Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OM Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen dan Kepemimpinan dalam
Keperawatan yang berjudul “Manajemen Perencanaan Dalam Fasilitas” dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Dalam penyelesaian makalah ini ada beberapa kesulitan yang kami
temukan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan dan pengalaman kami, yang menyangkut
masalah teori dalam ilmu Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan. Untuk itu, pada
kesempatan yang berbahagia ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan anugerah-Nya kepada pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah ini dan semoga makalah ini dapat berguna untuk memberikan
kontribusi dalam mata kuliah Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan. Di samping
itu kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu,segala kritik dan saran yang
bersifat konstruktif kami terima dengan senang hati demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja, khususnya para mahasiswa serta seluruh
pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi perencanaan fasilitas dan sistem kerja
2. Mengetahui proses perencanaan fasilitas
3. Mengetahui penempatan fasilitas dan perencanaan fasilitas
4. Menetahui faktor penempatan fasilitas
5. Mengetahui metode penilaian lokasi dan sistem kerja
4
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara
efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya
(Muninjaya, 2004).Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja dengan melibatkan
anggota staf keperawatan untuk memberikan perawatan, pengobatan dan bantuan terhadap para
pasien (Gillies,2000). Sedangkan menurut Kemenkes (2001), manajemen pelayanan keperawatan
merupakan suatu proses perubahan atau transformasi dari pemanfaatan sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan fungsi perencanaan,
pengorganisasi, pengaturan ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan pengendalian mutu
keperawatan.
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi sumber-
sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan dan
obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan (Huber, 2000). Kelly & Heidental
(2004) menyatakan bahwa manajemen keperawatan dapat didefenisikan sebagai suatu proses
dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan untuk mencapai tujuan.
Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu perencanaan, pengorganisasian,
kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian (Marquis dan Huston, 2010). Swanburg (2000)
menyatakan bahwa manajemen keperawatan adalah kelompok dari perawat manajer
yang mengatur organisasi dan usaha keperawatan yang pada akhirnya manajemen
keperawatan menjadi proses dimana perawat manajer menjalankan profesi mereka.
Manajemen keperawatan memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana
serta mengelola kegiatan keperawatan.Suyanto (2009) menyatakan bahwa lingkup
manajemen keperawatan adalah manajemen pelayanan kesehatan dan
manajemen asuhan keperawatan.Manajemen juga merupakan suatu pendekatan yang
dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi.Manajemen
5
mencakup kegiatan POAC(planning, organizing, actuating, controlling) terhadap staf, sarana,
dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant danMassey, 1999 dalam Nursalam,
2007).
Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan setelah
perusahaan beroperasi, yaitu menentukan bagaimana suatu aset tetap perusahaan digunakan
secara baik untuk menunjang tujuan perusahaan. Perencanaan fasilitas dibagi atas dua bagian
yaitu perencanaan penempatan fasilitas dan perancangan.
Sistem kerja adalah serangkaian dari beberapa pekerjaan yang berbeda kemudian dipadukan
untuk menghasilkan suatu benda atau jasa yang menghasilkan nilai bagi pelanggan atau
keuntungan perusahaan/organisasi. Sistem kerja melibatkan banyak faktor manusia dan adanya
keterkaitan pola kerja manusia dengan alat atau mesin, faktor-faktor yang dikombinasikan antara
manusia dengan alat tersebut di buat suatu prosedur atau tahapan kerja yang sudah tetap dan
didokumentasikan sehingga menghasilkan suatu sistem kerja yang konsisten dan dapat
menghasilkan hasil yang berkualiatas. Contohnya :
a) Stabilitas : maksudnya bahwa sistem, tata, dan prosedur kerja itu harus
mengandung unsur tetap sehingga menjamin kelancaran dan kemantapan
kerja.
b) Fleksibilitas : artinya bahwa dalam pelaksanaanya tidak kaku tetapi harus
luwes yaitu masih memungkinkan diadakannya saling pergantian
tugas.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari :
a. Salah seorang tidak masuk atau kebetulan salah satu mesin macet, maka pekerjaan
harus tetap dapat terlaksana dan diselesaikan.
b. Intruksi ataupun suatu peraturan dari perusahaan ataupun kesatuan organisasi,
misalkan dalam ketepatan waktu hadir kerja, rapat, dll
c. Di dalam suatu pembuatan motor, jadi ada bagian yang mengerjakan, masang bodinya,
masang lampu-lampu dll, terus disatukan dan jadilah suatu produk.
6
2.2 Proses perencanaan fasilitas
Perencanaan fasilitas memerlukan suatu proses yang dilakukan secara sistematis untuk
memperoleh hasil yang baik. Hal ini juga mencakup perencanaan lokasi yang merupakan suatu
kegiatan strategis yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan
sehingga perusahaan atau pabrik dapat beroperasi dengan lancar, dengan biaya rendah, dan
memungkinkan perusahaan dimasa datang.
7
f. Fasilitas pengangkutan
g. Fasilitas perumahan, pendidikan, pembelajaran, dan telekomunikasi
h. Pelayanan kesehatan, keamanan, dan pencegahan kebakaran
i. Peraturan pemerintah setempat
j. Sikap masyarakat
k. Biaya dari tanah dan bangunan
l. Luas tempat parkir
m. Saluran pembuangan
n. Kemunginan perluasan
o. Lebar jalan
Selain beberapa faktor yang disebutkan diatas, perusahaan juga harus mempunyai
perencanaan tata letak yang mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat kerja,
dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi barang jadi. Secara
umum, tujuan dari penyusunan tata letak adalah untuk mencapai suatu sistem produksi yang
efisien dan efektif, melaui :
a. Pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal
b. Penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum
c. Aliran bahan dan produksi jadi yang lancar
d. Kebutuhan persediaan yang rendah
e. Pemakaian ruang yang efisien
f. Ruang gerak yang cukup untuk operasional maupun pemeliharaan
g. Biaya produksi dan investasi modal yang rendah
h. Fleksibilitas yang cukup untuk menghadapi perubahan
i. Keselamatan kerja yang tinggi
j. Suasana kerja yang baik
Dalam industry manufaktur, secara umum tata letak bisa dikelompokkan dalam 3 jenis :
a) Tata letak proses
8
Tata letak proses (proses layout) atau tata letak fungsional adalah penyusunan tata letak
dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam bagian
yang sama.
b) Tata letak produk
Tata letak produk (produk layout) dipilih apabila proses produksinya telah
distandarsasikan dan berproduksi dalam jumlah yang besar.
9
Pemilihan lokasi berdasarkan metode ini sering kali digunakan untuk memilih sebuah
lokasi yang dapat meminimalkan jarak atau biaya menuju fasilitas-fasilitas yan sudah
ada.
f. Metode transfortasi
Metode transfortasi merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang dapat
digunakan dalam memilih suatu lokasi perusahaan pada prinsipnya metode ini
mencari nilai optimal yang dapat diperoleh dengan memperhitungkan pemenuhan
permintaan dan penawaran dengan biaya transfortasi yang rendah.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan setelah
perusahaan beroperasi yaitu menentukan bagaimana suatu aset tetap perusahaan digunakan
secara baik untuk menunjang tujuan perusahaan. Sedangkan sistem kerja adalah serangkaian dari
beberapa pekerjaan yang berbeda kemudian dipadukan untuk menghasilkan suatu benda atau
jasa yang menghasilkan nilai bagi pelanggan atau keuntungan perusahaan/organisasi.
Fasilitas adalah sarana dan prasarana untuk melancarkan atau mempermudah pelaksanaan
suatu pekerjaan. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu. Jadi, pengertian fasilitas kerja adalah
segala sesuatu berupa sarana dan prasarana yang dapat membantu memudahkan suatu kegiatan
atau aktivitas. Dalam pelaksanaan proses perkantoran yang produktif, maka perusahan harus
menyediakan fasilitas kerja yang lengkap. Sementara itu dalam proses penyediaan fasilitas yang
baik dibutuhkan perencanaan fasilitas.
11
DAFTAR PUSTAKA
12