RUPTUR PORSIO
OLEH :
10542045713
PEMBIMBING:
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2018
1
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 10542045713
Pembimbing
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirahim
Dalam Penyelesaian referat ini, penulis ucapkan banyak terima kasih atas
semua bantuan, doa serta motivasinya kepada pihak yang ikut memberi andil
dalam penyelesaian laporan kasus ini, terutama kepada dosen pembimbing dr.
Umar Malinta, Sp. OG (K)yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing,
memberikan pengarahan dan koreksi sampai referat ini selesai.
Penulis sadar bahwa penulisan ini sangat jauh dari kata sempurna, maka
dari itu penulis berharap kepada para pembaca untuk memberi kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan referat ini.
Demikian, semoga refarat ini bisa bermanfaat untuk penulis dan para
pembaca, Insya Allah, Amin.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Anatomi..................................................................................................... 3
B. Fisiologi.....................................................................................................6
D. Klasifikasi..................................................................................................7
E. Etiologi......................................................................................................8
F. Diagnosis...................................................................................................9
G. Penatalaksanaan.........................................................................................9
H. Komplikasi................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Kajian Islam..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada kehamilan dan persalinan dapat terjadi perlukaan pada alat genital.
Perlukaan alat genital pada kehamilan dapat terjadi baik pada uterus, serviks
maupun pada vagina, sedangkan pada persalinan disamping pada tempat diatas
perlukaan dapat juga terjadi pada vulva dan perineum. Derajat luka dapat ringan
dapat berupa luka lecet saja sampai dengan berat berupa luka robekan yang luas
pada jalan lahir bagian distal (vagina, vulva, dan perineum) tidak dapat
dihindarkan apalagi bila anaknya besar (BB anak >4000 gram). Perlukaan paling
Umumnya robekan terjadi pada segmen pada segmen bawah rahim yang dapat
uterina.1
Robekan pada segmen atas rahim dapat terjadi pada luka parut bekas SC
klasis atau bekas miomektomi, robekan pada jenis ini dapat terjadi baik pada
kehamilan maupun pada persalinan. Perlukaan alat genital didalam panggul pada
1
waktu pembedahan ginekologik merupakan penyulit yang tidak jarang dijumpai.
Hal ini terjadi terutama terjadi bila terdapat banyak perlekatan antara organ genital
Pada umumnya robekan jalan lahir terjadi pada persalinan dengan trauma.
robekan jalan lahir dan karena itu dihindarkan memimpin persalinan pada saat
episiotomi, robekan spontan perineum, trauma forceps atau vakum ekstraksi atau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI
batas atas serviks adalah ostium internum, yang bersesuaian dengan level
2
peritoneum yang melekat dengan vesika urinaria. Segmen atas serviks
dilateral, dan dipisahkan oleh vesika urinaria yang terdapat diatasnya oleh
vaginalis.3
Sebelum melahirkan, ostium uteri eksternum memiliki orificium
3
yang disebut inversi, akibatnya pita epitel kolumnar ini dapat melingkari
dapat digantikan denga epitel gepeng dalam suatu proses yang disebut
vaskularisasi dan edema didalam stroma serviks memberi warna biru dan
4
Gambar 2: Uterus, serviks, dan vagina3
B. FISIOLOGI
perlindungan alami tubuh dari bakteri dari luar tubuh. Selain itu
5
ovum, lendir dimasa subur lebih banyak dibandingkan saat masa
tidak subur begitu juga pada saat hamil, serviks akan tertutup rapat
dan lendir yang ada akan semakin banyak karna berfungsi untuk
menjaga bayi dari bakteri dari luar. Pada saat proses persalinan
C. DEFINISI
D. KLASIFIKASI
Terjadi waktu melahirkan anak, lokasinya sering pada SBR. Jenis inilah
yang terbanyak.
6
a) Korpus Uteri
Biasanya terjadi pada partus yang sulit dan lama (tidak maju). SBR
tambah lama tambah regang dan tipis dan akhirnya terjadilah ruptur
uteri.
c) Serviks Uteri
Biasanya terjadi pada waktu melakukan ekstraksi forsep atau versi dan
d) Kolpoporeksis-Kolporeksis
vagina
E. ETIOLOGI
seseorang dengan multipara pars vaginalis cervicis uteri (portio uteri) sudah
terbagi menjadi bibir depan dan bibir belakang seriks. Robekan serviks bisa
kranial sebab ditempat itu terdapat ramus descendens dari arteri uterina.
Robekan serviks yang meluas ke arah kranial dan mencapai dinding vagina
7
kearah forniks lateralis perlu diwaspadai sebagai ruptur uteri karena robekan
Perlukaan ini dapat terjadi pada persalinan normal, tetapi yang paling sering
anak yang tidak terdeteksi sehingga serviks robek pada saat dilakukan tarikan
pada mangkok vakum ekstraktor. Penyebab lain robekan serviks adalah partus
presipitatus dimana pada partus ini kuat dan sering, sehingga janin didorong
F. DIAGNOSIS
cermat sifat-sifat dari robekan tersebut. Bila ditemukan robekan serviks yang
memanjang, maka luka dijahit dari ujung yang paling atas, terus ke bawah.
sebagian besar dari serviks sudah lepas atau tidak. Jika belum lepas, bagian
yang belum lepas itu dipotong dari serviks, jika yang lepas hanya sebagian
kecil saja itu dijahit lagi pada serviks. Perlukaan dirawat untuk menghentikan
perdarahan.6
8
Perdarahan pasca persalinan pada uterus yang berkontraksi baik,
serviks.6
G. PENATALAKSANAAN
1. Penanganan
dapat dilihat dengan baik. Jahitan pertama dilakukan pada ujung atas
luka, baru kemudian diadakan jahitan terus ke bawah. Robekan serviks harus dijahit kalau
berdarah atau lebih besar dari 1 cm. Pada robekan serviks yang berbentuk
melingkar, diperiksa dahulu apakah sebagian besar dari serviks sudah lepas
atau tidak. Jika belum lepas, bagian yang belum lepas itu, dipotong
dariserviks; jika yang lepas hanya sebagian kecil saja itu dijahit lagi pada
atau luka lebih dari 1cm. Kadang bibir rahim depan serviks tertekan antara
kepala anak dan simfisis, terjadi nekrosis dan terlepas. Biasanya pada
robekan serviks terjadi pada bagian kiri tengah atau kanan tengah (posisi
jam 3 atau 9), dan akan terlihat saat dilakukan inspeksi vagina dan serviks,
robekan serviks juga dapat terjadi pada persalinan spontan, itulah sebabnya
pemeriksaan serviks dan vagina harus dilakukan secara teliti. Pada robekan
9
2. Penjahitan robekan serviks.
tersebut dalam spuit yang sama) atau gunakan ketamin untuk robekan
serviks yang tinggi dan lebar. Minta asisten memberikan tekanan pada
pegang serviks dengan forcep cincin atau forcep spons dengan hati–hati.
Letakkan forcep pada kedua sisi robekan dan tarik dalam berbagai arah
benang catgut kromik atau poliglikolik 0 yang dimulai pada apeks(tepi atas
dilihat secara avue. Selanjutnya bibir serviks yang utuh (bila mungkin
sebaiknya pada arah jam 6 dan jam 12) dijepit dengan cuman atraumatik
diperiksa secara cermat, tempat dan sifat robekan yang terjadi. Bila
proksimal dari ujung robekan yang paling atas, dibuat simpul mati,
10
kemudian jahitan dibuat secara jelujur interlocking kebawah sampai
4. Perawatan lanjutan.6
H. KOMPLIKASI
a. Komplikasi awal
1) Perdarahan
11
sedang menjahit, pastikan bahwa perdarahan tidak berasal dari uterus
yang atonik.6
2) Hematoma
urine.6
3) Retensi urine
Ibu harus dianjurkan untuk sering berkemih. Jika ibu tidak mampu
kemih.6
4) Infeksi
dan diganti dengan jahitan kedua kali, jika diperlukan hanya setelah
infeksi teratasi.6
b. Komplikasi Lanjut
vesiko vagina, vesiko serviks atau dapat terjadi robekan vagina atau
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
bila jauh ke lateral sebab di tempat tersebut terdapat ramus desenden dari
arteri uterina. Perlukaan ini dapat terjadi pada persalinan normal tapi lebih
persalinan belum lengkap. Selain itu penyebab lain robekan serviks adalah
persalinan presipitatus. Pada partus ini kontraksi rahim kuat dan sering
B. KAJIAN ISLAM
dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan
13
DAFTAR PUSTAKA
Gynecologists;2004.
2. Cunningham, F.G, et al. 2012. Williams Obsetrics 23nd edition. New York.
McGraw-Hill : 824-838.
(2):425-9
5. Sari, RDP. 2015. Ruptur Uteri. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung
Vol.5.
6. Shaver D.C. et al, 2008. Clinical Manual Of Obstetrics, 2nd Edition, Mc
14