Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Mastoiditis

Oleh:

Puger Ilhami

(MIM:18134050030)

Dosen:

Dr. Fajar Ardiansyah

YAYASAN SIHAT BEURATA


FAKULTAS ATRO
2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Anatomi Fisiologi
dengan judul “Mastoiditis”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen kami Bapak Dr. Fajar Ardiansyah yang telah membimbing kami dalam menulis
makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banda Aceh, 2 November 2018

Puger Ilhami
Mastoiditis : Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Mastoiditis adalah adanya peradangan pada tulang mastoid, yang berada di


telinga dalam dan sekilas tidak terlihat secara jelas tanda-tanda infeksi. Penyebab
paling sering dari mastoiditis ini adalah infesi telinga tengah yang tidak diobati.
Penyakit ini dapat mengancam jiwa sehigga dibutuhkan pengobatan awal terutama
saat infeksi berat dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Salah satu struktur di telinga dalam adalah tulang mastoid. Meskipun disebut
tulang, mastoid tidak seperti struktur tulang di tubuh. Dia terbentuk seperti kantung
udara, berongga seperti busa, dan tidak keras serta tidak padat sepertihalnya tulang-
tulang lain.

Tulang mastoid menerima udara dari berbagai bagian telinga, seperti saluran
eustasius, untuk dapat berfungsi dengan baik. Saluran eustasius menghubungkan
telinga tengah dengan tenggorokan. Jika infeksi dari telinga tengah terjadi, dan
menyumbat saluran eustasius ini, maka infeksi dapat menyebar ke tulang mastoid.
Infeksi serius ini dikenal dengan infeksi tulang mastoid atau mastoiditis.

Apa saja Penyebab Mastoiditis?

Peyebab paling sering dari mastoiditis adalah infeksi telinga tengah yang tidak
diobati dengan baik. Infeksi ini menyebar ke telinga dalam, dan menginvasi kantung
tulang mastoid, tanpa pengobatan. Ini dapat menyebabkan tulang mastoid hancur.
Kejadiannya lebih sering ditemukan pada anak-anak, dan dewasa.

Bagaimana Gejala Mastoiditis?

Tanda dan gejala dari enyakit ini mirip dengan gejala infeksi telinga. Gejala
tersebut meliputi :

1. muncul sekret dari telinga yang terkena disertai nyeri telinga.


2. penderita demam, dan pusing
3. terjadi penurunan pendengaran pada telinga yang terkena.
4. muncul kemerahan, pembengkakan dan nyeri tekan dibelakang telinga yang
terkena (nyeri tekan area prosesus mastoid).

Pada beberapa kasus, penakit ini dapat menjadi abses otak dan komplikasi
lainnya di tengkorak. Gejala kondisi ini meliputi nyeri kepala yang sangat berat, dan
pembengkakan di belakang mata. Pembengkakan ini disebut dengan papilledema.

Bagaimana Pemeriksaan Mastoiditis?

Prinsipnya, apabila anada memiliki gejala infeksi telinga, dokter akan


memeriksa telinga dan kepala anda untuk menentukan apakah infeksi tersebut sudah
menyebar ke tulang mastoid atau belum.

Tulang mastoid sendiri terletak di belakang telinga, dan tidak akan mudah
melihat tanda infeksi disana. Pemeriksaan yang dapat dilakukan biasanya berupa
pemeriksaan yang mengkonfirmasi diagnosis. Pemeriksaan tersebut meliputi:

1. pemeriksaan sel darah putih untuk melihat adanya infeksi bila kadarnya
meningkat.
2. pemeriksaan CTscan telinga dan kepala
3. Pemeriksaan X-ray tengkorak dengan berbagai posisi.
4. Pemeriksaan MRI pada telinga dan kepala penderita.

Prinsipnya, jika pemeriksaan untuk mengkonfirmasi dan menegakkan diagnosis


mastoiditis, maka dokter akan memeriksa pungsi lumbal cairan serebrospinal juga.
Pemeriksaan ini digunakan jika dicurigai infeksi terdapat pada kolum spinal penderita.

Bagaimana Pengobatan Mastoiditis?


Penyakit ini sangat mengancam jiwa. Pengobatan awal dibutuhkan terutama
pada infeksi berat dan perlu hospitalisasi. Penderita akan diberikan antibiotic melalui
vena di tangan atau jalur intravena. Antibiotic oral dapat diberikan pada pasien rawat
jalan untuk beberapa hari setelah meninggalkan rumah sakit.

Jika infeksi tidak membaik dengan pengobatan antibiotic, maka tindakan


pembedahan dapat dilakukan. Tindakan pembedahan meliputi pengambilan bagian
tulang mastoid untuk mendrainase infeksi. Dokter juga akan mendrainase telinga
tengah, mengeluarkan cairan pus disana untuk menuntaskan pengobatan.

Untuk Pencegahannya dengan melakukan pengobatan tuntas. Pemberian


antibitotik setidaknya selama 7-10 hari.

Pengobatannya pun relative sulit karena tulang mastoid terletak di belakang dan
bagian telinga dalam. Masalah serius kesehatan terjadi apabila tidak diobati secara
efektif dan memicu kerusakan tulang mastoid. Selain itu dapat memicu beberapa
komplikasi seperti:

1. Vertigo dan pusing berputar


2. terdapat paralisis pada wajah
3. penurunan pendengaran pada telinga yang terdekat
4. infeksi meninges (meningitis), infeksi bakteri di membrane yang menutupi otak
dan medulla spinalis.
5. terdapat abses epidural dan abses otak, yakni terkumpulnya pus nanah di otak
dan medulla spinalis.
6. terjadi sepsis sistemik, dimana menyearnya infeksi ke seluruh bagian tubuh.
DAFTAR ISI
Oleh: dr. M. Wiwid Santiko
Yogyakarta, 9 Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai