Bab Iii Metodologi Penelitian: Perpustakaan - Uns.ac - Id Digilib - Uns.ac - Id
Bab Iii Metodologi Penelitian: Perpustakaan - Uns.ac - Id Digilib - Uns.ac - Id
id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen. Penentuan
bilangan koordinasi Cu(II) dilakukan dengan metode perbandingan mol Cu(II)
dan benz. Sintesis senyawa kompleks dilakukan dengan mereaksikan CuCl22H2O
dengan benz pada perbandingan Cu(II) dengan benz tertentu dalam pelarut yang
dapat melarutkan keduanya. Indikasi terbentuknya kompleks ditandai dengan
adanya pergeseran spektra elektronik ke λmaks yang lebih kecil dibandingkan
dengan λmaks CuCl22H2O.
Struktur kompleks ditentukan dengan pengukuran % Cu dalam kompleks
menggunakan SSA, ada tidaknya molekul air dalam kompleks ditentukan dengan
TG/DTA, perbandingan kation dan anion kompleks ditentukan dengan
pengukuran daya hantar listrik (DHL) menggunakan konduktivitimeter, dan
kedudukan ion klorida ditentukan dengan sifat konduktivitasnya. Gugus yang
terkoordinasi pada Cu(II) diperkirakan dari spektra FTIR. Sifat kemagnetan
kompleks Cu(II) diketahui berdasarkan harga momen magnet dengan Magnetic
Susceptibility Balance (MSB). Absorptivitas molar dan transisi elektronik
kompleks diperkirakan dengan spektroskopi UV-Vis.
Uji aktivitas antibakteri Cu(II), benz dan kompleks Cu(II)-benz
dilakukan dengan metode Kirby-Bauer (difusi kertas cakram) termodifikasi yaitu
pengukuran diameter zona bening sebagai daya hambat bakteri. Sampel uji adalah
CuCl22H2O, benz dan kompleks Cu(II)-benz yang dibuat variasi konsentrasi (%
m/v) : 5, 10, 25, 50, 75 dan 100. Kontrol positif yang digunakan adalah kloramfenikol
dan kontrol negatifnya adalah DMSO. Untuk mengetahui signifikansi pertambahan
daya hambat Cu(II)-benz dibandingkan dengan Cu(II) dan benz digunakan uji
statistik dengan Korelasi Pearson.
33
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
2. Bahan
a. CuCl22H2O (Merck)
b. Benzokain (Kimia Farma)
c. Metanol p.a. (Merck)
d. Etanol p.a (Merck)
e. HNO3 pekat (Merck)
f. Cu standar 1000 ppm (Merck)
g. KBr kering (Merck)
h. NaCl (Merck)
i. CuSO45H2O (Merck)
j. FeSO47H2O (Merck)
k. CoSO47H2O (Merck)
l. CoCl26H2O (Merck)
m. MgCl26H2O (Merck)
n. AlCl36H2O (Merck)
o. FeCl36H2O (Merck)
p. AgNO3 (Merck)
q. DMSO (Merck)
r. Kloramfenikol
s. Mac Concey Agar (MCA)
t. Manitol Salt Agar (MSA)
u. Akuades
v. Aseton
w. Kertas saring
x. Kapas
y. Kertas cakram 6 mm
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
D. Prosedur Penelitian
1. Penentuan Bilangan Koordinasi Cu(II) dengan Metode Perbandingan Mol
CuCl22H2O 0,02 M dan benz 0,1 M masing-masing dilarutkan di metanol
dicampur dengan perbandingan mol Cu(II):benz = 1:0 hingga 1:7 seperti
ditunjukkan oleh Tabel 7.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
4. TG/ DTA
Analisis termal dilakukan dengan TG/DTA yang mencatat perubahan
berat sampel sebagai fungsi temperatur dalam senyawa kompleks dengan
mendeteksi perubahan pada kandungan panasnya untuk identifikasi adanya
molekul H2O. Analisis ini dilakukan pada suhu 30-550 °C dengan kecepatan
pemanasan 30 °C/menit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
yang sama (1.10-3 M). Daya hantar listrik masing-masing larutan diukur dengan
konduktivitimeter yang mana setiap pengukuran dikoreksi terhadap nilai daya
hantar spesifik pelarut (kpelarut). Sebelum konduktivitimeter ini digunakan, alat ini
dikalibrasi dengan KCl 0,01 M hingga menunjukkan angka 1413 µs.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
a. Sterilisasi Alat
Sterilisasi alat dilakukan dalam autoklaf pada suhu 121 oC ±15 menit.
Alat-alat non-gelas yang tidak tahan panas dicuci dengan etanol 70%.
b. Penyiapan Media
Pembuatan media dilakukan dengan cara 2,06 g nutrien agar Mac Concey
dan 4,32 g MSA dilarutkan dalam 40 mL akuades. Suspensi yang dihasilkan
dipanaskan sampai mendidih, kemudian dimasukkan dalam beberapa tabung
reaksi masing-masing sebanyak 5 mL dan ditutup dengan kapas. Proses ini
dilakukan di dekat nyala api. Tabung-tabung tersebut kemudian disterilkan
dalam autoklaf pada 121 oC dengan tekanan 15 psi selama 15 menit kemudian
diletakkan dalam posisi miring selama 24 jam pada suhu ruang.
c. Pembuatan Biakan Bakteri
Biakan murni bakteri diremajakan pada media padat agar miring dengan
cara menggoreskan jarum ose yang mengandung bakteri bakteri Echerichia.
coli dan Staphylococcus aureus dengan pola zig zag secara aseptis yaitu
dengan mendekatkan mulut tabung pada nyala api saat menggoreskan jarum
ose. Kemudian tabung reaksi ditutup kembali dengan kapas dan diinkubasi
selama 24 jam pada suhu 37 oC dalam inkubator.
d. Pembuatan Suspensi Bakteri
Satu ose bakteri dicampur 5 mL NaCl 9 % steril. Campuran diaduk
hingga larutan agak keruh.
e. Uji Daya Hambat Antibakteri
Untuk uji antibakteri CuCl22H2O, benz dan kompleks Cu(II)-benz,
sebanyak 5,15 gram mac zoncey (untuk Echerechia coli) dan 10,80 gram MSA
(untuk Staphylococcus aureus) dilarutkan ke dalam 100 mL akuades, distirer
sampai homogen, disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 30 menit.
Kertas cakram 6 mm ditetesi dengan 10 mikroliter ekstrak Cu(II), benz maupun
kompleks Cu(II)-benz dengan variasi konsentrasi (% m/v) sebesar 5, 10, 25,
50, 75, dan 100% dalam pelarut DMSO (persiapan sampel uji secara lengkap
ditunjukkan oleh Lampiran 1) yang dibuat dengan melarutkan 0,5; 0,375; 0,25;
0,125; 0,05; 0,025 gram dalam 0,5 mL DMSO. Satu ose bakteri diambil untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
commit to user