Anda di halaman 1dari 8

Nicotine Patch adalah suatu bahan yang digunakan untuk mencegah merokok.

Nicotine
Patch bekerja dengan menyediakan nikotin dengan kadar rendah, yang membuat
berhenti merokok dengan mengurangi tanda-tanda fisik dari gejala-gejala ketagihan.

Daya obat yang tersedia:


15 mg/16 jam (30cm2),
10 mg/16 jam (20cm2),
5 mg/16 jam (10 cm2 )
selama 12 minggu kemudian ganti ke dosis patch lebih kecil selama 2-3 minggu.
 >20 rokok/hari: 30 cm2 patch selama 12 minggu kemudian ganti ke dosis patch lebih kecil selama
2-3 minggu.
Efek Samping:
Reaksi kulit lokal ringan (erythema, gatal-gatal), ketidaknyamanan perut, sakit kepala.

Instruksi Khusus:

1. Berhenti merokok secara total sebelum memulai terapi.


2. Gunakan 1 patch (potongan kecil) di area kulit utuh yang bersih, kering dan tanpa
bulu pada batang atau lengan tangan atas dengan kesadaran. Pindahkan patch
setelah 16 jam pada saat tidur. Putar-putar bagian yang diberikan patch tersebut.
Biofilm adalah kumpulan sel mikroorganisme, khususnya bakteri, yang melekat di suatu
permukaan dan diselimuti oleh pelekat karbohidrat yang dikeluarkan oleh bakteri. Biofilm
terbentuk karena mikroorganisme menciptakan lingkungan mereka sendiri. Biofilm
memerangkap nutrisi untuk pertumbuhan populasi mikroorganisme dan membantu mencegah
lepasnya sel-sel dari permukaan pada sistem yang mengalir.[1] Permukaan sendiri adalah habitat
yang penting bagi mikroorganisme karena nutrisi dapat terjerap pada permukaan sehingga
kandungan nutrisinya dapat lebih tinggi daripada di dalam larutan.[1] Konsekuensinya, jumlah dan
aktivitas mikroba pada permukaan biasanya lebih tinggi daripada di air.[1]

Biofilm berfungsi sebagai mekanisme pertahanan bagi bakteri dengan cara meningkatkan
resistensi penetrasi dari senyawa beracun seperti antibiotik.[1] Bakteri di dalam biofilm lebih
resisten 10-1.000 kali dibandingkan bila tidak di dalam biofilm.[16]
• Smoke naive: nonsmoking patients with a hair nicotine measurement of <2.0
ng/mg, and
• Passive smoke exposure : nonsmoking patients with hair nicotine of >2.0 ng/mg.
Rinosinusitis adalah peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal. Rinosinusitis
menjadi akut sampai 4 minggu, subakut 4minggu - 3 bulan dan kronik lebih dari 3 bulan

Terjadi akibat infeksi berulang atau oleh bakteri yang persisten, menyebabkan Kerusakan
sistem aliran mukosiliar mengakibatkan perubahan mukosa dalam hidung dan sinus
paranasal

Sinus normal biasanya dalam keadaan yang steril. Bakteri yang masuk ke sinus dapat
dieliminasi dengan cepat melalui sekresi mukus yang dikeluarkan oleh sel epitel kolumnar
bersilia. Mukus itu sendiri dihasilkan oleh sel goblet dan kelenjar submukosa. Oleh karena
itu, jika ada kelainan pada silia, maka proses eliminasi bakteri pun terhambat (Lane,
2003). Baik atau tidak baiknya keadaan sinus dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu patensi
ostium-ostium sinus dan lancarnya klirens mukosiliar (mucocilliary clearance) di dalam
kompleks ostio-meatal (KOM). Mukus sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan
sinus karena mengandung substansi antimikrobial (immunoglobulin) dan zat-zat yang
berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap kuman yang masuk bersama-
sama dengan udara pernafasan

menyebabkan pembengkakan mukosa hidung sehingga mengakibatkan oklusi atau


obstruksi ostium sinus (Benninger, 2008). Apapun penyebabnya, sekali saja ostium
mengalami oklusi, hipoksia lokal akan terjadi pada kavum sinus dan sekresi sinus
menjadi terakumulasi. Kombinasi antara keadaan hipoksia dan sekresi yang tertumpuk
tadi akan menyebabkan tumbuhnya bakteri patogen di dalam sinus (Lane, 2003).
Peradangan juga menyebabkan mukus menjadi lebih kental dan gerakan silia lebih
lambat daripada normal.

faktor-faktor yang berhubungan dengan patogenesis rinosinusitis dibagi dalam 2 besar,


yaitu faktor manusia dan lingkungan.

Faktor manusia misalnya seperti genetik / kelainan kongenital (kista fibrosis, sindrom silia
imotil), alergi / kondisi imun tubuh, kelainan anatomi, penyakit sistemik, kelainan
endokrin, gangguan metabolik, dan keganasan.

Faktor lingkungan misalnya seperti infeksi (virus, bakteri, dan jamur), trauma, bahan
kimia berbahaya, iatrogenik (medikamentosa ataupun pembedahan).

Sedangkan faktor lingkungan meliputi infeksi bakteri, virus, jamur, atau paparan primer
maupun sekunder asap tembakau, akut atau kronik bahan iritan atau bahan kimia
berbahaya, faktor iatrogenik termasuk pembedahan, medikamentosa ataupun
pemasangan NGT. Berdasarkan bukti-bukti yang ada saat ini, para individu dengan
riwayat alergi memiliki tingkat insidensi yang lebih tinggi terjadinya rinosinusitis akut dan
kronik
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen-komponen campuran yang ada di dalam sampel di antara dua fase,
yakni fase diam (padat atau cair) dan fase gerak.

Suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan pada perbedaan pola pergerakan yakni antara
fase gerak dan fase diam yang berguna untuk memisahkan komponen (molekul) yang berada
di dalam sampel.

Macam-macam kromatografi

Teknik pemisahan menggunakan metode kromatografi terdiri dari beberapa macam, berikut
ini disajikan beberapa macam teknik kromatografi beserta penjelasannya:

1. Kromatografi kertas

2. Kromatografi lapis tipis

3. GLC (Gas Liquid Chromatography)

4. HPLC (High Performance Liquid Chromatography)

Teknik pemisahan HPLC memiliki banyak keunggulan dibanding dengan kromatografi


lainnya, diantaranya adalah: cepat dalam proses analisa, resolusi yang lebih tinggi,
sensitivitas detektor yang lebih tinggi, kolom yang dipakai dapat digunakan kembali, ideal
dan cocok untuk zat bermolekul besar dan berionik dan mudah untuk rekoveri sampel.

HPLC boleh dibilang sebagai teknik tercanggih dalam metode kromatografi. HPLC juga
menggunakan sistem instrumen seperti pada kromatogarfi gas. Di dalam teknik ini juga
digunakan tekanan dan kecepatan yang cukup tinggi sehingga mampu dihasilkan resolusi
yang lebih baik.
Definitions Chronic Rhinosinusitis (with or without NP) in adults is defined as: presence
of two or more symptoms one of which should be either nasal blockage/obstruction/
congestion or nasal discharge (anterior/posterior nasal drip): ± Facial pain/pressure; ±
reduction or loss of smell; for ≥12 weeks; with validation by telephone or interview.
Questions on allergic symptoms (i.e. sneezing, watery rhinorrhea, nasal itching, and itchy
watery eyes) should be included.

Chronic Rhinosinusitis with nasal polyps (CRSwNP): Chronic rhinosinusitis as defined


above and bilateral, endoscopically visualised polyps in middle meatus. Chronic
Rhinosinusitis without nasal polyps (CRSsNP): Chronic Rhinosinusitis as defined above
and no visible polyps in middle meatus, if necessary following decongestant. This
definition accepts that there is a spectrum of disease in CRS which includes polypoid
change in the sinuses and/or middle meatus but excludes those with polypoid disease
presenting in the nasal cavity to avoid overlap.

Sinusitis jamur didefinisikan sebagai suatu spektrum dari kondisi patologik yang berkaitan
dengan inflamasi sinus paranasal akibat adanya jamur. Infeksi sinus oleh jamur jarang
terdiagnosis karena sering luput dari perhatian. Penyakit ini mempunyai gejala yang mirip
dengan sinusitis kronik yang disebabkan oleh bakteri, adakalanya gejala yang timbul non-
spesifik, bahkan tanpa gejala. Jamur adalah organisme seperti tumbuhan yang tidak
mempunyai klorofil yang cukup. Jamur mengasorbsi makanan dari bahan organik yang
telah mati. Jamur tidak hanya mengasorbsi makanan dari benda mati saja, tetapi kadang-
kadang jamur dapat mengasorbsi makanan dari organisme yang masih hidup.

Infeksi sinus karena jamur jarang terdiagnosa dikarenakan gejalanya mirip dengan
sinusitis kronis yang disebabkan oleh bakteri, sehingga perlu mendapat perhatian apabila
didapati sinusitis yang tidak mengalami perbaikan setelah mendapat pengobatan
antibiotika.
Jika dilihat dari jumlah rokok yang dikonsumsi, maka tingkatan kadar nikotin di dalam sistem
tubuh manuisa terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Perokok ringan. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah orang yang hanya sekali
kali saja merokoknya, sehingga kemungkinan nikotin masih akan terdeteksi hingga 2-3
hari setelah merokok. Semakin lama jangka waktu seseorang berhenti merokok, maka
akan semakin sedikit jumlah nikotin yang terdeteksi.
2. Perokok sedang. Yang termasuk kelompok ini adalah orang yang merokok secara tidak
beraturan, mungkin sekali atau hanya dua kali dalam seminggu. Jumlah nikotin yang
terdeteksi kemungkinan sedikit lebih tinggi dibandingkan pengguna ringan.
3. Perokok berat. Yang termasuk kelompok ini adalah orang yang merokok secara teratur
atau sudah masuk ke dalam kategori kecanduan. Jumlah nikotin yang terdeteksi tinggi
karena hampir setiap hari menerima asupan nikotin baru yang masuk ke dalam tubuh.
4. Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok
terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin
5. Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4.000 bahan
kimia beracun yang membahayakan dan boleh membawa kematian. Dengan ini
setiap hisapan itu menyerupai satu hisapan
6.
7. maut. Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (polonium-
201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai
(ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai
(arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di "kamar gas maut".
Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida.

8. Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi


penyebab kanker (karsinogen). Bahan seperti benzopyrene yaitu sejenis policyclic
aromatic hydrocarbon (PAH) telah lama disahkan sebagai penyebab kanker.
9.
10. Nikotin, seperti najis dadah heroin, amfetamin dan kokain, bertindak balas di
dalam otak dan mempunyai kesan kepada sistem mesolimbik yang menjadi
penyebab utama ketagihan. Nikotin turut menjadi punca utama risiko serangan
penyakit jantung dan strok. Hampir satu perempat pasien penyakit jantung adalah
karena kebiasaan merokok.
11. Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh knalpot
kendaraan.

Anda mungkin juga menyukai