Disusun oleh :
Nama : Sigit Haryono
NIP : 197309291994031002
1
DAFTAR ISI
Cover .......................................................................................................................... 1
Daftar Isi .................................................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan ................................................................................................... 3
Latar Belakang ........................................................................................................... 3
BAB II Pembahasan ................................................................................................... 4
Pengertian .................................................................................................................. 4
Konsep Moral Dalam Praktek Keperawatan.............................................................. 4
Konsep Etik ................................................................................................................ 5
Cara Berpenampilan Yang Baik ................................................................................ 5
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahteraan
manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit
untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu yang mengatur hubungan
antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara
bergantian.
Etika dan moral merupakan merupakan sumber dalam merumuskan standard an prinsip-
prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi
hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang
mendasari prinsip-prinsip suatu profesi yang tercermin dalam standar praktek professional
(Doheny et all, 1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak social dengan masyarakat, yang berarti masyarakat
memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan yang di
butuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan
keperawatan harus mampu di pertanggung jawabkan dan dipertanggung gugatkan dan setiap
pengambilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata
tetapi juga dengan memperhatikan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat di gunakan sebagai acuan bagi perlaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan tang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan
merupakan seuatu kewajiban dan tanggungjawab moral. (Mila Ismani, 2001)
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Etiket merupakan kata yang berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan
David (1978) berarti kebiasaan atau model prilaku, atau standar yang diharapkan dan
kriteria tertentu untuk sesuatu tindakan, dapat diartikan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan. Dalam
Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Curret English, AS Hornby mengartikan etika
sebagai sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan-aturan prilaku. Menurut definisi
AARN (1996), etika berfokus pada yang seharusnya baik salah atau benar, atau hal baik
atau buruk. Sedangkan menurut Rowson, (1992).etik adalah Segala sesuatu yang
berhubungan/alasan tentang isu moral.
Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang mengarahkan manusia untuk memilih tindakan
baik dan buruk, dapat dikatakan etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap
prilaku yang dapat dipertanggung jawabkan (Degraf, 1988).Etika merupakan bagian dari
filosofi yang berhubungan dengan keputusan moral menyangkut manusia (Spike lee,
1994). Menurut Webster’s “The discipline dealing with what is good and bad and with
moral duty and obligation, ethics offers conceptual tools to evaluate and guide moral
decision making.
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan pengetahuan moral
dan susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai, kesepakatan, serta himpunan hal-
hal yang diwajibkan, larangan untuk suatu kelompok/masyarakat dan bukan merupakan
hukum atau undang-undang. Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian
dari etik, dan etika merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai
yang dipakai manusia sebagai dasar prilakunnya. Maka etika keperawatan (nursing
ethics) merupakan bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri,
dan etika keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan.
4
2. Konsep Moral Dalam Praktek Keperawatan
Praktek keperawatan menurut Henderson dalam bukunya tentang teori keperawatan, yaitu
segala sesuatu yang dilakukan perawat dalam mengatasi masalah keperawatan dengan
menggunakan metode ilmiah, bila membicarakan praktek keperawatan tidak lepas dari
fenomena keperawatan dan hubungan pasien dan perawat.
3. Konsep Etiket
Perawat harus mempunyai kemampuan yang baik untuk pasien maupun dirinya didalam
menghadapi masalah yang menyangkut etika. Seseorang harus berpikir secara rasional,
bukan emosional dalam membuat keputusan etis. Keputusan tersebut membutuhkan
ketrampilan berpikir secara sadar yang diperlukan untuk menyelamatkan keputusan
pasien dan memberikan asuhan.
5
mengemukakan beberapa teori etik, yang secara garis besar dapat diklasifikasikan
menjadi teori teleologi dan deontologi.
1. Otonomi(Autonomy)
Prinsip Otonomi Didasarkan Pada Keyakinan Bahwa Individu Mampu Berpikir Logis
Dan Mampu Membuat Keputusan Sendiri. Orang Dewasa Dianggap Kompeten Dan
Memiliki Kekuatan Membuat Sendiri, Memilih Dan Memiliki Berbagai Keputusan
Atau Pilihan Yang Harus Dihargai Oleh Orang Lain. Otonomi Merupakan Hak
Kemandirian Dan Kebebasan Individu Yang Menuntut Pembedaan Diri. Praktek
Profesional Merefleksikan Otonomi Saat Perawat Menghargai Hak-Hak Klien Dalam
Membuat Keputusan Tentang Perawatan Dirinya.
3. Keadilan (Justice)
Prinsip Keadilan Dibutuhkan Untuk Terpai Yang Sama Dan Adil Terhadap Orang
Lain Yang Menjunjung Prinsip-Prinsip Moral, Legal Dan Kemanusiaan. Nilai Ini
Direfleksikan Dalam Prkatek Profesional Ketika Perawat Bekerja Untuk Terapi Yang
Benar Sesuai Hukum, Standar Praktek Dan Keyakinan Yang Benar Untuk
Memperoleh Kualitas Pelayanan Kesehatan.
6
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip Veracity Berarti Penuh Dengan Kebenaran. Nilai Ini Diperlukan Oleh
Pemberi Pelayanan Kesehatan Untuk Menyampaikan Kebenaran Pada Setiap Klien
Dan Untuk Meyakinkan Bahwa Klien Sangat Mengerti. Prinsip Veracity
Berhubungan Dengan Kemampuan Seseorang Untuk Mengatakan Kebenaran.
Informasi Harus Ada Agar Menjadi Akurat, Komprensensif, Dan Objektif Untuk
Memfasilitasi Pemahaman Dan Penerimaan Materi Yang Ada, Dan Mengatakan Yang
Sebenarnya Kepada Klien Tentang Segala Sesuatu Yang Berhubungan Dengan
Keadaan Dirinya Selama Menjalani Perawatan.
7. Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan Dalam Prinsip Kerahasiaan Adalah Informasi Tentang Klien Harus Dijaga
Privasinya. Segala Sesuatu Yang Terdapat Dalam Dokumen Catatan Kesehatan Klien
Hanya Boleh Dibaca Dalam Rangka Pengobatan Klien. Tidak Ada Seorangpun Dapat
Memperoleh Informasi Tersebut Kecuali Jika Diijinkan Oleh Klien Dengan Bukti
Persetujuan. (Geoffry Hunt. 1994)
7
Penampilan yang bersih dan wangi akan membuat orang lain menjadi nyaman
untuk berinteraksi dengan kita, namun sebaliknya jika penampilan kita kotor dan
bau akan membuat orang merasa tidak nyaman.
8
Dalam acara kantor atau formal sebaiknya gunakan pakaian yang tertutup
Jangan berlebihan dalam penggunaan perhiasan
9
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Dalam etiket penampilan berbusana sebaiknya kita memperhatikan situasi, kondisi, tempat
dan keserasian
SARAN
Sebaiknya kita memiliki etiket dalam penampilan berbusana
10
DAFTAR PUSTAKA
11