Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling umum yang mengenai organreproduksi
wanita. Beberapa jenis human papilloma virus, suatu infeksi menular seksual,mempunyai peran
penting dalam kebanyakan kasus kanker serviksKanker leher rahim ( kanker servik ) adalah
kanker yang terjadi pada servik uterus, suatudaerah pada organ reproduksi wanita yg merupakan
pintu masuk ke arah rahim yang terletakantara uterus ( rahim ) dengan liang vagina.
PENYEBAB
Pada umumnya, kanker bermula pada saat sel sehat mengalami mutasi genetic
yangmengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal. Sel sehat tumbuh dan berkembang
dengankecepatan yang teratur. Sel kanker tumbuh dan bertambah banyak tanpa control dan
merekatidak mati. Adanya akumulasi sel abnormal akan membentuk suatu massa (tumor). Sel
kankermenginvasi jaringan sekitar dan dapat berkembang dan tersebar di tempat lain di dalam
tubuh(metastasis).
Penyebab langsung dari karsinoma serviks belum diketahui. Faktor ekstrinsik yangdiduga
berhubungan dengan insiden karsinoma serviks adalah infeksi virus Huma PapillomaVirus
(HPV). Lebih dari 95 % kanker serviks berkaitan erat dengan infeksi HPV ditularkanmelalui
aktivitas seksual. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 & 11) hampir tak berisiko menjadi CaServiks,
tapi menimbulkan genital warts. Infeksi tipe risiko tinggi (tipe 16 & 18) mengarah padaCa
Serviks (Hartono, 2000).
HPV99,7% Kanker Serviks disebabkan olehHPV onkogenik (penyebab kanker).1HPV 16 &18
merupakan penyebab utama pada 70 % kasus kanker serviks di dunia 2Berdasarkan penelitian,
ditemukan bahwa 99,7% kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV onkogenik. HPV Onkogenik Itu
sendiri adalah virus yang dapat menyebabkan kanker.Hasil penelitian lain membuktikan bahwa HPV
16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70 % kasus kanker serviks di dunia..Dari sini, jelas
ada hubungan yang kuat antara Virus Human Papilloma dengan Kanker Serviks
HPV singkatan dari Human Papilloma Virus, adalah suatu virus DNA yang sangat kecil, berbentuk
bulat 1, tidak dapat dilihat dengan kasat mata melainkan harus menggunakan mikroskop.
Faktor risiko kanker leher rahim :1. Kontak seksual terlalu dini kurang dari umur 15 tahun.
2. Berhubungan seks dengan banyak pasangan atau mempunyai pasangan yg suka berganti2 pasa
ngan
3. MerokokDari berbagai penelitian di negara - negara maju telah di temukan bahan konstituen
rokok didalam sel - sel epitel leher Rahim
.4. Faktor Genetik ( Faktor Keturunan)Faktor ini sangat memegang peranan seorang bisa
mengalami kanker jenis ini atau tidak. Jika ibuAnda atau saudara perempuan dari pihak ibu atau
ayah menderita kanker leher rahim, makaAnda mempunyai resiko 2x lebih banyak menderita
penyakit yang sama
5. Sistem imun yang menurun juga dapat meningkatkan terjadinya kanker karena
kebanyakanwanita yang terinfeksi HPV tidak terkena kanker serviks. Namun, jika seseorang
tekena infeksiHPV dan sistem imunnya menurun akibat keadaan medis lainnya, maka
kecenderungan untuk berkembangnya kanker serviks semakin besar.
6. pencucian vagina dengan antiseptik atau deodoran yang terlalu sering
7. diet tinggi lemak
8. kekurangan vitamin C, asam folat, dan beta karoten
9. personal hygine yang kurang
10. grande multi para
GEJALA DAN TANDA
Pasien mungkin saja tidak mengalami gejala kanker serviks apapun. Kanker serviks
dini biasanya tidak memberikan gejala dan tanda. Semakin kanker berkembang, semakin terlihatl
ahtanda dan gejala dari kanker serviks.
Gejala tersebut dapat berupa
1.Perdarahan vagina setelah berhubungan sex, atau diantara dua periode menstruasi,atau setelah
menopause.
2.Sekret encer disertai darah dapat berat dan keputihan yang memiliki bau yang busuk
.3.Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sex
Skrining (Deteksi dini)Jika kanker serviks terdeteksi pada stadium yang lebih awal,
penatalaksanaan sepertinya
lebih berhasil. Skrining kanker serviks regular dan perubahan prekanker pada serviksdirekomend
asikan untuk semua wanita. Kebanyakan panduan menganjurkan skrining pertamadalam waktu 3
tahun pertama setelah aktif secara seksual, atau tidak lebih dari umur 21.
Skriningdapat berupa.
1)Pap test.
Selama Pap test, dokter mengambil sel dari serviks
leher sempit dari uterus- danmengirim sample tersebut ke lab. Sel ini kemudian diperiksa ada
tidaknya abnormalitas.
Pemeriksaan Pap Test dapat mendeteksi sel abnormal pada serviks.
Stadium prekanker terjadi pada saat sel abnormal terdapat hanya pada lapisan luar dari serviks
dan tidak menginvasi bagianlebih dalam. Jika tidak ditangani, sel abnormal ini dapat berubah
menjadi sel kanker, dimanadapat menyebar pada beberapa tempat sekitar serviks, vagina bagian
atas, area pelvis, dan bagianlain dari tubuh. Kanker atau prekanker yang ditemukan pada stadium
preinvasif jarangmembahayakan nyawa dan biasanya hanya membutuhkan pengobatan rawat
jalan.
DIAGNOSIS
Jika seseorang mengalami tanda dan gejala kanker serviks atau jika hasil pemeriksaan Pap
Smear memperlihatkan sel kanker, pasien dapat menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk
menegakkan diagnosis.
Untuk menegakkan diagnosis, dokter dapat melakukan :
1.Memeriksa serviks.
Selama pemeriksaan yang disebut kolposkopi, dokter dapat menggunakan mikroskop khusus
(colposcope) untuk memeriksa serviks dari selabnormal. Jika terlihat area yang tidak biasanya,
dapat diambil sample sel untuk analisis(biopsy).
STADIUM
Jika kanker serviks telah ditentukan, maka pasien akan manjalani pemeriksaan lebih jauh
lagiuntuk menentukan apakah kanker telah menyebar dan sampai dimana penyebarannya
suatu proses yang disebut stadium kanker. Stadium kanker merupakan faktor
kunci yang menentukan pengobatan. Pemeriksaan untuk menentukan stadium dapat berupa :·
Gambaran Radiologi.
Pemerksaan seperti X-Ray, computerized tomography (CT) Scan atauMRI dapat membantu
untuk menentukan apakah kanker telah menyebar disekitar serviks.·
Pemeriksaan visual pada kandung kemih atau rektal.
Dokter dapat menggunakan alat khusus untuk melihat kandung kemih secara langsung
(cystoscopy) dan rektum (proctoskopi).
PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN
Resiko terjadinya kanker serviks dapat dilakukan dengan menghindari infeksi HPV.
HPVmenyebar melalui kontak kulit dengan bagian badan yang terinfeksi, tidak hanya
denganhubungan seks. Menggunakan kondom setiap melakukan hubungan dapat mengurangi
resikoterkena infeksi HPV.Sebagai tambahan dari penggunaan kondom, cara terbaik untuk
mencegah kanker serviks yaitu :· Menghindari hubungan sex pada umur muda.· Memiliki partner
seks tunggal· Menghindari merokok
Vaksniasi HPV.
Suatu vaksin baru disebut Gardasil memberikan perlindungan dari tipe HPVyang paling
berbahaya. The national Advisory Committee on Immunization Practices merekomendasikan
vaksinasi pada wanita umur 11 dan 12 tahun, sebagaimanapula pada wanita umur 13 hingga 26
tahun jika mereka belum menerima vaksin. Vaksin ini paling efektif diberikan sebelum wanita
aktif secara seksual. Vaksin ini diberikan selama tiga kali. Penyuntikan kedua berselang dua bulan
sejak vaksin pertama diberikan dan vaksin ketiga disuntikkan pada bulan keenam. Dosis vaksin
0,5 cc disuntikkan intra muscular pada lengan atas.Walaupun vaksin dapat mencegah hingga 70
% kasus kanker serviks, vaksin ini tidak dapat mencegah infeksi dari virus lain yang dapat juga
menyebabkan kanker serviks selain itu membutuhkan biaya yang mahal Rp 4 juta untuk tiga dosis
tersebut. Pap Smear secara rutin untuk skrining kanker serviks lah yang paling penting.
Vaksin yang menargetkan HPV tipe 16 & 18 berpotensi mencegah lebih dari 70% kasus kanker
serviks.1,2 Vaksin HPV terbukti efektif mencegah infeksi HPV onkogenik 16 dan 18.3Vaksin HPV
ditujukan untuk perempuan usia 10 – 55 (panduan HOGI) Jadwal pemberian: 3 dosis(bulan ke-0, ke-
1 dan ke-6)