Pengertian Hukum
a. Immanuel Kant
Syarat agar kehendak bebas setiap orang saling menyesuaikan diri (hukum kemerdekaan)
b. Leon Duguit
Aturan pertimbangan susila-tingkah laku manusia (sebagai pedoman)
c. Amin “bertamasya dalam hukum”
Kumpulan aturan yang terdiri dari norma dan sangsi (ketertiban dalam pergaulan sebagai
tujuan utama)
d. Simorangkir-Woerjo sastropranoto “Pelajaran hukum Indonesia”
Peraturan yang bersifat memaksa sebagai penentu tingkah laku yang dibuat bedan berwajib,
dengan pelanggaran mengakibatkan tindakan hukum
Homo homini lupus, : Manusia adalah serigala bagi sesamanya (sifat manusia jaman sekarang
yang keji sekalipun sebagai makhluk social)
Hukum dapat berfungsi sebagai pelindung, dan dapat juga sebagai penegak.
Perlindungan Hukum.
Maksud Hukum berfungsi sebagai perlindungan, yaitu dalam proses penegakan hukum,
hukum berguna untuk melindungi masyarakat.
Penegakan Hukum.
Maksud Hukum berfungsi sebagai penegakan, yaitu dalam proses penegakan hukum, hukum
berguna untuk menegakan atau memastikan berfungsinya norma-norma hukum secara nyata.
Sehingga setiap bentuk pelanggaran memiliki pedoman khusus dalam penanganannya.
Subjek secara luas = proses penegakkan berlaku bagi semua subjek hukum
Subjek secara sempit= upaya aparat untuk menegakan hukum tertentu agar sesuai dengan
seharusnya
Perlindungan hukum dapat menjalankan fungsi “menjamin hak dan kewajiban masyarakat”
karena diDASARi oleh UUD NKRI 1945 Pasal 27 ayat 1 “kesamaan kedudukan dalam
hukum” dan 28D ayat 1 “hak manusia akan perlindungan hukum”
Penegakan hukum “tindakan agar hukum dapat berjalan sesuai fungsi” didasari oleh UUD
NKRI 1945 pasal 24 ayat1 : Kekuasaan kehakiman
UUD pasal 30 ayat 4 : Kepolisian NRI sebagai penjaga keamanan
1. Upaya preventif:
Pencegahan sebelum terjadi kejahatan (pengawasan dsb)
2. Upaya Represif:
Pemerantasan kejahatan yang sudah dilakukan
Perlindungan dan penegakan hukum dapat dilaksanakan dengan baik dengan cara :
Supremasi Hukum.
Hukum adalah MUTLAK sebagai pengatur kehidupan. Soetandyo mengatakan tujuan supremasi agar
hukum dapat melindungi masyarakat tanpa intervensi
Pidana
Perdata
Tata negara
Tata (administrasi) negara
Acara perdata Ind
Acara pidana Ind
Antar Tata Hukum
Adat
Islam
https://hukamnas.com/macam-macam-hukum-di-indonesia
Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara tersangka, terdakwa, dan terpidana
-Tersangka adlh seseorang yg krn perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan
patut diduga sbg pelaku tindak pidana
-Terdakwa adlh seorang tersangka yg dituntut, diperiksa, dan diadili di sidang pengadilan
-Terpidana adlh seorang yg dipidana berdasarkan putusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan
hukum tetap
-Seseorang dinyatakan menjadi tersangka jk ada bukti permulaan bahwa ia patut diduga sbg pelaku
tindak pidana
1. UUD 1945,
2. Ketetapan MPR
3. (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Peraturan Presiden (Perpres)
6. Peraturan Daerah (Perda),
7.
a. Kepolisian RI
Pasal 30 ayat
1 : warga wajib ikut pertahanan keamanan
2 : usaha pertahanan keamanan oelh TNI dan Polri (utama) rakyat (pendukung)
3 : TNI atas AD AL AU sebagai pelindung Negara
4 : Polri penjaga keamanan, pelindung pengayom
5 : TNI Polri susunannya diatur UU
b. Kejaksaan RI
Lembaga penuntut yang dilakukan oleh jaksa, diberi wewenang oleh UU. Perkara
Perdata BERBEDA dengan Pidana. Peran jaksa dalam pidana sebagai penuntut dengan
kekuasaan tetap, di perdata, yang tetap adalah kekuatan juru sita dan panitera pengadilan, dan
hanya dapat berkuasa untuk menuntut apabila diberi wewenang. Sama seperti pada bidang
Hukum Tata Usaha Negara, peran jaksa hanya sebagai wakil pemerintah.
c. Hakim
hakim memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum (UU Pasal 24 ayat 1) berdasarkan Pancasila dan UUD * Hakim MA =Hakim Agung,
Hakim dibawh MA adalah Peradilan , Hakim MK adalah Hakim Konstitusi. Peran Hakim
adalah untuk memutuskan perkara demi keadilan dengan moralitas.
d. Advokat
berfungsi sebagai konsul, bantuan ,membela dsb. Advokat didasari pada UU no 18
2003 tugas utamanya adalah memberikan pelayanan klien dalam bentuk nasihat hukum.
Bidang advokat : Perusahaan, Pasar modal, Haki, Syariah,Perpajakan, Tenaga Kerja,
Persaingan usaha,pidana khusus
e. KPK
Lembaga independen untuk memberantas korupsi (UU 30 thn 2002) dengan asas
keterbukaan, kepastian hukum, akuntabilitas, kepentingan hukum,proporsionalitas.
1. Hukum perdata : hukum yang mengatur hak dan kewajiban subjek hukum, disebut
sebagai hukum privat untuk mengatur kepentingan penduduk seperti kawin cerai
waris.
Hukumannya : kewajiban memenuhi kewajiban lain, hilangnya kondisi hukum
seseorang
2. Hukum Pidana: pidana materiil mengatur penentuan tindak pidana, pidana. Formil
mengautr pelaksanaan hukum materiil.
Pasal 10 KUHP : Pokok (Mati,Penjara,Kurungan,Denda,Tutupan)Tambahan
(pencabutan hak, perampasan, pengumuman keputusan hakim)
1. Sidang dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (kecuali perkara tertentu
dinyatakan tertutup untuk umum);
2. Jaksa Penuntut Umum (JPU) diperintahkan untuk menghadapkan terdakwa ke depan
persidangan dalam keadaan bebas;
3. Terdakwa ditanyakan identitasnya dan ditanya apakah sudah menerima salinan surat
dakwaan;
4. Terdakwa ditanya pula apakah dalam keadaan sehat dan bersedia untuk diperiksa di
depan persidangan (kalau bersedia sidang dilanjutkan);
5. Terdakwa ditanyakan apakah akan didampingi oleh Penasihat Hukum (apabila
didampingi apakah akan membawa sendiri, kalau tidak membawa sendiri akan
ditunjuk Penasehat Hukum oleh Majelis Hakim dalam hal terdakwa diancam dengan
pidana penjara lima tahun atau lebih/pasal 56 KUHAP ayat (1);\
6. Dilanjutkan pembacaan surat dakwaan;
7. Atas pembacaan surat dakwaan tadi terdakwa ditanya akan mengajukan eksepsi atau
tidak;
8. Dalam hal terdakwa/PH mengajukan eksepsi maka diberi kesempatan dan sidang
ditunda;
9. Apabila ada eksepsi dilanjutkan tanggapan JPU atas eksepsi (replik);
10. Selanjutnya dibacakan putusan sela oleh Majelis Hakim;
11. Apabila eksepsi ditolak dilanjutkan pemeriksaan pokok perkara (pembuktian)
12. Pemeriksaan saksi-saksi yang diajukan oleh JPU (dimulai dari saksi korban);
13. Dilanjutkan saksi lainnya;
14. Apabila ada saksi yang meringankan diperiksa pula, saksi ahli Witness/expert)
15. Pemeriksaan terhadap terdakwa;
16. Surat tuntutan pidana (requisitor) oleh penuntut umum;
17. Pembelaan (pledoi) oleh Penasehat hukum;
18. Replik atau Tanggapan penuntut umum atas nota pembelaan penasehat hukum
terdakwa;
19. Duplik atau Tanggapan penasehat hukum terdakwa atas tanggapan penuntut umum;
20. Putusan oleh Majelis Hakim.
Unsur Penegakan Hukum :
Kepastian hukum
Kemanfaatan hukum
Keadilan hukum
1. Unsur peraturan
2. Faktor petugas/penegas hukum
3. Faktor sarana/fasilitas
4. Faktor kesadaran hukum masyarakat
Ius constitutum artinya hukum yang berlaku saat ini atau hukum yang telah
ditetapkan (hukum positif). Sedangkan, ius constituendum berarti hukum yang
dicita-citakan atau yang diangan-angankan di masa mendatang.
Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 pasal 13, tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pasal 30 Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia