Anda di halaman 1dari 7

JIM FKep Volume IV No.

1 2018

PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERAWAT


DALAM MELAKSANAKAN TRIAGE

KNOWLEDGE AND SKILL NURSING


IN IMPLEMENTING TRIAGE

Taufani Rizki1; Tri Nur Handayani2


1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
2
Bagian Keperawatan Medikal Bedah Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
e-mail: taufani.taan@gmail.com; trie_noer81@yahoo.com

ABSTRAK
Instalasi gawat darurat menerapkan triage untuk memberikan pelayanan pertama pada pasien
dengan ancaman kematian dan kecacatan secara sistematis. Penerapan triage di Indonesia dengan
presentase 68% sampai dengan 72% dari 1.722 rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran pengetahuan dan keterampilan perawat dalam melaksanakan triage di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis penelitian ini
descriptive eksploratif dengan desain penelitian cross sectional study. Dengan jumlah Responden
adalah 34 orang perawat yang bekerja di IGD. Kuesioner yang digunakan dalam bentuk skala
dichotomus berjumlah 10 peryataan untuk pengetahuan perawat triage, dan 10 item dalam bentuk
observasi untuk keterampilan perawat dalam melaksanakan triage. Analisa data menggunakan
metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan perawat dalam
melaksanakan triage pada kategori tinggi (100%), dan keterampilan perawat dalam melaksanakan
triage pada kategori Terampil (79.4%). Diharapkan kepada perawat agar dapat terus meningkatkan
kemampuan melakukan triage dengan mengikuti pelatihan dan mengasah terus keterampilan agar
semakin sesuai dengan standar oprasional yang telah ditetapkan.
Kata Kunci : Triage, Pengetahuan, Keterampilan, Perawat, IGD

ABSTRACT
Emergency installations apply triage to provide the first service in patients with systematic death and
disability threats. Implementation of triage in Indonesia with a percentage of 68% to 72% of 1,722
hospitals. This study aims to determine the description of knowledge and skills of nurses in carrying
out triage in Emergency Installation of General Hospital dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. This
research type is descriptive explorative with cross sectional study design study. With the number of
Respondents are 34 nurses who work in the ER. The questionnaires used in the form of dichotomous
scale amounted to 10 statements for nurse triage knowledge, and 10 items in the form of observations
for nurse skills in carrying out triage. Data analysis using descriptive statistics method. The results
showed that nurse knowledge in carrying out triage in high category (100%), and skill of nurses in
carrying out triage in Skilled category (79.4%). It is expected that nurses will continue to improve
their ability to perform triage by training and hone their skills to be more in line with established
operational standards.
Keywords : Triage, Knowledge, Skill, Nurse, ER

26
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah bagian integral dari dalam triase, sehingga dalam penanganan
suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan pasien bisa lebih optimal dan terarah.
fungsi menyediakan pelayanan paripurna Pelaksanaan triage harus memperhatikan
(komprehensif), penyembuhan penyakit prinsip triage yaitu memahami sistem
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) instalasi gawat darurat menggunakan sumber
kepada masyarakat. Rumah sakit juga daya untuk mempertahankan standar
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga pelayanan yang memadai. Triage
kesehatan dan pusat penelitian medik mengutamakan perawatan pasien berdasarkan
(Boswick, 2014). Berdasarkan undang- gejala dan kegawatannya yang harus
undang No. 44 Tahun 2009, rumah sakit dilaksanakan secara cepat dan tepat, petugas
adalah institusi pelayanan kesehatan yang triage harus memahami tentang klasifikasi
menyelenggarakan pelayanan kesehatan triage.
perorangan secara paripurna dengan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat Farokhnia dan Gorransson (2011) mengenai
jalan, dan gawat darurat. Instalasi gawat “Swedish emergency department triage and
darurat adalah unit pelayanan rumah sakit interventions for improved patient flows: a
yang memberikan pelayanan pertama pada national update” melaporkan mengenai
pasien dengan ancaman kematian dan peningkatan penerapan kualitas triage pada
kecacatan secara terpadu dengan melibatkan emergency department di Sweden dari tahun
berbagai multidisiplin. IGD mempunyai 2009 (73%) ke tahun 2010 (97%) (Farokhnia
tujuan agar tercapai pelayanan kesehatan yang and Garransson, 2011). Penerapan triage di
optimal pada pasien secara cepat dan tepat Indonesia dengan presentase 68% sampai
serta terpadu dalam penanganan tingkat dengan 72% dari 1.722 rumah sakit yang ada
kegawatdaruratan sehingga mampu mencegah di Indonesia. Data yang didapat pada tahun
resiko kecacatan dan kematian (to save life 2005 sampai 2011 mengalami peningkatan
and limb)dengan respon time selama 5 menit yang signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini
dan waktu definitif kurang dari 2 jam disebabkan karena sudah banyak perawat
(Misrawati dkk, 2013). Selain itu IGD rumah yang diikutkan dalam pelatihan penanganan
sakit juga merupakan salah satu tempat kegawat daruratan berdasarkan sistem triage
melakukan tindakan berdasarkan triage (Riskesdas, 2010).
terhadap pasien (Musliha, 2010). Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin
Menurut Hosnaniah (2014,p.3), triage Banda Aceh sebagai rumah sakit yang
merupakan salah satu ketrampilan terakreditasi KARS (Komisi Akreditasi
keperawatan yang harus dimiliki oleh perawat Rumah Sakit) dengan pencapaian paripurna,
unit gawat darurat dan hal ini membedakan dimana sudah mempunyai sistim triage PAC
antara perawat unit gawat darurat dengan (Patient Acuty Category). IGD Rumah Sakit
perawat unit khusus lainnya. Pengetahuan dan dr.Zainoel Abidin Aceh didapatkan bahwa
keterampilan perawat sangat dibutuhkan, tahun 2017 jumlah perawat di IGD sebanyak
terutama dalam pengambilan keputusan klinis 56 orang dan dokter sebanyak 20 orang,
dimana keterampilan penting bagi perawat sedangkan jumlah petugas yang melakukan
dalam penilaian awal, perawat harus mampu triage sebanyak 34 orang perawat dan 16
memprioritaskan perawatan pasien atas dasar orang dokter. Namun dalam pelaksanaan
pengambilan keputusan yang tepat, untuk triage oleh staf IGD belum ada evaluasi
mendukung hal tersebut diperlukan khusus tentang kesesuaian pelaksanaan triage
pengetahuan dan keterampilan khusus dalam berdasarkan SOP (standar operasional
hal pemisahan jenis dan kegawatan pasien prosedur) yang berlaku. Triage sangat

27
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

dibutuhkan oleh pasien yang pertama kali manusia, menghormati privasi dan
datang ke IGD, triage dibutuhkan sebagai kerahasiaan subjek penelitian, keadilan dan
identifikasi awal terhadap tingkat kegawatan inklusivitas/keterbukaan, memperhitungkan
pasien guna mendapatkan prioritas manfaat dan kerugian yang ditimbulkan.
penanganan. Analisa data menggunakan analisa univariat
untuk melihat distribusi frekuensi dari setiap
METODE variabel.
Penelitian ini dengan desain deskriptif
eksploratif, penelitian ini telah dilaksanakan HASIL
pada 31 Juli - 4 Agustus 2017 di Instalasi Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum dr. dilakukan terhadap 34 responden, didapakan
Zainoel Abidin Banda Aceh. Sampel dalam hasil sebagai berikut:
penelitian ini adalah 34 responden dengan Tabel 1. Karakteristik Responden
teknik total sampling.
No Data Demografi f %
Pengumpulan data dilakukan dengan 1. Jenis kelamin
membagikan kuesioner yang terdiri dari dua Laki-laki 23 67,65
Perempuan 11 32.35
bagian, yaitu data demografi dan kuesioner
2. Pendidikan
Pengetahuan Perawat dalam melaksanakan Terakhir
triage terdiri dari 10 pernyataan D-III 23 67.65
menggunakan skala dichotomus. Untuk S-1 + Ners 11 32.35
pengumpulan data keterampilan perawat 3. Jenis Pelatihan
dalam melaksankan triage mengunakan BTCLS 19 55.9
lembar Observasi. Data diolah dengan PPGD 2 5.9
PPGD+BTCLS 13 38.22
langkah-langkah: editing,coding, transferring,
Berdasarkan tabel. 1. dapat disimpulkan
dan tabulating.
bahwa distribusi Frekuensi pendidikan
Penelitian dilakukan setelah
terakhir tertinggi responden adalah DIII
mendapatkan surat lulus uji etik dari Komite
sebanyak 23 orang (67.65%). Frekuensi jenis
Etik Fakultas Keperawatan Universitas Syiah
kelamin tertinggi responden adalah Laki-laki
Kuala dengan kode penelitian 111106100717
sebanyak 23 orang (67,65%). Frekuensi
yang bertujuan untuk melindungi dan
pelatihan yang pernah diikuti oleh responden
menjamin kerahasiaan responden. Peneliti
adalah BTCLS sebanyak 19 orang ( 55,9)
dalam penelitian ini menekankan beberapa
etika yaitu: menghormati harkat dan martabat

Tabel 2. Usia dan Masa Kerja

95% convidence interval


Mean Median Modus SD Min Max
lower Upper

Usia 30.53 29.00 29 4.12 26 42 29.09 31.97

Masa
4.59 4.00 1 2.97 1 12 3.55 5.63
Kerja

28
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

Berdasarkan tabel. 2. Hasil analisa bahwa, rata- yaitu 34 responden (100%). Dalam hal ini
rata usia Perawat adalah 30,53 tahun(95% responden mengetahui point-point pertanyaan
convidence interval: 29,09-31,97), Median 29,00 dalam kuisioner, sudah paham dan mengerti
tahun, standar deviasi 4,12 tahun, usia termuda bahwa dalam triage perawat harus mampu
26 tahun dan usia tertua 42 tahun. Estimasi memprioritaskan perawatan medis berdasarkan
interval di yakini bahwa rata usia perawat antara tinggkat kedaruratannya.
29.09 tahun. sampai 31,97 tahun. Dan rata-rata Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
masa kerja perawat adalah 4,59 tahun (95% hasil, sebagian besar responden (perawat)
convidence interval: 3,55-5.63), Median 4,00 memiliki latar belakang pendidikan sebagai
tahun, standar deviasi 2,97 tahun, masa kerja berikut, DIII keperawatan sebanyak 23 perawat (
termuda 1 tahun dan masa kerja tertua 12 tahun. 67,65 % ) dan S1+Ners sebanyak 11 perawat
Estimasi interval di yakini bahwa rata-rata masa (32,35%). Menurut Notoatmodjo (2010),
kerja perawat antara 3,55 tahun sampai 5,63 pengetahuan atau kognitif merupakan domain
tahun. yang sanggat penting untuk terbentuknya
Tabel 3. Gambaran pengetahuan perawat dalam tindakan seseorang (over behavior).
melaksanakan triage Perawat triage dituntut mempunyai
pengalaman dan pengetahuan yang memadai
No Pengetahuan f % karena harus tampil dalam pengkajian serta
harus mampu mengatasi situasi yang komplek
1. Tinggi 34 100 dan penuh tekanan sehingga memerlukan
2. Rendah 0 0
kematangan professional untuk mentoleransi
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa
stress yang terjadi dalam mengambil keputusan
gambaran pengetahuan perawat dalam
terkait dengan kondisi akut pasien dan
melaksanakan triage di instalasi gawat darurat
menghadapi keluarga pasien. Kemampuan
rumah sakit umum dr. Zainoel Abidin Banda
perawat melakukan triase merupakan salah satu
Aceh dengan kategori tinggi yaitu 34 responden
unsur dalam keberhasilan pertolongan pada saat
(100%).
klien yang mengalami gawat darurat. Menurut
Tabel 4. Gambaran Keterampilan perawat
Permenkes No. HK.02.02/menkes/148/I/2010,
dalam melaksanakan triage
tentang izin praktek dan penyelenggaraan
No Keterampilan f %
praktek perawat mengatakan bahwa perawat
1. Terampil 27 79.42 IGD dapat melaksanakan praktek keperawatan
2. Tidak Terampil 7 20.58 mulai dari triase, primary survey, secondary
Berdasarkan tabel 3. menunjukkan bahwa survey, tindakan definitif, dan transpotasi
gambaran keterampilan perawat dalam pasien.Seperti yang disampaikan Margareths
melaksanakan triage di instalasi gawat darurat (2013) triase dilakukan oleh perawat yang
rumah sakit umum dr. Zainoel Abidin Banda profesional (RN) yang sudah terlatih dalam
Aceh dengan kategori Terampil yaitu 27 prinsip triase, pengalaman bekerja di bagian
responden (79.42%). IGD, dan memiliki kualisifikasi menunjukkan
Gambaran Pengetahuan Perawat dalam kompetensi kegawat daruratan, Sertifikasi
Melaksanakan Triage Berdasarkan tabel 3 ATLS, ACLS, PALS, ENPC, Lulus Trauma
menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan Nurse Core Currikulum (TNCC).
perawat dalam melaksanakan triage di instalasi Hasil penelitan yang dilaksanakan oleh
gawat darurat rumah sakit umum dr. Zainoel Miranda, 2012 berjudul Gambaran pengetahuan
Abidin Banda Aceh dengan kategori tinggi perawat dalam melaksanakan triage di IGD

29
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

Rumah Sakit Pringadi medan Tahun (2012), Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
menyatakan bahwa pengetahuan perawat dalam bahwa pelatihan yang pernah diikuti perawat
melaksanakan triage di IGD sangat baik dimana, sebagai berikut, PPGD + BTCLS 13 perawat
setiap perawat wajib mengikuti pelatihan tentang (38,22%), dan BTCLS 19 perawat (55,9%).
triase yang di sediakan Rumah sakit. Pelatihan memberikan pegawai baru atau yang
Hasil penelitian yang di laksanakan oleh ada sekarang keterampilan yang mereka
Juiperdo (2014), yang berjudul Gambaran butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. Ada
pengetahuan perawat pelaksana dalam beberapa manfaat yang diperoleh dengan adanya
penanganan pasien gawat darurat di ruangan pendidikan dan pelatihan yaitu, membantu
IGDM BLU RSUP Prof. Dr . R.D Kandou individu untuk membuat keputusan dan
Manado menunjukkan bahwa dari 31 responden pemecahan masalah secara lebih baik,
(berjumlah 32 orang, yang terdiri dari 1 Kepala internalisasi dan oprasionalisasi motivasi kerja,
ruangan dan 31 perawat pelaksana yang diteliti prestasi tanggung jawab, dan kemajuan.
dengan kriteria Perawat yang telah mengikuti Mempertinggi rasa percaya diri dan
BTCLS). didapatkan pengetahuan responden pengembangan diri agar termotivasi untuk
dalam penanganan pasien gawat darurat dalam mengurangi rasa takut dalam menghadapi tugas-
kategori cukup yakni sebanyak 19 responden tugas baru ( Rica, 2016 ).
(61,3%), baik sebanyak 9 responden (29%), dan Keterampilan merupakan kemampuan
kurang sebanyak 3 responden (9,7%) . Jumlah seseorang menerapkan pengetahuan kedalam
perawat yang ada di ruangan IGDM berjumlah bentuk tindakan. Di Instalasi Gawat Darurat
berjumlah 32 orang, yang terdiri dari 1 Kepala (IGD) pengetahuan dan keterampilan perawat
ruangan dan 31 perawat pelaksana, sangat dibutuhkan, terutama dalam pengambilan
Hasil penelitian diatas berkesinambungan keputusan klinis dimana keterampilan penting
dengan hasil penelitian penulis. Hasil penelitian bagi perawat dalam penilaian awal, perawat
menunjukan bahwa pengetahuan perawat dalam harus mampu memprioritaskan perawatan pasien
melaksanakan triage Tinggi. Hal ini disebabkan atas dasar pengambilan keputusan yang tepat,
karena rata-rata perawat yang bekerja di IGD untuk mendukung hal tersebut diperlukan
Rumah sakit Umum Dr Zainoel Abidin Banda pengetahuan dan keterampilan khusus dalam hal
Aceh memiliki pengalaman pelatihan BTCLS pemisahan jenis dan kegawatan pasien dalam
(55.9 %), PPGD (5.9%), dan BTCLS + PPGD triase, sehingga dalam penanganan pasien bisa
sebanyak (38.22%). Hal ini juga lebih optimal dan terarah. Pemisahan yang
berkesinambungan dengan status rumah sakit dimaksud disebut triage (Oman, Koziol-Mclain,
yang sudah terakreditasi Paripurna Bintang 5. & Scheetz, 2012).
Dan juga sebagai rumah sakit pendidikan Kurrachman (2003) bahwa kemampuan
dimana setiap perawat yang bekerja di tuntut seseorang menerapkan pengetahuan kedalam
memiliki pengetahuan yang baik. bentuk tindakan, dimana perawat harus memiliki
Gambaran Keterampilan Perawat dalam keterampilan baik dalam komunikasi efektif,
Melaksanakan Triage. Berdasarkan tabel 4 objektivitas dan kemampuan membuat
menunjukkan bahwa gambaran keterampilan keputusan klinis secara cepat dan tepat agar
perawat dalam melaksanakan triage di instalasi perawatan setiap pasien menjadi maksimal. Hal
gawat darurat rumah sakit umum dr. Zainoel ini penting jika tingkat pengetahuan dan
Abidin Banda Aceh dengan kategori Sesuia keterampilan perawat tersebut baik, maka akan
yaitu 27 responden (79.42%). memberikan kepuasan kepada pasien. Berkaitan
dengan itu, pengetahuan dan keterampilan

30
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

perawat sangat penting didalamnya karena menunjukan bahwa keterampilan perawat dalam
perawat merupakan ujung tombak utama dalam melaksanakan triase sesuia dengan protap yang
sebuah pelayanan. di tetapkan oleh rumah sakit. Hal ini disebabkan
Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh karena kemampuan seorang perawat
Akhmad (2016), yang berjudul gambaran menerapkan pengetahuan kedalam bentuk
pengetahuan dan penerapan triage oleh perawat tindakan. Hal ini juga didukung oleh
di Instalasi gawat darurat Rumah Sakit Umum pengalaman kerja perawat dan lama kerja
dr. Soedirman Kebumen. Menunjukkan bahwa ( perawat di IGD rata-rata lebih dari 3 tahun.
88.0 %) perawat masuk katagori baik dalam
penerapan triage. Hal ini disebabkan karena KESIMPULAN
setiap 1 tahun sekali perawat selalu Berdasarkan hasil penelitian yang telah
mendapatkan pelatihan dan perawat yang penulis laksanakan dari tanggal 31 Juli sampai
sanggat kompeten serta berpengalaman. dengan 4 Agustus 2017 terhadap 34 responden.
Virgilio (2003), menunjukkan bahwa Gambaran Pengetahuan Perawat dalam
dengan pelatihan dapat meningkatkan Melaksanakan Triage di Instalasi Gawat Darurat
keterampilan petugas kesehatan dalam Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda
melaksanakan tugasnya. Dalam ketrampilan Aceh dengan katagori Tinggi yaitu 34
anamnesa pasien perawat memfokuskan pada responden (100%). Dan Gambaran
keluhan utama pasien dimana mencakup uraian Keterampilan Perawat dalam Melaksanakan
tentang keluhan pasien, kapan masalah itu Triage di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
timbul, dan tindakan yang sudah dilakukan Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan
sebelum pasien datang ke UGD. Pertimbangan katagori Terampil yaitu 27 responden (79.42%).
lain dalam keterampilan pengambilan keputusan Di harapkan kepada pihak Rumah Sakit
di triase adalah setiap gejala yang cenderung khususnya perawat agar terus termotivasi dalam
berulang atau intensitasnya meningkat, setiap
menjalankan tugas dan untuk selalu bekerja atau
gejala yang disertai perubahan pasti lainnya, melaksanakan tugas dengan mengacu pada
kemunduran yang progresif, usia yang sangat Standar Oprasional yang telah di tetapkan. Bagi
muda atau sangat tua, awitan yang mendadak, peneliti di harapkan dapat menambah
pasien tidak dapat menjelaskan sumber masalah.
pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan
Hasil penelitian ini hampir sejalan dengan penelitian serta dapat di jadikan dasar dalam
hasil observasi yang dilakukan oleh (Rica, 2015) melakukan penelitian di masa yang akan datang.
peneliti selama 1 bulan, didapatkan hasil bahwa Diharapkan bagi responden selalu termotivasi
sebanyak 15 orang (100%) menunjukkan bahwa untuk terus menperdalam pengetahuan dan
perawat yang mendapatkan pelatihan BTCLS keterampilan dalam bidang keperawatan.
sebanyak 7 (53.3%) dan perawat yg mengikuti Diharapkan peneliti selanjutnya dapat
pelatihan PPGD 8 (46.7%). Hal ini mengembangkan desain penelitian yang
menunjukkan bahwa (86%) perawat yang
berbeda, serta dapat meneliti hubungan faktor
bertugas di IGD RSUD Dr. Pirngadi Medan ekspektasi, instrumentalis dalam melaksanakan
memiliki sikap dan keterampilan yang baik triase.
dalam menerapkan tindakan triage sesuai dengan
protap / ketentuan yang berlaku di IGD RSUD REFERENSI
Dr. Pirngadi Medan .
Hasil penelitian diatas berkesinambungan Akhmad, Zulmah dkk. (2016). Gambaran
dengan hasil penelitian penulis. Hasil penelitian pengetahuan dan penerapan triage oleh

31
JIM FKep Volume IV No. 1 2018

perawat di Instalasi gawat darurat Tindakan Triage Berdasarkan Prioritas,


Rumah Sakit Umum dr. Soedirman Jurnal Kesehatan 1(1);p.1-4.
Kebumen. Jurnal, Magister
Keperawatan, Universitas Brawijaya, Miranda Zuarna. (2012) Gambaran pengetahuan
2016. perawat dalam melaksanakan Triase di
IGD Rumah Sakit Pringadi medan,
Boswick, J.A,. (2014). Perawatan Gawat Medan. USU.
Darurat, Jakarta.; EGC.
Notoatmodjo, S. (2011). Pendidikan dan
Farokhnia, A & Gorransson, D (2011). Swedish Perilaku Kesehatan. Jakarta :Rikena
emergency department triage and Cipta.
interventions for improved patient flows:
Notoatmodjo, S (2007). Promosi Kesehatan dan
a national update”. Artikel.
Ilmu Prilaku. Jakarta :Rikena Cipta.
Hosnaniah J, (2014). Pelaksanaan Triage Di
Notoatmodjo, S (2010). Metodelogi Penelitian
Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Reksa
Kesehatan. Jakarta : Rikena Cipta.
Waluya Kota Mojokerto. Skripsi, p.1-6.
Universitas Gadjah Mada. Oman. K. S., Koziol-Mclain., J., &Scheetz., L. J.
(2012). Keperawatan Emergensi. Jakarta
Juiperdo A, (2014). Gambaran pengetahuan
; EGC.
perawat pelaksana dalam penanganan
pasien gawat darurat di ruangan IGDM Rica., M. (2016) Teori dan Pengukuran
BLU RSUP Prof. Dr . R.D Kandou Pengetahuan, Sikap, dan Prilaku
Manado. Skripsi, p.1-6. Stikes Manusia.Yogyakarta: Nuha Medika.
Muhammadiyah Manado.
Riskesdas (2010) Tentang Rumah Sakit.
Riskesdas.
Kurrachman, T. (2003). Pelatihan Pengetahuan
Dan Keterampilan Pada Perawat UGD di Virgilio, DG. (2003). Problem Based Learning
Magelang. dipublikasikan :Universitas for Training Health Care
Gadjah Mada. Managers.in Developing Countries,
Medical Education. Vol 3.
Margareths (2013) College of Emergency
Nursing Australia. Position Statement-
Triage and Australian Triage Scale.
Artikel.

Musliha. (2010). Keperawatan Gawat Darurat.


Yogyakarta ; Nuha Medika.

Misrawati, Karim D, Gurning Y. (2013).


Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan
Sikap Petugas Kesehatan IGD Terhadap

32

Anda mungkin juga menyukai