Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 meter dpl adalah sebuah gunung api yang terdapat di
Pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini terletak dalam area 5 kabupaten yaitu Kabupaten Brebes,
Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang,
Provinsi Jawa Tengah.
Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah serta gunung kedua tertinggi di Pulau Jawa
setelah Gunung Semeru. Kawah IV adalah kawah terakhir yang masih aktif hingga sekarang dan
terakhir aktif mencapai level siaga medio-2009.
Di balik keindahannya yang banyak memikat wisatawan dan para pendaki, Gunung Slamet ternyata
menyimpan berbagai kisah misteri yang berkembang di masyarakat. Berikut beberapa kisah mistis
yang meliputi gunung ini.
Ketika mendaki Gunung Slamet melewati Bambangan, anda akan melewati Pos Samarantu.
Konon, Pos Samarantu merupakan area paling angker di sepanjang Jalur Bambangan. Nama
Samarantu sendiri berasal dari kata Samar dan Hantu sehingga bermakna “Hantu yang tak
Terlihat”. Para pendaki percaya jika nekat mendirikan tenda disana, maka mereka akan diganggu
oleh makhluk gaib.
Makhluk yang dulunya manusia tersebut dipercaya merupakan pendaki yang tersesat di Gunung
Slamet dan tak bisa turun kembali ke bawah. Ia bertahan hidup dengan memakan tumbuh-
tumbuhan layaknya seekor hewan herbivora. Seiring berjalannya waktu, orang tersebut mulai
kehilangan jati dirinya karena terlalu lama bertahan hidup dengan cara binatang.
Makhluk kerdil ini konon akan ketakutan jika tak sengaja bertemu atau berpapasan dengan para
pendaki yang melewati jalur Guci. Para pendaki biasanya akan mendirikan tenda di sekitar area
Plawangan dan meninggalkan makanan di depan tenda. Makhluk kerdil akan mengambil
makanan tersebut bahkan sebelum di pendaki menyadari makanannya telah hilang.
Air dari Air Terjun Guci juga dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit kulit.
Bukan hanya itu, air tersebut juga dipercaya dapat meningkatkan daya tarik seksual kaum hawa
hanya dengan cara berendam disana. Karena hal inilah kebanyakan pengunjung air terjun
tersebut adalah para wanita.
Sayangnya, banyak pula masyarakat yang memanfaatkan lokasi ini sebagai tempat ngalap
berkah atau tempat mencari pesugihan. Konon, di balik deburan dan gemuruh air terjun Guci,
hiduplah seekor siluman naga yang disebut Naga Cerek.
Angin kencang yang melewati punggung bukit ini akan menimbulkan fenomena suara berisik
yang cukup keras. Sensasi riuh inilah yang banyak dianggap menyerupai suasana ramainya
pasar. Hal inilah yang membuat area ini disebut sebagai pasar setan karena hanya suara
ramainya saja yang terdengar namun pasarnya tidak dapat dilihat mata.
Lokasi pasar setan atau pasar hantu ini juga cukup sering memakan korban. Sebenarnya hal ini
cukup masuk akal karena para pendaki gunung biasanya akan membutuhkan suatu tempat untuk
beristirahat. Salah satu pilihan tempat istirahat para pendaki adalah area pasar hantu ini.
Lokasi pasar setan ini dipilih karena posisinya yang relatif cukup dekat dengan puncak dan kontur
tanahnya yang cukup datar sehingga memudahkan pendaki untuk mendirikan tenda. Ketika
sedang beristirahat disinilah sering terdapat kasus para pendaki yang terserang hipotermia atau
kedinginan akut. Hal ini makin mungkin terjadi ketika cuaca sedang hujan deras disertai angin
dan kabut.
5. Puncak Surono
Puncak Gunung Slamet disebut Puncak Surono. Menurut kepercayaan warga sekitar, kono pada
zaman dahulu ada seorang pendaki bernama Surono yang meninggal di puncak tersebut karena
jatuh ke dasar jurang. Sebagai bentuk penghormatan terhadap Surono maka puncak tersebut
dinamai Puncak Surono dan terdapat sebuah tugu dengan nama tersebut disana.
Sebuah mitos populer mengatakan bahwa jika sampai suatu saat Gunung Slamet meletus maka
Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua. Hal ini semakin diyakini karena posisi gunung tersebut
yang terletak nyaris persis di tengah-tengah antara pantai selatan dan pantai utara Pulau Jawa.
Jika sampai meletus, konon akan timbul parit atau selat yang menyatukan lau utara dan selatan
Jawa.