Anda di halaman 1dari 7

ANALISA SINTESA TINDAKAN GANTI PERBAN

DI RUANG BINAHONG RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners

Disusun oleh:

HENDRY WAHYUDI

P27220018191

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN 2018
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PERAWATAN LUKA

Identitas :

Nama : Nn.S

Umur : 15 tahun

Alamat : Wateskulon Patemong Tengaran Semarang

Hari : Kamis

Tanggal : 01 – 10 - 2018

Jam : 10.30

A. Keluhan Utama
Luka post operasi ORIF
B. Diagnosa Medis
Fraktur Tibia Fibula
C. Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi b/d kerusaakan integritas kulit ( prosedur invasif ).
D. Data yang
DS : - klien mengeluh nyeri disekitar luka operasi
DO : -

- TD : 110/ 80
- Nadi : 100 x/mnt
- Suhu : 36,5ºc
- RR : 20 x/mnt
- Kesadaran Composmentis
- Tampak luka operasi di kaki kiri ± 15 cm
- Luka tampak kering
E. Pengertian
Mengganti balutan atau perban adalah suatu tindakan keperawatan untuk
mengganti perban perawatan luka untuk mencegah infeksi dengan cara
mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bersih

F. Tujuan

1. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan dan dapat


menjaga kebersihan luka
2. Melindungi luka dari kontaminasi
3. Dapat menolong hemostastis ( bila menggunakan elastis perban )
4. Membantu menutup tepi luka secara sempurna
5. Menurunkan pergerakan dan trauma
6. Menutup luka dari keadaan yang tidak menyenangkan
7. Menghentikan perdarahan

G. Indikasi

1. Pada balutan yang sudah kotor


2. Pada penderita yang lukanya akan diperiksa dokter atau akan diberi obat
yang baru
3. Perawatan luka rutin / berkala

H. Kontra indikasi

1. Balutan dapat menimbulkan situasi gelap, hangat, lembab sehingga


mikroorganisme dapat hidup dan berkembang
2. Balutan menyebabkan iritasi pada luka melalui gesekan – gesekan pembalut

I. Persiapan Alat

1. Alat-alat steril
a. Pincet anatomis 1 buah
b. Pincet cirurrgis 1 buah
c. Gunting bedah/jaringan 1 buah
d. Kasa steril kering dalam kom secukupnya
e. Kasa untuk disinfektan
f. Sarung tangan steril 1 pasang
g. Forceps
2. Alat-alat on steril
a. Gunting perban
b. Pleaster
c. Nierbeken
d. Kapas alkohol
e. Aceton/ bensin
f. NaCl 0,9%
g. Caairan anti septik bila diperlukan
h. Sarung tangan 1 pasang
i. Masker
j. Tempat sampah infeksius

J. Pelaksanaan

1. Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan


2. Dekatkan alat-alat ke pasien
3. Jaga privasi
4. Perawat mencuci tangan
5. Pasang masker dan sarung tangan on steril
6. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
7. Letakan alas di bawah area luka
8. Letakan nierbeken dekat pasien
9. Buka balutan dengan hati-hati dengan menggunakan pincet anatomi, buang
balutan lama ke nierbeken. Jika menggunakan plester lepaskan plester
dengan cara melepaskan ujungnya dan menahan kulit di bawahnya, setelah
itu tarik secara perlahan sejajar kulit dan mulai yang jauh terus ke arah kita,
bila ada sisa perekat pada kulit besihkan dengan aceton/bensin.
10. Bila balutan melekat pada jaringan di bawah jangan dibasahi tapi angkat
perlahan-lahan.
11. Letakan balutan kotor diatas nierbeken lalu buang ke tempat sampah
infeksius padat, hindari kontaminasi dengan bak sampah.
12. Kaji lokasi dan jumlah jahitan atau bau dari luka tersebut
13. Membuka set steril dan menyiapkan cairan pembersih luka dan dengan
prinsip aseptik
14. Memakai sarung tangan steril
15. Membersihkan luka dengan cairan anti septik atau NaCl 9%
16. Memberikan obat di area luka bila perlu
17. Menutup luka dengan cara :

Balutan Kering
a. Lapisan pertama kasa steril kering untuk menutupi area insisi dan
bagaian sekelilingnya
b. Lapisan kedua kasa kering steril yang dapat menyerap cairan
c. Lapisan ketiga kasa steril kering dan tebal pada bagaian luar

Balutan Basah kering

a. Lapisan pertama kasa steril yang telah diberi cairan steril atau anti
mikroba untuk menutupi daerah luka
b. Lapiasan kedua kasa steril yang lembab yang sifatnya menyerap
c. Lapisan ketiga kasa steril kering dan tebal

Balutan basah – basah

a. Lapisan pertama kasa steril yang telah dilembabkan dengan cairan


fisiologis untuk menutupi area luka
b. Lapiasan kedua kasa kering yang sifatnya menyerap
c. Lapisan ketiga ( paling luar ) kasa steril yang sudah dilembabkan dengan
cairan fisiologis
18. Plester dengan rapi
19. Buka sarung tangan letakan di nierbeken
20. Lepaskan masker
21. Atur dan rapikan pasien
22. Buka sampiran
23. Evaluasi keadaan pasien
24. Rapikan alat dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih, kering dan
rapih.
25. Perawat cuci tangan
26. Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan

Hal-hal yang perlu diperhatikan

1. Membalut jangan terlalu kuat atau longgar untuk menghindari bendungan aliran
darah seperti pada ektrimitas atas dan bawah
2. Balutan harus sesuai tujuan, contoh : terhindar dari kontaminasi, merapatkan
luka atau menghentikan perdarahan.
3. Plester jangan terlalu panjang / pendek
4. Balutan yang kotor atau basah segera diganti
5. Adakah perdarahan
6. Perhatiakan adanya komplikasi luka operasi seperti : hematom, pus, perdarahan,
pengerasan, kerahan atau lecet sekitar luka.

K. Evaluasi
Tindakan ini telah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip dengan benar. Saya
merasa senang dapat membantu memberikan perawatan luka kepada klien.

L. Daftar pustaka / referensi


Amin Huda Nurarif, S.Kep.,Ns , Hadi Kusuma S.Kep.,Ns., Aplikasi Kperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis& NANDA NIC NOC Edisi Revisi Jilid I 2015
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. (Edisi 8,
Vol.3).
EGC, Jakarta.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita selekta kedokteran editor edisi 3. Salemba Medis.
Jakarta.
Sobel, Barry J, et all. 1999. Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi. Penerbit
Hipokrates. Jakarta

Mengetahui :
Pembimbing Klinik / CI Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai