Anda di halaman 1dari 1

TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH (TESIS)

Setiap mahasiswa di perguruan tinggi dipersyaratkan membuat karya tulis lmiah. Untuk
mahasiswa program pascasarjana strata dua dipersyaratkan membuat tesis untuk
mendapatkan gelar magister. Pendekatan ilmiah pada dasarnya berisi pengumpulan fakta atau
data, penganalisisan, penafsiran serta penarikan kesimpulan.Langkah- langkah pendekatan
ilmiah mencakup
1. Menemukan masalah
2. Mengemukakan fakta adanya masalah
3. Mengembangkan hipotesis atau menentukan fokus
4. Mengumpulkan data
5. Melakukan analisis dan menafsirkan data
6. Menarik kesimpulan
7. Melakukan generalisasi bila diperlukan

Penyusunan karya tulis ilmiah dapat dikemas dalam tiga unsure utama, yakni :
1. Kegiatan tahap pratesis
2. Pemilihan topik tesis
3. Pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis

Siklus Penulisan Tesis


Kegiatan penulisan tesis merupakan proses mengurangi ketidakpastian untuk menemukan kebenaran
ilmiah, walaupun kebenaran ilmiah tersebut tidak abadi, atau kebenarannya terbatas dalam ruang
lingkup wilayah dan waktu tertentu. Kegiatan penulisan tesis dimulai dengan meneliti bidang kajian
yang luas, yang mungkin dapat menghasilkan ribuan tesis. Mahasiswa harus mereduksi ketidak
pastian itu dengan mengurangi jumlah kemungkinan yang akan dipertimbangkan. Hal itu dilakukan
dengan memperhatikan beberapa topic dan setiap topic dievaluasi. Siklus penulisan tesis dilaksanakan
dari umum ke yang khusus. Siklus itu dapat ditempuh melalui :
1. Pemilihan bidang penelitian secara umum
2. Pemilihan beberapa topik untuk dievaluasi
3. Pemilihan satu topik dan penulisan proposal penelitian
4. Penulisan outline rincian bab
5. Penyelesaian tinjauan pustaka
6. Pelaksanaan dan penyelesaian penelitian
7. Penyelesaian naskah tesis
8. Pelaksanaan konsultasi sampai memperoleh persetujuan pembimbing / komisi penasehat (butir 1-
7 sebaiknya didiskusikan dengan pembimbing/promotor).
Penyelesaian tesis hendaknya mengikuti langkah – langkah umum diatas.

Pengetikan Bahasa
Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas,formal, tepat, dan lugas.
Gaya bahasa yang formal dan lugas membutuhkan kemampuan menunakan kosakata dan istilah yang
tepat, kemahiran menyusun kalimat sempurna, tidak berbelit belit, serta struktur alenia yang runtut.
Kelugasan dan keformalan gaya bahasa juga diwujudkan dengan menggunakan kalimat pasif serta
menghindari penggunaan kata ganti orang jika referensinya mengacu kepada penulis

Anda mungkin juga menyukai