No : 34 /B/MSSK/UKK/III/2011
Lam : 1 bundel
Kepada Yth,
…………………………………
Di
Tempat
Assalam’alaikum Wr Wb
Salam Lestari...!!!
Dengan Hormat,
Do’a dan harapan kami semoga bapak/ibu dalam keadaan sehat serta sukses dalam menjalankan
aktifitas sehari-hari,Amin...
Demikianlah surat permohonan ini kami sampaikan,atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan
terimakasih
Wasalamu’Alaikum Wr Wb.
PANITIA PELAKSANA
M.Muda’i M.Afdhal
Mengetahui,
Pengurus Mapala Suska Periode 2011-2012
Adi Perwira
Npa. MSSK.06.13.148
PANITIA PELAKSANA
M.Muda’i M.Afdhal
Mengetahui,
Adi Perwira
Menyetujui,
NIP.196701011994031006
I. Latar Belakang
GUNUNG ADALAH SUMBER ILMU, Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa ada banyak sekali
ilmu yang sesungguhnya bisa kita petik dari kegiatan mendaki gunung. Berikut ini hanyalah sebagian
dari beberapa kelompok ilmu yang bisa diajarkan gunung kepada kita:
Tak dapat dipungkiri, bahwa gunung adalah sumber ilmu pengetahuan. Para peneliti yang gemar
meneliti tentang gunung, akhirnya dapat menemukan dan merumuskan beberapa ilmu-ilmu baru
yang dapat berguna bagi manusia. Seperti contohnya: Ilmu volcanologi, botani, zoologi, topografi,
ilmu batuan, ilmu lapisan tanah, ilmu obat-obatan, arkeologi dsb yang terlalu banyak untuk
disebutkan. Cabang-cabang ilmu pengetahuan tersebut, tentu saja tak begitu saja muncul.
Melainkan melalui proses pencarian dan penemuan secara berkala oleh orang-orang yang memang
senang sekali menjelajah gunung-gunung, dan kegiatan pencarian itulah yang sebenarnya disebut
dengan ekspedisi. Jadi ekspedisi bukan sekedar mendaki puncak-puncak gunung lalu pulang kembali
tanpa menghasilkan sesuatu.
B. Ilmu sosial
Kegiatan mendaki gunung juga akan berdampak pada bertambahnya wawasan tentang ilmu sosial
kita. Sebab, setiap kita mendaki gunung maka kita akan selalu bertemu dan berhubungan dengan
orang lain, baik dengan teman sendiri, penduduk desa atau dengan para pendaki yang mungkin kita
jumpai. Kita akan belajar bagaimana bergaul, menghormati dan bersikap baik dengan orang lain,
karena jika kita tidak mampu beradaptasi dengan baik, maka kita akan merasakan kerugian yang bisa
langsung kita rasakan sendiri.
Dengan mendaki gunung, mengajarkan kita untuk bersosialisasi, bekerjasama dan menjalin tali
persahabatan. Oleh karena itu, setelah melakukan kegiatan mendaki gunung, biasanya kita akan
merasakan tali persahabatan terjalin lebih erat daripada sebelumnya. Sebab, kita sudah melalui
hidup bersama mengatasi berbagai kesulitan, tidur bersama, makan bersama, susah bersama, dan
senang bersama selama beberapa hari di alam bebas.
Selain itu, kita juga akan banyak belajar tentang masyarakat desa. Sebab ketika kita melalui desa
atau dusun terpencil tempat kita melakukan titik awal pendakian, maka secara tak langsung kita
akan belajar mengenal tentang kebudayaan masyarakat baru yang kita temui disana. Baik
bahasanya, agamanya, sistem sosialnya, mata pencahariannya, ilmu pengetahuannya, keseniannya,
atau adat istiadatnya.
C. Ilmu Filsafat
Mendaki gunung akan mendekatkan kita kepada alam, hal ini tentu bukan rahasia lagi. Sama halnya
dengan seorang pelaut yang mengatakan bahwa ‘dengan mengarungi lautan kita akan mengenal diri
kita dan bisa lebih menghormati alam’. Sebenarnya hampir sama antara pelaut, pendaki gunung,
penerbang atau bahkan astronot. Semakin kita menjelajahi alam maka kita justru akan merasa dekat
dengan alam, baik sebagai sahabat atau musuh sekalipun. Jika kita merasakan kedekatan dengan
alam dan mengenal alam dengan baik, maka dengan sendirinya kita akan tahu siapakah sebenarnya
kita ini. Jika kita sedang berada di tempat yang aman dan nyaman, berada di rumah, gedung atau
hotel dengan dikelilingi orang-orang terdekat kita. Mungkin kita akan merasa sebagai manusia yang
memang lebih unggul dari makhluk lainnya. Tetapi jika sedang berada di tengah hutan yang gelap,
dikelilingi kabut dan udara yang menusuk tulang. Kita akan tahu bahwa kita hanyalah makhluk yang
paling lemah. Kita kalah jauh dengan tumbuhan dan hewan yang mampu bertahan hidup di tengah
hutan tanpa membawa bekal makanan atau tenda untuk berlindung dari hujan dan dinginnya udara.
Dengan mendaki gunung, kita akan terbiasa merasakan betapa lemahnya diri kita dan betapa
dahsyatnya kekuatan sang alam. Apalagi penciptanya? Demikianlah, dengan mendaki gunung kita
akan merasakan kedekatan dengan alam yang pada akhirnya akan mengantarkan kita kepada
kedekatan diri kita dengan Tuhan. Jadi dengan mendaki gunung, kita akan belajar ilmu agama yang
jauh lebih tinggi, yakni ilmu hakikat diri.a
“ PECINTA ALAM INDONESIA SADAR BAHWA ALAM BESERTA ISINYA ADALAH CIPTAAN TUHAN YANG
MAHA ESA “
“PECINTA ALAM INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT INDONESIA SADAR AKAN
TANGGUNG JAWAB KAMI KEPADA TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR ”
” PECINTA ALAM INDONESIA SADAR BAHWA PECINTA ALAM ADALAH SEBAGAI MAKHLUK YANG
MENCINTAI ALAM SEBAGAI ANUGERAH TUHAN YANG MAHA ESA “
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan
kebutuhannya.
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai
5. Berusaha mempererat tali persahabatan sesama pecinta alam sesuai dengan azas pecinta
alam
6. Berusaha saling membantu dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah
air.
7. Selesai.
Disahkan bersama dalam GLADIAN IV – 1974 Di Ujung Pandang
“Ketika manusia mendaki gunung yang tinggi, manusia akan menyadari bahwa ternyata masih
banyak lagi gunung-gunung yang belum didaki” Nelson Mandela
“Dibutuhkan lebih banyak keberanian untuk menghadapi kehidupan sehari-hari yang sebenarnya
lebih kejam dari pendakian yang nyata. Tetapi lebih banyak dibutuhkan ketabahan untuk bekerja di
kota daripada mendaki gunung yang tinggi”
“Dapatkah Anda membukakan jendela-jendela itu? Aku ingin berpamitan dengan gunung-gunungku
tercinta yang biru. Untuk terakhir kalinya saya ingin memandang hutan-hutan lebatku yang hijau.
Sekali lagi aku ingin menghirup udara pegunungan, udara alam bebas itu”
1. Program kerja Mapala Suska pada Divisi SAR dan Alam Bebas
1. Memupuk kepedulian generasi muda pada upaya pelestarian alam atau lingkungan.
3. Menguasai teknis pencegahan dan penanganan pertama gawat darurat medis di lapangan.
5. mengetahui kemampuan dasar mengelolah penjelajahan dan teknik bertahan hidup di alam
terbuka khusunya Rimba gunung.
6. Mensosialisasikan UIN SUSKA RIAU dan MAPALA SUSKA RIAU di mata nusantara
10. Menunjukkan dan memperkenalkan potensi keindahan dan pesona daerah pegunungan 10
puncak tertinggi di Indonesia.
VI. OUTPUT
2. Terciptanya hubungan yang antar instansi yang tergabung dalam tugas-tugas kemanusiaan.
4. Terbentuknya kesadaran yang tinggi dalam diri pemuda, dan kalangan intelektual mahasiswa
mengenai pentingnya pelestarian lingkungan hidup dan membangun hubungan yang harmonis
antara eksistensi manusia dan pasifitas alam.
5. Pengalaman positif dan membangun bagi kalangan pemuda dan intelektual mahasiswa dalam
berinteraksi dengan alam gunung secara langsung.
6. Momen penting bagi intelektual mahasiswa dalam kegiatan bernuansa lingkungan alam.
VII. WAKTU KEGIATAN
No Nama NPA
Terlampir
Terlampir
Pendaftaran peserta
Demi kelancaran XPDC ini ,maka pelaksana kegiatan menawarkan kepada perusahaan, instansi atau
perorangan untuk berpartisipasi sebagai sponsor tunggal, sponsor utama, co-sponsor, dan donatur .
Adapun kriteria keikutsertaan dalam partisipasi kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Sponsor Tunggal
Spronsor tunggal adalah sponsor yang menaggung keseluruhan biaya pelaksanaan dengan timbal
balik sebagai berikut;
Pencatuman nama perusahaan atau instansi pada publikasi seperti pada radio, televisi, surat
kabar, spanduk. ( pajak ditanggung sponsor )
2. Sponsor Utama
Sponsor utama adalah sponsor yang menanggung 70% dari keseluruhan biaya pelaksana kegatan,
dengan timbal balik sebagai berikut :
Pencatuman nama perusahaan atau instansi pada publikasi seperti pada radio, televisi, surat
kabar, spanduk. ( pajak ditanggung sponsor )
3. Co-Sponsor
Co-Sponsor adalah sponsor yang memberikan partisipasi kegiatan dalam bentuk lain, dengan
timbale balik :
XIII. PENUTUP
Demikianlah proposal ” XPDC 10 PUNCAK TERTINGGI DI INDONESIA” ini kami ajukan dengan harapan
dapat menjadi perhatian kita bersama untuk membangun generasi muda yang kreatif, aktif,
bertanggung jawab dan tanggap terhadap kelestarian lingkungan.
Semoga kegiatan ini dapat berjalan sukses dan lancar dengan lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa
serta bantuan dan kerjasama berbagai pihak. Amin
Panitia Pelaksana
M.Muda’i M.Afdhal
Mengetahui,
Adi Perwira
Lampiran I
SUSUNAN PANITIA
(Wakil ketua)
SEKRETARIS : M.Afdhal
BENDAHARA : Ratnawati
PERLENGKAPAN : M. Yusuf
Alfian Furkani
Reno Umaron
DOKUMENTASI : R. Noprinaldi
Two Bagus
E. KEBUTUHAN ANGGARAN
3 Tenda Dom isi 5 Org Rp. 1.500.000,00 2 Buah Rp. 3.000.000,00 Eiger
35 Bendera Merah Putih Rp. 40.000 10 Buah Rp. 400.000,00 2x2 meter
Jumlah Rp.63.605.000,00
2. Transportasi
Jumlah Rp.150.000.000,00
3. Dokumentasi dan Publikasi
4. Logistik
Jumlah Rp.25.000.000,00
N0 KEBUTUHAN JUMLAH
Terbilang : Dua Ratus Tiga Puluh Delapan Juta Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah
Bendahara