KAJIAN PUSTAKA
bangsa. Melalui pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia
yang baik pula sebagai generasi penerus bangsa. Kualitas pendidikan pada suatu
daerah dapat dilihat dari tingkat pemahaman siswa terhadap konsep yang
diberikan serta adanya perubahan pada siswa tersebut. Proses perubahan tersebut
berupa perubahan tingkah laku pada diri individu yang mencakup perubahan
tingkah laku, sikap dan kebiasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan dan
Menurut Hanafi dan Cucu suhana (2010) dalam Faozi (2018: 12), aktivitas
belajar yang dilakukan oleh siswa, akan menambah nilai tersendiri bagi siswa. Hal
ini tentu akan menignkatkan hasil belajar siswa secara keseluruhan. Metode atau
cara guru mengajar juga turut mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.
belajar harus melibatkan seluruh potensi yang dimiliki oleh siswa, meliputi
belajar yang mengaktifkan siswa. Karena dengan aktivitas langsung dalam proses
pembelajaran, maka siswa otomatis melibatkan gerakan fisik, indra, mental dan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
kesulitan belajar siswa ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dalam
dengan presentase sebesar 44% diikuti oleh faktor internal dengan persentase
sebesar 43%. Faktor internal sebagai penyebab kesulitan belajar terdiri dari 3
faktor yaitu minat, motivasi dan baka, sedangkan faktor eksternal terdiri dari
Motivasi dari dalam diri siswa merupakan hal penting sebagai salah satu
proses pembelajaran. Peserta didik yang memiliki motivasi tinggi akan merasa
sebab itu, motivasi belajar akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar
yang optimal.
Siswa melakukan proses belajar secara bertahap. Terlebih dahulu, siswa diberi
atau hasil turunannya untuk menghasilkan atau memodifiksasi produk atau proses
untuk penggunaan tertentu. Populasi dunia saat ini mencapai 7 milyar dan
diproyeksikan meningkat menjadi milyar pada tahun 2050. Hal ini merupakan
tantangan yang sangat besar terkait penyediaan produk pangan. Kondisi yang
bersifat aplikatif, dimana dalam mempelajari ilmu tersebut tidak hanya diperlukan
konsep namun juga harus ada penerapan secara langsung di lapangan. Metode
manusia pada saat ini maupun yang akan datang terutaman yang berhubungan
manusia.
organisme biologis system dan proses rekayasa dalam industry barang dan jasa
untuk kepentingan manusia. Sehingga diperlukan metode pembelajaran yang tepat
sehingga mudah dipahami. Menurut Ausabel dalam Zulpadly (2016), peran guru
dan metode pembelajaran faktor motivasi siswa harus maksimal agar siswa
memperoleh hasil yang diharapkan. Dalam hal ini juga ditekankan agar para guru
mengetahui konsep-konsep relevan yang telah ada dalam struktur kognitif dan
Penerapan ini melibatkan siswa secara aktif dimulai dari perencanaan, baik dalam
tersebut sesuai dengan pernyataan Simpson dalam Anggraini (2015: 50), bahwa