Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak
adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu yangmelahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat
dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan
hati, mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya
dengan baik.
Sejak zaman pra sejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari Mesir yang
berani ambil resikomembela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa Yahudi yang
diperintahkan oleh Firaun untuk di bunuh. Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral
yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada dalam posisi
yang lemah, yang pada zaman modern ini, kita sebut peran advokasi. Bidan sebagai pekerja
profesional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan
filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik yang
dimilikinya.
Kepemimpinan (leadership) juga sangat dibutuhkan oleh bidan dalam menjalankan
tugasnya. Dengan sifat kepemimpinan yang dia miliki dapat membantu dalam mengorganisir
suatu daerah wilayah kerjanya sehingga program-program yang direncanakan dapat
terlaksana dengan baik. Dalam hal ini, advocator dan leadership penting bagi bidan dalam
melakukan pelayanan kesehatan.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan yang penulis
dapatkan. Permasalahan tsb antara lain :
1. Apakah Kepemimpinan dalam kebidanan?
2. Apa saja ciri-ciri dari Kepemimpinan?
3. Apa saja karakter dari kepemimpinan?
4. Apa saja karakter yang membedakan Pemimpinan dan yang bukan Pemimpin?
5. Apa pentingnya Pemimpin dalam Kewirausahahan?

1
6. Apakah keterampilan dalam Memimpin?
7. Apakah perbedaan Kepemimpinan dan Kekuasaan?
8. Apa saja sikap yang harus dicapai untuk sukses?

I.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah


Mahasiswa dapat memahami arti kepemimpinan dalam profesi kebidanan
b. Mahasiswa dapat mengetahui tugas-tugas seorang pemimpin
c. Dapat mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan seorang pemimpin untuk
meningkatkan pengaruh kepada bawahannya
d. Untuk mengetahui model-model kepemimpinan yang banyak diterapkan oleh pemimpin
e. Mengetahui penerapan ilmu nkepemimpinan bagi bidan yang sukses

I.4 MANFAAT

Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui pentingnya Kepemimpinan untuk
Kewirausahaan dalam pelayanan Kebidanan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 DEFENISI KEPEMIMPINAN
Definisi tentang kepemimpinan bervariasi sebanyak orang yang mencoba
mendefinisikan konsep kepemimpinan. Definisi kepemimpinan secara luas adalah meliputi
proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain
itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya,
pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja
sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar
kelompok atau organisasi.
Kepemimpinan dipahami dalam dua pengertian yaitu sebagai kekuatan untuk
menggerakkan dan mempengaruhi orang. Kepemimpina hanyalah sebuah alat, sarana atau
proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara suka rela/ suka cita.
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas
yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Tiga implikasi penting
yang terkandung dalam hal ini yaitu: (1) kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu
bawahan maupun pengikut, (2) kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara
pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, (3) adanya kemampuan untuk
menggunakan berbagai bentuk kekuasaan yang berbeda-beda untuk mempengaruhi tingkah
laku pengikutnya dengan berbagai cara.
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi, mengarahkan, atau memberi contoh kepada pengikutnya untuk
mencapai tujuan organisasi yang diharapkan.
A. Penerapan Ilmu Kepemimpinan bagi Bidan
Telah banyak teori maupun konsep yang dibahas oleh para pakar atau ahli mengenai
pemimpin atau kepemimpinan. Bahkan banyak teori-teori tentang kepemimpinan modern
yang ditawarkan untuk diterapkan agar berhasil dan sukses dalam memimpin, terutama dalam
menciptakan praktek bidan yang sukses. Namun masih saja keberhasilannya dalam
memimpin belum baik. Terbukti banyak bidan di Indonesia yang belum bias menjadi bidan
yang sukses, ini dikarenakan bidan itu sendiri mungkin karena konsep kepemimpinan yang

3
diterapkan tidak cocok atau ada konsep yang lebih baik, berikut ini adalah beberapa hal yang
harus diterapkan agar menjadi bidan yang sukses:
 Memiliki karakter yang kuat
Biasanya pemimpin yang sukses memiliki karakter yang kuat. Selalu berani
mengambil tantangan, dan yakin bahwa resiko yang diambilnya akan
memberikan keuntungan bagi orang lain.
 Sigap dan selalu focus
Bidan yang sukses akan cepat bertindak dalam segala hal, baik dalam kondisi
mendesak maupun kondisi normal seorang pemimpin harus bisa mengambil
keputusan dengan tepat dan cepat.
 Rendah hati
Tumbuhkan sikap rendah hati agar orang lain bias menyenangi sikap kita, jika
kita menjadi pemimpin, dan mempunyai bawahan maka sempatkan waktu kita
untuk selalu mengontrol pekerjaan bawahan kita.

2. 2 CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN
Dalam konsep Kepemimpinan ada beberapa ciri-ciri Kepemimpinan yang harus d
miliki seorang Pemimpin yaitu:
Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain dilakukan dengan
mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dipakai sebagai
kriteria untuk menilai kepemimpinannya. Usaha-usaha yang sistematis tersebut membuahkan
teori yang disebut sebagai The tritist Theory of leadership (Teori sifat atau kesifatan dari
kepemimpinan). Ordway Tead mengemukakan sepuluh sifat kepemimpinan sebagai berikut:
a. Energi jasmaniah dan mental
b. Kesadaran akan tujuan dan arah
c. Antusiasme
d. Keramahan dan kecintaan
e. Intigritas
f. Pengasaan teknis
g. Ketegasan dalam mengambil keputusan
h. Kecerdasan
i. Ketrampilan mengajar
j. Kepercayaan

4
George R. Terry dalam bukunya principal of mangement 1964 menuliskan sepuluh sifat yang
unggul yaitu:
a. Kekuatan
b. Stabilitas emose
c. Pengatahuan tentang relasi insani
d. Kejujuran
e. Ketrampilan berkomunikasi
f. Kemampuan mengajar
g. Ketrampilan sosial
h. Kecakapan menejerial.
i. Dorongan pribadi
j. Objektif
Selain diatas ada beberapa ciri-ciri pemimpin yang baik dalam kepemimpinan

a. Memiliki kepercayaan
b. Keyakinan tinggi
c. Terbuka untuk perubahan
d. Sebagai penilai
e. Mempunyai tanggung jawab
f. Tak khawatir terhadap hambatan
g. Rendah hati
h. Punya motivasi
i. Fokus
j. Bersedia untuk belajar
k. Membawa semua bersama-sama
l. Memiliki wawasan yang luas
m. Tanggap akan kemajuan teknologi
Jadi, dengan demikian diharapkan seorang pemimpin itu harus berbudi luhur dan
memiliki sifat-sifat utama, sehingga dia bisa membawa anak buahnya pada keselamatan dan
kesejahteraan

5
2.3 KARAKTER DARI KEPEMIMPINAN
Karakteristik kepemimpinan berasal dari karakter dan temperamen. Keduanya
menentukan bagaimana bereaksi, apa yang dirasakan, dan bagaimana berpikir. Merubah
kualitas kealamian dengan menyadari bahwa perubahan itu positif dan dengan memiliki
kemauan dan keinginan untuk bertindak disiplin serta mengendalikan emosi untuk perubahan
yang lebih baik lagi, sehingga dibutuhkan karakteristik yang membentuk dasar-dasar
kepemimpinan yang dimiliki seseorang pemimpin.
Adapun ke-10 karakter tersebut itu, antara lain:

a. Penyingkapan diri
Dapat berbagi perasaan merupakan pertanda kekuatan. Pengungkapan diri berarti
mengetahui bagaimana mempresentasikan pandangan Anda yang positif dan
cerah. Orang yang dapat melakukan ini sering membuat lingkungan di mana orang
lain merasa aman mengungkapkan perasaan diri sendiri. Inilah awal persahabatan
yang produktif dan menciptakan sistem pendukung, sinergi tim, kemitraan,
produktifitas, dan pemecahan masalah. Sayangnya, banyak organisasi gagal
membangun lingkungan bersuasana bisnis yang harmonis, karena orang merasa
tidak aman untuk berbagi apa yang mereka pikirkan.
b. Wawasan (knowledge)
Mampu mengenali pola dalam emosi dan reaksi berarti dapat mengenali
kecenderungan tertentu, baik positif atau negatif. Apa yang Anda lakukan dengan
pengetahuan ini akan menentukan tingkatan komitmen terhadap perubahan.
Semakin terampil mengenali pola respon yang sejenis, semakin bagus Anda dapat
mengoreksi atau menyempurnakan. Komplemen wawasan pribadi adalah
kapasitas mengenali pola orang lain. Ini dapat memicu perbandingan yang
mempermudah menangani kebutuhan emosi orang dan mengetahui bagaimana
memecahkan permasalahan.
c. Tanggung Jawab Pribadi.
Merealisasikan berarti memiliki tanggung jawab pribadi untuk menggapai hasil.
Pemimpin yang selalu terlibat aktif dan tertarik ikut andil dalam proses perubahan
dan ingin mengetahui bagaimana dampaknya terhadap karyawan biasanya selalu
mendambakan hasil yang positif.
d. Agen Perubahan (agent of change)

6
Menjadi agen perubahan berarti memacu berbagi gagasan, perasaan, dan
informasi yang meningkatkan produktifitas. Dengan demikian membuahkan
pemahaman dua arah yang jujur. Dengan perspektif ini, tidak ada konsekuensi
negatif untuk berbicara dengan jujur.
e. Pengembang
Pengembang adalah pembuat konsensus dan pemperjelas pemahaman. Mereka
tahu kapan mendengarkan, empati, berbicara, dan memberikan pengarahan.
Mereka punyakombinasi yang seimbang antara asertif dan ketenangan.
Pengembang percaya bahwa setiap orang punya hak mengungkapkan pendapat
dan perbedaan merupakan kualitas positif suatu organisasi.
f. Pemegang Saham
g. Pemimpin dengan sikap pemegang saham memberikan karyawan peluang berbagi
rasa dalam kesuksesan dan tantangan organisasi. Karyawan diberikan saham
beban untuk merealisasikan misi perusahaan dan bertanggung jawab terhadap apa
yang mereka lakukan. Pemimpin dengan mental seperti ini tahu bagaimana
mendelegasikan dan memberikan peluang kepada karyawan untuk
menyumbangkan kreatifitas kepada suatu posisi. Dalam lingkungan semacam ini,
orang merasa memiliki perusahaan dan akan bekerja sebaik-baiknya.
h. Ketrampilan Mengatasi Stres
i. Ekspresi
j. Harmoni
Karakteristik kepemimpinan adalah mau menciptakan harmoni di tempat kerja.
Artinya, di setiap jenjang terdapat:
– hubungan dan persetujuan bagaimana setiap orang diperlakukan.
– peluang untuk interaksi profesional dan pribadi.
– proses tim untuk menyalurkan aspirasi pribadi dan tujuan profesional.
– prosedur resolusi yang mengkaitkan pekerjaan untuk membuat konsensus.
– berbagi tanggung jawab misi dan nilai dalam organisasi.

7
2.4 PERBEDAAN KARAKTER PEMIMPIN DAN YANG BUKAN PEMIMPIN
Adapun yang membedakan karakter Pemimpin dan buka Pemimpin adalah

a. Bukan pemimpin impersonal, pemimpin compassionate


Impersonal dalam hal ini adalah melimpahkan masalah kepada orang lain.
Seorang lebih sering mengatur kayawan Mereka. Manakala bawahannya tersebut
melakukan kesalahan, maka karyawan tersebut yang disalahkan.Berbeda dengan
pemimpin memiliki sifat compassionate. Mereka adalah orang-orang yang peduli
kepada siapapun dalam timnya. Pemimpin tidak menganggap bawahannya adalah
karyawan, namun tim. Sehingga manakala ada di dalam timnya yang melakukan
kesalahan, maka Dia siap memasang dada untuk ikut disalahkan.
b. Bukan pemimpin mengatakan saya, pemimpin mengatakan Kita
Ini sangat umum terjadi. Manakalah Anda bekerja di suatu perusahaan dan
menjadi seorang bawahan, ada seseorang di perusahaan tersebut akan
mengatakan “Saya”. Saya perintahkan, ini urusan Saya, Saya bos di sini, Saya
yang berhak ini dan itu serta sifat-sfat diktator lainnya.Di sisi lain seorang leader
selalu mengatakan Kita. Kita berhasil, ini tugas Kita bersama, Kita harus
menyelesaikannya sekarang dan kata-kata lainnya yang begitu sangat
kekeluargaan karena memang pemimpin tidak memiliki karyawan, melainkan tim.
c. Bukan pemimpin hanya mengandalan seseorang, pemimpin mengembangkannya
Dalam perusahaan Bos hanya ingin mengetahui bahwa karyawan-karyawannya
ahli dalam bidangnya, dapat mengerjakan semua yang diperintahkan dan
mendaptkan goal dari tujuannya. Berbeda dengan pemimpin, yang mana seorang
pemimpin atau leader selalu memikirkan timnya. Dia lebih peduli bagaimana
timnya tersebut berkembang bersamanya.
d. Bukan pemimpin memberikan rasa takut, pemimpin mendapat rasa hormat
Tidak semua, namun pada umumnya bos lebih banyak ditakuti dibandingkan
dihormati. Kebanyakan karyawan melakukan tugasnya hanya karena gaji atau
takut dimarahi oleh sang bos. Berbeda dengan leader, Mereka dihormati. Bawahan
dari pemimpin tidak merasa takut. Mereka bekerja untuk menghormati
pemiminnya tersebut.
e. Bukan pemimpin mengambil penghargaan, pemimpin memberikan penghargaan
Perbedaan lainnya antara bukan pemimpin dan pemimpin adalah mengenai
penghargan. Jika seorang bukan pemimpin hanya bisa mengambil penghargaan

8
yang dihasilkan oleh orang nlain, maka seorang pemimpin berlaku sebaliknya. Dia
akan memberikan reward kepada bawahannya yang telah berhasil.
f. Bukan pemimpin micromanages, pemimpin delegates
Micromanages maksudnya mengatur dalam skala kecil.bukan pemimpin selalu
mengatur oranglain di lingkungannya. Berbeda dengan pemimpin yang
memberikan ruang bagi bawahannya atau mendelegasi timnya agar berkembang.
g. Bukan pemimpin memerintah, pemimpin akan memimpin
Perbedaan antara bukan pemimpin dan bukan peminpin yang paling mencolok
adalah cara Mereka memberi tugas. Jika bukan pemimpin memberi tugas dengan
memerintah “go” tanpa dirinya sendiri ikut melakukan, maka pemimpin berbeda.
Pemimpin mengatakan “let’s go”, maksudnya ayo bekerja bersama.
h. Bukan pemimpin berpikir pendek, pemimpin berpikir panjang
Pemimpin memiliki mimpi bersama timnya. Itu mengapa seorang pemimpin akan
berpikir panjang. Berbeda dengan bukan pemimpin, yang Mereka lebih berfokus
pada hasil saat ini. Tujuan-tujuan jangka pendek lebih Mereka fokuskan.
i. Bukan pemimpin mengatakan dirinya atasan, pemimpin mengatakan dirinya
kolega
Ciri lainnya yang membedakan antara bukan pemimpin dan pemimpin adalah cara
pandang Mereka terhadap diri sendiri. Bukan pemimpin akan mengatakan dirinya
bos (atasan) dan karyawannya adalah bawahan yang harus menuruti perintahnya.
Berbeda dengan pemimpin, Mereka merasa bahwa bawahannya adalah timnya dan
teman kerjanya.
j. Bukan pemimpin fokus pada proses, pemimpin fokus pada sumber daya manusia
Tidak peduli bagaimana karyawannya, bukan pemimpin tetap akan
memerintahkan seseorang, apa yang inginkan dari suatu proses haruslah berhasil
dilakukan oleh karyawannya. Berbeda dengan seorng leader, yang mana Mereka
fokus pada timnya. Melihat bagaimana perkembangan timnya, mengetahui
masalah yang sedang dihadapi dan menyelesaikannya bersama-sama.

9
2.5 PENTINGNYA PEMIMPIN DALAM KEWIRAUSAHAAN
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas
pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang
apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka
waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan
kepemimpinan dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:
a. Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu semakin ekonomis dan
efesien.
b. Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari
semua bagian.
c. Target dan sasaran sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.
d. Organisasi cepat dan tepat dapat adaptasi terhadap perkembangan dan
perubahan dari luar organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik
dan ekonomis).
e. Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang
human sifatnya, antara lain berupa.
f. Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi
dalam organisasi.
g. Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja
yang tinggi.
h. Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.
i. Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
j. Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi.
k. Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.

Ciri-ciri Kewirausahaan yang Berhasil


a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas.
b. Inisiatif dan selalu proaktif.
c. Beorientasi pada prestasi.
d. Berani mengambil resiko.
e. Kerja keras.

10
f. Bertanggung jawab atas segala aktifitas yang dijalankannya, sekarang atau
akan datang.
g. Komitmen.
h. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan siapapun.

Tindakan yang Tepat dalam Kepemimpinan Kewirausahaan

a. Orang-Orang (People) yang Tepat


b. Komunikasi (Communication) yang Tepat
c. Kerja Tim (Teamwork) yang Tepat
d. Inovasi (Innovation) yang Tepat
e. Pelanggan/Konsumen (Customer) yang Tepat

2.6 KETERAMPILAN DALAM MEMIMPIN


Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan
memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik. Untuk hal itu
anjtara lain dia harus menguasai bagaimana caranya : menyusun rencana bersama, mengajak
anggota berprestasi, memberi bantuan kepada anggota kelompok, memupuk moral kelompok,
bersama-sama membuat keputusan, menghindarkan “working on the group and working for
the group” dan mengembangkan “working within the group”, membagi dan menyerahkan
tanggung jawab, dan sebagainya. Untuk memperoleh keterampilan di atas perlu pengalaman,
dan karena itu pemimpin harus benar-benar banyak bergaul, bekerjasama, dan berkomunikasi
dengan orang yang dipimpinya. Yang penting jangan hanya tahu, tetapi harus dapat
melaksanakannya.
Keterampilan dalam kepemimpinan, meliputi bagaimana menyusun rencana secara
bersama, mengajak anggota untuk berpartisipasi, memelihara moral kerja kelompok yang
tinggi, mendelegasikan tanggungjawab dan mengikutsertakan anggotanya untuk membuat
keputusan serta mendorong kreativitas anggotanya dan mendorong anggotanya untuk berani
tampil ke depan. Keterampilan presentasi Seorang pemimpin harus kreatif melakukan
presentasi kepada pengikutnya. Presentasi ini harus meliputi visi, misi, goal, action plan, dan
fokus. Dimana, dalam setiap presentasi pemimpin harus secara cerdas mampu
mentransformasikan nilai-nilai yang kuat dan positif kepada rencana tindakan yang jelas.
Pemimpin harus memanfaatkan keterampilan presentasi ini untuk mengkomunikasikan dan

11
meyakinkan kepada para pengikut, bawahan, tim, ataukelompoknya tentang ide dan visi yang
harus diperjuangkan bersama.
Keterampilan negoisasi seorang pemimpin adalah bagian dari komunikasi yang
terfokus untuk mencari kesepakatan. Jadi, peran seorang pemimpin sebagai seorang
negosiator ulung tidaklah bolehdiabaikan. Pemimpin harus bijak dan cerdas melihat semua
tantangan yang ada, dan cerdas menggunakan keterampilan negosiasi tersebut untuk
mentransformasikan semua tantangan menjadi peluang yang menguntungkan organisasi yang
di pimpin.Pemimpin adalah seorang negosiator untuk mendapatkan kesepakatan terbaik,
bukan seorang negosiator yang ngotot dan tak mau kompromi terhadap tantangan.
Keterampilan memotivasi seorang pemimpin adalah seorang motivator yang harus mampu
membangkitkan energi positif dari pengikut dan bawahannya, untuk secara proaktif bergairah
dan bersemangat tinggi dalam meraih prestasi yang hebat. Oleh karena itu, pemimpin wajib
memiliki keterampilan untuk memotivasi pengikutnya, dan menggerakan para pengikut untuk
melakukan hal-hal terpenting buat kesuksesan organisasi. Motivasi bukan berarti sekedar
berteriak-teriak dengan semangat tinggi, tapi lebih kepada cara untuk merangkul hati dan
pikiran positif para pengikut. Lalu, membangun harapandan rasa percaya diri mereka untuk
menjadi lebih hebat. Keterampilan mengorganisasi seorang pemimpin adalah seorang
organisator yang ulung. Kemampuan pemimpindalam mengorganisasi semua kekuatan yang
ada akan menjadikan kepemimpinan itukuat dan solid. Melalui kebersamaan dalam
organisasi yang solid dan kuat, pemimpin pasti membawa setiap orang menuju puncak
harapan

2.7. PERBEDAAN KEPEMIMPINAN DENGAN KEKUASAAN


Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna
menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan
tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh. Sedangkan Kepemimpinan
adalah suatu aktifitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Disini dapat ditangkap suatu pengertian bahwa jika
seseorang telah mulai berkeinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka kegiatan
kepemimpinan itu telah dimulai.
Konsep kepemimpinan dan kekuasaan mempunyai hubungan yang erat. Bahkan
seringkali orang menganggap bahwa kepemimpinan adalah identik dengan kekuasaan.
Memang seorang pemimpin dapat menggunakan kekuasaannya sebagai alat untuk mencapai

12
tujuan pribadinya maupun kelompoknya, namun sebetulnya kepemimpinan dan kekuasaan
memiliki perbredaan. Perbedaannya terletak pada
 kesesuaian tujuan.
Kekuasaan tidak membutuhkan kesesuaian tujuan, hanya ketergantungan,
sedangkan kepemimpinan membutuhkan kesesuaian tujuan antara pemimpin
dengan orang yang dipimpinnya.
 Arah dan pengaruh
Kepemimpinan berfokus pada pengaruh atasan atau pemimpin terhadap
bawahannya dan meminimalkan pentingnya bentuk pengaruh kesamping dan
ke atas. Sedangkan kekuasaan selain berfokus pada pengaruh terhadap
bawahan, juga berfokus pada pengaruh kekuasaan dan Taktik Mempengaruhi
Orang Lain terhadap atasan maupun kepada sesama teman yang berada pada
tingkat yang sama.
 Caraimplementasinya
Kepemimpinan lebih menekankan pada cara atau gaya kepemimpinan yang
perlu dilakukan untuk mencapai tujuan. Sedangkan kekuasaan, lebih
memfokuskan diri pada taktik-taktik untuk mendapatkan kesepakatan.
 Kekuasaan
Kepemimpinan lebih merupakan kekuasaan yang dimiliki secara individual,
sedangkan kekuasaan, bukan hanya dapat dimiliki oleh individu tertentu,
namun juga dapat dimiliki oleh beberapa atau sekelompok orang.

2.8 SIKAP YANG HARUS DICAPAI UNTUK SUKSES


Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas
pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang
apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka
waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan kepemimpinan
dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:
1. Meningkatnya hasil-hasil produksi dan pemberian pelayanan oleh organisasi
(aspek ekonomis dan teknis)
2. Semakin rapinya sistem administrasi dan makin efektifnya manajemen yang
meliputi:

13
a. Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu yang makin ekonomis dan
efesien.
b. The right man in the right place, dengan pendelegasian wewenang yang luas.
c. Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari
semua bagian.
d. Target dan sasaran yang ingin dicapai selalu terpenuhi sesuai dengan ketentuan
jadwal waktu.
e. Organisasi dengan cepat dan tepat dapat menyesuaikan diri pada tuntutan
perkembangan dan perubahan dari luar organisasi (masyarakat, situasi dan
kondisi sosial politik dan ekonomis)
3. Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human
sifatnya, antara lain berupa:
a. Terdapat iklim psikis yang mantap, sehingga orang merasa aman dan senang
bekerja.
b. Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam
organisasi.
c. Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang
tinggi.
d. Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.
e. Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
f. Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi
g. Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.

Selain di atas ada beberapa kunci sukses dalam kepemimpinan


a. Mampu mengelola
b. Merupakann seorang pemimpin
c. Memiliki visi dan misi
d. Memiliki perusahaan
e. Menginsprirasi
f. Membuat keputusan yang cepat dan tepat
g. Memiliki rasa tanggung jawab
h. Bersikap positif
i. Menjadi panutan
j. Bekerja jujur

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bidan dituntut harus mampu menerapkan aspek kepemimpinan dalam organisasi &
manajemen pelayanan kebidanan (KIA/KB), kesehatan reproduksi dan kesehatan
masyarakat di komunitas dalam praktik kebidanan.
Pelayanan kebidanan merupakan salah satu kegiatan dalam pembangunan kesehatan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan, hidup sehat dan mengambil
bagian dalam pelayanan kesehatan masyarakat, turut membantu menghasilkan generasi
bangsa yang cerdas. Pelayanan yang demikian karena pelayanan kebidanan ditujukan
kepada perempuan sejak masa sebelum konsepsi, masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir dan balita. Tentu saja pelayanan kebidanan yang berkualitas akan member
hasil yang berkualitas, yaitu kepuasan pelanggan maupun provider dan pelayanan yang
bermutu. Untuk pelayanan yang berkualitas tersebut diperlukan seorang pemimpin yang
dapat meningkatkan terus mutu pelayanan kebidanan yang diberikan oleh organisasinya
dan pelayanan yang diberikan harus berorientasi pada mutu.
Dalam pelayana kebidanan banyak harapan yang difokuskan oleh orang yang berbeda
dan bekerja sama dalam pelayanan kebidanan dan kepada bidan itu sendiri. Para
pelanggan internal dan eksternal menginginkan bidan dapat member pelayanan yang
berkualitas. Selain keterampilan dan pengetahuan diperlukan kematangan pribadi bidan
dalam member pelayanan karena bidan juga menjadi tokoh masyarakat dan panutan bagi
kaum wanita. Bidan harus menjalankan tugas dengan tanggung jawab moral karena
pelayanan yang diberikan menyangkut kehidupan ibu dan anak, pencapaian
kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga, serta menurunkan angka kematian ibu dan anak.
3.2 saran
1. Para calon pemimpin hendaknya harus tahu persis apa itu sebenarnya
kepemimpinan, sehingga mungkin pada saat menjadi pemimpin akan tahu
bagaimana seharusnya bersikap.
2. Para pemimpin hendaknya benar-benar melaksanakan tugas dan wewenangnya,
sebab keberadaan pemimpin dalam suatu organisasi yang dipimpinnya akan lebih
banyak tergantung pada kebijaksanaan pemimpin.
3. Para pemimpin hendaknya memiliki pemikiran yang luas yang terutama dalam
kebidanan dimana harus di tuntut dalam pengambilan keputusan harus cepat dan

15
tepat, sehingga dalam menangani pasien bidan telah mengetahui keputusan yang
akan diambil.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/50180283/Jiwa-Kepemimpinan.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/kepemimpinan-dalam-berwirausaha.

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/kepemimpinan-dalam-berwirausaha/, [15 oktober 2012]

17

Anda mungkin juga menyukai