Anda di halaman 1dari 10

Daftar isi

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2

BAB I ...................................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 3

A. Latar Belakang............................................................................................................................. 3

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 3

BAB II..................................................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 4

A. Pengertian Pendidikan Multikultural .......................................................................................... 4

B. Penerapan Pendidikan Multikultural di Indonesia ...................................................................... 5

C. Pentingnya Pendidikan Multikultural di Indonesia ..................................................................... 6

BAB III ................................................................................................................................................... 9

PENUTUP .............................................................................................................................................. 9

 Kesimpulan ................................................................................................................................. 9

 Saran ........................................................................................................................................... 9

Daftar pustaka....................................................................................................................................... 10

1|Page
KATA PENGANTAR

Tiada ungkapan yang terindah yang dapat diucapkan selain puji dan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena hikmatNya-lah sehingga penyusunan makalah Bahasa
indonesia dengan judul “Pentingnya Multikultural Dalam Pendidikan Indonesia “sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.

Terimakasih juga saya sampaikan kepada Ibu Grace Jean C. Mantiri, S,Pd.,M.Pd
selaku Dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia karena sudah memberikan tugas sehingga
bisa membuat saya mengetahui pentingnya multikultural dalam pendidikan di Indonesia serta
mengetahui apa saja tantangan atau hambatan dalam penerapan pendidikan multikultural.

Makalah ini saya buat untuk menjelaskan tentang pendidikan multikultural. Meskipun
telah berusaha dengan segenap kemampuan, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sekalian, guna perbaikan pada masa yang akan datang. Akhir
kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Jayapura, 28 Mei 2018

Penyusun

2|Page
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Isu perbedaan telah menghilangkan kemampuan masyarakat untuk memikirkan,


membicarakan, dan memecahkan persoalan yang muncul secara terbuka, rasional dan damai.
Dan merupakan kenyataan yang tidak bisa ditolak bahwa banyak sekali permasalahan yang
dapat timbul akibat dari perbedaan tersebut. Hal ini, dapat disebabkan karena kemajemukan
yang ada mulai dari berbagai kelompok etnis, budaya, agama dan lain sebagainya. Sehingga
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam mempersatukanan
keragaman yang ada. Sebab perbedaan harus disatukan agar tidak terjadi diskriminasi yang
menyudutkan pada salah satu golongan sehingga dapat mempengaruhi kemajukan negara
indonesia. Pada prinsipnya, pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai
perbedaan.

Dalam pendidikan multikultural, setiap peradaban dan kebudayaan yang ada berada
dalam posisi yang sejajar dan sama. Tidak ada kebudayaan yang lebih tinggi atau dianggap
lebih tinggi (superior) dari kebudayaan yang lain. sehingga adanya persamaan dan kesamaan
diantara pihak-pihak yang terlibat. Anggapan bahwa kebudayaan tertentu lebih tinggi dari
kebudayaan yang lain akan melahirkan fasisme, nativisme,dan chauvinisme

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan multikultural?
2. Bagaimana penerapan pendidikan multikultural di Indonesia?
3. Apa saja tantangan dalam penerapan pendidikan multikultural diIndonesia?
4. Bagaimana pentingnya multikultural dalam pendidikan di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan multicultural.!
2. Agar dapat mengetahui bagaimana penerapan pendidikan multikutural di Indonesia.!
3. Untuk mengetahui tantangan dalam menerapakan pendidikan multikultural.!
4. Untuk mengetahui seberapa penting multikultural dalam pendidikan di Indonesia.!

3|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Multikultural


Pendidikan multikultural secara etimologis berasal dari dua kata yaitu pendidikan dan
multikultural. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses pengembangan sikap dan perilaku
seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan, dan cara-cara yang mendidik. Sedangkan istilah
multikultural merupakan sebuah kata dasar yang mendapat awalan. Kata dasar itu adalah
kultur yang berarti kebudayaan, kesopanan, atau pemeliharaan sedang awalannya adalah
multi yang berarti banyak, ragam, aneka. Sedangkan dalam KBBI multikultural diartikan
sebagai gejala pada seseorang atau suatu masyarakat yang ditandai oleh kebiasaan
menggunakan lebih dari satu kebudayaan. Berikut beberapa pengertian pendidikan
multikultural menurut para ahli(Yogyakarta press 2003) :

1. Herman Soetomo
Menurut Herman Soetomo, pendidikan multikultural merupakan suatu bentuk inovasi
pendidikan yang diwujudkan dengan gerakan pembaharuan dalam rangka menanamkan
betapa pentingnya kehidupan bersama dalam keberagaman dan perbedaan dengan semangat
kesetaraan, saling memahami, saling percaya, menghargai persamaan dan perbedaan juga
beragam keunikan suku, etnis dan agama.

2. Hujair A. H. Sanaky

Menurut Hujair A.H. Sanaky pengertian pendidikan multikultural merujuk pada


prosespembaharuan sistem pendidikan berbasis keberagaman yang bersifat strategis,
problematik, aspiratif dan senantiasa menyentuh aspek aplikasi sehingga dapat merespon
setiap kebutuhan masyarakatnya.

3. Ainurrofiq Dawam

Menurut Ainurrofiq Dawam, pendidikan multikultural adalah suatu proses yang


berkesinambungan dalam upaya mengembangkan potensi dan ketrampilan yang dimiliki
manusia dengan cara menghargai heterogenitas dan pluralitas sebagai sebuah konsekuensi
akan adanya keberagaman suku, etnis, budaya maupun aliran agama.

4|Page
Dari berbagai pengertian pendidikan multikultural diatas maka, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan multikultural adalah sebuah proses pengembangan yang tidak mengenal sekat-
sekat dalam interaksi antar manusia. Dan dapat dikatakan pula sebagai wahana
pengembangan potensi, dengan pengertian bahwa pendidikan multikultural adalah
pendidikan yang menghargai heterogenitas dan pluralitas, pendidikan yang menjunjung tinggi
nilai kebudayaan, etnis, suku, dan agama.

B. Penerapan Pendidikan Multikultural di Indonesia

Penerapan pendidikan multikultural di Indonesia tidak dapat dilaksanakan seratus persen


seperti di negara yang lain contohnya seperti Amerika Serikat, walaupun ditinjau dari
keragaman budaya memang banyak kemiripan. Hal itu, disebabkan oleh perjalanan panjang
sejarah penyelenggaraan pendidikan yang banyak dilatarbelakangi oleh primordialisme.
Misalnya pendirian lembaga pendidikan berdasar latar belakang agama, daerah, perorangan
maupun kelompok. Oleh karena itu penerapan pendidikan multikultural di Indonesia dapat
dilaksanakan secara fleksibel dengan mengutamakan prinsip-prinsip dasar multikultural.

Prinsip fleksibilitas pendidikan multikultural juga disarankan oleh Gay sebagaimana


dikutip Zamroni (2011), dikatakan bahwa amat keliru kalau melaksanakan pendidikan
multikultural harus dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah atau monolitik. Sebaliknya,
dia mengusulkan agar pendidikan multikultural diperlakukan sebagai pendekatan untuk
memajukan pendidikan secara utuh dan menyeluruh. Pendidikan multikultural juga dapat
diberlakukan sebagai alat bantu untuk menjadikan warga masyarakat lebih memiliki toleran,
bersifat inklusif, dan memiliki jiwa kesetaraan dalam hidup bermasyaraka. Bahkan Gay
merekomendasikan agar pembelajaran perlu memberi kesempatan bagi siswa untuk
mempelajari bagaiman suatu kultur masyarakat bisa berperan dalam upaya peningkatan
kemakmuran dan kesejahteraan bagi warganya.

Dalam pandangan Zamroni (2011), pendidikan multikultural diusulkan untuk dapat


dijadikan instrument rekayasa sosial lewat pendidikan formal, artinya institusi sekolah harus
berperan dalam menanamkan kesadaran hidup dalam masyarakat multikultural dan
mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi untuk mewujudkan kebutuhan serta
kemampuan bekerjasama dengan segala perbedaan yang ada. Sekolah harus dipandang
sebagai suatu masyarakat, masyarakat kecil; artinya, apa yang ada di masyarakat harus ada

5|Page
pula di sekolah. Perspektif sekolah sebagai suatu masyarakat kecil ini memiliki implikasi
bahwa siswa dipandang sebagai suatu individu yang memiliki karakteristik yang terwujud
dalam bakat dan minat serta aspirasi yang menjadi hak siswa.

Ada tiga tantangan besar dalam melaksanakan pendidikan multikultural di Indonesia


dikutip dalam Munib, Ahmad(2008) yaitu diantaranya sebagai berikut:

a. Agama, suku bangsa dan tradisi


Agama secara aktual merupakan ikatan yang terpenting dalam kehidupan orang
Indonesia sebagai suatu bangsa. Bagaimanapun juga, hal itu akan menjadi perusak kekuatan
masyarakat yang harmonis ketika hal itu digunakan sebagai senjata politik atau fasilitas
individu-individu atau kelompok ekonomi. Di dalam kasus ini, agama terkait pada etnis atau
tradisi kehidupan dari sebuah masyarakat. Masing-masing individu telah menggunakan
prinsip agama untuk menuntun dirinya dalam kehidupan di masyarakat, tetapi tidak berbagi
pengertian dari keyakinan agamanya pada pihak lain. Hal ini hanya dapat dilakukan melalui
pendidikan multikultural untuk mencapai tujuan dan prinsip seseorang dalam menghargai
agama.
b. Kepercayaan
Unsur yang penting dalam kehidupan bersama adalah kepercayaan. Dalam masyarakat
yang plural selalu memikirkan resiko terhadap berbagai perbedaan. Munculnya resiko dari
kecurigaan/ketakutan atau ketidakpercayaan terhadap yang lain dapat juga timbul ketika
tidak ada komunikasi di dalam masyarakat.
c. Toleransi
Toleransi merupakan bentuk tertinggi, bahwa kita dapat mencapai keyakinan. Toleransi
dapat menjadi kenyataan ketika kita mengasumsikan adanya perbedaan. Keyakinan adalah
sesuatu yang dapat diubah. Sehingga dalam toleransi, tidak harus selalu mempertahankan
keyakinannya.Untuk mencapai tujuan sebagai manusia Indonesia yang demokratis dan dapat
hidup di Indonesia diperlukan pendidikan multikultural.

C. Pentingnya Pendidikan Multikultural di Indonesia


Indonesia adalah negara yang terdiri dari beragam masyarakat yang berbeda seperti
agama, suku, ras, kebudayaan, adat istiadat, bahasa, dan lain sebagainya. Sehingga
menjadikan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang majemuk. Dalam kehidupan yang

6|Page
beragam seperti ini menjadi tantangan untuk mempersatukan bangsa Indonesia menjadi satu
kekuatan yang dapat menjunjung tinggi perbedaan dan keragaman masyarakatnya. Pendidkan
multikultural bukan hanya sebatas kepada anak-anak usia sekolah tetapi juga kepada
masyarakat Indonesia pada umumnya lewat acara atau seminar yang menggalakkan
pentingnya toleransi dalam keberagaman menjadikan masyarakat Indonesia dapat menerima
bahwa mereka hidup dalam perbedaan dan keragaman.
Adapun pentingnya pendidikan multikultural di Indonesia yaitu sebagai berikut:
1. Sarana alternatif pemecahan konflik
Penyelenggaraan pendidikan multikultural di dunia pendidikan diakui dapat menjadi
solusi nyata bagi konflik dan disharmonisasi yang terjadi di masyarakat, khususnya di
masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai macam unsur sosial dan budaya. Dengan kata
lain, pendidikan multikultural dapat menjadi sarana alternatif pemecahan konflik sosial-
budaya. Struktur kultural masyarakat Indonesia yang amat beragam menjadi tantangan bagi
dunia pendidikan untuk mengolah perbedaan tersebut menjadi suatu aset, bukan sumber
perpecahan. Saat ini pendidikan multikultural mempunyai dua tanggung jawab besar, yaitu
menyiapkan bangsa Indonesia untuk mengahadapi arus budaya luar di era globalisasi dan
menyatukan bangsa sendiri yang terdiri dari berbagai macam budaya.
Pada kenyataannya pendidikan multikultural belum digunakan dalam proporsi yang
benar. Maka, sekolah dan perguruan tinggi sebagai instirusi pendidikan dapat
mengembangkan kurikulum pendidikan multikultural dengan model masing-masing sesuai
dengan otonomi pendidikan atau sekolahnya sendiri. Model-model pembelajaran mengenai
kebangsaan memang sudah ada. Namun, hal itu masih kurang untuk dapat mengahargai
perbedaan masing-masing suku, budaya maupun etnis. Hal ini dapat dilihat dari munculnya
berbagai konflik dari realitas kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Hal ini berarti
bahwa pemahaman mengenai toleransi di masyarakat masih sangat kurang. Maka,
penyelenggaraan pendidikan multikultural dapat dikatakann berhasil apabila terbentuk pada
diri setiap peserta didik sikap saling toleransi, tidak bermusuhan, dan tidak berkonflik yang
disebabkan oleh perbedaan budaya, suku, bahasa, dan lain sebagainya. Perubahan yang
diharapkan adalah pada terciptanya kondisi yang nyaman, damai, toleran dalam kehidupan
masyarakat, dan tidak selalu muncul konflik yang disebabkan oleh perbedaan budaya dan
sara.
2. Agar peserta didik tidak meinggalkan akar budaya
Selain sebagai sarana alternatif pemecahan konflik, pendidikan multikultural juga
signifikan dalam upaya membina peserta didik agar tidak meninggalkan akar budaya yang ia

7|Page
miliki sebelumnya, saat ia berhubungan dengan realitas sosial-budaya di era globalisasi.
Pertemuan antar budaya di era globalisasi ini bisa menjadi ‘ancaman’ serius bagi peserta
didik. Untuk menyikapi realitas tersebut, peserta didik tersebut hendaknya diberikan
pengetahuan yang beragam. Sehingga peserta didik tersebut memiliki kemampuan global,
termasuk kebudayaan. Dengan beragamnya kebudayaan baik di dalam maupun di luar negeri,
peserta didik perlu diberi pemahaman yang luas tentang banyak budaya, agar siswa tidak
melupakan asal budayanya. Menurut Fuad Hassan, sebagaimana dikutip
Emarakhmawati(2013) bahwa saat ini diperlukan langkah antisipatif terhadap tantangan
globalisasi, terutama dalam aspek kebudayaan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
(iptek) dapat memperpendek jarak dan memudahkan adanya persentuhan antar budaya.
Tantangan dalam dunia pendidikan kita, saat ini sangat berat dan kompleks. Maka, upaya
untuk mengantisipasinya harus dengan serius dan disertai solusi konkret. Jika tidak
ditanggapi dengan serius terutama dalam bidang pendidikan yang bertanggung jawab atas
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) maka, peserta didik tersebut akan kehilangan arah dan
melupakan asal budayanya sendiri.
Sehingga dengan pendidikan multikultural inilah, diharapkan mampu membangun
Indonesia yang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Karena keanekaragaman
budaya dan ras yang ada di Indonesia itu merupakan sebuah kekayaan yang harus kita jaga
dan lestarikan.
3. Menuju masyarakat Indonesia yang Multikultural
Corak masyarakat Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika bukan hanya merupakan
keanekaragaman suku bangsa saja melainkan juga menyangkut tentang keanekaragaman
budaya yang adadalam masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Eksistensi
keberanekaragaman tersebut dapat terlihat dari terwujudnya sikap saling menghargai,
menghormati, dan toleransi antar kebudayaan satu sama lain. Sehingga, masyarakat
indonesia lebih memahami berbagai macam keberagaman yang ada serta akan timbul rasa
saling mencintai dan menghargai sesama.

8|Page
BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan multikultural adalah
salah satu metode pendidikan yang sangat relevan dengan kemajemukan yang ada pada
bangsa indonesia. sebab, pendidikan multikultural dapat mempersatukan semua elemen
masyarakat atau warga negara tanpa membedakan suku,ras,agama,budaya,bahasa dan lain
sebagainya. Dimana yang dimaksud dengan pendidikan multikultural adalah sebuah proses
pengembangan yang tidak mengenal sekat-sekat dalam melakukan interaksi antar manusia.
Sebagai pengembangan potensi, pendidikan multikultural adalah pendidikan yang
menghargai heterogenitas dan pluralitas, pendidikan yang menjunjung tinggi nilai
kebudayaan, etnis, suku, dan agama.

Adapun hambatan atau tantangan dalam menerapkan pendidikan multikultural di


Indonesia yaitu:
a. Agama, suku bangsa dan tradisi
b. kepercayaan
c. toleransi

Adapun pentingnya pendidikan multikultural di Indonesia yaitu:


a. sebagai sarana alternatif pemecahan konflik,
b. Agar peserta didik tidak meinggalkan akar budaya
c. Menuju masyarakat Indonesia yang Multikultural

 Saran
Dalam penyusuanan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam makalah. oleh karena itu, perlu adanya tambahan literatur-literatur lain baik dari buku,
jurnal maupun dari sumber lain seperti internet demi penyempurnaan dalam makah ini.

9|Page
Daftar pustaka

KBBI Arti kata multikultural, Yogyakarta inspeal press ,2003.konsep multikulturalisme

Munib,Achmad,pengantar ilmu pendidikan(semarang:unnes press,2009)

Emarakmawati, 2013. pentinya pendidikan multikultural

zamroni, 2011. Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Gavin


Kalam Utama

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai