Anda di halaman 1dari 7

SIRKUMSISI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS dr. Lesti Apriani


TTD
SIDOMULYO NIP.19780408 200604 2 028
1. Pengertian Sirkumsisi (sunat/khitan) merupakan tindakan pembuangan dari sebagian atau
seluruh kulup (preputium) penis dengan tujuan untuk kesehatan atau lainnya.
2. Tujuan a. Sebagai pedoman kerja petugas dalam memberikan pelayanan di wilayah
Puskesmas Sidomulyo.
b. Pelaksanaan sirkumsisi agar sesuai dengan prosedur, sehingga infeksi
kelamin dapat dicegah secara dini.
c. Anjuran agama dan sosial budaya.
d. Untuk kesehatan.
b.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Sidomulyo tentang Jenis Pelayanan.
4. Referensi 1. Permenpan No.035 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintah.
2. Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
3. Buku panduan kepanitraan umum (PANUM) NERS angakatan XA tahun
2013.
5. Prosedur Alat dan Bahan :
a. Handscoon
b. Set Sirkumsisi :
- Klem arteri
- Nald foeder
- Gunting jaringan
c. Spuit
d. Catgut
e. Alkohol
f. Lidokain
g. Plaster
h. Betadine
i. Salap antibiotik
j. Kassa steril
6. Langkah – 1. Pasien datang. Bagan Alir
langkah 2. Petugas menerima pasien.
3. Petugas menjelaskan kepada
pasien/keluarga tentan prosedur Pasien datang
yang akan dilakukan.
4. Meminta pasien/keluarga untuk Petugas menerima pasien
menandatangani lembar informed
consent.
5. Petugas menyiapkan alat dekat Petugas menjelaskan kepada
pasien/keluarga tentan prosedur yang
pasien. akan dilakukan.
6. Petugas mencuci tangan.
7. Petugas memakai handscoon.
8. Petugas mengatur posisi pasien. Meminta pasien/keluarga untuk
9. Lakukan tindakan septik dan menandatangani lembar informed
consent.
antiseptik, dengan membersikan
daerah penis menggunakan
betadine dari arah dalam dengan Petugas menyiapkan alat dekat pasien.
memutar keluar.
10. Oleskan penis dengan kassa
alkohol di daerah yang akan Petugas mencuci tangan.
dilakukan anastesi.
11. Lakukan suntikan blok saraf di Petugas memakai handscoon.
daerah nervus dorsalis, tegak lurus
di pangkal penis sampai terasa
seperti menembus ke atas. Petugas mengatur posisi pasien.
12. Lakukan aspirasi untuk meyakinkan
bahwa suntikan tidak masuk ke
pembuluh darah, lalu suntikan Lakukan tindakan septik dan
anastesi 1-3 cc. antiseptik, dengan membersikan
daerah penis menggunakan betadine
13. Tunggu efek maksimal anastesi dari arah dalam dengan memutar
kira-kira 5-10 menit, bila sudah keluar.
mulai bekerja dapat dilakukan
melepaskan perlengketan Oleskan penis dengan kassa alkohol
preputium dengan hati-hati. di daerah yang akan dilakukan
14. Bersihkan gland penis dari anastesi.
smegma dengan kassa steril,
oleskan betadine di daerah gland Lakukan suntikan blok saraf di daerah
penis. nervus dorsalis, tegak lurus di pangkal
penis sampai terasa seperti
15. Preputium dijepit pada lokasi arah menembus ke atas.
jam 11,1 dan jam 6, lalu preputium
di insisi di antara jarum jam 11 dan
arah jarum jam 1 ke arah sulkus Lakukan aspirasi untuk meyakinkan
coronarius glandis dan sisakan bahwa suntikan tidak masuk ke
mukosa –kulit kira-kira 2-3 mm dari pembuluh darah, lalu suntikan
bagian distal sulkus, kemudian buat anastesi 1-3 cc.
tali kendali, lakukan insisi secara
melingkar ke arah kiri dan kanan Tunggu efek maksimal anastesi kira-
sejajar dengan sulkus, pada bagian kira 5-10 menit.
prenulum di bawah penis. Insisi
agak meruncing. Bersihkan gland penis dari smegma
16. Lakukan pengikatan pembuluh dengan kassa steril, oleskan betadine
darah untuk menghentikan di daerah gland penis.
pendarahan.
17. Lakukan penjahitan di prenulum Preputium dijepit pada lokasi arah jam 11,1
antara mukosa dengan kulit dan jam 6, lalu preputium di insisi di antara
membentuk angka 8, lakukan jarum jam 11 dan arah jarum jam 1 ke arah
penjahitan mukosa-kulit di sulkus coronarius glandis dan sisakan
mukosa –kulit kira-kira 2-3 mm dari bagian
sekeliling penis.
distal sulkus, kemudian buat tali kendali,
18. Beri salap antibiotik dan supratule lakukan insisi secara melingkar ke arah kiri
di sekeliling luka. dan kanan sejajar dengan sulkus, pada
19. Tutup pangkal penis dengan kassa bagian prenulum di bawah penis. Insisi
steril dan diplaster. agak meruncing.
20. Bereskan alat dan mencuci tangan.
21. Petugas mencatat kegiatan dalam Lakukan pengikatan pembuluh darah
register pasien. untuk menghentikan pendarahan.
22. Pasien pulang.
Lakukan penjahitan di prenulum
antara mukosa dengan kulit
membentuk angka 8, lakukan
penjahitan mukosa-kulit di sekeliling
penis.

Beri salap antibiotik dan supratule di


sekeliling luka.

Tutup pangkal penis dengan kassa


steril dan diplaster

Bereskan alat dan mencuci tangan

Pencatatan pada
rekam medis
Pasien pulang

7. Hal –hal yang -


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Poli Umum
9. Dokumen - Rekam Medis
terkait - Informed Consent
- Register pasien poli umum

10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


historis Diberlakukan
perubahan
PEMASANGAN KATETER
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS dr. Lesti Apriani


TTD
SIDOMULYO NIP.19780408 200604 2 028
1. Pengertian Pemasangan kateter adalah cara melakukan pemasangan kateter untuk
mengeluarkan urine.
2. Tujuan a. Sebagai pedoman kerja petugas dalam memberikan pelayanan di wilayah
Puskesmas Sidomulyo.
b. Pengosongan kandung kemih
c. Mengetahui jumlah volume urine dan meresidu urine setelah berkemih.
c.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Sidomulyo tentang Jenis Pelayanan.
4. Referensi 1. Permenpan No.035 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintah.
2. Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas.

5. Prosedur Alat dan Bahan :


a. Handscoon
b. Urine bag
c. Aquadest
d. Kassa steril
e. Spuit 5 cc
f. Jelly
g. Kapas
h. Bengkok
i. Selang kateter steril sesuai nomor yang diperlukan.
j. Plaster dan gunting plaster
k. Gunting Verban
6. Langkah – 1. Memberikan penjelasan kepada Bagan Alir
langkah keluarga dan pasien.
2. Mendekatkan peralatan di samping
pasien. Memberikan penjelasan kepada
3. Petugas mencuci tangan. keluarga dan pasien.
4. Petugas memakai handscoon.
5. Petugas mengatur posisi pasien.
6. Jari tangan kiri dengan kapas Mendekatkan peralatan di
cebok membuka labia/penis. samping pasien.
7. Tangan kanan memasukkan ujung
kateter dan mendorong secara
pelan-pelan sampai urine keluar. Petugas mencuci tangan
8. Bila urine keluar, pangkal kateter
dihubungkan dengan urine bag.
Petugas memakai handscoon.
9. Kunci kateter dengan larutan
aquadest (15-20cc).
10. Mengobservasi respon pasien. Petugas mengatur posisi pasien.
11. Menggantungkan urine bag di sisi
tempat tidur pasien.
Jari tangan kiri dengan kapas
12. Memfiksasi kateter dengan plaster cebok membuka labia/penis.
pada paha bagian atas.
13. Pasien dirapikan.
14. Bereskan alat.
15. Petugas melepas handscoon.
16. Petugas cuci tangan.
Tangan kanan memasukkan
17. Petugas mencatat semua hasil
ujung kateter dan mendorong
pemeriksaan ke rekam medik dan
secara pelan-pelan sampai urine
buku register pasien poli umum.
keluar.
18. Pasien diobservasi/dirawat.

Bila urine keluar, pangkal kateter


dihubungkan dengan urine bag.

Kunci kateter dengan larutan


aquadest (15-20cc)

Mengobservasi respon pasien.

Menggantungkan urine bag di sisi


tempat tidur pasien.

Memfiksasi kateter dengan


plaster pada paha bagian atas.

Pasien dirapikan

Bereskan alat.

Petugas melepas handscoon

Petugas cuci tangan

Pencatatan pada rekam


medis pasien dan buku
register pasien poli umum.

Pasien
diobservasi/dirawat

7. Hal –hal yang -


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Poli Umum
9. Dokumen - Rekam Medis
terkait - Informed Consent
- Register pasien poli umum

10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


historis Diberlakukan
perubahan
PENANGANAN PASIEN GAWAT
DARURAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS dr. Lesti Apriani


TTD
SIDOMULYO NIP.19780408 200604 2 028
1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah suatu pelayanan yang
membutuhkan pemantauan intensif serta observasi kepada pasien yang
keadaannya gawat.
2. Tujuan a. Sebagai acuan penanganan pasien gawat darurat di Puskesmas.
d.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Sidomulyo tentang Jenis Pelayanan.
4. Referensi 1. Permenpan No.035 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintah.
2. Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
3. Pedoman Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit.

5. Prosedur Persiapan Alat :


a. Stetoskop
b. Tensimeter
c. Termometer
d. Obat Emergensi
e. Stopwatch/Jam
f. Oksigen
g. Senter
h. Alat ukur tinggi badan dan berat badan.
i. Bak instrumen/meja dorong
j. Korentang
k. Hecting set : pinset anatomi, pinset chirurgis, gunting aff hecting.
l. Alat perlindungan diri.
6. Langkah – 1. Pasien datang. Bagan Alir
langkah 2. Petugas menerima pasien.
3. Petugas melakukan anamnesa
terhadap pasien. Pasien datang
4. Petugas melakukan seleksi pasien
menurut derajat kegawatannya
(triase). Petugas menerima pasien
5. Petugas menegakkan diagnosa.
6. Observasi kondisi pasien tiap 10-15 Petugas melakukan anamnesa
menit sesuai dengan tingkat terhadap pasien
kegawatannya, hal yang perlu
diobservasi meliputi : keadaan
umum, kesadaran, tanda vital, Petugas melakukan seleksi
pasien menurut derajat
kelancaran pemberian O2 dan kegawatannya (triase)
kelancaran tetesan infus bila
terpasang infus.
7. Jika pasien dapat ditangani di Petugas menegakkan diagnosa.
Puskesmas, petugas melakukan
tindakan medis sesuai dengan Observasi kondisi pasien tiap 10-
diagnosa pasien dan prosedur 15 menit.
yang berlaku.
8. Jika pasien tidak dapat ditangani di
Jika pasien dapat ditangani di
Puskesmas, petugas memberikan
Puskesmas, petugas melakukan
pertolongan pertama dan kemudian
tindakan medis sesuai dengan
pasien dirujuk.
diagnosa pasien dan prosedur
9. Petugas mencatat direkam medis. yang berlaku.
10. Petugas mencatat semua hasil
pemeriksaan dalam rekam medis
pasien dan buku register pasien Jika pasien tidak dapat ditangani
poli umum. di Puskesmas, petugas
memberikan pertolongan pertama
dan kemudian pasien dirujuk.

Pencatatan pada rekam


medis pasien

Pencatatan pada buku


register pasien poli umum

7. Hal –hal yang -


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Seluruh layanan poli Puskesmas Sidomulyo.
9. Dokumen -
terkait
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
historis Diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai