Komunksi Kulah
Komunksi Kulah
KOMUNIKASI
DEFINISI
Komunikasi berasal dari kata “to commune” yang berarti “menjadikan milik bersama”. Wilbur
Scrahman : berasal dari kata latin “ COMMUNICARE ” atau “COMUNIS ” berarti milik
bersama à komunikasi harus dinikmati bersama
Definisi komunikasi adalah :
1. Pertukaran informasi antara dua atau lebih manusia atau dengan kata lain pertukaran ide dan
pikiran (Kozier & Erb, 1995)
2. Proses pengoperan lambang yang memiliki arti di antara individu (William Ablig)
3. Proses ketika seseorang individu (komunikator) mengoper perangsang (biasanya lambang
bahasa) untuk mengubah tingkah laku individu yang lain (komunikan) (Carl I. Hovland)
4. Proses berbagi (sharing) informasi atau proses pembangkitan dan pengoperan arti (Taylor,
Lilis, Le Mone)
5. Kegiatan / proses pengoperan lambang yang mengandung arti / makna yang perlu dipahami
bersama oleh pihak-pihak yang terlibat (Dr. Phill Astrid Susanto)
6. Proses lewatnya informasi dan pengertian seseorang ke orang lain (Keith Davis)
7. Pengiriman atau tukar menukar informasi, ide dan sebagainya (Oxford dictionary, 1956)
8. Komunikasi mencakup expresi wajah, sikap dan gerak-gerik suara, kata-kata tertulis,
percetakan, kereta api, telegraf, telephone dll. (Drs. Onong Uchyana Effendy, MA)
9. Pemindahan informasi dari satu orang ke orang lain terlepas percaya atau tidak, tetapi
informasi yang di transfer tentulah harus dimengerti oleh penerima (Harold Koont & Cyril
O’Donell)
KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI
Ada 5 faktor yang berperan dalam komunikasi antara lain :
1. Komunikator (Pembawa berita)
- Disebut juga sender / pembawa pesan, bisa individu, keluarga maupun kelompok yang
mengambil inisiatif dalam menyelenggarakan komunikasi dengan individu atau kelompok lain
yang menjadi sasarannya.
- Komunikator bisa juga berarti tempat berasalnya sumber pengertian yang dikomunikasikan.
- Dalam mengirimkan pesan dimulai dengan pikiran dan perasaan komunikator yaitu dunia intra
psikis dan pengetahuan bahwa pikiran dan perasaan ini harus diubah menjadi sandi ke dalam
bentuk perilaku (pesan) jika mereka ingin dikeluarkan dari dunia internal dan dikomunikasikan
kepada orang lain (komunikan).
- Syarat komunikator yang baik :
memiliki tujuan dalam melakukan komunikasi
memiliki pengetahuan yang memadai tentang pesan yang disampaikan
memiliki ketrampilan yang memadai untuk membangun hubungan / relasi.
TIPE KOMUNIKASI
Berbagai macam komunikasi menurut jenisnya dapat dibagi menjadi :
1. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya komunikasi dibagi menjadi :
- Komunikasi formal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang terjadi antara bawahan dan atasan dalam lingkup pekerjaan
yang secara hirarkis berbeda. Komunikasi ini terjadi dalam situasi formal.
- Komunikasi informal
Komunikasi informal adalah komunikasi yang dalam pelaksanaannya tidak mengenal hirarki dan
komunikasi informal tidak ada sangsinya.
2. Proses
Berdasarkan proses komunikasi dibagi menjadi :
- Komunikasi primer
Komunikasi tanpa menggunakan media (hanya berbentuk bahasa dan gerak tubuh)
- Komunikasi sekunder
Menggunakan media untuk melipat gandakan jumlah penerima pesan (alasan geografis, waktu dan
jarak)
3. Umpan balik
Berdasarkan umpan balik komunikasi dibagi menjadi :
- Komunikasi satu arah
Komunikasi satu arah maksudnya komunikator tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk
meminta penjelasan, pembenaran dll. Komunikasi satu arah hanya menjamin penyampaian pesan.
- Komunikasi dua arah
Komunikasi dua arah mempunyai sistem umpan balik yang melekat. Komunikasi ini menjamin bahwa
informasi jelas dan terbuka untuk pertanyaan yang belum jelas.
- Komunikasi berantai
Komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan 1, diteruskan pada komunikan 2, 3, 4 dst.
Kelemahan pesan yang disampaikan sudah tidak murni dan mengalami distorsi informasi sehingga pesan
menyimpang dari yang sebenarnya.
4. Bentuknya
Menurut bentuk komunikasi di bagi menjadi :
- Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang mempergunakan lambang bahasa dalam penyampaian pesan
kepada penerima. Komunikasi ini di bagi menjadi dua yaitu verbal tulis dan lisan.
- Komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan lambang bukan bahasa, dapat berwujud
gambar, isyarat dll. Berhubungan dengan bahasa tubuh (body language) yaitu gerak tubuh, ekspresi
wajah, pandangan, postur, jarak tubuh dan kedekatan, sentuhan dan pakaian.
BODY LANGUAGE
Bahasa tubuh telah menjadi topik yang populer baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam
penelitian ilmiah yang serius tentang interaksi hewan dan manusia
Tanda-tanda visual juga membawa arti yang penting dan dapat menggantikan, menambah atau
membalikkan arti sebuah pesan verbal
Contoh :
Seorang bayi mengkomunikasikan kebutuhannya yang mendesak dan kepuasannya secara efektif dan
menarik melalui gerakan tubuh dan tangisan serta suara-suara non verbal.
2. Ekspresi wajah
Mungkin karena sangat bernilai dalam daya tahan hidup dimasa bayi, variasi yang samar dari senyuman
atau pandangan sudah kita kenali, terutama dari lokasi sekitar mata dan mulut. Apakah seorang
pendengar merasa senang, bingung atau terganggu dapat kita kenali dengan mengamati sekitar mata
dan mulut
3. Pandangan
Masih berhubungan dengan hal diatas, pandangan adalah hal yang penting dalam menilai tanda-tanda
non verbal. Pandangan terkoordinasi erat dengan bicara: Pembicara biasanya memandang pendengar
sebelum memutuskan tata bahasa dan terutama sebelum berakhirnya perkataan. Pembicara sering
menatap ke kejauhan ketika mereka mulai bicara atau sedang berpikir tentang apa yang mereka katakan
4. Postur
• Cara tubuh ditopang memberi petunjuk umum ttg kepercayaan diri, perhatian, kebosanan, konfrontasi
dan reaksi spesifik lainnya.
• Normalnya orang berdiri dengan tubuh sedikit menjauh dari satu sama lainnya ketika sedang berbicara
untuk menunjukkan keramahan yang sopan atau kenetralan.
• Suatu budaya dapat menimbulkan ketidaksesuaian yang menjurus ke salah-pengertian dan bahkan
pelanggaran
6. Sentuhan
• Sentuhan menunjukkan banyak hal tentang sifat hubungan dan derajat persahabatan diantara dua
orang.
• Dapat digunakan sebagai tanda kedudukan
• Orang yang kedudukannya lebih tinggi dapat menyentuh bawahannya
• Sentuhan membawa pesan yang ampuh seperti yang diketahui oleh para : kekasih, teman, saudara,
korban pelecehan/kekerasan seksual
7. Pakaian
Cara dan jenis pakaian, rambut, perhiasan dan rias wajah berbicara banyak tentang kepribadian, peran,
pekerjaan, status, dan suasana hati seseorang.
2. Sikap Komunikator :
- Sikap komunikator yang baik akan memperlancar suatu proses komunikasi.
- Sikap sombong, angkuh, menyebabkan pendengar enggan dan menolak uraian komunikator.
- Cara duduk yang angkuh, tidak mau mendengar pendapat orang lain adalah cara atau sikap yang tidak
terpuji.
- Sikap ragu-ragu dapat menyebabkan pendengar atau pemirsa kurang percaya terhadap komunikator.
- Sikap tegas yang ditampilkan harus bersumber pada hubungan kemanusiaan yang baik, sehingga
pendengar percaya terhadap uraian komunikator.
- Semakin baik hubungan antar manusia, makin memperlancar arus komunikasi.
- Sikap yang mendukung berhasilnya komunikasi adalah : sikap tebuka, muka manis, saling percaya,
rendah hati dan dapat menjadi pendengar yang baik.
3. Pengetahuan Komunikator :
Keberhasilan dari komunikasi dipengaruhi kekayaan (wawasan) pengetahuan pihak komunikator.
Semakin dalam komunikator menguasai masalah akan semakin baik dalam memberikan uraian-
uraiannya.
4. Sistem Sosial :
Komunikasi di pengaruhi pula oleh sosial. Sebagai contoh pembicaraan seorang bawahan terhadap
atasan akan berbeda dengan pembicaraan kepada teman setingkat. Demikian pula bagi mereka yang
berbicara di depan masyarakat tertentu, mereka akan menyesuaikan pula sifat-sifat masyarakat tadi. Hal
ini sangat penting untuk mengurangi kesenjangan.
5. Pengaruh Komunikasi :
Pengaruh komunikasi yang lain adalah saluran atau alat tubuh dari komunikator terutama dalam
komunikasi lisan. Misalnya : suara mantap, ucapan jelas, intonasi suara yang tidak monoton akan lebih
banyak menarik perhatian atau minat pendengar. Gerak-gerik tubuh dapat diatur sedemikian rupa
untuk mendukung suatu pembicaraan.
Oleh karena itu bila ingin berhasil dalam komunikasi alat-alat tubuh kita harus baik pula, terutama alat
indera dan alat bicara.
d.Konteks
Komunikasi berlangsung dalam setting atau lingkungan tertentu. Lingkunga nyang kondusif
(nyaman, menyenangkan, aman, menantang) sangatmenunjang keberhasilan komunikasi.
e.Sistem penyampaian
Sistem penyampaian pesan berkaitan dengan metode dan media. Metode danmedia yang sesuai
dengan berbagai jenis indera penerima pesan yangkondisinya berbeda-beda akan sangat
menunjang keberhasilan komunikas