Anda di halaman 1dari 8

2.4.

3 Intervensi

Menurut Riyadi (2011) :

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1. Hipertermia b.d proses infeksi salmonella NOC: NIC:
thyposa. Thermoregulation Fever treatment
o Monitor suhu sesering mungkin
Definisi: suhu tubuh naik diatas normal Kriteria Hasil: o Monitor IWL
o Suhu tubuh dalam rentang o Monitor warna dan suhu kulit
Batasan Karakteristik: normal o Monitor tekanan darah, nadi, dan RR
o Kenaikan suhu tubuh diatas o Nadi dan RR dalam rentang o Monitor penurunan tingkat kesadaran
rentang normal normal o Monitor WBC, Hb, dan Hct
o Serangan atau konvulsi (kejang) o Tidak ada perubahan warna o Monitor intake dan output
o Kulit kemerahan kulit dan tidak ada pusing, o Kolaborasi pemberian anti piretik
o Pertambahan RR merasa nyaman o Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab
o Takikardi demam
o Saat disentuh tangan terasa hangat o Selimuti pasien
o Lakukan tepid sponge
Faktor yang berhubungan: o Kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian
o Penyakit/trauma cairan intravena sesuai program
o Peningkatan metabolism o Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
o Aktivitas yang berlebihan o Tingkatkan sirkulasi udara
o Pengaruh medikasi/anastesi o Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya
o Ketidakmampuan/penurunan menggigil
kemampuan untuk berkeringat
o Terpapar dilingkungan panas Temperature regulation:
o Dehidrasi o Monitor suhu minimal tiap 2 jam
o Pakaian yang tidak tepat o Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
o Monitor TD, nadi, dan RR
o Monitor warna dan suhu kulit
o Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
o Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
o Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya
kehangatan tubuh
o Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan
akibat panas
o Dikusikan tentang pentingnya pengaturan suhu
dan kemungkinan efek negative dari
kedinginan
o Beritahukan tentang indikasi terjadinya
keletihan dan penanganan emergency yang
diperlukan
o Ajarkan indikasi dari hipotermi dan
penanganan yang diperlukan
o Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign monitoring:


o Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
o Catat adanya fluktuasi tekanan darah
o Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau
berdiri
o Auskultasi TD pada kedua lengan dan
bandingkan
o Monitor TD, nadi, RR, sebelum, dan setelah
aktivitas
o Monitor kualitas dari nadi
o Monitor frekuensi dan irama pernapasan
o Monitor suara paru
o Monitor pula pernapasan abnormal
o Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
o Monitor sianosis perifer
o Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi
yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
o Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
2. Resiko defisit volume cairan b.d NOC: NIC:
pemasukan yang kurang mual, o Fluid balance Fluid management
muntah/pengeluaran yang berlebihan, o Hydration o Timbang popok atau pembalut jika diperlukan
diare, panas tubuh. o Nutritional Status : Food o Pertahankan catatan intake dan output yang
and Fluid Intake akurat
Definisi: penurunan cairan intravaskuler, o Monitor status dehidrasi (kelembaban
interstisial, dan/atau intrasellular. Ini Kriteria Hasil: membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah
mengarah ke dehidrasi, kehilangan cairan o Mempertahankan urine ortostatik), jika diperlukan
dengan pengeluaran sodium. output sesuai dengan usia o Monitor vital sign
dan BB, BJ urine normal, o Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
Batasan Karakteristik: HT normal intake kalori harian
o Kelemahan o Tekanan darah, nadi, suhu o Lakukan terapi IV
o Haus tubuh dalam batas normal o Monitor status nutrisi
o Penurunan turgor kulit/lidah o Tidak ada tanda-tanda o Berikan cairan
o Membran mukosa/kulit kering dehidrasi, elastisitas turgor o Berikan cairan IV pada suhu ruangan
o Peningkatan denyut nadi, kulit baik, membrane o Dorong masukan oral
penurunan tekanan darah mukosa lembab, tidak ada o Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
o Penurunan volume/tekanan nadi rasa haus yang berlebihan o Dorong keluarga untuk membantu pasien
o Pengisian vena menurun makan
o Perubahan status mental o Tawarkan snack (jus buah, buah segar)
o Konsentrasi urine meningkat o Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebihan
o Temperature tubuh meningkat muncul memburuk
o Hematokrit meninggi o Atur kemungkinan tranfusi
o Kehilangan berat badan seketika o Persiapan untuk tranfusi
(kecuali pada third spacing)
o Factor-faktor yang berhubungan
o Kehilangan volume cairan secara
aktif
o Kegagalan mekanisme pengaturan
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang NOC: NIC:
dari kebutuhan tubuh b.d intake kurang o Nutritional Status : food and Nutrition management
akibat mual, muntah, anoreksia, atau fluid intake o Kaji adanya alergi makanan
output yang berlebihan akibat diare. o Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
Kriteria hasil: jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
Definisi: intake nutrisi tidak cukup untuk o Adanya peningkatan berat pasien
keperluan metabolism tubuh. badan sesuai dengan tujuan o Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
o Berat badan ideal sesuai o Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
Batasan karakteristik: dengan tinggi badan dan vitamin C
o Berat badan 20% atau lebih o Mampu mengidentifikasi o Berikan substansi gula
dibawah ideal kebutuhan nutrisi o Yakinkan diet yang dimakan mengandung
o Dilaporkan adanya intake o Tidak ada tanda-tanda tinggi serat untuk mencegah konstipasi
makanan yang kurang dari RDA malnutrisi o Berikan makanan yang terpilih (sudah
(Recommended Daily Allowance) o Tidak terjadi penurunan dikonsultasikan dengan ahli gizi)
o Membran mukosa dan berat badan yang berarti o Ajarkan pasien bagaimana membuat catatat
konjungtiva pucat makan harian
o Kelemahan otot yang digunakan o Monitor jumlah gizi dan kandungan kalori
untuk menelan/mengunyah o Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
o Luka, inflamasi pada rongga o Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
mulut nutrisi yang dibutuhkan
o Mudah terasa kenyang, sesaat
setelah mengunyah makanan Nutrition monitoring
o Dilaporkan atau fakta adanya o BB pasien dalam batas normal
kekurangan makanan o Monitor adanya penurunan berat badan
o Dilaporkan adanya perubahan o Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
sensasi rasa dilakukan
o Perasaan ketidakmampuan untuk o Monitor interaksi anak atau orangtua selama
mengunyah makanan makan
o Miskonsepsi o Monitor lingkungan selama makan
o Kehilangan BB dengan makanan o Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
cukup selama jam makan
o Keengganan untuk makan o Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
o Kram pada abdomen o Monitor turgor kulit
o Tonus otot jelek o Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah
o Nyeri abdominal dengan atau patah
tanpa patologi o Monitor mual dan muntah
o Kurang berminat terhadap o Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
makanan kadar Ht
o Pembuluh darah kapiler mulai o Monitor makanan kesukaan
rapuh o Monitor pertumbuhan dan perkembangan
o Diare dan atau steatorrhea o Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
o Kehilangan rambut yang cukup jaringan konjungtiva
banyak (rontok) o Monitor kalori dan intake nutrisi
o Suara usus hiperaktif o Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
o Kurangnya informasi, papilla lidah dan cavitas oral
misinformasi o Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
Faktor-faktor yang berhubungan:
Ketidakmampuan pemasukan atau
mencerna makanan atau mengabsorpsi
zat-zat gizi berhubungan dengan factor
biologis, psikologis atau ekonomi.
4. Gangguan pola defekasi : diare b.d proses NOC: NIC:
peradangan pada dinding usus halus o Bowel elimination Diarhea management
o Fluid balance o Evaluasi efek samping pengobatan terhadap
o Hydration gastrointestinal
o Electrolyte and acid base o Ajarkan pasien untuk menggunakan obat
balance antidiare
o Instruksikan pasien/keluarga untuk mencatat
Kriteria hasil: warna, jumlah, frekuensi dan konsistensi dari
o Feses berbentuk, BAB feses
sehari sekali-tiga kali o Evaluasi intake makanan yang masuk
o Menjaga daerah sekitar o Identifikasi factor penyebab dari diare
rectal dari iritasi o Monitor tanda dan gejala diare
o Tidak mengalami diare o Observasi turgor kulit secara rutin
o Menjelaskan penyebab diare o Ukur diare/keluaran BAB
dan rasional tindakan o Hubungi dokter jika ada kenaikan bising usus
o Mempertahankan turgor o Instruksikan pasien untuk makan rendah serat,
kulit tinggi protein dan tinggi kalori jika
memungkinkan
o Instruksikan untuk menghindari laksative
o Ajarkan tehnik menurunkan stress
o Monitor persiapan makanan yang aman
5. Resiko tinggi trauma fisik berhubungan NOC: NIC:
berhubungan dengan gangguan mental, o Knowledge: personel safety o Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
delirium/psikosis o Safety behavior: falls o Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai
prevention dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien
o Safety behavior: falls dan riwayat penyakit terdahulu pasien
occurance o Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
o Safety behavior: physical (misalnya memindahkan perabotan)
injury o Memasang side rail tempat tidur
o Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan
bersih
o Menempatkan saklar lampu ditempat yang
mudah dijangkau pasien
o Membatasi pengunjung
o Memberikan penerangan yang cukup
o Menganjurkan keluarga untuk menemani
pasien
o Mengontrol lingkungan dari kebisingan
o Memindahkan barang-barang yang dapat
membahayakan
o Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
atau pengujung adanya perubahan status
kesehatan dan penyebab penyakit
6. Perubahan pola defekasi: konstipasi b.d NOC: NIC:
proses peradangan pada dinding usus o Bowel elimination Constipation/Impaction management
halus o Hydration o Monitor tanda dan gejala konstipasi
o Monitor bising usus
Kriteria hasil: o Monitor feses: frekuensi, konsistensi dan
o Mempertahankan bentuk volume
feses lunak setiap 1-3 hari o Konsultasi dengan dokter tentang penurunan
o Bebas dari dan peningkatan bising usus
ketidaknyamanan dan o Monitor tanda dan gejala rupture
konstipasi usus/peritonitis
o Mengidentifikasi indikator o Jelaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan
untuk mencegah konstipasi terhadap pasien
o Identifikasi factor penyebab dan kontribusi
konstipasi
o Dukung intake cairan
o Kolaborasikan pemberian laksatif

Anda mungkin juga menyukai