Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN KARIR SEBAGAI BENTUK INVESTASI PENDIDIKAN

SISWA SMK
(STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 BATANG)

Arina Hidayati
Mahasiswa Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Hidayatiarina93@gmail.com

ABSTRAK
he Vocational School was established by the goal to prepare the learners

T for entering the job field. However, the fact at the field showed that The
Vocational School contributed the highest jobless in Indonesia. This fact
happened because the competence that was owned by the graduators of
Vocational School have not fulfilled competence standard that is needed by
the job world and industry. The graduators’ competence of vocational school can be
increased by giving training and advanced education after graduated from school. The
advanced education is not always in the university level, it means that the advanced
education can be formed education to strength the field that is learned by the students
during at school that is in line with the job world. However, the importance of education
investment have not owned by the society. The society more oriented the graduators of
Vocational School for getting job straightly without competence measurement that is
owned by them. Therefore, the workers’ career of the Vocational School not as good as
the other workers who have recognized for increasing their competence through
education. The beginning of recognizing of education investment can be done by
activating the career planning program. This Program can give direction to the students
of Vocational School in order able to measure their own competence. So that, when those
students chose the job can be in line with their competence.

keywords: The Vocational students’ competence; investment education; career


planning

PENDAHULUAN
Kehadiran Masyarakat karena ada kemungkinan masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) pada tahun dapat memperoleh kesempatan untuk
2016, menyebabkan semakin banyak bekerja di negara ASEAN lain,
persaingan yang terjadi dalam namun di sisi lain masyarakat
pencarian lapangan pekerjaan. bersaing dengan tenaga kerja dari
Persaingan ini disebabkan oleh ASEAN memperebutkan kesempatan
karena kecilnya jumlah lapangan kerja di dalam negeri. Kebijakan
pekerjaan, sedangkan jumlah pencari MEA ini dapat mendatangkan
kerja semakin melimpah, ditambah keuntungan apabila setiap individu
dengan kedatangan masyarakat dari masyarakat di Indonesia sudah siap
Negara ASEAN lain yang memasuki untuk menghadapi MEA 2016.
Indonesia. Dengan kata lain Kesiapan tersebut di ukur dari
kehadiran kebijakan MEA ini kompetensi yang dimiliki masyarakat
bagaikan pisau bermata dua. Pada Indonesia untuk bersaing, baik
satu sisi Indonesia diuntungkan kompetensi yang bersifat hard skill
dengan kehadiran kebijakan ini, dan soft skill.
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
1
Sesungguhnya kesadaran bagian keuangan. Hal ini
peningkatan kesiapan masyarakat dikarenakan perusahaan menetapkan
Indonesia untuk menghadapi MEA nilai standar yang cukup tinggi
sudah mulai dilakukan pemerintah dalam rekrutmen pegawai. Meskipun
dengan mengoptimalkan pendidikan kompetensi yang dibutuhkan
kejuruan. Saat ini pemerintah perusahaan dengan kompetensi yang
Indonesia mempunyai program dimiliki siswa SMK hampir
dalam dunia pendidikan, yaitu seluruhnya sama, namun letak
menciptakan 70% SMK dan 30% perbedaannya adalah pada standar
SMA (Kusnadi:2010). Sesuai bunyi nilai yang ditetapkan perusahaan.
dari pasal 15 dalam Undang-undang Berdasarkan masalah di atas,
mengenai Sistem Pendidikan penulis dapat menyimpulkan bahwa
Nasional No.20 Tahun 2003, Sekolah kompetensi siswa SMK masih belum
Menengah Kejuruan memiliki tujuan cukup untuk memasuki dunia kerja
yaitu “..... mempersiapkan peserta apabila tidak ditambah dengan
didik terutama untuk bekerja dalam kompetensi lain yang dapat
bidang tertentu”. menguatkan nilai tawar siswa.
Namun program optimalisasi Pendidikan dan pelatihan merupakan
pembangunan SMK belum salah satu bentuk investasi yang
sepenuhnya dapat sesuai harapan. hingga saat ini masih belum disadari
Pasalnya SMK yang dibangun masyarakat. Masyarakat menengah
dengan upaya pengurangan angka ke bawah yang belum memahami
pengangguran di Indonesia justru manfaat investasi pendidikan
menjadi penyumbang angka cenderung menyekolahkan anak-
pengangguran tertinggi. Menurut anaknya ke SMK, dengan harapan
Slamet (dalam jurnal Sutrisno, ketika sang anak lulus sekolah dapat
2013:1) menuliskan 52% lulusan langsung memasuki dunia kerja.
SMK tidak terserap di lapangan Orang tua kurang memahami bahwa
kerja. Data BPS tahun 2008 juga konsep investasi pendidikan adalah
mencatatkan hal yang sama bahwa mengeluarkan beberapa biaya yang
jumlah pengangguran lulusan SMK bertujuan untuk memperoleh
lebih dari 1,6 juta orang (17,26%) kembalian manfaat yang lebih
dari total pengangguran 9,39 juta. banyak dari biaya awal yang
Berdasarkan fenomena di atas, dikeluarkan. Manfaat dari sistem
ada masalah yang menyebabkan pendidikan itu sendiri memang tidak
produk dari pendidikan kejuruan selalu berupa ekonomi, namun bisa
belum bisa terserap sepenuhnya di berupa perbaikan pergaulan anak di
dunia kerja. Hasil penelitian Hidayati lingkungan masyarakat.
(2015), mengenai Relevansi Seorang anak yang hanya
Kompetensi Lulusan SMK dengan berpendidikan akhir SMK biasanya
Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia memiliki kecenderungan berpikir dan
Industri menyatakan bahwa lulusan bergaul dengan anak yang
SMK memiliki karir yang lebih berpendidikan akhir sama. Mereka
lambat dibanding lulusan pendidikan cenderung malas meningkatkan
pada jenjang di atasnya. Siswa SMK kemampuan yang dimiliki, karena
dari jurusan akuntansi lebih banyak sudah merasa puas dengan pekerjaan
bekerja di bagian Pemasaran sebagai dan gaji yang diperoleh . Karena
Sales Promotion Girl dibanding tingkat kepuasan sesorang dapat

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
2
diukur dengan cara membandingkan manusia. Produktivitas disini dinilai
kepemilikan yang kita miliki dengan tidak hanya pada bidang ekonomi
orang di sekitar kita. Dengan saja. Peningkatan keimanan, jiwa
demikian lulusan SMK yang tidak sosial dan cara berpikir sesorang
meningkatkan kompetensi yang dalam menghadapi kesulitan sehari-
dimiliki dengan melanjutkan ke hari dapat disebut dengan
perguruan tinggi ataupun pelatihan peningkatan produktivitas.
akan bekerja sampai pada titik Suhardan (2012:18)
rendah hingga titik menengah saja. menyatakan bahwa apabila sesorang
Kesadaran investasi pendidikan menginvestasikan biaya kesempatan
dapat dilakukan salah satunya (uang, waktu dan tenaga) yang
dengan cara memberikan program dimiliki untuk pendidikan, dia akan
perencanaan karir bagi siswa. memperoleh manfaat, baik bagi
Dengan demikian siswa akan dirinya dan lingkungan sekitar
mengetahui kemampuan yang (sosial). Manfaat tersebut antara lain;
dimiliki, sehingga siswa yang 1) manfaat individu dan sosial; 2)
memiliki kesiapan yang kecil untuk manfaat jangka pendek dan panjang;
memasuki dunia usaha akan 3) manfaat terhadap antar generasi;
memutuskan untuk melanjutkan dan mempermudah manusia dalam
pendidikan yang lebih tinggi. Selain melakukan kerjasama dan
itu perencanaan karir dapat membuka persaingan. Manfaat individu
wawasan siswa mengenai dunia diperoleh dan dirasakan seorang
kerja, hal ini akan menyadarkan individu itu sendiri, manfaat ini dapat
siswa bahwa dalam dunia kerja berupa peningkatan kualitas dan daya
terdapat jenjang karir yang harus di tawar setiap individu dalam
lewati, apabila seseorang ingin memenuhi kesejahteraan hidup.
meningkatkan kesejahteraan hidup. Sedangkan manfaat sosial dapat
Melalui perencanaan karir, siswa dirasakan oleh masyarakat luas, salah
akan lebih matang dalam satu manfaat pendidikan adalah
menentukan pekerjaan yang akan meningkatkan pertumbuhan
dituju. Diharapkan tenaga kerja dari ekonomi. Semakin tinggi pendidikan
lulusan SMK tidak lagi keluar masuk yang ditempuh sesorang maka akan
perusahaan dengan tujuan menambah pendapatannya setiap
meningkatkan kesejahteraan bulan, di Indonesia sendiri setiap
ekonomi. tenaga kerja dibebankan pajak dari
Investasi pendidikan adalah pendapatan yang diperoleh.
investasi manusia untuk Walaupun manfaatnya sangat
meningkatkan nilai daya guna, besar, tetapi masyarakat cenderung
meningkatkan kemampuan manusia mengacuhkan manfaat dari investasi
untuk berpikir dan berkarya dalam ini, sebagian dari masyarakat menilai
memecahkan kesulitan-kesulitan tidak perlu menambah kompetensi.
hidup. Selain menambah nilai guna pengiring yang sebenarnya sangat
setiap individu, pendidikan bermanfaat bagi anak-anaknya kelak
memberikan keuntungan ganda dan saat memasuki dunia kerja. Perlu
dapat meningkatkan produktivitas sosialisasi dan penyadaran tentang
sesorang. Secara teori semakin tinggi kemanfaatan dari investasi
pendidikan yang dimiliki sesorang pendidikan. Ada beberapa langkah
akan menambah produktivitas yang dapat dilakukan untuk

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
3
meningkatkan kesadaran masyarakat dengan kompetensi harapan dunia
terhadap investasi pendidikan, antara usaha dan industri.
lain (1) mengubah paradigma Hattari, 1983 (dalam Widarto,
pendidikan gratis dengan pendidikan 2011) membagi perkembangan karir
murah dan berkualitas; (2) menjadi tiga tahap pokok, antara
perencanaan karir sejak dini; dan (3) lain; 1) tahap fantasi : 0-11 tahun
investasi pendidikan dapat dilakukan (masa Sekolah Dasar); 2) tahap
dengan berbagai cara. tentatif : 12-18 tahun (masa Sekolah
Perencanaan karir atau Menengah); dan 3) tahap realistis :
bimbingan karir sebelum tahun 1951 19-25 tahun (masa Perguruan
disebut dengan bimbingan jabatan, Tinggi). Tahap awal anak dicirikan
namun ketika memasuki tahun 1951 dengan imajinasi anak terhadap
model jabatan menekankan pada sebuah profesi yang diinginkan.
kesesuaian antara bakat dengan Seringkali anak menyebutkan cita-
tuntutan dan persyaratan pekerjaan. cita mereka ketika sudah besar ingin
Sedangkan pada model karier, tidak menjadi dokter, guru, pilot, polisi
hanya memberikan penekanan dan profesi lainnya. Namun pada
tentang pilihan pekerjaan, melainkan tahap ini anak masih belum
lebih mengutamakan pada konsep mempunyai gambaran mengenai
perkembangan dan tujuan jenis pekerjaaan atau jaabatan secara
pendidikan. Tujuan pendidikan rasional. Pada tahap ini perencanaan
sendiri adalah sesuai dengan bunyi karir yang paling tepat digunakan
Pembukaan UUD 1945 yaitu kepada anak adalah mengajarkan
mencerdaskan kehidupan bangsa. gambaran kecil mengenai suatu
Pada poin ini maksud dari pekerjaan disertai nilai baik
kecerdasan adalah kemampuan setiap buruknya. Tahap kedua anak mulai
peserta didik dalam mengkonsep diri, merencanakan atau memikirkan karir
menentukan rencana pribadi yang mereka berdasarkan minat,
tidak lepas dari nilai-nilai pribadi kemampuan dan nilai-nilai yang
untuk mencapai tujuan dari ingin diperjuangkan. Tahap ketiga
pendidikan. yaitu tahap realistis, seseorang akan
Widarto (2011:36) berpendapat mengalami proses pemilihan karir
bahwa bimbingan karir tidak hanya pada tahap ini. Mereka tidak lagi
memberikan respon kepada masalah- memikirkan karir yang sesuai dengan
masalah yang muncul, melainkan minat dan kemampuan, namun lebih
juga membantu memperoleh berpikir bagaimana cara
pengetahuan, sikap dan ketrampilan menyesuaikan pada karir yang
yang diperlukan dalam pekerjaan. (mungkin) tidak sesuai dengan
Sedangkan Sutrisno (2013:10) kemampuan dan minat seseorang.
memaparkan hasil penelitiannya, Menurut Sutrisno (2013)
bahwa jenis aspek perencanaan karir optimalisasi perencanaan karir siswa
yang perlu difokuskan dalam SMK dapat berjalan apabila;
pendidikan kejuruan adalah aspek pertama penguasaan materi yang
kemampuan mengidentifikasi tujuan- diberikan pada siswa tidak hanya
tujuan yang berkaitan dengan berorientasi pada kompetensi aspek
tuntutan dunia kerja, kemampuan hard skill melainkan memperhatikan
menyusun program kerja pendidikan, soft skill; kedua kompetensi yang
include materi kejuruan yang sesuai diajarkan sekolah dikembangkan

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
4
sesuai dengan kebutuhan dunia usaha Tabel 1
dan industri, sehingga lulusan SMK Jenis Penelitian yang digunakan
dapat langsung diterima oleh DUDI; Penulis
ketiga model perencanaan karir yang No Judul Penul Tahun
digunakan harus sesuai dengan . Penelitian is Terbit
norma-norma masyarakat; keempat 1 Relevansi Arina 2015
lebih mengorientasikan informasi Kompetensi Hiday
terhadap pendidikan tambahan dan lulusan siswa ati
pendidikan yang lebih tinggi, sesuai SMK dengan
dengan karier yang ingin kebutuhan
dikembangkan. DUDI
2 Pengembangan Widar 2011
METODE PENELITIAN Soft skill to
Jenis penelitian ini adalah Mahasiswa
penelitian deskriptif kualitatif dengan Pendidikan
menggunakan pendekatan studi Vokasi melalui
kasus (Case Study). Studi kasus Clop-Work
termasuk dalam penelitian analisis 3 Perencanaan Budi 2013
deskriptif. Karena penelitian ini Karir Siswa Sutris
dilakukan terfokus pada beberapa SMK no
jenis kasus yang berhubungan (Berbasis
dengan penelitian ini. Artinya, perlu Pengembangan
dilakukan analisis secara tajam Soft Skill
terhadap berbagai faktor yang terkait
dengan kasus tersebut sehingga dapat Berdasarkan beberapa jurnal di
penelitian dapat disimpulkan dengan atas, penulis menginterpretasikan
akurat Sutedi,(2009) (dalam masing-masing hasil penelitian.
Muhlisian, 2013:31). Kemudian beberapa hasil penelitian
Lebih lanjut Nawawi (dalam tersebut dipadukan menjadi sebuah
Muhlisian, 2013:31) menyebutkan simpulan yang saling menguatkan.
bahwa data yang digunakan untuk
studi kasus merupakan jenis data HASIL DAN PEMBAHASAN
sekunder yang diperoleh dari 1. Kompetensi Siswa Lulusan SMK
beberapa jenis penelitian antara Sekolah Menengah
tahun 2011 sampai dengan tahun Kejuruan adalah bentuk
2014. Beberapa jenis penelitian yang pendidikan formal yang didirikan
penulis gunakan sebagai sumber dengan tujuan menyiapkan
penelitian antara lain : lulusannya agar bisa memasuki
dunia kerja. Namun fakta yang
terjadi di lapangan justru
sebaliknya, SMK justru menjadi
penyumbang terhadap angka
pengangguran di Indonesia.
Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa tujuan didirikannya SMK
belum sepenuhnya tercapai.
Untuk mengatasi masalah-
masalah yang berkaitan dengan

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
5
kesenjangan antara mutu lulusan pemerintah dan perguruan tinggi
dengan tuntutan dunia kerja, untuk menguatkan sosialisasi
Djojonegoro (dalam dalam usaha meningkatkan
Bukit:2014,30) menetapkan kesadaran investasi pendidikan.
konsep link and match. Konsep Ketiga pihak ini dapat
ini diprogramkan dengan bekerjasama dengan beberapa
menetapkan perencanaan dan langkah berikut antara lain :
operasional pendidikan kejuruan a. Pemerintah
(SMK) dengan melibatkan Biaya Kesempatan yang
koordinasi kepada pihak dimiliki siswa lulusan SMK
pengguna (Perusahaan), pihak untuk menigkatkan pendidikan
penyusun kebijakan (Pemerintah) melalui investasi pendidikan ke
dan pihak yang berkepentingan tingkat lebih tinggi cenderung
(lembaga pendidikan terkait). lebih kecil dari siswa SMA.
Aspek kompetensi yang Meskipun secara fungsional,
dibutuhkan dunia usaha adalah tujuan didirikannya SMK
kompetensi hard skill maupun soft adalah untuk mempersiapkan
skiil, karena kedua kompetensi ini lulusan memasuki dunia kerja,
saling berpengaruh dalam namun tidak menutup
menentukan keberhasilan karir kemungkinan siswa ingin
seseorang. meningkatkan kompetensi
2. Kesadaran Investasi Pendidikan melalui pendidikan yang lebih
Investasi pendidikan tinggi. Biaya kesempatan disini
merupakan salah satu faktor yang memiliki beberapa definisi,
dapat digunakan untuk pertama biaya yang berupa
meningkatkan nilai tawar bagi kondisi keuangan masyarakat
setiap individu. Semakin tinggi hingga pada kesempatan yang
tingkat pendidikan seseorang akan diberikan pemerintah bagi
meningkatkan harga diri siswa SMK untuk melanjutkan
seseorang, status sosial, kemudian pendidikan ke arah yang lebih
akan berpengaruh pada tinggi. Tidak dapat dipungkiri
peningkatan pendapatan. Hal ini bahwa sebagian besar orang
dimungkinkan karena orang yang tua yang menyekolahkan
berpendidikan lebih produktif ankanya di SMK mempunyai
daripada yang tidak kondisi perekonomian me
berpendidikan. Kesadaran nengah ke bawah. Karena
investasi pendidikan dapat kondisi ekonomi yang tidak
ditingkatkan melalui beberapa terlalu baik, hal ini dapat
cara yakni mensosislisasikan mengurangi kesadaran orang
manfaat pendidikan bagi setiap tua untuk membiayai anaknya
masyarakat. Bentuk sosialisasi memasuki pendidikan kursus
kesadaran masyarakat terhadap atau perguruan tinggi. Biaya
investasi sosial dapat dilakukan kesempatan, kedua dapat
melalui penayangan iklan layanan diartikan kesempatan yang
masyarakat yang menekankan diperoleh siswa SMK dalam
kepentingan pendidikan. Artinya mendaftar ke perguruan tinggi
harus ada peran tiga pemilik lebih kecil, karena tes masuk
kebijakan yaitu masyarakat, perguruan tinggi lebih banyak

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
6
menggunakan tes mata Televisi saat ini mulai
pelajaran SMA. Sehingga daya banyak menyajikaan beberapaa
saing siswa SMK lebih rendah tayangan pendidikan, namun
dibandingkan dengan siswa sebagian tayangan televisi
SMA. kurang mengarah pada nilai-
b. Perguruan tinggi nilai dan manfaat pendidikan.
Sesuai dengan bunyi Dengan demikian masyarakaat
Tri Dharma Perguruan Tinggi hendaknya mengubah tayangan
di Indonesia, yaitu: (1) televisi (yang saat ini banyak
Pendidikan dan Pengajaran (2) berkisah tentang drama) lebih
Penelitian dan Pengembangan ditekankan pada menayangkan
(3) Pengabdian kepada siswa-siswa berprestasi di
Masyarakat. Berdasarkan tri Indonesia. Sebagai contoh
dharma tersebut peran program televisi KICK ANDY
mahasiswa (sebagai produk yang seringkali menyusun tema
perguruan tinggi) memiliki pendidikan dengan menampil-
peran yang sangat penting kan siswa berprestasi. Artinya
dalam meningkatkan kesadaran kehadiran tayangan tersebut
investasi pendidikan. mampu mengubah mind set
Perguruan tinggi lebih banyak masyarakat bahwa investasi
memberikan pengarahan-mulai pendidikan hanya diperlukan
dari pendaftaran dan gambaran untuk kalangan tertentu saja.
perkuliahan- di SMA. Artinya 3. Perencanaan Karir
perguruan tinggi hendaknya Sutrisno (2013)
tidak mengesampingkan menyatakan bahwa pada tiga
pendidikan kejuruan saat SMK yang menjadi objek
mencari sasaran mahasiswa penelitian beliau, ditemukan
baru. implementasi adanya penetapan
c. Masyarakat perencanaan karir siswa yang
Salah satu pihak yang menyangkut aspek apa, mengapa,
ikut serta dalam peningkatan siapa, di mana dan bagaiamana
kesadaran investasi pendidikan penyelenggaraannya, sejauh ini
adalah masyarakat. Masyarakat sudah mulai dikembangkan
memberikan pengaruh yang namun belum ada kontinuitas dan
cukup besar dalam membentuk optimalisasi dari perencanaan
dan menerapkan norma-norma karir. Perencanaan karir yang
yang berlaku. Peran diterapkan di jenjang pendidikan
masyarakat pada peningkatan kejuruan hendaknya mengandung
kesadaran investasi pendidikan tiga aspek berikut: (1) setiap siswa
antara lain dengan mampu mengetahui peluang-
mensosialisasikan manfaat peluang, pilihan, kendala dan
pendidikan melalui tayangan- konsekuensi yang akan diperoleh
tayangan televisi. TV menjadi siswa ketika bekerja. (2)
salah satu media massa yang mengidentifikasi tujuan-tujuan
paling banyak diminati dan yang berkaitan dengan karir. (3)
memiliki pengaruh yang cukup lembaga pendidikan menyusun
besar bagi masyarakat. program kerja pendidikan, yang
berhubungan dengan pengem-

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
7
bangan kompetensi siswa dari mampu terserap di dunia kerja.
hasil pengalaman-pengalaman. Sedikit berbeda dengan pendapat
Dengan tujuan menyediakan arah, Sutrisno (2013) sebelumnya,
waktu dan langkah-langkah yang pendapat Widarto (2011) tidak
diambil untuk meraih tujuan hanya menggunakan perencaan
karir. karir berbasis soft skill saja untuk
Sutrisno (2013) mempro- meningkatkan kompetensi lulusan
gramkan perencanaan karir bagi SMK. Namun melaksanakan
Sekolah Menengah Kejuruan pembelajaran holistik, yaitu
dapat dengan model Hipotetik pembelajaran yang lebih
perencanaan karir siswa berbasis mengorientasikan keaktifan peran
pengembangan soft skill. Model siswa dibandingkan dengan peran
Hipotetik ini menekankan bahwa guru dalam proses pendidikan.
perencanaan karir dapat berjalan Widarto (2011) menghendaki
dengan optimal dan continue, pergeseran peran peserta didik
apabila memfokuskan pada dari pengamat informasi secara
beberapa hal berikut : (1) ada pasif menjadi pembelajar aktif,
keterlibatan antara pemerintah pemecah masalah secara mandiri
(kurikulum), Dunia Usaha dan dan kemampuan memecahkaan
Industri (dalam penetapan masalah dan berfikir kritis dan
standarisasi nilai kompetensi yang kratif menjadi tujuan pendidikan
dibutuhkan) dan lembaga dan sebagai bekal peserta didi
pendidikaan (sebagai pelaksana dalam menghadapi kehidupan di
dan perencana program. (2) dunia nyata.
perencanaan karir hendaknya
dikaitkan dengan pengembangan SIMPULAN
soft skill untuk melatih kecakapan Berdasarkan analisis
peserta didik. (3) memasukkan hasil dan pembahasan teks di
komponen monitoring atas atas, dapat penulis tarik
keterlaksnaan program simpulan penelitian sebagai
perencanaan karir di sekolah, berikut: kompetensi siswa SMK
dengan melibatkan tiga pihak dapat berupa kemampuan
pembuat dan pelaksana kurikulum menguasai soft skill maupun
(Sekolah, Perusahaan dan hard skill. Wujud dari
Pemerintah). kompetensi siswa yang diajarkan
Widarto (2011) menyata- di sekolah harus sesuai dengan
kan bahwa karir merupakan kebutuhan masyarakat. Alat
permasalahan sepanjang hidup yang digunakan sebagai dasar
seseorang. Sehingga menetapkan pendidikan untuk menghasilkan
perencanaaan karir dalam kompetensi siswa yang sesuai
lembaga pendidikan sangat dengan tujuan adalah kurikulum.
diperlukan, dengan harapan Sekolah Menengah Kejuruan
output pendidikan mampu adalah bentuk pendidikan formal
terserap dan berguna di yang mempunyai tujuan
masyarakat. Terutama bagi mempersiapkan peserta didik
pendidikan kejuruan, yang memasuki dunia usaha dan
mempunyai visi misi industri. Sesuai tujuan tersebut,
mempersiapkan lulusan agar ukuran kualitas kompetensi

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
8
lulusan SMK adalah tingkat Pengaruh program perencanaan
kesesuaian kompetensi lulusan karir dengan kesadaran investasi
SMK dengan kebutuhan Dunia pendidikan anatara lain :
Usaha dan Industri. Artinya 1. Melalui perencanaan karir,
untuk meningkatkan kualitas siswa SMK mengetahui betul
kompetensi siswa melalui kemampuan yang dimiliki,
kurikulum hendaknya sekolah kondisi dunia kerja,
melibatkan tiga pihak yaitu kompetensi yaang dibutuhkan
warga sekolah, pemerintah dan untuk memasuki dan bertahan
perusahaan. dalam suatu perusahaan.
Kekuatan kompetensi Sehingga gambaran
siswa SMK yang diukur dengan kompetensi yang dibutuhkan
keterserapan lulusan SMK pada DUDI ini dapat digunakan
DUDI dapat ditingkatkan sebagai ukuran seberapa
melalui peningkatan kesadaran besar kemampuan yang
investasi pendidikan. Mind set dimiliki siswa. Apabila
siswa ketika mereka lulus seorang siswa telah
kemudian bekerja dengan mengetahui kompetensi yang
berbagai macam jenis pekerjaan dimiliki, diharapkan siswa
(termasuk pekerjaan yang tidak menyadari kelemehan-
relevan dengan kompetensi yang kelemahan dirinya.
dimiliki) mengakibatkan jenjang Berdasarkan hasil analisis
karir dan masa kerja lulusan kelemahan tersebut, siswa
SMK cenderung lebih rendah. dapat mengubah mind set
Sehingga siswa perlu diberikan awal yang mengesampingkan
pemahaman mengenai pendidikan dan pelatihaan
pentingnya pendidikan dan setelah lulus sekolah. Beralih
pelatihan setelah mereka lulus kepada kesadaran untuk
sekolah. Karena investasi investasi pendidikan dengan
pendidikan ini dapat menambah melanjutkan pendidikan ke
nilai tawar dan kemampuan jenjang lebih tinggi maupun
siswa untuk menyiapkan diri mengkuti pelatihan-pelatihan
memasuki dunia kerja. khusus yang dapat
Salah satu bentuk meningkatkan kompetensi
investasi pendidikan yang siswa.
bersifat formal dapat 2. Program perencanaan karir
dilaksanakan dengan mengopti- dapat menghasilkan
malkan perencanaan karir di kompetensi lulusan SMK
sekolah. Program perencanaan yang mempunyai nilai
karir di SMK sangat dibutuhkan keterserapan di dunia kerja,
dengan tujuan mengarahkan apabila melibatkan tiga pihak
peserta didik agar mampu (pemerintah, masyarakat, dan
menentukan minat dan sekolah) dalam penyusunan
kemampuan yang dimiliki sesuai program.
dengan kebutuhan dunia kerja.

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
9
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Arina. 2015. Relevansi Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah


Kejuruan dengan Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kusnadi. 2010. Perbedaan Perencanaan Karir Siswa SMK dan SMU.


Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta

Masriam, Bukit. 2014. Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan dari


Kompetensi ke Kompetensi. Bandung : Alfabeta

Suhardan, Dadang, dkk.2012. Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan.


Bandung:Alfabeta.

Sutrisno, Budi. 2013. Perencanaan Karir Siswa SMK (Berbasis Pengembangan


Soft Skill). Surakarta:FKIP Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta

Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas


Sebelas Maret

Widarto. 2011. Pengembangan Soft skill Mahasiswa Pendidikan Vokasi melalui


Clop-Work. Yogjakarta:Paramitra Publishing

Widarto, Pardjono, dan Widodo. TT. Pengembangan Model Pembelajran Soft


Skills dan Hard skills

Widiyati, Isma. 2013. Relevansi Kurikulum SMK Berbasis Industri Kreatif


Dengan Metode Extrapolation And The Econometric Approach. Jurnal
dariFPTK Universitas Pendidikan Indonesia.

Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 25, No.2, Desember 2015, ISSN: 1412-3835
10

Anda mungkin juga menyukai