Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara

Hal yang pertama kali kalian harus ketahui adalah pengertian hak dan kewajiban. Apa sih pengetiannya?

Pengertian hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya kita terima atau
bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang lain tidak boleh merampasnya entah secara
paksa atau tidak.Dalam hal kewarganegaraan, hak ini berarti warga negara berhak mendapatkan
penghidupan yang layak, jaminan keamanan, perlindungan hukum dan lain sebagainya.

Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi mendapatkan hak atau wewenang
kita. Bisa jadi kewajiban merupakan hal yang harus kita lakukan karena sudah mendapatkan hak.
Tergantung situasinya. Sebagai warga negara kita wajib melaksanakan peran sebagai warga negara sesuai
kemampuan masing-masing supaya mendapatkan hak kita sebagai warga negara yang baik.

Perlu temen-temen ketahui bahwa hak dan kewajiban ini merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan,
namun dalam pemenuhannya harus seimbang. Kalau gak seimbang bisa terjadi pertentangan dan bisa
saja menempuh jalur hukum.

Selanjutnya ada beberapa contoh hak dan kewajiban warga negara dan pasal-pasalnya.

Contoh hak warga negara :

Berhak mendapat perlindungan hukum (pasal 27 ayat (1))

Berhak mendapakan pekerjaan dan penghidupan yang layak. (pasal 27 ayat 2).

Berhak mendapatkan kedudukan yang sama di mata hukum dan dalam pemerintahan. (pasal 28D ayat
(1))

Bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama yang dipercayai. (pasal 29 ayat (2))

Berhak memperleh pendidikan dan pengajaran.


Memiliki hak yang sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat secara
lisan dantulisan sesuai undang-undang yang berlaku. (pasal 28)

Contoh kewajiban warga negara :

Wajib berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan
musuh. (asal 30 ayat (1) UUD 1945)

Wajib membayar pajak dan retribusi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. (UUD 1945)

Wajib menaati dan menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali serta
dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. (pasal 28J ayat 1)

Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. (pasal 28J ayat 2)

Tiap negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk memajukan bangsa ke arah yang lebih baik.
(pasal 28)

Dalam Undang-Undangan Dasar 1945 ada pasal yang mencantumkan mengenai hak dan kewajiban,
seperti :

Pasal 26, ayat (1) – yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada ayat (2),
syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 27, ayat (1) – segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Pasal 28 – kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 30, ayat (1) – hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat
(2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.

Kedaulatan rakyat ini hanya akan ada di negara dengan sistem demokrasi. Indonesia adalah salah satu
negara dengan sistem pemerintahan yang demokratis. Oleh karena itu, sudah jelas bahwa rakyat di
indonesia juga memiliki kedaulatan. Kedaulatan rakyat di Indonesia diwujudkan dalam dua bentuk.
Demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan. Demokrasi langsung adalah dimana rakyat bisa secara
langsung dan personal mengambil tindakan untuk memberikan suara demi penutusan suatu kebijakan.
Sedangkan demokrasi perwakilan adalah dimana rakyat memilih orang yang lebih kompeten sebagai
perwakilan di lembaga perwakilan rakyat untuk membahas dan mengesahkan undang – undang.

Contoh dari Kedaulatan Rakyat

menjadi negara yang berdaulat dan mempunyai kedaulatan rakyat memungkinkan banyak hal yang
menjadi cerminan atau contoh kedaulatan rakyat dalam berbagai lingkup kehidupan di Indonesia.
Berikut adalah beberapa contoh dari kedaulatan rakyat yang umum terlihat di Indonesia, mulai dari
kehidupan di sekolah, masyarakat, serta kehidupan berbangsa dan bernegara, secara langsung:

Menaati tata tertib sekolah

Tata tertib di sekolah dibuat untuk semua warga sekolah. Oleh karena itu, sudah seharusnya siswa juga
menaati tata tertib sekolah. Menaati tata tertib sekolah bisa disebut sebagai salah satu contoh dari
kedaulatan rakyat dalam lingkungan sekolah karena tata tertib dianggap sebagai undang-undang atau
kostitusi yang dibuat dari oleh dan untuk siswa. Tata tertib sekolah memang tidak sepenuhnya dibuat
oleh siswa. Akan tetapi, siswa sedikit banyak mempengaruhi proses penyusunannya. Siswa juga
mempunyai hak untuk mengusulkan perubahan atau penyesuaian pada tata tertib sekolah demi suasana
belajar dan mengajar yang kondusif.

Menyusun regu piket siswa

Penyusunan regu piket di sekolah biasanya merupakan tanggung jawab pengurus dalam tiap – tiap kelas.
Hal ini juga merupakan contoh dari kedaulatan rakyat yang ada di sekolah. Hal ini juga karena jadwal
piket bisa dianggap sebagai wujud kebijakan yang dibuat oleh siswa dan dilaksanakan oleh siswa, untuk
kepentingan bersama. Tanpa kedaulatan, siswa tidak akan diberi kepercayaan untuk menyusun regu
piket. Menyikapi penyusunan regu piket tersebut, siswa juga harus bisa menerima dan melaksanakan
piket sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Kedaulatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka adalah dasar pijakan
untuk menjadi bangsa yang mandiri. Kemandirian yang sudah dicita-citakan oleh para pendiri bangsa
bukanlah khayalan belaka karena Tuhan Yang Maha Kuasa telah memberikan kekayaan berlimpah.
Indonesia memiliki 17.504 pulau serta wilayah darat seluas 1.922.570 km² yang subur dan dipenuhi
dengan kekayaan alam di dalamnya, lautan seluas 3.257.483 km² yang penuh hasil laut baik perikanan
maupun tambang.
Makna kedaulatan tersebut adalah kemandirian bangsa. Kemandirian hanya dapat diperoleh jika suatu
bangsa memiliki kedaulatan. Sebaliknya, kedaulatan hanya dapat diwujudkan dan dipertahankan jika
suatu bangsa tidak bergantung kepada bangsa lain. Bangsa yang berdaulat adalah bangsa yang mandiri
baik secara politik, ekonomi, maupun budaya. Kemerdekaan dan kedaulatan menjadi tidak bermakna jika
suatu bangsa bergantung atau selalu dipaksa menuruti kehendak bangsa lain. Namun demikian
kemandirian tidak berarti mengucilkan diri dari bangsa-bangsa lain. Kemandirian memiliki sisi dinamis
antara interdependensi dan independensi.

Bukan sekedar khayalan belaka jika para pendiri bangsa ini menjadikan kedaulatan dan kemandirian
sebagai prasyarat berdiri dan keberlangsungan bangsa. Potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia mendukung terwujudnya kemandirian tersebut, meski tidak berarti harus tergadai oleh
kepentingan negara-negara lain. Di tengah arus globalisasi, godaan untuk menggadaikan potensi
kemandirian bangsa begitu kuat. Namun dengan ruh kesejarahan, nasionalisme dan konstitusi, bangsa
Indonesia memiliki pedoman kehidupan kebangsaan yang mampu membentengi potensi tersebut agar
terpelihara dengan baik dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat.

hak dan kewajiban warga negara !

Hak asasi manusia adalah sesuatu yang diberikan oleh Tuhan dari sejak lahir. Hak merupakan sesuatu
yang layak di terima oleh setiap manusia. Seperti mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak
memeluk agama, dan hak untuk mendapat pengajaran. Hak selalu beriringan dengan kewajiban-
kewajiban, ini merupakan sesuatu yang harus kita lakukan bagi bangsa, negara, dan kehidupan sosial.

Anda mungkin juga menyukai