Anda di halaman 1dari 10

Matakuliah : Praktikum Basis Data Acc.

Prodi : Pendidikan Teknik Informatika


Nama : Ibnu Zidni Ilman
Nim : A710160069

MODUL 1
PERANCANGAN KONSEP BASIS DATA RELASIONAL

A. Dasar Teori
Motivasi utama di belakang pengembangan sistem basis data adalah
suatu keinginan untuk menyatukan data operasional dari suatu organisasi
dan pengaksesan data yang terkontrol. Integrasi data dan kontrol data
telah diimplementasikan pada bentuk data tersentralisasi, namun hal ini
bukan merupakan tujuan dari pengembangan sistem basis data. Adanya
perkembangan pada jaringan komputer menghasilkan suatu bentuk
desentralsasi. Pendekatan desentralisasi ini merupakan gambaran dari
suatu organisasi yang memiliki banyak cabang organisasi, dimana terbagi
– bagi menjadi beberapa divisi, departemen, proyek dan masih banyak
lagi, dan dalam bentuk infrastruktur dan akan terbagi – bagi kembali
menjadi beberapa kantor cabang, pabrik-pabrik dimana setiap unit
tersebut mengoperasionalkan datanya secara sendiri – sendiri.
(Date,2000). Data yang digunakan secara bersama-sama dan efisiensi
dalam pengaksesan data harus diiringi dengan perkembangan dari sistem
basis data terdistribusi, yang merupakan refleksi dari struktur organisasi,
sehingga data dapat diakses dimana saja dan melakukan penyimpanan
data di lokasi yang memang data tersebut sering digunakan.
Distribusi DBMS harusnya dapat mengatasi sekumpulan permasalahan
informasi (islands of information). Basis data terkadang dianggap sebagai
kumpulan elektronik saja yang terbatas dan tidak dapat di akses, seperti daerah
yang terpencil. Dan DDBMS merupakan jawaban dari masalah geografi,
masalah arsitektur komputer, masalah protokol komunikasi dan lain- lainnya
 KONSEP
Untuk membahas mengenai DBMS terdistribusi, terlebih dahulu
mengetahui apa yang di maksud dengan basis data terdistribusi dan
DBMS terdistribusi.
Basis data terdistribusi: Secara logik keterhubungan dari kumpulan-
kumpulan data yang digunakan bersama-sama, dan didistribusikan
melalui suatu jaringan komputer.
DBMS Terdistribusi : Sebuah sistem perangkat lunak yang mengatur
basis data terdistribusi dan membuat pendistribusian data secara
transparan.
DDBMS memiliki satu logikal basis data yang dibagi ke dalam beberapa
fragment. Dimana setiap fragment disimpan pada satu atau lebih
komputer dibawah kontrol dari DBMS yang terpisah dengan
mengkoneksi komputer menggunakan jaringan komunikasi.
Masing-masing site memiliki kemampuan untuk mengakses permintaan
pengguna pada data lokal dan juga mampu untuk memproses data yang
disimpan pada komputer lain yang terhubung dengan jaringan.
Pengguna mengakses basis data terdistribusi dengan menggunakan dua
aplikasi yaitu aplikasi lokal dan aplikasi global, sehingga DDBMS
memiliki karakteristik yaitu:

1. Kumpulan dari data logik yang digunakan bersama-sama


2. Data di bagi menjadi beberapa fragment
3. Fragment mungkin mempunyai copy ( replika )
4. Fragment / replika nya di alokasikan pada yang
digunakan
5. Setiap site berhubungan dengan jaringan komunikasi
6. Data pada masing-masing site dibawah pengawasan
DBMS
7. DBMS pada masing-masing site dapat mengatasi aplikasi
lokal, secara otonomi
8. Masing-masing DBMS berpastisipasi paling tidak satu
global aplikasi.

Jadi Basis data terdistribusi (distributed database) adalah suatu basis


data yang berada di bawah kendali sistem manajemen basis data (DBMS)
terpusat dengan peranti penyimpanan (storage devices) yang terpisah-pisah
satu dari yang lainnya. Tempat penyimpanan ini dapat berada di satu lokasi
yang secara fisik berdekatan (misal: dalam satu bangunan) atau terpisah oleh
jarak yang jauh dan terhubung melalui jaringan internet. Penggunaan basis
data terdistribusi dapat dilakukan di server internet, intranet atau ekstranet
kantor, atau di jaringan perusahaan.

Untuk menjaga agar basis data yang terdistribusi tetap up-to-date, ada
dua proses untuk menjaganya, yakni replikasi dan duplikasi. Dalam replikasi,
digunakan suatu perangkat lunak untuk mencari — atau lebih tepatnya
melacak — perubahan yang terjadi di satu basis data. Setelah perubahan
dalam satu basis data teridentifikasi dan diketahui, baru kemudian dilakukan
perubahan agar semua basis data sama satu dengan yang lainnya. Proses
replikasi memakan waktu yang lama dan membebani komputer karena
kompleksitas prosesnya. Sementara itu, proses duplikasi tidak sama dan tidak
sekompleks replikasi. Dalam proses ini, satu basis data dijadikan master,
kemudian diperbanyak menjadi sejumlah duplikat. Selama proses duplikasi
berlangsung, perubahan hanya boleh dilakukan pada basis data master agar
data lokal tidak tertimpa.

Pengguna (user) dari sebuah basis data terdistribusi dapat mengakses


basis data melalui dua jenis aplikasi, yakni

 aplikasi lokal: aplikasi yang tidak memerlukan data dari tempat


lain
 aplikasi global: aplikasi dengan kebutuhan akan data dari tempat
lain

Dalam proses perancangan basis data terdistribusi, harus diperhatikan


aspek transparansi, yaitu interaksi user terhadap basis data merupakan
interaksi dengan satu sistem secara utuh. Transparansi harus terlihat dalam
dua hal, yaitu

1. Distribusi: para pengguna harus dapat berinteraksi dengan sistem


secara keseluruhan sebagai satu sistem yang utuh. Kesatuan ini harus
ada pada kinerja sistem dan metode pengaksesan.
2. Perubahan (transaksi): Setiap transaksi (penambahan, penghapusan,
atau peng-update-an) harus mempertahankan integritas antara basis
data yang berbeda-beda dalam satu sistem. Setiap transaksi harus
dibagi ke dalam sejumlah subtransaksi, yang tiap-tiap darinya
memberikan pengaruh pada keseluruhan sistem basis data.

B. Tujuan Praktikum
1. Siswa mampu merancang basis data dengan tahapannya.
2. Siswa memahami arti entitas, atribut dan relasi.
3. Siswa mampu membuktikan integritas data dengan tabel yang saling
terhubung (relasi).
4. Siswa mampu menggambarkan hasil rancangan basis data ke dalam
diagram E- R menggunakan DBDesigner.
C. Hasil Dan Analisa
1.1 Kegiatan 1: Menggambar ERD ( Entity Relationship Diagram )
dengan menggunakan DB Designer

Gambar 1.1 Tabel Nasabah

Gambar 1.2 Tabel Rekening

Gambar 1.3 Tabel Transaksi

Gambar 1.4 Tabel Cabang Bank


Gambar 1.5 Tabel Keseluruhan
Analisa :

Pada kegiatan ini membuat table basis data yang memiliki relasi antara
satu table dengan table lainnya. Alur dari table ini adalah nasabah (memiliki :
nama, alamat dan no.rek) yang memiliki rekening (no.rek, nasabah id nasabah,
cabang bank kode cabang, cabang bank kode bank, pin dan saldo) dapat
melakukan transaksi asal memiliki beberapa prasyarat(no.transaksi, id
nasabah, rek no rek, rek id rek, jenis transaksi, tanggal dan jumlah) dengan
bantuan bank(kode cabang, nama cabang, dan alamat cabang). Banyak
nasabah dapat memiliki banyak rekening. Satu nasabah dapat melakukan
banyak transaksi. Satu nasabah dapat melakukan traknsaksi melalui banyak
cabang. Menjaga agar basis data di bank yang terdistribusi tetap up-to-date,
ada dua proses untuk menjaganya, yakni replikasi dan duplikasi. Dalam
replikasi, digunakan suatu perangkat lunak untuk mencari — atau lebih
tepatnya melacak — perubahan yang terjadi di satu basis data. Setelah
perubahan dalam satu basis data teridentifikasi dan diketahui, baru kemudian
dilakukan perubahan agar semua basis data sama satu dengan yang lainnya.
Proses replikasi memakan waktu yang lama dan membebani komputer karena
kompleksitas prosesnya. Sementara itu, proses duplikasi tidak sama dan tidak
sekompleks replikasi. Dalam proses ini, satu basis data dijadikan master,
kemudian diperbanyak menjadi sejumlah duplikat. Selama proses duplikasi
berlangsung, perubahan hanya boleh dilakukan pada basis data master agar
data lokal tidak tertimpa.
1.2 Tugas
Buatlah rancangan sebuah database untuk menangani data pengajaran
yang dimulai dari ERD umum dengan menggunakan symbol entitas,
atribut dan relasi, kemudian gambarkan dengan lebih detil dengan
DBDesigner. Data-data yang akan ditanganinya adalah: data pribadi
mengenai siswa, data pribadi mengenai guru, data mata pelajaran, data
ruang kelas dan data jadwal pengajaran. Siswa memperoleh lebih dari
satu mata pelajaran, dan satu mapel diambil oleh lebih dari satu orang
siswa. Buatlah ER Diagram manual untuk kasus tersebut dari tahap 1
sampai tahap 4.

Gambar 1.6 Relasi Sederhana


Gambar 1.7 Diagram

Analisa :
1. Menentukan entitas:
 siswa: menyimpan semua data pribadi semua siswa.
 guru: menyimpan semua data pribadi semau guru.
 mata_pelajaran: menyimpan informasi tentang semua mata
pelajaran yang ada.
 ruang_kelas: menyimpan informasi tentang semua ruang kelas
yang digunakan.
 Jadwal: menyimpan informasi tentang jadwal yang akan digunakan
guru dan siswa
2. Menentukan attributes:
 siswa:
 nama_siswa: nama lengkap siswa (varchar(50))
 NIM: nomor induk siswa (char(10)) PK
 alamat: alamat tempat tinggal siswa (varchar(255))
 tempat_lahir: kota tempat lahir siswa (varchar(20))
 tgl_lahir: tanggal, bulan dan tahun lahir siswa
(varchar(20))
 guru:
 nama_guru: nama lengkap guru (varchar(50))
 NIK: nomor induk kepegawaian guru (varchar(20)) PK
 alamat: alamat tempat tinggal guru (varchar(255))
 no_HP: nomor handphone guru (integer)
 mata_pelajaran:
 nama_mapel: nama mata pelajaran (varchar(40))
 kode_mapel: kode mata pelajaran (varchar(15)) PK
 jumlah_jam: jumlah jam mata pelajaran (integer)
 kelas: kelas dan jam pada mata pelajaran (varchar(2))
 jadwal: jadwal pelajaran mata pelajaran meliputi hari
dan jam (varchar(20))
 ruang_kelas:
 id_kelas: identitas kelas seperti gedung, lantai dan
nomor ruang (char(5)) PK
 kapasitas: jumlah kursi atau kapasitas maksimal yang
dapat ditampung (integer)
3. Menetukan relationship antar entitas:

siswa guru mata_pelajaran ruang_kelas jadwal


Siswa - n:1 m:m - m:m
Guru n:1 n:1 – m:m
mata_pelajaran – n:1 n:1 n:1 n:1
ruang_kelas - - n:1 1:1

Hubungan:

 siswa dibimbing oleh guru:


 Tabel utama: guru
 Tabel kedua: siswa
 Relationship: many to one (n:1)
 Attribute penghubung: NIK (FK NIK di guru)
 siswa mengambil mata_pelajaran:
 Tabel utama: siswa, mata_pelajaran
 Tabel kedua: siswa_has_mata_pelajaran
 Relationship: many to many (m:n)
 Attribute penghubung: NIM, kode_mapel (FK NIM,
kode_mapel disiswa_has_mata_pelajaran)
 guru mengampu mata_pelajaran:
 Tabel utama: mata_pelajaran
 Tabel kedua: guru
 Relationship: many to one (n:1)
 Attribute
penghubung: kode_mapel (FK kode_mapel di mata_pe
lajaran)
 mata_pelajaran menempati ruang_kelas:
 Tabel utama: ruang_kelas
 Tabel kedua: mata_pelajaran
 Relationship: many to one (n:1)
 Attribute
pendukung: id_kelas (FK id_kelas di ruang_kelas)
 Jadwal mempunyai ruang_kelas
 Tabel utama: jadwal
 Tabel kedua: ruang_kelas
 Relationship: one to one(1:1)
 Attribute
pendukung: id_kelas (FK id_kelas di ruang_kelas)

D. Kesimpulan Dan Saran


 Basis data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada
data, tetapi secara konseptual, database diartikan sebuah koleksi
atau kumpulan data-data yang saling berhubungan (relation),
disusun menurut aturan tertentu secara logis, sehingga
menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan memanggil query
basis data agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang
diinginkan dibutuhkan perangkat lunak yang disebut Sistem
Manajemen Basis Data atau juga disebut Database Management
System (DBMS). Penggabungan Database Management System
(DBMS) dengan Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang
disebut Sistem Basis Data.
 Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data,
hardware, software, dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga
seyogyanya kita tahu, yaitu: enterprise, entitas, atribut, nilai data,
kunci elemen data, record data.
 Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level
yaitu: Internal/Physical Level, External/View Level,
Conceptual/Logical Level. Tujuan utama dari arsitektur 3 level
tersebut adalah untuk menyediakan data independence yang
terbagi 2: Logical Data Independence (kebebasan data secara
logika) dan Physical Data Independence (kebebasan data secara
fisik).
 Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan
konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data
berbasis record.
 DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan
untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan
memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.
Kelebihan-kelebihan dari DBMS antara lain terdapat dari faktor
performance nya yang lebih efisien dalam penggunaan
penyimpanan data atau memory, integritas data yang lebih
terjamin, independensi, sentralisasi, dan sekuritas yang lebih
fleksibel. Komponen-komponen yang terdapat dalam DBMS terdiri
dari interface, database control system, hardware, operating
system, database, dan user.
 Dalam pembuatan basisdata terdapat beberapa tahapan antara
lain pengumpulan dan analisis, perancangan database secara
konseptual, dan terakhir proses design database.

E. Daftar Pustaka
1. http://www.kajianpustaka.com/2012/10/teori-basis-data-
database.html
2. http://agustinfilologusdatabase.blogspot.com/2012/02/keuntungan
-dan-manfaat-basis-data.html
3. http://nurmanto.com/komponen-sistem-basis-data/
4. http://ipanripai.com/materi/istilah-istilah-dalam-basis-data
5. http://nurmanto.com/model-model-basis-data/
6. http://expresiaku.wordpress.com/category/ilmu-komputer/analisa-
dan-perancangan-basis-data/

Anda mungkin juga menyukai