Anorganik
Anorganik
2. Wandi ( F1061161029 )
Kelas: IV-A1
Soal
Jawaban
1. Karena Fe, Co, dan Ni berada dalan satu lajut honrizontal atau satu periode,
dimana jari-jari atomnya hamper sama karena salah satu sifat kesamaan
unsure adalah dipengaruhi oleh ukuran atomnya sehingga unsur-unsur
tersebut memiliki kemiripan sifat maka dapat ditemukan dalam satu tempat.
Dimana triade besi (Fe, Co, Ni), triade Platina ringan (Ru, Rh, Pd) dan triade
platina (Os, Ir,Pt), dimasukkan ke dalam golongan 8, 9, 10
2. Karena adanya bilangan oksidasi lebih dari satu ini disebabkan mudahnya
melepaskan elektron valensi. Dengan demikian, energi ionisasi pertama,
kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif lebih kecil dibanding
unsur golongan utama. Walaupun unsur transisi memiliki
beberapa bilangan oksidasi, keteraturan dapat dikenali. Bilangan oksidasi
tertinggi atom yang memiliki lima elektron yakni jumlah orbital d
berkaitan dengan keadaan saat semua elektron d (selain elektron s)
dikeluarkan. Jadi, dalam kasus skandium dengan konfigurasi elektron (n-
1)d ns , bilangan oksidasinya 3. Mangan dengan konfigurasi (n-1)d ns ,
akan berbilangan oksidasi maksimum +7. Bila jumlah elektron d melebihi
5, situasinya berubah. Untuk besi Fe dengan konfigurasi elektron (n-1)d ns
, bilangan oksidasi utamanya adalah +2 dan +3. Sangat jarang ditemui
bilangan oksidasi +6. Bilangan oksidasi tertinggi sejumlah logam transisi
penting seperti kobal Co, Nikel Ni, tembaga Cu dan zink Zn lebih rendah
dari bilangan oksidasi atom yang kehilangan semua elektron (n–1)d dan ns-
nya. Di antara unsur-unsur yang ada dalam golongan yang sama, semakin
tinggi bilangan oksidasi semakin penting untuk unsur-unsur pada periode
yang lebih besar.
3. Karena ion unsur transisi mempunyai elektron yang tidak berpasangan pada
subkulit 3d dan elektron-elektron itu terpecah dengan tingkat energi yang
berbeda. Elektron-elektron itu tereksitasi dari tingkat energi yang lebih
rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan menyerap energi.
Perubahan tingkat energi ini setara dengan energi cahaya tampak.Adapun
pada ion zink tidak berwarna, karena orbital d sudah penuh elektron
sehingga tidak terjadi perpindahan energi pada orbital d.
Dari gambar tersebut diketahui bahawa logam transisi yang berbeda
akan menunjukkan warna yang berbeda; seperti yang ditunjukkan pada
gambar diatas, diketahui bawhwa muatan yang berbeda pada logam transisi
yang sama juga dapat mempengaruhi warna. Ligan juga berpengaruh,
dan muatan ion logam yang sama dapat berbeda warna tergantung pada
ligan yang terikat untuk itu.
4.
Pada tabel periodik unsur di atas, terlihat bahwa sebagian besar unsur
bersifat paramagnetik dan diamagnetik, sedangkan material yang bersifat
feromagnetik dan antiferomagnetik hanya ditemukan sedikit didalam unsur
murni. Untuk material yang memiliki sifat ferimagnetik hanya ditemukan
dalam senyawa, seperti campuran oksida yang disebut ferrite yang berasal
dari ferimagnetik.
Klasifikasi bahan magnet
Berdasarkan sifat kemagnetannya bahan dapat diklasifikasikan
kedalam 5 jenis yaitu Diamagnetik, paramagnetik, ferromagnetik,
antiferromagnetik dan ferimagnetik.
1. Sifat Diamagnetik
Diamagnetik adalah sifat yang selalu dimiliki oleh setiap atom dalam
materi atau senyawa tanpa memandang tipe sifat magnetik total dari senyawa
yang bersangkutan. Sifat ini hanya muncul jika ada medan magnetik dari luar
yang dikenakan pada atom yang bersangkutan sehingga terjadi interaksi
antara medan magnetik luar dengan medan terinduksi dalam kulit-kulit yang
terisi penuh elektron.Medan terinduksi harus melawan medan magnetik luar
sejauh mungkin untuk melenyapkan interaksi tersebut sehingga suseptibilitas
(kerentanan) diamagnetik berharga negative, sehingga besaran B dalam
bahan diamagnetik lebih kecil daripada dalam vakum. Jika disimpan diantara
kutub-kutub dari electromagnet yang kuat, material diamagnetik akan ditarik
ke daerah yang bermedan lemah. Besarnya momen magnetik yang
diinduksikan sangat kecil, dan permeabilitas relatif (μr) lebih kecil dari satu.
2. Sifat Paramagnetik
Semua senyawa dengan momen magentik permanen menunjukkan
sifat paramagnetik normal. Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan
medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya tidak nol, tetapi
resultan medan magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam bahan nol
(Halliday & Resnick, 1989). Hal ini disebabkan karena gerakan atom/molekul
acak, sehingga resultan medan magnet atomis masing-masing atom saling
meniadakan.
Bahan ini jika diberi medan magnet luar, maka elektron-elektronnya
akan berusaha sedemikian rupa sehingga resultan medan magnet atomisnya
searah dengan medan magnet luar. Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh
momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet luar. Pada
bahan ini, efek diamagnetik (efek timbulnya medan magnet yang melawan
medan magnet penyebabnya) dapat timbul, tetapi pengaruhnya sangat kecil.
3. Sifat Ferromagnetik
Ukuran atom dan ion Ukuran atom atau ion Aktinida memiliki ukuran
menurun pada periode terbesar dalam
tersebut. golongannya sendiri