Anda di halaman 1dari 7

Pendekatan Terhadap Perumusan Teori Akuntansi

I. Pendekatan Non-teoritis
Pendekatan non-teoritis merupakan pendekatan pragmatis (praktis) dan otoriter

(otoritarian).
1. Pendekatan pragmatis
Pendekatan pragmatik merupakan penyusunan teori yang ditandai adanya

penyesuaian terhadap praktik sesungguhnya, berguna untuk memberikan solusi

praktis. Berdasarkan pendekatan ini, teknik dan prinsip akuntansi seharusnya dipilih

berdasarkan manfaat bagi pengguna serta keterkaitannya dalam proses pengambilan

keputusan.
2. Pendekatan otoriter
Pendekatan otoriter merupakan pendekatan penyusunan teori akuntansi yang

terdiri dari penyajian sejumlah peraturan praktik-praktik akuntansi yang pada

umumnya digunakan oleh organisasi profesi. Pedekatan otoriter juga bertujuan

untuk menyajikan solusi praktik, sehingga secara mudah dapat diidentifikasi sebagai

pendekatan pragmatis. kedua pendekatan tersebut berasumsikan bahwa apabila

akuntansi diharapkan dapat memiliki fungsi yang bermanfaat, maka teori akuntansi

dan teknik yang dihasilkan harus didasarkan pada pemanfaatan laporan keuangan

secara maksimal. Pendekatan otoritas memiliki keunggulan dan kelemahan.

Keuanggulannya adalah apabila standar yang dihasilkan dapat diterima secara

umum, maka standar tersebut telah teruji validitasnya. Kelemahannya adalah

pendekatan ini belum memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, standar tersebut dianut

karena sederhana, mudah diterapkan dan berguna serta cenderung tidak universal

karena disusun berdasarkan kondisi tertentu dan kepentingan praktik semata.


II. Pendekatan teoritis
1. Pendekatan Deduktif

Pendekatan Terhadap Perumusan Teori Akuntansi 1


Pendekatan deduktif merupakan pendekatan yang menggunakan logika

bermula dari hal-hal yang bersifat umum dan secara khusus dapat ditarik

kesimpulannya. Pendekatan deduktif dimulai dengan asumsi atau dalil dasar akuntansi

dan konklusi logis yang diperoleh tentang subjek dengan sejumlah pertimbangan.

Pendekatan ini bergerak dari kondisi umum ke kondisi spesifik. Tahap yang

digunakan untuk menjalankan pendekatan deduktif yaitu:


 Penetapan tujuan pelaporan keuangan
 Pemilihan dan penetapan postulat atau konsep-konsep teoritis akuntansi
 Penentuan prinsip-prinsip akuntansi
 Pengembangan teknik akuntansi
2. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif merupakan pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus

menjadi umum (going from specific to the general). Penerapannya dalam akuntansi,

pendekatan induktif diawali dengan observasi mengenai informasi keuangan dari

perusahaan bisnis dan dilanjutkan dengan menyusun generalisasi dan prinsip-prinsip

akuntansi dari observasi tersebut berdasarkan kepada hubungan yang berulang

kembaliPendekatan induktif dalam penyusunan teori mencakup empat tahap :

 Pengamatan dan pencatatan seluruh pengamatan

 Penganalisaan dan pengelompokan pengamatan untuk mendeteksi adanya

hubungan yang berulang (kesamaan atau kemiripan).

 Menarik kesimpulan yang menunjukkan adanya hubungan peristiwa yang

berulang.
 Melakukan pengujian atas kesimpulan yang dibuat tersebut untuk mencari

kebenarannya.
3. Pendekatan Etis
Etis disebut juga etika, berkaitan dengan moral dan perilaku baik dan buruk.

Bagian utama pendekatan etis terdiri dari konsep kewajaran (fairness), keadilan

(justice), keseimbangan (equity), dan kebenaran (truth). Fairness sebagai penyajian

Pendekatan Terhadap Perumusan Teori Akuntansi 2


yang wajar, tidak bias, dan tidak memihak. Justice sebagai perlakuan yang seimbang

terhadap semua pihak yang berkepentingan. Truth sebagai pelaporan keuangan yang

akurat dan benar tanpa adanya kesalahan interprestasi. Komite pada prosedur audit

mengacu pada kewajaran penyajian sebagai:

 sesuai dengan GAAP

 penyingkapan

 konsistensi

 komparabilitas

4. Pendekatan sosiologi
Pendekatan sosiologi adalah pendekatan etis yang dasarnya pada suatu

perluasan konsep kewajaran yang dinamakan kesejahteraan sosial. Pendekatan ini

menekankan pada akibat sosial yang ditimbulkan teknik-teknik akuntansi. Perumusan

teori akuntansi, penetapan prinsip-prinsip dan standar-standar akuntansi yang dipilih

harus dapat mengungkapkan dampak sosial dalam kehidupan masyarakat. Dalam

perkembangan akuntansi saat ini, telah muncul akuntansi sosial sebagai wujud

pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap lingkungannya.


5. Pendekatan ekonomi
Pendekatan ekonomi menekankan pengendalian perilaku indikator-indikator

ekonomi makro, yang diakibatkan oleh berbagai praktik akuntansi seperti inflasi harus

dipertimbangkan yang dapat memberikan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.

Prinsip, standar, dan teknik akuntansi yang disusun dikaitkan dengan tujuan ekonomi.

Sebagai contoh dalam akuntansi, kita mengenal akuntansi perubahan tingkat harga

yang merupakan prosedur dan teknik yang diciptakan dalam rangka penyajian laporan

keuangan yang menggunakan pendekatan mkro ekonomi, yaitu tingkat inflasi atau

yang dikenal dengan akuntansi inflasi.

Pendekatan Terhadap Perumusan Teori Akuntansi 3


III. Pendekatan Lainnya
1. Pendekatan Peristiwa
Pendekatan ini menekankan agar akuntansi dapat menyediakan informasi

tentang peristiwa-peristiwa ekonomi yang berguna untuk berbagai kepentingan.

Akuntansi harus menyajikan data tentang peristiwa akuntansi secara terperinci untuk

memenuhi berbagai kepentingan dalam membantu model proses pengambilan

keputusan. Sebagai akibatnya, maka neraca dipandang sebagai peristiwa-peristiwa

yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan dari sejak didirikan. Laporan

laba rugi menunjukkan peristiwa-peristiwa perusahaan selama periode tertentu yang

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau mengalami

kerugian selama periode tertentu.

2. Pendekatan Perilaku
Pendekatan ini menekankan pada perilaku atau kriteria ilmu perilaku. Sasaran

pendekatan ini sama dengan sasaran yang ingin dicapai dalam ilmu perilaku. Sasaran

ilmu perilaku adalah menjelaskan, memahami, dan meramalkan tentang perilaku

manusia untuk dijadikan acuan umum bagi observasi selanjutnya. Standar akuntansi

yang disusun harus dievaluasi dahulu dengan menggunakan kriteria yang sesuai

dengan tujuan dan perilaku para pengguna laporan keuangan.


3. Pendekatan Prediktif dan Positif
Pendekatan ini menekankan bahwa akuntansi harus memiliki kemampuan

untuk meramalkan dan memproyeksikan fakta-fakta akuntansi terhadap peristiwa

yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan metode yang sesuai dan berguna

bagi pemakai informasi. Kriteria kemampuan meramalkan hendaknya dipakai

sebagai alat pengukuran akuntansi agar menghasilkan keputusan yang terbaik.


4. Pendekatan Regulatori
Regulasi adalah sejumlah perangkat peraturan perundang-undangan yang

dirancang dan diberlakukan terutama untuk kepentingan operasi atau kegiatan industri

tertentu.

Pendekatan Terhadap Perumusan Teori Akuntansi 4


IV. Sifat Dasar Akuntansi: Berbagai Pandangan

1 Akuntansi sebagai ideologi

Akuntansi dipandang sebagai fenomena ideologis sebagai sarana untuk

mendukung dan melegitimasi tatanan social, ekonomi, dan politik saat ini. Akuntansi

juga dipandang sebagai mitos dan simbol. Selain itu dapat dikatakan bahwa akuntansi

sebagai instrument rasionalis ekonomi dan alat sistem kapitalisme.

2 Akuntansi sebagai Bahasa

Akuntansi merupakan cara pengkomunikasian informasi tentang bisnis

(bahasa bisnis). Pengakuan akuntansi sebagai bahasa yang didasarkan pada

identifikasi adanya dua komponen yaitu simbol atau karakteristik leksikal suatu

bahasa dan tata bahasa atau mengacu pada susunan sintaksis yang terdapat dalam

bahasa.

3 Akuntansi sebagai catatan sejarah

Akuntansi merupakan catatan penyajian sejarah perusahaan seperti transaksi

yang telah dilakukan dengan pihak lain sebagai wujud pertanggungjawaban manajer

kepada pemilik yang telah memberikan wewenang untuk mengelola sumber daya.

Pengukuran konsep pertanggungjawaban telah dikembangkan dari waktu ke waktu.

Bimberg membedakan dalam empat periode :

 Periode pure custodial


 Periode traditional custodial
 Periode aset-utilization
 Periode open-ended

4 Akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini

Pandangan akuntansi ini bertujuan untuk penetapan pendapat sesungguhnya

(true income), yang menunjukkan perubahan kesejahteraan perusahan dari periode ke

Pendekatan Terhadap Perumusan Teori Akuntansi 5


periode selanjutnya. Selain itu, neraca dan laporan laba rugi harus didasarkan pada

realitas ekonomi bukan pada biaya historis.

5 Akuntansi sebagai system informasi

Akuntansi merupakan proses yang menghubungkan sumber informasi atau

transmitter, saluran komunikasi, dan sekumpulan penerima (pengguna eksternal).

Pandangan akuntansi ini :

 mengasumsikan bahwa sistem akuntansi adalah satu-satunya sistem

pengukuran formal dalam organisasi.


 memmunculkan kemungkinan desain system akuntansi yang optimal, yang

memiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat

(bagi pengguna).

6 Akuntansi sebagai komoditas

Pandangan ini muncul adanya permintaan informasi khusus, Akuntansi

menjadi dasar ideal untuk pengaturan, yang berdampak terhadap kebijakan umum dan

memantau seluruh bentuk perjanjian anatara lingkungan dengan organisasi.

V. Pendekatan Regulasi untuk Perumusan Teori Akuntansi

Standar memberikan aturan praktis dan bermanfaat bagi akuntan. Standar akuntansi

biasanya terdiri dari tiga bagian:


 deskripsi masalah yang dihadapi
 diskusi cara memecahkan masalah,
 sejalan dengan keputusan atau teori solusi yang ditentukan.
Ditetapkannya standar akuntansi bertujuan untuk memberikan informasi

kepada pengguna tentang posisi keuangan, kinerja, dan perilaku perusahaan, memberikan

pedoman yang memungkinkan akuntan public agar dapat melaksanakan tugas dengan

hati-hati dan independen dalam melaksanakan audit, memberikan data base kepada

Pendekatan Terhadap Perumusan Teori Akuntansi 6


pemerintah tentang informasi yang dianggap penting untuk melakukan perpajakan,

pengaturan perusahaan, perencanaan dan pengaturan ekonomi, dan peningkatan efisiensi

ekonomi dan tujuan makro lainnya, menarik minat para ahli dan praktisi khususnya dalam

hal prinsip dan teori dalam disiplin akuntansi. Standar akuntansi dibagi menjadi empat

jenis yaitu:
 standar yang menjelaskan dengan cara mendisclose metode dan asumsi

(accounting policy) yang dianut perusahaan,


 standar yang bertujuan untuk menyeragamkan penyajian laporan

keuangan,
 standar yang menghendaki pengungkapan hal-hal khusus atau spesifik

yang membutuhkan judgment pemakai,


 standar yang memerlukan keputusan implisit atau eksplisit tentang nilai

aset dan penentuan pendapatan.

Pendekatan Terhadap Perumusan Teori Akuntansi 7

Anda mungkin juga menyukai