Anda di halaman 1dari 2

Yang dimaksud dengan bahan tanah tanpa diolah merupakan tanah dalam keadaan asli, yang

digunakan sebagai bahan urugan maupun campuran mortar atau perekat, sebagai contoh
adalah pasir yang merupakan tanah dengan butiran yang kasar, pasir merupakan bahan yang
digunakan langsung menjadi bahan urugan. Sedangkan sebagai bahan yang melalui proses
dicampur dengan bahan lain, misalnya dicampur dengan PC, semen merah atau kapur,
campuran tersebut akan menjadi spesi atau bahan perekat.

2.b. Bahan tanah yang diolah

bahan yang diolah adalah bahan tanah yang digunakan sebagai bahan bangunan, yang
memerlukan proses lanjutan dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhannya. Tanah jenis ini
umumnya merupakan tanah lempung, dimana lempung dalam keadaan aslinya dengan atau
tanpa bahan tambahan perlu diproses. Karena sifat muai susutnya yang besar, sehingga tidak
dapat langsung digunakan dalam keadaan aslinya. Contoh dari bahan ini merupakan :

1. Bata merah

Bata merah adalah bahan bangunan yang digunakan sebagai bahan dinding bangunan. Proses
pembuatannya adalah proses sederhana yang dikerjakan secara tradisional dari tanah liat yang
dicampur dengan air, kemudian dicetak menjadi bentuk yang diinginkan setelah dijemur di
panas matahari sampai kering. Setelah kering bata merah dibakar pada suhu yang tinggi,
sehingga menjadi keras. Tingkat kekerasan bata merah ini tergantung dari proses
pembakarannya.

Pada pembuatan bata merah di pabrik proses yang dilaksanakan berbeda dengan cara
tradisional. Dipabrik tanah liat digiling kemudian dimasukkan kedalam alat dicampur
(ekstruder). Didalam ekstruder tanah liat dicampur dengan air, hingga menjadi suatu bahan
yang liat. Bahan campuran yang ada didalam ekstruder ditekan, setelah keluar akan berbentuk
balok-balok tanah liat dengan ukuran lebar tertentu, selanjutnya balok-balok tersebut
dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan. Balok-balok tanah liat tersebut kemudian
dimasukkan kedalam ruang untuk diangin-anginkan atau dilakukan pengeringan dengan udara.
Setelah kering udara bata matahari. Pengeringan terakhir dilakukan dengan menggunakan
tungku pengering. Hasil proses dari tungku ini merupakan bata merah yang kering. Keras
dengan bentuk yang bagus, yang akhirnya dikemas, siap untuk dijual.

Bata merah produksi tradisional teksturnya kasar, kepadatannya tidak rata, ukuran

2. Genteng

Genteng dalam bangunan digunakan sebagai penutup atap, dalam buku Persyaratan Umum
Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI) 1982, ada beberapa macam genteng, yaitu genteng dari
bahan beton, keramik, kaca, bambu dan tanah. Genteng tanah merupakan tanah liat yang
diproses seperti pembuatan bata merah, sehingga menjadi bahan yang keras dan tidak tembus.
3. Keramik

Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI) 1982 dan dalam buku “Bahan
Bangunan”. Ir. Kardiyono Tjokrodimulyo, ME, (1995)., keramik merupakan tanah liat murni yang
dicampur dengan kaolin, serisit, silikat (kuarsa, felspar) bahan-bahan tersebut dan seterusnya
diaduk dengan ditambahkan air menjadi campuran. Selanjutnya campuran-campuran dicetak
sesuai dengan bentuk yang dikendaki. Setelah kering udara dibakar pada suhu yang tinggi,
sehingga menjadi produk setengah jadi. Kemudian diglazzur dengan bahan pemoles, hingga
menjadi produk jadi. Dalam proses pembakaran, bahan campuran tersebut akan bereaksi satu
sama lain, sehingga menjadi bahan yang keras, licin dan bersifat sebagai isolator. Pemanfaatan
bahan keramik antara lain: ubin, pelapis dinding, genteng, isolator dan lain-lain.

4. Pipa tanah liat

Pipa tanah liat umumnya digunakan untuk saluran pembuangan air kotor berupa pipa lurus
atau yang berbentuk leher angsa. Yang dibuat dari tanah liat dibakar seperti proses pembuatan
bata merah.

2.2. Batuan

2.2.1. Latar belakang dan pembentukan batuan

Batuan merupakan suatu produk alam gabungan dari hablur mineral yang menyatu dan
memadat, hingga memiliki derajat kekerasan tertentu, yang terbentuk secara alamiah melalui
proses pelelehan, pembekuan, pengendapan dan perubahan alamiah lainnya. Batuan alam
berasal dari gunung sebagai akibat proses vulkanik. Batuan ini disebut dengan batu gunung,
dalam proses berikutnya, aliran air sungai yang membawa batuan tersebut bergerak dan
berpindah sejalan dengan kemampuan aliran air yang ada. Karena benturan dengan batuan lain
atau benda-benda keras lainnya, batuan tersebut menjadi pecahan-pecahan dengan bentuk
dan ukuran yang bervariasi. Ini yang disebut dengan batu sungai atau batu kali. Kelompok
batuan ini merupakan batuan luar.

Batuan-batuan akibat proses alamiah lainnya adalah batuan yang terbentuk dalam waktu yang
lama dan menerima beban akibat tumpukan tanah, batuan in idisebut batuan metamorfose,
yang termasuk dalam batuan in yaitu marmer, granit, onix dan lain-lain, tergantung bahan
dasar mineral pembentuknya.

2.2.2. Komposisi dan Jenis Batuan

Batuan dapat diklasifikasikan menurut komposisi kandungan mineral dari batuan tersebut,
dimana penggunaan batu pada konstruksi bangunan dibedakan menjadi :

a. Batuan kapur

Anda mungkin juga menyukai