Anda di halaman 1dari 3

DEPRESI

APA (Association Psychologist American) (dalam Aditomo & Retnowati, 2004) mendefinisikan
depresi sebagai gangguan yang terutama ditandai oleh kondisi emosi sedih dan muram serta
terkait dengan gejala-gejala kognitif, fisik, dan interpersonal. Davison, dkk, (2005), menyatakan
bahwa depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang
amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, kehilangan minat serta kesenangan dalam
aktivitas yang biasa dilakukan.

Pengertian lainnya mengenai depresi dikemukakan oleh Rubenstein, Shaver, & Peplau (Brehm,
2002) yang mengatakan bahwa depresi merupakan perasaan emosional yang tertekan secara
terus-menerus yang ditandai dengan perasaan bersalah, menarik diri dari orang lain. Chaplin
(2002) mendefinisikan depresi pada dua keadaan, yaitu pada orang normal dan pada kasus
patologis. Pada orang normal, depresi merupakan keadaan kemurungan (kesedihan, kepatahan
semangat) yang ditandai dengan perasaan tidak pas, menurunnya kegiatan, dan pesimisme
menghadapi masa yang akan datang. Pada kasus patologis, depresi merupakan ketidakmauan
ekstrim untuk mereaksi terhadap perangsang, disertai menurunnya nilai diri, delusi ketidakpasan,
tidak mampu dan putus asa.

Terdapat tiga kategori penyebab dari gejala depresi menurut Nolen-Hoeksema dan Girgus
(dalam Krenke & Stemmler, 2002). Tiga kategori penyebab dari gejala depresi tersebut adalah:

1. Faktor kepribadian, seperti orang yang dependent, memiliki harga diri yang rendah, tidak
asertif, dan menggunakan ruminative coping.

Nolen-Hoeksema dan Girgus juga mengatakan bahwa ketika seseorang merasa tertekan
akan cenderung fokus pada tekanan yang mereka rasa dan secara pasif merenung
daripada mengalihkannya atau melakukan aktivitas untuk merubah situasi.

2. Faktor biologis, seperti perubahan hormonal dan hal-hal yang berkaitan dengan
kensekuensi psikologis, seperti ketidakpuasan pada bentuk tubuh.

3. Faktor sosial, seperti negative life event dan adanya pengharapan dari orangtua dan
teman sebaya.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan Kementrian Kesehatan RI tahun 2013,
sekitar 6 persen atau 16 juta jiwa mengalami gangguan mental emosional (depresi dan
kecemasan). Sekitar 90 persen orang yang meninggal karena bunuh diri sebenarnya menderita
penyakit kejiwaan. Penyebab tersering gangguan jiwa itu adalah depresi. Depresi bukanlah
perasaan stres atau sedih biasa, namun perasaan yang tidak bahagia dan merasa tak punya
harapan. Kondisi ini akan diikuti oleh berbagai gejala klinis.
Pengalaman negatif dalam kehidupan juga bisa menyebabkan depresi, misalnya kematian orang
terkasih, perceraian, perpisahan, kehilangan pekerjaan, penyakit berat, kekerasan seksual, dan
sebagainya.

Depresi lebih sering muncul pada usia remaja, sekitar usia 20an atau 30an, namun depresi tetap
dapat terjadi di semua usia. Wanita lebih banyak didiagnosis depresi dibandingkan dengan laki-
laki, tapi mungkin juga ini karena biasanya penderita yang wanita lebih sering mencari bantuan
dan pengobatan.

Faktor yang meningkatkan risiko menderita depresi atau memicu depresi yaitu:

 Memiliki riwayat keluarga kelainan kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan,


gangguan makan, atau gangguan stres pascatrauma (PTSD)

 Penyalahgunaan alhohol atau obat terlarang

 Beberapa ciri kepribadian, seperti rendah diri, ketergantungan, kritis dengan diri sendiri
atau pesimistik

 Penyakit kronis atau serius, seperti kanker, stroke, nyeri kronis, atau penyakit jantung

 Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti beberapa obat tekanan darah tinggi atau obat
tidur (diskusikan dengan dokter Anda sebelum menghentikan obat)

 Kejadian traumatik atau yang dapat membuat stress, seperti kekerasan seksual, kematian,
atau kehilangan orang yang dicintai atau masalah keuangan
 Memiliki hubungan darah dengan penderita depresi, gangguan bipolar, alkoholisme, atau
percobaan bunuh diri

Gejala depresi dapat bermacam macam dan berbeda pada setiap orang, seperti saat menderita
depresi, beberapa orang akan tidur lebih banyak, sementara orang lain merasa sulit tidur dan
tidak nafsu makan. Meski begitu, terdapat beberapa gejala yang umum terjadi, seperti:

 Sulit konsentrasi

 Merasa sedih atau kosong

 Merasa masa depannya tidak akan baik

 Merasa gelisah atau sulit tidur

 Hilang minat pada seks

 Depresi berat dapat menyebabkan pikiran bunuh diri dan pembunuhan

https://hellosehat.com/penyakit/depresi/

http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-depresi-definisi-gejala.html

http://nationalgeographic.co.id/berita/2017/03/pemicu-utama-bunuh-diri-adalah-depresi-kenali-
gejalanya

Anda mungkin juga menyukai