Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman Kisi kisi PKN PU 2

Pengertian Hukum

a. Immanuel Kant
Syarat agar kehendak bebas setiap orang saling menyesuaikan diri (hukum kemerdekaan)
b. Leon Duguit
Aturan pertimbangan susila-tingkah laku manusia (sebagai pedoman)
c. Amin “bertamasya dalam hukum”
Kumpulan aturan yang terdiri dari norma dan sangsi (ketertiban dalam pergaulan sebagai
tujuan utama)
d. Simorangkir-Woerjo sastropranoto “Pelajaran hukum Indonesia”
Peraturan yang bersifat memaksa sebagai penentu tingkah laku yang dibuat bedan berwajib,
dengan pelanggaran mengakibatkan tindakan hukum

Sifat Hukum : Mengatur dan memaksa

Vox Populi, Vox Dei : Suara rakyat adalah suara tuhan

Homo homini lupus, : Manusia adalah serigala bagi sesamanya (sifat manusia jaman sekarang
yang keji sekalipun sebagai makhluk social)

Hukum dapat berfungsi sebagai pelindung, dan dapat juga sebagai penegak.

Perlindungan Hukum.

Maksud Hukum berfungsi sebagai perlindungan, yaitu dalam proses penegakan hukum,
hukum berguna untuk melindungi masyarakat.

a. Menurut Satjipto Raharjo


Pengayoman hak asasi yang dirugikan orang lain (perlindungan hukum untuku
memberi rasa aman dari pihak manapun
b. Menurut Phillipus Hadjon
Perlindungan dan pengakuan hak asasi berdasarkan hukum yang ada
c. Kansil
Perlindungan yang diberikan hukum, namun terikat hak dan kewajiban subjek hukum

Penegakan Hukum.

Maksud Hukum berfungsi sebagai penegakan, yaitu dalam proses penegakan hukum, hukum
berguna untuk menegakan atau memastikan berfungsinya norma-norma hukum secara nyata.
Sehingga setiap bentuk pelanggaran memiliki pedoman khusus dalam penanganannya.

a. Menurut Satjipto Raharjo


Penegakan ide dan konsep keadilan social agar menjadi kenyataan
b. Jimly Asshiddiqie
Proses dalam upaya penegakan hukum agar norma hukum berlaku nyata

Penegakan hukum “Jimly” :

Subjek secara luas = proses penegakkan berlaku bagi semua subjek hukum
Subjek secara sempit= upaya aparat untuk menegakan hukum tertentu agar sesuai dengan
seharusnya

Objek secara luas: nilai keadilan yang hidup dalam masyarakat

Obejk secara sempit: Penegakan hukum formal dan tertulis

Perlindungan hukum dapat menjalankan fungsi “menjamin hak dan kewajiban masyarakat”
karena diDASARi oleh UUD NKRI 1945 Pasal 27 ayat 1 “kesamaan kedudukan dalam
hukum” dan 28D ayat 1 “hak manusia akan perlindungan hukum”

Contoh di Indonesia: UU No 8 tahun 1999 (Perlindungan Konsumen)


Hak kekayaan Intelektual (HAKI)
a. 28 thn 2014 “Hak Cipta”
b. UU No 20 thn 2016 “Merk dan indikasi Geografis
c. UU no 13 thn 2006 “Paten”

Penegakan hukum “tindakan agar hukum dapat berjalan sesuai fungsi” didasari oleh UUD
NKRI 1945 pasal 24 ayat1 : Kekuasaan kehakiman
UUD pasal 30 ayat 4 : Kepolisian NRI sebagai penjaga keamanan

Cara melaksanakan penegakan hukum: (Sudarto “Antika”)

1. Upaya preventif:
Pencegahan sebelum terjadi kejahatan (pengawasan dsb)
2. Upaya Represif:
Pemerantasan kejahatan yang sudah dilakukan

Perlindungan dan penegakan hukum dapat dilaksanakan dengan baik dengan cara :

a. Terciptanya supremasi Hukum


b. Keadilan dalam masyarakat
c. Menjamin keteriban masyarakat

Supremasi Hukum.

Hukum adalah MUTLAK sebagai pengatur kehidupan. Soetandyo mengatakan tujuan supremasi agar
hukum dapat melindungi masyarakat tanpa intervensi

Faktor yang memengaruhi perlindungan dan penegakan hukum


a. Hukum
Idealnya tidak bertentangan
b. Penegak hukum
Pihak menjalankan tugas
c. Sarana
Fasilitas pendukung (SDM dsb)
d. Masyarakat
Factor kesadaran rakyat
e. Kebudayaan
Kebudayaan yang baik sebagai dasar hukum
Implementasi Hukum.

Penerapan hukum dengan konsekuensi segalanya diatur hukum (UUD pasal


1 ayat 3 “Indonesia adalah Negara hukum” hal ini dengan konsep utama
Pancasila dengan instrument UU.

a. Pengakuan dan perlindungan HAM


b. System peradilan bebas dan tak memihak
c. Pembatasan kekuasaan
d. Asas legalitas (sesuai dengan hukum)

Hukum di indo sekarang

 Pidana
 Perdata
 Tata negara
 Tata (administrasi) negara
 Acara perdata Ind
 Acara pidana Ind
 Antar Tata Hukum
 Adat
 Islam

https://hukamnas.com/macam-macam-hukum-di-indonesia

Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara tersangka, terdakwa, dan terpidana
-Tersangka adlh seseorang yg krn perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan
patut diduga sbg pelaku tindak pidana
-Terdakwa adlh seorang tersangka yg dituntut, diperiksa, dan diadili di sidang pengadilan
-Terpidana adlh seorang yg dipidana berdasarkan putusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan
hukum tetap
-Seseorang dinyatakan menjadi tersangka jk ada bukti permulaan bahwa ia patut diduga sbg pelaku
tindak pidana

Berikut adalah hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia menurut UU


No. 12/2011 (yang menggantikan UU No. 10/2004) tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan:

1. UUD 1945,
2. Ketetapan MPR
3. (UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Peraturan Presiden (Perpres)
6. Peraturan Daerah (Perda),
7.

PERANAN Lembaga Penegak hukum

a. Kepolisian RI
Pasal 30 ayat
1 : warga wajib ikut pertahanan keamanan
2 : usaha pertahanan keamanan oelh TNI dan Polri (utama) rakyat (pendukung)
3 : TNI atas AD AL AU sebagai pelindung Negara
4 : Polri penjaga keamanan, pelindung pengayom
5 : TNI Polri susunannya diatur UU

b. Kejaksaan RI
Lembaga penuntut yang dilakukan oleh jaksa, diberi wewenang oleh UU. Perkara
Perdata BERBEDA dengan Pidana. Peran jaksa dalam pidana sebagai penuntut dengan
kekuasaan tetap, di perdata, yang tetap adalah kekuatan juru sita dan panitera pengadilan, dan
hanya dapat berkuasa untuk menuntut apabila diberi wewenang. Sama seperti pada bidang
Hukum Tata Usaha Negara, peran jaksa hanya sebagai wakil pemerintah.

c. Hakim
hakim memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum (UU Pasal 24 ayat 1) berdasarkan Pancasila dan UUD * Hakim MA =Hakim Agung,
Hakim dibawh MA adalah Peradilan , Hakim MK adalah Hakim Konstitusi. Peran Hakim
adalah untuk memutuskan perkara demi keadilan dengan moralitas.

d. Advokat
berfungsi sebagai konsul, bantuan ,membela dsb. Advokat didasari pada UU no 18
2003 tugas utamanya adalah memberikan pelayanan klien dalam bentuk nasihat hukum.
Bidang advokat : Perusahaan, Pasar modal, Haki, Syariah,Perpajakan, Tenaga Kerja,
Persaingan usaha,pidana khusus

e. KPK
Lembaga independen untuk memberantas korupsi (UU 30 thn 2002) dengan asas
keterbukaan, kepastian hukum, akuntabilitas, kepentingan hukum,proporsionalitas.

Hukum Pidana Perdata

1. Hukum perdata : hukum yang mengatur hak dan kewajiban subjek hukum, disebut
sebagai hukum privat untuk mengatur kepentingan penduduk seperti kawin cerai
waris.
Hukumannya : kewajiban memenuhi kewajiban lain, hilangnya kondisi hukum
seseorang
2. Hukum Pidana: pidana materiil mengatur penentuan tindak pidana, pidana. Formil
mengautr pelaksanaan hukum materiil.
Pasal 10 KUHP : Pokok (Mati,Penjara,Kurungan,Denda,Tutupan)Tambahan
(pencabutan hak, perampasan, pengumuman keputusan hakim)

Secara singkat alur Proses Persidangan Pidana adalah sebagai berikut:

1. Sidang dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum (kecuali perkara tertentu
dinyatakan tertutup untuk umum);
2. Jaksa Penuntut Umum (JPU) diperintahkan untuk menghadapkan terdakwa ke depan
persidangan dalam keadaan bebas;
3. Terdakwa ditanyakan identitasnya dan ditanya apakah sudah menerima salinan surat
dakwaan;
4. Terdakwa ditanya pula apakah dalam keadaan sehat dan bersedia untuk diperiksa di
depan persidangan (kalau bersedia sidang dilanjutkan);
5. Terdakwa ditanyakan apakah akan didampingi oleh Penasihat Hukum (apabila
didampingi apakah akan membawa sendiri, kalau tidak membawa sendiri akan
ditunjuk Penasehat Hukum oleh Majelis Hakim dalam hal terdakwa diancam dengan
pidana penjara lima tahun atau lebih/pasal 56 KUHAP ayat (1);\
6. Dilanjutkan pembacaan surat dakwaan;
7. Atas pembacaan surat dakwaan tadi terdakwa ditanya akan mengajukan eksepsi atau
tidak;
8. Dalam hal terdakwa/PH mengajukan eksepsi maka diberi kesempatan dan sidang
ditunda;
9. Apabila ada eksepsi dilanjutkan tanggapan JPU atas eksepsi (replik);
10. Selanjutnya dibacakan putusan sela oleh Majelis Hakim;
11. Apabila eksepsi ditolak dilanjutkan pemeriksaan pokok perkara (pembuktian)
12. Pemeriksaan saksi-saksi yang diajukan oleh JPU (dimulai dari saksi korban);
13. Dilanjutkan saksi lainnya;
14. Apabila ada saksi yang meringankan diperiksa pula, saksi ahli Witness/expert)
15. Pemeriksaan terhadap terdakwa;
16. Surat tuntutan pidana (requisitor) oleh penuntut umum;
17. Pembelaan (pledoi) oleh Penasehat hukum;
18. Replik atau Tanggapan penuntut umum atas nota pembelaan penasehat hukum
terdakwa;
19. Duplik atau Tanggapan penasehat hukum terdakwa atas tanggapan penuntut umum;
20. Putusan oleh Majelis Hakim.
Unsur Penegakan Hukum :

Kepastian hukum

Kemanfaatan hukum

Keadilan hukum

1. Unsur peraturan
2. Faktor petugas/penegas hukum
3. Faktor sarana/fasilitas
4. Faktor kesadaran hukum masyarakat

PRINSIP DASAR HUKUM


Negara hukum Indonesia menurut UUD 1945 mengandung prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a) Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagai dasar dan adanya hierarki
jenjang norma hukum.
b) Sistem konstitusional, yaitu UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan di
bawahnya membentuk kesatuan sistem hukum.
c) Kedaulatan rakyat atau prinsip demokrasi. Hal ini tampak padaPembukaan UUD
1945: “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan” dan pasal 1A ayat 2 UUD 1945: “kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut undang-undang dasar.”
d) Prinsip persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (pasal 27A ayat (1)
UUD 1945).
e) Adanya organ pembentuk undang-undang (DPR dan Presiden).
f) Sistem pemerintahannya adalah presidensiil.
g) Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain (eksekutif).
h) Hukukm bertujuan melindungi untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
i) Adanya jaminan akan hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia (pasal 28A—
28J UUD 1945).

Ius constitutum artinya hukum yang berlaku saat ini atau hukum yang telah
ditetapkan (hukum positif). Sedangkan, ius constituendum berarti hukum yang
dicita-citakan atau yang diangan-angankan di masa mendatang.

Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 pasal 13, tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

Pasal 30 Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat

Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) diatur dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1995

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Anda mungkin juga menyukai