Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

“Penyakit Tumor dan Kanker”

Dosen Pengampu
Dr. Dr. Fauziah Elytha, MSC

KELOMPOK VI

Arini Putri (1511211029)


Ivani Radha (1511211033)
Lovina Velesia Ilma (1511211035)
Intan Rabbul Izzati Dasian (1511211042)
Yofi Febrisah Mesra (1511211062)
Yulli Sarah (1511211065)
Helmidawati (1511211070)

Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kelompok ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan nikmat-Nya kepada kelompok sehingga kelompok dapat menyelesaikan penulisan

makalah ini dengan judul “Penyakit Tumor dan Kanker”.

Selanjutnya shalawat beserta salam kelompok sampaikan kepada junjungan umat

muslim sedunia, yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman

jahiliyah hingga zaman berilmu yang dapat kita rasakan seperti saat sekarang ini.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah

Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Kesempatan kali ini kelompok mengucapkan terima

kasih kepada Ibu Dr. Dr. Fauziah Elytha, MSC dan semua rekan kelompok enam yang telah

bekerja keras untuk menyelesaikan makalah ini.

Kelompok menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,

saran dan kritikan pembaca terhadap makalah ini kelompok harapkan untuk perbaikan di

masa yang akan datang.

Padang, Februari 2017

Kelompok
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh

yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat

menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker sering

dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor

adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu

tumor jinak dan tumor ganas.

Menurut WHO jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah

sekitar 7 juta orang setiap, dan dua per tiga diantaranya berada di negara negara yang

sedang berkembang. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita

kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Di Indonesia, tiap tahun

diperkirakan terdapat 100 penderita baru per 100.000 pendudduk. Ini berarti dari jumlah 237

juta penduduk, ada sekitar 237.000 penderita kanker baru setiap tahunnya.

Tingginya tingkat kematian akibat kanker terutama di Indonesia antara lain disebabkan

karena terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker, tanda-tanda dini dari

kanker, faktor-faktor resiko terkena kanker, cara penanggulangannyasecara benar serta

membiasakan diri dengan pola hidup sehat. Tidak sedikit dari merekayang terkena kanker,

datang berobat ketempat yang salah dan baru memeriksakan dirike sarana pelayanan

kesehatan ketika stadiumnya sudah lanjut sehingga biaya pengobatan lebih mahal.
1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Penyakit Tumor


Tumor adalah pertumbuhan sel-sel tubuh yang abnormal. Sel merupakan unit terkecil

yang menyusun jaringan tubuh manusia. Masing-masing sel mengandung gen yang berfungsi

untuk menentukan pertumbuhan, perkembangan, atau perbaikan yang terjadi dalam tubuh.

Ada beberapa gen yang berfungsi untuk mengontrol apakah suatu sel harus mati,

membelah diri (bertambah banyak), atau berubah untuk menjadi bentuk tertentu (contoh: sel

saraf atau sel otot). Apabila terjadi suatu perubahan (mutasi) pada gen-gen tersebut, maka

kontrol pertumbuhan sel pun akan terganggu.

Pada kondisi ini, sel-sel tua tidak mati walaupun sudah saatnya, dan sel-sel baru akan

terbentuk meskipun tubuh tidak memerlukannya. Akibatnya, kumpulan sel-sel tambahan ini

akan membentuk suatu massa, atau yang biasa disebut dengan tumor.

2.2 Penyebab Penyakit Tumor


1. Radiasi berlebihan

Etiologi penyakit tumor yang pertama adalah terjadi karena pengaruh radiasi secara

berlebihan. radiasi ini bisa berupa apapun. Mulai dari radiasi sinar matahari UVA dan UVB,

radiasi sinar X dan lain sebagainya. Dimana radiasi-radiasi tersebut berisiko merusak bagian

jaringan sel di organ tubuh kita. sehingga karena jaringan tersebut mengalami kerusakan,

maka terjadilah pertumbuhan jaringan sel secara abnormal atau tidak semestinya yang juga

sering disebut dengan gejala awal munculnya penyakit tumor. Baik itu penyakit tumor jinak

ataupun penyakit tumor ganas.

2. Efek operasi
Tidak hanya terjadi karena radiasi saja. akan tetapi penyebab munculnya penyakit

tumor juga dapat terjadi karena efek operasi. Terutama operasi pembedahan yang mengambil

banyak area tubuh. hal ini dapat terjadi karena saat pasien menjalani operasi, bagian jaringan

sel tubuh yang diberikan sayatan mengalami infeksi ataupun gangguan yang lain. sehingga

hal inilah yang menyebabkan munculnya sebuah jaringan tumor. Kebanyakan seorang

penderita penyakit tumor akibat operasi ini bersifat ganas. Terlebih bagi Anda yang memang

memiliki riwayat keluarga sebagai penderita penyakit tumor.

3. Obat-obatan kimia dan konsumsi alkohoL

Obat-obatan kimia memang sangat berguna bagi kesehatan kita. terlebih untuk

penyembuhan sebuah penyakit. Akan tetapi jika obat-obatan kimia tersebut dikonsumsi

secara berlebihan. maka malah jutru membahayakan kesehatan tubuh, karena dapat

menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit, salah satunya penyakit tumor. Hal ini

terjadi karena pengaruh obat-obatan tersebut membuat bagian jaringan sel mengalami

pertumbuhan secara abnormal. Selain obat-obatan kimia, konsumsi alkohol secara berlebihan

juga tidak dianjurkan. Karena alkohol ini mampu meningkatkan resiko seseorang terkena

penyakit tumor ganas atau sering disebut juga dengan kanker.

2.3 Gejala Penyakit Tumor


Tumor dapat menyebabkan berbagai gejala. Beberapa gejala dan tanda klinis

umumnya bisa berupa:

 Sering merasa tidak sehat.

 Merasa sangat lelah.

 Demam dan menggigil.

 Tidak nafsu makan.


 Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

 Berkeringat pada malam hari.

Meski demikian, tiap tumor memiliki indikasi berbeda-beda tergantung jenis dan lokasi

pertumbuhannya. Contohnya, tumor otak dapat menyebabkan gejala sakit kepala tidak

tertahankan, muntah-muntah secara mendadak, serta kejang-kejang. Sementara gejala tumor

paru jinak dapat berupa batuk yang berkelanjutan dan bertambah parah hingga akhirnya

menjadi batuk darah, sesak napas, rasa nyeri di dada serta kelelahan.

Ada juga jenis tumor ganas yang bahkan tidak menyebabkan gejala hingga mencapai

stadium lanjut, misalnya kanker serviks serta kanker hati. Karena itu, Anda disarankan untuk

selalu waspada dan memeriksakan diri ke dokter jika mengalami kondisi yang terasa janggal

meski sekilas tampak ringan.


2.4 Faktor Risiko
1. Pola makan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan dan sayuran dapat

menurunkan risiko kanker kolorektal, serta berfungsi melindungi tubuh dari kanker di

mulut, kerongkongan, lambung, dan paru-paru. Selain itu, pola makan yang tinggi

lemak, protein, kalori, dan daging merah diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya

kanker kolorektal, meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk

membuktikannya.

2. Konsumsi alkohol

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi alkohol berkaitan erat

dengan meningkatnya risiko kanker mulut, kerongkongan, payudara, hati, dan

kolorektal.

3. Aktivitas Fisik

Sejumlah penelitian berkesimpulan bahwa orang yang aktif secara fisik memiliki

risiko yang lebih rendah untuk menderita kanker kolorektal dibanding mereka yang

tidak aktif. Beberapa penelitian lain juga menyatakan bahwa aktivitas fisik dapat

membantu melawan kanker endometrium dan kanker payudara pada wanita pasca-

menopause.

4. Kelebihan berat badan atau obesitas

Berbagai jenis kanker yang mungkin terjadi akibat obesitas antara lain adalah kanker

payudara pasca-menopause, kanker kolorektal, rahim, esofagus, ginjal, dan pankreas.

Namun, belum ada bukti jelas apakah penurunan berat badan pada pengidap obesitas

mampu menurunkan risiko terjadinya kanker.

5. Diabetes

Diabetes dan kanker memiliki faktor risiko yang hampir sama, yaitu usia tua, obesitas,

merokok, pola makan yang tidak sehat, serta kurangnya aktivitas fisik. Karena itu,
sulit ditentukan apakah faktor risiko kanker meningkat akibat diabetes atau karena

faktor-faktor risiko tersebut.

6. Faktor risiko lingkungan

Paparan terhadap berbagai bahan kimia di lingkungan telah banyak dikaitkan dengan

risiko terjadinya kanker. Misalnya, risiko kanker paru akan meningkat akibat asap

rokok, polusi udara, dan asbestos. Air minum yang mengandung tembaga dalam

jumlah cukup tinggi akan meningkatkan risiko kanker pada kulit, paru, dan saluran

cerna.

7. Genetik atau keturunan

Tidak semua jenis kanker bersifat keturunan. Namun pada beberapa kasus, mutasi gen

dapat diturunkan ke anggota keluarga, misalnya gen BRCA1. Wanita yang sejak awal

memiliki gen BRCA1 punya kemungkinan 80 persen untuk menderita kanker

payudara. Jenis kanker lain yang dapat diturunkan pada anggota keluarga meliputi

kanker ovarium, rahim, prostat, melanoma, retinoblastoma, limfoma Hodgkin, dan

limfoma non-Hodgkin.

2.5 Pencegahan dan Penanggulangan


Tidak ada metode pencegahan yang dapat memberikan perlindungan total dari munculnya

tumor. Tetapi ada sejumlah langkah sederhana yang dapat kita lakukan untuk menurunkan

risiko terjadinya kanker. Langkah-langkah tersebut meliputi:

 Berhenti merokok.

 Berolahraga secara teratur.

 Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, seperti meningkatkan konsumsi

makanan berserat (terutama sayuran) dan mengurangi konsumsi makanan berlemak

atau yang mengandung bahan pengawet.


 Menjaga berat badan yang sehat agar terhindar dari obesitas.

 Membatasi konsumsi minuman keras.

 Menghalau pajanan sinar matahari, contohnya dengan menggunakan tabir surya.

 Meminimalisasi pajanan senyawa kimia yang mengandung racun, misalnya dengan

mengenakan masker saat naik kendaraan umum.

 Meminimalisasi pajanan terhadap radiasi.

 Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.

 Menjalani vaksinasi yang dibutuhkan untuk mencegah kanker, seperti vaksin HPV.

2.6 Diagnostic dan Pengobatan


Selain menanyakan riwayat penyakit, gejala, dan memeriksa kondisi fisik, dokter akan

menyertakan beberapa jenis pemeriksaan untuk memastikan diagnosis pasien. Pemeriksaan-

pemeriksaan tersebut di antaranya adalah:

 Tes darah lengkap dan evaluasi fungsi organ.

 CT, MRI atau PET scan. Langkah ini berfungsi mengonfirmasi letak serta tingkat

penyebaran tumor.

 Rontgen dada.

 Biopsi atau pengambilan sampel tumor. Pemeriksaan ini digunakan untuk memastikan

ganas atau tidaknya tumor yang diidap.

Apabila terdiagnosis positif mengidap tumor tertentu, dokter akan membantu Anda dalam

menentukan langkah pengobatan yang sesuai. Metode penanganan tumor yang akan Anda

jalani tergantung pada jenis, lokasi tumbuhnya tumor, dan tingkat keganasan tumor.

Terdapat sejumlah metode penanganan untuk mengatasi tumor ganas. Langkah yang

umumnya dianjurkan meliputi:

 Operasi pengangkatan.
 Kemoterapi.

 Radioterapi.

 Terapi biologis.

 Terapi target yang hanya mencari dan menyerang sel-sel kanker.

Pasien umumnya membutuhkan kombinasi dari 3 metode, yaitu operasi pengangkatan,

kemoterapi, dan radioterapi.

Jika tumor ganas masih berada pada 1 lokasi dan belum menyebar, kanker tersebut

biasanya akan diangkat melalui prosedur operasi.

Tumor jinak juga umumnya dapat diangkat. Namun apabila tidak mengganggu kinerja

organ dan tidak berdampak buruk pada kesehatan sama sekali, tumor jinak terkadang tidak

perlu diangkat.

Makin dini tumor terdeteksi, kemungkinan pasien untuk sembuh juga makin tinggi.

Karena itu, semua tumor (ganas maupun jinak) sebaiknya segera didiagnosis dan ditangani

karena berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan apabila dibiarkan.


2.7 Definisi Penyakit Kanker
Penyakit Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

tubuh yang berubah menjadi sel kanker.Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat

menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker adalah

istilah yang mencakup sekelompok kompleks lebih dari berbagai jenis penyakit kanker

.Kanker dapat mempengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh manusia.Banyak orang

terkejut ketika mengetahui kanker yang dapat mempengaruhi bagian-bagian tubuh seperti

mata dan jantung.Setiap jenis kanker khas dengan penyebab, gejala, dan metode pengobatan

yang berbeda.

2.8 Ciri dan Gejala Kanker


Gejala penyakit kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ tubuh

yang terserang yaitu :

1. Perubahan kebiasaan buang air besar,

2. Luka yang tidak sembuh - sembuh.

3. Benjolan pada payudara .

4. Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok.

5. Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.

6. Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia)

7. Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.

8. Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah

disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh,

dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.


2.9 Faktor Risiko
Penyebab Penyakit Kanker sulit untuk mengetahui secara pasti karena merupakan

gabungan dari sekumpulan faktor genetik dan lingkungan. Belum ada dan mungkin tidak

akan ada satu penyebab tunggal yang dapat ditunjuk sebagai kausa kanker. Dengan demikian

penyebab kanker masih merupakan tanda tanya besar sehingga masih tetap menjadi sasaran

penelitian. Namun sebenarnya ada faktor-faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya

Penyakit Kanker, antara lain adalah :

1. Faktor keturunan (genetik)

Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk

menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya.

2. Faktor kejiwaan, emosional

Stres yang berati dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh.

3. Faktor prilaku

Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak

mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol.

Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti ganti

pasangan.

4. Faktor makanan yang mengandung bahan kimia

Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama

kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan

kanker adalah Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar)

meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung.

Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap

kanker kerongkongan.
5. Zat pewarna makanan
Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar

seperti: kerang, ikan, dsb.

Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.

6. Bahan Kimia
Zat-zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan berbagai jenis kanker pada

perokok dan perokok pasif (orang bukan perokok yang tidak sengaja menghirup asap

rokok orang lain) dalam jangka waktu yang lama. Bahan kimia untuk industri serta

asap yang mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinan seorang

pekerja industri menderita kanker.

7. Virus
Beberapa jenis virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi sel

kanker.Jenis virus ini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik.

8. Hormon
Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur

kegiatan alat-alat tubuh dari selaput tertentu.Pada beberapa penelitian diketahui

bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan

terjadinya beberapa jenis kanker seperti payudara, rahim, indung telur dan prostat

(kelenjar kelamin pria).

9. Makanan
Zat atau bahan kimia yang terdapat pada makanan tertentu dapat menyebabkan

timbulnya kanker misalnya makanan yang lama tersimpan dan berjamur dapat

tercemar oleh aflatoxin.Aflatoxin adalah zat yang dihasilkan jamur Aspergillus Flavus

yang dapat meningkatkan resiko terkena kanker hati.


2.10 Epidemiologi
Dari data WHO diketahui, setiap tahun jumlah penderita kanker di dunia bertambah

menjadi 6,25 juta orang. Di negara maju, kanker merupakan penyebabkematian nomor dua

setelah penyakitpenyakit kardiovaskuler. Sepuluh tahunmendatang, diperkirakan 9 juta orang

diseluruh dunia akan meninggal karena kanker setiap tahunnya (Familiy’s Doctor, 2006).

Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang.Gumawan

Achmad seorang ginekolog (Kompas, 2001) menyatakan bahwa dua 2/3 dari penderita

kanker di dunia berada di negara-negara berkembang seperti Indonesia.Hal ini sejalan dengan

pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesi apada KabinetIndonesia Bersatu, Siti

Fadilah Supari (2005), menyatakan bahwa kanker telah menjadi ancaman serius bagi

masyarakat Indonesia. Begitu pula dalam sambutannya ketikammembuka Temu Ilmiah

Dokter Bedah Onkologi Indonesia ke-1 (1 st International Scientific Meeting di Indonesi

Society of Surgical Oncologyst/ISSO), beliau menyatakan bahwa jumlah pasien kanker di

Indonesia mencapai 6% dari 200 juta lebih penduduk Indonesia (Media Indonesia, 2005).

Bahkan telah diperkirakan bahwa menjelang permulaan abad ke-21, peta penyakit di

Indonesia akan mendekati peta penyakit dinegara maju dimana penyakit kanker berada pada

urutan ketiga penyebab terjadinyakematian setelah penyakit kardiovaskuler dan kecelakaan

(Tambunan, 1995).

Selain itu, dalam seminar sehari ”Kanker Pada Alat Reproduksi Perempuan”dalam

rangka peringatan hari Ulang Tahun ke-26 Yayasan Kanker Indonesia, Achmadsujudi (1998),

menyatakan bahwa di Indonesia ketika ini dijangkakan terdapat penyakitkanker baru dengan

perbandingan/rasio 1:1000 penduduk pertahun. Walaupundemikian, apabila penyakit ini

dapat dideteksi pada tahap awal, maka lebih daripadaseparuh penyakit kanker dapat dicegah,

bahkan dapat disembuhkan (KBI Gemari,2003). Sayangnya hasil diagnosis kanker

menyatakan bahwa 80% penderita kanker ditemukan pada stadium lanjut, yakni stadium 3

dan 4 (Kompas, 2002). Pada tahap inikanker sudah menyebar ke bagian-bagian lain di dalam
tubuh sehingga semakin kecil peluang untuk sembuh dan pulih, dan berkemungkinan

langsung tidak akan sembuh.Keadaan di atas menjadi salah satu penyebab meningkatnya

penyakit kanker diIndonesia.Di sisi lain, bila ditinjau dari aspek gender, maka jumlah kaum

perempuanyang menderita penyakit kanker menduduki proporsi yang lebih banyak

dibandingkankaum lelaki. Kenyataan ini paling tidak dapat dilihat dari hasil pendataan

yangdilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Yayasan Kanker

Indonesia,dan Ikatan Ahli Patologi Indonesia bahwa 64,4% penderita kanker adalah dari

kauM perempuan dan sisanya (36,6%) adalah pria (Mangunkusuma, 1995). Oleh

karenasangat pesatnya pertambahan penderita kanker di Indonesia, sangat penting

bagimasyarakat untuk menghindari penyakit kanker dengan mengetahui faktor-faktor

resiko penyebab kanker.


Prevalensi dan Estimasi Jumlah Penderita Penyakit Kanker
pada Penduduk Semua Umur Menurut Provinsi Tahun 2013

Secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di Indonesia

tahun 2013 sebesar 1,4‰atau diperkirakan sekitar 347.792 orang. Provinsi D.I. Yogyakarta

memiliki prevalensi tertinggi untuk penyakit kanker, yaitu sebesar 4,1‰. Berdasarkan

estimasi jumlah penderita kanker Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur merupakan

provinsi dengan estimasi penderita kanker terbanyak, yaitu sekitar 68.638 dan 61.230 orang.
Prevalensi Penyakit Kanker pada Penduduk (‰)
Menurut Kelompok Umur Tahun 2013

Penyakit kanker dapat menyerang semua umur. Sebagaimana terlihat pada Gambar di

atas, hampir semua kelompok umur penduduk memiliki prevalensi penyakit kanker yang

cukup tinggi. Prevalensi penyakit kanker tertinggi berada pada kelompok umur 75 tahun ke

atas, yaitu sebesar 5,0‰ dan prevalensi terendah pada anak kelompok umur 1-4 tahun dan 5-

14 tahun sebesar 0,1‰. Terlihat peningkatan prevalensi yang cukup tinggi pada kelompok

umur 25-34 tahun, 35-44 tahun, dan 45-54 tahun.

Proporsi Faktor Risiko Penyakit Kanker pada Penduduk


Menurut Kelompok Umur Tahun 2013
Faktor perilaku dan pola makan memiliki peran penting terhadap timbulnya kanker.

Berdasarkan Gambar diketahui bahwa kelompok umur 25-34 tahun, 35-44 tahun, dan 45-54

tahun merupakan kelompok umur dengan prevalensi kanker yang cukup tinggi. Kelompok

umur tersebut lebih berisiko terhadap kanker karena faktor perilaku dan pola makan yang

tidak sehat. Gambar 4 di atas menunjukkan bahwa secara umum kurangnya konsumsi sayur

dan buah merupakan faktor risiko tertinggi pada semua kelompok umur. Proporsi penduduk

yang merokok, obesitas, dan sering mengonsumsi makanan berlemak tertinggi pada

kelompok umur 25-34 tahun, 35-44 tahun, dan 45-54 tahun. Sementara itu, kebiasaan

mengonsumsi makanan dibakar/dipanggang dan mengonsumsi makanan hewani berpengawet

cenderung lebih tinggi pada kelompok umur yang lebih muda. Oleh karena itu, karena

terdapat perbedaan perilaku dan pola makan pada tiap kelompok umur, maka diperlukan

upaya pencegahan dan promosi kesehatan yang tepat.

2.11 Jenis-Jenis Kanker


Adapun jenis-jenis kanker antara lain sebagai berikut :

1. Kanker leher rahim (kanker serviks)

2. Kanker payudara

3. Penyakit Trofoblas ganas

4. Kanker kulit

5. Kanker nasofaring

6. Kanker paru

7. Kanker hati

8. Kanker kelenjar getah bening (Limfoma Malignum)

9. Kanker usus besar

10. Kanker darah (Leukemia).


2.12 Diagnosis dan Pengobatan
Bagi yang ada kecurigaan, maka pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah:

1. Pemeriksaan sitologi dan patologi anatomi

2. Tes-tes pertanda kanker dalam darah

3. Rontgen

4. Mamografi (rontgen khusus untuk payudara)

5. Ultrasonografi / USG (memotret alat tubuh bagian dalam)

6. Endoskopi (peneropongan alat tubuh bagian dalam)

7. Kolposkopi (peneropongan leher rahim)

8. Laparoskopi (peneropongan rongga perut)

9. Pemotretan lapisan-lapisan tubuh dengan alat CT Scan, MRI (Magnetic Resonance

Imaging)

10. Pengobatan kanker terdiri dari salah satu atau kombinasi dari beberapa prosedur

berikut:

11. Pembedahan (operasi)

12. Penyinaran (Radio-terapi)

13. Pemakaian obat-obat pembunuh sel kanker (sitostatika/kemoterapi)

14. Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi)

15. Pengobatan dengan hormon

16. Transplantasi organ.

17. Stem Cell

18. Hasil pengobatan terutama tergantung pada stadium atau tingkatan kanker.
1. Pengobatan kanker secara operasi atau pembedahan.

Pembedahan merupakan salah satu jenis pengobatan tertua untuk kanker. Operasi

biasanya dilakukan untuk mencegah sel kanker menyebar ke bagian tubuh yang lain. Namun

jika memang kanker telah menyebar terlalu luas / metastasis ke organ organ vital tubuh

kemungkinan sudah tidak bisa lagi nenggunakan atau menyembuhkan pasien dengan cara

operasi.

Operasi pengangkatan kanker ini bertujuan untuk menghapus dan membuang selurah

sel kanker biasanya sering dilakukan pada jenis-jenis kanker seperti kanker prostat, kanker

payudara atau kanker test!s. Namun jika Setelah penyakit telah menyebar keorgan tubuh

sekitarnya bagaimanapun hampir tidak mungkin untuk menghapus / mengangkat semua sel

kanker.

Operasi juga dapat berperan dalam membantu untuk mengontrol gejala seperti

obstruksi usus atau kompresi sumsum tulang belakang. Inovasi terus dikembangkan untuk

membantu proses operasi, contohnya sekarang sudah ada pisau bedah khusus kanker.

Saat ini, ketika operasi pengangkatan ahli bedah, mereka juga ikut mengambil sebuah

sampel jaringan sehat disekitar penyakit untuk memastikan tidak ada sel-sel ganas yang

tertinggal. Kemudian sampel jaringan tersebut di uji dilaboratorium untuk memastikan. Hal

ini biasanya pasien tetap ada di bawah anestesi umum untuk tambahan 30 menit sementara

sampel jaringan yang diuji di laboratorium. Jika memang sampel jaringan tersebut masih

memiliki resiko muncul kembali kanker maka dokter harus kembali mengangkat jaringan

sekitar (jika mungkin).

2. Pengobatan kanker melalui Radioterapi

Radioterapi merupakan metode pengobatan kanker dengan Radiasi yang berfungsi

untuk menghancurkan sel kanker dengan cara memfokuskan sinar gamma-ray berenergi
tinggi pada sel-sel kanker. Hal ini menyebabkan kerusakan pada molekul yang membentuk

sel-sel kanker sehingga sel-sel tersebut mati.

Radioterapi menggunakan gamma-ray energi tinggi yang dipancarkan dari logam

seperti radium atau energi tinggi sinar-x yang dibuat dalam mesin khusus. Perawatan radiasi

menyebabkan efek samping yang berat karena energi tersebut juga bisa merusak sel-sel

normal dan jaringan sehat lainnya, namun perkembangan teknologi telah ditingkatkan

sehingga dapat lebih tepat sasaran dan bisa mengurangi efek samping.

Radioterapi digunakan sebagai pengobatan mandiri untuk mengecilkan tumor atau

menghancurkan sel-sel kanker, dan juga digunakan dalam kombinasi dengan pengobatan

kanker lainnya seperti kemoterapi dan pasien pasca operasi.

2. Mengobati kanker melalui Kemoterapi

Kemoterapi adalah tehnik pengobatan kanker dengan menggunakan bahan kimia yang

dapat mengganggu proses pembelahan sel - merusak protein atau DNA - sehingga sel-sel

kanker akan mati dengan sendirinya. Perawatan ini menargetkan sel-sel yang membelah

dengan cepat (tidak hanya sel kanker), tetapi sel normal biasanya dapat pulih dari kerusakan

kimia sementara sel kanker tidak bisa. Kemoterapi umumnya digunakan untuk mengobati

kanker yang telah menyebar atau metastasis karena untuk obat-obatan ke seluruh tubuh. Ini

adalah pengobatan yang diperlukan untuk beberapa bentuk seperti leukemia dan limfoma.

Pengobatan kemoterapi diberikan dengan siklus yang jelas sehingga tubuh memiliki waktu

untuk menyembuhkan ( penyembuhan sel normal ) antara dosis. Tetapi walaupun demikian

masih ada efek samping yang umum seperti rambut rontok, mual, kelelahan, dan muntah.

Terapi kombinasi sering diberikan termasuk beberapa jenis kemoterapi atau kemoterapi

dikombinasikan dengan beberapa pengobatan lainnya


3. Terapi Imunoterapi

Imunoterapi bertujuan untuk mendapatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan

tumor. Immunotherapy lokal dengan cara menyuntikkan pengobatan ke daerah yang terkena,

agar menyebabkan tumor menyusut. Immunotherapy sistemik ini dikakukan ke seluruh tubuh

dengan pemberian agen seperti interferon alfa protein yang dapat mengecilkan tumor.

Imunoterapi juga dapat dianggap non-spesifik yang bisa meningkatkan kemampuan tubuh

melawan kanker dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan, dan

dapat dianggap ditargetkan jika perawatan khusus memberitahukan sistem kekebalan tubuh

untuk menghancurkan sel-sel kanker.

Terapi pengobatan kanker jenis ini relatif lebih muda dibanding dengan cara

perawatan kanker yang lain, namun para peneliti telah sukses dengan perawatan yang

memperkenalkan antibodi untuk tubuh yang menghambat pertumbuhan sel-sel kanker

payudara.

Transplantasi sumsum tulang juga dapat dianggap imunoterapi karena sel-sel

kekebalan donor sering akan menyerang tumor atau sel kanker yang ada dalam

penerima. Terapi hormon telah dikaitkan dengan beberapa jenis kanker, terutama kanker

payudara dan kanker prostat. Terapi hormon dirancang untuk mengubah produksi hormon

dalam tubuh sehingga sel-sel kanker berhenti tumbuh atau dibunuh sepenuhnya.Terapi

hormon kanker payudara sering fokus pada pengurangan tingkat estrogen (obat umum untuk

ini adalah tamoxifen) dan terapi hormon kanker prostat sering fokus pada pengurangan kadar

testosteron. Selain itu, beberapa leukemia dan limfoma kasus dapat diobati dengan kortison

hormon.
5. Terapi Gen

Tujuan dari terapi gen adalah untuk menggantikan gen yang rusak dengan orang-

orang yang bekerja untuk mengatasi akar penyebab kanker yaitu kerusakan DNA, lebih fokus

pada DNA sel kanker.

Terapi gen juga termasuk langkah-langkah untuk mengobati kanker yang tergolong

sangat muda masih dalam proses penelitian dan belum terbukti menghasilkan apapun

pengobatan yang berhasil. Sampai saat ini belum ada referensi yang jelas tentang metode

tersebut.

2.13 Pencegahan dan Penanggulangan Kanker


Sebagian besar jenis kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat sejak usia

muda dan menghindari faktor-faktor penyebab kanker. Meskipun penyebab kanker secara

pasti belum diketahui, setiap orang dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara hidup

sehat dan menghindari penyebab kanker:

1. Mengenai makanan:

a. Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan

b. Lebih banyak makan makanan berserat.

c. Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan, beberapa kali

sehari

d. Lebih banyak makan makanan segar

e. Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama

f. Membatasi minuman alcohol

2. Mengenai Perilaku

a. Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual

b. Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok: berhenti merokok.


c. Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress

d. Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://macammacamoenyakit.com. Gejala- Gejala penyakit kanker, Faktor penyebab kanker,

Jenis-Jenis Kanker, Proses penyebaran kanker.

http://yayasankankerindonesia.org. Sistem Gejala- Gejala penyakit kanker, Faktor penyebab

kanker, Jenis-Jenis Kanker, Pengertian Kanker, Pencegahan Kanker

https://www.scribd.com/doc/127759135/Epidemiologi-Tumor-Dan-Kanker

Anda mungkin juga menyukai