Anda di halaman 1dari 5

SINERGI Vol.20, No.

3, Oktober 2016: 239-243


DOAJ:doaj.org/toc/2460-1217
DOI:doi.org/10.22441/sinergi.2016.3.010

PENGARUH MASSA JENIS PARTIKEL DAN KETINGGIAN PARTIKEL


TERHADAP FENOMENA FLUIDISASI DALAM FLUIDIZED BED
DENGAN MENGGUNAKAN CFD
Rosyida Permatasari, Feliks Handrianus, Christina Eni
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa 1, Jakarta, Indonesia
Email: prosyida@gmail.com feliks.han@gmail.com enimesin@gmail.com

Abstrak -- Kecepatan minimum dan tekanan statis partikel merupakan fenomena yang penting dalam
desain fluidized bed. Fenomena-fenomena tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor dalam fluidized
bed, diantaranya massa jenis dan tinggi partikel di dalam fluidized bed. Penelitian ini menggunakan
beberapa massa jenis partikel dan rasio ketinggian partikel terhadap diameter fluidized bed (H/D)
dengan menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Partikel yang digunakan adalah partikel
3 3
jenis Geldart B yaitu glass beads (ρ=2600 kg/m ), ground walnut shell (ρ=1200 kg/m ) dan ground
3
corncob (ρ=800 kg/m ), sedangkan rasio ketinggian partikel yang digunakan yaitu 0,5; 1; 1.5; 2 dan
2,5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa massa jenis partikel berbanding lurus dengan kecepatan
minimum fluidisasi dan ketinggian partikel tidak mempengaruhi kecepatan minimum fluidisasi.

Kata kunci: Fluidisasi, kecepatan minimum, massa jenis partikel, ketinggian partikel, CFD

Abstract -- Minimum velocity and static pressure of the particles are important phenomenon in the
design of fluidized bed. This phenomenon is influenced by many factors including particle density and
particle height in the fluidized bed. This research uses different particle density and the ratio of the
height of the particle and bed diameter of fluidized bed (H / D) using Computational Fluid Dynamics
(CFD). The particles used are particles with a kind of Geldart B are glass beads (ρ = 2600 kg / m3),
ground walnut shell (ρ = 1200 kg / m3) and ground corncob (ρ = 800 kg / m3), while the ratio of height
of the particles used 0.5; 1; 1.5; 2 and 2.5. . The results showed that the density of the particle is
proportional to the minimum fluidization velocity but H/D ratios do not affect the minimum velocity of
fluidization.

Keywords: Fluidization, minimum velocity, particle density, particle height, CFD

PENDAHULUAN tertentu, salah satunya yaitu fluidized bed


Penggunaan dari fluidized bed banyak (Tripathy et. al., 2016).
ditemukan pada berbagai aplikasi industri Pemodelan CFD yang digunakan pada
termasuk industri mineral, kimia, minyak tanah, penelitian ini yaitu Eulerian-Eulerian. Pemodelan
dan farmasi. Tetapi pengetahuan akan fenomena Eulerian-Eulerian biasanya diaplikasikan ke
yang terjadi di dalam fluidized bed masih belum pemodelan CFD pada sistem multifasa. Model
sepenuhnya dipahami (Escudero dan Heindel, Eulerian-Eulerian disebut juga dengan model
2011). Hasil yang optimal dari fluidized bed aliran granular. Granular Flow Models (GFM)
bergantung kepada parameter-parameter berbasis rangkaian kesatuan dan lebih sesuai
tertentu dari fluidized bed (Escudero dan Heindel, untuk simulasi besar dan kompleks pada reaktor
2011). Diantaranya kecepatan minimum fluidisasi fluidized bed yang terdiri dari jutaan solid partikel.
dari fluidized bed serta tekanan dari fluidized Penelitian David Escudero dan Theodore
bed. Pada penelitian ini, akan ditunjukkan J. Heindel menyatakan bahwa kecepatan
pengaruh dari massa jenis partikel serta minimum fluidisasi didapatkan dari tinggi bed
ketinggian partikel di dalam bed terhadap untuk tiga jenis partikel yang diuji (glass beads,
kecepatan minimum fluidisasi. ground walnut shell, dan ground corncob) dan
Computational Fluid Dynamic (CFD) glass beads, ground walnut shell dan ground
merupakan salah satu metode rekayasa yang corncob memiliki massa jenis yang berbeda dan
digunakan untuk mengetahui parameter- massa jenis tersebut berbanding lurus dengan
parameter pada fluidized bed. CFD secara kecepatan minimum fludisasi. Pada percobaan
numerik membantu penggunanya untuk ini glass beads yang memiliki massa jenis
mengamati penggerakan fluida pada suatu ruang tertinggi memiliki kecepatan minimum tertinggi di

Rosyida Permatasari, Pengaruh Massa Jenis Partikel 239


SINERGI Vol. 20, No. 3, Oktober 2016: 239-243

antara yang lainnya (Escudero dan Heindel,


2011).
Penelitian D. Geldart pada jurnal yang
berjudul “The Effect of Particle Size and Size
Distribution on the Behaviour of Gas-Fluidized
beds” menyatakan bahwa untuk partikel
berukuran diameter 40µm<d<500µm dan massa
jenis 1,4g/cm3<ρ<4g/cm3, ukuran bubble
(gelembung) bergantung kepada ukuran partikel
dan distribusi ukuran partikel dan ukuran bubble
(gelembung) pada chamber bergantung pada
jarak antara distributor udara (Geldart, 1972).
Kecepatan minimum fluidisasi (V0) adalah
kecepatan superfisial fluida minimum dimana
fluidisasi mulai terjadi (Satrio, 2008). Kecepatan
minimum fluidisasi dapat dihitung dari persamaan
untuk partikel bulat yaitu (Gidaspow, 1994):

(1)
Gambar 1. Geometri Fluidized Bed

Tabel 2 memperlihatkan parameter-parameter


(2) yang digunakan dalam simulasi CFD (Cloete et.
al., 2014).

Tabel 2. Parameter Penelitian


METODOLOGI PENELITIAN Simbol Deskripsi Nilai Keterangan
Penelitian ini menggunakan ANSYS g Massa jenis 1.255 Pada kondisi
FLUENT sebagai software untuk menganalisa gas kg/m3 udara ambient
dinamika fluida dan GAMBIT sebagai software ds Diameter 500-600 Tiga ukuran
untuk membangun geometri dari fluidized bed. partikel m partikel
ess Koefisien 0.9 Nilai tetapan
Dimensi dari fluidized bed yang digunakan, restitusi
sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1, εs,max Fraksi volum 0.61 Syamlal et al.
memiliki tinggi chamber 2 m, diameter chamber padatan
sebesar 164 mm, tinggi distributor udara 10 cm, maksimum
 Sudut 250 Johnson dan
diameter distributor udara 50 mm dan besar gesekan Jackson
pori distributor udara 5 mm berjumlah 30 buah internal
dengan masing-masing 6 buah pori pada setiap Dt Diameter 164 mm Nilai tetapan
baris. chamber
H1 Tinggi 2000 mm Nilai tetapan
Partikel yang digunakan berjenis geldart B chamber
diperlihatkan pada Tabel 1, yaitu glass beads, H0 Tinggi awal 82, 164, Nilai tetapan
ground walnut shell dan ground corncob dengan partikel pada 246, 328,
massa jenis masing-masing 2600, 1200 dan 800 bed 410 mm
3 Ug Kecepatan 1 m/s
kg/m secara berurutan (Escudero dan Heindel, awal gas
2011), sedangkan ketinggian partikel yaitu Kondisi batas Kecepatan
dengan menggunakan rasio antara ketinggian masuk
partikel terhadap diameter sebesar H/D 0.5, 1, Kondisi batas Aliran
keluar keluar
1.5, 2, dan 2.5 dari dasar bed. Ukuran diameter ∆t Langkah 0.01 s Ditentukan
partikel yang akan digunakan sama yaitu 500 waktu
µm. Maksimal 20 Ditentukan
perulangan
Kriteria 10-3 Ditentukan
Tabel 1. Partikel Fluidized Bed konvergensi
Massa jenis
Jenis partikel Tipe partikel
partikel (kg/m3)
Glass beads Geldart B 2600 DISKUSI DAN ANALISA
Ground walnut Geldart B 1200 Massa jenis partikel merupakan salah satu
shell faktor yang berpengaruh dalam fluidisasi.
Ground corncob Geldart B 800 Penelitian ini menggunakan tiga buah partikel
sebagai variabel untuk menentukan pengaruh

240 Rosyida Permatasari, Pengaruh Masa Jenis Partikel


ISSN: 1410-2331

dari massa jenis pada fluidized bed yaitu glass detik ke-3, partikel partikel glass beads sudah
beads, ground walnut shell, dan ground corncob. terekspansi ke atas. Fenomena pada detik ke-3
Kecepatan minimum fluidisasi tercapai ini disebut dengan fenomena incipient fluidization
ketika tekanan dari fluidized bed cenderung dimana keadaan tersebut tercapai kecepatan
stabil. Puncak titik dari tekanan yang labil menuju minimum fluidisasi.
ke stabil dikatakan sebagai kecepatan minimum
fluidisasi (Gidaspow, 1994). Persamaan teoritis Tabel 3. Kecepatan Minimum Fluidisasi
dari hubungan massa jenis dengan kecepatan Umf
Umf Umf
minimum fluidisasi dapat dilihat pada Persamaan Material H/D (cm/s) (cm/s)
(m/s)
df* dj*
(1).
0.5 0.372256 37.2256 22.5
Pada Tabel 3, ground corncob sebagai
1 0.3767 37.67 21.3
partikel yang memiliki massa jenis terkecil selalu Glass
1.5 0.356 35.6 20.7
memiliki kecepatan minimum fluidisasi yang beads
2 0.408 40.8 23.8
terendah dibandingkan partikel lainnya yang
2.5 0.462801 46.2801 22
bermassa jenis lebih besar. Sedangkan glass
0.5 0.3315 33.15 20.6
beads yang memiliki massa jenis terbesar
1 0.348378 36.6852 19.2
diantara lainnya memiliki kecepatan minimum Ground
1.5 0.329905 32.9905 20.1
fluidisasi terbesar diantara yang lainnya. Hal ini walnut shell
2 0.3735 37.35 19.9
menunjukkan bahwa massa jenis dari partikel 2.5 0.376393 37.6393 20.1
berbanding lurus terhadap kecepatan minimum
0.5 0.316837 31.6837 14
fluidisasi (Umf). Pernyataan ini serupa dengan
1 0.366852 34.8378 14.7
persamaan yang dikemukakan oleh Sabri Ergun Ground
1.5 0.265804 26.5804 13.9
(Gidaspow, 1994) pada Persamaan (2). Hasil corncob
2 0.309529 30.9529 13.8
pada Tabel 1 yang dituangkan pada Gambar 2 2.5 0.251415 25.1415 14.4
terlihat bahwa rasio ketinggian partikel dengan
diameter fluidized bed (H/D) tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan Sedangkan pada Gambar 4 fenomena
minimum fluidisasi. incipient fluidization tercapai pada detik ke-4,
Gambar 3 sampai dengan 5 menunjukkan dimana sudah ada partikel dari ground walnut
kondisi dari fluidized bed pada detik 1-5 dengan shell yang sudah terekspansi ke atas. Pada detik
time step sebesar 0,01s. Kondisi dari gambar ke-5 menunjukkan bahwa partikel sudah
dipisahkan dan dibedakan berdasarkan fraksi terekspansi ke atas dengan baik.
volum dari masing-masing partikel. Sampel Sedangkan pada Gambar 5, pada detik ke-
gambar diambil pada ketinggian partikel 164mm. 3 dan ke-4 partikel ground corncob belum
Glass beads pada Gambar 3 yang memiliki terfluidisasi. Barulah pada detik ke-5 partikel baru
massa jenis terbesar menunjukkan bahwa pada mulai sedikit terekspansi ke atas atau mencapai
kecepatan minimum fluidisasinya.

Gambar 2. Fungsi Ketinggian Partikel terhadap Kecepatan Minimum Fluidisasi

Rosyida Permatasari, Pengaruh Massa Jenis Partikel 241


SINERGI Vol. 20, No. 3, Oktober 2016: 239-243

Dari analisa Gambar 3 sampai dengan partikel lainnya yang memiliki massa jenis
Gambar 5 yang memiliki massa jenis yang diatasnya.
berbeda-beda pada setiap partikel fluidized bed, Hal ini berkaitan dengan kecepatan
glass beads pada Gambar 3 yang memiliki minimum fluidisasi dari partikel terhadap massa
3
massa jenis terbesar (ρ=2600 kg/m ) merupakan jenis, dimana partikel dengan massa jenis
partikel yang paling cepat terfluidisasi tertinggi yaitu glass beads memiliki kecepatan
dibandingkan dengan partikel lainnya. minimum fluidisasi tertinggi.
Berikutnya diikuti oleh ground walnut shell Sehingga partikel glass beads mempunyai
3
(ρ=1200 kg/m ) yang memiliki massa jenis waktu fluidisasi yang lebih singkat dibandingkan
diantara glass beads dan ground corncob. dengan yang lainnya. Waktu terlama oleh ground
3
Ground corncob (ρ=800 kg/m ) yang memiliki corncob disebabkan oleh kecepatan minimum
massa jenis terendah diantara lainnya, memiliki fluidisasinya yang kecil.
waktu fluidisasi yang paling panjang diantara

Gambar 3. Kontur Glass beads (1-5 detik)

Gambar 4. Kontur ground walnut (1-5 detik)

Gambar 5. Kontur ground corncob (1-5 detik)

242 Rosyida Permatasari, Pengaruh Masa Jenis Partikel


ISSN: 1410-2331

KESIMPULAN Hydrodynamic. Chemical Engineering


Hasil penelitian menunjukkan bahwa glass Science. 2011; 66: 3648-3655.
beads yang memiliki massa jenis yang besar http://dx.doi.org/j.ces.2011.04.036
memiliki kecepatan minimum fluidisasi terbesar Geldart, D. The Effect of Particle Size and Size
diantara yang lainnya. Ground corncob yang Distribution on the Behavior of Gas-Fluidized
memiliki massa jenis yang terendah memiliki beds. Powder Technology. 1972; 6 (4): 201-
kecepatan minimum fluidisasi terendah pada 215. http://dx.doi.org/10.1016/0032-
setiap ketinggian masing-masing. 5910(72)83014-6
Selain itu, glass beads yang memiliki Gidaspow, Dimitri. Multiphase Flow and
massa jenis partikel terbesar menunjukkan waktu Fluidization. Chicago: Academic Press Inc.
fluidisasi tercepat diantara lainnya diikuti oleh 1994.
ground walnut shell dan ground corncob secara Satrio, Agus M. Fluidisasi. Modul Operasi
berurutan. Laboratorium Teknik Kimia. Cilegon:
Universitas Sultan Ageng. 2008.
DAFTAR PUSTAKA Tripathy, A., Bagchi, S., Biswal, S.K. and Meikap,
Cloete, Schalk., Johansen, Stein Tore., Amini, B. C. Study of particle hydrodynamics and
Shahriar. Grid independence behaviour of misplacement in liquid-solid fluidized bed
fluidized bed reactor simulations using the separator. Chemical Engineering Research
Two Fluid Model: Effect of particle size. NTNU and Design. 2017; 117: 520-532.
Department of Energy and Process http://dx.doi.org/10.1016/j.cherd.2016.11.009
Technology, Trondheim, Norway. 2014.
Escudero, D., & J. Heindel, T. Bed Height and
Partikel Density Effects on Fluidized bed

Rosyida Permatasari, Pengaruh Massa Jenis Partikel 243

Anda mungkin juga menyukai