dalam wilayah
tertentu menganut demokrasi, negara tersebut harus mau
menyerahkan kekuasaan kepada rakyat, sehingga :

1. Rakyat yang membuat aturan dasar


2. Rakyat yang membentuk pemerintahan
3. Rakyat yang membuat kebijakan untuk dilaksanakan oleh
pemerintah tersebut, dan
4. Rakyat yang mengawasi dan menilai pelaksanaan kebijakan
tersebut atau kinerja pemerintah.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 6


Jadi, dalam pelaksanaannya demokrasi merupakan sistem
pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat,
dalam pengorganisasian suatu negara.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulan bahwa,
hakikat demokrasi dalam sisitem pemerintahan memberikan
penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan rakyat, baik
dalam pemerintahan maupun dalam penyelenggaraan negara, yang
mencangkup tiga hal.

Pertama, pemerintah dari rakyat (government of the people);


Kedua, pemerintah oleh rakyat (government by people);
Ketiga, pemerintahan untuk rakyat (government to people).

Tak lepas dari hakikatnya, demokrasi mempunyai norma-norma


sebagai pandangan hidup, menurut Nurcholis Madjid, yaitu :

a. Pentingnya kesadaran akan pluralism


b. Terdapatnya musyawarah mufakat
c. Mempunyai tujuan
d. Pemufakatan yang jujur dan sehat
e. Terpenuhinya keperluan pokok
f. Kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap saling
mempercayai itikad yang baik
g. Pentingnya pendidikan demokrasi

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 7


B. Unsur Penegak Demokrasi
Demokrasi tidak akan berdiri menjadi sistem pemerintahan
tanpa suatu penegak yang menopangnya. Unsur penegak
demokrasi meliputi.

1. Negara Hukum
Dalam kepustakaan ilmu hukum di Indonesia, istilah
negara hukum mengandung pengertian bahwa negara
memberikan perlindungan hukum bagi warga negara melalui
perlembagaan peradilan yang bebas dan tidak memihak dan
penjaminan hak asasi manusia.
Hukum menjadi landasan tindakan setiap negara. Ada empat
alasan mengapa negara menyelenggarakan dan menjalankan
tugasnya berdasarkan hukum.
a. Demi kepastian hukum
b. Tuntutan perlakuan yang sama
c. Legitimasi demokrasi
d. Tuntutan akal budi

Negara hukum berarti alat-alat negara mempergunakan


kekuasaannya hanya sejauh berdasarkan hukum yang berlaku
dan dengan cara yang ditentukan dalam hukum itu. Dalam
negara hukum, tujuan suatu perkara adalah agar dijatuhi
putusan sesuai dengan kebenaran. Tujuan suatu perkara adalah
untuk memastikan kebenaran, maka semua pihak berhak atas
pembelaan atau bantuan hukum.

Unsur-unsur negara hukum:

a. Hak asasi manusia dihargai sesuai dengan harkat dan


martabatnya sebagai manusia.
b. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk
menjamin hak-hak itu.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 8


c. Pemerintahan dijalankan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
d. Adanya peradilan administrasi dalam perselisihan antara
rakyat dengan pemerintahannya.

Ciri-ciri negara hukum:


a. Kekuasaan dijalankan sesuai dengan hukum positif yang
berlaku.
b. Kegiatan negara berada dibawah kontrol kekuasaan
kehakiman yang efektif.
c. Berdasarkan sebuah undang-undang yang menjamin
HAM.
d. Menuntut pembagian kekuasaan.

2. Masyarakat Madani
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat
madani adalah masyarakat yang menjunjung tinggi norma,
nilai-nilai, dan hukum yang ditopang oleh penguasaan teknologi
yang beradab, iman dan ilmu.
Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil
(civil society) yang mandiri dan demokratis, masyarakat madani
lahir dari proses penyemaian demokrasi. Masyarakat madani
(civil society) dicirikan dengan masyarakat terbuka, masyarakat
yang bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan negara,
masyarakat yang kritis dan berpartisipasi aktif serta masyarakat
egaliter. Masyarakat madani merupakan elemen yang sangat
signifikan dalam membangun demokrasi. Salah satu syarat
penting bagi demokrasi adalah terciptanya partisipasi
masyarakat dalam proses-proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh negara atau pemerintah.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 9


Ciri-ciri masyarakat madani:
Masyarakat madani memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Free public sphere (ruang publik yang bebas).
Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana
masyarakat sebagai warga negara memiliki akses penuh
terhadap setiap kegiatan publik, warga negara berhak
melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan
pendapat, berserikat, berkumpul serta memublikasikan
pendapat, berserikat, berkumpul serta memublikasikan
informasi kepada publik.

b. Demokratisasi
Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan
dengan wacana kritik rasional masyarakat yang secara
ekspisit mensyaratkan tumbuhnya demokrasi., dalam
kerangka ini hanya negara demokratis yang mampu
menjamin masyarakat madani. Demokratisasi dapat terwujud
melalui penegakan pilar-pilar demokrasi yang meliputi :
1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
2. Pers yang bebas
3. Supremasi hokum
4. Perguruan Tinggi
5. Partai politik

c. Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima
pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda.
Toleransi merupakan sikap yang dikembangkan dalam
masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling
menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang
dilakukan oleh orang atau kelompok masyarakat yang lain
yang berbeda.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 10


d. Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan
disertai sikap tulus bahwa masyarakat itu majemuk.
Kemajemukan itu bernilai positif dan merupakan Rahmat
Tuhan.

e. Keadilan Sosial (Social justice)


Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan
pembagian yang proporsional antara hak dan kewajiban
setiap warga dan negara yang mencakup seluruh aspek
kehidupan.

f. Partisipasi social
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa
merupakan awal yang baik bagi terciptanya masyarakat
madani. Partisipasi sosial yang bersih dapat terjadi apabila
tersedia iklim yang memunkinkan otonomi individu terjaga.

g. Supermasi hukum
Penghargaan terhadap supermasi hukum merupakan jaminan
terciptanya keadilan, keadilan harus diposisikan secara
netral, artinya tidak ada pengecualian untuk memperoleh
kebenaran di atas hukum.

3. Infrastruktur Politik
Infrastruktur politik atau organisasi sosial
politik merupakan kompleksitas dari hal-hal yang bersangkut
paut dengan pengelompokan warga negara atau anggota
masyarakat ke dalam berbagai macam golongan
disebut kekuatan sosial politik dalam masyarakat. Infrastruktur
politik terdiri dari komponen-komponen berikut, yaitu:

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 11


a. Partai Politik
Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional
dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia
secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita
untuk memperjuangkan dan membela kepentingan
politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Partai Politik memiliki
tujuan dan fungsi yang telah diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
sebagaimana telah diubah melalui Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2011, yaitu ;
Tujuan umum Partai Politik adalah:
 Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
 Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
 Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan
Pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan
rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia;
dan
 Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Tujuan khusus partai politik adalah:
 Meningkatkan partisipasi politik anggota dan
masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan
politik dan pemerintahan;
 Memperjuangkan cita-cita Partai Politik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
dan

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 12


 Membangun etika dan budaya politik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Fungsi partai politik
Adapun fungsi Partai Politik adalah sebagai sarana :
 Pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas
 Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan
kesatuan bangsa
 Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik
masyarakat
 Partisipasi politik warga negara Indonesia
 Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan
politik melalui mekanisme demokrasi dengan
memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.

b. Kelompok Gerakan
Lebih dikenal dengan sebutan organisasi masyarakat
yaitu Sekumpulan orang yang terhimpun dalam satu
wadah seperti, Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, dan Al
Irsyad.

c. Kelompok Penekanan
Kelompok penekan merupakan sekelompok manusia
yang berbentuk lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas
atau kegiatannya memberikan tekanan kepada pihak
penguasa agar keinginannya dapat diakomodasi oleh
pemegang kekuasaan. Contohnya, Lembaga Swadaya
Masyarakat Peduli Nasib Petani, dan Lembaga Swadaya
Masyarakat Penolong Korban Gempa. Kelompok Penekan
dapat terhimpun dalam beberapa asosiasi yang mempunyai
kepentingan yag sama, antara lain :
1. LSM
2. Organisasi Keagamaan
3. Organisasi Kepemudaan
4. Organisasi Lingkungan Hidup.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 13


5. Yayasan
6. Organisasi pembela hukum dan HAM

4. Pers Yang Bebas Dan Bertanggung Jawab


Pers yang bebas dan bertanggung jawab merupakan
konsep yang didambakan dalam pertumbuhan pers di Indonesia
. Pers yang bebas dan merdeka di sini bukan bebas yang
sebebas-bebasnya. Bebas dan merdeka dapat diartikan terbebas
dari segala tekanan, paksaan atau penindasan dari pihak
manapun termasuk pemerintah negara atau pihak-pihak tertentu.
Dengan demikian, pers dapat bebas dan berekspresi
tanpa tekanan dan paksaan dari pihak manapun tetapi tidak
mengabaikan etika, nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku,
serta memegang teguh kode etik jurnalistik sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan.
Aspek pembatas kebebasan pers:
a. Aspek moral individu
b. Kode etik profesi
c. Prinsip ekonomi dan bisnis
Manfaat media massa:
a. Menambah Pengetahuan.
b. Menambah wawasan
c. Mendapatkan hiburan
d. Menambah lapangan kerja

Fungsi pers:
a. Sebagai pelaku Media Informasi
b. Fungsi Pendidikan
c. Fungsi Hiburan
d. Fungsi Kontrol Sosial
e. Sebagai Lembaga Ekonomi
f. Memenuhi hak masyarakat

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 14


C. Prinsip Dan Parameter Demokrasi
Suatu pemerintahan dikatakan demokratis, apabila mempunyai
prinsip-prinsip demokrasi.
Menurut Masykuri Abdillah, prinsip demokrasi terdiri dari tiga
yaitu: Persamaan, Kebebasan, dan Pluralisme.
Menurut Inu Kencana, prinsip Demokrasi, yaitu:
1. adanya pembagian kekuasaan
2. adanya pemilihan umum yang bebas
3. adanya manajemen yang terbuka
4. adanya kebebasan individu
5. adanya peradilan yang bebas
6. adanya pengakuan pihak minoritas
7. adanya pemerintahan yang berdasarkan hukum
8. adanya pers yang bebas
9. adanya beberapa partai politik
10.adanya musyawarah.

Untuk mengukur kinerja dalam menjalankan pemerintahannya


secara demoratis, dibutuhkan aspek-aspek pengukur sebagai
parameter, yaitu:
Pertama, masalah Pembentukan Negara. Kita percaya bahwa
proses pembentukan kekuasaan akan sangat menentukan
bagaimana kualitas watak, dan pola hubungan yang akan dibangun.
Kedua, dasar kekuasaan negara. Masalah ini menyangkut konsep
legimitasi kekuasaan serta pertanggungjawabannya langsung
kepada rakyat.
Ketiga, masalah kontrol rakyat. Apakah berbagai koridor tersebut
sudah dengan sendirinya akan berjalan suatu proses yang
memungkinkan terbangun sebuah relasi yang baik, yakni suatu
relasi kuasa yang simestris, memiliki sambungan yang jelas, dan
adanya mekanisme yang memungkinkan check and
balance terhadap kekuasaan yang dijalankan eksekutif dan
legislatif.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 15


D. Sejarah Perkembangan Demokrasi
1. Sejarah Perkembangan Demokrasi Di Barat

Konsep pemikiran Demokrasi lahir dari pemikiran


mengenai hubungan Negara dan hukum di Yunani kuno dan
dipraktikan dalam hidup bernegara antara abad ke-6 SM sampai
abad ke-4 SM. Dengan bentuk demokrasi yang bersifat
langsung, yaitu hak rakyat untuk membuat keputusan politik
dijalankan secara langsung oleh seluruh warga negara
berdasarkan prosedur mayoritas. Demokrasi berjalan efektif
karena semua kalangan dapat menikmatinya.
Sejarah perkembangan demokrasi di barat diawali dengan
bentuk demokrasi langsung yang berakhir pada abad
pertengahan. Menjelang akhir abad pertengahan lahir
piagam magna charta dan dilajutkan munculnya gerakan
renaissance dan menekankan pada adanya hak atas hidup, hak
kebebebasan,dan hak memiliki. Selanjutnya pada abad ke-19
muncul gerakan demokrasi konstitusional yang melahirkan
demokrasi welfare state.

2. Sejarah Perkembangan Demokrasi Di Indonesia


Perkembangan demokrasi di Indonesia mengalami
fluktuasi dan masa kejayannya dari masa kemerdekaan sampai
saat ini. Dalam perjalanan demokrasi negara Indonesia, terdapat
berbagai masalah yang muncul yang harus dihadapi, yaitu
bagaimana suatu demokrasi sebagai tonggak berkembangnya
suatu negara dapat menjadi peran dalam mewujudkan
berdirinya sisi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perkembangan demokrasi Indonesia, dalam kurunnya waktu
terbagi menjadi menjadi empat periode,yaitu:

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 16


1. Demokrasi parlementer (1945-1959)
Demokrasi pada masa ini dikenal dengan demokrasi
parlementer. Parlementer mulai diberlakukan sesudah
sebulan kemerdekaan di proklamirkan dan kemudian
diperkuat dalam UUD 1945 dan 1950.
Dimana menurut UUD 1950 menetapkan berlakunya
sistem parlementer, dengan badan eksekutif yang terdiri dari
presiden sebagai kepala negara beserta menteri-menterinya
yang mempunyai tanggung jawab politik.

2. Demokrasi terpimpin (1959-1965)


Pada masa periode ini, ialah adanya dalam
pendominasian presiden dalam kegiatan pemerintahan,
berkembangnya komunis, dan meluasnya peran ABRI dalam
unsur sosial politik. UUD 1945 membuka kesempatan bagi
seorang presiden untuk bertahan sekurang-kurangnya 5
tahun, akan tetapi ketetapan MPRS NO.III/1963 yang
mengangkat Ir.Soekarno sebagai presiden seumur hidup,
telah membatalkan pembatasan dalam kurun waktu 5 tahun
itu. Selain itu, banyak terjadi tindakan penyimpangan
lainnya yang terjadi terhadap ketentuan UUD 1945 yang
eksplisit ditentukan dan presiden tidak mempunyai
wewenang untuk berbuat demikian.
Dewan perwakilan rakyat gotong royong juga
mengganti dewan perwakilan rakyat sebagai hasil pemilu,
ditonjolkan peranannya sebagai pembantu pemerintah
sedangkan fungsi kontrol ditiadakan.dan di dalam bidang
perundang-undangan dimana segala aktifitas pemerintahan
dilaksanakan melalui penetapan presiden yang memakai
sumber dekrit 5 juli.
Dan bagaimanakah rumusan demokrasi terpimpin dan
apakah butir-butir pokok demokrasi terpimpin? Seperti yang
dikemukakan Soekarno, dalam kutipan A.Syafi’i Ma’arif
adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 17


dalam permusyawaratan/perwakilan. Dan prinsip-prinsip
demokrasi terpimpin yang dikemukakan oleh Soekarno
adalah sebagai berikut: pertama; tiap-tiap orang diwajibkan
untuk berbakti kepada kepentingan umum, masyarakat,
bangasa, dan negara; kedua; tiap-tiap orang berhak
mendapat penghidupan yang layak dalam masyarakat,
bangsa, dan negara.

3. Demokrasi pancasila (1965-1998)


Dengan landasan formil, yaitu pancasila, UUD 1945,
dan ketetapan MPRS. Dalam usaha untuk meluruskan
kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 dan begitupula
meniadakan pasal yang memberi wewenang kepada presiden
untuk memutuskan permasalahan yang tidak dicapai mufakat
antara badan legeslatif. Selain itu beberapa hak asasi
diusahakan supaya diselenggarakan secara lebih penuh
dengan memberi kebebasan kepada pers untuk menyatakan
pendapat, dan kepala partai-partai politik untuk bergerak dan
menyusun kekuatannya, terutama menjelang pemilu 1971.
Dengan demikian diharapkan terbinanya partisipasi
golongan-golongan dalam masyarakat disamping
pembangunan secara teratur.
Namun dalam pelaksanaanya, demokrasi pancasila pada
masa Soeharto belum mencapai pada tataran praksis. Karena
dalam demokrasi ini, ditandai dengan adanya; dominan para
ABRI, birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan
politik; pengebirian peran dan fungsi partai politik; adanya
campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai
politik; masa mengambang; monolitisasi ideologi negara;
dan inkorporasi lembaga non pemerintah. Sehingga
pelaksanaan demokrasi pada masa ini belum secara penuh
ditegakan berdasar nilai-nilai demokrasi pancasila.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 18


4. Demokrasi reformasi (1998-sampai sekarang)
Runtuhnya rezim orde baru telah membawa harapan
baru bagi tumbuhnya demokrasi di Indonesia. Bergulirnya
reformasi menjadi masa tansisi di Indonesia, dimana pada
masa ini terjadi pembalikan arah perjalan bangsa dan negara
yang akan membawa Indonesia kembali memasuki masa
otoriter sebagaimana yang terjadi pada orde lama dan orde
baru.

Sukses atau gagalnya suatu demokrasi tergantung pada


empat faktor, yaitu:
a. Komposisi elite politik
b. Desain institusi politik
c. Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik
dikalangan elite dan non elite
d. Peran masyarakat madani.

Indikasi kearah terwujudnya kehidupan demokratis


dalam era transisi menuju demokrasi di Indonesia antara
adanya kaitan dengan keberadaannya pada sebuah negara
demokrasi, diamandemennya pasal-pasal dalam konstitusi
Negara RI, adanya kebebasan pers, dijalankannya kebijakan
otonomi daerah, dan sebagainya.
Dan pada pelaksanaan pemerintahan pada masa
sekarang, masih terjadi tindakan di luar nilai uud 1945.
Maraknya kasus korupsi dikalangan para pejabat negara
yang masih belum terselesaikan.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 19


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demokrasi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing
lagi, karena demokrasi merupakan suatu sistem yang telah
dijadikan alternatif dalam tatanan aktivitas bermasyarakat dan
bernegara dan demokrasi merupakan asas yang fundamental dalam
pemerintahan. Secara etimologis, demokrasi merupakan gabungan
antara dua kata dari bahasa yunani, yaitu demos yang berarti rakyat
dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan. Jadi, demokrasi
berarti kedaulatan yang berada di tangan rakyat. Dengan kata lain,
kedulatan rakyat mengandung pengetian bahwa sistem kekuasaan
tertinggi dalam sebuah negara dibawah kendali rakyat.

B. Saran
Dengan mengetahui bagaimana kerangka kerja suatu Negara
yang menjunjung tinggi asas demokrasi, dengan rakyat yang
menjadi pemandu kendali atas jalannya suatu pemerintahan.
Sehingga, diharapkan mampu menerapkan sikap peduli dan
menjadi pemantau atas tindakan elite politik yang menyimpang
dari tugasnya. Sehingga pada akhirnya akan terbentuk suatu
Negara yang seimbang dan menjunjung tinggi kemerdekaan
dengan tidak melakukan hal yang merugikan dan juga bertentangan
dengan tujuan bangsa.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 20


DAFTAR PUSTAKA

Huda, Ni’matu. (2005). Negara Hukum, Demokrasi, Dan


Judicial Review. Yogyakarta: Uii Press

Masduki. (2005). Kebebasan Pers Dan Kode Etik Jurnalistik.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Prof Dr. Azyumardi Azra, Ma. (2003). Demokrasi, Ham, Dan


Masyarakat Madani. Jakarta: Icce Uin Syarif Hidayatullah

Sareb Putra, R.Masri (Ed). (2010). Etika Dan Tertib Warga


Negara. Jakarta: Salemba Humanika

Mufarokhah. Farkhi. (2013). Makalah-Demokrasi.


http://farkhimufarokhah.blogspot.com/2013/01/makalah-
demokrasi.html.

Yulida Aini. (2013). Unsur-unsur Penegak Demokrasi.


http://yulidaaini.blogspot.com/2013/08/unsur-unsur-penegak-
demokrasi.html.

Husainnur. (2011). Prinsip Dan Parameter Demokrasi.


http://husainnur.wordpress.com/2011/04/04/prinsip-dan-
parameter-demokrasi/.

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI Halaman 21

Anda mungkin juga menyukai