Bab 1.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Perumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang
berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan
Costa Rica. Tanaman ini disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia oleh para pedagang
Spanyol. Di Indonesia sendiri, tanaman pepaya (Carica pepaya) baru dikenal secara
umum sekitar tahun 1930-an, khususnya di kawasan pulau Jawa. Tanaman buah
menahun ini tumbuh pada tanah lembab yang subur dan tidak tergenang air, dapat
ditemukan di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m di bawah permukaan laut.
Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daerah tropis maupun subtropis. di
daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai
1000 m dpl). Saat ini pepaya telah menjadi tanaman yang merata didaerah beriklim
tropis, bahkan daerah sub tropispun banyak ditanami pohon Pepeya. Hampir disetiap
rumah banyak ditemukan pohon Pepaya, jadi cukup sulit untuk menentukan berapa
banyak hasil Pepaya ini. Walau demikian ada catatan yang dapat dipergunakan untuk
menentukan daerah mana yang banyak menghasilkan Pepaya baik untuk dalam maupun
luar negeri. Di indonesia sendiri Jawa Barat adalah penghasil Pepaya terbesar.
sedangkan diluar negeri diantaranya : Florida, Hawai, Afrika Timur, Afrika Selatan dan
disusul Ceylon dan India.
Klasifikasi tumbuhan pepaya (Carica pepaya L.)
Pepaya red lady dikenal dengan pepaya yang memiliki tingkat kemanisan yang
tinggi. Untuk satu buah pepaya saja tingkat kemanisannya bisa mencapai lebih kurang
13%. Dibandingkan dengan pepaya lainnya, pepaya red lady lah yang memiliki
tingkat kemanisan yang tinggi.
Ciri-ciri dari pepaya red lady adalah memiliki kulit buah yang berwarna jingga
pada pepaya yang telah matang. Sedangkan warna buah bagian dalamnya adalah
jingga bercampur merah. Pepaya red lady memiliki bentuk yang memanjang. Ada
juga pepaya red lady yang berbentuk lonjong serta bulat. Dan masih banyak jenis
pepaya lain seperti pepaya california yang merupakan tanaman buah pepaya unggulan
para petani,selain memiliki buah rasa manis,juga banyak memiliki manfaat dan
khasiat bagi tubuh dan kesehatan
c. Pepaya Cibinong
d. Pepaya Hawai
Pepaya hawai merupakan pepaya yang memiliki ukuran yang kecil serta
beratnya yang hanya mencapai 0,6 kg. Karena ukurannya yang kecil membuat pepaya
hawai hanya bisa dimakan oleh satu orang saja. Saat ini pepaya hawai lebih dikenal
dengan sebutan pepaya solo. Sebutan tersebut diberikan kepada pepaya hawai karena
pepaya hawai hanya bisa dimakan oleh satu orang saja. Ciri-ciri dari pepaya hawai
adalah yang pasti memiliki ukuran yang kecil. Kulit buah yang telah matang akan
berwarna kuning. Rasa daging buah pepaya hawai ini sangat manis dan rasanya segar
ketika dimakan. Saking manisnya buah pepaya hawai ini membuat rasanya tidak
hilang hingga 2 jam setelah memakannya. Daging buah pepaya hawai bisa dikatakan
tebal sehingga dapat memuaskan penikmatnya ketika memakan pepaya hawai ini.
Dari berbagai macam jenis buah pepaya yang telah disebutkan diatas, penelitian
ini hanya menggunakan biji dari buah pepaya Jingga. Biji dari buah pepaya Jingga
dipilih karena buah pepaya Jingga memiliki biji yang cukup banyak dan ukuran
bijinya juga cukup besar.
Maserasi adalah salah satu jenis metoda ekstraksi dengan sistem tanpa
pemanasan atau dikenal dengan istilah ekstraksi dingin, jadi pada metoda ini pelarut
dan sampel tidak mengalami pemanasan sama sekali. Sehingga maserasi merupakan
teknik ekstraksi yang dapat digunakan untuk senyawa yang tidak tahan panas ataupun
tahan panas (Hamdani, 2014). Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana.
Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari
(Afifah,2012). Jadi, Maserasi merupakan cara ekstraksi yang paling sederhana dengan
cara merendam serbuk simplisia menggunakan pelarut yang sesuai dan tanpa
pemanasan. Pelarut yang digunakan salah satunya adalah etanol.
2.4 Etanol
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol
saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan
merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etanol
banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia yang ditujukan untuk
konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah pada parfum, perasa, pewarna
makanan, dan obat-obatan dan salah satunya kosmetik. Etanol adalah pelarut yang
serbaguna, larut dalam air dan pelarut organik lainnya.
b. Bahan
1. Biji pepaya
2. Etanol 96 %
3. HPMC (hydroxypropyl methylcellulose)
b. Pembuatan ekstrak
Biji pepaya dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut Etanol 96% selama
3 x 24 jam, hasil ekstraksi diuapkan dengan rotary evaporator sampai diperoleh
ekstrak yang kental. Untuk mengetahui senyawa yang terdapat pada biji pepaya
tersebut, maka dilakukan uji skrining fitokimia meliputi pemeriksaan senyawa
alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, steroid dan terpenoid.
d. Pembuatan formulasi
Hasil ekstraksi biji pepaya dengan variasi konsentrasi yaitu 3%, 5%, 8%
dicampur dengan formulasi gel. Untuk mengetahui berapa % konsentarasi yang
menghasilkan warna terbaik pada rambut.
f. Pengujian efektivitas
Pewarna sediaan gel dilakukan terhadap sediaan gel pewarna rambut dengan
konsentrasi terkecil dan terbesar. Untuk mengetahui apakah sediaan gel
pewarna rambut memberikan perubahan atau efek pewarnaan pada rambut.
g. Pengujian iritasi
Sediaan gel pewarna rambut dengan menggunakan tekhnik uji tempel terbuka
dengan konsentrasi zat warna terbesar dan diamati apakah menimbulkan rasa
gatal dan timbulnya warna karena terjadi iritasi pada kulit atau tidak.
3.4 Diagram Alir
Mengeringkan biji pepaya dengan oven selama 6 jam dengan suhu 80°C.
Menggerus biji pepayadengan stemper & mortir hingga menjadi serbuk lalu
disaring dengan screen ukuran 40 mesh.
Melarutkan gelling agent pada pelarut etanol dan menambahkan air dingin agar
pengembangan gel sempurna
Melakukan optimasi dengan variasi konsentrasi basis HPMC yaitu 1,5%, 2%, 2,5%,
3%, 3,5% dan 4% tanpa penambahan ekstrak.
Mencampur hasil ekstraksi biji pepaya dengan variasi konsentrasi yaitu 3%, 5%,
8% dengan formulasi gel.