STATISTIK
STATISTIK
STATISTIK
STATISTIK DESKRIPTIF
TABEL 2.2
RANGKING SKOR TOEIC
Periode Juli 2012 sd Juni 2013
K = 1 + 3,3 log n
Dimana :
K = Jumlah Kelas Interval
n = Jumlah data observasi
log = Logaritma
Misal: Jumlah data 200, maka jumlah kelasnya (K) =
K = 1 + 3,3 log 200 = 1 + 3,3 * 2,30 = 8,59 dapat dibulatkan menjadi 8 atau 9
Contoh Cara Menyususn Tabel Distribusi Frekuensi
Dibawah ini nilai mata kuliah statistika dari 150 mahasiswa
27 79 69 40 51 88 55 48 36 61
53 44 93 51 65 42 58 55 69 63
70 48 61 55 60 25 47 78 61 54
57 76 73 62 36 67 40 51 59 68
27 46 62 43 54 83 59 13 72 57
82 45 54 52 71 53 82 69 60 35
41 65 62 75 60 42 55 34 49 45
49 64 40 61 73 44 59 46 71 86
43 69 54 31 36 51 75 44 66 53
80 71 53 56 91 60 41 29 56 57
35 54 43 39 56 27 62 44 85 61
59 89 60 51 71 53 58 26 77 68
62 57 48 69 76 52 49 45 54 41
33 61 80 57 42 45 59 44 68 73
55 70 39 59 69 51 85 46 55 67
TABEL 2.7
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
NILAI STATISTIKA 150 MAHASISWA
Dimana :
Mo = Modus
b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = Panjang kelas interval
b1 = Frekuensi pada kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya
Dari tabel 2.8 maka ditemukan :
Kelas modus = kelas keempat (f nya terbesar = 30)
b = 51 – 0,5 = 50,5
b1 = 30 – 18 = 12
b2 = 30 – 20 = 10 jadi
Modusnya = 50,5 + 10 ( 12/(12+10) ) = 55,95
Menghitung Median
Rumus Median
½n–F
Md = b + p ( )
f
Dimana :
Md = Median
b = Batas bawah dimana median akan terletak
n = Banyak data/jumlah sampel
p = Panjang kelas interval
F = Jumlah semua frequensi sebelum kelas median
f = Frekuensi kelas median
Dari tabel kita hitung median:
Setengan dari data (1/2 n) = ½ x 100 = 50. Jadi median terletak pada interval ke empat, karena sampai
interval ini jumlah frekuensi sudah lebih dari 50 tepatnya 56. Dengan demikian pada interval ke
empat merupakan kelas median batas bawahnya (b) adalah 51 – 0,5 = 50,5. Panjang kelas mediannya
(p) adalah 10, dan frekuensi = 30. Adapun F nya = 2 + 6 + 18 = 26
Md = 50,5 + 10 ( 50 – 26) = 58,5
30
Menghitung Mean
Untuk lebih mudah kita buat tabel sebagai berikut terlebih dahulu:
TABEL 2.9
DISTRIBUSI NILAI KEMAMPUAN MANAJERIAL
100 PEGAWAI PT SAMUDRA
INTERVAL NILAI xi fi fi xi
21 – 3031 – 40 25,535,5 26 51213
41 – 50 45,5 18 819
51 – 60 55,5 30 1.665
61 – 70 65,5 20 1.310
71 – 80 75,5 10 755
81 – 90 85,5 8 684
91 – 100 95,5 6 573
Dimana :
Me = Mean untuk data bergolong
∑ fi = Jumlah data/sampel
fi x i = perkalian fi dengan xi. xi adalah rata-rata dari nilai terendah dan tertinggi.
Me = 6070/100 = 60,70
D. Pengukuran Variasi Kelompok
Untuk menjelaskan data kelompok dapat juga didasarkan pada tingkat variasi data yang terjadi pada
kelompok tersebut. Untuk mengetahui tingkat variasi kelompok data dapat dilakukan dengan melihat
rentang data dan standar deviasi atau simpangan baku dari kelompok data yang telah diketahui.
1. Rentang Data
Rentang data (range) dapat diketahui dengan mengurai data yang terbesar dengan data terkecil yang
ada pada kelompok itu.
Rumus Rentang Data :
R = xt – xr
Dimana :
R = Rentang
xt = Data terbesar dalam kelompok
xr = Data terkecil dalam kelompok
Contoh :
Sepuluh pegawai di PT Damai memiliki gaji (dalam dolar) 50, 75, 150, 170, 175, 190, 200, 400, 600,
700
Data terkecil = 50
Data terbesar = 700
R = 700 – 50 = 650
Rentang data inilah yang menunjukan tingkat variasi kelompok
2. Varians :
Varians adalah salah satu teknik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok.
Varians : Jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok
Akar varians = standar deviasi/simbangan baku
Varian populasi : σ2
Standar deviasi : σ
2
Varians sampel : s
Standar deviasi sampel : s
Contoh Tabel cara menghitung varians dan simpangan baku sekelompok mahasiswa yang berjumlah
10 orang yang selanjutnya diberi symbol xi. Dari nilai 10 orang tersebut rata-rata x (mean) adalah :
x = (60+70+65+80+70+65+75+80+70+75)/10 = 71
Jadi rata-rata nilai = 71
Jarak antara nilai individu dengan rata-rata disebut simpangan. Simpangan (deviasi) mahasiswa no 1
adalah 60 – 71 = -11 dan seterusnya. Jumlah simpangan (xt – xr) jumlahnya harus nol.
TABEL 2.10
CARA MENGHITUNG VARIANS DAN SIMPANGAN BAKU
NILAI 10 MAHASISWA
NO NILAI SIMPANGAN _ SIMPANGAN KUADRAT _
( xi – x ) ( xi – x )2
S2 = 390 = 39
10
S = √39 = 6,2450
_
σ2 = Σ ( xi – x ) 2
n
_
σ = √ Σ ( xi – x ) 2
n
_
S2 Σ ( xi – x ) 2
=
(n-1)
Indeks/koefisien Variasi
Indeks Variasi = s x 100 %
Rata-rata
Contoh :
Data Kelompok I : 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16
Data Kelompok 2 : 104, 106, 108, 110, 112, 114, 116
Rata-rata Kelompok 1 = 4+6+8+10+12+14+16
7
= 10
s kelompok 1 = 4,32
Rata-rata kelompok 2 = 104+106+108+110+112+114+116
7
= 110
S kelompok 2 = 4,32
Koefisien Variasi kelompok 1 = (4,32/10) x 100 % = 43,2%
Koefisien Variasi kelompok 2 = (4,32/110) x 100 % = 3,93 %
1. 3. Menghitung Standard Deviasi Untuk Data Bergolong
Rumus :
S = √ Σfi ( xi – x )2
(n-1)
TABEL 2.11
TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG
STANDAR DEVIASI DARI DATA BERGOLONG
Interval Nilai fi xi _xi – x _(xi – x )2 _fi (xi – x)2
_
S = √ Σfi ( xi – x )2
(n-1)
= √ 26.096 /99 = √ 264,09 = 16,24
DANAL SETYAWAN
D3 TEKNIK SIPIL
KELAS B