Anda di halaman 1dari 69

[ Bahan Uji Makalah ]

PERUSAHAN DAERAH PASAR SURYA


“ PASARKU BERSIH, SEHAT, AMAN & MENGUNTUNGKAN “

Oleh : AGUNG SANTOSO


PENDAHULUAN

Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah kota Jakarta di wilayah
Negara Indonesia. Dimana secara demografis masyarakat kota Surabaya terdiri
dari berbagai lapisan masyarakat dengan latar belakang pendidikan, pekerjaan
dan penghasilan yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga hal tersebut
akan mempengaruhi daya beli dan gaya hidup masyarakat kota Surabaya
dalam memenuhi kebutuhannya . Hal ini akan mempengaruhi ketersedian
sarana dan prasarana tempat berbelanja yang ada di masyarakat kota .
Keberadaan sarana belanja yang sangat dekat dengan masyarakat sejak dulu
adalah berupa Pasar Tradisional .

Pasar tradisional dibagi menjadi bebrapa klasifikasi yaitu :

1. Pasar RAKYAT : Tempat usaha yang ditata, dibangun, dan dikelola oleh
Pemerintah/Pemda/BUMN/BUMD/swasta yangberupa toko, kios, los dan
tenda dimiliki oleh pedagang kecil dan menengah atau swadaya dengan
proses jual beli barang melalui tawar menawar.

2. Pasar INDUK : Pasar yang merupakan pusat distribusi yang


menampung hasil produksi petani yang dibeli pedagang tingkat Grosir
kemudian dijual kepada pedagang tingkat eceran untuk selanjutnya
diperdagangkan di pasar-pasar diberbagai tempat mendekati konsumen

3. Pasar KHUSUS : Pasar dimana barang yang dijual belikan bersifat


khusus atau specifik selain kebutuhan pokok sehari-hari seperti pasar ikan
hias, pasar burung, pasar tanaman, pasar barang bekas

4. Pasar KAWASAN : Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi


beberapa lingkungan pemukiman disekitar pasar tersebut dan barang yang
diperdagangkan lebih lengkap dari pada pasar lingkungan yang berada
disekitarnya

5. Pasar LINGKUNGAN : Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi


satu lingkungan pemukiman disekitar lokasi pasar, dengan jenis barang
yang diperdagangkan meliputi kebutuhan pokok sehari-hari

Sehubungan hal tersebut diatas maka Pemerintah kota Surabaya sebagai


penyelenggara pemerintahan daerah telah menjalankan kewenangan untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan sehingga terbentuk jalur percepatan terwujudnya
kesejahteraan masyarakat kota Surabaya melalui optimalisasi pengelolaan
potensi ekonomi kerakyatan yaitu pasar Tradisional yang sesuai peraturan
daerah Nomor 01 TAHUN 2015 tentang PENGELOLAAN DAN
PEMBERDAYAAN PASAR RAKYAT serta peraturan walikota Surabaya
NOMOR 54 TAHUN 2015 tentang TATA CARA PENERBITAN IJIN USAHA
PENGELOLAAN PASAR RAKYAT sebagai landasan hukum yang akan
memberikan arahan tentang Tata Kelola yang tepat untuk perkembangan dan
kemajuan Perusahaan Daerah Pasar Surya pada saat ini dan dimasa akan
datang sehingga tercipta sebuah pasar yang ideal yang dapat memenuhi
seluruh aspek sebagai “ PASAR YANG BERSIH, SEHAT, AMAN &
MENGUNTUNGKAN “

Akan tetapi semua harapan dan tujuan tersebut akan terlaksana bilamana
kendala dan tantangan dapat diatasi dengan tepat,cepat dan membawa
perubahan yang lebih baik .

TANTANGAN

Pasar tradisional selama ini identik dengan kesan kumuh, kotor, semrawut, bau
tak sedap, becek, dan tempat belanja kalangan ekonomi bawah. Itulah stigma
yang tertanam di benak masyarakat. Dengan perkembangan teknologi saat ini,
banyak juga pasar tradisional yang sudah mulai ditinggalkan oleh pengunjung
atau pembeli dengan beralih ke pasar modern yang menawarkan banyak
pelayanan dan kemudahan serta kenyamanan dalam bertransaksi dengan
pilihan produk yang beraneka ragam .

Namun demikian, sampai saat ini di beberapa tempat pasar tradisional masih
memiliki pengunjung atau pembeli yang setia.

Disisi lain, dikalangan masyarakat dengan stigma yang buruk pasar tradisional,
pengunjung mencari alternatif tempat belanja lain, diantaranya ke tempat
belanja pedagang kaki lima dan pedagang keliling yang relatif mudah dijangkau
( tidak perlu masuk kedalam pasar ).

Bahkan pengunjung yang tergolong dari segmen berpendapatan menengah


keatas beralih ke pasar modern seperti pasar swalayan ( supermarket dan
minimarket ). Karena lebih mementingkan kebersihan dan kenyamanan
meskipun harganya terpaut jauh lebih mahal dan tidak bisa melakukan tawar
menawar .

Seringkali juga dikesankan perilaku pedagang menjadi penyebab utama


terjadinya kondisi kebanyakan pasar tradisional memiliki stigma buruk.
Sebaliknya di lapangan dijumpai peran pengelola pasar tradisional terutama
dari kalangan aparatur pemerintah dalam mengupayakan perbaikan perilaku
pedagang pasar tradisional masih sangat terbatas.

Banyak penyebab yang melatar belakangi kondisi ini, mulai dari :

• Keterbatasan jumlah tenaga

• Kemampuan ( kompetensi ) individu tenaga pengelola kurang baik

• Keterbatasan kelembagaan ( organisasi ) pengelola pasar untuk


melakukan pengelolaan pasar dan pembinaan pedagang .

VISI DAN MISI PDPS Periode 2017 - 2021

VISI

Menjadikan PD Pasar Surya sebagai Perusahaan Pengelola Pasar Rakyat


yang terbaik dan sangat diperhitungan di Indonesia .

MISI

1. Membawa PD PASAR SURYA sebagai perusahaan yang sehat,


terpercaya dan kompetitif untuk memberikan kontribusi yang optimal bagi
masyarakat, pemegang saham dan stakholder di jajaran pemerintah.

2. Membawa PD PASAR SURYA secara bertahap menjadi perusahaan


yang mandiri dalam mengelola manajemen Pasar Rakyat dengan tidak
terus menerus membebani APBD Pemerintah Kota.

3. Mengembalikan citra Pasar Rakyat sebagai tujuan berbelanja yang


bersih, sehat, aman dan menjadi kebanggaan bagi seluruh kalangan
masyarakat kota Surabaya.

4. Mengarahkan kepada tata kelola yang baik terhadap pasar Rakyat


melalui PD PASAR SURYA sehingga dapat memberikan kontribusi
“keuntungan” bagi para pedagang.

5. Memposisikan PD PASAR SURYA di era Globalisai saat ini dan dimasa


akan datang agar dapat membawa Pasar Rakyat dapat bersaing dengan
kehadiran Toko Modern
LANGKAH STRATEGIS PD PASAR SURYAUNTUK MENINGKATKAN NILAI
TAMBAH PASAR TRADISIONAL :

A. Program Penataan (Revitalisasi) Pasar Tradisional


B. Pemebenahan Manajemen Dan Sumber Daya Manusia (SDM)
C. Penigkatan Keuntungan PD Pasar Surya Dan Pedagang

A. PENATAAN (REVITALISASI) PASAR TRADISIONAL.

Program ini menjadi program prioritas karena kondisi pasar saat ini
khususnya di bagian fisik bangunan sudah tua dan rata-rata pasar
tradisional saat ini sangat kumuh dan segera perlu panataan ulang..

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk program penataan/revitalisasi yaitu :

1. Harus di buat kajian teknis dan ekonomi terlebih dahulu untuk


mengukur sampai seberapa besar dampak sosial, positif dan secara
teknis tingkat permasalahan di lapangan.
2. Harus di sesuaikan dengan situasi dan kondisi tingkat strata sosial
dan latar belakang pedagang sehingga memperkecil resiko gejolak di
lapangan.
3. Di prioritaskan pedagang lama untuk menempati stand kembali
mengingat para pedagang sudah bertahun-tahun menempati lahan
pasar (kios permanen/los).
4. Penataan pasar harus di sesuaikan dengan jumlah pedagang yang
sudah ada dan rencana penambahan jangan sampai melebihi
kapasitas/daya tampung.
5. Ukuran stand permanen/los/lapak di sesuaikan dengan kebutuhan
pedagang (barang yang di jual) jangan terlalu kecil dan tidak
memadai.
6. Dalam pembagian hak pemakaian lahan (stand) tidak boleh
melibatkan pihak ke tiga/investor/broker, yang bertujuan mengambil
lebih banyak untuk mencari kemungkinan dengan cara di sewa
kembali (tidak untuk berdagang sendiri).
7. Pedagang tidak di perbolehkan merubah peruntukan usaha dan
memindahkan hak kepemilikan kepada orang lain (termasuk saudara)
tanpa persetujuan dan ijin tertulis dari PD Pasar Surya (Pengelola
Pasar).
8. Harus di pikirkan kelanjutan usaha (lahan alternatif) selama kegiatan
penataan berlangsung.
9. Semua rencana dan ketentuan penataan pasar (revitalisasi) harus di
sosialisasikan terlebih dahulu kepada para pedagang supaya tidak
terjadi gejolak.
10. Pembinaan terhadap pedagang pasar setelah menempati bangunan
baru secara intensive dan berkelanjutan :
- Cara menata (display) barang dagangan
- Tidak menempatkan stock barang di sembarang tempat
- Menjaga kebersihan di lingkungan tempat usahanya
- Tetap mempertahankan budaya tawar menawar

Hal-hal utama yang perlu diperhatikan dalam rencana penataan


(REVITALISASI) dan pengelolaan Pasar Tradisional supaya dapat bersaing
dengan pasar modern/toko modern adalah Fisik dan non Fisik :

1, FISIK :

a. Penentuan lokasi/obyek yang akan menjadi sasaran (target), dalam


rencana Revitalisasi harus mempertimbangkan :

- Tingkat kepadatan dan pertumbuhan penduduk wilayah setempat


- Potensi ekonomi wilayah setempat
- Aksesibilitas wilayah (arus lalu lintas)
- Dukungan keamanan dan ketersidaan infrastruktur
- Perkembangan pemukiman baru
- Pola kehidupan masyarakat setempat
- Dampak positif dan negatif selama benrdirinya pasar
- Rencana luas lahan efektif yang akan di jadikan kios/lapak/los
- Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Surabaya

b. Penyediaan fasilitas bangunan dan tata letak bangunan antara lain :


- Bangunan toko/kios/los dibuat dengan ukuran standart ruang
tertentu
- Petak atau blok dengan akses jalan pengunjung ke segala arah
- Pencahayaan dan sirkulasi udara cukup
- Penataan toko/kios/los berdasarkan barang dagangan

c. Sarana pendukung yang perlu dipikirkan dalam Revitalisasi Pasar


Tradisional adalah :
- Kantor Manajemen Pengelola Pasar
- Area parkir yang memadai
- Sarana pembuangan sampah sementara dan sarana pengelolaan
sampah
- Sarana air bersih
- Sanitasi/draenase (saluran pembuangan air yang bersih dan
sehat)
- Sarana/tempat ibadah yang layak
- Toilet umum
- Pos keamanan
- Tempat pengelolaan limbah/Instalasi Pengelolaan Air Limbah
(IPAL)
- Hidrant dan fasilitas pemadam kebakaran
- Pembinaan dalam penteraan (Timbangan/alat ukur)
- Sarana komunikasi
- Area bongkar muat yang memadai
- Ruang Disinfektan untuk membersihkan sarana pengangkut
unggas

2. NON FISIK :

a. Sistem penarikan biaya


b. Sistem keamanan dan ketertiban
c. Sistem kebersihan dan penangan sampah
d. Sistem perparkiran
e. Sistem pemeliharaan sarana pasar
f. Sistem penteraan
g. Sistem penanggulangan kebakaran

B. PEMBENAHAN MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) :

Dalam rangka meningkatkan daya saing di era globalisasi khusunya


dengan toko modern dan pasar modern maka PD Pasar Surya harus
berani mengakui bahwa masih ada kekurangan didalam hal manajemen
dan SDM. PD.Pasar Surya harus segera mengambil langkah strategis
berkaitan dengan pembenahan/revitalisasi pasar yaitu :

a. PEMBENAHAN BIDANG MANAJEMEN :

Pengelola pasar rakyat harus memperhatikan dan berkewajiban


membenahi bidang manajemen yaitu :

1. Pengelola Pasar harus mempunyai Visi Misi dan konsep untuk


pengembangan pasar tradisional.
2. Dapat menerapkan manajemen yang profesional (sesuai dengan
strata pasar yang dikelolanya).
3. Membentuk organisasi dengan pembagian tugas dan
tanggungjawab (Job Discribtion) yang jelas.
4. Ketersediaan Standart Operasional Prosedur (SOP) yang jelas
sebagai panduan tugas dilapangan.
5. Dapat menyediakan fasillitas pasar yang bersih, sehat, aman, tertib
dan ruang publik yang nyaman.
6. Menjamin pemenuhan hak dan kewajiban pedagang pasar yang
dikelolanya.
7. Melakukan pengawasan terhadap pedagang di pasar yang
dikelolanya
8. Melakukan pembinaan dan pemberdayaan terhadap pedagang
pasar yang dikelolanya.
9. Menyampaikan laporan kegiatan pengelolaan pasar kepada Direksi
PD Pasar Surya setiap 3 (tiga) bulan sekali meliputi :
- Pelaksanaan program kerja yang telah disusun.
- Jumlah kios permanen dan stand terbuka/lapak/los (jumlah yang
bukan dan yang tutup)
- Omzet rata-rata penjualan para pedagang
- Jumlah pengusaha/pedagang mikro, kecil dan menengah yang
bermitra.
- Permasalahan penagihan biaya Iuran/retribusi.
- Permasalahan keamanan dan kebersihan.
- Jumlah tenaga kerja yang terserap dilingkungan pasar tradisional.
10. Menerapkan sistem administrasi keuangan yang mengarah pada
basis IT dan melibatkan lembaga Perbankan
11. Menerapkan sistem keamanan dan kebersihan yang profesional
dengan dilengkapi peralatan yang memadai

b. PEMBENAHAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) :

1. SDM (Kepala Pasar) yang ditempatkan di pengelola pasar


tradisional harus memiliki kemampuan :
- Mengetahui dan memahami tentang kegiatan usaha
perdagangan.
- Menguasai tentang bangunan dan pemeliharaannya khususnya
sarana dan prasarana bangunan.
- Menguasai tentang perparkiran, kebersihan dan pertamanan.
- Memahami terhadap pemeliharaan fasilitas kelistrikan dan air
bersih.
- Memahami terhadap pengamanan bahaya kebakaran.
- Memahami terhadap pengelolaan sampah dan limbah.
- Punya kemampuan terhadap penertiban dan pembinaan PKL
dilingkungan luar pasar tradisional.
2. SDM (Pengelola Pasar) dalam jangka panjang harus dapat
membuat pasar tradisional :
- Menjadi kebanggaan masyarakat kota Surabaya.
- Kembali pada keaslian pasar tradisional namun tetap up to date.
- Sebagai sarana belanja yang bersih, sehat, aman dan
menguntungkan.
- Menjadi media hiburan dan wisata belanja bagi masyarakat luas.
- Mampu bersaing dengan pasar modern atau toko modern.

3. SDM (Pengelola Pasar) memiliki kemampuan meningkatkan


kompetensi pedagang dengan cara :
- Pembinaan disiplin pedagang dan pembeli.
- Menambah jumlah barang pasokan dalam rangka menstabilkan
harga.
- Bimbingan kepada para pedagang untuk menarik para pembeli.
- Menjalin hubungan dengan para pemasok/suplayer secara baik.
- Peningkatan pengetahuan dasar bagi para pedagang
- Melaksanakan pendampingan, pembinaan dan pengawasan
kepada pedagang khususnya terhadap barang yang dijual
jangan sampai melanggar hukum.

4. SDM (Pengelola Pasar) mampu meningkatkan kualitas dan


pembenahan sarana fisik pasar diantaranya :
- Pembenahan tata letak.
- Pengaturan lalu lintas orang dan barang di dalam pasar.
- Peningkatan kualitas konstrukasi bangunan.
- Pembenahan sistem air bersih dan pengelolaan limbah.
- Pembenahan sistem kelistrikan (instalasi listrik).
- Penggunaan peralatan dan sistem pencegahan kebakaran.
- Pembenahan sistem penanganan dan pengelolaan sampah.

C. PENINGKATKAN KEUNTUNGAN BAGI PD PASAR SURYA DAN


PEDAGANG :

1. Menciptakan peluang bisnis dengan memanfaatkan lahan yang


potensial.
2. Membangun dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap pasar
tradisional.
3. Memberdayakan pelanggan setia untuk mempromosikan pasar
tradisional.
4. Dapat meniciptakan rasa aman, nyaman dan tetap dapat bertransaksi
dengan cara tawar menawar.
5. Pengelompokan usaha/clustering sesuai dengan peruntukan usaha
yang berjalan bila memungkinkan menambahkan pedagang yang
jenis usahanya belum ada dipasar supaya lebih lengkap.

LANGKAH STRATEGIS PD PASAR SURYA DALAM MENSUKSESKAN


PROGRAM PENATAAN PASAR :

1. Memperbaiki proses kualitas rekruitmen


2. Menata dan meningkatkan kompetensi SDM
3. Meningkatan kualitas SDM melalui pelatihan-pelatihan
4. Meningkatkan fungsi dan tanggungjawab sesuai jabatan
5. Meningkatkan sarana kerja yang berbasis tehnologi khususnya yang
berkaitan dengan administrasi dan keuangan

PROGRAM REVITALISASI SERING MENGALAMI KEGAGALAN, KARENA


HAL-HAL TERSEBUT DI BAWAH :

Pembangunan kembali pasar tradisional atau Revitalisasi sering kali mengalami


kegagalan karena kurang diperhatikannya hal-hal sebagai berikut :

1. Rencana pembangunan pasar tradisional (Revitalisasi) tidak disesuaikan


dengan jumlah pedagang yang sudah ada dan rencana penambahan
jumlah pedagang baru.
2. Ukuran kios/lapak tidak disesuaikan dengan kebutuhan pedagang
(dibuat terlalu kecil dan tidak memadai).
3. Tidak dipikirkan sasaran segmen pengunjung yang akan berbelanja
(jumlahnya).
4. Sarana penunjang operasional pasar kurang memadai diantaranya :
 Lahan parkir
 Toilet
 Tempat sampah dan depo sampah
 Tenaga operasional (petugas kebersihan dan keamanan)
 Kantor manajemen pengelola
5. Adanya Investor (Broker) yang ikut membeli kios/lapak bukan untuk
berdagang sendiri tapi untuk dijual lagi atau disewakan supaya
mendapat keuntungan yang lebih besar.
6. Adanya pemilik kios/lapak yang merubah peruntukan tidak sesuai
dengan zona/jenis usaha yang telah ditentukan.
7. Tidak dipersiapkan manajemen pengelola pasar tradisional yang
Profesional memahami tugas dan tanggungjawab sebagai pengelola
pasar tradisional serta siap menghadapi permasalahan-
permasalahannya.
8. Tidak adanya sosialisasi peralihan terhadap pedagang yang sudah
terbiasa menempati pasar yang bangunannya sangat sederhana/kumuh
ke bangunan pasar yang lebih modern dengan fasiliats yang lebih
lengkap.
9. Tidak dilakukan pembinaan terhadap pedagang pasar setelah
menempati bangunan yang baru secara intensive/terus menerus
khusunya dalam hal :
 Cara menata (mendisplay) barang dagangan yang baik dan menarik
calon pembeli
 Penempatan barang/stok barang disembarang tempat sehingga
mengganggu kenyamanan pengunjung yang berbelanja.
 Masalah kebersihan dilingkungan usaha (dalam kios/lapak) masing-
masing dengan dimulai menyediakan tempat sampah yang memadai.
 Terhadap budaya tawar menawar tetap dipertahankan.
10. Kepala pasar yang ditempatkan dimanajemen pengelola pasar
tradisional memiliki kemampuan terbatas terhadap bidang yang menjadi
tanggungjawabnya yaitu :

 Kurang memahami kegiatan usaha perdagangan


 Kurang menguasai bangunan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana bangunan gedung.
 Kurang menguasai dalam perparkiran, kebersihan dan pertamanan
 Tidak memahami terhadap pemeliharaan fasilitas air bersih dan
kelistrikan
 Tidak memahami terhadap pengelolaan sampah dan limbah cair.
 Tidak punya kemampuan terhadap penertiban dan pebinaan
Pedagang Kaki lima (PKL) yang berada dilingkungan luar pasar
tradisional.

Kondisi seperti ini (khususnya dalam penataan dan pengelolaan PKL)


dibiarkan terus menerus tanpa ada tindakan dan solusi dari pengelola pasar,
akibatnya para pembeli tidak perlu masuk ke dalam pasar malahan dapat
memancing para pedagang yang berjualan didalam pindah keluar
meninggalkan lapaknya, akhirnya keadaan didalam pasar menjadi kosong.
Sebaliknya kondisi diluar pasar keadaannya menjadi padat seperti pasar
tumpah dan mengganggu akses jalan didepan pasar.

Untuk mengatasi persoalan tersebut diatas harus melibatkan Dinas terkait yang
berhubungan dengan aktivitas pasar tradisional dan PKL yang lebih penting lagi
dalam penegakan Peraturan Daerah untuk penertiban PKL harus melibatkan
Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL PP).
Dalam program kerja jangka panjang yang perlu disiapkan PD Pasar Surya
adalah :

 Tentang POTENSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA

 Tentang PELUANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA

 Tentang PERMASALAHAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA

Untuk dapat dicari jalan keluar secara konstruktif dan pemecahan yang tepat,
cepat, akurat dan memberikan dampak positif dalam jangka pendek maupun
jangka panjang sebagai PERUSAHAN DAERAH yang MANDIRI DAN
MENGUNTUNGKAN .

Maka diperlukan semangat dan visi kedepan yang menjadi bagian semua pihak
yang terlibat dalam pengelolaan PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA
menjadikan

“ PASARKU BERSIH, SEHAT, AMAN & MENGUNTUNGKAN “

Karena Pasar Tradisional merupakan potensi dan aset terbesar dari roda
perekonomian masyarakat Surabaya dimana seluruh aktivitas transaksi jual dan
beli terjadi disana .

Pada saatnya nanti Pasar Tradisional harus memiliki kekuatan disamping pasar
modern yaitu :

 Menjadi Kebanggaan Masyarakat kota Surabaya

 Kembali pada originilitas / keaslian pasar namun tetap up to date

 Sebagai sarana belanja yang Bersih, Sehat, Aman dan Menguntungkan

 Memperhatikan tata kelola yang baik dan hijau

 Menjadi media hiburan dan wisata belanja bagi seluruh masyarakat luas

 Dan mampu bersaing dalam pertumbuhan masyarakat modern

Dalam hal ini diperlukan tindakan strategis terkait Pembinaan Pasar Tradisional
sangatlah perlu dilakukan khususnya terhadap pedagang didalamnya, akan
tetapi dalam pembinaan tersebut juga perlu memperhatikan keberadaan
Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan disekitar pasar.

salah satu pesaing utama para pedagang pasar tradisional adalah Pedagang
Kaki Lima(PKL). Keberadaan PKL disekitar pasar tradisional hendaknya
diperhatikan secara serius agar tidak menyaingi para pedagang pasar, karena
para PKL banyak yang berjualan menutupi bagian depan pasar dan jalan
masuk ke dalam pasar sehingga menjadikan bagian luar pasar tradisional
menjadi kumuh dan semrawut.

PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL

Dinas / SKPD (Aparatur Dinas) yang diberi tugas untuk mengadakan


pembinaan terhadap pasar tradisional harus memahami tentang aktivitas
pengelolaan pasar dan perdagangan. Alat panduan yang akan dipergunakan
untuk pembinaan khususnya menyangkut masalah kebijakan Pemerintah
Kabupaten / Kota adalah PERDA. Disamping itu dalam pelaksanaannya
dilengkapi dengan peraturan dan pedoman pelaksanaan / pemahaman tentang
pengelolaan ( manajemen ) pasar dan perdagangan eceran ( retail ).

Para pedagang perlu mengetahui tentang dasar –dasar ilmu promosi


khususnya mendisplay barang dagangan agar mereka mampu menata
dagangan yang menarik calon pembeli, misalkan: menempatkan produk
tertentu sedemikian rupa agar diketahui / menarik pengunjung pasar.
Pengunjung ketika akan membeli barang – barang terutama barang sekunder
seperti pakaian / tas akan melihat barang display lain yang menarik perhatian (
misal makanan / camilan ) karena terdorong atau dipengaruhi oleh emosinya
untuk membeli barang yang tidak direncanakan sebelumnya.

Pembinaan yang dilakukan kepada para pedagang secara umum adalah:

1. Menjaga kwalitas barang


2. Menjaga harga yang kompetitif
3. Penataan display barang yang menarik
4. Menjaga kebersihan
5. Menyediakan stock / persediaan barang yang dijual cukup
6. Menjaga penampilan diri dan komunikasi dengan pengunjung yang baik
7. Menghindari barang – barang palsu dan berbahaya seperti mengandung
pengawet / racun (dicampur Borax)
8. Tidak menjual barang – barang yang sudah kadaluwarsa / expired
Pedagang harus tetap menerapkan budaya transaksi tawar menawar
PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENGHASIL PAD

Sesuai dengan visi dan misi dari Perusahaan Daerah Pasar Surya dalah
perusahaan yang dalam jangka panjang mampu menjadi perusahaan yang
mandiri dan menguntungkan. Dengan demikian dalam jangka panjang pasar
tradisional harus mampu berperan sebagai perusahaan daerah penghasil
Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Demikian makalah ini disusun semoga dapat menjadi bahan pertimbangan


untuk pengelolaan Pasar Tradisional di kota Surabaya.
1. PERUSAHAAN
1.1. Pendirian
PD Pasar Surya didirikan berdasarkan Perda 10/1982 selanjutnya diubah dengan
Perda 1 / 1999 dan terakhir diubah dengan Perda 6 / 2008.

1.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Usaha


Berdasarkan Perda tersebut diatas, maka maksud dan tujuan pendirian PDPS
adalah:
1.Menyediakan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan ruang lingkup
usahanya;
2.Meningkatkan pendapatan asli daerah; dan/ atau
3.Turut serta melaksanakan pembangunan daerah.

Dalam rangka mencapai maksud dan tujuan di atas PDPS dapat melaksanakan
kegiatan usaha sebagai berikut,
1.Mendirikan, membangun, dan/atau mengelola pasar;
2.Melakukan usaha-usaha di bidang properti;
3.Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga;
4.Melakukan penyertaan modal pada badan usaha lain; dan/atau melakukan
usaha lain yang tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan PDPS.

1.3. Visi

Dalam rangka menentukan cita-cita yang ingin dicapai, diperlukan visi. Adapun
visi yang akan diusung yaitu:

MENJADI PERUSAHAAN PENGELOLA “PASAR RAKYAT” TERBAIK DI


INDONESIA

1.4. Misi
Di dalam proses mewujudkan visi, maka diperlukan misi, yaitu:
1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui peningkatan kualitas
sarana dan prasarana, kebersihan, ketertiban, serta keamanan semua pasar-
pasar yang dikelola;
2. Meningkatkan Kinerja Perusahaan yang profesional;
3. Melakukan usaha lain bagi kemajuan perusahaan dan berpartisipasi aktif
dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

-1-
2. EVALUASI FAKTOR INTERNAL
2.1. Keuangan
Jika ditinjau dari rasio-rasio keuangan, mulai dari rasio Likuiditas, Solvabilitas,
dan Profitabilitas, semuanya secara rata-rata kurang bagus, terutama rasio
Aktivitas khususnya Collection Period yang masih tinggi yaitu 54.58 hari di tahun
2015. Bila kondisi ini tidak segera diperbaiki, maka PDPS akan mengalami
kesulitan cash flow yang berakibat pada terganggunya aktivitas perusahaan,
termasuk diantaranya tidak memiliki cukup dana untuk melakukan perbaikan dan
perawatan pasar. Hal ini bisa sangat berpengaruh terhadap kinerja secara
keseluruhan.

2.2. Sarana dan Prasarana


Pasar-pasar yang dikelola PDPS bila dikategorikan menurut kondisinya, akan
diperoleh gambaran sebagai berikut :

No. Usia Bangunan Jumlah %


1 < 10 tahun 5 7,46
2 10 – 20 tahun 0 0
3 21 – 30 tahun 5 7,46
4 > 30 tahun 48 71,64
5 Tanpa Keterangan 9 13,43

Jumlah 67 100

2014
No. Kondisi Bangunan
Jumlah %
1 Baik / Normal 9 13,43
2 Rusak Ringan 8 11,94
3 Rusak Sedang 38 56,72
4 Rusak Berat 12 17,91
Jumlah 67 100

Artinya, kondisi pasar-pasar PDPS ditinjau dari segi fisik maupun segi usianya
sudah “sangat” membutuhkan revitalisasi.

-2-
2.3. Pelayanan
Untuk menjaga kebersihan pasar, PDPS menggunakan tenaga kebersihan
(cleaning service), baik yang dikelola sendiri (pekarya) maupun yang dikelola
pihak ketiga (outsourcing). Citra kebersihan untuk beberapa pasar relatif cukup
baik terutama yang dikelola dengan cara outsourcing, namun masih banyak
pasar yang memerlukan penanganan yang lebih baik lagi.
Keamanan dan ketertiban pasar-pasar yang dikelola PDPS masih kurang dari
harapan, hal ini disebabkan antara lain karena kualitas dan kuantitas SDM yang
masih rendah, dan terbatasnya fasilitas sarana dan prasarana kerja yang ada,
misalnya: jumlah alat komunikasi (HT) yang terbatas, tabung APAR, lampu
senter jaga, borgol, megaphone, lampu senter lalu lintas, jas hujan, dll.
Pembinaan kepada pedagang yang sudah dilakukan PDPS antara lain dengan
cara sosialisasi, penegakan aturan perpasaran (surat peringatan, penyegelan,
dll.), memberikan pelatihan tentang pengelolaan keuangan kepada sebagian
pedagang dan memfasilitasi para pedagang dengan perbankan agar
mendapatkan fasilitas pembiayaan.
Untuk kinerja pemasaran masih kurang, terutama memasarkan stand-stand yang
kosong dan ruang-ruang yang bisa difungsikan sebagai spase iklan untuk dijual
kepada perusahaan-perusahaan yang berminat.

2.4. Organisasi dan Sumber Daya Manusia


2.4.1. Organisasi
Dengan mempertimbangkan rencana strategi pertumbuhan yang sangat
cepat, maka perlu penyesuaian Struktur Organisasi PDPS agar bisa lebih
cepat, lincah dan menjadi lebih baik
.
2.4.2. Sistem dan Prosedur Kerja
Sistem dan prosedur kerja termasuk aturan-aturan perlu dikaji ulang agar
tetap relevan dan efektif untuk kondisi saat ini. Yang masih dirasakan kurang
adalah belum adanya sistem manajemen berbasis IT (Information
Technology). Hal ini bisa berdampak kepada keputusan-kuputusan
manajemen menjadi lambat dan masih dimungkinkannya penyalahgunaan.

2.4.3. Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia yang dimiliki PDPS perlu dilakukan upaya-upaya
sistematis untuk meningkatkan kualitasnya. Jika dilihat dari tingkat
pendidikannya, sebagian besar masih berada ditingkat SMA kebawah.

-3-
3. EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL
3.1. Persaingan
Hasil survey A.C. Nielsen di Indonesia menunjukkan bahwa pertumbuhan pasar
modern (termasuk hypermarket) adalah sebesar 31,4% per tahun, sementara
pertumbuhan pasar tradisional adalah sebesar -8,1% (SWA, edisi Desember
2004). Hal ini menjadi tantangan bagi PDPS dalam mengelola pasar-pasarnya,
meskipun sebagian besar masyarakat Indonesia masih memilih belanja
kebutuhan dapur sehari-harinya tetap ke pasar tradisional.

3.2. Kebijakan Pemerintah


Pemerintah menerbitkan kebijakan yang mengatur tentang penataan dan
pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern, yaitu Perpres
112 / 2007 dan Permendag 53 / 2008, yang isinya terkait dengan zoning yang
membatasi pembangunan pasar modern dan mereduksi dampaknya terhadap
pasar tradisional, serta dibahas pula mengenai jam buka, perizinan sampai
dengan masalah trading term. Namun kebijakan tersebut belum dapat
diimplementasikan secara nyata di lapangan.

3.3. Politik dan Hukum


PDPS adalah perusahaan daerah yang pendirian dan pengurusannya diatur oleh
Perda, yang tidak lain merupakan persetujuan bersama Walikota dengan DPRD
Kota Surabaya. Artinya, bukan hanya lembaga eksekutif yang bisa mengontrol
PDPS, tetapi lembaga legislatif-pun memiliki hak untuk ‘menentukan nasib’
PDPS sesuai mekanisme yang berlaku. Dengan demikian, maka kondisi dan
situasi politik di Kota Surabaya dapat memberikan pengaruh atas kinerja PDPS.

3.4. Sosial dan Perilaku Konsumen


Harus diakui bahwa semenjak tahun 1998 kondisi sosial dan perilaku masyarakat
Indonesia berubah seiring perubahan iklim politik yang berkembang, perubahan
itu tak terkecuali berdampak kepada proses kegiatan PDPS. Untuk itu tidak ada
cara lain kecuali merubah perilaku dan sikap pelayanan, khususnya dari semua
karyawan terhadap konsumennya. Dan selalu meningkatkan pelayanan dari
waktu ke waktu.

3.5. Teknologi
Teknologi berkembang dengan begitu cepatnya, bahkan mengalami percepatan
dari masa ke masa. Hampir semua aktivitas dalam kehidupan ini, termasuk
aktivitas operasional bisnis atau perusahaan, sangat dipengaruhi oleh teknologi,

-4-
tak terkecuali bisnis PDPS sendiri. Maka dari itu agar selalu mengikuti
perkembangan teknologi seiring dengan pengembangan perusahaan ke depan,
maka PDPS harus melek teknologi.

4. ANALISIS SWOT
Berkaitan dengan evaluasi faktor internal dan faktor eksternal yang telah dibahas di
atas, maka disusunlah analisis SWOT untuk lebih memudahkan PDPS dalam
memetakan persoalan yang ada serta untuk merumuskan strategi dan rencana
tindakan kedepannya.

4.1. Strength (Kekuatan) PDPS : S1 s.d. S7


1. Salah satu perusahaan daerah yang mempunyai wewenang untuk
mengelola pasar yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya dan diatur oleh
Peraturan Daerah.
2. Memiliki asset dalam bidang usaha perpasaran tradisional yang paling
besar di wilayah Surabaya.
3. Memiliki banyak lahan yang sebagian berada di lokasi yang cukup
strategis.
4. Mempunyai pengalaman usaha yang cukup lama di bidang perpasaran.
5. Mampu melakukan pembiayaan usaha reguler dengan sumber dana
sendiri.
6. Memiliki jumlah pedagang yang besar dan mempunyai ketahanan usaha
yang cukup kuat.
7. Dimungkinkan untuk melakukan diversifikasi usaha diluar bidang
perpasaran.

4.2. Weakness (Kelemahan) PDPS : W1 s.d. W7


1. Kompetensi SDM yang kurang, karena sebagian besar tingkat pendidikan
pegawai SMA ke bawah.
2. Struktur Organisasi, Sistem dan Prosedur Operasional (SOP) yang kurang
mendukung terhadap kondisi saat ini dan perkembangan bisnis
perusahaan.
3. Perusahaan masih kurang berorientasi terhadap pelayanan.
4. Minimnya sistem informasi manajemen yang berbasis teknologi.
5. Kondisi fisik pasar yang kurang memadai, antara lain bangunan yang
sudah tua, bocor, kurang terawat, kurang tersedianya sarana dan
prasarana yang cukup, sehingga menurunkan minat masyarakat untuk
berbelanja.

-5-
6. Sebagian besar lahan pasar belum mempunyai kekuatan hukum tetap.
Selain itu ada juga beberapa lahan pasar yang berada di badan jalan, ada
yang milik KAI, ada yang dipermasalahkan warga dan ada yang berubah
fungsi jadi hunian.
7. Pendapatan perusahaan yang masih sangat bergantung pada iuran
pedagang.

4.3. Opportunity (Peluang) PDPS : O1 s.d. O7


1. Adanya beberapa pasar yang berpotensi untuk dikembangkan dengan
bekerja sama dengan investor, karena lokasinya yang cukup strategis.
2. Adanya kecenderungan masyarakat untuk memilih pasar yang semakin
bersih, aman dan modern.
3. Minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional masih tinggi, karena
bisa tawar menawar, persepsi harga lebih murah dan produk lebih segar.
4. Salah satu bidang usaha sektor riil yang berpengaruh terhadap
perkembangan ekonomi.
5. Potensi pendanaan dari pihak ketiga, karena bisnis perusahaan yang
berorientasi ke usaha kecil.
6. Potensi dukungan Pemerintah Kota dalam bentuk penyertaan modal atau
hibah baik berupa penyediaan lahan ataupun dana APBD.
7. Potensi dukungan pembiayaan dari Perbankan.

4.4. Threat (Ancaman) PDPS : T1 s.d. T7


1. Semakin berkembangnya pembangunan pasar modern seperti mini market,
supermarket dan hypermarket yang sebagian besar membentuk jaringan,
baik dimiliki sendiri (fully owned) ataupun dengan sistem waralaba
(franchise).
2. Adanya pasar-pasar tradisional yang dikelola oleh pihak lain, baik yang
dikelola sendiri (stand alone) maupun yang sistem jaringan (seperti
pasarsegar.com).
3. Citra (image) pasar tradisional yang menurun di mata masyarakat
4. Pengelolaan pasar modern yang semakin canggih dengan memanfaatkan
teknologi, misalnya cara pembayaran (pakai kartu debit, kartu kredit, kartu
anggota), pelayanan kasir dengan scanner, program promosi lewat media
massa dan lain-lainnya.
5. Maraknya aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) yang eksistensinya selalu
berada di area dekat pasar.
6. Perubahan perilaku berbelanja masyarakat yang dijadikan gaya hidup.

-6-
7. Kebijakan pemerintah tentang perlindungan pasar tradisional yang belum
efektif.

5. PENENTUAN STRATEGI
5.1. Penentuan Strategi Berdasarkan Analisis SWOT
Berdasarkan evaluasi faktor internal dan faktor eksternal yang kemudian
dirangkum dalam Analisis SWOT, maka akan diperoleh beberapa strategi
operasional yang merupakan kombinasi dari faktor-faktor internal (S dan W)
dengan faktor-faktor eksternal (O dan T), yaitu: Strategi SO, Strategi WO,
Strategi ST dan Strategi WT.

5.2. Strategi Korporasi dan Operasional


Berdasarkan berbagai strategi operasional yang telah dihasilkan oleh Analisis
SWOT diatas, maka jika dirangkum akan diperoleh strategi perusahaan (strategi
korporasi) yang diikuti oleh strategi operasional/ fungsional. Untuk periode 2017
– 2021, PDPS akan menjalankan dua strategi utama yaitu Strategi Pertumbuhan
(Growth Strategy) dan Strategi Berbasis-Nilai (Value-Based Strategy).

5.2.1. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy)


Strategi pertumbuhan bertujuan agar perusahaan bisa tumbuh dengan cepat
di tengah-tengah persaingan yang keras. Strategi pertumbuhan yang dianut
disini adalah strategi pertumbuhan secara cepat dan inovatif.

5.2.2. Strategi Berbasis-Nilai (Value-Based Strategy)


Strategi ini lebih berorientasi kedalam (inward looking) yang bertujuan untuk
menaikkan ‘nilai’ atau citra PDPS di mata pihak lain (masyarakat dan
stakeholder lainnya) serta untuk mendukung strategi pertumbuhan agar bisa
dijalankan dengan baik.

Apabila kedua strategi diatas dikombinasikan, maka dengan memakai


pendekatan Balanced Scrorecard, yang menggabungkan empat perspektif
secara seimbang (keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran
dan pertumbuhan), dapatlah disusun peta strategi (strategy map) PD Pasar
Surya, Surabaya.

-7-
6. PROGRAM KERJA DAN KEGIATAN
Program kerja fungsional (Keuangan, Pelayanan, Teknik, dan SDM) disusun
berdasarkan strategi perusahaan yang telah disebutkan di atas, dan dirinci lagi
kedalam bentuk Corporate Plan sesuai dengan fungsi masing-masing serta dengan
jadwal yang jelas. Pada makalah ini untuk menggambarkan "secara garis besar"
karena tidak memungkinkan untuk dibuatnya Corporate Plan secara lengkap dengan
waktu yang singkat, maka hanya "Program Kerja dan Kegiatan Unggulan" saja yang
ditampilkan. Adapun 20 Program Kerja dan Kegiatan Unggulan untuk periode tahun
2017 sampai dengan tahun 2021 (urutan menunjukkan skala prioritas) adalah
sebagai berikut:
1. Perbaikan sistem pembayaran dengan metode CMS (Cashless Management
System) dengan cara bekerjasama dengan Bank (Autodebet & Virtual Account),
Start: 2017.
2. Revitalisasi pasar-pasar yang kumuh, becek, rusak dan bau. Melalui dana APBD,
untuk Tahap 1 yaitu: Keputran Utara, Pucang Anom, Kembang, Tembok Dukuh.
Disamping itu diupayakan dana APBN, dan Pinjaman Bank, serta Kerjasama
dengan pihak ke 3 (modifikasi model kerjasama), Start: 2017.
3. Penyelesaian Hutang Pajak dengan Ditjen Pajak, Start: 2017.
4. Reevaluasi Tarif Dasar Listrik Pasar dengan Ditjen Ketenagalistrikan, Start: 2017.
5. Penjualan space iklan di pasar-pasar yang strategis kepada perusahaan-
perusahaan yang berminat, misal: Unilever, Pertamina, PLN, PGN, Bank, dll.
Start: 2017.
6. Bekerjasama dengan Bulog, menjadi koordinator Rumah Pangan Kita (RPK),
Start: 2017.
7. Merintis pembangunan Distribution Centre, sebagai tahap awal bekerja sama
dengan Pasar Induk Puspa Agro dan Pasar Induk lainnya, Start: 2017
8. Peningkatan Pelayanan: Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Perijinan, dan
Sosialisasi, serta Pembinaan kepada Pedagang dengan cara pembenahan SOP,
Start: 2017.
9. Penerapan Program Preventive Maintenance, Start: 2017.
10. Restrukturisasi Organisasi yang lebih lincah dan cepat, Start: 2017.
11. Menghidupkan kembali Koperasi di pasar-pasar bekerja sama dengan
Kementrian Koperasi dan Bank, serta Kopasindo Nusantara, Start: 2017.
12. Pembenahan system managemen perusahaan: Punishment & Reward, MoU
dengan Kejari, MoU dengan BPKP, dll. Start: 2017.
13. Peningkatan kesejahteraan & kualitas karyawan: Asuransi Kesehatan, Asuransi
Dana Pesangon, Pendidikan atau pelatihan pengelolaan pasar ber-SNI
8152:2015 Pasar Rakyat, Peningkatan Kualitas Koperasi Karyawan, dll. Start:
2018.

-8-
14. Usulan revisi Perda tentang Pasar Surya (BUMD/BLUD), Start: 2017.
15. Perbaikan bangunan pasar yang Rusak Struktur, yaitu: Kapasan & Blauran.
Melalui dana APBD, APBN, Pinjaman Bank, seta Kerjasama dengan pihak ke 3,
Start: 2018.
16. Membangun Pembangkit Listrik EBT: PLTSampah, PLT Surya. Melalui dana
APBN cq. KESDM – Ditjen EBTKE, Start: 2018.
17. Sertifikasi Lahan pasar yang belum bersertifikat secara bertahap , Start: 2019.
18. Penggantian Meter Listrik Analog menjadi Meter Listrik Prabayar, Start: 2019.
19. Evaluasi Tarif ILP (Iuran Layanan Pasar) secara berkala, Start: 2018.
20. Penyelesaian kontrak kerjasama yang bermasalah secara bertahap, Start: 2019.

7. SASARAN PERUSAHAAN DAN INDIKATOR KINERJA


Dengan dijalankannya strategi, program, dan kegiatan di atas, maka dicanangkan
sasaran umum yang harus dicapai sebagai berikut :

7.1. Keuangan:
1. Kondisi keuangan baik: Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas,
maupun Aktivitas
2. Rasio Aktivitas, khususnya Collection Period nya menjadi maksimum
adalah 5 hari kerja saja.
3. Pendapatan terus meningkat: Iklan, RPK, DC, Layanan Perpasaran,
ILP, Promosi, dll.
4. Tidak ada lagi penyalahgunaan keuangan.
5. Tidak mempunyai hutang pajak.

7.2. Sarana dan Prasarana:


1. Tidak ada lagi pasar-pasar yang rusak berat, dan program perawatan
berjalan baik.
2. Tidak ada lagi gedung pasar yang rusak struktur.
3. Tarif Dasar Listrik & ILP yang wajar bagi pedagang pasar.

7.3. Pelayanan:
1. Tingkat kebersihan, keamanan, ketertiban & pembinaan pedagang
meningkat menjadi baik.
2. Proses perijinan dan pembayarannya tidak berbelit dan cepat (maksimum
adalah 5 hari kerja saja).
3. Koperasi pedagang berjalan dengan baik.
4. Citra PD Pasar Surya di mata masyarakat (pedagang & pengunjung)
adalah baik.

-9-
7.4. Organisasi:
1. Memakai Sistem Manajemen Pengelolaan Pasar ber-SNI 8152:2015
Pasar Rakyat.
2. Tingkat kesejahteraan karyawan meningkat: Gaji, Asuransi Kesehatan,
Dana Pesangon, Koperasi Karyawan, dll

Adapun sasaran-sasaran strategis secara lebih rinci beserta ukuran kinerjanya (KPI
= Key Performance Indicator) masing-masing dituangkan dalam bentuk tabel-tabel
yang terperinci dan menyeluruh, serta sekaligus sebagai acuan untuk langkah-
langkah mencapai sasaran yang akan diraih, dan juga untuk melakukan
penyesuaian strategi yang telah dan akan dilaksanakan.

- 10 -
Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

VISI DAN MISI SERTA UPAYA


STRATEGIS UNTUK PERBAIKAN
PD PASAR SURYA

OLEH :
ANANG CHAIRUL K
07/DU
2017

Anang Chairul K Halaman 1


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

BAB I

PENDAHULUAN

Sasaran utama pelaksanaan pengembangan pasar tradisional adalah


menciptakan kesejahteraan masyarakat, salah satu upaya dalam mencapai hal
tersebut dengan mengembangkan pasar tradisional yang mulai tidak layak
digunakan karena pengembangan adalah awal dari pemberdayaan sarana
fasilitas pemerintah dan masyarakat.Jika masyarakat makin merasa puas
dengan tindakan pengembangan pasar yang dilakukan Perusahaan Daerah
maka masyarakat akan memberikan kepercayaan kepada pengelola pasar
tradisional, begitupun sebaliknya pemberdayaan fasilitas sarana ekonomi
khususnya pasar tradisional merupakan salah satu pilar dalam terciptanya good
public servicing.

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta


ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan
biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual
kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-
sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-
lain.Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang
lainnya.Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya
terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan
pembeli.

Peran Perusahaan Daerah Pasar Surya merupakan hal mutlak yang menjadi
tolak ukur berlangsungnya pembangunan pasar tradisional di wilayah kota
Surabaya, karena dalam paradigma good public servicing perusahaan daerah
punya peran penting dalam mengembangkanareanya. Pasar Tradisional dalam
sebuah daerah merupakan sarana yang menjadi tolak ukur mutlak dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di daerah-daerah
kecamatan yang jauh dari pusat kota yang perkembangan ekonomi
masyarakatnya melonjak dengan cepat.

Sejalan dengan perkembangan zaman maka perusahaan PD Pasar Surya


harus bisa mengantisipasi setiap dinamika pasar dimana desakan pasar
modern cukup kuat mempengaruhi kelangsungan PD Pasar itu sendiri. Dengan
makin kompleknya keinginan kostumer dalam hal ini kenyamanan dan
keamanan pasar itu sendiri maka PD Pasar harus melakukan pembenahaan
yang maksimal agar mampu bersaing dan tidak ditinggalkan kostumer.

Anang Chairul K Halaman 2


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) di Surabaya harus senantiasa


berupaya untuk tetap eksis dalam memberikan pelayanan pada pengguna
jasanya.Sebagai Perusahaan daerah yang mengelola seluruh pasar
tradisioanal di wilayah Surabaya, harus mampu mengikuti perkembangan yang
terjadi di wilayahnya.

BAB II
RUMUSAN MASALAH

1 Bagaimanakah Visi dan Misi perusahaan dapat memberdayakan kembali


PD Pasar Surya sebagai pengelola pasar tradisional di kota Surabaya.
2. Bagaimana upaya strategis yang dilakukan dalam rangka memperbaiki
operasional perusahaan?

BAB III
TUJUAN
1. Untuk mengetahui Visi dan Misi dalampemberdayaan perusahaan daerah.
2. Untuk mengetahui upaya-upaya strategis perusahaan dalam menjalankan
Visi dan Misi nya.
BAB IV
PEMBAHASAN

IV.1.PROFIL PERUSAHAAN DAERAH PD PASAR SURYA

IV.1.1. SEJARAH PERUSAHAAN

Pengelolaan pasar dimulai sejak jaman pemerintahan kolonial Belanda tahun


1872. Semenjak kemerdekaan Indonesia tahun 1945 pengelolaan pasar di
nasionalisasi menjadi Dinas Pasar dibawah Pemerintah Kota Surabaya.Untuk
mendorong profesionalisme berdasarkan Perda No. 10 tahun 1982 Dinas Pasar
mengalami perubahan menjadi PD Pasar (Perusahaan Daerah).Selanjutnya
berlaku Perda No.1 tahun 1999 PD Pasar mengalami perubahan menjadi PD
Pasar Surya (Perusahaan Daerah).Perkembangan terakhir PD Pasar Surya
dikukuhkan dengan Perda No.6 tahun 2008.

IV.1.2. WILAYAH OPERASI

Saat ini PD Pasar Surya membawahi 67 pasar yang tersebar di wilayah kota
Surabaya bagian Utara,Selatan,Timur dan Barat.

Anang Chairul K Halaman 3


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

Saat ini di Surabaya PD Pasar Surya membawahi 3 cabang meliputi :

1. Kantor Cabang Timur yang terdiri dari 22 pasar dan 11.166 stan dan
jumlah pedagang 7.486 orang.
2. Kantor Cabang Utara yang terdiri 28 pasar dan 10.334 stan dan jumlah
pedagang 7.529 orang.
3. Kantor Cabang Selatan terdiri 17 pasar dengan jumlah stan 8.399 buah
dan jumlah pedagang 5.339 orang.
Sehingga total pasar yang dikelola PD Pasar Surya adalah 67 Pasar dengan
jumlah stan 26.839 buah dan jumlah pedagang 20.354 orang.

IV.1.3. SUSUNAN ORGANISASI PERUSAHAAN


Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) memiliki organ kelengkapan Badan
Pengawas dan Jajaran Direksi.Untuk direksi terdiri dari :
1. Direktur Utama
Direksi yang bertanggung jawab atas segala kegiatan perusahaan
daerah.
2. Direktur Administrasi dan Keuangan.
Direksi yang bertanggung jawab atas segala kegiatan administrasi dan
keuangan perusahaan.
3. Direktur Teknik
Direksi yang bertanggung jawab atas segala pemeliharaan bangunan
dan keamanannya.
4. Direktur Pembinaan Pedagang
Direksi yang bertanggung jawab kegiatan pembinaan pedagang dan
pemasaran.

Direksi membawahi kepala-kepala bagian dan pegawai.Saat ini pegawai


Perusahaan Daerah Pasar Surya ± 420 orang yang tersebar di kantor pusat
dan seluruh kantor cabang.

Anang Chairul K Halaman 4


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

Gambar IV.1.3

IV. 1. 4 Pasar Bunga Kayoon


Pasar Bunga Kayoon merupakan pasar dibawaah Unit Cabang Timur PD
Pasar surya yang terletak di Jalan Kayoon, Kelurahaan Embong Kaliasin
Kecamatan Genteng ,Surabaya. Pasar ini memiliki luas tanah sebesar 3000 m²
dan memiliki luas bangunan sebesar 2394 m² dengan jumlah Stan 117 dan
jumlah pedagang 78 orang.Pasar Kayoon dipimpin Kepala Pasar bu Else yang
cukup tegaas dan gigih dalam mengelola Pasar Kayoon.
Pasar Kayoon beraroma harum karena komoditas utamanya adala bunga
potong /hias disamping juga jual ikan hias dan aqarium , alat alat pertanian,pot
dan vas bunga aneka ukuran. Pedagang bunga di Pasar Kayoon selain
melayani merangkai bunga juga melayani papan leter bunga untuk ucapan
kesuksesan maupun ucapan duka cita. Jadi pedagang Pasar Kayoon melayani
keperluan bunga mulai dari ritual bayi baru lahir,ritual2 keagaamaan,ucapan
kesuksesan sampai keperluan orang meninggal,sehingga jam Bunga Kayoon
pelayanannya 24 jam walaupun jam operasionalnya adalah mulai jam 6.30
hingga jam 22.00 WIB.

Anang Chairul K Halaman 5


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

IV. 1.4.1 Diskusi dengan Paguyuban Pedagang Pasar Bunga Kayun.


Pada waktu observasi dan kunjungan ke Pasar Kayoon kami juga mengadakan
pertemuan dengan Ketua Paguyuban Pasar Bunga Kayoon dan berbagai
aspirasi dan masukan dari mereka selanjutnya penulis himpun sebagai berikut:
1.Harus ada komunikasi yang intensif antara para pedagang dengan
manajemen PD Pasar Surya dalam hal ini Direksi sehingga program program
yang digagas oleh manajemen PD Pasar Surya bisa lebih mudah di
aktualisasikan oleh pedagang, jika ada pengumuman atau aturan aturan atau
program baru yang akan dilakukan maka para ketua asosiasi bisa
menjembatani dengan pedagang.
2 .Manajemen Pasar Surya dalam hal ini Direksi harus lebih banyak turun
kebawah ke pasar pasar agar bisa menangkap aspirasi dari pedagang dan juga
dari manajamen pasar yang dilapangan.
3. Pedagang mengharapkan adanya pemasok tunggal atau pensuplai
tunggal ke Pasar Kayoon sehingga pedagang bisa membeli langsung tanpa
perantara pada pemasok tunggal tersebut sehingga bisa mendapatkan harga
yang murah dan pada gilirannya bisa menekan harga jual yang murah sehinga
daya saing harga kompetitif.
4.Harapan para pedagang bahwa Kepala Pasar harus mempunyai
kompetensi yang memadai mengenai Pasar yang dipimpinnya meliputi
karakteristik macam macam pedagangnya dan jenis komoditi yang dijual
dipasar tersebut.
5. Pedagang berharap juga adanya pelatihan ketrampilan atau skil dan
manajemen yang relevan untuk para pedagang yang akan menambah
wawasan dan kreativitas pedagang tersebut.
6. Harapan pedagang mengenai perijinan juga bisa lebih cepat
penangannya,selama ini yang terjadi pengurusan perijinan perpasaran cukup
lama,sebagai contoh perijinan her registrasi dan perijinan bakliknama cukup
lama .
7.Adanya keterbukan komunikasi antara pedagang dan manajemen PD
urya dalam hal ini Direksi.

IV.1.4.2 Diskusi dengan Kepala Pasar Bunga Kayoon


Pada saat observasi ke Pasar Bunga Kayoon, penulis juga menggali informasi
dan masukan dari Kepala Pasar Buga Kayoon yang bisa dihimpun sebagai
berikut :
1. Direksi agar sering turun ke lapangan, kepasar untuk meyapa
pedagang dan juga menyapa petugas lapangan di pasar agar moril
petugas lapangan terdongkrak.

Anang Chairul K Halaman 6


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

2. Training dan pelatihan untuk SDM pasar agar sering


dilakukan,khususnya untuk para Kepala Pasar agar wawasan dan
kompetensinya meningkat.
3. Pertemuan rutin untuk rapat kerja tiap tanggal 17 tiap bulan dilaksanaka
meliputi seluruh Kepala Pasar, Kepala Unit Cabang dan Direksi,namun
tidak problem solving karena hanya ditampung saja tanpa ada solusi.
4. Semangat dan spirit para SDM di PD Pasar Surya perlu dibangkitkan.
5. Proses perijinan perpasaran sangat lama proses penyelesaiannya oleh
kantor pusat PD Pasar Surya,padahal ini kewenangan PD Pasar
Surya,dampak dari lamanya proses perijin ian ini menimbulkan krisis
kepercayaan darti pedagang pada PD Pasar Surya dan menurunnya
pendapatan bagi perusahaan karena tertundanya pembayaran iuran
pada PD Pasar Surya.
6. Masalah SDM,tidak adanya penjenjangan golongan dan nampaknya
tidak ada penilaian prestasi bagi karyawan sehingga karyawan yang
berprestasi dan karyawan yang tidak berprestasi sama saja.

IV1.4.3 ACTION PLAN untuk Pasar Bunga Kayoon


Hal hal yang bisa dilakukan untuk Pasar Bunga Kayoon meliputi :
1.Perbaikan Komunikasi antara Pedagang dan manajemen pasar,dalam
hal ini agar dilakukan pertemuan rutin berkala yang tejadwal agar aspirasi
pedagang bisa segera tertampung dan ditindaklanjuti dan program2
manajemen PDPS bisa segera teraktualisasi.Waktunya Dilakukan 6 (enam
bulan ) pertama dengan biaya dari post Pembinan SDM
2.Pelatihan dan training sdm agan dijadwalkan. Waktunya dilaksanakan
konrtinu minimal 2 kali setahun dan biayanya diambilkan dari post Pembinaan
SDM
3.Mengelola pasokan tunggal keperluan bunga untuk seluruh pedagang di
Pasar Kayoon,dengan cara manajemen PDPS menghimpun petani dilapangan
dalam bentuk Plasma dan mengkoordinir suplai ke Pasar Kayoon untuk
pedagang sehingga pedagang Pasar Kayoon terjamin suplai bunganya dengan
harga murah.Waktunya dilaksanakan setelah 3 bulan sosialisasi program,jadi
dilaksanakan bulan ke 4 dan selanjutnya secara berkesinambungan
dilaksanakan pada tahun berjalan dan seterusnya pada tahun
berikutnya.Biayanya dari Koperasi PD Pasar Surya atau bisa menggunakan
pembiayaan dari perbankan.
4. Menggalakkan Pasar Kayoon sebagai destinasi wisata untuk turis
domestik yaitu memberdayakan sungai dibelakang Pasar Kayoon sebagai
tempat wisata air meliputi adanya perahu yang bisa disewa atau dicarter untuk

Anang Chairul K Halaman 7


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

menyusuri sungai dengan rute dari belakang Pasar Kayoon sampai depan
kantor Indosat pulang pergi sehingga menarik minat pengunjung terutama anak
anak, selanjutnya juga dibuat cafe terapung dengan iringan live musik yang
menyanyikan lagu-lagu Surabaya tempo dulu, hal ini akan berdampak sangat
positif untuk semakin mempopulerkan Pasar Bunga Kayoon, dimana para
pengunjung disamping berwisata air tentunya meramaikan Pasar Bunga
Kayoon juga yang pada gilirannya meninggkatkan pendapatan
pedagang.Waktunya dilakukan bulan ke 3 setelah sosialisasi selama dua bulan.
Sumber biaya dari post Pengembangan Perusahaan.
5.Perbaikan manajemen meliputi system pelaporan keuangan yang real
time dan ontime khususnya penarikan ILP ( Iuran Layanan Pasar)dan
sebagainya .Waktu pelaksanaan segera strat dari bulan pertama dan
seterusnya berkesinambungan.
6. Harus dibuat program tahunan yang jelas target per bulan dan pertahun
nya karena sampai dengan kunjungan survai,Pasar Kayoon tidak punya
laporan tersebut.Waktu pelaksanaan langsung dari strat awal bulan pertama
dan seterusnya secara berkesinambungan

IV.1.5 . VISI DAN MISI PD Pasar Surya

IV.1.5.1 VISI
Menjadikan PD Pasar Surya sebagai Perusahaan Pengelola Pasar terbaik di
Indonesia.

IV.1.5.2 MISI
Sebagai perusahaan yang sehat ,terpercaya dan Kompetitif untuk memberikan
kontribusi yang optimal bagi masyarakat,pemegang saham dan stake holder
lainnya.

IV.1.4.6. ANALISA SWOT (STRONG-WEAKNESS-OPPORTUNITY-


THREATMENT)
Dari kondisi yang ada dilakukan analisa SWOT untuk memetakan potensi dan
permasalahan yang ada sehingga dapat diambil langkah perencanaan.

Anang Chairul K Halaman 8


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

Gambar IV.1.4.4.1.

STRONG
1. PD Pasar Surya milik pemerintah daerah yang secara legalitas terjamin.
2. Memiliki 67 unit pasar tersebar di seluruh kota Surabaya
3. Lokasi yang strategis dekat dengan lingkungan masyarakat
4. Memiliki lebih dari 400 orang tenaga operasional dalam bagian masing-
masing.

WEAKNESS
1. Sistem pelaporan belum menggunakan dashboard sistem.
2. Sisi permodalan yang terbatas.
3. Karyawan yang handal terbatas.
4. Budaya perusahaan yang belum terimplementasi secara optimal.
5. Kondisi pasar sebagian besar masih kumuh , kotor dan bau

OPPORTUNITY (PELUANG)
1. Kegiatan di pasar tradisional masih tinggi.
2. Adanya kemungkinan kerjasama dengan lembaga non profit oriented
yang independen karena PD Pasar Surya bersifat pelayanan
masyarakat.
3. Adanya peluang untuk membuka pasar baru.
4. Adanya peluang untuk melakukan upaya strategis lainnya
5. Lahan yang tersedia mencukupi untuk pengembangan usaha.

THREATMENT (ANCAMAN)
1. Persaingan ketat dengan pasar modern
2. Meningkatnya tuntutan profesionalisme bisnis.

Anang Chairul K Halaman 9


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

3. Perkembangan IPTEK diluar yang pesat.


4. Ketertarikan masyarakat pada kenyamanan.
5. Sulitnya mendapatkan pinjaman lunak (softloan)untuk modal kerja.

Selanjutnya dilakukan matrikulasi/matrik SWOT untuk memperkuat Stromg


(kekuatan),memanfaatkan Opportunity (peluang),menghindari Threatment
(ancaman) dan mengurangi weekness (kelemahan).

IV.1.6 KONDISI PD PASAR SURYA TERKINI


Situasi dan kondisi saat ini dari pasar pasar yang dikelola PD pasar Surya
secara umum mengalami penurunan daya tarik bagi konsumen dengan kata
lain mulai ditinggalkan kostumer. Banyak faktor yang meyebabkan hal
tersebut disamping karena desakan dan persaingan yang kencang dari Pasar
Modern yang ada di Surabaya dimana terdapat 228 pasar modern yang ada di
Surabaya. Faktor lain yang menyebabkan Pasar PDPS berkurang daya
tariuknya adalah karena kondisi pasar sendiri yang kurang
nyaman,becek,kumuh dan bau tak sedap yang menyengat.
Memperhatikan hal2 yang berpengaruh terhadap menurunnya konsumen
pasar PDPS dapat kami himpun sebagai berikut:
1. Persaingan dan desakan dari Pasar Modern
2. Kondisi dan suasana pasar yang tidak nyaman karena becek,bau
,kotor,kumuh dan lain sebagainya.
3. Fasilitas pendukung dibeberapa pasar masih memprihatinkan, dari 67
pasar hanya 27 unit yang memiliki fasilitas kebersihan .
4. Komunikasi yamg jelek dan cenderung tidak tersambung antara pedagang
dan Manajemen PDPS, hal ini tercermin dari adanya keluhan keluhan
yang disampaikan pedagang pada saat observasi, sehingga akibat dari
komunikasi yang tidak baik ini menyebabkan banyak program program
dari PDPS terhambat atau lambat realisasinya termasuk Revitalisasi
5. Target dan perencannan kerja dari manajemen PDPS kurang
tersosialisasi sampai tingkat karyawan di Pasar sehingga karyawan
kurang paham arah dan target perusahaan di Tahun berjalan.
6. Keberdaan PKL di beberapa pasar yang cukup mengganggu operasional
pasar yang bersangkutan.
7. Tempat parkir yang tidak memadai .
8. Waktu Perijinan perpasaran yang sangat lama meliputi her registrasi,
proses balik nama ,ijin investtasi stand dan lain sebagainya sehingga
mengurangi kepercayaan pedagang pada manajemen PDPS yang pada
gilirannya juga menurunkan pendapatan PDPS.

Anang Chairul K Halaman 10


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

9. Kompetensi karyawanan pimpinan terutama Kepala Pasar dan Kepala


Unit cabang yang harus selalu diperbaharui agar bisa mengikuti
perkembangan kemajuan pasar.
10. Adanya permasalahan tunggakan Pajak yang cukup material dan sampai
saat ini masih menjadi kendala yang sangat berpengaruh terhadap
operasional PDPS dan juga kegelisahan pedagang.

IV.1.7 UPAYA STRATEGIS PERBAIKAN PD PASAR SURYA


Memperhatikan berbagai permasalahan diatas yang sangat berpengaruh
terhadap performance unit pasar yang dikjelola PD Pasar Surya khususnya
menurunnya daya tarik kostumer yang cenderung mulai meninggalkan pasar
tradisional PD Pasar Surya.Faktor utama kostumer meninggalkan PD Pasar
surya adalah Faktor Kenyamanan Pasar dan Keamanan Pasar disamping
desakan persaingan Pasar Modern.
Untuk mengantisipasi tersebut dan untuk mingkatkan image PDPS dan
mengembalikan kepercayaan masyarakat maka PD Pasar Surya harus
melakukan pembenahan secara holistik dan komprehensif dalam bentuk upaya
strategis agar PD Pasar Surya bisa tetap eksis bertahan.

IV.1.7.1. UPAYA STRATEGIS UNTUK PERBAIKAN PD PASAR SURYA


Upaya upaya Strategisyang harus dilakukan oleh PD Pasar Surya agar mampu
untuk tetap mampu bertahan dan berkembang menghadapi persaingan dan
tekanan juga dalam rangka mengembalikan kepercayaan masyarakat pada
Pasar Tradisional maka penulis memprogramkan tiga (3) upaya strategis
antara lain:
1. Program Revitallisasi Pasar
2. Optimalisasi SDM baik pedagang maupun karyawan PDPS
3. Perbaikan Managemen.

IV.1.7.1.1. PROGRAM REVITALISASI PASAR


Program Revitalisai Pasar adalah suatu keniscayaan yang harus
dilakukan,suka tidak suka harus dilakukan untuk perbaikan performance pasar.
Program Revitalisasi pasar adalah program yang mensinergikan seluruh
sumber daya potensial yang dimiliki pasar tradisional dengan
mempertimbangkan seluruh aspek secara komprehensif, terintregasi dan
holistik sehingga mampu meningkatkan daya saing Pasar Tradisional terssebut
dengan tetap mempertahankan kekhususan/khas dan keunggulan yang dimiliki
Pasar Tradisional tersebut. Konsep Revitalisasi pasar meliputi perbaikan infra
struktur, pengorganisasian pedagang dan perrbaikan managemen.

Anang Chairul K Halaman 11


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

Program strategis Revitalisasi pasar yang harus duilakukan meliputi:


1. .Perbaikan Infra struktur baik infra struktur yang utama meliputi bangun
gedung utama dari pasar tersebut maupun sarana pendukung pasar
tersebut. Perbaikan lantai untuk seluruh pasar yang masih becek
dilakukan pavingisasi atau keramik agar pasar tidak becek dan nyaman.
Perbaikan fasilitas sarana pendukung antara lain MCK, tempat
Ibadah,tempat parker dan lain sebagainya. Dengan terealisasinya
semua perbaikan tersebut baik sarana utama maupun Fasilitas
pendukung pasar maka dampak ikutannya suasana dan kondisi pasar
menjadi nyaman untuk dikunjungi sehingga kostumer akan betah dan
nyamanm berbelanja di Unit unit pasar PDPS.Waktu pelaksanaan
dimulai pada bulan ke empat setelah tiga bulan pertama dilakukan
konsolidasi program dan biaya dan secara berkala tiap tahun dilkukan
pelaksanaannya.Biaya dengan mengandeng Investor dan sebagian
dengan biaya perbankan.
2. Pasar sebagai destinasi wisata. Pasar selain tempat terjadinya
transaksi antar pembeli dan penjual juga merupakan potret kultural
sebagai warisan budaya, disamping yang dijual adalah kebutuhan lokal
maka diharapkan juga menyediakan souvenir khas local tersebut dan
juga makanan khas daerah sehingga selain melayani pengunjung lokal
juga pengunjung dari luar. Contohnya Pasar Blauran dengan kekhasan
arsitektur kuno disamping dengan komoditi pasar yang ada sekarang
juga diproyeksikan untuk menjadi Pasar tempat belanja oleh2 khas
Surabaya. Contoh yang Lain adalah Pasar Tunjungan yang merupakan
Pasar legendaris Surabaya yang eksis dimasa lalu namun kini terpuruk
dan mati suri, maka Pasar Tunjungan bisa di Revitalisasi sebagai pasar
tujuan wisata karena tempatnya yang strategis dengan menjuual
makanan khas Jawa Timur dan jajanan khas Jawa Timur tempo doeloe
yang dikemas dengan tempat yang nyaman dan sejuk serta arstistik
didukung dengan adanya pertunjukan music yang bernuansa Surabaya.
Diharapkan dengan program revitalisasi tersebut maka Pasar Tunjungan
bisa dikembalikan masa kejayaannya dan sekaligus sebagai ikon
Surabaya.Namun hal ini perlu perencanaan yang matang dan perlu juga
dukungan dari semua pihak stake holder.Waktu pelaksanaan bulan ke
lima setelah dilakukan konsolidasi internal dan koordinasi dengan pihak
terkait. Biaya digali dari kerjasama dengan investor.
3. Penataan ulang Corporate sign dan nomenklatur. Contoh :peta/denah
lokasi operasi usaha,papan identitas Unit pasar,petunjuk/sign dan lain
lain untuk memudahkan pengguna jasa pasar maupu pembeli yang

Anang Chairul K Halaman 12


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

datang sebagai bagian dari revitalisasi asset perusahaan.Waktu


pelaksanaan start bulan pertama dengan biaya operasional managemen.
4. Optimalisasi sarana dan prasarana kebersihan. Sarana dan sarana
kebersihan yang baik seperti yang ada di Pasar Bunga Kayoon dimana
bekerjasama dengan Dinas kebersihan Pemkot Surabaya mendapat
bantuan fasilitas kereta dorong sampah yang terintregasi dengan
pengolahan sampah Dinas kebersihan yang secara berkala diambil oleh
Truck sampah yang sekaligus mengolah sampah tersebut dan diangkut
ke pusat penampungan pengolahan sampah yang dijadikan
kompos/pupuk organik. Pengelolaah sampah yang terintegrasi ini sangat
mutlak diperlukan karena sumber bau tak sedap dan kumuhnya pasar
sebagian besar dipengaruhi oleh sampah basah ini.Dimana sampah
basah yang berasal dari sayur sayuran,sampah ikan dan lain sebagainya
adalah mudah busuk sehingga perlu penangan cepat. Karena penangan
sampah dan optimalisasi sarana dan prasaran kebersihan ini
berpengaruh langsung terhadap kebersihan dan kenyamanan pasar
maka mutlak diprogramkan semua unit pasar PDPS ,untuk dipenuhinya
sarana dsn prasarana kebersihan pengelolaan sampah yang terintegrasi
ini maka pihak PDPS harus meloby dan bekerjasanma dengan pihak
Dinas kebersihan Pemkot Surbaya agar semua Unit pasar PDPS bisa
mendapatkan sarana dan prasarana kebersihan tersebut.Waktu
pelaksannan tergantung hasil koordinasi dan loby Direksi pada Dinas
Kebersihan Pemkot Surabaya yang di intregasikan dengan program
Dinas Kebersihan tersebut.
5. Menata ulang system keamanan dan ketertiban pasar yang menjamin
kenyamanan pedagang dan pengunjung pasar. Waktu Pelaksanaan start
bulan pertama dan dilanjutkan secara berkesinambungan.

IV.1.7.1.2 OPTIMALISASI SDM


Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud disini adalah SDM yang ada di
manajemen PDPS dan juga para pedagang karena pedagang adalah
disamping partner juga sebagai asset tak langsung dari PDPS. Pedagang
selaku pemakai jasa pasar juga punya obyek yang sama dengan SDM PDPS
yaitu kostumer. Kostumer pasar ini ada tiga macam yaitu pengunjung, pembeli
dan pelanggan. Manajemen Pasar dan pedagang sama sama punya
kepentingan yang sama terhadap kostumer yaitu bagamana mebuat kostumer
puas dengan pelayanan yang maksimal sehingga kostumer yang tadinya hanya
berkunjung maka dia akan membeli dan jika dia puas maka dia akan kembali
lagi berkunjung unuk membeli yang selanjutnya diharapkan akan menjadi

Anang Chairul K Halaman 13


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

pelanggan yang setia. Inilah sebenarnya implementasi jargon PDPS yaitu


SERVICE TO CARE.
Optimalisasi SDM baik untuk pedagang maupun manajemen PDPS adalah
sebagai berikut :
1. Membangun komunikas yang terbuka dan intensif dengan pedagang
sehingga tercipta harmonisasi antara pedagang dengan Manajemen
PDPS. Kepala Pasar sebagai ujung tombak perusahaa di lapangan
mutlak harus menjalin komunaksi yang intens dan baik dengan
pedagang. Selanjutnya dijadwalkan secara berkala pertemuan rutin
antara Direksi Kepala Unit Cabang, Kepala Pasar dengan pedagang
sehingga bisa tercipta harmonisasi.Waktu Pelaksanaan bulan pertama
dan seterusnya dilaukan berkesinambungan dengan intensitas
pertemuan dijadwalkan 3 bulan sekali.Sumber biaya dari post
Pembinaan SDM.
2. Training dan pelatihan secara berkala terhadap pedagang sehinga skill
dan wawasan pedagang selalu terbarukan sehingga bisa mengikuti
perkembangan yang pada gilirannya bisa menyerap berbagai
permintaan kostumer. Waktu pelaksanaan dijadwalkan 2 kali setahun
atau minimal sekali setahun. Sumber biaya bisa dari sponsor.
3. Mengadakan program pembinaan berkala, internal training dan job
rotation agar kompetensi karyawan meningkat yang pada gilirannya
produktivitas karyawan membaik. Kepala Pasar mutlak kompetensinya
harus terbaharui dan mampu serta menguasai pasar dan karakteristik
komoditi yang dipasarkan di Unit Pasarnya serta Leadership yang
kuat.Waktunya dijadwalkan dua kali setahun, sumber biaya dari
pembinaan SDM.
4. Membangkitkan spirit dan semangat karyawan PDPS melalu program
pelatihan motivasi minimal 1 kali setahun agar kebanggan terhadap
Perusahaan meningkat dan gairah kerjanya militan.Waktu pelasanaan
cukup setahun sekali ,sumber biaya dari post pembinaan SDM.
5. Melakukan kegiatan kunjungan berkala kepasar dalam memastikan
keakuratan antara catatan di kantor dengan realisasi di lapangan
sekaligus sebagai pedataan pedagang aktif.Waktu pelaksanaan dimulai
dari bulan pertama dan dilanjutkan secara berkesinambungan.
6. Inventarisasi dan evaluasi job desc, tupoksi dan SOW (Scope of Work)
tiap bagian, sub bagian dan perorang agar dapat meng optimalkan
kinerja tiap lini dan mengurangi idle capacity dalam kinerja
karyawan.Waktu pelaksanaan dari bulan pertama dan dilanjutkan secara
berkesinambungan.

Anang Chairul K Halaman 14


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

7. Melakukan mapping dan konfirmasi lapangan secara berkala untuk


mendata perubahan yang terjadi dipasar meliputi avaliabilitas stand an
jumlah pedagang aktif sebagai upaya penerapan system pendataan
pedagang.Waktu pelaksanaan langsung dilakukan bulan pertama dan
dilanjutkan secara berkesinambungan.

IV.1.7.1.3 PROGRAM PERBAIKAN MANEGEMEN


Program perbaikan managemen mutlak dilakukan unuk memperbaiki system
managemen agar lebih cepat penanganan data dan progress penyelesaian
tindak lanjutnya.Program perbaikan managemen sangat diperlukan untuk
mensuport program revitalisasi pasar setelah optimalisasi SDM dilakukan yang
menyangkut juga produktivitas karyawan dan peningkatan daya saing
perusahaan.
Program Perbaikan Managemen meliputi beberapa hal antara lain:
1. Melakukan reformasi birokrasi perusahaan dengan menanamkan prinsip
a.Proses perubahan terus menerus, b.Perubahan pola pikir dan budaya
kerja, c. Komitmen Pimpinan dan peran aktif serta kehadiran pegawai
.Waktu pelaksanaan dilakukan bulan pertama dan dilanjutkan
berkesinambungan.
2. Mengoptimalkan pelaporan kerja dengan daily report dan weekly review
dalam rangka peningkatan produktivits dan profitabilitas.Waktu
pelaksanaan langsung strat bulan pertama dan dilanjutkan secara
berkesinambungan.
3. Mengadakan Monthly Operation Review (MOR) agar dapat diketahui
masalah masalah yang terjadi pada bulan berjalan dan dapat diberikan
solusi dengan analisa SWOT sebagai usah untuk meningkatkan
efektivitas pekerjaan guna menunjang profitabiitas.Waktunya
dilaksanakan langsung di bulan pertama dan dilanjutkan
berkesinambungan.
4. Peningkatan pencitraan public terhadap kompetensi perusahaan sebagai
Persuahaan Daerah yang konsisten dalam pengembangan pelayanan
melalui Corpotrate Branding.Waktunya dilakukan bulan ke tiga setelah
dilakukan sosilasasi dan konsolidasi internal selam dua bulan pertama.
5. Menyempurnakan company culture perusahaan agar berjalan optimal,
contohnya: standart pelayanan pengelola pasar,keamanan,kebersihan
dan lain lainya.Waktu pelaksanaan langsung di awal bulan dan
dilanjutkan secara berkesinambungan .

Anang Chairul K Halaman 15


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

6. Percepatan proses perijininan perpasaran agar kepercayaan pedagang


terhadap PDPS membaik dan pendapatan PDPS meningkat.Waktu
pelaksanaan langsung diawal bulan pertama.

IV.1.7.1.4 USAHA STRATEGIS LAIN UNTUK MENAMBAH


PENDAPATAN PD PASAR SURYA
Upaya strategis lainnya untuk menambah pendapatan PD Pasar Surya
tanpa membebani pedagang agar ada pendapatan alternative lainnya selain
pendapatan yang sudah ada.Hal ini perlu dilakukan agar usaha PD Pasar
Surya tidak berkutat di bisnis konservativnya.
Upaya strategis lainnya yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Reklame /Promo Sign. Membuka kesempatan bagi pihalk ketiga
untuk memasang Reklame /promo sign di pasar dengan tarif yang
ditentukan serta diwajibkan menjaga keamanan dan ketertibannya
dalam rangka meningkatkan pendapatan perusahaan.Waktu
pelaksanaan bulan ke dua setelah konsolidasi internal dibulan
pertama.
2. Perparkiran. Melakukan pengelolaan parker secara mandiri dengan
memberikan reward (insentiv) dan memberikan punishment (denda)
jika terjadi pelanggaran penyampaian swetoran dalam rangka
menambah pendapatan perusahan.Waktunya dilaksanakan di bulan
ke tiga setelah dilkukan sosialisasi dan konsolidasi internal di dua
bulan pertama.
3. Membuat perencanaan Distribution Centre dimana PDPS akan
melakukan kerjasama dengan pemasok-pemasok utama untuk
sembako (kerjasama dengan petani-petani produsen lokal di
pasuruan,blitar,probolinggo dan lainnya) dan kebutuhan utama
sehari-hari (kerjasama dengan indofood, unilever, bimoli, PTPN dan
lainnya) yang nantinya akan dikelola bersama dengan dinas/instansi
terkait (Dinas Pertanian,Dinas Ketahanan Pangan, Dinas
Peternakan, RPH dan lainnya dengan konsep pembagian benefit
yang proporsional untuk menjamin ketersediaan barang dan
keterjangkauan harga di pasar sehingga pedagang maupun para
pengelola pasar dapat lebih bersaing dengan melakukan kulakan
secara masif dibantu PDPS. Para pedagang diseluruh pasar PDPS
dapat melkukan kulakan bahann komoditi tersebut dengan harga
yang murah dan standart sehingga mereka bisa menjual dengan
harga yang kompetitif dan masih mendapatkan margin yang
baik.Waktu pelaksanaan dilakukan di bulan ke 6 setelah dilkukan

Anang Chairul K Halaman 16


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

analisa yang akurat,koordinasi dengn pihak terkait dan dibuat


perencanaan yang matang. Sumber biaya dengan berkolaborasi
dengan Mitra.
4. Mengembangkan unit bisnis Logistic Transportation Service untuk
menangani pengiriman-pengiriman antar area pasar dalam kota
surabaya sekaligus melayani jasa transportasi barang bagi
masyarakat umum yang bersifat profesional.Waktu pelaksanaan di
bulan ke enam ,sumber biaya berkolaborasi dengan investor.
5. Mengembangkan pasar-pasar tradisional sebagai destinasi wisata
seperti Pasar Blauran, Pasar Genteng dan Pasar Tunjungan dengan
penataan yang lebih menarik sebagai ikon heritage untuk menarik
wisatawan domestik maupun mancanegara agar berkunjung dan
berbelanja.Waktu pelaksanaan dilakukan dibulan ke tiga , sumber
biaya kerja sama dengan investor.
6. Melakukan kerjasama dengan pengelola kafe-kafe modern seperti
excelso,coffe toffe dan lainnnya agar mau membuka gerai di pasar-
pasar tradisional di pusat kota, sehingga pelaku-pelaku bisnis
maupun eksekutif muda yang berencana melakukan appoinment
dengan klien dapat menjadikan pasar sebagai salah satu alternatif
tempat untuk kumpul-kumpul.Waktunya dilaksanakan mrnyrsuaikan
dengan hasil Program Revitalisasi. Sumber biaya Investor
7. Melakukan kerjasama dengan pengelola-pengelola dept store lokal
seperti Ramayana, Cahaya, Matahari dan lainnya dapat membuka
gerai di pasar-pasar yang dikelola PDPS seperti pasar KAZA dan
pasar DTC sehingga tercipta tercipta pasar semi modern yang dapat
memberikan benefit juga pada PDPS.Waktu pelaksanaan
menyesuaikan dengan waktu Program Revitalisasi Pasar. Sumber
biaya investor.
8. Melakukan kerjasama dengan instansi/lembaga penyedia jasa
komunikasi (seperti Telkomsel, Indosat, Excelcomindo dan lainnya)
dalam kontrak sewa guna BTS di gedung-gedung pasar PDPS yang
dapat memberikan benefit bagi PDPS.Waktu pelaksanaan di bulan
kedua setelah masa konsolidasi internal, Sumber biaya Investor.
9. Melakukan kerjasama yang saling menguntungkan dengan
pengelola-pengelola budget hotel (seperti Tab hotel, Mira Inn dan
lainnya) untuk membuka sarana penginapan di lokasi pasar yang
strategis milik PDPS (Pasar Blauran, Pasar Genteng dan Pasar
Tunjungan) sehingga memudahkan tamu-tamu dari luar daerah untuk
mengunjungi pasar-pasar ikonik PDPS. Waktu pelaksanaan
menyesuaikan dengan waktu Program Revitalisasi Pasar, Sumber
biaya investor.
10. .Mengelola pasokan tunggal keperluan bunga untuk seluruh

Anang Chairul K Halaman 17


Makalah Visi dan Misi serta Upaya Strategis Direktur Utama

pedagang di Pasar Kayoondengan cara manajemen PDPS


menghimpun petani-petani dilapangan dalam bentuk Plasma dan
mengkoordinir suplai ke Pasar Kayoon untuk pedagang sehingga
pedagang pasar kayoon terjamin suplai bunganya dengan harga
murah.

BAB V
PENUTUP

V.1 KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk memperbaiki daya saing
dan peningkatan performance dan imgage PD Pasar Surya perlu dilakukan
upaya upaya strategis antara lain :
1. Program Revitalisasi Pasar secra holistik dan komprehensif
2. Optimalisasi Sumber Daya Manusia baik karyawan PD Pasar Surya
maupun Pedagang
3. Program Perbaikan Managemen.
4. Upaya Strategis Lainnya untuk menambah pendapatan PD Pasar Surya

V.2 SARAN.
1. Dilakukan review secara periodik untuk mengetahui perubahan
kebutuhan dan permasalahan baru yang mungkin timbul.
2. Dibuatkan petunjuk pelaksanaan bagi setiap upaya strategis yang
dicanangkan.

Anang Chairul K Halaman 18


MAKALAH

PENGEMBANGAN PASAR TRADITIONAL DI SURABAYA

Oleh Drs Ec. Ibrahim Wairooy


BAB I

PENDAHULUAN

Surabaya adalah Ibu Kota Propinsi Jawa Timur, yang merupakan Ibu
Kota Terbesar ke 2 di Indonesia, setelah Jakarta, dengan luas sekitar 333.063
km2 dengan jumlah penduduknya sebesar 2.909.257 jiwa ( 2015 ).

Pengelolaan pasar dimulai sejak jaman Pemerintahan Kolonial Belanda


tahun 1872. Semenjak kemerdekaan Indonesia, pengelolaan pasar di
nasionalisasi menjadi Dinas Pasar dibawah Pemerintah Kota Surabaya. Untuk
mendorong profesionalisme , tahun 1982 Dinas Pasar berubah menjadi
Perusahaan Daerah Pasar. Perubahan nama terakhir tahun 1999 menjadi
Perusahaan Daerah Pasar Surya. ( PD Pasar Surya ) .

Eksistensi pasar traditional di kota metropolitan wajib dipertahankan


sebagai sebuah karakter dan kebutuhan. Namun ironisnya pasar traditional
tidak dapat terlepas dari cap kumuh, kotor dan bau tak sedap. Seperti di
Surabaya, Jawa Timur, masih banyak masih banyak pasar traditional yang
kondisinya yang sangat jauh dari kesan nyaman. Tentunya jika kondisi ini terus
dibiarkan maka lambat laun akan membunuh para pasar , pembeli dan
pedagang pedagang lainnya akan meninggalkannya. Apalagi sekarang ini
banyak pasar pasar yang dikelola swasta atau toko modern yang tumbuh subur
dengan menawarkan segala keistimewaannya. Toko took modern tersebut atau
yang dikenal dengan mini market pun sudah memajang aneka sayur mayor dan
kebutuhan hidup sehari hari. Tentu Pasar Traditional harus berbenah ,
manajemen yang mengelola harus serius melakukkan penataan. Perusahaan
Dearah Pasar Surya bersama sama dengan Pemerintah Kota perlu segera
turun tangan melakukan sentuhan agar pasar traditional bangkit kembali untuk
bersaing dengan pasar pasar modern.

Di kota Surabaya terdapat 67 Pasar Traditional yang dikelola oleh


Perusahaan Daerah Pasar Surya, BUMD milik Pemerintah Kota Surabaya, dan
di Surabaya itu sendiri ada kurang lebih 32 ribu pedagang. Sebuah trend yang
tidak bisa dipungkiri bahwa para pedagang yang ada didalam pasar tidak
sedikit yang memilih pindah keluar pasar. Dalihnya mereka tidak banyak
pembeli ketika harus didalam pasar. Para pedagang lebih memilih berjualan di
luar pasar yang katanya lebih menguntungkan. Dan para pedagang kaki lima
pun bertambah jumlahnya berjualan di luar pasar sehingga menyebabkan
timbul kemacetan dan memberi kesan tidak bisa diatur. Dan fakta itu hampir
terjadi di semua pasar traditional yang ada di Kotamadya Surabaya. Data yang
dimiliki oleh Perusahaan Daerah Pasar Surya , jumlah pedagang yang keluar
dari dalam pasar antara lain terjadi di Pasar Kupang Gunung sebanyak 32
pedagang, Pasar Tembok Dukuh 11 pedagang, Pasar Pakis 25 pedagang,
Pasar Kapas Kerampung 5 pedagang dan Pasar Genteng ada 20 orang yang
tidak mau menempati di dalam pasar.

Oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang
pasar traditional yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Surya dan juga
mengetahui lebih lanjut bagaimana bentuk visi dan misi serta permasalahan
yang dihadapi oleh Perusahaan Daerah Pasar Surya itu sendiri dan tentunya
langkah langkah perbaikkan yang harus dilakukan oleh Perusahaan Daerah
Pasar Surya untuk meningkatkan hasil kerjanya dikemudian hari dan pada
akhirnya meningkatkan pendapatan daerah Kotamadya Surabaya.
BAB II

VISI DAN MISI

VISI

Sebagai Perusahaan Pengelola Pasar Terbaik di Indonesia

MISI

Sebagai Perusahaan Pengelola Pasar yang sehat, nyaman dan professional,


sehingga dapat memberikan kontribusi berupa peningkatan penghasilan
pedagang, karyawan dan pendapatan daerah.

UU RI NO 5 Tahun 1962, mengatur tentang Perusahaan Daerah, sebagai dasar


pedoman kerja bagi Perusahaan Daerah Pasar Surya, adalah sebagai berikut :
1. Memberi jasa.
2. Menyelenggarakan kepentingan Umum
3. Memupuk pendapatan.

INTEGRITY
 Komitment dan loyalitas
 Tanggung jawab
 Dapat dipercaya, jujur dan setia
 Konsisten
 Menguasai dan disiplin diri
 Berkualitas

PELAYANAN
 Kecepatan waktu pelayanan
 Akurasi dan ketepatan pelayanan
 Kesopanan dan keramahan
 Tanggung jawab dalam menangani komplain pelanggan
 Kualitas pelayanan yang berkaitan dengan lokasi, ketersediaan informasi
dan petunjuk / panduan lainnya
 Kualitas yang berhubungan dengan kenyamana , fasilitas, tehnologi dan
lainlain
KINERJA
 Kualitas
 Kuantitas
 Ketepatan waktu
 Efektifitas
 Kemandirian
 Kerjasama Team
BAB III

Permasalahan dan Pemecahannya

 Tidak adanya lahan parkir dan lokasi bongkar muat


Mengajak pihak swasta / investor untuk membangun lahan parkir dan
lokasi bongkar muat

 Kondisi bangunan pasar yang sudah tidak layak : kumuh, kotor,


gelap, atap yang bocor, lokasi los pasar yang tidak teratur dan tidak
memliki Tempat Pembuangan Sampah ( TPS ) sendiri dan hanya
memilki keterbatasan MCK
Merevitalisasi bangunan pasar yang sudah tidak layak, mengatur system
los pasar menjadi yang teratur, pembangunan TPS dan MCK

 Pasar Ampel di lantai 2 / atas masih kosong


Mengundang para pedagang makanan dan minuman, khususnya
makanan Madura dan Arab , sehingga menjadi salah satu pusat wisata
kuliner di Surabaya Utara.

 Pasar tidak memliki kewenangan mencari sumber pendanaan selain


Anggaran, retribusi bulanan dan sewa tempat.
Banyak pendanaan yang bisa digali dari sumber lain seperti dibawah ini
o Bekerjasama dengan swasta / investor untuk pembangunan
MCK/Toilet serta mengadakan penarikan retribusi nya.
o Pengelolaan parkir sendiri.
o Menjadikan Pasar sebagai pusat Iklan dan menyewakan Bilboard di
sepanjang dinding yang melingkar dipasar dan hal ini juga
dikarenakan banyak lokasi lokasi strategis untuk pemasangan iklan
iklan sebagai ajang promosi bagi industry yang tentunya
berhunbungan dengan pangan dan sandang
o Bekerjasama dengan Investor/swasta untuk pembangunan gedung
pasar baru
o Menjadikan pusat bongkar muat buah2an , dan bahan pangan
lainnya yang dikrim ke Surabaya melalui kapal laut rakyat.
 Kekurangan jumlah dan kemampuan SDM dan masih banyak
permasalan di tempat yang mana tidak diresponse secara baik,
cepat dan benar.
Sering kali mangadakan pelatihan bagi seluruh karyawan untuk
meningkatkan kemampuan dan keahlian bagi seluruh karyawan yang
tergabung di dalam PD Pasar Surya.
Selain itu pihak PD Pasar Surya juga mengadakan Pelatihan dan
kegiatan kegiatang sosial yang ditujukan kepada Pedagang Pasar Surya

 Kebanyakan Pedagang di Pasar mengalami kekurangan modal


Bekerjasama dengan Bank Pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha
Rakyat ( KUR ) dengan bunga pinjaman yang sangat murah

 Kesulitan didalam penagihan pembayaran sewa stan/los maupun


retribusi lainnya.
Bekerjasama dengan Bank Pemerintah untuk mengelola pembayaran
retribusi-retribusi terebut melalui e-Payment.
BAB IV

KESIMPULAN

Untuk mempertahankan eksistensi dan meningkatkan potensi pasar


traditional sebagai penggerak ekonomi rakyat kecil, diperlukan sebuah model
pengembangan pasar traditional seperti yang disampaikan di bab bab
sebelumnya yaitu 3 Pilar dari Manajemen Perusahaan Daerah Pasar Surya
itu sendiri maupun pengembangan pasar traditional dengan menggunakaln
strategi yang selama ini dipergunakan oleh pihak swasta., Seain itu juga
diperlukan sebuah model pengembangan pasar traditional, dimana pemerintah
berperan sebagai pengatur alokasi peran para stakeholder dan penyusun
regulasi . Regulasi mengenai mengenai pasar traditional dengan pasar modern
harus mengatur rentang zona usaha, jam buka, harga barang dan jenisa retailer
. Strategi yang dapat digunakan untuk mengatur harga barang yaitu dengan
melakukan pembedaan produk dan harga , serta melalui peraturan perpajakkan
dan pengelolaan retribusi yang efiien , disamping itu juga diperlukan sumber
daya manusia pengelola pasar traditional yang bermanajemen modern namun
tetap mempertahankan cita rasa khas pasar traditional.
1. PENDAHULUAN

Perusahaan PD Pasar surya adalah suatu perusahaan Daerah milik


Pemerintah Kota Surabaya (100%) berdasarkan PDPS adalah perusahaan yang
didirikan berdasarkan ketentuan Pasal 2Peraturan Daerah Kotamadya Daerah
Tingkat II Surabaya Nomor 10Tahun 1982 tentang Pembentukan Perusahaan
Daerah Pasar Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya sebagaimana telah diubah
dengan PeraturanDaerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya Nomor 1
Tahun 1999.
Atas semua modal dari PD Pasar Surya adalah 100% milik Pemerintah Kota
Surabaya. Maksud dan tujuan dibentuk Perusahaan Daerah Pasar Surya adalah:
 Sifat :
Sifat usaha PDPS adalah menyediakan pelayanan jasa bagi kemanfaatan
umum dengan memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip
pengelolaan perusahaan.

 Maksud dan Tujuan :


o Menyediakan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan ruang
lingkup usahanya ;
o meningkatkan pendapatan asli daerah ; dan/ atau
o turut serta melaksanakan pembangunan daerah

 Ruang Lingkup Usaha :


o Mendirikan, membangun, dan/atau mengelola pasar ;
o Melakukan usaha-usaha di bidang properti ;
o Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga ;
o Melakukan penyertaan modal pada badan usaha lain ; dan /atau
o Melakukan usaha lain yang tidak bertentangan dengan maksud
dantujuan PDPS.

Terlihat dari sifat, maksud dan tujuan dibentuk Perusahaan Daerah PD Pasar
adalah mempunyai sisi sosial (public services obligation) dengan menyediakan
pelayanan kepada masyarakat sesuai ruang lingkup usaha yang bergerak di
Page | 1
bidang penataan dan pengelolaan pasar maupun mempunyai sisi komersial
dimana PD Pasar Surya harus mampu meningkatkan pendapatan termasuk
setoran ke kas Pemerintah Kota Surabaya sebagai deviden (55% dari
keuntungan yang diperoleh).
Disamping itu PD Pasar harus turut serta dalam melaksanakan pembangunan
daerah seperti melakukan pembenahan pasar, membangun pasar maupun
melakukan revitalisasi pasar.
Didalam pengelolaan Perusahaan Daerah Pasar Surya di Surabaya ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. PD Pasar dalam kegiatan nya secara keuangan adalah mandiri dalam
menjalankan fungsi dan tujuan dibentuknya perusahaan, tidak tergantung dari
dana APBD (anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah) Kota Surabaya.
2. Penyertaan Modal PD Pasar Surya seluruhnya (100%) adalah milik
pemerintah kota Surabaya
3. Pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional dituangkan dalam Rencana
Kerja dan Anggaran (RKA) yang diajukan oleh Direksi melalui Badan
Pengawas untuk dimintakan persetujuan oleh Walikota Surabaya.

Pada saat ini struktur penerimaan/pendapatan PD Pasar Surya di tahun 2016


masih dari sektor iuran 53,6% dan non iuran sebesar 46,4% ada pergesaran
komposisi dibandingkan tahun 2012 dari sector iuran 76,5% dan non iuran
23,5%.
Sektor iuran tidak pernah mengalami kenaikan, terakhir penyesuaian adalah
tahun 2009. Saat ini PD Pasar berupaya meningkatkan pendapatan diluar sector
iuran seperti iklan, promosi, peningkatan daya guna property PD Pasar Surya.
Sektor pembangunan dan revitalisasi pasar saat ini dalam proses
pembangunan. Jumlah pasar yang dikelola PD Pasar Surya berjumlah 67 Pasar
dimana dalam tahap revitaslisasi pasar berjumlah 5 pasar yaitu Pasar Keputran
Utara, Pasar Pucang Anom, Pasar Kembang, Pasar Tembok Dukuh dan Pasar
manukan Kulon.
Sektor pengamanan asset juga harus mendapat perhatian, karena ada
beberapa asset (tanah/bangunan) yang dalam peraturan daeran nomor 1 tahun
1999 adalah asset PD Pasar Surya tetapi dikuasai dan dikelola pihak lain.

Page | 2
Permasalah pajak terutama pajak pertambahan nilai (PPn), begitu PD Pasar
Surya berubah dari dinas pasar menjadi perusahaan maka kewajiban atas pajak
menjadi beban dan tanggung jawab PD Pasar Surya, dimana sebelumnya tidak
pernah dipungut PPn atas iuran yang dipungut oleh PD Pasar Surya kepada
pedagang.
Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dilingkup PD Pasar Surya juga
sangat kurang karena komposisi dan kemampuan SDM di lingkup PD Pasar
Surya sebagian besar masih di dominasi lulusan SLTA kebawah dan hamper
memasuki masa pensiun (dibawah 7 tahun sudah akan pensiun). Serta pola pikir
menganggap sebagai orang dinas. Seharusnya SDM PD Pasar harus melayani
pedagang dan masyarakat bukan dilayani.

Page | 3
2. POKOK PERMASALAHAN
Pokok permasalahan di PD Pasar Surya dibedakan menjadi 2 (dua) hal, yaitu :
 Pokok Permasalahan Internal (Fisik dan non fisik)
 Pokok permasalahan dengan Eksternal(fisik dan non fisik)

a. Pokok Permasalah Internal PD Pasar Surya


 Struktur Pendapatan

Struktur penerimaan pendapatan di PD Pasar Surya terbesar diperoleh


dari sektor iuran yang yang dipungut kepada pedagang di dalam pasar. Ini
dapat terlihat dari table berikut ini :

TAHUN IURAN PERPASARAN


NON IURAN
2010 82.3% 17.7%
2012 76.5% 23.5%
2015 65.4% 34.6%
2016 53.6% 46.4%
…….
2020 20.0% 80.0% TARGET

Disini pendapatan tahun 2012 dari sector iuran mencapai 76,5%


sedangkan dari non iuran adalah sebesar 23,5%, hingga tahun 2016 dari
iuran diterima sebesar 53,6% sedangkan non iuran sebesar 46,4%. Disini
kapasitas dan kemampuan PD Pasar Surya dari sektor non iuran
sebetulnya belum maksimal dan masih dapat ditingkatkan lebih banyak
lagi, dengan peningkatan sector property manajemen maupun fee base
income lainnya yang berhubungan dengan usaha pengelolaan pasar,

 Fisik bangunan, tanah, sarana dan prasarana unit pasar


Perlu dilakukan secara terus menerus perbaikan fisik bangunan pasar,
sarana dan prasarana yang ada.Kemampuan PD Pasar Surya apabila
dilakukan secara swakelola/mandiri setiap tahun hanya mampu
membangun/merevit 1-2 pasar skala kelas 1 (satu) kebawah).

Page | 4
 Pengamanan asset, hukum dan peraturan internal
Ada beberapa asset yang dimiliki oleh PD Pasar Surya tetapi peruntukan
dan pemakaian tidak sesuai, seperti tanah/bangunan dikuasi oleh pihak
lain, ada penerbitan surat tanah/sertifikat diatas persil tanah milik PD
Pasar Surya, sebagai tempat hunian, diklaim oleh pihak lain sebagai yang
berhak atas persil tersebut.

 SDM
Dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) di PD Pasar Surya didominasi
hanya lulusan SLTA kebawah dan sebagian mendekati usia pensiun.
Disini perlu bagi karyawan yang pensiun untuk di regerasi dengan calon
yang berkualitas serta ada beberapa personil yang bisa dikerjasamakan
dengan pihak ketiga seperti cleaning service/kebersihan, pengangkutan
sampah, tenaga keamanan dan ketertiban.

b. Pokok Permasalahan dengan Eksternal


 Pedagang, SKPD/dinas terkait termasuk DPRD
Manajemen, pimpinan serta karyawan tetap harus memperhatikan unsur
pedagang, SKPD/Dinas terkait maupun masukan-masukan dari
masyarakat maupun anggota DPRD kota Surabaya. Dengan jumlah
pedagang sekitar 27.000 serta mempunyai karakteristik yang berbeda
satu sama lain dan setiap pasar mempunyai tipe yang berbeda pula,
sehingga unsur pelayanan tetap harus diperhatikan.

 Dinas Pajak
Saat ini permasalah pajak harus lebih diperhatikan. Sosialisasi dan
pemahaman atas pajak harus dapat diaplikasikan secara berama-sama
baik oleh PD Pasar Surya, Pedagang, masyarakat maupun dinas pajak
terkait. Karena kalau tidak diaplikasikan secara peraturan PD Pasar Surya
yang akan menanggung beban pajak.

Page | 5
 Perbankan/lembaga pembiayaan
Lembaga perbankan dan lembaga pembiayaan harus dilibatkan secara
aktif dalam membantu posisi keuangan khususnya pedagang baik dalam
hal penyimpanan/pengelolaan keuangan maupun dalam sisi membantu
modal kerja yang dibutuhkan oleh pedagang.

 Kepuasan Pelanggan (termasuk pedagang dan masyarakat)


Saat ini dilingkup PD Pasar Surya harus lebih memperhatikan kepuasan
pedagang dari sisi sarana/prasarana yang baik oleh pd pasar surya
maupun kepuasan terhadap masyarakat yang membeli di lingkungan
pasar terhadap pelayanan pedagang serta kebesihan, keamanan dan
kenyamanan.

Page | 6
3. ANALISA PEMECAHAN MASALAH
Dari beberapa pokok permasalahn tersebut seperti yang diuraikan dalam bab
II tentang pokok permasalahan, maka perlu dipetakan masalah kekuatan,
kelemaha, ancaman maupun kesempatan yang ada pada PD Pasar Surya.

Adapun uraian sebagai berikut :


a. Kekuatan
 Aset PD Pasar Surya berupa tanah dan bangunan tersebar di kota
Surabaya yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, tetapi belum
didayagunakan secara optimal
 Memiliki 67 unit pasar dan sekitar 27.000 pedagang mempunyai
kekuatan yang luar biasa dalam perputaran ekonomi
 Perusahaan milik Pemerintah Kota (100%)
b. Kelemahan
 Sistem Informasi yang terintegrasi dan uptodate
 Perlunya peningkatan kapasitas dan kemampuan SDM
 Kekuatan keuangan PD Pasar secara mandiri terbatas
c. Kesempatan
 Mempunyai jalur distribusi yang tersebar di kota Surabaya
 Potensi pendapatan dan peningkatan fee base income diluar sector
iuran sangat luas
 Banyak pihak yang berkepentingan dengan aktifitas perputaran
ekonomi dilingkup pasar seperti, supplier, pabrikan, peternak,
perbankan dsb yang saat ini belum dikelola dan difasilitasi dengan baik
oleh PD Pasar Surya
d. Ancaman:
 Perlu pemahanan dan menjalin komunikasi dengan pedagang
terhadap permasalahan pasar
 Pemberlakuan kebijakan dan aturan harus disinkronkan antara
peraturan meliputi Undang-Undang, PP, Peraturan Menteri, Perda,
Perwali dsb.
 Pasar ritel dan grosir modern yang terus tumbuh

Page | 7
OPPORTUNITIES
THREATS
 Mempunyai jalur
FAKTOR  Komunikasi dan
distribusi
EKSTERNAL  Potensi peningkatan fee
pemahaman
 Sinkronisasi peraturan
base income
 Pesaing retail dan
 Banyak pihak dapat
grosir modern
FAKTOR bekerja sama
INTERNAL

 Menjalin
komunikasi
dengan pedagang,
 Meningkatkan
STRENGTHS SKPD dan
perolehan
 Aset PD Pasar masyarakat dalam
pendapatan dengan
 67 pasar 27.000 pemberdayaan
dibentuk jasa usaha
pedagang asset
lain dan logistic
 Perusahaan milik  Pelatihan dan
 Peningkatan potensi
pemkot pengetahuan jalur
Aset manajemen
distribusi,
pemasaran dan
kepuasan
pelanggan.
 Penerapan system  Penerapan system
operasi dan audit operasi dan audit
WEAKNESS yang baik (GCG) yang baik (GCG)
 Belum 100%  Peningkatan  Peningkatan
system data base kapasitas SDM kapasitas SDM
 SDM  Menjalin kerjasama  Menjalin kerjasama
 Kekuatan dengan para pihak dengan para pihak
Keuangan yang seperti perbankan, seperti perbankan,
belum kuat Kejari, universitas, Kejari, universitas,
SKPD maupun SKPD maupun
polrestabes. polrestabes.

Dari matrik tersebut diatas dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan dalam


melaksanakan pembenahan dan pembangunan di PD Pasar Surya.

Page | 8
4. STRATEGI DAN RENCANA KERJA TAHUN 2017 – 2021

VISI :

MENJADI PENGELOLA PERUSAHAAN TERBAIK

MISI :

MENJADI PERUSAHAAN YANG SEHAT, TERPERCAYA DAN KOMPETITIF


UNTUK MEMBERIKAN KONTRIBUSI YANG OPTIMAL BAGI MASYARAKAT,
PEMEGANG SAHAM, KARYAWAN DAN STAKEHOLDER LAINNYA.

Dalam menyusun strategi dan rencana kerja tahun 2017 – 2021 dalam rangka
menjalankan Visi dan Misi maka PD Pasar Surya perlu mempunyai landasan yang
kuat yaitu :

 INTERNAL

 Kualitas SDM dan sistem penggajian yang baik

- Membentuk dan membangun budaya kerja melayani dan bersih


- Penempatan karyawan sesuai kemampuan dan bidangnya
- Peningkatan kemampuan karyawan
- Penilaian karyawan berdasar KPI
- Reward & punishment

 SOP berbasis teknologi dan keamanan data di bidang Keuangan dan


Pemasaran

- Restrukturisasi komponen Pendapatan

- Penerapan SOP serta peralatan pendukung berbasis teknologi 


REAL DAY

- Penerapan dual control untuk keuangan  maker, checker, approval

- Audit dan fungsi kontrol yang baik

Page | 9
 Bidang Aset dan Bangunan

- Penguatan aspek legal dan penguasaan fisik bangunan

- Aset yang belum disertifikasi akan disertifikasi di tahun 2020 sudah


sertifikasi semua

Aset yang dikuasi oleh pihak lain akan dikuasai kembali dengan
asistensi KEJARI dan Polrestabes

 Bidang Audit dan Pengawasan Internal

- berbasis teknologi dan data terkini

- Pengawasan dual control berjalan

- Monitoring aspek legal

- Audit SDM

- Audit Keuangan

 Bidang Pelayanan

- Pembinaan Pedagang dan UMKM

- Pelayanan prima kepada pedagang

- Biaya transparan dan mempercepat proses

pengurusan surat surat.

 Bidang Usaha Jasa Lain dan Logistic dengan membentuk usaha jasa lainnya
dan logistic (Toko Surya) serta membentuk property Management (Surya
Property Management)

a. Jasa Pergudangan
Jasa sewa pergudangan lengkap dengan manajemen dan pengelolaan
gudangnya

Page | 10
b. Jasa Perdagangan
Jasa penjualan beras dan komoditi lainnya untuk skala ecer dan grosir
c. Jasa Pengiriman
Jasa penyedia layanan ekspedisi dan pengiriman beras dan komoditi
lainnya
d. Jasa Pengemasan
Jasa penyedia layanan pengemasan barang

 Eksternal

- Bersinergi dengan program pemerintah kota

- Komunikasi yang baik dengan DPRD dan pedagang

- Menjalin kerjasama dengan Kejaksaan Negri dan Polrestabes

- Kerjasama dengan Bank dan Lembaga Pembiayaan

- Kerjasama dengan Universitas/Akademisi

Sedangkan untuk pembenahan fisik bangunan dan revitalisasi Pasar sebagai berikut
:

2017 2018 2019 2020


Pembenahan Sarana-
prasarana
Pemeliharaan sarana-
prasarana
Pasar Kembang Pesapen Dukuh Kupang Kendangsari
REVITASLISASI PASAR

Keputran Utara Asem rowo Gayungsari Dinoyo


Tembok Dukuh Banjar Sugihan Gresik PPI Bangkingan
Pucang Anom Tunjungan Krembangan Dukuh Kupang
Manukan Kulon Wonokromo Lama Simo
Krukah Pesapen Cikar Kupang
Pakis

Page | 11
5. PENUTUP

Secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa Visi Perusahaan PD Pasar Surya


adalah : Menjadi Pengelola Pasar Terbaik harus banyak berbenah baik secara
internal maupun menjalin dan mengoptimalkan dengan pihak eksternal.

PD Pasar Surya mempunyai misi yaitu menjadi perusahaan yang sehat,


terpercaya dan kompetitif untuk memberikan kontribusi yang optimal bagi
masyarakat, pemegang saham dan stakeholder lainnya.

Dalam menjalankan program dan strategi ini meliputi 2 (dua) hal pokok yaitu
bidang eksternal maupun bidang internal :
 Bidang Internal meliputi :
a. Peningkatan kualitas SDM
b. SOP berbasis teknologi dan keamanan data
c. Bidang asset dan bangunan
d. Bidang Audit dan Pengawasan Internal
e. Peningkatan bidang pelayanan
f. Membuat divisi (sub bagian) bidang usaha Jasa Lain dan logistic (Toko
Surya) serta membentuk Property managemen (Surya Property
Management) dalam upaya pendayagunaan dan pengamanan asset.

 Bidang Eksternal,meliputi :
a. Bersinergi dengan program pemerintah kota

b. Komunikasi yang baik dengan DPRD dan pedagang

c. Menjalin kerjasama dengan Kejaksaan Negri dan Polrestabes

d. Kerjasama dengan Bank dan Lembaga Pembiayaan

e. Kerjasama dengan Universitas/Akademisi

Demikian strategi dan rencana kerja tahun 2017 – 2021 yang dapat kami sampaikan
secara pokok-pokoknya.

Page | 12
PERUSAHAAN DAERAH PASAR SURYA
Kota Surabaya

VISI

Menjadikan PDPS sebagai perusahaan daerah yang mampu memberikan


kontribusi maksimal pada PAD, dan sekaligus memberikan layanan prima
kepada ,masyarakat, khususnya dalam pendistribusian bahan pokok, yang
pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota Surabaya, baik
pedagang maupun pengunjung pasar.

MISI

• Membangun sinergi antara pedagang dan pengurus PDPS dalam rangka


mensejahterakan pedagang dan menguntungkan pembeli

• Merencanakan, menetapkan dan melaksanakan standard pelayanan


prima oleh pedagang kepada pengunjung dan pengurus kepada
pedagang

• Menjaga dan meningkatkan kebersihan, keamanan dan kenyamanan


fasilitas umum yang terdapat pada pasar

• Mengembangkan dan menerapkan sikap profesionalisme dan


transparansi dalam organisasi

• Menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pihak, pengusaha,


akamedisi dan media untuk mewujudkan pasar tradisional berkelas
internasional.
PROGRAM KERJA BERJANGKA (Pendek, Menengah & Panjang)

3B
Bina (Pendek)

Benahi (Menengah)

Berdayakan (Panjang)

Penjelasan :

BINA
M E M B I N A PA R A P E D A G A N G D E N G A N M E M B E R I K A N
P E L AT I H A N S E C A R A R U T I N D A N M E R AT ( P R O G R A M
JANGKA PENDEK)
A U N T U K M E N I N G K AT K A N K E M A M P U A N H A R D S K I L L
D A N S O F T S K I L L D A L A M M E L A K U K A N K E G I ATA N
USAHA

• Pelatihan manajemen
• Pelatihan kewirausahaan (entrepreneurship)
• Pelatihan tentang harga jual dan perpajakan

MEMBERIKAN P E L AT I H A N SECARA BERKALA ,


D E N G A N M E L I B AT K A N PA R A A H L I D A N P R A K T I S I ,
T E N TA N G KEMAMPUAN M E M A N FA AT K A N
T E K N O L O G I , K H U S U S N YA M E D I A O N L I N E U N T U K
M E N I N G K AT K A N KUANTITAS DAN KU A L ITAS
PENJUALAN
M E M B A N G U N B U D AYA P E L AYA N A N P R I M A D A L A M
DIRI PEDAGANG UNTUK BISA MEMBERIKAN
L AYA N A N T E R B A I K PA D A P E N G U N J U N G PA S A R
M E N J A L I N K O M U N I K A S I A K T I F D A N T R A N S PA R A N
D E N G A N B AWA S S E RTA B ER S I N E R G I D E N G A N O P D
DI LINGKUNGAN PEMKOT S U R A B AYA DALAM
P E M B A N G U N A N P D PA S A R S U RYA .
BENAHI
(PROGRAM JANGKA MENENGAH)
MELAKUKAN PEMBENAHAN INTERNAL MANAJEMEN
PD PS DENGAN M E N G U TA M AK A N AZAS
PROFESIONALISM, T R A N S PA R A N T DAN
P R O F I TA B L E
MEMBENAHI FISIK SEMUA PA S A R YA N G ADA
D A L A M N A U N G A N P D P S , M U L A I D A R I P E N ATA A N
D A N P E M E L I H A R A A N FA S I L I TA S U M U M ( T O I L E T,
PA R K I R D A N PA PA N PETUNJUK) S A M PA I PA D A
P E M B A N G U N A N F I S I K PA S A R ( B A G I A N D A L A M D A N
TA M PA K LUAR) SEHINGGA SESUAI DENGAN
STA N D A R P E L AYA N A N PRIMA DAN MENARIK
P E N G U N J U N G S E RTA M E N GG A N D E N G P EN G U S A H A
L E W AT C S R
MEMBENAHI SISTEM DISTRIBUSI KEUANGAN DAN
P E N YA L U R A N MODAL USAHA BAGI PA R A
PEDAGANG

• Memberantas praktek pungli / premanisme yang (mungkin)


dilakukan oleh oknum
• Meminimal fungsi tengkulak (lintah darat) dalam permodalan
dengan bekerjasama dengan perbakan, investor ataupun
perusahaan multifinance

B E R D AYA K A N
( P R O G R A M J A N G K A PA N J A N G )
M E M B E R D AYA K A N P E R A N S E R TA PA R A P E D A G A N G
DALAM BERSAMA-SAMA MENJAGA KEBERSIHAN,
K E A M A N A N D A N K E N YA M A N A N PA S A R
M E M I L I K P D U ( P U S AT D A U R U L A N G ) PA S A R D A N
MENGELOLA S A M PA H PA S A R SECARA MANDIRI
DENGAN KONSEP DAN 3(REUSE, REDUCE ,
RECYCLE)
M E M B E R D AYA K A N PA R A PEDAGANG DALAM
R A N G K A M E N I N G K AT K A N P E N D A PATA N P D PA S A R
DILUAR RESTRIBUSI
• Pelaksanaan event / kegiatan dalam pasar
• Pemanfaatan lahan/space yang strategis untuk perusahaan melakukan
promosi (pasang iklan)
• Melakukan ketahanan pangan dengan menjalin hubungan bersama
sama Buloq dan serta para supliyer supliyer bahan pangan.

MEMBANGUN RASA MEMILIKI DAN KEBERSAMAAN


D I A N TA R A PA R A P E D A G A N G D A N P E N G U R U S D E M I
T E R J A L I N N YA KERJASAMA YA N G BAIK A N TA R A
KEDUA BELAH PIHAK
M E M E TA K A N POTENSI MASING-MASING PA S A R
DAN M E M B E R D AYA K A N PA S A R SEBAGAI SALAH
S AT U D E S T I N A S I W I S ATA B A G I W I S ATAW A N YA N G
D ATA N G KE S U R A B AYA BAIK LOKAL MAUPUN
MANCANEGARA

PROGRAM PRIORITAS (4 P)

1. Penataan. Fisik & Infrastruktur.

2. Pemberdayaan Internal karyawan tetap + honorer PD Pasar Surya,


pedagang Pasar.

3. Peningkatan Pendapatan. Penghasilan selain retribusi. Iklan Outdoor,


even Operasi Pasar dari Consumer Good & CSR. Bekerjasama dengan
Bulog & supliyer untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan.

4. Pemanfaatan IT (digital branding, promosi digital & mengarah ke online


business)

KAMI SAMPAIKAN AGAR TUJUAN PROGRAM BERHASIL -

ANTARA LAIN :
PROGRAM PENATAAN FISIK DA INFRAKSTRUKTUR
Perbaikan yang menyeluruh pasar , menata kembali areal penjualan yang tidak
rapi, memperbaiki system sanitasi dan pembangunan sarana prasaran lainnya,
tempat penjualan atau stand2 yang kurang baik.

Pasar akan kita bangun tampak yang menarik, fasilitas umum( areal parkir,
toilet, tempat ibadah, tempat event2 yang memadai..

Setelah kami oservasi di Pasar Keputran Utara. kami banyak menemukan


permasalahan, antara lain :

1. Struktur pisik bangaunan pasar yang sudah tidak layak lagi..atap dak
yang sudah berumur diatas 35 tahun, dibangun pada tahun 1976.
2. Kami juga menemukan sampah yang sangat banyak di pasar latai 1 dan
lantai 2.
3. Dengang permasalahan sampah kami akan bangun (PDU) atau Pusat
Daur Ulang di setiap pasar seluruh kota Surabaya dan dalam naungan
Perusahaan Daerah Pasar Surya.

PEMBERDAYAAN, INTERNAL KARYAWAN TETAP DAN KARYAWAN


HONORRER SERTA PEDAGANG PASAR

Membangun sumber daya manusia, membangun sinergi dengan semua


komponen yang yang utk di Perusahaan utk bersama bekerja membangun
perusahaan yang kuat demi tercapainya pendapatan dan atau meningkatkan
Pendapatan Daerah

Kurang harmonisnya hubungan karyawan, dan pedagang akan dampat negatif


kepada para pembeli, utk untuk berharap sekali dengan sinergi yang baik tadi
akan menjadikan suasana konduksif di pasar tradisional kita.

Mari bersama sama demi kenyaman dan kelancaran para pedagang bangun
bersama komunikasi yang baik.

Ini kami sampaikan setelah kami menjalakan oservasi di Pasar Keputra Utara,
ini kami sampaikan real di lapanpangan, bahwa sumberdaya manusia yang ada
di Pasar Keputran Utara, sangat kurang disiplin.
Ini harus segera kita adakan pelatihan2 untuk bisa segera mengembangkan
cara penjualan secara online.

MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN PENGHASILAN SELAIN RETRIBUSI

Mengadakan kerjama dan menjalin kerja sama dengan para pengusaha iklan,
jadi kita sediakan papan2 reklame kita sewakan kepada mereka dengan
harapan mendapatkan pemasukan tanpa membebani APBD kota, dan kita
adakan pula event2 atau basar2 dan kita harus bisa mempertahankan harga
dengan cara bekerja sama dengan Bulog dan supliyer2 barang kebutuhan
pokok.

Mebangun komunikasi dengan beberapa pihak, sangat kita harapkan dan harus
segera demitujuan bersama, untuk tidak selalu menggantungkan anggaran dari
Pemerintah Kota.

Setelah kami mengadakan oservasi dua hari Pasar Keputran Utara,


menemukan banyak ketimpangan, pendapatan yang masih lebih kecil dari
pengluaran, padahal di arena Pasar Keputran Utara banyak penghasil atau
pemasukan yang bocor.

beberapa solusi :
-.Area parkir harus segera kita bangun.

-.area iklan atau tempat iklan harus segera kita bangun

-.area tempat basar harus segera dibangun untuk tempat basar atau even

PEMANFAATAN IT ATAU MEDIA ONLINE

Seluruh pedagang kita ajari atau kita adakan pelatihan2 secara kontinyu dan
terus menurus untuk bisa menjual dagangan secara online, mengingat jaman
sekarang pedagang harus bisa dan dituntut kreatif.

Setelah kami oservasi, para pedagang banyak yang tidak bisa menjual barang
barangnya secara online.
Untuk segera diadakana pelatihan antara lain ;
a. Pelatihan penjualan pakai media elektronik dan media online, harus
punya semacam ojek online.
b. Para pedagangang sungguh tidak kreatif,
c. Kita harus pasang papan nama untuk pemberitahukan kepada pembeli
secara media.

Optimis

Dari permasalahan di atas dan sudah kami tindak lanjuti oservasi di lapangan,
sungguh untuk itu kami akan hadir mengatasi permasalan di Perusahaan
Daerah yang sama sama kita cintai, dan saya hadir untuk itu, kalau saya
dipercaya akan kami naikan pendapatan daerah meningkat sangat tajam

Dengan kerja yang terpadu dan bersama2 dengan masyarakat Surabaya, Insya
Allah saya oktimis peningkatan pelayanan yang prima¸pedagang2 sangat bisa
disiplin, pemangku wilayah dalam hal ini pengurus Perusahaan Pasar Surya,
baik karyawan yang tetap dan honorer semua menjalankan SOP dengan baik
saya yakin bisa mencapai 100 persen dari pendapatan sekarang bahkan lebih.

Terima kasih

Surabaya, 22 Mei 2017

oleh

HM SUNAR,ST

Anda mungkin juga menyukai