Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tonsillitis adalah penyekit yang sering terjadi pada anak-anak. Tonsilitis

adalah peradangan pada daerah tonsil umum dan pembengkakan dari jaringan

tonsila yang biasanya disertai dengan pengumpulan leukosit, sel-sel epitel mati,

dan bakteri pathogen dalam kripta. Menurut lama terjadinya Tonsilitis dibedakan

menjadi 2 yaitu tonsilitis akut dan tonsilitis kronis.

Tonsilitis akut penyebabnya biasanya akibat infeksi kuman (

stereptococcus) virus ( RSV virus) jamur, alergi (makanan yang dingin, iritasi

makanan/ makanan yang berminyak) dan lain-lain. Pada anak-anak tonsillitis

akut paling sering berulang dengan kebanyakan penyebabnya adalah karena

faktor alergi dingin.

Tonsillitis kronik biasanya akibat dari infeksi tonsillitis akut yang

berulang atau tidak sembuh, faktor alergi. Pengobatan tonsillitis kronik biasnya

tidak bisa dengan pemberian obat, tindakan operasi yang dapat menyembuhkan

tonsillitis kronik terutama bila sudah terjadi komplikasi berupa

snoring(ngorok). Yang menjadi masalah bila seorang anak menderita tonsillitis

kronis yang berusia dibawah 7 tahun Karen atindakan opersi belum bisa

dilakukan sehubungan dengan sistem kekebalan tubuh pada anak yang belum

lengkap.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tonsilitis

Tonsillitis adalah peradangan tonsil palatine yang merupakan bagian dari

cincin Waldeyer. Cincin Waldayer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang

terdapat di dalam rongga mulut yaitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina

(tonsil faucial), tonsil lingual ( tonsil pangkal lidah), tonsil tuba Eustachius (lateral

band dinding fariang atau Gerlach’s tonsil).

Penyebaran infeksi melalui udara (air borne droplets), tangan dan ciuman.

Dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak.

Macam-macam tonsillitis yaitu:

1. Tonsillitis akut

a. Tonsillitis viral, yaitu tonsillitis dimana gejalanya lebih

menyerupai common cold yang disertai rasa nyeri tenggorok.

Penyebab yang paling sering adalah virus Epstein Barr.

b. Tonsillitis bakterial, yaitu radang akut tonsil dapat disebabkan

kuman grup A stereptococcus beta hemoliticus yang dikenal

sebagai strept throat, pneumococcus, streptococcus viridian dan

streptococcus piogenes.

2. Tonsillitis membranosa

a. Tonsillitis difteri, penyebab tonsillitis difteri ialah kuman Coryne

bacterium diphteriae, kuman yang termasuk Gram positif dan


hidung di saluran napas bagian atas yaitu hidung, faring, dan

laring.

b. Tonsillitis septik, yaitu penyebab Streptococcus hemolitikus yang

terdapat dalam susu sapi sehingga menimbulkan epidemik. Oleh

karena itu di Indonesia susu sapi dimasak dulu dengan cara paste

urisasi sebelum di minum maka penyakit ini jarang di temukan.

c. Angina plaut vincet, yaitu Tonsilitis yang disebabkan karena

bakteri spirochaeta atau triponema yang didapatkan pada

penderita dengan higiene mulut yang kurang dan defisiensi

vitamin C.

3. Tonsillitis kronik

Faktor predisposisi timbulnya tonilitis kronik ialah rangsangan yang

menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, higiene mulut yang

buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, dan pengobatan tonsilitis akut

yang tidak adekuat.

2.2 Tonsilitis Akut

2.2.1 Definisi

Tonsilitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh kuman

streptococcus beta hemolyticus, streptococcus viridons dan streptococcus

pygenes, dapat juga disebabkan oleh virus.


2.2.2 Etilogi

1. Tonsillitis viral penyebab yang paling sering adalah virus Epstein Barr.
2.3 Tonsilitis Kronik

2.3.1 Definisi

Faktor predisposisinya berupa rangsangan menahun dari rokok,

hygiene mulut yang kurang, dan pengobatan tonsillitis akut yang tidak

adekuat. Bakteri penyebabnya sama dengan tonsillitis akut.

2.3.2 Etiologi

2.3.3 Manifestasi Klinis

Pada pemeriksaaan tampak tonsil membesar dengan permukaan

yang tidak rata, kriptus melebar dan beberapa kriptiterisi oleh detritus.

Rasa ada yang mengganjal di tenggorok, di rasakan kering di tenggorok

dan napas berbau.

2.3.4 Terapi

Terapi local ditujukan pada higiene mulut dengan berkumur atau obat

isap.

2.3.5 Komplikasi

Radang kronik tonsil dapat menimbulkan komplikasi ke daerah

sekitarnya berupa rhinitis kronik, sinusitis atau otitis media secara

perkontinuitatum.komplikasi jauh trjadi secara hematogen atau

limfogen dan dapat timbul endokarditis, arthritis, miositis, nefritis,

uveitis,indosiklitis, dermatitis, prutitus, urtikaria dan furunkolosis.


Tonsilektomi dilakukan bila terjadi infeksi yang berulang atau

kronik, gejala sumbatan serta kecurigaan neoplasma.

Indikasi tonsilektomi

The American Acdemy of Otolaryngology Head and Neck Surgery

Clinical tahun 1995 menetapkan:

1. Serangan tonsillitis lebih dari 3 kali per tahun walaupun telah

mendapatkan terapi yang adekuat.

2. Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan

menyebabkan gangguan pertumbuhan orofasial.

3. Sumbatan jalan napas yang berupa hipertrofi tonsil dengan

sumbatan jalan napas, sleep apnea, gangguan menelan, gangguan

berbicara dan cor pulmonale.

4. Rhinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil

yang tidak berhasil hilang dengan pengobatan.

5. Napas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan.

6. Tonsillitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grup A

streptococcus β hemoliticus.

7. Hipertrofi tonsil yang dicurigai adanya keganasan.

8. Otitis media efusa / otitis media supuratif.


BAB III

KESIMPULAN

Tonsilitis adalah peradangan umum dan pembengkakan dari

jaringan tonsila yang biasanya disertai dengan pengumpulan leukosit,

sel-sel epitel mati, dan bakteri pathogen dalam kripta. Tonsilitis

merupakan peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin

waldeyer. Tonsilitis paling sering disebabkan oleh adanya infeksi virus

atau bakteri, dengan gejala terbanyak tonsilitis sakit tenggorokan dan

demam. Klasifikasi tonsilitis, yaitu tonsilitis akut, tonsilitis membranosa

dan tonsilitis kronis. Tonsilitis akut dibagi lagi menjadi tonsilitis viral dan

tonsilitis bakteriologis., sedangkan tonsilitis membranosa di bagi

menjadi tonsilitis difteri, tonsilitis septik, Angina plaut vincet dan tonsilitis

akibat penyakit darah.

Tonsilektomi merupakan tindakan pembedahaan mengangkat

tonsil palatina seutuhnya bersama jaringan patologis lainnya, sehingga

fossa tonsilaris bersih tanpa meninggalkan trauma yang berarti pada

jaringan sekitarnya seperti uvula dan pilar. Ada beberapa kriteria

tonsilektomi, yaitu kriteria absolut dan kriteria relatif.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai