Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK

SATUAN OPERASI DAN PROSES

Kelas L

“SENTRIFUGASI”

Dosen Pengampu : Arie Febrianto Mulyadi,STP.MP.

Oleh :

1. Fadiya Illahiyyah (115101000111014)


2. Nuris Fu’aida (115101007111001)
3. Pupuh Fathurahman (115101000111026)
4. Desta Yunitasari (115101001111010)
5. Usman Affan (115101000111018)

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013
“ SENTRIFUGASI “
Sentrifugasi merupakan suatu metode yang digunakan dalam pencapaian
sedimentasi dimana partikel-partikel yang ada di dalam suatu bahan yang dipisahkan
dari fluida oleh gaya sentrifugasi yang dikenakan pada partikel. Dalam penggunaan
metode sentrifugasi ini terdapat sebuah alat yang penting. Alat yang diperlukan dalam
metode ini adalah sentrifugase. Yang dimaksudkan agar segala bentuk proses
pemisahan zat dapat dipercepat. Prinsip kerjanya yaitu dimana objek diputar secara
horizontal pada jarak radial dari titik dimana dititik tersebut dikenekan gaya. Pada
saat objek diputar, partikel-partikel yang ada akan berpisah dan berpencar sesuai
berat jenis masing-masing partikel. Dengan gaya yang paling berperan adalah gaya
sentrifugal. Dengan adanya teknik ini, proses pengendapan suatu bahan akan lebih
cepat dan optimum dibandingkan dengan teknik biasa.
Cara pengoprasian alat sentrifugase ini sangat memperhatikan sistem
konsentrasi yang ingin dimasukkan kedalam alat sentrifugasi dan kecepatan putar
alat. Pengguna pertama kali memasukkan nilai konsentrasi (%) dari endapan yang
diinginkan kemudian memasukkan nilai RPM (revolutions per minute) kedalam alat
sentrifugasi. Setelah semua selesai, maka alat sentrifugase secara otomatis akan
berjalan. Yang sebelumnya akan mengeluarkan nilai waktu putar (t) sebelum alat
berputar. Didalam mesin sentrifugase, terdapat suatu sensor yang digunakan untuk
mengukur konsentrasi cairan yang dihasilkan dari proses sentrifugasi.

Metode sentifugasime memiliki banyak manfaat dalam penelitian terutama


dalam praktikum di lab. Diantaranya yaitu sebagai cara pengisolasian mikrobia, cara
untuk mengekstrak TSV (Taura Syndrome Virus), dan YHV (Yellow Head
Virus) dalam bidang pertanian, cara pemisahan virgin coconut oil (VCO) dari zat
pengotornya, pengekstrak senyawa papain dari getah papaya dan masih banyak lagi
manfaatnya.
Mesin-mesin yang digunakan dalam sentrifugasi adalah:

1. Batch centrifugal

Cara kerja mesin Batch centrifugal


Bagian yang sangat penting pada mesin ini adalah poros. Poros merupakan
komponen mesin yang berfungsi menghasilkan putaran bolak balik,sehingga beban
yang diterima pada sebagaian poros akan berbeda. Pada bagian-bagian kritisnya tidak
hanya menerima beban tunggal melainkan beban kombinasi dengan sifat-sifat
pembebanan dinamis yang berfluktuasi. Batch centrifugal banyak digunakan oleh
industri-industri gula di Indonesia pada umumnya, termasuk di Pabrik Gula (PG).
Prinsip kerja alat ini memisahkankristal sukrosa dengan tetes,sehingga kristal sukrosa
dalam bentuk kering dapat siap dikemas dalam karung.
Aplikasi mesin untuk agroindustri

Batch centrifugal merupakan mesin yang banyak digunakan oleh industri-


industri gula di Indonesia pada umumnya, termasuk juga di Pabrik Gula (PG). Salah
satu komponen yang sangat penting pada batch centrifugal adalah poros. Poros
tersebut merupakan komponen mesin yang berfungsi menghasilkan putaran bolak
balik. Berdasarkan fungsi poros tersebut, maka beban yang diterima pada sepanjang
bagian poros akan berbeda. Pada bagian-bagian kritisnya tidak hanya menerima
beban tunggal melainkan beban kombinasi dengan sifat-sifat pembebanan dinamis
yang berfluktuasi. Adanya beban dinamis ini akan menyebabkan terjadinya kelelahan
(fatigue failure) .Kristalisasi yang dihasilkan adalah :
- Masakan A, bahan yang digunakan yaitu: gula C, klare SHS dan nira
kental.
- Masakan C, menggunakan bahan gula D II, dan stroop A.
- Masakan D, menggunakan bahan stroop A, fondan (bibit gula D),
stroop C dan klare D.

Stasiun sentrifugasi ini bertujuan untuk memisahkan kristal gula dengan


stroopnya atau larutannya dari masakan A, masakan C, dan masakan D dengan cara
pemutaran (sentrifugasi). Stasiun sentrifugasi memiliki 8 unit HGF (High Grade
Fugal) dengan rata-rata putaran 1200 rpm dan 9 unit LGF (Low Grade Fugal) dengan
rata-rata putaran 1800-2000 rpm.Penggunaan HGF adalah untuk sentrifugasi masakan
A dan sentrifugasi gula SHS, sedangkan LGF adalah untuk sentrifugasi masakan C,
D1, dan D2. Kristal nira hasil masakan C (Vacuum Pan No. 4) akan turun kereceiver
atau palung 4. Kristal nira dari receiver kemudian akan dialirkanke magma mixer
dengan tujuan agar nira jangan sampai menggumpal dengan cara pengadukan nira
secara kontinyu. Dari magma mixer, nira disentrifugasi di LGF No. 8 dan 9. Pada
proses ini akan dihasilkan stroop C (yang akan dialirkan kembali ke masakan untuk
bahan pembuatan Gula D) dan gula C. Gula C yang telah terbentuk ini kemudian
dipompa menuju tangki penampungan sebagai bahan untuk memasak gula A. Kristal
nira hasil masakan D (Vacuum Pan No. 5), akan turun receiver No. 5. Kristal nira
dari receiver kemudian akan dikirim ke palung pendingin atau No. 1 hingga 8. Suhu
masakan di palung pendingin No. 1 hingga 8 ini akan semakin menurun. Sewaktu
masakan masuk ke palung pendingin, suhunya adalah ± 62oC dan pada saat sampai di
palung pendingin No. 8 suhu telah mencapai ± 54oC. Masakan dari palung pendingin
akan dipanaskan kembali hingga ± 56oC dalam reheater untuk menurunkan
viskositas sehingga tidak memberikan beban yang terlalu berat untuk stasiun
sentrifugasi. Hasil dari reheater akan disentrifugasi di Low Grade Fugal (LGF) D1
No. 1-5 untuk memisahkan kristal dari larutannya. Dari proses ini terdapat hasil
samping gula Gula D1 kemudian dipompa menuju magma mixer D1. Dari magma
mixer D1, gula disentrifugasi kembali dalam LGF D2 No. 6 dan 7 dan menghasilkan
gula D2 dan klare D yang dimasukkan kembali ke stasiun masakan sebagai bahan
pembuat masakan D. LGF No. 5 merupakan LGF interchange yang dapat dipakai
sebagai sentrifugasi gula C ataupun gula D2. Gula D2 akan jatuh ke talang ulir
kemudian ditampung dalam tangki penampung.Hasil dari masakan A, nira akan turun
ke receiver kemudian dipompa menuju Feed Mixer kemudian dipompa menuju High
Grade. Fugal (HGF) A. HGF A akan menghasilkan stroop A yang akan digunakan
sebagai bahan masakan C dan D. Gula A ini lalu masuk ke Magma Mingler dengan
penambahan Klare SHS dan air dengan tujuan untuk membersihkan kristal dari
larutannya sehingga setelah disentrifugasi di HGF-SHS akan menghasilkan gula yang
bersih dan putih serta berguna juga untuk menambah rendemen kristal. Jumlah air
yang ditambahkan harus tepat agar tidak mengganggu proses selanjutnya. Jika jumlah
air yang ditambahkan kurang, maka fungsi dari magma mingler sebagai tempat untuk
membilas kristal tidak akan terpenuhi, dan bila jumlah air yang ditambahkan terlalu
banyak maka beban kerja HGF-SHS akan bertambah berat karena semakin banyak
larutan yang harus dtarik oleh pompa.
2. Separator Sentrifugal

3. . Pompa Sentrifugal
Pompa yang mengalami tekanan pada sisi hisap hingga dibawah tekanan uap
jenuhnya akan terbentuk gelembunggelembung uap, lalu berkembang mengikuti
aliran zat cair sampai ketekanan yang lebih tinggi, selanjutnya gelembung tersebut
akan pecah karena tekanan sekelilingnya, hal ini yang disebut dengan kavitasi.
Gelembung-gelembung uap dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir, baik di
dalam pompa maupun pipa, tempattempat yang bertekanan rendah atau yang
berkecepatan tinggi di dalam aliran sangat rawan terhadap terjadinya kavitasi.
Fenomena kavitasi yang terjadi dalam impeler pompa sentrifugal akan menyebabkan
kerusakan-kerusakan mekanis yaitu terjadinya lubang-lubang yang disebut erosi
kavitasi. Kerusakan ini bisa terjadi pada sudu maupun pada casing. Disamping terjadi
kerusakan mekanis, pompa sentrifugal juga akan mengalami penurunan head,
kapasitas maupun efisiensinya akan turun dan apabila kavitasi yang terjadi pada sudu
pompa berlangsung lama bisa mengakibatkan kerusakan permanen.
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan
cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan
cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara
terus menerus.Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara
bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa
berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi
tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan
mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Salah satu jenis pompa pemindah non positip adalah pompa sentrifugal yang
prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial
(dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Pompa
Sentrifugal digunakan untuk memberikan atau menambah kecepatan pada cairan dan
merubahnya menjadi tinggi tekan (head).
Pompa Sentrifugal terdiri dari :
 Baling - baling (blade)
 Rumah (casing), tempat baling - baling bekerja
 Stuffing box, yang merupakan penghubung casing dengan motor.

Duah buah pipa baja dengan diameter nominal sama tetapi schedule number
berbeda artinya : diameter luar sama.

Klasifikasi Pompa Sentrifugal

Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan, berdasarkan :

Kapasitas
- Kapasitas rendah < 20 m3/jam

- Kapasitas menengah 20 - 60 m3/jam

- Kapasitas tinggi > 60 m3/jam


Tekanan Discharge

- Tekanan Rendah < 5 Kg/cm2

- Tekanan menengah 5 - 50 Kg/cm2

- Tekanan tinggi > 50 Kg/cm

Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :

- Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing


- Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu casing.
- Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam satu
casing.
- Multi Impeller Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.
Posisi Poros :
- Poros tegak
- Poros mendatar
Jumlah Suction :
- Single Suction
- Double Suction
Arah aliran keluar impeller :
- Radial flow
- Axial flow
- Mixed fllow
Bagian-bagian Utama Pompa Sentrifugal
Secara umum bagian-bagian utama pompa sentrifugal dapat dilihat sepert gambar
berikut :
A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros
pompa menembus casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing
pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan
pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal
bearing dan interstage atau distance sleever.
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi
energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada
sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan
dari cairan yang masuk sebelumnya.

I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati
bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil
celah antara casing dengan impeller.
J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros
agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya,
sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
K. Casing

Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel
serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi
kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
Salah satu aplikasi motor induksi pada industri gula adalah pada mesin sentrifugal
yang digunakan pada proses sentrifugasi. sentrifugasi merupakan salah satu proses
penghilangan kotoran dalam rafinasi yang bertujuan untuk memisahkan massecuite
menjadi kristal gula dan molasses dengan melibatkan kerja dari mesin sentrifugal.
proses sentrifugasi menggunakan prinsip dari putaran motor dan gaya sentrifugal.
Mesin sentrifugal menggunakan motor induksi sebagai penggerak untuk
memutar chamber mesin sentrifugal yang berisi massacuite yang akan diolah. Dalam
satu kali proses sentrifugasi massecuite dapat dimasukkan dalam beberapa kali
dengan jumlah yang berbeda sehingga akan menyebabkan perubahan beban yang
akan mempengaruhi kecepatan putaran motor induksi. Perubahan kecepatan motor
akan mempengaruhi waktu proses sentrifugasi. Pada tahap penentuan parameter
motor induksi ditentukan berdasarkan penentuan protipe chamber mesin sentrifugal.
Chamber sentrifugal didesain berbentuk silinder dengan ukuran diameter 0,4m dan
tinggi 0,5m yang dapat menampung massacuite sebanyak 3 Kg. Gambar 1
menunjukkan desain prototipe mesin:

Massa total basket dan massacuite sebesar 9Kg dan torsi chamber serta massacuite
sebesar 4, 179Nm. Dengan putaran motor maksimum sebesar 1400Rpm. Sehingga
berdasarkan torsi chamber dan massacuites dapat ditentukan daya motor yang
dibutuhkan untuk menggerakkan mesin sentrifugal sebesar 1,5 HP

APLIKASI MESIN SENTRIFUGASI DALAM AGROINDUSTRI (PKL)

1. Penentuan Gaji Karyawan Berdasarkan Penilaina Prestasi Kerja Di Pabrik


Gula Modjopanggong

Pada Pabrik Gula Modjopanggong Sentrifugasi di gunakan untuk pemisahan


antara kristal-kristal gula dan larutan sisa (Stroop) di lakukan Pemisahan dengan alat
pemisah atau saringan berbentuk basket yang diputar pada porosnya dengan
menggunakan gaya sentrifugal . Pada saat diputar maka larutan sisa atau stroob akan
terpisah dari kristalnya.

2. Sistem Pengadaan Bahan Baku Susu Segar di Unit Pasteurisasi di KUD


DAU

Sentrifugasi pada perusahaan ini akan diaplikaikan dalam proses pemindahan


susu dari bagian ke bagian yang lain dengan menggunakan gaya sentrifugal yang
ditimbulkan oleh perputaran baling – baling (impeller ) dengan kecepatan 3000 L/
jam dan bekerja dengan kecepatan 3000 rpm. Cara kerja alat ini adalah dengan
berputarnya baling baling yang digerakkan oleh motor sehingga menyebabkan susu
dari saluran masuk akan terhisap dan terdorong menuju saluran keluar.

3. Pengawasan Mutu ( Quality Control ) Pada Produk Akhir Gula Tebu di


Pabrik Gula Kebon Agung Malang

Pengaplikasian mesin sentrifugasi pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang


yaitu melakukan proses pemutaran masequite , yang bertujuan meemisahkan kristal
gula dari pelarutnya ( sirup atau stroop ). Prinsip dari proses ini dengan menggunakan
gaya sentrifugal mula – mula dilakukan perputaran secara perlahan – lahan.
Kemudian masequite dimasukkan kedalam tromol dan stroop nya menerobos keluar
melalui dinding yang berupa saringan , sedangkan kristalnya akan tertinggal di
saringan.

4. Pengendalian Mutu Produk Akhir Gula di PG. Djombang Baru-Jombang

Pada proses pemisahan kristal dari larutan proses kristalisasi. Hal ini
dilakukan dengan menggunakan gaya sentrifugal seperti batu yang di ikat dengan tali.
Di pabrik ini terdapat 2 metode pemutaran yaitu :

a. Stasiun putaran High Grade (HGF)

Putaran HGF terdiri atas 5 putaran dan digunakan untuk memisahkan kristal
gula dari masakan utama dengan cara masakan A dari palung pendingin di Pompa
menuju mixer di bagian atas putaran HGF kemudian menuju putaran I,II, dan III
untuk memperole hasil gula yang akan diputar kembali hingga di hasilkan gula SHS
yang langsung di bawa ke dalam Grass Hopper Convenyor dan Stroop A yang
digunakan untuk masakan sebagai campuran serta Klare SHS yang di gunakan untuk
Campuran Masakan A. Kemudian Gula dari Putaran 1 sampai 3 turun ke mixer yang
akan di pompa kembali pada putaran 4 dan 5 untuk di putar lagi guana menghasilkan
gula SHS. Sebelum gula turun dicuci dahulu dengan air yang bersuhu 60-70˚C untuk
membilas. Kemudian gula masuk putaran untuk diputar agar terpisah dengan klare
SHS nya. Sebelm dicuci kembali dengan air bersuhu 60-70˚C untuk mempermudah
pemisahan gulla SHS dan klare SHSnya, gula dalam puteran perlu di semprot dengan
steam untuk pengeringan dan membantu terlepasnya klare SHS dan akhirnya menuju
ke Talang Getar. Akibat percepatan putaran pada mesin sentrifugal High Grade IV
dan V maka dengan dibantu oleh adanya sariganyang berdiameter lebih kecil dari
pada kristal gula maka klare SHS terlempar menuju mesin pemutar dan ditampung di
Tank Stroop dan tertinggal hanya kristal gulanya didalam mesin pemutar. Dan
selanjutnya kristal gula tersebut dicuci dengan steam gar lebih putih.
b. Stasiun Puteran Low Grade (LGF)

LGF terdiri dari & buah putaran dan merupakan puteran khusus gula D dan C
dengan hasil yang di harapkan gula bibitan C, gula bibitan D2, tetes stroop C dan
Klare D. Berbeda dengan High Grade, karena pada Stasiun Low Grade pencucian air
untuk pembilasan dilakukan secara kontinyu dan waktu pengeringan tidak ada. Hasil
LGF berpengaruh terhadap hasil gula pada putaran HG. Jika hasil LGF diperoleh gula
D2 yang putih dan kristalnya sesuai dengan yang ditentukan maka diperoleh masakan
A yang akan menjadi gula yang baik dan mempermudah dan pemutarannya (tetes
tidak terikut dalam D2).

Aplikasi Mesin Pada Jurnal

Salah satu aplikasi motor induksi pada industri gula adalah pada mesin
sentrifugal yang digunakan pada proses sentrifugasi. sentrifugasi merupakan salah
satu proses penghilangan kotoran dalam rafinasi yang bertujuan untuk memisahkan
massecuite menjadi kristal gula dan molasses dengan melibatkan kerja dari mesin
sentrifugal. proses sentrifugasi menggunakan prinsip dari putaran motor dan gaya
sentrifugal. Mesin sentrifugal menggunakan motor induksi sebagai penggerak untuk
memutar chamber mesin sentrifugal yang berisi massacuite yang akan diolah. Dalam
satu kali proses sentrifugasi massecuite dapat dimasukkan dalam beberapa kali
dengan jumlah yang berbeda sehingga akan menyebabkan perubahan beban yang
akan mempengaruhi kecepatan putaran motor induksi. Perubahan kecepatan motor
akan mempengaruhi waktu proses sentrifugasi.

4. Blower Sentrifugal

Blower adalah sebuah mesin sentrifugal yang berkecepatan tinggi yang


berfungsi sebagai penghembus dengan memanfaatkan udara atau gaya dengan
sentrifugal ke tekanan akhir yang tidak melebihi Ps. Udara atau gas pada mesin
sentrifugal ini digerakkan oleh aksi dinamik dan perputaran sudu – sudu dari satu
atau beberapa impeller . Seiring dengan perkembangannya aplikasi pemakainan
blower pada saat sekarang sangan banyak sekali utilitas – utilitas, industry – industry
pabrik kimia. Antara lain : pengering gabah , pelayu the, pemberian udara untuk
aerasi penjernihan air kotor, nurbin – nurbin uap , motor- motor listrik , desain –
desain sistem gigi kecepatan tinggi dan pengedar gas pada industry kimia dan
pengedar udara pada unit transportsai semen.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah. 2006. Rancang Bangun Instalasi Pengujian Blower Sentrifugal .


Jurnal Teknik Mesin Vol. 3 No. 2

Hariyanthi, C.F . 2003. Pengawasan Mutu ( Quality Control ) Pada Produk Akhir
Gula Tebu di Pabrik Gula Kebon Agung Malang. PKL Universitas
Brawijaya . Malang

Putri, Ratna Ika, dkk. 2009. Penerapan Kontroler Neural Fuzzy Untuk
Pengendalian Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa Pada Mesin
Sentrifugal. Jurnal Inkom , Vol. III, No. 1-2

Setiawan, I.2009. Pengendalian Mutu Produk Akhir Gula Di PG .Djombang


Baru Jombang .PKL Universitas Brawijaya Malang

Wijayanti. 2004. Penentuan Gaji Karyawan Berdasarkan Penilaina Prestasi


Kerja Di Pabrik Gula Modjopanggong . PKL Universitas Brawijaya .
Malang

Effendy,dkk. 2010 . Aplikasi Response Getaran Untuk Menganalisis Fenomena


Kavitasi Pada Instalasi Pompa Sentrifugal . Jurnal Penelitian Sains &
Teknologi, Vol. 11, No. 2, 191 – 206

Anda mungkin juga menyukai