Nama :
1. Stevany Melissa Siahaan
NIM : (4173311101)
2. Sri Ramadiani
NIM : (4173311099)
3. Meilinda Rusydina Sabila
NIM : (4173311070)
4. Tiwira Sagala
NIM : (4173311104)
5. Franser Yosya Perangin-angin
NIM : (4173311045)
6. Ruth Sarah Batubara
NIM : (4173311087)
7. Silvia Septi Rosa
NIM : (4173311093)
Kelas : Matematika Dik F 2017
Judul Rekayasa Ide : Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila
Persatuan Indonesia
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Tahun ajaran baru pada semester ganjil sangat identik dengan adanya mahasiswa-
mahasiswa baru yang ingin menuntut ilmu pada sebuah perguruan tinggi di Indonesia.
Mereka tentunya bukan hanya berasal dari satu daerah atau wilayah. Mengenai daerah
asal masing-masing mahasiswa tentunya banyak sekali perbedaan yang di bawa dari daerah
asal masing-masing. Perbedaan tersebut antara lain bahasa sehari-hari, gaya pergaulan, dan
cara berkomunikasi.
Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat mahasiswa-mahasiswa enggan untuk
berteman yang mahasiswa dari daerah lain, dan akhirnya hanya berkumpul dengan orang-
orang dari daerahnya sendiri dan membentuk kelompok-kelompok.
Adanya kelompok-kelompok ini tanpa disadari membuat mahasiswa-mahasiswa
merasa nyaman dan membatasi pergaulan mereka dengan yang lain.
Pengelompokan mahasiswa-mahasiswa ini tentunya sangat bertentangan dengan sila
ketiga dalam Pancasila, yaitu ; Persatuan Indonesia.
Padahal dalam implementasinya terdapat butir berikut ; Memajukan pergaulan demi
persatuandan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Butir ini menghendaki adanya
pergaulan, hubungan baik ekonomi, politik, dan budaya antar suku, pulau dan agama,
sehingga terjalin masyarakat yang rukun, damai dan makmur.
Hal inilah yang melatar belakangi penulisan Rekayasa Ide ini, dimana akan dibahas
apa yang menyebabkan mahasiswa enggan untuk bergaul dengan mahasiswa dari daerah lain
serta bagaimana pandangan pancasila mengenai hal ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hal-hal yang melatar belakangi penulisan Rekayasa Ide ini, maka dapat
dirumuskan masalah-masalah yang akan diangkat adalah sebagai berikut :
1. Kenapa mahasiswa-mahasiswa enggan untuk bergaul dengan mahasiswa dari daerah lain ?
2. Apa yang menyebabkan mahasiswa-mahasiswa lebih senang berkumpul dengan
mahasiswa-mahasiswa dari daerahnya sendiri ?
3. Bagaimana pandangan Pancasila mengenai hal ini ?
4. Apa yang akan terjadi bila hal ini terus dibiarkan ?
5. Langkah-langkah apa saja yang bisa digunakan untuk menyelesaikanmasalah ini ?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan Rekayasa Ide ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa memahami tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
kampus.
2. Mahasiswa mampu memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhineka Tunggal Ika.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sila Persatuan
Indonesia merupakan pedoman dan kunci keberlangsungan bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai macam suku, agama dan ras serta kebudayaan ini, terutama dalam mendongkrak
semangat generasi pemuda Indonesia untuk mempertahankan keutuhan Bangsanya.
Dimana generasi muda itu adalah mahasiswa yang merupakan makhluk sosial yang
ada dalam kehidupan kampus dimana dalam kehidupan kampus juga merupakan lingkungan
sosial, dimana mahasiswa akan dibentuk sistem pergaulan untuk membentuk kepribadiannya.
Untuk memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhineka Tunggal Ika, mahasiswa dapat mengimplementasikan sila persatuan Indonesia dalam
kehidupan kampus, misalnya dengan berorganisasi. Karena dalam beorganisasi mahasiswa
dapat bekerja sama sehingga timbulah kebersamaan.
Perbedaan tidak mungkin dihilangkan, tetapi jangan biarkan itu menghalangi dan
membatasi diri untuk mengembangkan pergaulan dan relasi yang lebih luas lagi.
B. Saran
Kami sebagai Mahasiswa juga mengharapkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya
penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kampus, seperti sila “Persatuan Indonesia”.
Kiranya mahasiswa tidak membatasi diri hanya karena perbedaan.
Apabila mahasiswa-mahasiswa yang ada diseluruh kampus memiliki jiwa
kebersamaan yang kuat, tanpa memandang adanya perbedaan, tentunya hal ini akan
membawa kepada sebuah kemajuan dan dobrakan baru baik dalam lingkungan kampus
maupun secara global.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan. 1995. Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta : Paradigma
Yogyakarta
Rahma, Srijanti A dan Purwanto. 2008. Etika Berwarga Negara : Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta : Salemba Empat
Suardi Abubakar, dkk. 2000. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 SMU. Jakarta :
Yudhistira