Terjemah Wasithiyyah PDF
Terjemah Wasithiyyah PDF
WASITHIYYAH
[Majmuu’ Fataawaa (III/129-159)]
﷽
Dengan nama Allah yang maha pemurah
maha penyayang
اَﻟْـ َﺤ ْﻤ ُﺪ ﻟِـ ٰﻠّـ ِﻪ اﻟﱠ ِﺬ ْي أ َْر َﺳ َﻞ َر ُﺳ ْﻮﻟَﻪُ ﺑِﺎﻟْـ ُﻬ َﺪى َوِدﻳْ ِﻦ
اﻟْـ َﺤـ ِّﻖ ﻟِﻴُﻈْ ِﻬَﺮﻩُ َﻋﻠَﻰ اﻟ ِّﺪﻳْ ِﻦ ُﻛﻠِّ ِﻪ َوَﻛ َﻔﻰ ﺑِﺎﻟـ ٰﻠّـ ِﻪ َﺷ ِﻬْﻴ ًﺪا؛
إﻗْـَﺮ ًارا ﺑِِﻪ:ُﻚ ﻟَﻪ َ َْوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إٰﻟ َﻪ ﱠإﻻ ﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ َﻻ َﺷ ِﺮﻳ
ﷲ ﻰ ﱠ
ﻠ ﺻ . ﻪ ﻟ
َ ﻮ ﺳ ر و ﻩﺪُ ﺒﻋ ا ﺪ
ً ﻤ
ﱠ ﺤ ـﻣ نﱠ َ
أ ﺪُ ﻬ ﺷ
ْ َ
أو ؛ا ﺪ
ً ﻴﺣِ وﺗَـﻮ
ُ َ ُ ُ ََ ُ ْ َ َُ َ َ ْ َْ
.َﺻ َﺤﺎﺑِِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﺗَ ْﺴﻠِْﻴ ًﻤﺎ َﻣ ِﺰﻳْـ ًﺪا ِِ ِ
ْ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﻋﻠَﻰ آﻟـﻪ َوأ
Segala puji bagi Allah yang telah mengutus
Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama yang
benar untuk dia tampakkan agama ini atas
seluruh agama yang ada, dan cukuplah Allah
3
menjadi saksi. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang berhak untuk diibadahi selain
Allah saja; tidak ada sekutu bagi-Nya -sebagai
pengakuan dan Tauhid kepada Allah-, dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya. Semoga shalawat dan salam
dicurahkan oleh Allah kepada beliau beserta
keluarganya, dan mudah-mudahan Allah mem-
berikan keselamatan dengan keselamatan yang
bertambah.
4
ِ اَِْﻹﻳـﻤﺎ ُن ﺑِـﻤﺎ وﺻ:ﺎن ﺑِﺎﻟ ٰﻠّـ ِﻪ ِ اﻹﻳـﻤ ِ
ُﻒ ﺑِـﻪ ﻧَـ ْﻔ َﺴﻪ َ َ َ َ َْ َ ْ ِْ َوﻣ َﻦ
ِﻣ ْﻦ َﻏ ِْﲑ، ﺻ َﻔﻪُ ﺑِِﻪ َر ُﺳ ْﻮﻟُﻪُ ُﻣـ َﺤ ﱠﻤ ٌﺪو ﺎ ﻤ ِ
ـ ﺑو ،ﻪِِﻓِـﻲ ﻛِﺘَﺎﺑ
ََ ََ ْ
،ﻒ َوَﻻ ﺗَـ ْﻤﺜِْﻴ ٍﻞٍ وِﻣﻦ َﻏ ِْﲑ ﺗَ ْﻜﻴِ ـﻴ،ﻒ وَﻻ ﺗَـ ْﻌ ِﻄﻴ ٍﻞ
ْ ْ َ ْ
ٍ
َ ْﺗَـ ْﺤ ِﺮﻳ
ِ ِ
2 1...[ :ُﺤﺎﻧَﻪ َ ﺑَ ْﻞ ﻳـُ ْﺆﻣﻨُـ ْﻮ َن ﺑﺄَ ﱠن ﷲَ ُﺳْﺒ
Z 8 7 6 5 43
Dan termasuk iman kepada Allah: Beriman
kepada sifat-sifat-Nya; sebagaimana yang Dia
sifatkan dalam kitab-Nya, dan disifatkan oleh
Rasul-Nya Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa
sallam, tanpa Tahriif (menyelewengkan
lafazh/makna) dan tanpa Ta’thiil (mengingkari),
serta tanpa Takyiif (menanyakan bagaiamana)
dan tanpa Tamtsiil (menyerupakan dengan
makhluk-Nya). Dan mengimani bahwa Allah:
“…Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan
Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha
Melihat.” (QS. Asy-Syuuraa: 11)
5
ﺎتِ ﺼ َﻔ ِ وَﻻ ﻳـﻤﺜِّﻠُﻮ َن ِﺻ َﻔﺎﺗِِﻪ ﺑِـ، وَﻻ ﻳ َﻜـﻴِـ ُﻔﻮ َن،وآﻳﺎﺗِِﻪ
ْ َُ َ ْ ّ ُ َ َ َ
َوَﻻ ﻧِ ﱠﺪ،ُ َوَﻻ ُﻛـ ُﻔ َﻮ ﻟَﻪ،ُ ِﻷَﻧﱠﻪُ ُﺳْﺒ َﺤﺎﻧَﻪُ َﻻ َﺳـ ِﻤ ﱠﻲ ﻟَﻪ،َﺧْﻠ ِﻘ ِﻪ
ﻓَِﺈﻧﱠﻪُ ُﺳْﺒ َﺤﺎﻧَﻪُ أ َْﻋﻠَ ُﻢ ﺑِﻨَـ ْﻔ ِﺴ ِﻪ، ﺎس ﺑِـ َﺨْﻠ ِﻘ ِﻪ
ُ َوَﻻ ﻳـُ َﻘ،ُﻟَﻪ
.َﺣـ َﺴ ُﻦ َﺣ ِﺪﻳْـﺜًﺎ ِﻣ ْﻦ َﺧ ْﻠ ِﻘ ِﻪ ِ
ْ َوأ،َوﺑِﻐَـْﻴـ ِﺮِﻩ
ْ َوأ،َﺻ َﺪ ُق ﻗـْﻴ ًﻼ
Mereka (Ahlus Sunnah) tidak menafikan dari
Allah: sifat-sifat-Nya yang Dia tetapkan untuk
diri-Nya, dan tidak menyelewengkan firman
(Allah) dari lafazh/makna aslinya, serta tidak
membuat ilhaad (menyalahartikan) nama-nama
Allah dan ayt-ayat-Nya. Mereka tidak
menanyakan bagaimana bentuknya, serta tidak
menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat-sifat
makhluk-Nya; karena tidak ada yang sama
dengan-Nya, tidak ada yang setara dengan-Nya,
dan tidak ada tandingan bagi-Nya. Dan Dia tidak
boleh dikiaskan dengan makhluk-Nya; karena
sungguh, Allah lebih tahu tentang diri-Nya dan
tentang selain-Nya, Allah itu paling benar dan
paling baik perkataan-Nya daripada makhluk-
Nya.
6
Ó Ò Ñ Ð Ï Î Í Ì[
Z ÛÚÙØ×ÖÕÔ
َو َﺳﻠﱠ َﻢ،ﺻ َﻔﻪُ ﺑِِﻪ اﻟْ ُﻤ َﺨﺎﻟِـ ُﻔ ْﻮ َن ﻟِﻠﱡﺮ ُﺳ ِﻞ
َ ﻓَ َﺴﺒﱠ َﺢ ﻧَـ ْﻔ َﺴﻪُ َﻋ ﱠﻤﺎ َو
.ﺐ ِ ﺺ واﻟْ َﻌْﻴ
ِ ﻘْ ـﱠﻨـ اﻟ ﻦ ِ ﻋﻠَﻰ اﻟْﻤﺮﺳﻠِـﻴـﻦ ﻟِﺴ َﻼﻣ ِﺔ ﻣﺎ ﻗَﺎﻟُﻮﻩ
ﻣ
َ ْ ُْ َ َ َ َ ْ َ ُْ َ
Dan rasul-rasul adalah benar dan dibenarkan;
berbeda dengan orang-orang yang berkata atas
nama Allah apa yang mereka tidak ketahui.
Karena itu Allah berfirman: “Maha Suci Rabb-
mu Yang Maha Perkasa dari sifat yang mereka
katakan. Dan selamat sejahtera bagi para rasul.
Dan segala puji bagi Allah Rabb seluruh alam.”
(Ash-Shaaffaat: 180-182) Allah mensucikan
diri-Nya dari apa-apa yang disifatkan oleh
orang-orang yang menyelisihi para rasul, dan
Allah memberikan selamat sejahtera atas para
rasul disebabkan keselamatan yang mereka
ucapkan dari kekurangan dan aib.
8
Rasul): Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah
tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak
beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak
ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (QS. Al-
Ikhlash: 1-4)
9
Ta’aalaa: “Allah, tidak ada sesembahan yang
berhak diibadahi selain Dia, Yang Maha Hidup,
Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya),
tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa
yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi.
Tidak ada yang dapat memberi Syafa’at di sisi-
Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang
di hadapan mereka dan apa yang di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu
apa pun tentang ilmu-Nya; melainkan apa yang
Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan
bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara
keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar.”
(QS. Al-Baqarah: 255) Oleh karena itulah:
barangsiapa yang membaca ayat ini pada suatu
malam; maka akan ada penjaga dari Allah, dan
setan tidak akan mendekatinya sampai Shubuh.
: 9 8 7 6 [ :ُﺤﺎﻧَﻪ
َ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪُ ُﺳْﺒ
Z...;
Dan firman-Nya Subhaanahu: “Dan
bertawakallah kepada Allah Yang Maha Hidup,
Yang tidak mati…” (QS. Al-Furqan: 58)
10
É È Ç Æ [ :ُﺤﺎﻧَﻪ
َ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪُ ُﺳْﺒ
×... [ :ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ Ð Ï Î Í Ì ËÊ
2 1 0 / ....[ Z Û Ú Ù Ø
Z...< ; : 9 8 7 6 5 4 3
Æ ÅÄ Ã Â Á À ¿ ¾ ½ [
Ð Ï Î Í Ì ËÊ É È Ç
ÙØ×ÖÕÔ ÓÒÑ
× ... [ :ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ ß Þ Ý Ü Û Ú
:ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ... ßÞ Ý Ü Û Ú Ù Ø
ê é è ç æ å ä ã â á à ...[
Z îíì ë
Dan firman-Nya: “Dialah Yang Awal, Yang
Akhir, Yang Zhahir, dan Yang Bathin; dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al-
11
Hadiid: 3) Dan firman-Nya: “…Sungguh, Allah
Maha Mengetahui, Maha Mengenal.” (QS.
Luqman: 34) “…Dia mengetahui apa yang
masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar
darinya, apa yang turun dari langit dan apa
yang naik ke sana…” (QS. Al-Hadiid: 4) “Dan
kunci-kunci semua yang ghaib ada pada-Nya;
tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia
mengetahui apa yang ada di darat dan di laut.
Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang
tidak diketahui-Nya, tidak ada sebutir biji pun
dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu
yang basah atau yang kering; yang tidak tertulis
dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS.
Al-An’aam: 59) Dan firman-Nya: “…Tidak ada
seorang perempuan pun yang mengandung dan
melahirkan; melainkan dengan sepengetahuan-
Nya…” (QS. Faathir: 11) Dan firman-Nya:
“…agar kamu mengetahui bahwa Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah
benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-
Thalaq: 12)
12
Z Y X W V U T [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
5 43 2 1...[ :ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ[
½ ¼ »...[ :ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ 8 7 6
Z Æ Å Ä Ã Â Á À¿ ¾
Dan firman-Nya:“Sungguh Allah, Dialah
Pemberi rizki yang mempunyai kekuatan lagi
sangat kokoh.” (QS. Adz-Dzaariyaat: 58) Dan
firman-Nya: “…Tidak ada sesuatu pun yang
serupa dengan Dia. Dan Dia Maha Mendengar,
Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuuraa: 11) Dan
firman-Nya: “Sungguh, Allah sebaik-baik yang
memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah
Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. An-
Nisaa’: 58)
[ Z Y X W V U [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
< ; ... [ :ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ... a` _ ^ ] \
FEDCBA @?>=
13
NMLKJ IHG
Z Y X W V U T S R Q PO
Z[
Dan firman-Nya “Dan mengapa ketika
engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan:
“Maa Syaa-Allaahu Laa Quwwata Illaa Billaah
(atas kehendak Allah, tidaklah kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah)…” (QS. Al-Kahfi:
39) Dan firman-Nya: “…Kalau Allah menghen-
daki; niscaya orang-orang setelah mereka
tidaklah berbunuh-bunuhan; setelah bukti-bukti
sampai kepada mereka. Tetapi mereka
berselisih; maka di antara mereka ada yang
beriman dan ada (pula) yang kafir. Kalau Allah
menghendaki; tidaklah mereka berbunuh-
bunuhan. Tetapi Allah berbuat menurut
kehendak-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 253)
14
/ . - , + * )( '
Z... 65 4 3 2 1 0
Dan firman-Nya: “…Hewan ternak
dihalalkan bagimu; kecuali yang akan
disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalal-
kan berburu ketika kamu sedang berihram (haji
atau ‘umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan
hukum sesuai dengan apa yang Dia kehendaki.”
(QS. Al-Maa-idah: 1) Dan firman-Nya:
“Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan
mendapat Hidayah; maka Dia akan membuka-
kan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan
barangsiapa yang dikehendaki-Nya menjadi
sesat; maka Dia jadikan dadanya sempit dan
sesak, seakan-akan dia sedang mendaki ke
langit…” (QS. Al-An’aam: 125)
15
> [ :ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ ± ° ¯ ®
:ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ ...E D C B A @ ?
:ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ ... y x w v u t ... [
¦ ¥ ¤ £ ¢ ¡ ~[
~ [ :ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ ª © ¨ §
Z¢¡
Dan firman-Nya: “…dan berbuat baiklah.
Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang
berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195) “…dan
berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai
orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-
Hujuraat: 9) “…maka selama mereka berlaku
jujur terhadapmu; hendaklah kamu berlaku
jujur pula terhadap mereka. Sungguh, Allah
mencintai orang-orang yang bertaqwa.” (QS.
At-Taubah: 7) “Sungguh, Allah mencintai
orang-orang yang bertaubat dan orang-orang
yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Dan firman-Nya: “Katakanlah (wahai Rasul):
Jika kamu mencintai Allah; maka ikutilah aku,
16
niscaya Allah mencintaimu…” (QS. Ali ‘Imran:
31) Dan firman-Nya: “…maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum yang Dia mencintai
mereka dan mereka pun mencintai-Nya…” (QS.
Al-Maa-idah: 54) Dan firman:Nya: “Sesunggh-
nya Allah mencintai orang-orang yang
berperang di jalan-Nya dalam barisan yang
teratur, mereka seakan-akan seperti suatu
bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Ash-
Shaff: 4) “Dan Dialah Yang Maha Pengampun,
Maha Pengasih.” (QS. Al-Buruuj: 14)
Z ... ´ ³ ² ± ° ¯
... [ Z æ å ä ã ...[
; ... [ Z... 98 7 6 5
t s... [ Z... @? > = <
1 0/ . -... [ Z w v u
Z432
17
Dan firman-Nya: “Dengan nama Allah, Yang
Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (QS. Al-
Fatihah: 1) “Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu
yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu…”
(Al-Mukmin: 7) “…dan Dia Maha Penyayang
kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al-
Ahzaab: 43) “…dan rahmat-Ku meliputi segala
sesuatu.” (QS. Al-A’raaf: 156) “…dan Rabb-mu
telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-
Nya…” (QS. Al-A’raaf: 173) “…Sungguh, Allah
Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-
Baqarah: 173) “…maka Allah adalah penjaga
yang terbaik dan Dia Maha Penyayang di
antara para penyayang.” (QS. Yusuf: 64)
18
£ ¢ ¡ ... [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
x w v u t [ :ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ... ¤
Z}|{zy
Dan firman-Nya: “…Allah ridha kepada
mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya…”
(QS. At-Taubah: 100) Dan firman-Nya: “Dan
barangsiapa membunuh seorang yang beriman
dengan sengaja; maka balasannya ialah Neraka
Jahannam, dia kekal di dalamnya. Allah murka
kepadanya, dan melaknatnya…” (QS. An-
Nisaa’: 93) Dan firman-Nya: “Yang demikian
itu, karena sesungguhnya mereka mengikuti apa
yang menimbulkan kemurkaan Allah, dan
membenci (apa yang menimbulkan) keridhaan-
Nya…” (QS. Muhammad: 28) Dan firman-nya:
“Maka ketika mereka membuat kami murka;
Kami hukum mereka…” (QS. Az-Zukhruf: 55)
Dan firman-Nya: “...tetapi Allah tidak menyukai
keberangkatan mereka; maka Dia melemahkan
keinginan mereka…” (QS. Att-Taubah: 46) Dan
firman-Nya: “Sangatlah dibenci di sisi Allah:
jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu
kerjakan.” (QS. Ash-Shaff: 3)
19
Å Ä Ã Â Á À ¿ ¾ [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ... ËÊ É È Ç Æ
* ) ( ' & % $ # " ![
µ ´ ³ [ Z... /. - , +
¿¾½¼»º¹ ¸¶
Y X W V U T[ Z À
Z[Z
Dan firman-Nya: “Tidak ada yang mereka
tunggu-tunggu kecuali datangnya Allah bersama
malaikat dalam naungan awan, sedangkan
perkara (mereka) telah diputuskan…” (QS. Al-
Baqarah: 210) Dan firman-Nya: “Yang mereka
nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat
kepada mereka, atau kedatangan Rabb-mu, atau
sebagian tanda-tanda dari Rabb-mu…” (QS.
Al-An’aam: 158) “Sekali-kali tidak! Apabila
bumi diguncangkan berturut-turut (berbentur-
an), dan datanglah Rabb-mu; dan malaikat
berbaris-baris.” (QS. Al-Fajr: 21-22) “Dan
20
(ingatlah) pada hari (ketika) langit pecah
mengeluarkan kabut putih dan para malaikat
diturunkan (secara) bergelombang.” (QS. Al-
Furqaan: 25)
Y X W V U T [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
:ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ...j i h g f ... [ ZZ
Z ...¶µ ´ ³ ² ± ° ¯ ... [
À¿ ¾ ½ ¼ » º¹ ¸ ¶ µ ´[
Z ... ÇÆ Å Ä Ã Â Á
Dan firman-Nya: “Tetapi wajah Rabb-mu
yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap
kekal.” (QS. Ar-Rahmaan: 27) “Segala sesuatu
pasti binasa kecuali Wajah-Nya.” Dan firman-
Nya: “…apa yang menghalangimu untuk sujud
kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua
tangan-Ku…” (QS. Shaad: 75) “Dan orang-
orang Yahudi berkata: “Tangan Allah
terbelenggu.” Sebenarnya tangan merekalah
yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat
disebabkan apa yang telah mereka katakan itu,
padahal kedua tangan Allah terbuka; Dia
21
memberi rizki sebagaimana yang Dia
kehendaki.” (QS. Al-Maa-idah: 64)
22
( ' & % $ # " ! [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
3 2 1 0 /. - , + * )
( ' & % $ # " ![ Z 4
R Q P O N [ Z ...,+ * )
Z Z Y X W V UT S
Dan firman-Nya: “Sungguh, Allah telah
mendengar perkataan wanita yang mengajukan
gugatan kepadamu (Muhammad) tentang
suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada
Allah, dan Allah mendengar percakapan antara
kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Al-Mujaa-
dilah: 1) “Sungguh, Allah telah mendengar
perkataan orang-orang (Yahudi) yang mengata-
kan: “Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami
kaya.”…” (QS. Ali ‘Imran: 181) “Ataukah
mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar
rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenar-
nya (Kami mendengar), dan utusan Kami
(malaikat) selalu mencatat di sisi mereka.” (QS.
Az-Zukhruf: 80)
23
Z ¶ µ ´ ³ ² ... [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
i h g [ Z ° ¯ ® ¬ « ª [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
r qponmlkj
µ ´ ³ ² ± °[ Z t s
Z ... ¸¶
Dan firman-Nya: “…Sesungguhnya Aku
bersama kamu berdua, Aku mendengar dan
melihat.” (QS. Thaahaa: 46) Dan firman-Nya:
“Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya
Allah melihat (segala perbuatannya).” (QS. Al-
‘Alaq: 14) “Yang melihat engkau ketika engkau
berdiri (untuk Shalat), dan melihat perubahan
gerak badanmu di antara orang-orang yang
sujud. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha
Mengetahui.” (QS. Asy-Syu’aaraa: 218-220)
“Dan katakanlah: “Beramallah kamu; maka
Allah akan melihat amalanmu, begitu juga
Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman...”
(QS. At-Taubah: 105)
24
:ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ × Ö Õ Ô ... [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
1 0 / .- , + [
j i h g [ ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ2
e d c [ :ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪZ n m l k
Zi hgf
Dan firman-Nya: “…Dan Dia Maha keras
tipu daya-Nya.” (QS. Ar-Ra’d: 13) Dan firman-
Nya: “Dan mereka (orang-orang kafir)
membuat tipu daya, maka Allah pun membalas
tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu
daya.” (QS. Ali ‘Imran: 54) Dan firman-Nya:
“Dan mereka membuat tipu daya, dan Kami pun
menyusun tipu daya; sedang mereka tidak
menyadari.” (QS. An-Naml: 50) Dan firman-
Nya: “Sungguh, mereka (orang-orang kafir)
merencanakan tipu daya yang jahat, dan Aku
pun membuat tipu daya.” (QS. Ath-Thaariq: 15-
16)
25
9 8 7 6 5 4 3 2 [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
X ... [ Z @ ? > = < ; :
d c b a` _ ^ ] \ [ ZY
Ze
Dan firman-Nya: “Jika kamu menyatakan
suatu kebaikan, menyembunyikannya, atau
memaafkan suatu kesalahan (orang lain); maka
sungguh, Allah Maha Pemaaf, Mahakuasa.”
(QS. AN-Nisaa’: 149) “…dan hendaklah
mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak suka bahwa Allah meng-
ampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang.” (QS. An-Nuur: 22)
26
pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.”
(QS. Shaad: 82)
Z \ [ Z Y X W V [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
Dan firman-Nya: “Mahasuci nama Rabb-mu
Pemilik Keagungan dan Kemuliaan.” (QS. Ar-
Rahmaan: 78)
27
2 1 0 / .- , + * )( ' &
© ¨ § ¦ ¥ ¤[ Z 4 3
²±°¯® ¬«ª
½¼»º¹ ¸¶µ´³
) ( '[ Z Ã Â Á À ¿ ¾
5 4 3 2 10 / . - , + *
? > = <; : 9 8 7 6
FED C BA@
7 6 54 3 2 1 [ Z H G
S R Q P[ Z < ; : 9 8
] \[ZY XW V U T
28
hgfe dc ba`_^
Zml kji
Dan firman-Nya: “…maka beribadahlah
kepada-Nya dan bersabarlah dalam beribadah
kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada
sesuatu yang sama dengannya?” (QS. Maryam:
65) “Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan
Dia.” (QS. Al-Ikhlash: 4) “…Karena itu
janganlah kamu mengadakan tandingan-
tandingan bagi Allah, padahal kamu
mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 22) “Dan di
antara manusia ada orang yang menyembah
tuhan selain Allah sebagai tandingan; yang
mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman: sangat besar
cintanya kepada Allah…” (QS. Al-Baqarah:
165) “Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah
yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula)
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia
tidak memerlukan penolong dari kehinaan, dan
agungkanlah Dia sebenar-benar pengagungan.”
(QS. Al-Israa’: 111) “Apa yang ada di langit
dan apa yang di bumi senantiasa bertasbih
kepada Allah, milik-Nya semua kerajaan dan
bagi-Nya (pula) segala puji; dan Dia Maha
29
Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. At-
Taghaabun: 1) “Maha Suci Allah yang telah
menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur’an) kepada
hamba-Nya (Muhammad); agar dia menjadi
pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin
dan manusia). Yang memiliki kerajaan langit
dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada
sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-(Nya), dan
Dia menciptakan segala sesuatu, lalu
menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat”
(QS. Al-Furqaan: 1-2) “Allah sama sekali tidak
mempunyai anak, dan tidak ada tuhan (yang
lain) bersama-Nya, sekiranya (tuhan itu
banyak); maka masing-masing tuhan itu akan
membawa makhluk yang diciptakannya, dan
sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalah-
kan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari
apa yang mereka sifatkan itu.( Dialah Allah)
yang mengetahui semua yang ghaib dan semua
yang tampak. Maha Tinggi (Allah) dari apa
yang mereka persekutukan.” (QS. Al-
Mukminuun: 91-92) “Maka janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sungguh,
Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.” (QS. An-Nahl: 74) “Katakanlah
(wahai Rasul): “Rabb-ku hanya mengharamkan
segala perbuatan keji yang terlihat dan yang
tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan zhalim
30
tanpa alasan yang benar, dan (mengharamkan)
kamu mempersekutukan Allah dengan sesuatu;
sedangkan Dia tidak menurunkan alasan untuk
itu, dan (mengharamkan) kamu membicarakan
tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.”
(QS. Al-A’raaf: 33)
Z ] \ [ Z Y [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
ِ ﻓِـﻲ ِﺳﺘ ِﱠﺔ ﻣﻮZ ...Q P O N ...[
:اﺿ َﻊََ ْ
X W V U [ :ُاف ﻗَـ ْﻮﻟُﻪ ِ ﻓِـﻲ ﺳﻮرةِ ْاﻷَﻋﺮ
َْ َْ ُ ْ
a`_^ ]\[ZY
D[ : ﺲ ﻧ
ُﻮ ـ ﻳ ِ
ةرﻮ ﺳ ﻲ ـِ وﻗَ َﺎل ﻓZ ... b
َ ُْ َْ ُ ْ َ
NMLK JIHGFE
: َوﻗَ َﺎل ﻓِـ ْﻲ ُﺳ ْﻮَرِة اﻟﱠﺮ ْﻋ ِﺪZ ... RQ P O
= < ; :9 8 7 6 5 4 3[
Z Y[ :E ﺎل ﻓِـ ْﻲ ُﺳ ْﻮَرِة
َ َ َوﻗZ ... ?>
31
:ﺎن ِ َ وﻗَ َﺎل ﻓِـﻲ ﺳﻮرِة اﻟْ ُﻔﺮﻗZ ] \ [
ْ َْ ُ ْ َ
َوﻗَ َﺎل ﻓِـ ْﻲ ُﺳ ْﻮَرِةZ ...Q P O N ...[
D C B A @ [ :ﺴ ْﺠ َﺪ ِة ! اﻟ ﱠ
Z ... NM L K J I H G F E
$ # " ! [ :ﺤ ِﺪﻳْ ِﺪ ِ
َ َوﻗَ َﺎل ﻓـ ْﻲ ُﺳ ْﻮَرِة اﻟْـ
Z ... -, + * ) ( ' & %
Dan firman-Nya: “(Allah) Yang Maha
Pengasih, yang bersemayam di atas ‘Arsy.”
(QS. Thaahaa: 5) “…lalu Dia (Allah)
bersemayam di atas ‘Arsy…” pada enam
tempat: dalam Surat Al-A’raaf; firman-Nya:
“Sungguh, Rabb-mu (adalah) Allah yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy…” (QS. Al-
A’raaf: 54) Dan Allah berfirman dalam Surat
Yunus : “Sesungguhnya Rabb kamu Dialah
Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas
‘Arsy…” (QS. Yunus: 3) Dan Dia berfirman
dalam Surat Ar-Ra’d: “Allah yang meninggikan
32
langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu
lihat, kemudian Dia bersemayam di atas
‘Arsy…” (QS. Ar-Ra’d: 2) Dan Dia berfirman
dalam Surat Thaahaa: “(Allah) Yang Maha
Pengasih, yang bersemayam di atas ‘Arsy.”
(QS. Thaahaa: 5) Dan Dia berfirman dalam
Surat Al-Furqaan: “…lalu Dia (Allah)
bersemayam di atas ‘Arsy…” (QS. Al-Furqaan:
59) Dan Dia berfirman dalam Surat Aliif Laam
Miim As-Sajdah: “Allah yang menciptakan
langit dan bumi dan apa yang di antara
keduanya dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas ‘Arsy…” (QS. As-Sajdah:
4) Dan Dia berfirman dalam Surat Al-Hadiid:
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas
‘Arsy…” (QS. Al- Hadiid: 4)
33
lkjihg fe
H G F E D [ Z ...n m
SRQPON MLKJI
\ [ Z YX W V U T
Z]
Dan firman-Nya: “…Wahai ‘Isa! Aku
mengambilmu dan mengangkatmu kepada-
Ku…” (QS. Ali ‘Imraan: 55) “Bahkan Allah
telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya…” (QS. An-
Nisaa’: 159) “…kepada Allah akan naik
perkataan-perkataan baik, dan amal shalih Dia
akan mengangkatnya…” (QS. Faathir: 10) “Dan
Fir’aun berkata: “Wahai Haman! Buatkanlah
untukku sebuah bangunan yang tinggi agar aku
dapat mencapai pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu
langit; agar aku dapat melihat tuhan Musa,
tetapi aku tetap memandangnya seorang
pendusta…” (QS. Al-Mukmin: 36-37) “Sudah
merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di
langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi
ketika tiba-tiba ia terguncang? Atau sudah
34
merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di
langit tidak akan mengirimkan badai yang
berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan
mengetahui bagaimana (akibat mendustakan)
peringatan-Ku.” (QS. Al-Mulk: 16-17)
35
keluar dari dalamnya, apa yang turun dari
langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia
bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Hadiid: 4) “…Tidak ada pembicaraan
rahasia antara tiga orang; melainkan Dialah
yang keempatnya. Dan tidak ada lima orang;
melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tidak
ada yang kurang dari itu atau lebih banyak;
melainkan Dia pasti ada bersama mereka di
mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan
memberitakan kepada mereka pada Hari Kiamat
apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.
Al-Mujaadilah: 7)
36
Y X W V U T...[
Z a ` _ ^ ]\ [ Z
Dan firman-Nya: “…Jangan engkau
bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita…”
(QS. At-Taubah: 40) “…sesungguhnya Aku
bersama kamu berdua, Aku mendengar dan
melihat.” (QS. Thaahaa: 46) “Sungguh Allah
beserta orang-orang yang bertakwa dan orang
orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An-Nahl:
128) “…dan bersabarlah, sesungguhnya Allah
bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-
Anfaal: 46) “…Betapa banyak kelompok kecil
mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.
Dan Allah bersama orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 249)
37
¡ [ Z... -, + * ) ... [ ZM
# " ! [ Z ... ¥ ¤ £ ¢
n m l[ Z ( ' & % $
Ø ... [ Z t s r q p o
E [ Z ... Þ Ý Ü Û Ú Ù
LK JIHGF
w v u t s r [ ZM
Zx
Dan firman-Nya: “…Siapakah yang lebih
benar pembicaraannya daripada Allah?” (QS.
An-Nisaa’: 87) “…Siapakah yang lebih benar
perkataannya daripada Allah?” (QS. An-
Nisaa’: 122) “Dan (ingatlah) ketika Allah
berfirman: “Wahai ‘Isa putra Maryam!...” (QS.
Al-Maa-idah: 116) “Dan telah sempurna firman
Rabb-mu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil…”
(QS. Al-An’aam: 116) “…Dan kepada Musa,
38
Allah berfirman langsung.” (QS. An-Nisaa’:
164) “…di antara mereka (para rasul) ada yang
langsung Allah berfirman dengannya…” (QS.
Al-Baqarah: 253) “Dan tatkala Musa datang
untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami
tentukan dan Rabb-nya telah berfirman
langsung kepadanya…” (QS. Al-A’raaf: 143)
“Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah
kanan gunung (Sinai) dan Kami dekatkan dia
untuk bercakap-cakap.” (QS. Maryam: 52)
“Dan (ingatlah) tatkala Rabb-mu menyeru Musa
(dengan firman-Nya): “Datangilah kaum yang
zhalim.” (QS. Asy-Sy’aaraa: 10) “…Rabb
keduanya menyeru mereka berdua: “Bukankah
Aku telah melarang kamu berdua dari pohon
itu…” (QS. Al-A’raaf: 22) “Dan (ingatlah)
pada hari ketika Dia (Allah) menyeru mereka
dan berfirman: “Dimanakah sekutu-sekutu-Ku
yang dahulu kamu sangka?” (QS. Al-Qashash:
62) “Dan (ingatlah) pada hari ketika Dia
(Allah) menyeru mereka dan berfirman:
“Apakah jawabanmu terhadap para rasul?”
(QS. Al-Qashash: 65)
½ ¼ » º ¹ ¸[
» º ¹ ... [ Z ... Á À ¿ ¾
39
ÃÂÁÀ¿¾½ ¼
... [ Z È Ç Æ Å Ä
Ë Ê É ÈÇ Æ Å Ä Ã
Í Ì [ Z ... ÑÐ Ï Î Í Ì
... Ö Õ Ô ÓÒ Ñ Ð Ï Î
Þ Ý Ü Û Ú Ù Ø ×[ Z
Z ãâáàß
“Dan jika di antara kaum musyrikin ada
yang meminta perlindungan kepadamu; maka
lindungilah agar dia dapat mendengar firman
Allah…” (QS. At-Taubah: 6) “…sedangkan
segolongan dari mereka mendengar firman
Allah, lalu mereka mengubahnya setelah
memahaminya, padahal mereka mengetahui-
nya.” (QS. Al-Baqarah: 75) “…Mereka hendak
mengubah firman Allah. Katakanlah: “Kamu
sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami.
Demikianlah yang difirmankan Allah sejak
semula…” (QS. Al-Fath: 15) “Dan bacakanlah
40
(wahai Rasul) apa yang diwahyukan kepadamu;
yaitu kitab Rabb-mu (Al-Qur’an). Tidak ada
yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya…”
(QS. Al-Kahfi: 27) “Sungguh, Al-Qur’an ini
menjelaskan kepada Bani Isra-il sebagian besar
dari (perkara) yang mereka perselisihkan.” (QS.
An-Naml: 76)
Z Y [ Z ... V U T S [
ba`_^]\ [
¯ ® ¬ [ Z ... ed c
¸ ¶ µ ´ ³ ²± °
à  Á À ¿ ¾ ½ ¼» º ¹
Ê ÉÈÇÆÅÄ
! ÏÎÍÌË
) (' & % $ # "
41
/ . - , + *
Z21 0
“Dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang
Kami turunkan dengan penuh berkah;…” (QS.
Al-An’aam: 92) “Sekiranya Kami turunkan Al-
Qur’an ini kepada sebuah gunung; pasti kamu
akan melihatnya tunduk terpecah belah
disebabkan takut kepada Allah…” (QS. Al-
Hasyr: 21) “Dan apabila Kami mengganti suatu
ayat dengan ayat yang lain -dan Allah lebih
mengetahui apa yang diturunkan-Nya-; mereka
berkata: “Sesungguhnya engkau (Muhammad)
hanya mengada-ada saja.” Sebenarnya
kebanyakan mereka tidak mengetahui. Katakan-
lah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-
Qur’an itu dari Rabb-mu dengan kebenaran
untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang
telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri
(kepada Allah).” Dan sungguh, Kami
mengetahui bahwa mereka berkata: “Sungguh,
Al-Qur’an itu hanya diajarkan oleh seorang
manusia kepadanya (Muhammad).” Bahasa
orang yang mereka tuduhkan (bahwa Muham-
mad belajar kepadanya) adalah bahasa ‘Ajam
42
(bukan ‘Arab), padahal (Al-Qur’an) ini adalah
dalam bahasa ‘Arab yang jelas.” QS. An-Nahl:
101-103)
/ . - , + * ) [ :َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
" ! [ Z £ ¢ ¡ [ Z0
ò ñ ð ï [ Z ... &% $ #
Z õôó
Dan firman-Nya: “Wajah-wajah (orang
mukmin) pada hari itu berseri-seri, memandang
Rabb-nya.” (QS. Al-Qiyaamah: 22-23) “Mereka
duduk di atas dipan-dipan melepas pandangan.”
(Al-Muthaffifiin: 23) “Bagi orang-orang yang
berbuat baik: ada pahala yang terbaik (Surga)
dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah).”
(QS. Yunus: 26) “Mereka di dalamnya
memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan
pada Kami ada tambahannya.” (QS. Qaaf: 35)
43
Dan bab ini (masalah Asma Wa Shifat)
banyak terdapat dalam Kitabullah (Al-Qur’an),
barangsiapa yang mentadaburi Al-Qur’an untuk
mencari petunjuk; maka akan jelas baginya jalan
yang benar.
44
ﺼ ـ ـ ٌﻞ
ْ َﻓ
ِ ﻓِـﻲ ﺳﻨ ِﱠﺔ رﺳﻮِل
ﷲ ُْ َ ُ ْ
FASAL
(Pembahasan Asma Wa Shifat) Dalam
Sunnah Rasulullah
َوﺗَ ُﺪ ﱡل َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َوﺗُـ َﻌُِّﱪ،ُ َوﺗُـﺒَـﻴِّﻨُﻪ،ﻓَﺎﻟ ﱡﺴﻨﱠﺔُ ﺗُـ َﻔ ِّﺴ ُﺮ اﻟْ ُﻘْﺮآ َن
ِﻣ َﻦ ُ ﺑِِﻪ َرﺑﱠﻪ ﻮل ُ ﻒ اﻟﱠﺮ ُﺳ َ ﺻ َ َوَﻣﺎ َو.َُﻋْﻨﻪ
ﺎﻫﺎ أ َْﻫ ُﻞ اﻟْ َﻤ ْﻌ ِﺮﻓَِﺔ ِ ِ اﻟﺼﺤ ِ ِ ِ ْاﻷ
َ ﺎح اﻟﱠﺘـ ْﻲ ﺗَـﻠَ ﱠﻘ َ ّ َﺣﺎدﻳْﺚ َ
ِ ِ ِ
.ﻚَ اﻹﻳْـ َﻤﺎ ُن ﺑِـ َﻬﺎ َﻛ ٰﺬﻟ ِْ ﺐ َ ﺑﺎﻟْ َﻘﺒُـ ْﻮل؛ َو َﺟ
As-Sunnah menafsirkan Al-Qur’an, menje-
laskan (yang masih global) darinya, menunjuk-
kan atasnya, dan mengungkapkan (kandungan)-
nya. Dan apa yang disebutkan Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam tentang Rabb-nya
‘Azza Wa Jalla dalam hadits-hadits shahih yang
diterima oleh para ahli yang mengetahui (hadits-
hadits) yang diterima; maka kita pun juga wajib
mengimani (hadits-hadits) tersebut.
))ﻳَـْﻨ ِﺰُل َرﺑـﱡﻨَﺎ َإﱃ اﻟ ﱠﺴ َﻤ ِﺎء اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ ُﻛ ﱠﻞ: ِﻣﺜْ ُﻞ ﻗَـ ْﻮﻟِِﻪ
َﻣ ْﻦ: ﻓَـﻴَـ ُﻘ ْﻮ ُل،ﺚ اﻟﻠﱠْﻴ ِﻞ ْاﻵ ِﺧ ِﺮ ُ ُﻟَْﻴـﻠَ ٍﺔ ِﺣـْﻴـ َﻦ ﻳَـْﺒـ َﻘﻰ ﺛـُﻠ
45
ﺐ ﻟَﻪُ؟ َﻣ ْﻦ ﻳَ ْﺴﺄَﻟُﻨِـ ْﻲ ﻓَﺄ ُْﻋ ِﻄﻴَﻪُ؟ َﻣ ْﻦ ِ ﻳ ْﺪﻋﻮﻧِـﻲ ﻓَﺄ
َ َﺳﺘَﺠْﻴ ْ ْ ُْ َ
.ﻳَ ْﺴﺘَـ ْﻐ ِﻔُﺮﻧـِ ْﻲ ﻓَﺄَ ْﻏ ِﻔَﺮ ﻟَﻪُ؟(( ُﻣﺘﱠـ َﻔ ٌﻖ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ
Dan ini seperti sabda beliau shallallaahu
‘alaihi wa sallam: “Rabb kami turun ke langit
dunia setiap malam ketika tinggal sepertiga
malam yang akhir; dan Dia berfirman:
“Siapakah yang berdo’a kepada-Ku; maka akan
Aku kabulkan do’anya. Siapakah yang meminta
kepada-Ku; maka akan Aku berikan kepadanya
(permintaannya). Dan siapakah yang memohon
ampun kepada-Ku; maka akan Aku ampuni dia.”
Muttafaqun ‘Alaihi.
46
ﻚ ﷲُ إﻟَـﻰ َر ُﺟـﻠَ ـْﻴـ ِﻦ ﻳَـ ْﻘـﺘُـ ُﻞ ُ ﻀ َﺤ ْ َ ))ﻳ: َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
.َﺣ ُﺪ ُﻫـ َﻤﺎ ْاﻵ َﺧَﺮ؛ ﻛِ َﻼ ُﻫـ َﻤﺎ ﻳَ ْﺪ ُﺧ ُﻞ اﻟْـ َﺠﻨﱠﺔَ(( ُﻣﺘﱠـ َﻔ ٌﻖ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ
َأ
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam: “Allah tertawa terhadap dua orang yang
salah seorang dari keduanya membunuh yang
lainnya; namun kedua-duanya masuk Surga.”
Muttafaqun ‘Alaihi.
47
ٍ ِ
ُ ﻓَـﻴَـْﻨـَﺰِو ْي ﺑَـ ْﻌ،-ُ َﻋﻠَْﻴـ َﻬﺎ ﻗَ َﺪ َﻣﻪ: َوﻓـ ْﻲ ِرَواﻳَﺔ-
ﻀ َﻬﺎ إﻟَـﻰ
. ﻗَ ْﻂ ﻗَ ْﻂ(( ُﻣﺘﱠـ َﻔ ٌﻖ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ: َوﺗَـ ُﻘ ْﻮ ُل،ﺾ
ٍ ﺑَـ ْﻌ
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam: “Neraka Jahanam masih saja diisi; maka
dia senantiasa mengatakan: “Masih adakah
tambahan?” Sehingga (Allah) Rabbul ‘Izzah
(Pemilik keperkasaan) meletakkan kaki-Nya ke
dalamnya -dalam riwayat lain: meletakkan
telapak kaki-Nya di atasnya-, maka sebagian
(Neraka) merapat kepada sebagian yang lainnya,
lalu mengatakan: “Cukup. Cukup”.” Muttafaqun
‘Alaihi.
:آدمُ! ﻓَـﻴَـ ُﻘ ْﻮ ُلَ ﻳَﺎ:ﺎﱃ َ ))ﻳَـ ُﻘ ْﻮُل ﷲُ ﺗَـ َﻌ: َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
إ ﱠن ﷲَ ﻳَﺄْ ُﻣ ُﺮك أَ ْن:ت ٍ ﻓَـﻴـﻨَ ِﺎدي ﺑِﺼﻮ.ﻟَﺒﱠـﻴﻚ وﺳﻌ َﺪﻳﻚ
َْ ْ ُ َ ْ ْ َ َ َ ْ
.ﻚ ﺑَـ ْﻌـﺜًﺎ إﻟَـﻰ اﻟﻨﱠﺎ ِر(( ُﻣﺘﱠـ َﻔ ٌﻖ َﻋﻠَْﻴ ِﻪَ ِج ِﻣ ْﻦ ذُِّرﻳﱠـﺘِـ َ ﺗُـ ْﺨﺮ
ﺲ ﻴ ـ ﻟ
َ ﻪ ـﱡﺑ
ر ﻪ ﻤِ ))ﻣﺎ ِﻣْﻨ ُﻜﻢ ِﻣﻦ أَﺣ ٍﺪ إِﱠﻻ ﺳﻴ َﻜﻠ:وﻗَـﻮﻟُﻪ
ّ
َ ْ ُ ُ
َ ُ َُ َ ْ ْ َ َُْ
((ﺑَـْﻴـﻨَﻪُ َوﺑَـْﻴـﻨَﻪُ ﺗُـ ْﺮ ُﺟـ َﻤﺎ ٌن
Dan sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa
sallam: “Maka Allah Ta’aalaa berfirman:
“Wahai Adam!” Dia (Adam) menjawab: “Aku
48
memenuhi panggilan-Mu dan aku memohon
pertolongan-Mu.” Kemudian Allah menyeru
dengan suara: “Sesungguhnya Allah telah
memerintahkanmu untuk mengeluarkan dari
anak keturunanmu seorang utusan ke Neraka.”.”
Muttafaqun ‘Alaihi. Dan sabda beliau: “Tidak
ada seorang pun dari kalian; melainkan akan
diajak bicara oleh Rabb-nya, tidak ada seorang
penerjemah pun antara ia dengan-Nya.”
49
jadikanlah rahmat-Mu di bumi. Ampunilah
dosa-dosa besar kami dan dosa-dosa kecil kami.
Engkau adalah Rabb dari orang-orang yang baik.
Turunkanlah rahmat dari rahmat-Mu, dan
penyembuhan dari penyembuhan-Mu atas
penyakit ini; maka ia akan sembuh.” Hadits
Hasan; diriwayatkan oleh Abu Dawud dan
lainnya.
(( ))أََﻻ ﺗَﺄْ َﻣﻨُـ ْﻮﻧـِ ْﻲ َوأَﻧَﺎ أ َِﻣْﻴـ ُﻦ َﻣ ْﻦ ﻓِـﻲ اﻟ ﱠﺴ َﻤ ِﺎء:َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
ﷲ و ، ِ ))واﻟْﻌﺮش ﻓَـﻮ َق اﻟْﻤ: وﻗَـﻮﻟُﻪ.ﺚ ﺻ ِﺤﻴﺢ
ﺎء ٌ ﻳ ِﺣ
ﺪ
ُ َ َ ْ ُ َْ َ ُ َْ ٌ َ ْ َ
ﺚٌ ْﻓَـ ْﻮ َق اﻟْ َﻌْﺮ ِش؛ َوُﻫ َﻮ ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ أَﻧْـﺘُ ْﻢ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ(( َﺣ ِﺪﻳ
: ﻟِْﻠ َﺠﺎ ِرﻳَِﺔ ُ َوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ.ُ َرَواﻩُ أَﺑُﻮ َد ُاوَد َو َﻏْﻴـ ُﺮﻩ،َﺣ َﺴ ٌﻦ
(( )) َﻣ ْﻦ أَﻧَﺎ؟: ﻗَ َﺎل. ﻓِـﻲ اﻟ ﱠﺴ َﻤ ِﺎء:ﺖ ْ َ))أَﻳْ َﻦ ﷲُ؟(( ﻗَﺎﻟ
((ٌ ))أ َْﻋﺘِ ْﻘ َﻬﺎ ﻓَِﺈﻧـﱠ َﻬﺎ ُﻣ ْﺆِﻣﻨَﺔ: ﻗَ َﺎل.ﷲِ أَﻧْﺖ رﺳﻮ ُل:ﻗَﺎﻟَﺖ
ُْ َ َ ْ
.َرَواﻩُ ُﻣ ْﺴﻠِ ٌﻢ
Dan sabda beliau: “Apakah kalian tidak
mempercayaiku; sedangkan aku dipercaya oleh
(Allah) yang ada di langit?” Dan sabda beliau:
“‘Arsy itu di atas air, dan Allah berada di atas
‘Arsy; Dia mengetahui apa yang kalian
kerjakan.” Hadits Hasan; diriwayatkan oleh Abu
50
Dawud dan lainnya. Dan sabda beliau
shallallaahu ‘alaihi wa sallam kepada seorang
budak wanita: “Di mana Allah?” Ia menjawab:
“(Allah) ada di langit.” Kemudian beliau
bersabda: “Siapa aku?” Ia menjawab: “Anda
Rasulullah.” Lalu beliau bersabda: “Merdeka-
kanlah ia; karena sesungguhnya ia seorang
mukminah.” HR. Muslim.
ِ اﻹﻳـﻤ
َ أَ ْن ﺗَـ ْﻌﻠَ َﻢ أَ ﱠن ﷲَ َﻣ َﻌ:ﺎن
ﻚ َ ْ ِْ ﻀ ُﻞ َ ْ ))أَﻓ:َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
.ﺚ َﺣ َﺴ ٌﻦ ٌ ﺖ(( َﺣ ِﺪﻳْـ َ َﺣـْﻴـﺜـُ َﻤﺎ ُﻛْﻨ
Dan sabda beliau: “Iman yang paing afdhal
(utama) adalah: engkau mengetahui bahwasanya
Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.”
Hadits Hasan.
51
ke sebelah kirinya atau ke bawah kakinya.”
Muttafaqun ‘Alaihi.
52
Mu, Engkau adalah Yang Zhahir; maka tidak
ada suatu apa pun di atas-Mu, dan Engkau
adalah Yang Bathin; maka tidak ada suatu apa
pun yang samar atas-Mu. Tunaikanlah hutangku
dan cukupilah aku (agar terhindar) dari
kefakiran.” HR. Muslim.
53
))إﻧﱠ ُﻜ ْﻢ َﺳﺘَـَﺮْو َن َرﺑﱠ ُﻜ ْﻢ َﻛ َﻤﺎ ﺗَـَﺮْو َن اﻟْـ َﻘ َﻤَﺮ: َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
ِ ِِ ِ
ْ ﻓَِﺈن،ﻀﺎ ﱡﻣ ْﻮ َن ﻓـ ْﻲ ُرْؤﻳـَﺘـﻪ
اﺳـﺘَـﻄَـ ْﻌـﺘُ ْﻢ أَ ْن َ ُﻟَـْﻴـﻠَﺔَ اﻟْﺒَ ْﺪ ِر؛ َﻻ ﺗ
ﺻ َﻼ ٍة ﻗَـْﺒ َﻞ َ ﺲ َو ِ ﱠﻤ ٍ َﻻ ﺗـُ ْﻐـﻠَ ـﺒـﻮا ﻋﻠَﻰ
ْ ﺻ َﻼة ﻗَـْﺒ َﻞ ﻃُﻠُ ْﻮِع اﻟﺸ َ َ ُْ
. ﻓَﺎﻓْـ َﻌﻠُ ْﻮا(( ُﻣﺘﱠـ َﻔ ٌﻖ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ:ﻏُُﺮْوﺑِـ َﻬﺎ
Dan sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa
sallam: “Sungguh, kalian akan melihat Rabb
kalian sebagaimana kalian melihat bulan pada
malam purnama; kalian tidak berdesakkan ketika
melihat-Nya. Dan jika kalian sanggup untuk
tidak dikalahkan (disibukkan) untuk melakukan
Shalat sebelum matahari terbit (Shalat Subuh)
dan sebelum terbenamnya (Shalat ‘Ashar); maka
hendaklah kalian lakukan.” Muttafqun ‘Alaihi.
54
-ﺎﻋ ِﺔ ِ ِ ِ
َ أ َْﻫ َﻞ اﻟ ﱡﺴـﻨﱠﺔ َواﻟْـ َﺠ َﻤ- َﻓَِﺈ ﱠن اﻟْﻔ ْﺮﻗَﺔَ اﻟﻨﱠﺎﺟﻴَﺔ
َﺧﺒَـَﺮ ﷲُ ﺑِِﻪ ِﰲ ﻛِﺘَﺎﺑِِﻪ ِ ِ
َ ﻳـُ ْﺆِﻣﻨُـ ْﻮ َن ﺑِ ٰﺬﻟ
ْ ﻚ َﻛ َﻤﺎ ﻳـُ ْﺆﻣﻨُـ ْﻮ َن ﺑِـ َﻤﺎ أ
َوِﻣ ْﻦ َﻏـْﻴـ ِﺮ،ﻒ َوَﻻ ﺗَـ ْﻌ ِﻄْﻴ ٍﻞ ٍ ِﻣﻦ َﻏ ِْﲑ ﺗَـﺤ ِﺮﻳـ،اﻟْﻌـ ِﺰﻳـ ِﺰ
ْْ ْ َْ
ﻂ ﻓِـ ْﻲ ﻓِـَﺮِق ْاﻷُﱠﻣ ِﺔ؛ ُ ﺑَ ْﻞ ُﻫ ُﻢ اﻟْ َﻮ َﺳ.ﻒ َوَﻻ ﺗَـ ْﻤﺜِْﻴ ٍﻞ ٍ ﺗَ ْﻜﻴِـْﻴ
.ﻂ ﻓِـﻲ ْاﻷ َُﻣ ِﻢ ُ َﻛ َﻤﺎ أَ ﱠن ْاﻷُﱠﻣـﺔَ ِﻫ َﻲ اﻟْ َﻮ َﺳ
Sungguh, Al-Firqah An-Naajiyah (golongan
yang selamat) -yaitu Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah-: mereka mengimani seluruhnya
sebagaimana mengimani apa-apa yang diberita-
kan oleh Allah dalam Kitab-Nya; (mengimani)
dengan tanpa Tahriif (menyelewengkan
lafazh/makna) dan tanpa Ta’thiil (mengingkari),
serta tanpa Takyiif (menanyakan bagaiamana)
dan tanpa Tamtsiil (menyerupakan dengan
makhluk-Nya). Bahkan mereka adalah per-
tengahan di antara firqah-firqah (kelompok-
kelompok) yang ada pada tubuh umat Islam ini;
sebagaimana umat Islam adalah pertengahan di
antara seluruh umat yang ada.
56
Haruriyyah & Mu’tazilah dengan Murji’ah &
Jahmiyyah.
ِ ِ ﺑَـْﻴـ َﻦ اﻟـﱠﺮَواﻓ: ﷲ
ﺾ ِ ﺎب رﺳﻮِل
ِ َﺻﺤ
أ
ُْ َ َ ْ ْ َ ﻲ ـِوﻓ
.َواﻟْـ َﺨ َﻮارِِج
Dalam masalah para Shahabat Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam; (mereka
pertengahan) antara Rafidhah dan Khawarij.
57
ﺼ ـ ـ ٌﻞ
ﻓَ ْ
FASAL
ﺎن ﺑِﺎ ِ :اَِْﻹﻳْـ َﻤﺎ ُن
اﻹﻳـﻤ ِ ِْ ﻦ وﻗَ ْﺪ دﺧﻞ ﻓِـﻴﻤﺎ ذَ َﻛـﺮﻧَﺎﻩ ِ
ﻣ
َ َ َ َ َْ ْ ُ َ َ
ْ
َﺧﺒَـَﺮ ﷲُ ﺑِـ ِﻪ ﻓِـ ْﻲ ﻛِـﺘَﺎﺑِِﻪَ ،وﺗَـ َﻮاﺗَـَﺮ َﻋ ْﻦ َر ُﺳ ْﻮﻟِِﻪ ، ﺑِـ َﻤﺎ أ ْ
ﻒ ْاﻷُﱠﻣـ ِﺔِ :ﻣ ْﻦ أَﻧﱠﻪُ ُﺳْﺒ َﺤﺎﻧَﻪُ ﻓَـ ْﻮ َق ِ
َﺟـ َﻤ َﻊ َﻋﻠَْﻴﻪ َﺳﻠَ ُ َوأ ْ
ِِ ِِ ِ ِِ
َﺳـ َﻤ َﻮاﺗﻪ َﻋﻠَﻰ َﻋ ْﺮﺷﻪَ ،ﻋﻠ ﱞﻲ َﻋﻠَﻰ َﺧْﻠﻘﻪَ ،وُﻫ َﻮ ُﺳْﺒ َﺤﺎﻧَﻪُ
َﻣ َﻌ ُﻬ ْﻢ أَﻳْـ ـﻨَ َﻤﺎ َﻛﺎﻧـُ ْﻮا؛ ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻢ َﻣﺎ ُﻫ ْﻢ َﻋ ِﺎﻣﻠُْﻮ َنَ ،ﻛ َﻤﺎ َﺟـ َﻤ َﻊ
ﻚ ﻓِـ ْﻲ ﻗَـ ْﻮﻟِِﻪ$ # " ! [ : ِ
ﺑَـْﻴـ َﻦ ٰذﻟ َ
0 / . -, + * ) ( ' & %
;:9 87654321
<= > ? @ G F E D CB A
ZH
Yang termasuk dalam hal yang kami
sebutkan -berupa iman kepada Allah-; yaitu:
Beriman kepada apa yang Allah kabarkan dalam
58
kitab-Nya, dan apa yang diriwayatkan dari
Rasul-Nya secara mutawatir, serta telah
disepakati oleh Salafush Shalih: bahwa Allah
Subhaanahu berada di atas langit; di atas ‘Arsy-
Nya. Allah Maha tinggi di atas makhluk-Nya
dan Dia bersama mereka di mana saja mereka
berada, dan Dia mengetahui apa yang mereka
kerjakan; sebagaimana Allah gabungkan yang
demikian itu dalam firman-Nya: “Dialah yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia
mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan
apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun
dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia
bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Hadiid: 4)
59
ِ ِ
ُ َوُﻫ َﻮ ُﺳْﺒ َﺤﺎﻧَﻪ،اﻟْ ُﻤ َﺴﺎﻓـ ِﺮ َو َﻏْﻴـ ِﺮ اﻟْ ُﻤ َﺴﺎﻓ ِﺮ أَﻳْـﻨَ َﻤﺎ َﻛﺎ َن
ُﻣﻄﱠـﻠِ ٌﻊ، ُﻣ َﻬْﻴ ِﻤ ٌﻦ َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ،ﺐ َﻋﻠَﻰ َﺧْﻠ ِﻘ ِﻪ ﻴ
ْ ـِﻓَـﻮ َق اﻟْﻌﺮ ِش رﻗ
ٌ َ َْ ْ
.ﻚ ِﻣ ْﻦ َﻣ َﻌﺎﻧـِ ْﻲ ُرﺑـُ ْﻮﺑِـﻴﱠـﺘِـ ِﻪ ِ
َ إِﻟَـﻰ َﻏْﻴـ ِﺮ ٰذﻟ،إِﻟَـْﻴ ِﻬ ْﻢ
Dan bukanlah makna dari firman Allah:
“Dan Dia bersama kamu”; bahwasanya Allah
bercampur (bersatu) dengan makhluk-Nya.
Karena ini tidak mesti secara bahasa, dan ini
bertentangan dengan apa yang telah disepakati
oleh Salaful Ummah, serta bertentangan dengan
fitrah yang Allah fitrahkan makhluk diatasnya.
Bahkan bulan -yang merupakan salah satu tanda
dari tanda-tanda kekuasaan Allah, yang
termasuk diantara makhluk-Nya yang paling
kecil-, ia terdapat di langit: bulan ini bersama
musafir (orang yang dalam perjalanan) di mana
saja dia berada, dan juga bersama selain musafir.
Dan Allah bersemayam di atas ‘Arsy, Dia
memperhatikan makhluk-Nya, Dia mengawasi
perbuatan mereka, meneliti gerak-gerik mereka,
dan seterusnya yang termasuk dalam sifat-sifat
Rububiyyah-Nya.
ِﻣ ْﻦ أَﻧﱠ ُﻪ- َُوُﻛ ﱡﻞ ٰﻫ َﺬا اﻟْ َﻜ َﻼِم اﻟﱠ ِﺬ ْي ذَ َﻛَﺮﻩُ ﷲُ ُﺳْﺒ َﺤﺎﻧَﻪ
ِِ ِ
ُ َ َﺣ ﱞﻖ َﻋﻠَﻰ َﺣﻘْﻴـ َﻘﺘﻪ َﻻ ﻳـَ ْﺤﺘ:-ﻓَـ ْﻮ َق اﻟْ َﻌ ْﺮ ِش َوأَﻧـﱠﻪُ َﻣ َﻌﻨَﺎ
ﺎج
60
ِﻣﺜْ ُﻞ،ﺼﺎ ُن َﻋ ِﻦ اﻟﻈﱡـﻨُـ ْﻮ ِن اﻟْـ َﻜ ِﺎذﺑَِﺔ ِ ٍ
َ ُ َوﻟَﻜ ْﻦ ﻳ،َإﱃ ﺗَـ ْﺤ ِﺮﻳْﻒ
ِِ ِ
َ أَ ﱠن اﻟ ﱠﺴ َﻤﺎءZG F [ :أَ ْن ﻳَﻈُـ ﱠﻦ أَ ﱠن ﻇَﺎﻫَﺮ ﻗَـ ْﻮﻟﻪ
ﺎﻃ ٌﻞ ﺑِِﺈ ْﺟـ َﻤ ِﺎع أ َْﻫ ِﻞ اﻟْﻌِﻠْ ِﻢ ِ و ٰﻫ َﺬا ﺑ،ﺗُِﻘﻠﱡﻪ أَو ﺗُ ِﻈﻠﱡﻪ
َ َ ُ ْ ُ
ِ ﻓَِﺈ ﱠن ﷲ ﻗَ ْﺪ و ِﺳﻊ ُﻛﺮِﺳﻴﱡـﻪ اﻟ ﱠﺴﻤﻮ.ﺎن ِ اﻹﻳـﻤ
ات ََ ُ ْ َ َ َ َ ْ ِْ َو
ِ ِ
ض أَ ْن َ ﻚ اﻟ ﱠﺴ َﻤ َﻮات َو ْاﻷ َْر ُ َوُﻫ َﻮ اﻟﱠﺬي ﻳـُ ْﻤ ِﺴ،ض َ َو ْاﻷ َْر
ض إِﱠﻻ ِ ﻚ اﻟ ﱠﺴ َﻤﺎءَ أَ ْن ﺗَـ َﻘ َﻊ َﻋﻠَﻰ ْاﻷ َْر ُ َوﻳـُ ْﻤ ِﺴ،ﺗَـ ُﺰْوَﻻ
& % $ # " ! [ ﺑِـِﺈ ْذﻧِِﻪ
Z ...'
Semua yang Allah sebutkan -bahwa Allah itu
berada di atas ‘Arsy dan bahwa Dia bersama
kita-; ini adalah haq (benar) menurut hakikatnya,
dan tidak butuh kepada tahriif (penyelewengan
makna). Akan tetapi harus dijaga dari dugaan-
dugaan yang tidak benar; seperti: dugaan
bahwasanya lahiriyah (yang nampak) dari
firman-Nya “(Dia berada) di langit”: bahwa
Allah ditopang atau dinaungi oleh langit.
(Penafsiran seperti) ini adalah (penafsiran) yang
bathil (tidak benar) menurut kesepakatan ahli
61
ilmu dan orang-orang beriman. Karena Allah;
kursi-Nya meliputi langit dan bumi, dan Dialah
yang menahan langit dan bumi supaya tidak
lenyap, dan Dia menahan (benda-benda) langit
agar tidak jatuh ke bumi; kecuali jika Dia
mengizinkan. “Dan di antara tanda-tanda
(kebesaran)-Nya ialah berdirinya langit dan
bumi dengan kehendak-Nya…” (QS. Ar-Ruum:
25)
62
ﺼ ـ ـ ٌﻞ
ْ َﻓ
FASAL
ﺐ ِﻣ ْﻦ ِ ِ
ٌ ﻗَ ِﺮﻳْـ ُ اَِْﻹﻳْـ َﻤﺎ ُن ﺑِﺄَﻧﱠﻪ:ﻚ
َ َوﻗَ ْﺪ َد َﺧ َﻞ ﻓـ ْﻲ ٰذﻟ
:ﻓِـ ْﻲ ﻗَـ ْﻮﻟِِﻪ ﻚ ِ
َ ﺐ؛ َﻛ َﻤﺎ َﺟـ َﻤ َﻊ ﺑَـْﻴـ َﻦ ٰذﻟ ﻴﺠ
ٌْ ُ َ
ِ ﺧْﻠ ِﻘ ِﻪ ﻣـ
 ÁÀ ¿ ¾ ½ ¼ »[
.َ ْاﻵﻳَﺔZ ...Æ Å Ä Ã
Dan termasuk juga dalam hal tersebut (Iman
kepada Allah); yaitu: beriman bahwa Allah itu
dekat dan mengijabahi doa hamba-Nya;
sebagaimana Allah gabungkan keduanya dalam
firman-Nya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu (wahai Rasul) tentang Aku;
maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan
permohonan orang yang berdo’a; apabila ia
berdo’a kepada-Ku…” dan seterusnya (QS. Al-
Baqarah: 186)
:َﺻ َﻮاﺗَـ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺎﻟ ِّﺬ ْﻛ ِﺮ
ْ ﻟَـ ﱠﻤﺎ َرﻓَـﻌُ ْﻮا أ ﺼ َﺤﺎﺑَِﺔ ﻟِﻠ ﱠ َُوﻗَـ ْﻮﻟُﻪ
ﻓَـِﺈﻧﱠ ُﻜ ْﻢ َﻻ،َﻋﻠَﻰ أَﻧْـ ُﻔ ِﺴ ُﻜ ْﻢ ﺎس! اِْرﺑَـﻌُـ ْﻮا
ُ ))أَﻳﱡـ َﻬﺎ اﻟـﻨﱠـ
63
ِ ِ
ُ إ ﱠن اﻟﱠﺬ ْي ﺗَ ْﺪ ُﻋ ْﻮﻧَـﻪُ أَﻗْـَﺮ،َﺻ ﱠﻢ َوَﻻ َﻏﺎﺋ ـﺒًﺎ
ب إﻟَـﻰ َ ﺗَ ْﺪﻋُ ْﻮ َن أ
ِ أَﺣ ِﺪ ُﻛﻢ ِﻣﻦ ﻋـﻨُـ ِﻖ ر
((اﺣﻠَﺘِ ِﻪ َ ُ ْ ْ َ
Sabda beliau tatkala para Shahabatnya
mengeraskan suara dalam berdzikir: “Wahai
manusia! Kasihanilah diri kalian; karena
sungguh, kalian tidaklah menyeru (Dzat) yang
tuli dan tidak pula (Dzat) yang tidak hadir.
Kalian hanyalah menyeru (Dzat) Yang Maha
Mendengar dan Maha Dekat. Sungguh, (Dzat)
yang kalian seru adalah lebih dekat kepada
kalian dibandingkan leher hewan tunggangan-
nya.”
-ِﻣ ْﻦ ﻗُـ ْﺮﺑِِﻪ َوَﻣـﻌِـﻴﱠـﺘِ ِﻪ- ﺎب َواﻟ ﱡﺴﻨ ِﱠﺔ ِ َوﻣﺎ ذُﻛِﺮ ﻓِـﻲ اﻟْ ِﻜﺘ
َ ََ
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ ﻓَِﺈﻧﱠﻪُ ُﺳْﺒ َﺤﺎﻧَﻪ،َﻻ ﻳـُﻨَﺎﻓـ ْﻲ َﻣﺎ ذُﻛَﺮ ﻣ ْﻦ ﻋُـﻠُـ ِّﻮﻩ َوﻓَـ ْﻮﻗ ـﻴﱠـﺘـﻪ
َوُﻫ َﻮ َﻋﻠِ ﱞﻲ ﻓِـ ْﻲ،ﺲ َﻛ ِﻤﺜْﻠِ ِﻪ َﺷ ْﻲءٌ ﻓِـ ْﻲ َﺟـ ِﻤْﻴ ِﻊ ﻧـُﻌُـ ْﻮﺗِِﻪ َ ﻟَْﻴ
.ﺐ ﻓِـ ْﻲ ﻋُﻠُِّﻮِﻩ ِ
ٌ ﻗَ ِﺮﻳْـ،ُدﻧُـ ِّﻮﻩ
Dan apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an
dan As-Sunnah tentang dekatnya Allah dan
kebersamaan-Nya: tidak menafikan apa yang
disebutkan tentang tingginya Allah dan bahwa
Dia berada di atas; karena Allah Subhaanahu
64
tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia
dalam semua sifat-sifat-Nya, Dia Maha Tinggi
dalam kedekatan-Nya, Maha dekat dalam
ketinggian-Nya.
65
ﺼـ ـ ٌﻞ
ﻓَ ْ
FASAL
ﺎن ﺑِﺎ ِ َوُﻛـﺘُـﺒِـ ِﻪ :اَِْﻹﻳْـ َﻤﺎ ُن ﺑِﺄَ ﱠن اﻟْ ُﻘ ْﺮآ َن اﻹﻳـﻤ ِ
ْ ِ
َ َ َْ ﻦ ﻣوِ
ﻮقِ ،ﻣْﻨﻪُ ﺑَ َﺪأَ َوإِﻟَـْﻴـ ِﻪ ﻳَـﻌُـ ْﻮ ُد،ﷲ ﻣﻨَـﱠﺰٌل َﻏﻴـﺮ ﻣـﺨﻠُ ٍ ِ
ُْ َ ْ َﻛ َﻼ ُم ُ
َوأَ ﱠن ﷲَ ﺗَـ َﻌﺎﻟَـﻰ ﺗَ َﻜﻠﱠ َﻢ ﺑِ ِﻪ َﺣ ِﻘْﻴـ َﻘﺔًَ ،وأَ ﱠن ٰﻫ َﺬا اﻟْ ُﻘ ْﺮآ َن
ﷲ َﺣـ ِﻘْﻴـ َﻘﺔً؛ اﻟﱠ ِﺬي أَﻧْـﺰﻟَﻪ ﻋﻠَﻰ ﻣـﺤ ﱠﻤ ٍﺪ :ﻫﻮ َﻛ َﻼم ِ
َُ ُ ْ َُ َ ُ َ
َﻻ َﻛ َﻼ ُم َﻏـْﻴـ ِﺮِﻩَ .وَﻻ ﻳَـ ُﺠ ْﻮُز إِﻃْـ َﻼ ُق اﻟْ َﻘ ْﻮِل ﺑِﺄَﻧـﱠﻪُ ِﺣ َﻜﺎﻳـَﺔٌ
ﱠﺎس أ َْو ﻨ اﻟ َﻩأﺮـَﻗ ا ذ
َ ِ
إ ﻞ ﺑ ، ﻪﻨْ ﻋ ة
ٌﺎر ﺒ ﷲ أَو ِ
ﻋ ﻋﻦ َﻛ َﻼِم ِ
َُ ُ ْ ََ ُ َْ َ َْ
ِ ﺎﺣ ِ ﻚ ﻓِـﻲ اﻟْﻤﺼ ِ ِ
ﻚ َﻋ ْﻦ ﻒ :ﻟَـ ْﻢ ﻳـَ ْﺨ ُﺮ ْج ﺑِ ٰﺬﻟ َ َ َ َﻛﺘَﺒُـ ْﻮﻩُ ﺑِ ٰﺬﻟ َ
ﺎﱃ َﺣـ ِﻘـْﻴـ َﻘﺔً .ﻓَـِﺈ ﱠن اﻟْ َﻜ َﻼ َم إِﻧـﱠ َﻤﺎ ﷲ ﺗَـ َﻌ َأَ ْن ﻳ ُﻜﻮ َن َﻛ َﻼم ِ
َ َ ْ
ﺎف َﺣـ ِﻘـْﻴـ َﻘﺔً إﻟَـﻰ َﻣ ْﻦ ﻗَﺎﻟَﻪُ ُﻣْﺒﺘَ ِﺪﺋًﺎ؛ َﻻ إﻟَـﻰ َﻣ ْﻦ ﻗَﺎﻟَ ُﻪ ﻀ ُ ﻳـُ َ
ُﻣﺒَـﻠِّﻐًﺎ ُﻣ َﺆِّدﻳًﺎ.
Dan termasuk iman kepada Allah dan kitab-
kitab-Nya; yaitu: beriman bahwasanya Al-
Qur’an adalah kalam (firman) Allah yang
diturunkan dan bukan makhluk. Dari-Nya
berasal, dan kepada-Nya akan kembali. Dan
66
bahwa Allah mengucapkan Al-Qur’an secara
hakiki. Dan bahwa Al-Qur’an yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad sallallaahu ‘alaihi wa
sallam ini adalah: kalam (firman) Allah yang
sebenar-benarnya; bukan perkataan selain-Nya.
Dan tidak boleh memutlakkan perkataan
bahwasanya Al-Qur’an adalah hikayat dari
kalam (firman) Allah atau ibarat (ungkapan) dari
kalam (firman) Allah. Bahkan jika Al-Qur’an
dibaca oleh manusia atau mereka menulis dalam
mush-haf; maka tidak keluar dengan hal itu
bahwa ia (Al-Qur’an) adalah kalam (firman)
Allah Ta’aalaa yang sebenarnya. Karena suatu
perkataan hanyalah disandarkan secara hakiki:
kepada yang mengatakannya pertama kali;
bukan kepada yang mengatakannya sebagai
penyampai atau perantara saja.
:ِﺲ َﻛ َﻼ ُم ﷲ ﻴَﻟ ؛ﻪ
َ ْ ْ َ َ َ ُ ُْ ُ
ِ وﻫﻮ َﻛ َﻼم
ِ ﺣﺮوﻓُﻪ وﻣﻌﺎﻧِـﻴـ:ﷲ
ُ ََُ
.فِ وَﻻ اﻟْﻤﻌﺎﻧـِﻲ دو َن اﻟْـﺤـﺮو،ف دو َن اﻟْﻤﻌﺎﻧـِﻲ
ْ ُ ُ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ اﻟْـ ُﺤ ـ ُﺮْو
Al-Qur’an adalah kalam (firman) Allah; baik
hurufnya maupun maknanya. Dan bukan hanya
hurufnya saja tanpa makna, serta bukan makna-
nya saja tanpa huruf.
67
ﺼ ـ ـ ٌﻞ
ْ َﻓ
FASAL
ﺎن ﺑِِﻪ ِ اﻹﻳـﻤ ِْ ﻦ ﻣِ وﻗَ ْﺪ دﺧﻞ أَﻳﻀﺎ ﻓِـﻴﻤﺎ ذَ َﻛﺮﻧَﺎﻩ
َْ َ ُ ْ َْ ً ْ َ َ َ َ
اَِْﻹﻳْـ َﻤﺎ ُن ﺑِﺄَ ﱠن اﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣـﻨِـْﻴـ َﻦ ﻳَـَﺮْوﻧَﻪُ ﻳَـ ْﻮَم:َوﺑِ ُﻜﺘُﺒِ ِﻪ َوﺑُِﺮ ُﺳﻠِ ِﻪ
ﺻ ْﺤ ًﻮا ﺲ ﱠﻤ ﺸ اﻟ ن
َ و ﺮ ـ ﻳ ﺎ ﻤ ﻛ
َ ؛ ﻢ ﻫِاﻟْ ِﻘﻴﺎﻣ ِﺔ ِﻋـﻴﺎﻧًﺎ ﺑِﺄَﺑﺼﺎ ِر
َ َ ْ ْ ََ َ ْ َ ْ َ َ َ
َوَﻛ َﻤﺎ ﻳَـَﺮْو َن اﻟْ َﻘ َﻤَﺮ ﻟَْﻴـﻠَﺔَ اﻟْﺒَ ْﺪ ِر َﻻ،ﺎب ٌ ﺲ ُد ْوﻧَـ َﻬﺎ َﺳ َﺤ َ ﻟَْﻴ
ﺎتِ ﻳـﺮوﻧَﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧَﻪ وﻫﻢ ﻓِـﻲ ﻋﺮﺻ،ﻳﻀﺎ ﱡﻣﻮ َن ﻓِـﻲ رْؤﻳ ـﺘِ ـ ِﻪ
َ ََ ْ ْ ُ َ ُ َ ْ ُ ُ ْ ََ َ ُ ْ ْ َ ُ
ﷲ ﺎء ﺸ
َ ﻳ ﺎ ﻤ ﻛ
َ ِ ﺛـُ ﱠﻢ ﻳـﺮوﻧَﻪ ﺑـﻌ َﺪ دﺧﻮِل اﻟْـﺠﻨ،اﻟْ ِﻘﻴﺎﻣ ِﺔ
ﱠﺔ
ُ ُ َ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ُ ْ ََ ََ
.
Dan masuk juga dalam apa yang kami
sebutkan tentang Iman kepada Allah, kitab-kiab-
Nya dan rasul-rasul-Nya: Beriman bahwa kaum
mukminin akan melihat Allah pada Hari Kiamat
secara langsung dengan mata kepala mereka,
sebagaimana mereka melihat matahari pada hari
yang cerah tanpa ditutupi awan, dan
sebagaimana mereka melihat bulan pada malam
purnama; dengan tanpa berdesak-desakkan
ketika melihat-Nya. Mereka melihat Allah ketika
68
mereka berada di ‘Arashaat (tempat-tempat
yang luas) pada Hari Kiamat, dan mereka juga
melihat-Nya setelah masuk Surga; sebagaimana
yang dikehendaki oleh Allah Subhaanahu Wa
Ta’aalaa.
69
ﺼ ـ ـ ٌﻞ
ﻓَ ْ
FASAL
ﺎن ﺑِﺎﻟْﻴَـ ْﻮِم ْاﻵ ِﺧ ِﺮ :اَِْﻹﻳْـ َﻤﺎ ُن ﺑِ ُﻜ ِّﻞ َﻣﺎ اﻹﻳـﻤ ِِْ
َ َ َْ ﻦ ﻣوِ
أَﺧﺒـﺮ ﺑِِﻪ اﻟﻨِﱠﱯ ِ ﻣـ ﱠﻤﺎ ﻳ ُﻜﻮ ُن ﺑـﻌ َﺪ اﻟْﻤﻮ ِ
ت :ﻓَـﻴُـ ْﺆِﻣﻨُـ ْﻮ َن َ ْ َْ َْ ﱡ ََْ
ﺑِـ ِﻔـْﺘـﻨَ ِﺔ اﻟْـ َﻘ ـْﺒـ ِﺮ ،وﺑِﻌ َﺬ ِ
اب اﻟْـ َﻘ ـْﺒـ ِﺮَ ،وﺑِـﻨَـﻌِـْﻴ ِﻤ ِﻪ. ََ
Dan termasuk iman kepada Hari Akhir yaitu:
Beriman kepada setiap kabar dari Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam tentang kejadian
setelah kematian, sehingga mereka (Ahlus
Sunnah) beriman dengan (adanya) fitnah kubur,
serta siksa dan nikmat kubur.
ﱠﺎس ﻳـُ ْﻔﺘَـﻨُـ ْﻮ َن ﻓِـ ْﻲ ﻗُـﺒُـ ْﻮِرِﻫ ْﻢ.
َ ﻨ اﻟ ﱠ
ن ﻓَـﺄَ ﱠﻣﺎ اﻟْ ِﻔْﺘـﻨَﺔُ :ﻓَِ
ﺈ
ِ ﻓَـﻴـ َﻘ ُ ِ
ﻚ؟ ﻚ؟ َوَﻣ ْﻦ ﻧـَﺒِـﻴﱡـ َ ﻚ؟ َوَﻣﺎ دﻳْـﻨُ َ ﺎل ﻟﻠﱠﺮ ُﺟ ِﻞَ :ﻣ ْﻦ َرﺑﱡ َ ُ
ﻓَـ ـ ـ ـ [ = > ? @ C B A
Z ...G F E Dﻓَـﻴَـ ُﻘ ْﻮ ُل اﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣ ُﻦ:
اﻹ ْﺳ َﻼ ُم ِدﻳْﻨِـ ْﻲَ ،وُﻣـ َﺤ ﱠﻤ ٌﺪ ﻧَـﺒِـﻴِّـ ْﻲَ .وأَﱠﻣﺎ
ﷲُ َرﺑِـّﻲَ ،و ِْ
ْ
ﱠﺎس ﻨاﻟ ﺖ ﻌ اﻟْﻤﺮﺗَﺎب ﻓَـﻴـ ُﻘﻮ ُل :ﻫﺎﻩ ﻫﺎﻩ َﻻ أ َْد ِري ،ﺳـ ِ
ﻤ
َ ُ ْ ْ َ ُْ ُ َ ْ َ ْ َ ْ
70
،ب ﺑِـ ِﻤ ْﺮَزﺑٍَﺔ ِﻣ ْﻦ َﺣ ِﺪﻳْ ٍﺪُ ﻀَﺮ
ْ ُ ﻓَـﻴ.ُﻳَـ ُﻘ ْﻮﻟُْﻮ َن َﺷْﻴﺌًﺎ؛ ﻓَـ ُﻘْﻠﺘُﻪ
ِْ ﺻْﻴ َﺤﺔً ﻳَ ْﺴ َﻤﻌُ َﻬﺎ ُﻛ ﱡﻞ َﺷﻲ ٍء ﱠإﻻ
َوﻟَ ْﻮ،اﻹﻧْ َﺴﺎ َن ﺢ
َ ُ َ ﻴ
ْ
ِ ﻓَـﻴ
ﺼ
ْ
((ﺼـﻌِـ َﻖ
َ َاﻹﻧْ َﺴﺎ ُن؛ ﻟ ِْ َﺳـ ِﻤ َﻌ َﻬﺎ
Adapun fitnah kubur; maka manusia diuji
dikuburnya dengan ditanyakan kepadanya: Siapa
Rabb-mu? Apa agamamu? Dan siapa Nabimu?
Maka: “Allah akan meneguhkan iman orang-
orang yang beriman dengan ucapan yang teguh
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat…”
(QS. Ibrahim: 27) Maka orang yang beriman
akan menjawab: “Allah adalah Rabb-ku, Islam
adalah agamaku, dan Muhammad shallallaahu
‘alaihi wa sallam adalah Nabiku.” Sedangkan
orang yang ragu-ragu; maka ia berkata:
“Ah…Ah…aku tidak tahu. Aku mendengar
orang-orang mengatakan sesuatu; maka aku juga
berkata seperti itu.” Lalu ia dipukul dengan palu
besi; sehingga ia berteriak dengan teriakan yang
dapat didengar oleh segala sesuatu kecuali
manusia. Dan senadainya manusia mendengar-
nya; maka sungguh ia akan pingsan.
إﻟَـﻰ ،اب ﺬ
َ ﻋ ﺎﻣﱠ ِ
إو ﻢ ﻴ ـِ إ ﱠﻣﺎ ﻧَﻌ:ﺛـُ ﱠﻢ ﺑـﻌ َﺪ ٰﻫ ِﺬ ِﻩ اﻟْ ِﻔـْﺘـﻨَ ِﺔ
ٌ َ َ ٌْ َْ
ِ
إﻟَـﻰ اح
ُ ﺎد ْاﻷ َْرَو ُ ﻓَـﺘُـ َﻌ،أَ ْن ﺗَـ ُﻘ ْﻮَم اﻟْﻘﻴَ َﺎﻣﺔُ اﻟْ ُﻜْﺒـَﺮى
71
َﺧﺒَـَﺮ ﷲُ ﺑِـ َﻬﺎ ﻓِـ ْﻲ ِ ِ ِ ْاﻷ
ْ َوﺗَـ ُﻘ ْﻮُم اﻟْﻘﻴَ َﺎﻣﺔُ اﻟﱠﺘـ ْﻲ أ،َﺟ َﺴﺎد
ْ
ِِ ِ ِ ِ ِ
َﺟـ َﻤ َﻊ َﻋﻠَْﻴـ َﻬﺎ ْ َوأ، َو َﻋﻠَﻰ ﻟ َﺴﺎن َر ُﺳ ْﻮﻟﻪ،ﻛﺘَﺎﺑِﻪ
ب اﻟْ َﻌﺎﻟَ ِﻤْﻴـ َﻦ؛ ِ ِ ِ ﻓَـﻴـ ُﻘﻮم اﻟﻨ،اﻟْﻤﺴﻠِﻤﻮ َن
ِّ ﱠﺎس ﻣ ْﻦ ﻗُـﺒُـ ْﻮِرﻫ ْﻢ ﻟـَﺮ
ُ ُْ َ ُْ ْ ُ
َوﻳـُْﻠ ِﺠ ُﻤ ُﻬ ُﻢ،ﺲ ُ ﱠﻤ
ْ ﺸ اﻟ ﻢ
ُ ﻬ
ُ ـ ﻨ
ْ ِ وﺗَ ْﺪﻧـُﻮ،ﺣ َﻔﺎةً ﻋﺮاةً ﻏُﺮًﻻ
ﻣ ْ َ ْ َُ ُ
.اﻟْ َﻌَﺮ ُق
Kemudian setelah fitnah (kubur); maka ia
(mayit) akan mendapatkan nikmat atau azdab;
sampai terjadinya Hari Kiamat besar. Kemudian
ruh-ruh manusia akan dikembalikan ke jasadnya,
dan terjadilah Hari Kiamat sebagaimana yang
dikabarkan oleh Allah dalam kitab-Nya dan
melalui lisan Rasul-Nya, serta yang telah
disepakati oleh kaum muslimin. Pada hari itu:
manusia dibangkitkan dari kuburnya untuk
menghadap Rabb semesta alam; dalam keadaan
tidak beralas kaki, telanjang, dan belum
berkhitan. Matahari didekatkan kepada mereka
dan mereka tenggelam dalam keringat.
ُ ﺐ اﻟْ َﻤ َﻮا ِزﻳْـ ُﻦ ﻓَـﺘُـ ْﻮَز ُن ﻓِـْﻴـ َﻬﺎ أ َْﻋ َﻤ
ﺎل اﻟْﻌِﺒَ ِﺎد ُﺼَ َوﺗُـْﻨ
É È Ç Æ Å Ä Ã[
72
ÐÏÎÍÌË Ê
ZÔÓ ÒÑ
Kemudian ditegakkan Mizan (timbangan),
kemudian ditimbanglah padanya amal-amal
hamba. “Barangsiapa yang berat timbangan
(kebaikan)nya; maka mereka itulah orang-orang
yang beruntung. Dan barangsiapa yang ringan
timbangan (kebaikan)nya; maka mereka adalah
orang-orang yang merugikan dirinya sendiri,
mereka kekal di dalam Neraka Jahanam.” (QS.
Al-Mu’minuun: 102-103)
73
Dan diwan-diwan -yaitu: catatan-catatan
amal- dibagikan. Maka ada yang mengambil
buku catatan itu dengan tangan kanannya, dan
ada yang mengambilnya dengan tangan kirinya,
atau dari belakangnya; sebagaimana firman-Nya:
“Dan setiap manusia telah kami kalungkan
(catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan
pada Hari Kiamat kami keluarkan baginya
sebuah kitab dalam keadaan terbuka. “Bacalah
kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini
sebagai penghitung atas dirimu.”.” (QS. Al-
Israa’: 13-14)
،اﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣ ِﻦ َوﻳـَ ْﺨﻠُ ْﻮ ﺑِ َﻌْﺒ ِﺪ ِﻩ،ﺐ ﷲُ اﻟْـ َﺨ َﻼﺋِ َﻖ ِ
ُ َوﻳـُ َﺤﺎﺳ
ِ َاﻟْ ِﻜﺘ
ﺎب ﻚ ﻓِـﻲ ِ
َ ﻒ ٰذﻟ ِ ِ
َ َﻛ َﻤﺎ ُوﺻ،ﻓَـﻴُـ َﻘ ـِّﺮُرﻩُ ﺑِ ُﺬﻧـُ ْﻮﺑِﻪ
.َواﻟ ﱡﺴـﻨ ِﱠﺔ
Allah menghisab semua makhluk-Nya, dan
Allah menyendiri dengan hamba-Nya yang
mukmin, kemudian Allah menunjukkan dosa-
dosanya, lalu ia mengakuinya; sebagaimana
yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan As-
Sunnah.
75
;seteguk saja maka ia tidak akan haus
selamanya.
ﱠﻢ َ -وُﻫ َﻮ اﻟْـ ِﺠ ْﺴُﺮ ب َﻋﻠَﻰ َﻣـْﺘـ ِﻦ َﺟ َﻬﻨ َ ﺼ ْﻮ ٌ اﻟﺼَﺮا ُط َﻣْﻨ ُ
ِ
َو ّ
ﱠﺎس َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َﻋﻠَﻰ ﻗَ ْﺪ ِر ﻨاﻟ ﺮﱡ ﻤ ـ ﻳ
َ ، - راﻟﱠ ِﺬ ْي ﺑَـْﻴـﻦ اﻟْـ َﺠﻨ ِﱠﺔ واﻟﻨﱠﺎ ِ
ُ ُ َ َ
ﺼ ِﺮَ ،وِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ َﻣ ْﻦ ﺒْﻟ ا ﺢِ ﻤ ﻠ
َ ﻛ
َ ﺮ
ﱡ ـﻤ ـ ﻳ ﻦ ﻣ ﻢ ﻬ ـ ﻨ
ْ أ َْﻋﻤﺎﻟِـ ِﻬﻢ ،ﻓَ ِ
ﻤ
ُْ َْ َُ ْ َ َ َ ْ
ﺎﻟﺮﻳْ ِﺢ،ﻒَ ،وِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ َﻣ ْﻦ ﻳـَ ُﻤﱡﺮ َﻛ ِ ﺎﻃ ِ ﻳـﻤﱡﺮ َﻛﺎﻟْﺒـﺮِق اﻟْـﺨ ِ
َ َْ َُ
ّ
َوِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ َﻣ ْﻦ ﻳـَ ُﻤﱡﺮ َﻛﺎﻟْ َﻔَﺮ ِس اﻟْـ َﺠ َﻮ ِادَ ،وِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ َﻣ ْﻦ ﻳَـ ُﻤﱡﺮ
اﻹﺑِ ِﻞَ ،وِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ َﻣ ْﻦ ﻳَـ ْﻌ ُﺪ ْو َﻋ ْﺪ ًواَ ،وِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ َﻣ ْﻦ ﺎب ِْ َﻛـﺮﱠﻛ ِ
ُ
ﻒ َز ْﺣ ًﻔﺎَ ،وِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ َﻣ ْﻦ ِ
ﻳـَ ْﻤﺸ ْﻲ َﻣ ْﺸﻴًﺎَ ،وﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ َﻣ ْﻦ ﻳَـ ْﺰ َﺣ ُ
ِ
ﱠﻢ؛ ﻓَِﺈ ﱠن اﻟْـ ِﺠ ْﺴَﺮ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ ﻨ ﻬ
ْ ََ َ ﺟ ﻲ ـﻳـﺨﻄَﻒ ﻓَـﻴـْﻠ َﻘﻰ ﻓِ
ُْ ُ ُ
َﻋ َﻤﺎﻟِـ ِﻬ ْﻢ ،ﻓَ َﻤ ْﻦ َﻣـﱠﺮ َﻋﻠَﻰ ﱠﺎس ﺑِﺄ ْ َ ﻨاﻟ ﻒُ ﻄ
َ ﺨ
ْ ـ
َﺗ ﺐ
ُ ﻴ
ْ
َﻛ َﻼﻟِ
ـ
اط؛ َد َﺧ َﻞ اﻟْـ َﺠﻨﱠﺔَ. اﻟﺼﺮ ِ ِ
َّ
Dan ada Shiraath (jalan) yang dibentangkan
di atas Neraka Jahanam -yaitu: jembatan yang
ada di antara Surga dan Neraka-, manusia akan
;melintas di atasnya sesuai kadar amalannya
sehingga: di antara mereka ada yang melintasi-
nya dengan sekejap mata, ada yang seperti kilat
76
menyambar, ada yang seperti angin, ada yang
seperti kuda yang berlari cepat, ada yang seperti
iring-iringan unta, ada yang berlari dengan
cepat, ada yang berjalan biasa, ada yang
merangkak, dan ada yang disambar sehingga
terlempar ke Neraka Jahanam. Karena di atas
jembatan itu ada besi-besi pengait yang tajam;
yang menyambar manusia sesuai dengan amal-
amal mereka. Dan barangsiapa yang melewati
Shiraath; maka ia akan masuk Surga.
ﻓَِﺈذَا َﻋﺒَـ ُﺮْوا َﻋﻠَْﻴ ِﻪ؛ ُوﻗِـ ُﻔ ْﻮا َﻋﻠَﻰ ﻗَـْﻨﻄََﺮٍة ﺑَـْﻴـ َﻦ اﻟْـ َﺠﻨ ِﱠﺔ
ﻓَـِﺈ َذا ُﻫ ِّﺬﺑـُ ْﻮا،ﺾ ٍ ﻀ ِﻬ ْﻢ ِﻣ ْﻦ ﺑَـ ْﻌ ِ ﺺ ﻟِـﺒـﻌ
ْ َ َواﻟﻨﱠﺎ ِر؛ ﻓَـﻴُـ ْﻘـﺘَـ ﱡ
َوأ ﱠَو ُل َﻣ ْﻦ،َوﻧُـ ﱡﻘ ْﻮا؛ أ ُِذ َن ﻟَـ ُﻬ ْﻢ ﻓِـ ْﻲ ُد ُﺧ ْﻮِل اﻟْـ َﺠﻨ ِﱠﺔ
َوأَﱠو ُل َﻣ ْﻦ ﻳَ ْﺪ ُﺧ ُﻞ، ُﻣـ َﺤ ﱠﻤ ٌﺪ:ﺎب اﻟْـ َﺠﻨ ِﱠﺔ ـ
َ َ ُ َْ ﺑ ﺢ ِﻳـﺴ ـﺘَـ ْﻔﺘ
.ُ أُﱠﻣـﺘُـﻪ:اﻟْـ َﺠﻨﱠﺔَ ِﻣ َﻦ ْاﻷ َُﻣ ِﻢ
Setelah melewati Shiraath; maka mereka
berdiri di atas jembatan antara Surga dan
Neraka, lalu dilaksanakan qishash (pembalasan)
dari sebagian mereka terhadap sebagian yang
lain. Apabila mereka telah dibesihkan dan
disucikan (dari kezhaliman); barulah mereka
diizinkan masuk Surga. Orang yang pertama kali
minta dibukakan pintu surga adalah Nabi
77
Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan
manusia pertama yang masuk Surga adalah umat
beliau.
ٍ ث َﺷـ َﻔﺎﻋ ِ ِ
:ﺎت َ ُ ﺛـَ َﻼ-ﻓـﻲ اﻟْـﻘـﻴَ َﺎﻣـ ِﺔ- َُوﻟَﻪ
Pada Hari Kiamat Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam memiliki 3 (tiga) Syafa’at:
ِ ﻓَـﻴ َﺸ ـ ﱠﻔﻊ ﻓِـﻲ أ َْﻫ ِﻞ اﻟْﻤﻮﻗِـ:ﺎﻋﺔُ ْاﻷُوَﱃ
ﻒ َْ ْ ُ ُ ْ َ أَﱠﻣﺎ اﻟ ﱠﺸ َﻔ
َ - ُاﺟ َﻊ ْاﻷَﻧْﺒِﻴَﺎء
آد ُم َ ﻀﻰ ﺑَـْﻴـﻨَـ ُﻬ ْﻢ ﺑَـ ْﻌ َﺪ أَ ْن ﺗَـﺘَـَﺮ َ َﺣ ﱠﱴ ﻳـُ ْﻘ
َﻋ ِﻦ-َوﻧـُ ْﻮ ٌح َوإِﺑْـَﺮ ِاﻫْﻴ ُﻢ َوُﻣ ْﻮ َﺳﻰ َو ِﻋْﻴ َﺴﻰ اﺑْ ُﻦ َﻣ ْﺮﻳـَ َﻢ
.ﺎﻋ ِﺔ َﺣ ﱠﱴ ﺗَـْﻨﺘَ ِﻬ َﻲ إﻟَـْﻴ ِﻪَ اﻟ ﱠﺸ َﻔ
Syafa’at Pertama: beliau diberikan hak untuk
memberi Syafa’at kepada orang-orang yang ada
di Mauqif; sehingga urusan di antara mereka
segera diputuskan, (hal itu) setelah para nabi
mundur dari memberikan Syafa’at tersebut;
yaitu: Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, dan ‘Isa bin
Maryam, sampai akhirnya beliau (yang mem-
berikannya).
78
Syafa’at Kedua: Beliau diberikan hak untuk
memberikan Syafa’at kepada penghuni Surga
agar mereka masuk Surga.
ِ َﺻﺘ
.ُﺎن ﻟَﻪ ِ َﺎن اﻟ ﱠﺸ َﻔﺎﻋﺘ
ﺎن َﺧﺎ ﱠ ِ َوﻫﺎﺗ
َ ََ
Dan dua Syafa’at ini khusus untuk beliau.
ِ ﻓَـﻴﺸـﻔ:ُوأَﱠﻣﺎ اﻟ ﱠﺸ َﻔﺎﻋﺔُ اﻟﺜﱠﺎﻟِﺜﺔ
.ﱠﺎر
َ اﺳﺘَ َﺤ ﱠﻖ اﻟﻨ ْ ﱠﻊ ﻓـْﻴ َﻤ ِﻦ ُ َُ َ َ َ
،اﻟﺼـ ـ ِّﺪﻳْـ ِﻘْﻴـ َﻦ
ِ ِ ِ ِِ
ّ َو، َوﻟ َﺴﺎﺋ ِﺮ اﻟـﻨﱠـﺒِـﻴِّـْﻴـ َﻦ،ُﺎﻋﺔُ ﻟَـﻪ
َ َو ٰﻫﺬﻩ اﻟ ﱠﺸ َﻔ
،ﱠﺎر أَ ْن َﻻ ﻳَ ْﺪ ُﺧﻠَ َﻬﺎ ﻨ اﻟ ﻖﱠ ﺤ ﺘ اﺳ ﻦِ ﻤ ﻴـِ ﻓَـﻴﺸـﻔﱠﻊ ﻓ.و َﻏ ِﲑِﻫﻢ
َ َ ْ َْ ُ َ ُ ْ ْ َ
َ
. أَ ْن ﻳَـ ْﺨ ُﺮ َج ِﻣْﻨـ َﻬﺎ:ﱠﻊ ﻓِـْﻴ َﻤ ْﻦ َد َﺧﻠَ َﻬﺎ
َ َوﻳُ َﺸـﻔ
Adapun Syafa’at Ketiga: maka beliau
diberikan hak untuk memberikan Syafa’at
kepada orang yang seharusnya masuk Neraka.
Dan Syafa’at ini diperuntukan bagi beliau dan
seluruh nabi, shiddiiqiin, dan lainnya; sehingga
mereka memberikan Syafa’at kepada orang yang
berhak masuk Neraka agar tidak memasukinya,
serta orang yang sudah masuk Neraka agar
keluar darinya.
ﺑَ ْﻞ،ﺎﻋ ٍﺔ ِ
َ ِج ﷲُ ﺗَـ َﻌ َﺎﱃ ﻣ َﻦ اﻟﻨﱠﺎ ِر أَﻗْـ َﻮ ًاﻣﺎ ﺑِﻐَْﻴـ ِﺮ َﺷ َﻔُ َوﻳـُ ْﺨﺮ
ِ ِ ﺑَِﻔ
ﻀ ٌﻞ َﻋ ﱠﻤ ْﻦ َد َﺧﻠَ َﻬﺎ ْ َ َوﻳَـْﺒـ َﻘﻰ ﻓـﻲ اﻟْـ َﺠﻨ ِﱠﺔ ﻓ،ﻀﻠ ِﻪ َوَر ْﺣـ َﻤﺘِ ِﻪ
ْ
79
ﻓَـﻴُ ْﺪ ِﺧﻠُ ُﻬ ُﻢ، ﻓَـﻴُـْﻨ ِﺸ ُﺊ ﷲُ ﻟَـ َﻬﺎ أَﻗْـ َﻮ ًاﻣﺎ،ِﻣ ْﻦ أ َْﻫ ِﻞ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ
.َاﻟْـ َﺠﻨﱠﺔ
Dan Allah Ta’aalaa akan mengeluarkan
beberapa kaum dari Neraka tanpa Syafa’at; tapi
dengan karunia dan rahmat-Nya. Bahkan di
Surga masih ada tempat kosong setelah orang-
orang dari penghuni dunia memasukinya,
kemudian Allah menciptakan lagi beberapa
kaum, lalu Allah masukkan mereka ke Surga.
ِﻣ َﻦ:ُﱠار ْاﻵ ِﺧـَﺮة ُ ﻀـ ﱠﻤـﻨَـْﺘـﻪُ اﻟﺪ َ ﺎف َﻣـﺎ ﺗَـ ُ ََﺻﻨ ْ َوأ
، َواﻟﻨﱠﺎ ِر، َواﻟْـ َﺠﻨ ِﱠﺔ،ﺎب ِ واﻟْﻌِ َﻘ،اب
َ
ِ واﻟـﺜﱠـﻮ،ﺎب
َ َ
ِ اﻟْـ ِﺤﺴ
َ
ﺐ اﻟْ ُﻤﻨَ ـﱠﺰﻟَـ ِﺔ ِﻣ َﻦ ِ ُﻚ َﻣـ ْﺬ ُﻛﻮرةٌ ﻓِـﻲ اﻟْ ُﻜـﺘ َ
ِﺎﺻﻴﻞ ٰذﻟ
ْ
ِ وﺗَـ َﻔـ
َْ ُ َ
َوﻓِـﻲ. َو ْاﻵﺛَﺎ ِر ِﻣ َﻦ اﻟْﻌِْﻠ ِﻢ اﻟْ َﻤﺄْﺛُـ ْﻮِر َﻋ ِﻦ ْاﻷَﻧْـﺒِ ـﻴَ ِﺎء،اﻟ ﱠﺴ َﻤ ِﺎء
َﻣﺎ ﻳَ ْﺸ ِﻔ ْﻲ:ﻚ ِ ٍ
َ ِﻣ ْﻦ ٰذﻟ ث َﻋ ْﻦ ُﻣـ َﺤ ﱠﻤﺪ ِ اﻟْﻌِْﻠ ِﻢ اﻟْﻤﻮرو
ُْ ْ َ
.ُ ﻓَ َﻤ ِﻦ اﺑْـﺘَـﻐَـﺎﻩُ؛ َو َﺟ َﺪﻩ،َوﻳَ ْﻜ ِﻔ ْﻲ
Dan hal-hal (lainnya) yang terjadi di Negeri
Akhirat; seperti: Hisaab (perhitungan amal),
pahala, siksa, Surga, dan Neraka. Dan rincian
tentang hal-hal tersebut tercantum dalam kitab-
kitab yang diturunkan dari langit, dan dalam
80
atsar-atsar berupa ilmu yang diwarisi dari para
nabi. Dan dalam ilmu yang diwarisi dari Nabi
Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam -
dalam masalah tersebut- adalah sudah
mencukupi dan memadai, barangsiapa yang
mencarinya; maka ia akan mendapatkannya.
81
-ﺎﻋ ِﺔ ِ ِ ِ ِ
َ أ َْﻫ ُﻞ اﻟ ﱡﺴ ـﻨﱠﺔ َواﻟْـ َﺠ َﻤ- َُوﺗُـ ْﺆﻣ ُﻦ اﻟْﻔـ ْﺮﻗَـﺔُ اﻟﻨﱠﺎﺟﻴَـﺔ
.ﺑِﺎﻟْـ َﻘ َﺪ ِر َﺧ ِْﲑِﻩ َو َﺷِّﺮِﻩ
Al-Firqaah an-Naajiyah -Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah- beriman kepada Qadar (takdir) yang
baik maupun yang buruk.
ﺎﱃ َﻋﻠِ َﻢ َﻣﺎ َ اﻹﻳْـ َﻤﺎ ُن ﺑِﺄَ ﱠن ﷲَ ﺗَـ َﻌِْ :ﱠر َﺟﺔُ ْاﻷ ُْوﻟَـﻰ َ ﻓَﺎﻟﺪ
ف ﺑِـ ِﻪٌ ﺻ ْﻮ ﻮﻣ ﻮ ـﻫ ي ِ اﻟْـﺨْﻠﻖ ﻋ ِﺎﻣﻠُﻮ َن ﺑِﻌِْﻠ ِﻤ ِﻪ اﻟْ َﻘ ِﺪﻳـ ِﻢ اﻟﱠ
ﺬ
ُ َْ َ ُ ْ ْ ْ َ ُ َ
،ﺎت ِ ِﻣﻦ اﻟﻄﱠﺎﻋ: وﻋﻠِﻢ ﺟـ ِﻤﻴﻊ أَﺣﻮاﻟِـ ِﻬﻢ،أَزًﻻ
َ َ ْ َْ َْ َ َ َ َ َ
. َو ْاﻵ َﺟ ِﺎل، َو ْاﻷ َْرَز ِاق،ﺎﺻ ْﻲ ِ واﻟْﻤﻌ
ََ َ
Tingkatan Pertama: Mengimani bahwa Allah
Ta’aalaa mengetahui apa yang dilakukan
hamba-Nya dengan ilmu-Nya yang Qadiim
(yang terdahulu); yang Allah disifati dengan
ilmu tersebut sejak azali (yaitu mengetahui
82
semuanya dari dahulu), dan Allah mengetahui
semua keadaan mereka; berupa: berbagai
ketaatan, kemaksiatan, rizki, dan ajal.
83
Kemudian Allah menulis semua takdir
makhluk di Lauh Mahfuzh. “Dan yang pertama
diciptakan Allah adalah Qolam (pena). Allah
berfirman kepada Qolam: “Tulislah!” Qolam
berkata: “Apa yang aku tulis?” Allah berfirman:
“Tulislah apa yang terjadi sampai Hari kiamat!”
Maka, apa saja yang (ditakdirkan) menimpa
seseorang; niscaya tidak akan terluput darinya,
dan apa yang (ditakdirkan) untuk luput darinya;
maka tidak akan mengenainya. (Tinta) pena
sudah mengering dan catatan sudah dilipat,
sebagaimana Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa
berfirman: “Tidakkah engkau tahu bahwa Allah
mengetahui apa saja yang di langit dan di
bumi? Sungguh, yang demikian itu sudah ter-
dapat dalam sebuah Kitab (Lauh Mahfuzh).
Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah
bagi Allah.” (QS. Al-Hajj: 70) Dan Allah
berfirman: “Setiap bencana yang menimpa di
bumi dan yang menimpa dirimu sendiri:
semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh
Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya.
Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.”
(QS. Al-Hadiid: 22)
ﻳَ ُﻜ ْﻮ ُن ﻓـِ ْﻲ-ُاﻟـﺘﱠـﺎﺑِـ ُﻊ ﻟِـﻌِْﻠ ِﻤ ِﻪ ُﺳْﺒ َﺤﺎﻧَﻪ- َو ٰﻫ َﺬا اﻟﺘﱠـ ْﻘ ِﺪﻳْـ ُﺮ
ﺐ ﻓِـﻲ اﻟﻠﱠـ ْﻮ ِح ِ
َ َ ﻓَـ َﻘ ْﺪ َﻛـﺘ،َﻣ َﻮاﺿ َﻊ ُﺟـ ْﻤﻠَﺔً َوﺗَـ ْﻔﺼـْﻴ ًﻼ
ِ
84
ﻗَـْﺒ َﻞ- َوإِ َذا َﺧﻠَ َﻖ َﺟ َﺴ َﺪ اﻟْـ َﺠـﻨِـْﻴـ ِﻦ.َاﻟْ َﻤ ْﺤ ُﻔـ ْﻮ ِظ َﻣﺎ َﺷـﺎء
ﻓَـﻴُـ ْﺆَﻣ ُﺮ ﺑِﺄ َْرﺑَ ِﻊ،ﺚ إﻟَـْﻴ ِﻪ َﻣﻠَ ًﻜﺎ ِ
َ ؛ ﺑَـ َﻌ-ﻧَـ ْﻔ ِﺦ اﻟﱡﺮْو ِح ﻓـْﻴ ِﻪ
ٍ َﻛﻠِﻤ
،ُ َو َﻋ َﻤﻠَﻪ،َُﺟﻠَﻪ َ َوأ،ُﺐ ِرْزﻗَـﻪ ْ ُ اُ ْﻛﺘ:ُﺎل ﻟَﻪ ُ ﻓَـﻴُـ َﻘ،ﺎت َ
ِ ِ
ﻓَـ ٰﻬ َﺬا اﻟْ َﻘ َﺪ ُر ﻗَ ْﺪ َﻛﺎ َن.ﻚ َ َوﻧـَ ْﺤ ُﻮ ٰذﻟ،َو َﺷﻘ ﱞﻲ أ َْو َﺳﻌِـْﻴ ٌﺪ
. َوُﻣْﻨ ِﻜ ُﺮﻩُ اﻟْﻴَـ ْﻮَم ﻗَـﻠِ ـْﻴـ ٌﻞ،ﻳـُْﻨ ِﻜ ُﺮﻩُ ﻏُ َﻼةُ اﻟْ َﻘ َﺪ ِرﻳـﱠ ِﺔ ﻗَ ِﺪﻳْـ ًﻤﺎ
Takdir -yang mengikuti ilmu Allah- ini
terjadi pada tempat-tempat lain (selain Lauh
Mahfuzh); baik secara global maupun secara
rinci. Allah telah menuliskan di Lauh Mahfuzh
segala apa yang Dia kehendaki, dan apabila
Allah menciptakan jasad untuk janin -sebelum
ditiupkan ruh kepadanya-; Allah mengutus
seorang malaikat, dan diperintahkan dengan
empat perkara. Maka Allah berfirman: “Tulislah
rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celakanya atau
bahagianya.” dan semisal itu. Takdir pada
tingkatan ini dahulu pernah diingkari oleh kaum
Qadariyah yang ghuluww (ekstrim), sedangkan
orang yang mengingkarinya saat ini adalah
sedikit.
85
،ُﷲ اﻟﻨﱠﺎﻓِ َﺬةِ ُ ﻓَـﻬﻮ ﻣ ِﺸـﻴـﺌﺔ:ُوأَﱠﻣﺎ اﻟﺪﱠرﺟﺔُ اﻟـﺜﱠـﺎﻧِـﻴـﺔ
َْ َ َ ُ َ ََ َ
،اﻹﻳْـ َﻤﺎ ُن ﺑِﺄَ ﱠن َﻣﺎ َﺷﺎءَ ﷲُ َﻛﺎ َنِْ َوُﻫﻮ،ُﱠﺎﻣﻠَـﺔِ وﻗُ ْﺪرﺗُﻪ اﻟﺸ
َ َُ َ
ض ِ وأَﻧـﱠﻪ ﻣﺎ ﻓِـﻲ اﻟ ﱠﺴﻤﻮ،وﻣﺎ ﻟَـﻢ ﻳ َﺸ ـﺄْ ﻟَـﻢ ﻳ ُﻜﻦ
ِ ات َو ْاﻷ َْر ََ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ ََ
َﻻ.ُِﻣ ْﻦ َﺣَﺮَﻛ ٍﺔ َوَﻻ ُﺳ ُﻜ ْﻮ ٍن ﱠإﻻ ﺑِـ َﻤ ِﺸـْﻴـﺌَ ِﺔ ﷲِ ُﺳْﺒ َﺤﺎﻧَﻪ
َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِّﻞ َﺷ ْﻲ ٍء ُ َوأَﻧﱠﻪ،ﻳَ ُﻜ ْﻮ ُن ﻓِـ ْﻲ ُﻣ ْﻠ ِﻜ ِﻪ ﱠإﻻ َﻣﺎ ﻳُِﺮﻳْ ُﺪ
ِ ات واﻟْﻤﻌ ُﺪوﻣ
.ﺎت ِ ِ ِ
َ ْ ْ َ َ ﻗَﺪﻳْـٌﺮ ﻣ َﻦ اﻟْ َﻤ ْﻮ ُﺟ ْﻮَد
Tingkatan Kedua: yaitu masyii-ah (kehendak)
Allah yang pasti terlaksana, dan qudrah
(kekuasaan)-Nya yang meliputi segala sesuatu.
Yaitu: mengimani bahwa apa saja yang
dikehendaki Allah: pasti terjadi, dan apa saja
yang tidak dikehendaki-Nya: tidak akan terjadi.
Dan bahwa apa saja yang terjadi di langit dan di
bumi -berupa gerak dan diamnya sesuatu-; maka
semuanya dengan kehendak Allah Ta’aalaa.
Tidak akan terjadi dalam kerajaan-Nya: apa
yang tidak diinginkan-Nya. Dan bahwasanya
Allah Subhaanahu Wa Ta’aalaa Maha Kuasa
atas segala sesuatu; dari semua yang ada ataupun
yang belum ada.
86
ض َوَﻻ ِﰲ اﻟ ﱠﺴ َﻤ ِﺎء ﱠإﻻ ِ ﻓَ َﻤﺎ ِﻣ ْﻦ َﻣـ ْﺨﻠُ ْﻮ ٍق ﻓِـﻲ ْاﻷ َْر
.ُب ِﺳ َﻮاﻩ َوَﻻ َر ﱠ،ُﷲُ َﺧﺎﻟِ ُﻘﻪُ ُﺳْﺒ َﺤﺎﻧَﻪُ؛ َﻻ َﺧﺎﻟِ َﻖ َﻏْﻴـ ُﺮﻩ
Maka tidak ada satu makhluk pun di langit
dan di bumi; melainkan Allah-lah Subhaanahu
yang menciptakannya; tidak ada pencipta selain
Dia, dan tidak ada Rabb selain-Nya.
87
orang yang berlaku adil. Serta Allah ridha
kepada orang yang beriman dan beramal shalih,
sebaliknya Allah tidak cinta kepada orang-orang
kafir, dan tidak ridha kepada orang-orang fasik.
Allah tidak memerintahkan untuk berbuat keji,
serta Allah tidak meridhai kekufuran untuk
hamba-hamba-Nya, dan Dia tidak mencintai
kerusakan.
88
yang menciptakan kekuasaan dan kehendak
mereka; sebagaimana firman Allah Ta’aalaa:
“Bagi siapa di antara kamu yang menghendaki
untuk menempuh jalan yang lurus. Dan kamu
tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu)
kecuali apabila dikehendaki Allah; Rabb
semesta alam.” (QS. At-Takwiir: 28-29)
ُب ﺑِـ َﻬﺎ َﻋﺎ ﱠﻣﺔ ِّ ﻳ َﻜ:و ٰﻫ ِﺬ ِﻩ اﻟﺪﱠرﺟﺔُ ِﻣﻦ اﻟْ َﻘﺪ ِر
ﺬ
ُ ُ َ َ ََ َ
.س ٰﻫ ِﺬ ِﻩ ْاﻷُﱠﻣـ ِﺔَ ﻮْ ـﺠُ ـ ﻣ
َ ﱠﱯ
ﱡ ِ ﻨاﻟ ﻢ
ُ ﺎﻫ
ُ ﻤﱠ ـ ﺳ
َ ﻦ
َ ـْﻳ ِ اﻟْ َﻘ َﺪ ِرﻳـﱠ ِﺔ اﻟﱠ
ﺬ
Tingkatan Qadar (takdir) ini diingkari oleh
umumnya golongan Qadariyyah yang
dinamakan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam sebagai Majusi umat ini.
ِ اﻹﺛْـﺒﺎ
ت َﺣ ﱠﱴ َﺳﻠَ ـﺒُﻮا ِْ ﻞِ َﻫ أ ﻦﻣِ وﻳـ ْﻐﻠُﻮ ﻓِـﻴـﻬﺎ ﻗَـﻮم
َ ْ ْ ٌ ْ َ ْ ْ ََ
ِ وﻳـﺨ ِﺮﺟﻮ َن ﻋﻦ أَﻓْـﻌ ِﺎل ﷲ،اﻟْﻌـﺒـ َﺪ ﻗُ ْﺪرﺗَـﻪ واﺧـﺘِ ـﻴﺎرﻩ
َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ َُ َ ْ َ ُ َ َْ
.ﺼﺎﻟِـ َﺤ َﻬﺎ ﻣ و ،ﺎ
َ ََ َ َ ﻬﻤ ﻜ
َ ِ :وأَﺣ َﻜ ِﺎﻣ ِﻪ
ﺣ ْ َ
Sementara itu ada juga golongan lain yang
mengakui adanya Qadar (takdir) akan tetapi
mereka ghuluww (melampui batas); sampai tidak
mengakui adanya kekuasaan dan kehendak
hamba, sehingga mereka menolak adanya
89
hikmah serta maslahat dalam perbuatan dan
ketentuan hukum Allah.
90
ﺼـ ـ ٌﻞ
ﻓَ ْ
FASAL
ُﺻ ـ ْﻮِل أ َْﻫ ِﻞ اﻟ ﱡﺴﻨ ِﱠﺔ :أَ ﱠن اﻟ ِّﺪﻳْـ َﻦ َو ِْ
اﻹﻳْـ َﻤﺎ َن :ﻗَـ ْﻮٌل َوﻣ ْﻦ أ ُ
ِ
ﺐ واﻟﻠِّﺴ ِ ﺎن ،و َﻋﻤﻞ اﻟْ َﻘ ْﻠ ِ ﺐ واﻟﻠِّﺴ ِ ِ
ﺎن َ َ َو َﻋ َﻤ ٌﻞ؛ ﻗَـ ْﻮ ُل اﻟْ َﻘ ْﻠ َ َ َ َ ُ
اﻹﻳـﻤﺎ َن ﻳـ ِﺰﻳـ ُﺪ ﺑِﺎﻟﻄﱠﺎﻋ ِ
ﺺَ ََ ُﻘ
ُ ـ ﻨ
ْ ـ ﻳو ، ﺔ َواﻟْـ َﺠ َﻮارِِحَ ،وأَ ﱠن ِْ ْ َ َ ْ
ﺼﻴَـ ِﺔ.
ﺑِﺎﻟْﻤﻌ ِ
َْ
Dan termasuk prinsip Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah: bahwa agama dan Iman adalah:
perkataan dan amalan; yaitu perkataan hati dan
lisan, serta amalan hati, lisan, dan anggota
badan. Dan bahwa Iman bertambah dengan
ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.
92
berbuat zhalim terhadap (golongan) yang lain;
maka perangilah (golongan) yang berbuat
zhalim itu, sehingga golongan itu kembali
kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah
kembali (kepada perintah Allah); maka
damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan
berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai
orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya
orang-orang mukmin itu bersaudara; karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu (yang
berselisih).” (QS. Al-Hujuraat: 9-10)
Z ...0 / . ... [
Mereka (Ahlus Sunnah) tidak menghilangkan
nama Iman secara keseluruhan dari seorang fasik
yang beragama (Islam), dan tidak menjadikan-
nya kekal di Neraka -sebagaimana pendapat
Mu’tazilah-. Bahkan seorang yang fasik: masih
masuk dalam nama Iman; seperti dalam firman
Allah Ta’aalaa: “…hendaklah ia memerdekakan
93
seorang budak yang beriman…” (QS. An-
Nisaa’: 92)
ِ اﻹﻳـﻤ
َﻛ َﻤﺎ،ﺎن اﻟْ ُﻤﻄْـﻠَ ِﻖ ِ
َ ْ ِْ اﺳـ ِﻢ
ْ َوﻗَ ْﺪ َﻻ ﻳَ ْﺪ ُﺧ ُﻞ ﻓـﻲ
; : 9 8 7 [ ﺎﱃ َ ﻓِـ ْﻲ ﻗَـ ْﻮﻟﻪ ﺗَـ َﻌ
C BA@?> =<
))َﻻ ﻳَـ ْﺰﻧـِﻲ اﻟﱠﺰاﻧـِ ْﻲ ِﺣـْﻴـ َﻦ ﻳـَ ْﺰﻧـِ ْﻲ: َوﻗَـ ْﻮﻟِِﻪZ ... D
َوَﻻ ﻳَ ْﺴ ِﺮ ُق اﻟ ﱠﺴﺎ ِر ُق ِﺣْﻴـ َﻦ ﻳَـ ْﺴ ِﺮ ُق َوُﻫ َﻮ،َوُﻫ َﻮ ُﻣ ْﺆِﻣ ٌﻦ
،ب اﻟْـ َﺨ ْﻤَﺮ ِﺣْﻴـ َﻦ ﻳَ ْﺸَﺮﺑـُ َﻬﺎ َوُﻫ َﻮ ُﻣ ْﺆِﻣ ٌﻦ ﺮ ﺸ
ْ ﻳ
ُ َ َ َ ٌ ُْ ﻻو
َ ، ﻦ ﻣِﻣﺆ
ﱠﺎس إِﻟَـْﻴـ ِﻪ ﻓِـْﻴـ َﻬﺎ
ُ ﻨ اﻟ ﻊ
ُ ﻓ
َﺮْ ـ
َ ﻳ فٍ وَﻻ ﻳـْﻨـﺘ ِﻬﺐ ﻧـُﻬﺒﺔً َذات َﺷﺮ
َ َ َْ ُ َ َ َ
((ﺼ َﺎرُﻫ ْﻢ ِﺣْﻴـ َﻦ ﻳـَْﻨـﺘَـ ِﻬـﺒُـ َﻬﺎ َوُﻫ َﻮ ُﻣ ْﺆِﻣ ٌﻦ
َ ْأَﺑ
Tetapi terkadang dia (pelaku maksiat) tidak
masuk dalam sebutan Iman mutlaq (Iman
sempurna) seperti dalam firman-Nya: “Sungguh,
orang-orang yang beriman itu adalah mereka
yang apabila disebutkan nama Allah; maka
gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-
ayat-Nya kepada mereka; maka bertambah
(kuat) imannya,…” (QS. Al-Anfaal: 2) dan
seperti dalam sabda Rasulullah shallallahu
94
‘alaihi wa sallam: “Tidaklah dianggap beriman
orang yang berzina ketika dia berzina, tidaklah
dianggap beriman orang yang mencuri ketika dia
sedang mencuri, tidaklah dianggap beriman
orang yang minum khamr ketika dia sedang
minum khamr, dan tidaklah dianggap beriman
orang yang menjarah sebuah jarahan yang
berharga yang disaksikan oleh pandangan
manusia ketika dia sedang menjarah.”
ﺎن أ َْو ُﻣ ْﺆِﻣ ٌﻦِ اﻹﻳـﻤِْ ﺺ ِ ﻫﻮ ﻣﺆِﻣﻦ ﻧَﺎﻗ:وﻳـ ُﻘﻮﻟُﻮ َن
َ ْ ُ ٌ ُْ َ ُ ْ ْ ََ
ِْ ﻓَ َﻼ ﻳـﻌﻄَﻰ،ﺎﺳ ٌﻖ ﺑِـ َﻜـﺒِـﻴـﺮﺗـِ ِﻪ
،اﻻ ْﺳ َﻢ اﻟْ ُﻤﻄْﻠَ َﻖ ِ َﺑِِﺈﻳـﻤﺎﻧِِﻪ ﻓ
ُْ َْ َْ
ِْ وَﻻ ﻳﺴﻠَﺐ ﻣﻄْﻠَﻖ
.اﻻ ْﺳ ِﻢ َ ُ ُ ُْ َ
Dan mereka (Ahlus Sunnah) mengatakan
bahwa: dia adalah seorang mukmin yang kurang
imannya, atau dia mukmin dengan imannya
hanya saja ia fasik dengan dosa besar yang
dilakukannya. Dengan demikian: tidak diberikan
kepadanya sebutan nama (iman) secara mutlak
(mukmin yang sempurna imannya); tetapi tidak
dihapuskan sama sekali darinya sebutan
(mukmin) yang umum sifatnya.
95
ﺼـ ـ ٌﻞ
ﻓَ ْ
FASAL
ﺎﻋﺔُ
َ Z 8 7 6 5 4 3 2وﻃَ َ
َﺻ َﺤﺎﺑِـ ْﻲ! ﻓَـ َﻮاَﻟﱠ ِﺬ ْي ِ ِِ
اﻟـﻨﱠﺒِـ ِّﻲ ﻓـ ْﻲ ﻗَـ ْﻮﻟﻪَ)) :ﻻ ﺗَ ُﺴﺒﱡـ ْﻮا أ ْ
ُﺣـ ٍﺪ َذ َﻫﺒًﺎ؛ أ ﻞ
َ ْ َ َ ُ ـﺜ
ْ ـﻣﻧَـ ْﻔ ِﺴﻲ ﺑِـﻴـ ِﺪ ِﻩ ،ﻟَـﻮ أَ ﱠن أَﺣـ َﺪ ُﻛﻢ أَﻧْـ َﻔـﻖ ِ
ْ ْ َ
ﺼْﻴـ َﻔﻪُ((ﻣﺎ ﺑـﻠَ َﻎ ﻣ ﱠﺪ أَﺣ ِﺪ ِﻫﻢ وَﻻ ﻧَ ِ
َ َ ُ َ َْ
Termasuk dari prinsip Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah adalah: selamatnya hati dan lisan
mereka (dari keyakinan dan tutur kata yang tidak
layak) terhadap para Shahabat Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam; sebagaimana
96
yang disebutkan Allah Ta’aalaa dalam firman-
Nya: “Dan orang-orang yang datang sesudah
mereka (Muhajirin dan Anshar); mereka
berdo’a: “Wahai Rabb kami, ampunilah kami
dan saudara-saudara kami yang telah beriman
lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau
tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap
orang-orang yang beriman. Wahai Rabb kami,
sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha
Penyayang.” (QS. Al-Hasyr: 10) Dan juga
(termasuk prinsip Ahlu Sunnah Wal Jama’ah
adalah:) mentaati Nabi sallallaahu ‘alaihi wa
allam dalam sabda beliau: “Janganlah kalian
mencaci-maki Shahabatku! Demi Dzat yang
diriku berada di tangan-Nya, jika salah seorang
dari kalian berinfak sebesar gunung Uhud
berupa emas; maka belum mencapai satu mudd
(dua telapak tangan) salah seorang dari mereka
dan tidak juga separuhnya.”
ِْ ﺎب َواﻟ ﱡﺴـﻨﱠـﺔُ َو
:ُاﻹ ْﺟـ َﻤﺎع ﺘ
َ ِ ْوﻳـ ْﻘﺒـﻠُﻮ َن ﻣﺎ ﺟﺎء ﺑِِﻪ اﻟ
ﻜ
ُ َ َ َ ْ َ ََ
ﻀـﻠُ ْﻮ َن َﻣ ْﻦ أَﻧْـ َﻔـ َﻖ ِﻣ ْﻦ ِ َِﻣﻦ ﻓ
ِّ ﻓَـﻴُـ َﻔ،ﻀـﺎﺋـِﻠـ ِﻬ ْﻢ َوَﻣـَﺮاﺗـِﺒِ ِﻬ ْﻢ
َ ْ
َوﻗَﺎﺗَ َﻞ؛ َﻋﻠَﻰ َﻣ ْﻦ-ﺻْﻠ ُﺢ اﻟْـ ُﺤ َﺪﻳْـﺒِـﻴَـ ِﺔ ُ َوُﻫ َﻮ- ﻗَـْﺒ ِﻞ اﻟْ َﻔْﺘ ِﺢ
ﺎﺟ ِﺮﻳْـ َﻦ َﻋﻠَﻰ ِ وﻳـ َﻘـ ِّﺪﻣـﻮ َن اﻟْﻤﻬ،أَﻧْـ َﻔـﻖ ِﻣﻦ ﺑـﻌـ ِﺪ ِﻩ وﻗَﺎﺗَـﻞ
َ ُ ْ ُ َُ َ َ َْ ْ َ
97
َوَﻛﺎﻧـُ ْﻮا- َوﻳـُ ْﺆِﻣـﻨُـ ْﻮ َن ﺑِـﺄَ ﱠن ﷲَ ﻗَ َﺎل ِﻷ َْﻫ ِﻞ ﺑَ ْﺪ ٍر،ﺼـﺎ ِر
َ ْْاﻷَﻧ
ﻓَـ َﻘ ْﺪ، اِ ْﻋـ َﻤﻠُ ْﻮا َﻣﺎ ِﺷـْﺌـﺘُ ْﻢ:-ﻀ َﻌﺔَ َﻋ َﺸـَﺮ ْ ِﺛَـ َﻼﺛـَ ِﻤﺎﺋٍَﺔ َوﺑ
ﺖ َ َﺣ ٌﺪ ﺑَﺎﻳَ َﻊ ﺗَـ ْﺤ َ ﱠﺎر أَ َوﺑِﺄَﻧﱠﻪُ َﻻ ﻳَ ْﺪ ُﺧ ُﻞ اﻟﻨ.ت ﻟَ ُﻜ ْﻢ ُ َﻏ َﻔ ْﺮ
ِ ِ
ُ ﺑَ ْﻞ ﻗَ ْﺪ َرﺿ َﻲ ﷲ، ﱠﱯ َﺧﺒَـَﺮ ﺑِﻪ اﻟﻨِ ﱡ
ْ ﱠﺠَﺮِة؛ َﻛ َﻤﺎ أ َ اﻟﺸ
.ﻒ َوأ َْرﺑَﻌِ ِﻤﺎﺋٍَﺔ
ٍ ْ وَﻛﺎﻧـُﻮا أَ ْﻛﺜَـﺮ ِﻣﻦ أَﻟ،ﺿﻮا َﻋْﻨﻪ
ْ َ ْ َ ُ ْ ُ َﻋْﻨـ ُﻬ ْﻢ َوَر
Mereka (Ahlussunnah Wal Jama’ah)
mengakui keutamaan-keutamaan serta tingkatan
tingkatan para Shahabat seperti yang disebutkan
dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah serta Ijmaa’
(kesepakatan para ulama). Mereka lebih
mengutamakan Shahabat yang menginfakkan
hartanya dan ikut berperang sebelum Al-Fath -
yaitu perjanjian Hudaibiyah- atas Shahabat yang
menginfakkan hartanya dan ikut berperang
setelah itu. Mereka (Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah) lebih mengutamakan Muhajirin
daripada Anshar. Dan mereka mengimani
bahwasanya Allah berfirman kepada para
pejuang dalam Perang Badar -yang mereka
berjumlah 310 (tiga ratus sepuluh) orang lebih-:
“Beramallah kalian sekehendak kalian!
Sungguh, aku telah mengampuni dosa-dosa
kalian.” Mereka beriman bahwa tidak akan
98
masuk Neraka seorang pun yang berbai’at di
bawah pohon -sebagaimana dikatakan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam-, bahkan Allah
ridha kepada mereka dan mereka pun ridha
kepada-Nya -sedangkan jumlah mereka lebih
dari 1400 (seribu empat ratus) orang-.
َوﻳـُ ِﻘـﱡﺮْو َن ﺑِـ َﻤﺎ ﺗَـ َﻮاﺗَـَﺮ ﺑِـ ِﻪ اﻟﻨﱠـ ْﻘ ُﻞ َﻋ ْﻦ أ َِﻣـْﻴـ ِﺮ اﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣـﻨِـْﻴـ َﻦ
ِﻣ ْﻦ أَ ﱠن َﺧْﻴـَﺮ، َو َﻋ ْﻦ َﻏ ِْﲑِﻩ، ﺐ ٍ َِﻋﻠِ ِﻲ ﺑْ ِﻦ أَﺑِـﻲ ﻃَﺎﻟ
ْ ّ
َوﻳـُ ـﺜَـﻠِّـ ـﺜـُ ْﻮ َن، ﺛـُ ﱠﻢ ﻋُ َﻤ ُﺮ، أَﺑُﻮ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ:ٰﻫ ِﺬ ِﻩ ْاﻷُﱠﻣ ِﺔ ﺑَـ ْﻌ َﺪ ﻧـَﺒِـﻴِّـ َﻬﺎ
ﺖ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ ِ ِ
ْ َﻛ َﻤﺎ َدﻟﱠ، ، َوﻳـُ ـَﺮﺑِّـﻌُ ـ ْﻮ َن ﺑِـ َﻌـﻠـ ٍّﻲ،ﺑِـﻌُـﺜْ َﻤﺎن
99
َﻋﻠَﻰ ﺗَـ ْﻘ ِﺪﻳْـ ِﻢ ﻋُﺜْ َﻤﺎ َن ُﺼ َﺤﺎﺑَﺔ َﺟـ َﻤ َﻊ اﻟ ﱠْ َوَﻛ َﻤﺎ أ،ْاﻵﺛَ ُﺎر
ِ ِ ِ ِ
ْ ﺾ أ َْﻫ ِﻞ اﻟ ﱡﺴﻨﱠﺔ َﻛﺎﻧـُ ْﻮا ﻗَﺪ
اﺧﺘَـﻠَ ُﻔ ْﻮا َ َﻣ َﻊ أَ ﱠن ﺑـَ ْﻌ،ﻓـﻲ اﻟْﺒَـْﻴـ َﻌﺔ
ﺑَـ ْﻌ َﺪ اﺗَِّﻔﺎﻗِ ِﻬ ْﻢ َﻋﻠَﻰ ﺗَـ ْﻘ ِﺪﻳْـ ِﻢ- ﻓِـ ْﻲ ﻋُﺜْ َﻤﺎ َن َو َﻋﻠِ ٍّﻲ
،ﱠم ﻗَـ ْﻮٌم ﻋُﺜْ َﻤﺎ َن َ ﻓَـ َﻘﺪ،ﻀ ُﻞَ ْ أَﻳـﱡ ُﻬ َﻤﺎ أَﻓ:-أَﺑِـ ْﻲ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ َوﻋُ َﻤَﺮ
َوﻗَـ ْﻮٌم،ﱠم ﻗَـ ْﻮٌم َﻋﻠِـﻴﺎ ﺪ ﻗ
َو ،ﻲٍ ِ أَو رﺑـﱠﻌﻮا ﺑِﻌﻠ،وﺳ َﻜﺘـﻮا
َ َ ّ َ ُْ َ ْ ْ ُ َ َ
اﺳـﺘَـ َﻘـﱠﺮ أ َْﻣ ُﺮ أ َْﻫ ِﻞ اﻟ ﱡﺴﻨ ِﱠﺔ َﻋﻠَﻰ ﺗَـ ْﻘ ِﺪﻳْـ ِﻢ ِ
ْ ٰﻟﻜ ِﻦ.ﺗَـ َﻮﻗﱠـ ُﻔ ْﻮا
.ﻋُﺜْ َﻤﺎ َن
Mereka (Ahlus Sunnah) menerima dan
menetapkan apa yang diriwayatkan secara
mutawatir dari Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi
Thalib radhiyallaahu ‘anhu dan yang lainnya:
bahwa sebaik-baik orang dari umat ini sesudah
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah: Abu
Bakar, kemudian ‘Umar, dan mereka (Ahlus
Sunnah) menempatkan ‘Utsman di urutan
ketiga, dan ‘Ali di urutan keempat radhiyallaahu
‘anhum (mudah-mudahan Allah meridhai
mereka semua). Hal ini sebagaimana yang
ditunjukkan oleh atsar dan Ijmaa’ (kesepakatan)
para Shahabat radhiyallaahu ‘anhum yang
mendahulukan ‘Utsman daripada ‘Ali dalam
100
bai’at (menjadi Khalifah). Meskipun sebagian
Ahlus Sunnah berbeda pendapat tentang
‘Utsman dan ‘Ali: siapakah di antara keduanya
yang lebih utama -setelah mereka sepakat
mendahulukan Abu Bakar dan ‘Umar-. Sebagian
kaum mendahulukan ‘Utsman kemudian diam,
atau menyatakan bahwa yang keempat adalah
‘Ali. Sebagian kaum mendahulukan ‘Ali, dan
sebagian kaum yang lain tawaqquf (tidak
berpendapat). Akan tetapi telah tetap perkara
Ahlus Sunnah untuk mendahulukan ‘Utsman.
- َﻣ ْﺴﺄَﻟَﺔُ ﻋُﺜْ َﻤﺎ َن َو َﻋﻠِ ٍّﻲ- ُﺖ ٰﻫ ِﺬ ِﻩ اﻟْ َﻤ ْﺴﺄَﻟَﺔ ْ ََوإِ ْن َﻛﺎﻧ
ﻒ ﻓِـْﻴـ َﻬﺎ ِﻋْﻨ َﺪ ِ ِ
َ ُُﺻ ْﻮِل اﻟﱠﺘـ ْﻲ ﻳ
ُ ﻀـﻠﱠ ُﻞ اﻟْ ُﻤ َﺨﺎﻟ ُ ﺖ ﻣ َﻦ ْاﻷ
ِ ﻟَـﻴﺴ
ْ َْ
.ُﺟـ ْﻤ ُﻬ ْﻮِر أ َْﻫ ِﻞ اﻟ ﱡﺴـﻨﱠـ ِﺔ
Meskipun masalah ini -yaitu: masalah
‘Utsman dan ‘Ali- bukanlah masalah prinsip
yang mengakibatkan orang yang menyalahinya
dinyatakan sesat -menurut mayoritas Ahlus
Sunnah-.
101
، ﺛـُ ﱠﻢ ﻋُﺜْ َﻤﺎ ُن، ﺛـُ ﱠﻢ ﻋُ َﻤُﺮ، أَﺑـُ ْﻮ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ: ﷲ ِ ﺑـﻌ َﺪ رﺳﻮِل
ُْ َ َْ
َﺣ ٍﺪ ِﻣ ْﻦ ٰﻫ ُﺆَﻻ ِءَ أ ِ وﻣﻦ ﻃَـﻌـﻦ ﻓِـﻲ ِﺧ َﻼﻓَـ.ﺛـُ ﱠﻢ ﻋﻠِﻲ
ﺔ ْ َ َ ْ ََ َ ﱞ
.َﺿ ﱡﻞ ِﻣ ْﻦ ِﺣـ َﻤﺎ ِر أ َْﻫﻠِ ِﻪ ِِ
َ ْاﻷَﺋ ﱠﻤﺔ؛ ﻓَـ ُﻬ َﻮ أ
Namun masalah yang mengakibatkan orang
yang menyalahinya sesat adalah: masalah
khilafah. Yang demikian itu dikarenakan mereka
(Ahlus Sunnah) mengimani bahwa khalifah
sesudah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam adalah: Abu Bakar, kemudian ‘Umar,
kemudian ‘Utsman, kemudian ‘Ali. Dan
barangsiapa yang mencela kekhilafahan salah
seorang dari mereka; maka dia lebih sesat dari
keledai peliharaannya.
، َوﻳـَﺘَـ َﻮﻟﱠ ْﻮﻧَـ ُﻬ ْﻢ، ﷲ ِ ﺖ رﺳﻮِل ِ وﻳـ ِﺤﺒﱡـﻮ َن أَﻫﻞ ﺑـﻴ
ْ ُ َ َْ َ ْ ْ ُ َ
ِ ِ
ﺚ ﻗَ َﺎل ﻳَـ ْﻮَم ُ َﺣْﻴ َوﻳـَ ْﺤ َﻔﻈُْﻮ َن ﻓـْﻴ ِﻬ ْﻢ َو ِﺻـﻴﱠـﺔَ َر ُﺳـ ْﻮِل ﷲ
أُذَ ّﻛِـ ُﺮُﻛـ ْﻢ، ))أُذَ ّﻛِـ ُﺮُﻛـ ْﻢ ﷲَ ﻓِـ ْﻲ أ َْﻫـ ِﻞ ﺑَـْﻴـﺘِـ ْﻲ:َﻏ ِﺪﻳْـ ِﺮ ُﺧـ ٍّﻢ
َوﻗَ ِﺪ،ﺎس َﻋـ ِّﻤـ ِﻪ ِ ﻀﺎ ﻟِْﻠ َﻌـﺒﱠـ ِ ِ
ً ْﷲَ ﻓـ ْﻲ أ َْﻫـ ِﻞ ﺑَـْﻴـﺘـ ْﻲ(( َوﻗَﺎ َل أَﻳ
ِ ﺶ ﻳـﺠ ُﻔﻮ ﺑﻨِـﻲ ﻫ ِ
،ﺎﺷـ ٍﻢ َ ْ َ ْ ْ َ ٍ ﺾ ﻗُـَﺮﻳْـ َ ا ْﺷﺘَ َﻜﻰ إِﻟَـْﻴـﻪ أَ ﱠن ﺑَـ ْﻌ
)) َواَﻟﱠ ِﺬ ْي ﻧـَ ْﻔ ِﺴ ْﻲ ﺑِـﻴَـ ِﺪ ِﻩ! َﻻ ﻳـُ ْﺆِﻣﻨُـ ْﻮ َن َﺣ ﱠﱴ:ﻓَـ َﻘ َﺎل
102
اﺻﻄَـ َﻔﻰ ْ َ ))إ ﱠن ﷲ: ﺎل َ َﻳـُ ِﺤﺒﱡـ ْﻮُﻛ ْﻢ ﻟِـ ٰﻠّ ِﻪ َوﻟِـ َﻘـَﺮاﺑَـﺘِـ ْﻲ(( َوﻗ
،ﺎﻋـْﻴ َﻞ ﻛِـﻨَﺎﻧَـ َﺔ
ِ واﺻﻄَـ َﻔﻰ ِﻣﻦ ﺑﻨِـﻲ إِﺳـﻤ،ﺎﻋﻴﻞ
ْ
َ ْ َ ْ ْ َ َ َْ ْ َ ْ
ِ ﺑـﻨِـﻲ إﺳـﻤ
ﺶ ﺑَـﻨِـ ْﻲ ٍ اﺻﻄَـ َﻔﻰ ِﻣ ْﻦ ﻗُـَﺮﻳْـ ِ ِ
ْ َو،اﺻﻄَـ َﻔﻰ ﻣ ْﻦ ﻛﻨَﺎﻧَﺔَ ﻗـَُﺮﻳْـ ًﺸﺎ ْ َو
ِ واﺻﻄَـ َﻔﺎﻧـِﻲ ِﻣـﻦ ﺑـﻨِـﻲ ﻫ،ﺎﺷ ٍﻢ
((ﺎﺷ ٍﻢ ِﻫ
َ ْ َْ ْ ْ َ َ
Mereka (Ahlus Sunnah Wal Jama’ah)
mencintai Ahlul Bait (keluarga) Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan memberikan
walaa’ (loyalitas) kepada mereka, serta menjaga
wasiat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
tentang mereka; dimana beliau bersabda pada
hari Ghadiir Khumm: “Aku ingatkan kalian
kepada Allah tentang Ahli Bait (keluarga)ku,
aku ingatkan kalian kepada Allah tentang Ahli
Bait (keluarga)ku.” Dan beliau juga bersabda
kepada ‘Abbas -dimana ‘Abbas mengadu kepada
beliau bahwa sebagian dari orang Quraisy
berlaku kasar terhadap Bani Hasyim-; maka
beliau bersabda: “Demi (Allah) yang diriku
berada di tangan-Nya, mereka tidak beriman
hingga mereka mencintai kalian karena Allah
dan karena (kalian adalah) sanak kerabatku.”
Dan beliau (juga) bersabda: “Sesungguhnya
Allah telah memilih Bani Isma’il, dan memilih
Kinanah dari Bani Ismail, dan memilih Quraisy
103
dari Kinanah, dan memilih Bani Hasyim dari
Quraisy, dan memilihku dari Bani Hasyim.”
104
beliau. Dan (khusunya juga) Ash-Shiddiqah
binti Ash-Shiddiq (‘Aisyah putri Abu Bakar
Ash-Shiddiq); yang Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda mengenainya: “Keutamaan
‘Aisyah atas seluruh wanita adalah: seperti
keutamaan Tsariid (roti berkuahkan daging) atas
semua jenis makanan.”
ِ ِ ِ ِوﻳـﺘﺒـﱠﺮؤو َن ِﻣﻦ ﻃَ ِﺮﻳـ َﻘ ِﺔ اﻟﱠﺮواﻓ
ُ ﺾ اﻟﱠﺬﻳْ َﻦ ﻳـُْﺒـﻐـ
ﻀـ ْﻮ َن َ ْ ْ ْ ُ َََ َ
ﺐ اﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ ِ اﺻِ وِﻣﻦ ﻃَ ِﺮﻳـ َﻘ ِﺔ اﻟـﻨﱠـﻮ،ﺼﺤﺎﺑـﺔَ وﻳـﺴ ـﺒﱡـﻮﻧَـﻬﻢ
َ ْ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ َ َ َ اﻟ ﱠ
َوﻳـُ ْﻤ ِﺴ ُﻜ ْﻮ َن َﻋـ ﱠﻤﺎ،ﺖ ﺑِ َﻘ ْﻮٍل أ َْو َﻋ َﻤ ٍﻞ ِ ﻳـ ْﺆذُو َن أَﻫﻞ اﻟْﺒـﻴ
َْ َ ْ ْ ُ
.ﺼـ َﺤﺎﺑَِﺔ
َﺷ َﺠَﺮ ﺑَـْﻴـ َﻦ اﻟ ﱠ
Mereka (Ahlus Sunnah) berlepas diri dari
sikap orang-orang Rafidhah yang membenci
para Shahabat dan mencaci maki mereka. Dan
(Ahlus Sunnah) juga berlepas diri dari sikap dan
cara orang-orang Nawashib yang menyakiti
Ahlul Bait dengan perkataan dan perbuatan. Dan
mereka (Ahlussunnah) bersikap menahan diri
dari perselisihan (peperangan) yang terjadi di
antara para Shahabat.
105
َوﻳَـ ُﻘ ْﻮﻟُْﻮ َن :إ ﱠن ٰﻫ ِﺬ ِﻩ ْاﻵﺛَ َﺎر اﻟْ َﻤ ْﺮِوﻳـﱠ َﺔ ﻓِـ ْﻲ َﻣـ َﺴـﺎ ِوﻳْ ِﻬ ْﻢ؛
ﺺ، ِﻣْﻨـﻬﺎ :ﻣﺎ ﻫﻮ َﻛ ِﺬب ،وِﻣْﻨـﻬﺎ :ﻣﺎ ﻗَ ْﺪ ِزﻳـﺪ ﻓِـﻴ ِﻪ ،وﻧـُ ِ
ﻘ
َْ ْ َ َ َ َ َُ ٌ َ َ َ
ﻴﺢ ِﻣْﻨﻪُُ :ﻫ ْﻢ ﻓِـْﻴ ِﻪ َﻣ ْﻌ ُﺬ ْوُرْو َن: ﺼ ِﺤ َِوﻏَُِّﲑ َﻋ ْﻦ َو ْﺟ ِﻬ ِﻪَ .واﻟ ﱠ
ﺼـْﻴـﺒُـ ْﻮ َنَ ،وإِ ﱠﻣـﺎ ُﻣـ ْﺠﺘَ ِﻬ ُﺪ ْو َن ُﻣـ ْﺨ ِﻄﺌُـ ْﻮ َن.
إ ﱠﻣﺎ ﻣـﺠﺘَ ِﻬ ُﺪو َن ﻣ ِ
ُْ ْ ُ
Dan mereka (Ahlus Sunnah) berkata:
Sesungguhnya riwayat-riwayat tentang
kejelekan-kejelekan mereka (para Shahabat): ada
yang dusta, ada yang ditambah-tambahi, ada
yang dikurangi, dan ada pula yang diseleweng-
kan dari yang sebenarnya. Sedangkan dalam
riwayat yang shahih pun: mereka mendapatkan
udzur: karena mereka adalah para ahli ijtihad
yang benar atau ahli ijithad yang salah.
106
Meskipun demikian, mereka (Ahlus Sunnah
Wal Jama’ah) tidak mempunyai keyakinan
bahwa setiap individu Shahabat adalah
ma’shuum (terjaga) dari dosa-dosa besar atau
dosa-dosa kecil. Bahkan bisa saja di antara
mereka ada yang melakukan dosa. Akan tetapi
mereka memiliki kebaikan-kebaikan terdahulu
dan keutamaan-keutamaan yang dapat
menghapuskan dosa-dosa yang timbul dari
mereka -kalau hal tersebut memang ada-.
ﺎت َﻣـﺎ َﻻ ﻳـُ ْﻐـ َﻔـ ُﺮ ِ ﺣ ﱠﱴ إﻧـﱠﻪ ﻳـ ْﻐـ َﻔـﺮ ﻟَـﻬﻢ ِﻣﻦ اﻟ ﱠﺴ ـﻴِ ـﺌـ
َّ َ ْ ُ ُ ُ ُ َ
ﺎت اﻟﱠِ ْﱵ ﺗَـ ْﻤ ُﺤﻮ ِ َﻟِﻤﻦ ﺑـﻌ َﺪﻫﻢ؛ ِﻷَ ﱠن ﻟَـﻬﻢ ِﻣﻦ اﻟْـﺤﺴﻨ
َ َ َ ُْ ْ ُ َْ ْ َ
ﺖ ﺑَِﻘ ْﻮِل ِ ﻣـﺎ ﻟَـﻴ:ﺎت ِ اﻟ ﱠﺴﻴِﺌ
َ َ َوﻗَ ْﺪ ﺛـَﺒ.ﺲ ﻟـ َﻤ ْﻦ ﺑَـ ْﻌ َﺪ ُﻫ ْﻢ
َ ْ َ َّ
َوإِ ﱠن اﻟْ ُﻤ ﱠﺪ ِﻣ ْﻦ، إﻧـﱠ ُﻬ ْﻢ َﺧْﻴـ ُﺮ اﻟْ ُﻘـ ُﺮْو ِن: ﷲ ِ رﺳﻮِل
ُْ َ
ُﺣ ٍﺪ أ
ُ ََ ْ َ ﻞِ ﺒ ﺟ ﻦ ِ ﱠق ﺑِِﻪ؛ َﻛﺎ َن أَﻓْﻀﻞ
ﻣ َ َ ﺪ ﺼ
َ ﺗ
َ اذ
َ إ ﻢْ َ
ِ أَﺣ ِﺪ
ﻫ
.َذ َﻫﺒًﺎ ِﻣـ ﱠﻤ ْﻦ ﺑـَ ْﻌ َﺪ ُﻫ ْﻢ
Sampai-sampai mereka diberikan ampunan
atas kesalahan-kesalahan; yang ampunan seperti
itu tidak diberikan kepada orang-orang sesudah
mereka. Karena mereka memiliki berbagai
kebaikan yang bisa menghapus kejelekan-
kejelekan. Dan telah tetap berdasarkan sabda
107
Rasulullah sallallaahu ‘alaihi wa sallam bahwa
mereka adalah sebaik-baik generasi, dan
bahwasanya satu mudd (ukuran dua telapak
tangan) yang diinfakkan oleh salah seorang dari
mereka adalah lebih utama dibandingkan emas
sebesar gunung Uhud yang diinfakkan oleh
orang-orang sesudah mereka.
108
kesalahannya dengan sebab ia lebih dahulu
(dalam keislaman), atau diampuni dengan
Syafa’at Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wa sallam; dimana mereka (para Shahabat)
adalah orang yang paling berhak untuk
mendapatkannya, atau ia diuji di dunia ini
dengan musibah yang dengannya (Allah)
menghapuskan kesalahan-kesalahanya. Sehing-
ga, apabila demikian yang berlaku pada dosa
yang benar-benar terjadi; maka bagaimana
dalam perkara-perkara yang mereka berijtihad di
dalamnya -yang jika mereka benar; mereka
memperoleh dua pahala, dan jika mereka salah;
mereka mendapat satu pahala, sementara
kesalahannya diampuni-?
109
menolong (Rasul), mempelajari ilmu yang
bermanfaat, dan beramal shalih.
َوَﻣﺎ َﻣ ﱠﻦ،ﺼﻴـَﺮٍة ِ وﻣﻦ ﻧَﻈَﺮ ﻓِـﻲ ِﺳﻴـﺮِة اﻟْ َﻘﻮِم ﺑِﻌِْﻠ ٍﻢ وﺑ
ََ ْ َْ ْ َ ْ َ َ
ﻀﺎﺋِ ِﻞ؛ َﻋﻠِ َﻢ ﻳَـ ِﻘـْﻴـﻨًﺎ أَﻧـﱠ ُﻬ ْﻢ َﺧْﻴـ ُﺮ ِ ِ
َ ﷲُ ﺑِﻪ َﻋﻠَـْﻴ ِﻬ ْﻢ ﻣ َﻦ اﻟْ َﻔ
َوأَﻧـﱠ ُﻬ ْﻢ،اﻟْـ َﺨْﻠ ِﻖ ﺑَـ ْﻌ َﺪ ْاﻷَﻧْﺒِﻴَ ِﺎء؛ َﻻ َﻛﺎ َن َوَﻻ ﻳَ ُﻜ ْﻮ ُن ِﻣﺜْـﻠُ ُﻬ ْﻢ
ﺼ ْﻔ َﻮةُ ِﻣ ْﻦ ﻗُـ ُﺮْو ِن ٰﻫ ِﺬ ِﻩ ْاﻷُﱠﻣ ِﺔ اﻟﱠﺘِـ ْﻲ ِﻫ َﻲ َﺧْﻴـ ُﺮ ُﻫ ُﻢ اﻟ ﱠ
ِ وأَ ْﻛﺮﻣﻬﺎ ﻋﻠَﻰ،ْاﻷُﻣ ِﻢ
.ﷲ ﺗَـ َﻌ َﺎﱃ َ َ َُ َ َ
Siapa saja yang memperhatikan Sirah
kehidupan para Shahabat dengan ilmu dan
keyakinan, serta keistimewaan-keistimewaan
yang Allah karuniakan kepada mereka; maka
akan mengetahui dengan yakin bahwa mereka
(para Shahabat) adalah sebaik-baik manusia
sesudah para nabi; yang tidak pernah ada
sebelumnya serta tidak akan ada lagi setelahnya
orang-orang seperti mereka. Mereka adalah
orang-orang pilihan dari generasi umat ini;
sebagaimana umat ini juga sebaik-baik umat dan
yang paling mulia di sisi Allah Ta’aalaa
dibandingkan umat-umat lainnya.
110
ﱠﺼ ِﺪﻳْـ ُﻖ
ْ اﻟﺘ:ﺎﻋﺔ
ِ وِﻣﻦ أُﺻ ـﻮِل أَﻫ ِﻞ اﻟ ﱡﺴﻨ ِﱠﺔ واﻟْـﺠﻤ
َ ََ َ ْ ُْ ْ َ
َوَﻣﺎ ﻳـُ ْﺠ ِﺮي ﷲُ َﻋﻠَﻰ أَﻳْـ ِﺪﻳْـ ِﻬ ْﻢ ِﻣ ْﻦ،ﺎت ْاﻷ َْوﻟِـﻴَ ِﺎء ِ ﺑِ َﻜﺮاﻣ
ََ
ِ ﺎﺷ َﻔ ِ ِ ِ ﺧـﻮا ِرِق اﻟْﻌﺎد
،ﺎت َ ات ﻓـ ْﻲ أَﻧْـ َﻮ ِاع اﻟْﻌُﻠُـ ْﻮم َواﻟْ ُﻤ َﻜ ََ ََ
ﻒ ْاﻷ َُﻣ ِﻢ ِ ات؛ َﻛﺎﻟْﻤﺄْﺛُـﻮِر َﻋﻦ ﺳﺎﻟِـ ِ وأَﻧْـﻮ ِاع اﻟْ ُﻘ ْﺪرِة واﻟﺘﱠﺄْﺛِـﻴـﺮ
َ ْ ْ َ َْ َ َ َ َ
ﺻ ْﺪ ِر ٰﻫ ِﺬ ِﻩ ْاﻷُﱠﻣ ِﺔ ﻦ ﻋ و
َ ََْ َ ْ َ ْ ، ﺎ ﻫﺮِ ـﻴ ـ ﻏ
َ و ﻒِ ﻬ ﻜ
َ ﻟ
ْ ا ةِر ﻮ ـﺳ
َْ ُ ْ ﻲ ـِﻓ
َوِﻫ َﻲ،ﺼ َﺤﺎﺑَِﺔ َواﻟﺘﱠﺎﺑِـﻌِـْﻴـ َﻦ َو َﺳﺎﺋِـ ِﺮ ﻗُـ ُﺮْو ِن ْاﻷُﱠﻣ ِﺔ ِﻣ َﻦ اﻟ ﱠ
.َﻣ ْﻮ ُﺟ ْﻮَدةٌ ﻓِ ـْﻴـ َﻬﺎ إﻟَـﻰ ﻳَـ ْﻮِم اﻟْ ِﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ
Dan termasuk prinsip Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah adalah: membenarkan adanya Karomah
para wali, dan apa yang Allah karuniakan
kepada mereka dari keluarbiasaan dengan
berbagai macam ilmu dan mukasyafah, serta
berbagai bentuk kekuatan dan kehebatan;
sebagaimana yang diriwayatkan dari umat-umat
terdahulu. Seperti yang terdapat dalam Surat Al-
Kahfi dan Surat-Surat yang lainnya. Dan berita-
berita mengenai para pemuka dari umat ini;
yaitu: para Shahabat, para Tabi’in, dan generasi-
generasi berikutnya dari umat ini. Dan
(Karomah) ini akan tetap ada dalam umat ini
sampai datangnya Hari Kiamat.
111
ﺼ ـ ـ ٌﻞ
ْ َﻓ
FASAL
112
erat-erat dan gigitlah dia dengan gigi geraham.
Dan jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang
diada-adakan (dalam agama), karena setiap
perkara-perkara yang diada-adakan adalah
Bid’ah, dan setiap Bid’ah adalah sesat.”
113
ﺎﻋ َﺔ ِﻫ َﻲ َ ﺎﻋﺔ؛ ﻷَ ﱠن اﻟْـ َﺠ َﻤ
ِ ِ وﺳـ ﱡﻤﻮا أَﻫﻞ اﻟْـﺠﻤ
َ ََ َ ْ ْ ُ َ
ﺎﻋ ِﺔ ُ َوإِ ْن َﻛﺎ َن ﻟَ ْﻔ،ُﱡﻫﺎ اﻟْ ُﻔ ْﺮﻗَﺔ
َ ﻆ اﻟْـ َﺠ َﻤ
ِ
َ َوﺿﺪ،ﺎع
ِ ِْ
ُ اﻻ ْﺟﺘ َﻤ
.ﺲ اﻟْ َﻘـ ْﻮِم اﻟْ ُﻤ ْﺠـﺘَـ ِﻤـﻌِـْﻴـ َﻦ
ِ اﺳـ ًﻤﺎ ﻟـِﻨَـ ْﻔ
ْ ﺻ َﺎرَ ﻗَـ ْﺪ
Dan mereka dinamakan juga Ahlul Jama’ah
karena arti Al-Jama’ah adalah: persatuan, dan
lawannya adalah: perpecahan. Meskipun kata
Al-Jama’ah sudah menjadi sebutan bagi kaum
yang berkumpul.
114
lahir maupun yang batin; dari segala apa yang
berkaitan dengan agama.
115
ﺼـ ـ ٌﻞ
ْ َﻓ
FASAL
ِ ﻳﺄْﻣ ـﺮو َن ﺑِﺎﻟْﻤﻌـﺮو:ﺛـُ ﱠﻢ ﻫﻢ ﻣﻊ ٰﻫ ِﺬ ِﻩ ْاﻷُﺻﻮِل
ف ُْ ْ َ ُْ ُ َ ْ ُ ََ ُْ
ِ ُوﻳـْﻨـﻬﻮ َن ﻋﻦ اﻟْﻤْﻨ َﻜ ِﺮ ﻋﻠَﻰ ﻣﺎ ﺗ
.ُﻮﺟﺒُﻪُ اﻟ ﱠﺸـ ِﺮﻳْـ َﻌﺔ َ َ ُ ْ َ ْ َ ََ
Kemudian mereka Ahlus Sunnah -disamping
berpegang kepada prinsip-prinsip pokok ini-:
mereka juga memerintahkan kepada yang ma’ruf
dan melarang dari yang mungkar; sesuai dengan
ketentuan Syari’at.
َو ْاﻷ َْﻋ ـﻴَ ِﺎد، َواﻟْـ ُﺠ َﻤ ِﻊ، َواﻟْـ ِﺠ َﻬ ِﺎد،َوﻳَـَﺮْو َن إﻗَ َﺎﻣﺔَ اﻟْـ َﺤ ِّﺞ
َوﻳـُ َﺤﺎﻓِﻈُْﻮ َن َﻋﻠَﻰ،-أَﺑْـَﺮ ًارا َﻛﺎﻧُﻮا أ َْو ﻓُ ﱠﺠ ًﺎرا- َﻣ َﻊ ْاﻷ َُﻣَﺮ ِاء
.ﺎتِ اﻟْـﺠﻤﺎﻋ
َ ََ
Mereka (Ahlus Sunnah) berkeyakinan untuk
menegakkan ibadah Haji, Jihad, Shalat Jum’at,
dan ‘Id bersama Ulil Amri -yang baik atau yang
jahat-. Dan mereka (Ahlus Sunnah) senantiasa
menjaga Shalat berjama’ah.
116
: َوﻳَـ ْﻌـﺘَـ ِﻘـ ُﺪ ْو َن َﻣ ْﻌ َﲎ ﻗَـ ْﻮﻟِِﻪ،ﱠﺼـْﻴ َﺤ ِﺔ ﻟِ ْﻸُﱠﻣ ِﺔ
ِ وﻳـ ِﺪﻳ ـﻨُـﻮ َن ﺑِﺎﻟﻨ
ْ ْ ََ
((ﻀﺎ ً ﻀﻪُ ﺑَـ ْﻌ ُ ﺎن؛ ﻳَ ُﺸ ﱡﺪ ﺑَـ ْﻌ ِ ))اﻟْﻤ ْﺆِﻣﻦ ﻟِْﻠﻤ ْﺆِﻣ ِﻦ َﻛﺎﻟْﺒـْﻨـﻴ
َُ ُ ُ ُ
)) َﻣﺜَ ُﻞ اﻟْ ُﻤ ْﺆِﻣﻨِـْﻴـ َﻦ: َوﻗَـ ْﻮﻟِِﻪ. َﺻﺎﺑِﻌِ ِﻪ َ ﻚ ﺑـَْﻴـ َﻦ أ َ َو َﺷﺒﱠ
، َﻛ َﻤﺜَ ِﻞ اﻟْـ َﺠ َﺴ ِﺪ:اﺣـ ِﻤ ِﻬ ْﻢ َوﺗَـ َﻌﺎﻃُِﻔ ِﻬ ْﻢ ِِ ِ
ُ ﻓـ ْﻲ ﺗَـ َﻮ ّادﻫ ْﻢ َوﺗَـَﺮ
اﻋﻰ ﻟَﻪُ َﺳﺎﺋُِﺮ اﻟْـ َﺠ َﺴ ِﺪ َ ﻀ ٌﻮ؛ ﺗَ َﺪ ْ إ َذا ا ْﺷﺘَ َﻜﻰ ِﻣْﻨﻪُ ُﻋ
((ﺑِﺎﻟْـ ُﺤ ﱠﻤﻰ َواﻟ ﱠﺴ َﻬ ِﺮ
Mereka (Ahlus Sunnah) beragama dengan
menasehati (dengan tulus) terhadap umat ini,
mereka meyakini sabda Nabi sallallaahu ‘alaihi
wa sallam: “Seorang mukmin dengan mukmin
yang lainnya itu seperti satu bangunan; yang
sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.”
Lalu Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
menganyamkan jari-jemari tangannya. (Mereka)
juga (meyakini) sabda beliau shallallaahu
‘alaihi wa sallam: “Perumpamaan kaum
muslimin dalam cinta-mencintai, sayang-
menyayangi, dan tolong-menolong mereka:
seperti satu tubuh, jika satu anggota badannya
ada yang sakit; maka seluruh jasad akan
merasakannya dengan demam dan tidak bisa
tidur.”
117
َواﻟ ﱡﺸ ْﻜ ِﺮ ِﻋْﻨ َﺪ،ﺼـْﺒـ ِﺮ ِﻋـْﻨـ َﺪ اﻟْﺒَ َﻼ ِء َوﻳـَﺄْ ُﻣـ ُﺮْو َن ﺑِﺎﻟ ﱠ
َوﻳَ ْﺪﻋُ ْﻮ َن إﻟَـﻰ َﻣ َﻜﺎ ِرِم،ﻀ ِﺎء َ ﺿﺎ ﺑِـ ُﻤِّﺮ اﻟْ َﻘ ِ َو،اﻟﱠﺮ َﺧ ِﺎء
َ اﻟﺮ
ّ
َوﻳَـ ْﻌـﺘَ ـ ِﻘـ ُﺪ ْو َن َﻣـ ْﻌـﻨَـﻰ،َﻋ َﻤ ِﺎل
ْ ﺎﺳ ـ ِﻦ ْاﻷ ِ وﻣـﺤ،ْاﻷَﺧ َﻼ ِق
َ ََ ْ
ِِ ِِ
ْ ))أَ ْﻛ َﻤ ُﻞ اﻟْ ُﻤ ْﺆﻣـﻨـْﻴـ َﻦ إِﻳْـ َﻤﺎﻧًﺎ؛ أ: ﻗَـ ْﻮﻟﻪ
َﺣ َﺴ ـﻨُـ ُﻬ ْﻢ
((ُﺧﻠُ ًﻘﺎ
Dan mereka (Ahlus Sunnah) memerintahkan
manusia untuk bersabar ketika mendapatkan
musibah, dan bersyukur ketika mendapatkan
kelapangan (kesenangan), serta ridha dengan
‘Qadha (takdir) yang pahit. Mereka juga
mengajak kepada akhlak yang mulia, dan kepada
perbuatan-perbuatan yang baik; dimana mereka
meyakini sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam: “Kaum mukminin yang paling sempurna
Imannya adalah: yang paling baik akhlaknya.”
:-ِِﻣ ْﻦ ٰﻫ َﺬا أ َْو َﻏ ِْﲑﻩ- َُوُﻛ ﱡﻞ َﻣﺎ ﻳَـ ُﻘ ْﻮﻟُْﻮﻧـَﻪُ أ َْو ﻳـَ ْﻔ َﻌﻠُﻮﻧَـﻪ
ِ َﻓَـِﺈﻧـﱠﻤﺎ ُﻫﻢ ﻓِـْﻴـ ِﻪ ﻣـﺘﱠـﺒِﻌـﻮ َن ﻟِﻠْ ِﻜﺘ
.ﺎب َواﻟ ﱡﺴ ـﻨﱠـ ِﺔ ُْ ُ ْ َ
Segala apa yang mereka ucapkan atau mereka
(Ahlus Sunnah) kerjakan -dari masalah ini atau
119
yang lainnya-; maka sesungguhnya mereka
dalam hal itu semua mengikuti Al-Qur’an dan
As-Sunnah.
ﺚ ﷲُ ﺑِـ ِﻪ ِ َوﻃَ ِﺮﻳْـ َﻘﺘُـ ُﻬ ْﻢِ :ﻫﻲ ِدﻳْـ ُﻦ ِْ
اﻹ ْﺳ َﻼِم اﻟﱠﺬ ْي ﺑَـ َﻌ َ َ
ﱠﱯ أَ ﱠن أُﱠﻣـﺘَﻪُ َﺳ ـﺘَـ ْﻔـﺘَـ ِﺮ ُق ِ
َﺧﺒَـَﺮ اﻟﻨِ ﱡ ُﻣـ َﺤ ﱠﻤ ًﺪا .ﻟَﻜ ْﻦ ﻟَ ﱠﻤﺎ أ ْ
اﺣ َﺪةٌ ث وﺳ ـﺒﻌِـﻴـﻦ ﻓِﺮﻗَـﺔً ُﻛﻠﱡﻬﺎ ﻓِـﻲ اﻟﻨﱠﺎ ِر ﱠإﻻ و ِ ﻋﻠَﻰ ﺛََﻼ ٍ
َ َ َ ْ ْ ْ َ َ َ
ﺚ َﻋْﻨﻪُ أَﻧﱠﻪُ ﻗَ َﺎل: -وِﻫﻲ اﻟْـﺠﻤﺎﻋﺔُ ،-وِﰲ ﺣ ِﺪﻳـ ٍ
َ َ ََ َ َ َ ْ
)) ُﻫ ْﻢ َﻣ ْﻦ َﻛﺎ َن َﻋﻠَﻰ ِﻣـﺜْـ ِﻞ َﻣﺎ أَﻧَـﺎ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ اﻟْ ـﻴَـ ْﻮَم
ﺾ ﺎﻹ ْﺳ ـ َﻼِم اﻟْ َﻤ ْﺤ ِ ﺻ َﺎر اﻟْ ُﻤـﺘَـ َﻤـ ِﺴـ ُﻜـ ْﻮ َن ﺑِـ ِْ
َﺻ َﺤﺎﺑِـ ْﻲ((؛ َ َوأ ْ
ّ
ﺎﻋ ِﺔ، ِ ﺺ َﻋﻦ اﻟ ﱠﺸـ ـﻮ ِ ِ
بُ :ﻫ ْﻢ أ َْﻫ ُﻞ اﻟ ﱡﺴ ـﻨﱠـﺔ َواﻟْـ َﺠ َﻤ َ اﻟْـ َﺨﺎﻟ ِ ْ ْ
ﺼ ـﺎﻟِـ ُﺤﻮ َن، اﻟﺼ ـ ِّﺪﻳْـ ُﻘ ْﻮ َنَ ،واﻟ ﱡﺸـ َﻬ َﺪاءَُ ،واﻟ ﱠ ّ
وﻓِ ـﻴ ِﻬﻢِ :
َْ ْ
ﱡﺟﻰ؛ أ ُْوﻟُﻮا وِﻣْﻨـ ُﻬﻢ :أ َْﻋ َﻼ ُم اﻟْـ ُﻬ َﺪى ،وﻣ َ ِ
ﺼﺎﺑ ـْﻴ ُﺢ اﻟﺪ َ ََ َ ْ
ﻀﺎﺋِ ِﻞ اﻟْ َﻤ ْﺬ ُﻛ ْﻮَرِةَ ،وﻓِ ـْﻴ ِﻬ ْﻢ: ﺐ اﻟْ َﻤﺄْﺛُـ ْﻮَرِة َواﻟْ َﻔ َ اﻟْﻤﻨَﺎﻗِ ِ
َ
َﺟـ َﻤ َﻊ اﻟْ ُﻤ ْﺴﻠِ ُﻤ ْﻮ َن َﻋﻠَﻰ أ
َْ ْ ﻦ ـ ﻳﺬْاﻷَﺑﺪ ُال؛ ْاﻷَﺋِـ ﱠﻤـﺔُ اﻟﱠ ِ
َْ
ِﻫ َﺪاﻳـَﺘِ ِﻬ ْﻢ َوِدَراﻳَـﺘِ ِﻬ ْﻢ.
120
(Sebenarnya) jalan mereka (Ahlus Sunnah)
adalah: agama Islam yang Allah utus Nabi
Muhammad sallallaahu ‘alaihi wa sallam
dengannya. Namun, tatkala Nabi shallallaahu
‘alaihi wa sallam memberitakan bahwa umat
beliau akan berpecah menjadi 73 (tujuh puluh
tiga) golongan semuanya masuk Neraka kecuali
satu; yaitu: Al-Jama’ah, dan dalam sebuah
hadits; beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda (tentang golongan yang selamat itu):
“Mereka yang berada di atas apa yang aku dan
para Shahabatku berada di atasnya pada hari
ini.”; maka orang yang berpegang teguh dengan
Islam yang murni dan bersih dari kotoran:
mereka adalah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Di
antara mereka ada shiddiiqiin, syuhadaa’ dan
shaalihiin. Di antara mereka ada para penunjuk
jalan kebenaran, pelita dalam kegelapan; yang
mereka dikenal dengan kebaikan-kebaikan dan
keutamaan-keutamaannya. Dan di antara mereka
ada al-Abdaal; yaitu: para imam yang kaum
muslimin sepakat bahwa mereka dapat
membimbing umat ini dengan petunjuk dan
ilmunya.
122
، َوآﻟِِﻪ،ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَﻰ ُﻣـ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ َ َو.َوﷲُ أ َْﻋﻠَ ُﻢ
. َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﺗَ ْﺴﻠِ ـْﻴ ًﻤﺎ َﻛـﺜِـْﻴـًﺮا،ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ
َ َو
Wallaahu A’lam. Semoga shalawat dan salam
dicurahkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad
beserta keluarga dan para Shahabat beliau, dan
mudah-mudahan Allah memberikan keselamatan
dengan keselamatan yang banyak.
123
124
Diterjemahkan Oleh:
-Ahmad Hendrix-
Di Pemalang
Jawa Tengah
125