Tujuan : 1. Mengamati berbagai bentuk jaringan dasar 2. Mempelajari struktur jaringan yang membentuk organ akar, batang, dan daun 3. Mempelajari ikatan pembuluh pada akar, batang, dan daun 4. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu jaringan pada tumbuhan 5. Mengetahui cara kerja terhadap jaringan pada tumbuhan Hasil : Pembahasan : Jaringan parenkim tangkai daun bunga tasbih Pada tangkai daun bunga tasbih terlihat adanya jaringan parenkim yang tipis. Selain itu juga terlihat adanya rongga pada tangkai serta rongga antar sel. Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena dijumpai hampir di setiap tubuh tumbuhan. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan atas beberapa macam, antara lain: 1. Parenkim asimilasi, yaitu jaringan parenkim yang bertugas dalam proses fotosintesis. 2. Parenkim penimbun, yaitu jaringan parenkim yang bertugas sebagai tempat penyimpanan makanan. 3. Parenkim air, yaitu parenkim yang ditemui pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit) dan tumbuhan epifit. 4. Parenkim udara, yaitu parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. (biologi interaktif, 2007) Jaringan sklerenkim tempurung kelapa Pada pengamatan jaringan tempurung kelapa, kami melihat adanya sel batu/ sklereid. Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penunjang yang terdapat pada oragan tumbuhan dewasa. Sel sklerenkim memiliki dinding sel yang tebal, biasanya berlignin (memiliki zat kayu), dan protoplasmanya mati atau tidak aktif setelah dewasa. (diah aryulina , 2004) Sel sklerenkim dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu sel serat ( fiber) atau sklereid. Sel serat adalah sel-sel sklerenkim yang memanjang. Sklereid merupakan sel sklerenkim dengan bentuk tidak beraturan dengan dinding sekunder yang sangat tebal dan berlignin. Preparat akar jagung Berdasarkan hasil pengamatan, yang terlihat dari strukutr akar jagung cukup lengkap, yaitu adanya epidermis, korteks, endodermis, parenkim, kolenkim, skerenkim hingga jaringan pengangkut (xilem dan floem). Jaringan epidermis, yaitu jaringan paling luar yang menutup seluruh permukaan. Ciri-ciri epidermis: · Letak sel rapat · Selnya hidup · Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata. · Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda. · Dapat ditembus udara. · Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air. Korteks, terdiri atas beberapa lapis sel yang berdinding tipis serta susunannya tidak rapat (terdapat rongga) yang berfungsi untuk pertukaran gas. Endodermis merupakan batas terdalam lapisan korteks yang terdiri dari sel-sel endodermis. Jaringan pengangkut, yaitu berupa xilem dan floem tersusun selang-seling, karena jagung termasuk dalam tanaman monokotil. Jaringan penyokong (parenkim) jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri kokoh. Jaringan kolenkim yaitu jaringan penyokong yang tersiri atas sel-sel yang masih hidup dengan protoplasma yang aktif. Jaringan batang jagung Berdasarkan pengamatan, yang kami lihat adalah bentuk yang tidak beraturan serta floem yang dikelilingi oleh xylem. Selain itu juga terdapat jaringan epidermis. Kulit batang dan akar tersusun atas pembuluh-pembuluh tapis beserta sel-sel pengiringnya, jaringan penunjang yaitu serabut sklerenkim yang mati dan kolenkim yang masih hidup. Serta parenkim kulit untuk menyimpan makanan cadangan. Kayu akar dan batang tersusun atas jaringan pembuluh- pembuluh kayu yang berupa trakea dan trakeid sebagai jaringan penguat, serabut kayu sebagai penguat, dan parenkim kayu yang terdiri dari sel hidup untuk menyimpan cadangan makanan. Jaringan batang bunga mawar Berbeda dengan pengamatan jaringan pada batang jagung, pada batang bunga mawar selain epidermis,korteks, endodermis dan jaringan pengangkut (xilem dan floem). Pada batang bunga mawar juga terdapat kambium, korteks, serta empulur. Perbedaan ini dikarenakan, bunga mawar bukan merupakan tumbuhan monokotil melainkan dikotil. Endodermis menjadi batas antara korteks dan silinderpusat atau stele. Korteks sendiri terdapat di sebelah dalam epidermis.Empulur adalah sel parenkim, pada tumbuhan dikotil (batang berkayu), bagian empulur terletak di sisi dalam jaringan kayu dan merupakan pusat batang. Jaringan daun karet Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat adanya jaringan epidermis atas serta epidermis bawah (hipodermis), jaringan spons, jaringan tiang (palisade) serta jaringan pengangkut. Jaringan epidermis pada daun ini, terdapat dua bagian, atas dan bawah, epidermis bawah berfungsi untuk melindungi bagian bawah jaringan. Pada daun ini terlihat adanya jaringan tiang(palisade) dan bunga karang (spons). Jaringan tiang (palisade) merupakan jaringan yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Sedangkan jaringan bunga karang (spons) befungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral, sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis. Kesimpulan : Jaringan merupakan kumpulan dari sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang mengalami spesialisasi untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Jaringan yang ada pada tumbuhan diantaranya jaringan parenkim, palisade, epidermis, sklerenkim, kolenkim, bunga karang, stomata, endodermis dan sebagainya yang mempunyai fungsi masing-masing. Organ penting penyusun tumbuhan antara lain akar, batang, dan daun yang mempunyai peranan yang penting untuk kelangsungan hidup tumbuhan seperti untuk fotosinteis, cadangan makanan, penegakan tanaman, dan sebagainya. Tumbuhan dibagi menjadi dua kelas besar yaitu monokotil dan dikotil yang memiliki perbedaan yang mencolok dari bentuk akar, batang dan daun serta bunga yang ada pada tumbuhan, serta letak dan bentuk dari jaringan pengangkutnya. Setiap tumbuhan memiliki struktur anatomi tersendiri namun secara umum memiliki jaringan yang sama dengan tumbuhan lain. Daftar Pustaka : Setiowati, tetty dan deswaty furqonita.2007.Biologi interaktif.jakarta : Azka press Aryulina, diah, et.al.2004. Biology jilid 2. Jakarta : esis, erlangga http://setracrew.multiply.com/journal/item/12 sihombing, betsy. Et al., 2010. Panduan Praktikum Biologi Umum.Jakarta :Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta http://tetesilmu.blogspot.com/2009/05/jenis-jenis-jaringan-pada-tumbuhan.html 1. Jelaskan perbedaan antara akar dan batang pada penampang melintangnya? Jawab: Perbedaan penampang melintang antara akar dan batang (pada pengamatan penampang melintang tumbuhan monokotil , yaitu jagung) adalah adanya perisikel pada penampang melintang akar, sedangkan batang tidak. Perisikel atau perikambium merupakan lapisan terluar silinder pusat yang berperan dalam pembentukkan cadang akar. Sedangkan pada batang monokotil tidak ada kambium, oleh sebab itulah batang tumbuhan monokotil tidak membesar atau menebal sepertibatang tumbuhan dikotil. Pada penampang melintang akar juga terlihat jaringan pembuluh ( xilem dan floem ) yang berselang seling dan tersusun rapi, sedangkan pada penampang melintang batang jaringan pembuluhnya menyebar dan tidak ada kambium diantara xilem dan floem (kolateral tertutup). 2. Jika dilihat dari ikatan pembuluhnya, apa perbedaan batang monokotil dan dikotil ? Jawab: Batang monokotil Pada batang monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium Batang dikotil lkatan pembuluh pada batang dikotil disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler 3. Di jaringan manakah letak ikatan pembuluh pada daun karet ? Jawab: Jaringan pembuluh terletak pada jaringan spons. Jaringan pembuluh pada daun merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang. Ada dua jenis pembuluh yaitu: 1. Pembuluh kayu (xylem) Merupakan pembuluh yang berperan untuk mengangkut air dan mineral yang diserap akar dari tanah menuju daun. 2. Pembuluh tapis (floem) Merupakan pembuluh yang berperan untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Pada tumbuhan dikotil, terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis