RS X
......................................... Telp ......................................
MEDAN – INDONESIA
2015
I. PENDAHULUAN
Surveilans adalah pengumpulan data kesehatan yang penting secara terus menerus
sistematis, analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak pihak yang
berkepentingan secara berkala untuk digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi suatu tindakan pelayanan kesehatan.
Salah satu dari Program PPI adalah kegiatan surveilans. Kegiatan surveilans
merupakan aktifitas yang penting dan luas dalam program PPI. Kegiatan surveilans harus
dilakukan untuk mencapai keberhasilan program PPI. Surveilans digunakan untuk mencari
masalah yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan Keselamatan Pasien / Patient Safety.
National Nosocomial Infection Surveillance System (NNIS) dilakukan sejak 1970
oleh CDC. Kegiatan surveilens dapat menurunkan rate infeksi nosokomial. Di AS rate
infeksi turun sekitar 32 % dengan surveilans.
Surveilans dibutuhkan untuk mengukur hasil jadi (outcome) dalam proses perawatan
secara menyeluruh dan penyampaian kondisi yang ditemukan dalam upaya perbaikan selain
itu merupakan komponen penting dalam menekan angka Kejadian tidak Diinginkan/KD
(adverse events) misal : infeksi RS / Healthcare-associated Infections (HAIs). Surveilans
juga diperlukan untuk mendapatkan gambaran kuantitatif jumlah kejadian secara tepat
sehingga dapat menilai kemajuan yang ada.
b. Tujuan Khusus
- Surveilans data Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- Surveilans data Phlebitis
- Surveilans data IADP (Infeksi Aliran Darah Primer)
- Surveilans data IDO (Infeksi Daerah Operasi)
- Surveilans data HAP (Hospital Acquired Pneumonia)
- Surveilans data VAP (Ventilator Associated Pneumonia)
III. ANALISA
A. Analisa Kejadian HAIs (Healthcare-associated Infections) triwulan ( Juli –
September) 2015 RS X :
Jumlah
Data
No HAIs
HAIs
(%)
1
1 ISK 0
2 Phlebitis 0,64
3 IDO 0
4 VAP / HAP 0
5 IADP 0
Berdasarkan gambar diatas dapat dianalisa : HAIs jenis infeksi triwulan (Juli –
September) 2015 yang sering terjadi di RS X ditemui pada infeksi phlebitis sebesar
0,64%.
2
3 K. Operasi 0 0 0 0
4 K. Bersalin 37 111 0 0
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa angka kejadian HAIs phlebitis
tertinggi triwulan (Juli – September) 2015 ditemukan di Unit Rawat Intensif
sebesar 1%.
3
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat angka infeksi HAIs (Healthcare-
associated Infections) ISK triwulan ( Juli – September) 2015 dari 769 pasien, 7363
hari yang memakai kateter tidak ada ditemui ISK (0%).
3. VAP / HAP
Jumlah
Jumlah Hari
Pasien Persentase
No Bulan Terpasang Infeksi
Terpasang (%)
Alat
Alat
1 Juli 9 336 0 0
2 Agustus 5 50 0 0
3 September 33 1020 0 0
Total 47 1406 0 0
4
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat angka infeksi HAIs (Healthcare-
associated Infections) triwulan ( Juli – September) 2015 dari 47 pasien, 1406 hari
yang pemakaian ventilator mekanik tidak ada ditemui VAP / HAP.
5
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat angka infeksi HAIs (Healthcare-
associated Infections) triwulan ( Juli – September) 2015 dari 61 pasien, 376 hari
pemakaian vena sentral tidak ada ditemui ISK.
5. IDO
6
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat angka infeksi HAIs (Healthcare-
associated Infections) triwulan ( Juli – September) 2015 dari 133 tindakan operasi
berdasarkan kategori operasi, operasi bersih 65, bersih tercemar 60, tercemar 5 dan
kotor 5. Dari tindakan operasi tersebut tidak ada ditemui IDO (Infeksi Daerah
Operasi).
IV. KESIMPULAN
1. Angka kejadian phlebitis tertinggi pada bulan Juli – September 2015 terjadi pada
bulan Juli yaitu 2 orang phlebitis 2%, dari 283 pasien, 991 hari pemakaian infus.
Angka kejadian phlebitis terendah ditemui pada bulan Agustus, yaitu 1 orang phlebitis
1,4% dari 55 pasien, 680 hari pemakaian infus.
3. VAP / HAP
Pada bulan Juli – September 2015 dari 47 pasien, 1406 jumlah hari pemakaian
ventilasi mekanik tidak ada ditemui adanya VAP / HAP (0%).
7
4. IADP (Infeksi Aliran Darah Primer)
Pada bulan Juli – September 2015 dari 61 pasien, 576 hari pemakaian vena sentral
tidak ada ditemui adanya IADP (0%).
Medan,
Disusun Oleh,
Ka. Panitia PPI RS X IPCN RS X
………………………… ………………………..
8
EVALUASI TINDAK LANJUT
SURVEILANS HAIs
TRIWULAN ( JULI – SEPTEMBER )
RS X
......................................... Telp ......................................
MEDAN – INDONESIA
2015
EVALUASI TINDAK LANJUT ANGKA HAIs
TRIWULAN (JULI – SEPTEMBER) 2015
I. PENDAHULUAN
Pencegahan dan Pengendalian infeksi HAIs di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan atau mencegah
terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat di sekitar rumah sakit.
Salah satu program dari Pencegahan dan Pengendalian infeksi (PPI) adalah kegiatan
surveilans.
Medan, …………………………
………………………… ………………………………..