Anda di halaman 1dari 19

NO PENELITI JUDUL PUBLIKASI TAHUN METODOLOGI VARIABEL HASIL PENELITIAN

1 Mitra Permasal Jurnal 2015 Sistematik Review Faktor Dari hasil telaah kepustakaan
ahan Kesehatan Telaah Determinan - Status Gizi dan
Anak Komunitas Kepustakaan Stunting : Kesehatan Ibu selama
Pendek Vol 2, No 6 - Status Gizi kehamilan penting di
(Stunting Hal 254 dan perhatikan selama
) dan Kesehatan kehamilan. Asupan gizi
Intervens Ibu masa yang murang akan
i untuk kehamilan beresiko melahirkan bayi
Mencega - Frekuensi BBLR.
h pemberian - Pemberian MP-ASI yang
Terjadin MP-ASI kurang pasokan nutrisi
ya yang kurang. yang diberikan kepada
Stunting - Pemberian bayi harus cukup
MP-ASI ditambah dengan
terlalu cepat pemberian ASI. Tingkat
- Sosial pengetahuan dan
ekonomi kesadaran ibu dalam
meilih dan memberikan
asupan gizi sangat
mempengaruhi kejadian
stunting.
- MP-ASI terlalu cepat
disebabkan balita yang
tidak diberikan ASI
beresiko 2 kali lebih
besar mengalami
stunting
- Sosial ekonomi terkait
dengan negara yang
berpendapatan
menengah cenderung
memperburuk resiko
stunting

2 Antun Hubunga Jurnal 2016 - merupakan - Variabel - Prevalensi Stunting :


Rahmadi n Berart Keperawatan, observasio dependen hasil penelitian
Badan Volume XII, nal analitik kejadian menunjukkan prevalensi
dan No. 2, Hal - Desain stunting stunting 26,7 % hal ini
Panjang 209 cross - Variabel lebih rendah dari survei
Badan sectional independ RISKESDAS 2013
Lahir - Data yang en berat stunting sebesar 42,6%
dengan digunakan: badan dan - Prevalensi BBLR : dari
Kejadian Data panjang hasil penenlitian ini
Stunting sekunder badan didapatkan sebesar 6,5
Anak 12- yaitu data lahir %. Angka ini lebih
59 bulan base rendah dari hasil
di survey RISKESDAS 2013 yaitu
Provinsi PSG 8%
Lampun dengan - Prevalensi Panjang
g jumlah Badan Lahir : hasil
4735 anak penelitian menunjujkkan
prevalensi sebesar 21,8%
usia 0-59 yang sedikit lebih rendah
bulan. dari RISKESDAS 2013
- Sampel di sebesar 22,4%
ambil - Hubungan Berat Badan
dengan Lahir dengan Stunting :
kriteria tidak terdapat hubungan
inklusi berat badan lahir dengan
usia 12-59 stunting, karena kejadian
bulan stunting di ukur saat usia
dengan 12-59 bulan sedangkan
memiliki berat badan laihir diukur
catatan saat bayi lahir
Berat - Hubungan panjang
Badan, badan dengan stunting :
Panjang terdapat hubungan
Badan panjang badan dengan
Lahir stunting. Panjang badan
sehingga kahir
sampel menggambarkanpertumb
menjadi uhan linear bayi.
3129 anak.

3 Khoirun Faktor Media Gizi 2015 - Merupakan - Variabel  Berat Badan Lahir : tidak
Ni’mah, Siti yang Indonesia, penelitian dependen terdapat hubungan antara
Rahayu berhubun Vol 10, No. 1 observasio : kejadian berat badan lahir dengan
Nadhiroh gan hlm 13-19 nal analitik stunting kejadian stunting dengan
dengan p value = 1,000
kejadian - Desain - Variabel  Panjang badan lahir :
stunting penelitian independ terdapat hubungan
balita kasus en : bermakna antara panjang
kontrol riwayat badan lahir dengan
- Sampel pemberia kejadian stunting dengan
kasus anak n ASI OR = 4,091 artinya
usia 12-59 Eksklusif, balita dengan panjang
bulan pendapata badan <48 cm beresiko
dengan n mengalami stunting
perhitunga keluarga,  Riwayat pemberian ASI
n rumus di pendidika eksklusif : terdapat
ambil n orang hubungan dengan OR =
menjadi 34 tua balita, 4,643 yang artinya balita
orang,, pengetah yang tidak diberikan ASI
- Pengambil uan gizi Eksklusif beresiko 4 kali
an sampel ibu, lebih besar menderita
dengan jumlah stunting
teknik anggota  Pendapatan : hasil
random keluarga analisis menunjukkan
sampling ada hubungan
kriteria pendapatan keluarga
inklusi 12- dengan kejadian stunting
59 bulan dengan p =0,044
dengan  Tingkat pendidikan :
indeks tidak ada hubungan
TB/U <- tingkat pendidikan ayah
2SD dengan kejadian stunting
kelompok dan terdapat hubungan
kasus dan antara tingkat pendidikan
TB/U >-2 ibu dengan kejadian
SD untuk stunting p = 0029
kelompok  Pengetahuan gizi ibu :
kontrol. terdapat hubungan
dengan p = 0,015 dengan
OR = 3,877.
 Jumlah anggota keluarga
: tidak ada hubungan
dengankejadian stunting

4 Putri anindita Hubunga Jurnal 2012 - Penelitian 1. Variabel Hasil penelitian


n tingkat Kesehatan ini independen : menunjukkan lebih dari
Dosen bagian pendidik Masyarakat mengguna separuh ibu (69,7%) minimal
gizi an ibu, Volume 1, kan  tingkat telah menempuh jenjang
Kesehatan pendapat nomor 2, metode pendidikan SMA, sebagian besar
Masyarakat an Tahun 2012, survei. ibu keluarga (60,6%)
Fakultas keluarga, Halaman Peneliti  pendapatan berpendapatan di atas UMR
Kesehatan kecakupa 617-626 melakukan keluarga Kota Semarang, 48,5%
Masyarakat n protein pengukura  kecukupan tingkat kecukupan protein
Universitas dan zinc n status protein & zinc balita termasuk kategori
Diponegoro denngan gizi kurang, 63,6% tingkat
stunting (TB/U), 2. variabel kecukupan zinc balita
(pendek) perhitunga dependen : termasuk kategori kurang.
pada n kejadian Dari hasil uji statistik
balita konsumsi stunting diketahui bahwa tidak ada
usia 6-35 protein dan hubungan antara tingkat
bulan di zinc pendidikan ibu (p=0,646) dan
kecamata mengguna pendapatan keluarga
n kaan food (p=1,000) dengan stunting
tembalan recall 2x pada balita, ada hubungan
kota 24 jam. yang positif antara tingkat
semaran Jenis kecukupan protein (p=0,003)
g penelitian dan tingkat kecukupan zinc
explanator (p=0,032) dengan stunting
y research pada balita.
dengan
metode
survei dan
pendekatan
yang
digunakan
adalah
design
cross
sectional
dan
mengguna
kan uji Chi
Square

- Data
sekunder :
 Riset
Kesehatan
Dasar
(Riskesdas
) 2010
 Riset
Kesehatan
Dasar
(Riskesdas
) 2007

- Sampel
dalam
penelitian
ini adalah
ibu dengan
balita
stunting
usia 6-35
bulan yang
tinggal di
Kelurahan
Tembalang
, Bulusan
dan
Rowosari,
Kota
Semarang
yang
berjumlah
33
responden

5  Wellem Hubunga Tidak ada 2014 - Jenis 1. Variabel ada hubungan antara
Elseus n termuat penelitian independen : pengetahuan orang tua tentang
Pormes Pengetah dalam jurnal yang Pengetahuan gizi dengan stunting pada anak
 Sefti uan penelitian ini digunakan Orang Tua usia 4-5 tahun di TK Malaekat
Rompas Orang dalam Tentang Gizi Pelindung Manado.
 Amatus Tua penelitian 2. Variabel
Yudi Tentang ini adalah dependen :
Ismanto Gizi pendekatan kejadian
Dengan cross stunting
Program Stunting sectional.
Studi Ilmu Pada sampel
Keperawatan Anak yang
Fakultas Usia 4-5 diambil
Kedokteran Tahun mengguna
Universitas Di kan teknik
Sam Tk purposive
Ratulangi Malaekat sampling
Pelindun
g - Data
Manado sekunder :
 Riset
Kesehatan
Dasar
(Riskesdas
) pada
tahun 2013
 Badan
Pengemba
ngan &
Penelitian
Kesehatan

- Populasi
dalam
penelitian
ini
berjumlah
60 anak
yaitu
semua
anak yang
ada di TK
Malaekat
Pelindung
Manado.
dan sampel
30 anak.
 kriteria
inklusi :
anak yang
berusia 4-5
tahun dan
Orang
tua/wali
bersedia
anaknya
menjadi
responden
dengan
menandata
ngani
lembar
persetujua
n
 kriteria
eksklusi :
anak yang
sedang
sakit dan
orang tua
yang
memiliki
anak diatas
usia 5
tahun.
6  Farah Faktor- e-Jurnal 2015 - Penelitian - Variabel Hasil analisis
Okky faktor Pustaka ini dependen menunjukkan bahwa
Aridiya yang Kesehatan, merupakan : kejadian faktor yang mempengaruhi
 Ninna mempen vol. 3 (no. 1) analitik stunting terjadinya stunting pada
Rohmawa garuhi observasio pada anak anak balita yang berada di
ti kejadian nal dengan balita di wilayah pedesaan dan
 Mury stunting desain wilayah perkotaan adalah
Ririanty pada cross- pedesaaa pendidikan ibu,
Balita di sectional. n dan pendapatan keluarga,
wilayah Teknik perkotaan pengetahuan ibu mengenai
Bagian Gizi Pedesaan sampling - variabel gizi, pemberian ASI
Kesehatan an yang antara : eksklusif, umur pemberian
Masyarakat Perkotaa digunakan asupan MP -ASI, tingkat
n adalah makanan, kecukupan zink dan zat
Bagian cluster riwayat besi, riwayat penyakit
Promosi random penyakit infeksi serta faktor
Kesehatan sampling . infeksi, genetik. Namun, untuk
dan Ilmu Analisis BBLR status pekerjaan ibu,
Perilaku data dan faktor jumlah anggota keluarga,
Fakultas mengguna genetik. status imunisasi, tingkat
Kesehatan kan chi- - Variabel kecukupan energi, dan
Masyarakat, square test, independ status BBLR tidak
Universitas mann en terdiri mempengaruhi terjadinya
Jember whitney dari stunting. Tingkat
test dan karakteris kecukupan protein dan
regresi tik sosial kalsium di wilayah
logistik ekonomi pedesaan menunjukkan
keluarga, hubungan yang signifikan
- Data pola asuh, sedangkan di wilayah
sekunder : karakteris perkotaan tidak
puskesmas tik anak menunjukkan adanya
kabupaten balita dan hubungan. Faktor yang
jember perawata paling mempengaruhi
n terjadinya stunting pada
- Populasi kesehatan anak balita di wilayah
dalam . pedesaan maupun
penelitian perkotaan yaitu tingkat
ini dibagi kecukupan zink.
menjadi
dua yaitu
populasi
anak balita
usia 12-36
bulan di
daerah
perkotaan
dan
pedesaan,
dengan
jumlah
sampel
sebanyak
50
responden
pada
masing-
masing
wilayah.

7 - Zilda Faktor JGP, 2013 - Desain - Variabel - Sebaran karakteristik


Oktarina risiko Volume 8, penelitian dependen balita dan rumah tangga
- Trini stunting Nomor 3, yang dalam menunjukkan bahwa
Sudiarti pada November digunakan penelitian sebesar 24.2% balita di
balita 2013 adalah ini adalah empat provinsi
(24—59 cross kejadian mengalami severe
bulan) di sectional stunting stunting dan 19.9%
sumatera dengan pada moderate stunting.
pendekatan balita usia - Pada penelitian ini
kuantitatif. 24—59 ditemukan hubungan
bulan, antara berat lahir dengan
- Penelitian sedangka kejadian stunting pada
mengguna n balita.
kan data - variabel - Terdapat hubungan
sekunder independ antara tingkat asupan
berasal en adalah energi dengan kejadian
dari: berat stunting pada balita
 Riset lahir, - Hasil studi menunjukkan
Kesehatan tinggi bahwa proporsi balita
Dasar badan dengan tingkat asupan
(Riskesdas ibu, lemak yang rendah
) tahun tingkat mengalami stunting lebih
2010 asupan banyak dibandingkan
energi, proporsi
 Badan tingkat balita dengan asupan
Penelitian asupan lemak cukup
dan protein, - Balita yang berasal dari
Pengemba tingkat keluarga dengan status
ngan asupan ekonomi rendah lebih
Kesehatan lemak, banyak mengalami
Kementria status stunting dibandingkan
n ekonomi balita dari keluarga
Kesehatan keluarga, dengan status ekonomi
RI. jumlah tinggi
 Pengumpul anggota - Balita dari keluarga
an data rumah dengan jumlah anggota
dilakukan tangga, rumah tangga banyak
oleh Tim dan cenderung mengalami
Riskesdas sumber stunting dibandingkan
2010 dari air balita dari keluarga
Balitbangk minum dengan jumlah anggota
es, rumah tangga cukup
Kementria - Temuan lain studi ini
n menunjukkan bahwa
Kesehatan balita dari keluarga yang
pada bulan memiliki sumber air
Mei— minum tidak terlindung
Agustus lebih banyak mengalami
2010. stunting dibandingkan
balita dari keluarga yang
memiliki
sumber air minum
terlindung.
- Hasil uji regresi logistik
ganda seperti terlihat
pada Tabel 2
menunjukkan bahwa
jumlah anggota rumah
tangga merupakan faktor
dominan yang
berhubungan dengan
kejadian stunting pada
balita

8 Intje Picauly Analisis ISSN 1978- 2013 - Mengguna - Variabel Hasil penelitian menunjukkan
& Sarci Determin 1059 Jurnal kan data independ bahwa faktor determinan
Magdalena an dan Gizi dan primer en : stuntng adalah faktor
Toy Pengaruh Pangan, yang determina pendapatan keluarga,
Stunting Maret 2013, meliputi n dan pengetahuan gizi ibu, pola asuh
Terhadap 8(1): 55-62 data indeks pengaruh ibu, riwayat infeksi penyakit,
Prestasi antopometr stunting riwayat imunisasi, asupan
Belajar i (TB/U, protein, dan pendidikan ibu.
Anak BB/U, - Variabel Siswa yang stunting lebih
Sekolah BB/TB) dependen banyak memiliki prestasi belajar
di dan data : prestasi yang kurang, sementara siswa
Kupang hasil belajar yang nonstunting lebih banyak
dan pengukura anak memliki prestasi belajar yang
Sumba n nilai sekolah di baik.
siswa. Kupang
Timur, Selai itu dan
NTT data – data Sumba
lain Timur,
dilengkapi NTT
dan diukur
menggunk
an
instrumen
kuesioner
yang
terstruktur.

- Analisis
determinan
mengguna
kan jenis
analisis
regresi
logistik.

- Desain
penelitian
Cross
Sectional
berlangsun
g bulan
Maret-
Desember
2012.

9 Delmi Faktor Majalah 2012 Desain penelitian Variabel Dari penelitian ini ditemukan
Sulastri Determin Kedokteran Cross Sectional independen: prevalensi anak pendek
an Andalas No 1 faktor (stunting) sebesar 35, 1% ,
Kejadian Vol 36 Pemilihan Sampel determinan sebagian besar ibu memiliki
Stunting Januari-Juni dengan metode stunting tingkat pendidikan tinggi 61%
pada 2012 Simple Random mayoritas ibu tidak bekerja
Anak Sampling Variabel 84%, pengetahuan gizi ibu
Usia dependen: masih rendah 66% lebih banyak
Sekolah Pengukuran tinggi stunting pada pada tingkat ekonomi rendah
di badan Anak usia 51%. Asupan energi lebih
Kecamat menggunakan sekolah di banyak < 90% AKG (71%)
an Lubuk microtoice, Kecamatan sedangkan asupan protein lebih
Kilangan sedangkan untuk Lubuk Kilangan bayak yang > 90% AKG. Dari
Kota menghitung Kota Padang uji statistik ditemukan hubungan
Padang asupan energi dan yang bermakna antara tingkat
protein dilakukan pendidikan ibu dan tingkat
melalui ekonomi dengan status gizi.
wawancara
menggunakan
semi kuantitatif
food frequency
quesioner.
10 - Irmawaty Faktor JIKMU, Vol 2015 Desain penelitian Variabel BBLR, pemberian asi ekslusif
Bentian Risiko 5 No 1 menggunakan independen: merupakan faktor resiko
- N. Mayulu Terjadin Januari 2015 Case Control BBLR, asi terjadinya stunting pada anak
- A. J. M. ya ekslusif, dan TK wilayah kerja puskesmas
Rattu Stunting Menggunakan uji imunisasi dasar Siloam Tamako. Imunisasi dasar
pada Chi-Square bukan faktor risikonya. Yang
Anak TK Variabel paling dominan dari faktor
di untuk melihat dependen: resiko yang menyebabkan
Wilayah variabel yang Stunting stunting yaitu BBLR.
Kerja dominan
Puskesm berpengaruh
as terhadap stunting
Siloam digunakan uji
Tamako Regresi Logistik.
Kabupat
en
Kepulau
an
Sangihe
Provinsi
Sulawesi
Utara
KESIMPULAN
Dari 10 penelitian yang kami lakukan telaahnya,didapatkan informasi bahwa banyak yang melakukan penelitian stunting pada balita
dan pada anak usia sekolah. Dari penelitian tersebut didapatkan hal yang berpengaruh terhadap kejadian stunting ini diantara nya yaitu :

BBLR,tingkat pengetahuan ibu yang masih rendah,waktu pemberian MP-ASI yang terlalu cepat,Panjang badan ketika lahir,tidak
diberikannya asi ekslusif,pendapatan keluarga yang rendah sehingga tidak dapat mencukupi pembelian zat gizi yang dibutuhkan si
anak,kekurangan asupan protein dan zinc,tingkat pendidikan ibu,riwayat penyakit infeksi,sumber air minum. Namun yang paling dominan
disini yaitu BBLR. Dan dari beberapa penelitian juga menyatakan jumlah anggota keluarga dan imunisasi berpengaruh,namun dengan
persantase yang tidak signifikan.

Anda mungkin juga menyukai