Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM DISTRIBUSI PRIMER PADA

TRANSFORMATOR 150KV DAN KOMPONEN


PENDUKUNG PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

KELOMPOK 7
1. SETEPANUS DWI PRAYOGI 15.03.0028
2.

1
DAFTAR ISI
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penulisan Makalah

BAB 2 Teori Dasar


2.1 Pengertian pada PLTU
2.2 Bagian – Bagian pada PLTU
2.3 Kelebihan dan Kelemahan PLTU
BAB 3 Pembahasan
3.1 Cara kerja pada PLTU
3.2 Bahan Bakar Pada PLTU
3.3
BAB 4 Penutup
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini kebutuhan listrik adalah kebutuhan utama bagi semua lapisan masyarakat,
seperti publik, bisnis, industri, maupun sosial. Hampir di semua sektor masyarakat
memerlukan energi listrik untuk menjalankan kegiatan untuk masing-masing
kepentingan. Agar kebutuhan listrik di semua sektor ini dapat dipenuhi maka
diperlukan suatu sistem tenaga listrik yang andal agar pasokan listrik dapat terjaga
dan merata distribusinya untuk semua wilayah yang membutuhkan. PLN adalah
perusahaan di Indonesia yang bertanggung jawab mengemban tugas mulia ini, baik
dari segi pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Jaringan distribusi adalah ujung
tombak dari PLN, karena jaringan distribusi ini adalah sisi yang paling dekat dengan
pelanggan atau beban. Jaringan ini dibedakan menjadi jaringan distribusi primer dan
sekunder, jaringan distribusi primer adalah jaringan dari trafo gardu induk (GI)
sampai ke gardu distribusi, sedangkan jaringan distribusi sekunder adalah jaringan
dari gardu distribusi sampai ke pelanggan atau beban. Jaringan distribusi primer lebih
dikenal dengan jaringan tegangan menengah ( JTM 20kV ) sedangkan distribusi
sekunder adalah jaringan tegangan rendah ( JTR 220V/380V ). Salah satu peralatan
utama jaringan distribusi yaitu trafo distribusi, trafo distribusi adalah peralatan
tenaga listrik yang berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi ke tegangan rendah,
agar tegangan yang dipakai sesuai dengan rating peralatan listrik pelanggan atau
beban pada umumnya. Terdapat berbagai jenis dan konstruksi trafo yang digunakan
sesuai dengan fungsi dan kegunaannya pada masing-masing beban yang berbeda.
Pemasangan trafo distribusi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan lokasi beban
agar tercapai optimasi yang tinggi. Untuk mencapai performa yang maksimal,

3
keandalan trafo distribusi harus tetap dijaga dengan perawatan berkala dan memiliki
sistem proteksi yang baik.

Identifikasi Masalah
1. Sistem distribusi primer
2. Transformator distribusi primer
3. Komponen pendukung transformator distribusi
Batasan masalah
Untuk membatasi materi yang akan dibahas pada makalah ini, maka perlu
membuat batasan cakupan masalah yang akan dibahas.Hal ini dibuat supaya isi
dan pembahasan dari makalah ini menjadi lebih terarah dan dapat mencapai hasil
yang diharapkan.Adapun batasan masalah pada penulisan makalah ini adalah :
1. Pengertian Sistem distribusi primer
2. Penggunaan transformator pada sistem distribusi
3. Macam-macam komponen pendukung transformator distribusi

4
BAB II

LANDASAN TEORI

Secara umum, saluran tenaga Listrik atau saluran distribusi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:

1. Menurut nilai tegangan

a. Saluran distribusi Primer, Terletak pada sisi primer trafo distribusi yaitu antara titik
Sekunder trafo substation (Gardu Induk) dengan titik primer trafo distribusi. Saluran
ini bertegangan menengah 20 kV. Jaringan listrik 70 kV atau 150 kV, jika langsung
melayani pelanggan, bisa disebut jaringan distribusi.

b.Saluran Distribusi Sekunder, Terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu
antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban

2. Menurut bentuk tegangannya

a. distribusi AC ( Alternating Current ) menggunakan sistem tegangan bolak-balik.

b.Saluran distribusi AC (Direct Current) mengggunakan sistem tegangan bolak-balik.

3. Menurut Susunan Rangkaiannya

Dari uraian diatas telah disinggung bahwa sistem distribusi di bedakan menjadi dua
yaitu sistem distribusi primer dan sistem distribusi sekunder.

a. Jaringan Sistem Distribusi Primer Sistem distribusi primer digunakan untuk


menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban.
Sistem ini dapat menggunakan saluran udara, kabel udara, maupun kabel
tanah sesuai dengan tingkat keandalan yang diinginkan dan kondisi serta

5
situasi lingkungan. Saluran distribusi ini direntangkan sepanjang daerah yang
akan di suplai tenaga listrik sampai ke pusat beban. Terdapat bermacam-
macam bentuk rangkaian jaringan distribusi primer, yaitu:

1. Jaringan Distribusi Radial, dengan model: Radial tipe pohon, Radial dengan
tiedan switch pemisah, Radial dengan pusat beban dan Radial dengan
pembagian phase area.

2. Jaringan distribusi ring (loop), dengan model: Bentuk open loop dan bentuk
Close loop.

3. Jaringan distribusi Jaring-jaring (NET)

4. Jaringan distribusi spindle

5. Saluran Radial Interkoneksi

6
BAB III

PEMBAHASAN

Sistem distribusi Primer

Pada jaringan distribusi primer ada beberapa bentuk struktur dari sistem
bentuk struktur dari sistem. Bentuk-bentuk dari jaringan distribusi primer ini
tergantung dari jenis lokasi akan di pasang dan sesuai dengan kebutuhan. Dalam
pemilihan bentuk jaringan distribusi ada beberapa faktor yang perlu di
pertimbangkan, yaitu jenis beban ( beban domestic, beban komersial atau beban
industri), daerah (kota atau desa), kepadatan beban, faktor keindahan dan keamanan.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka timbul batasan-batasan dalam menentukan
jaringan distribusi, yaitu :

a) Jatuh tegangan

Jatuh tegangan antara titik awal dan titik akhir pada jaringan distribusi tidak boleh
terlampau besar.

b) Keandalan pelayanan

Gangguan pada jaringan tidak boleh terlampau sering dan lama, sehingga
kelangsungan pelayanan tetap terjaga.

c) Fleksibilitas jaringan

Sistem jaringan distribusi mudah disesuaikan dengan perkembangan beban.

d) Biaya

Biaya investasi jaringan tidak boleh terlampau mahal.

7
Transformator

Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi


untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya. Dalam operasi penyaluran tenaga listrik transformator dapat dikatakan
sebagai jantung dari transmisi dan distribusi. Dalam kondisi ini suatu transformator
diharapkan dapat beroperasi secara maksimal (kalau bisa terus menerus tanpa
berhenti). Mengingat kerja keras dari suatu transformator seperti itu maka cara
pemeliharaan juga dituntut sebaik mungkin. Oleh karena itu transformator harus
dipelihara dengan menggunakan sistem dan peralatan yang benar, baik dan tepat.
Untuk itu regu pemeliharaan harus mengetahui bagianbagian transformator dan
bagian-bagian mana yang perlu diawasi melebihi bagian yang lainnya. Berdasarkan
tegangan operasinya dapat dibedakan menjadi transformator 500/150 kV dan 150/70
kV biasa disebut Interbus Transformator (IBT). Transformator 150/20 kV dan 70/20
kV disebut juga trafo distribusi. Titik netral transformator ditanahkan sesuai dengan
kebutuhan untuk sistem pengamanan / proteksi, sebagai contoh transformator 150/70
kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV dan transformator 70/20 kV
ditanahkan dengan tahanan rendah atau tahanan tinggi atau langsung di sisi netral 20
kV nya.

Transformator dapat dibagi menurut fungsi / pemakaian seperti:

• Transformator Mesin (Pembangkit )

• Transformator Gardu Induk

• Transformator Distribusi

Transformator dapat juga dibagi menurut Kapasitas dan Tegangan seperti:

• Transformator besar

• Transformator sedang

8
• Transformator kecil

Transformator Distribusi

Trafo Distribusi adalah merupakan suatu komponen yang sangat penting


dalam penyaluran tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen. Kerusakan pada
Trafo Distribusi menyebabkan kontiniutas pelayanan terhadap konsumen akan
terganggu (terjadi pemutusan aliran listrik atau pemadaman). Pemadaman merupakan
suatu kerugian yang menyebabkan biaya-biaya pembangkitan akan meningkat
tergantung harga KWH yang tidak terjual. Pemilihan rating Trafo Distribusi yang
tidak sesuai dengan kebutuhan beban akan menyebabkan efisiensi menjadi kecil,
begitu juga penempatan lokasi Trafo Distribusi yang tidak cocok mempengaruhi drop
tegangan ujung pada konsumen atau jatuhnya/turunnya tegangan ujung
saluran/konsumen.

Transformator atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat merubah


tegangan tinggi ke rendah atau sebaliknya dalam frekuensi sama. Trafo merupakan
jantung dari distribusi dan transmisi yang diharapkan beroperasi maksimal (kerja
terus menerus tanpa henti). Agar dapat berfungsi dengan baik, makan trafo harus
dipelihara dan dirawat dengan baik menggunakan sistem dan peralatan yang tepat.
Trafo dapat dibedakan berdasarkan tenaganya, trafo 500/150 kV dan 150/70 kV biasa
disebut trafo Interbus Transformator (IBT) dan trafo 150/20 kV dan 70/20 kV disebut
trafo distribusi. Trafo pada umumnya ditanahkan pada titik netral sesuai dengan
kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh trafo 150/20 kV
ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV dan trafo 70/20 kV ditanahkan
dengan tahanan rendah atau tahanan tinggi atau langsung di sisi netral 20 kV.

Trafo Distribusi dan bagiannya

9
Bagian-bagian trafo distribusi adalah :

• Primary winding

• Secondary winding

• Core

Transformator distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan transmisi


menengah 20kV ketegangan distribusi 220/380V sehingga peralatannya adalah unit
trafo( 3 phase ).

Gambar Transformator distribusi

Komponen Pendukung Transformator Distribusi

10
1. Tap Changer

Tap changer adalah alat perubah perbandingan transformasi untuk


mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari tegangan
jaringan /primer yang berubah-ubah. Tap changer yang hanya bisa beroperasi untuk
memindahkan tap transformator dalam keadaan transformator tidak berbeban disebut
“Off Load Tap Changer” dan hanya dapat dioperasikan manual. Tap changer yang
dapat beroperasi untuk memindahkan tap transformator, dalam keadaan transformator
berbeban disebut “On Load Tap Changer” dan dapat dioperasikan secara manual atau
otomatis. Untuk memenuhi kualitas tegangan pelayanan sesuai kebutuhan konsumen
(PLN Distribusi), tegangan keluaran (sekunder) transformator harus dapat dirubah
sesuai keinginan. Untuk memenuhi hal tersebut, maka pada salah satu atau pada
kedua sisi belitan transformator dibuat tap (penyadap) untuk merubah perbandingan
transformasi (rasio) trafo.

Ada dua cara kerja tap changer:

1. Mengubah tap dalam keadaan trafo tanpa beban.

2. Mengubah tap dalam keadaan trafo berbeban (On Load Tap

Changer / OLTC)

Transformator yang terpasang di gardu induk pada umumnya menggunakan


tap changer yang dapat dioperasikan dalam keadaan trafo berbeban dan dipasang di
sisi primer. Sedangkan transformator penaik tegangan di pembangkit atau pada trafo
kapasitas kecil, umumnya menggunakan tap changer yang dioperasikan hanya pada
saat trafo tenaga tanpa beban.

OLTC terdiri dari :

1. Selector Switch,

11
2. diverter switch, dan

3. transisi resistor.

Untuk mengisolasi dari bodi trafo (tanah) dan meredam panas pada saat
proses perpindahan tap, maka OLTC direndam di dalam minyak isolasi yang biasanya
terpisah dengan minyak isolasi utama trafo (ada beberapa trafo yang
compartemennya menjadi satu dengan main tank). Karena pada proses perpindahan
hubungan tap di dalam minyak terjadi fenomena elektris, mekanis, kimia dan panas,
maka minyak isolasi OLTC kualitasnya akan cepat menurun. tergantung dari jumlah
kerjanya dan adanya kelainan di dalam OLTC.

2. Alat pernapasan (Dehydrating Breather)

Karena pengaruh naik turunnya beban transformator maupun suhu udara luar,
maka suhu minyak pun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu
minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak
keluar dari tangki, sebaliknya apabila suhu minyak turun, minyak menyusut maka
udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan
transformator.

3. Media pendingin :

Minyak trafo harus memenuhi syarat diantaranya. :

a. ketahanan isolasi ( >10kV/mm )

b. Berat jenis harus kecil

c. Viskositas Rendah

d. Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yg dapat membahayakan

BAB IV

12
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Sistem Distribusi Primer

Pada jaringan distribusi primer ada beberapa bentuk struktur dari sistem
bentuk struktur dari sistem. Bentuk-bentuk dari jaringan distribusi primer ini
tergantung dari jenis lokasi akan di pasang dan sesuai dengan kebutuhan. Dalam
pemilihan bentuk jaringan distribusi ada beberapa faktor yang perlu di
pertimbangkan, yaitu jenis beban ( beban domestic, beban komersial atau beban
industri), daerah (kota atau desa), kepadatan beban, faktor keindahan dan keamanan.

2. Transormator Distribusi

Trafo Distribusi adalah merupakan suatu komponen yang sangat penting


dalam penyaluran tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen. Kerusakan pada
Trafo Distribusi menyebabkan kontiniutas pelayanan terhadap konsumen akan
terganggu (terjadi pemutusan aliran listrik atau pemadaman). Pemadaman merupakan
suatu kerugian yang menyebabkan biaya-biaya pembangkitan akan meningkat
tergantung harga KWH yang tidak terjual. Pemilihan rating Trafo Distribusi yang
tidak sesuai dengan kebutuhan beban akan menyebabkan efisiensi menjadi kecil,
begitu juga penempatan lokasi Trafo Distribusi yang tidak cocok mempengaruhi drop
tegangan ujung pada konsumen atau jatuhnya/turunnya tegangan ujung
saluran/konsumen.

3. Komponen Pendukung Transformator Distribusi

13
Komponen pendukung transformator distribusi antara lain :

a. Tap Changer
b. Alat pernapasan (Dehydrating Breather)
c. Media Pendingin seperti Minyak Trafo

14
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/9146210/saluran_distribusi

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=74340

http://www.academia.edu/8678298/trafo_distribusi_pada_jaringan_tegangan_
menengah_20kv_di_pt_plnpersero_upj_semarang_selatan

15

Anda mungkin juga menyukai