Ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk sistem otomatisasi agar dapat bekerja dengan
baik,diantaranya :
1. Pemasangan panel dalam ruangan yang bersih dan tidak lembab / basah dan tidak terkena
hujan (jika memang tidak terhindari, harus menggunakan panel yang memiliki spesifikasi
dapat untuk penggunaan outdoor).
2. Hindari menginstal panel di tempat yang menimbulkan getaran. Getaran dapat mengakibatkan
relay copot (Jika ATS/AMF dengan sistem relay) ataupun copotnya solderan pada modul
(dalam jangka waktu panjang), jika tidak terhindarkan hendaknya dibuat peredam getaran.
3. Kabel kontrol harus terlindungi dari gangguan tikus dan binatang lainnya, tutup semua lubang
sehingga hewan tidak dapat masuk.
4. Selalu periksa kondisi sistem pengisian baterai.
5. Wajib untuk melakukan Pemeriksaan level air accu secara berkala
6. Tegangan baterai/accu harus dipertahankan >12.5 VDC pada sistem generator dengan baterai
12 VDC, dan >27 VDC pada sistem 24V, dan pastikan kabel baterai/accu terpasang ke dengan
kencang untuk menghindari terjadinya percikan api. jika kurang dari tegangan tersebut, maka
dapat dipastikan akan terjadi kegagalan start.
7. Periksa kondisi air radiator.
8. Periksa juga kondisi pipa / selang bahan bakar dan sistem pemipaan bahan bakar secara
keseluruhan, dapat juga terjadi (karena jarang digunakan) masuk angin palsu pada sistem
input bahan bakar — dari tangki menuju injection pump– dipastikan akan terjadi gagal start
dalam hal ini.
9. Periksa kondisi filter solar, sebaiknya dilengkapi dengan pemisah air untuk memisahkan
kandungan air di dalam bahan bakar agar tidak masuk kedalam sistem pembakaran.
10. Periksa juga kondisi filter oli dan juga kondisi oli.
11. Periksa kondisi kabel pada generator, hindari kabel bersentuhan dengan sudut panas dan
tajam. berikan pengaman agar kabel tidak rusak.
12. Pastikan genset dalam keadaan baik, pada beberapa panel AMF sistem ini juga
dilengkapi dengan fasilitas pemanasan otomatis, jika tidak dilengkapi dengan sistem
pemanasan, dapat dilakukan pemanasan 1 minggu 1x selama 15 menit tanpa beban. jika ingin
diberikan beban juga tidak masalah, dengan mematikan sumber daya utama (PLN) selama 15-
30 menit.
Memiliki sistem genset standby yang dirancang dengan baik dan terpelihara dengan baik
adalah perlindungan terbaik terhadap pemadaman listrik. Sistem genset dipelihara secara teratur
untuk memastikan beroperasi dengan baik bila diperlukan. Ketika genset mengalami kegagalan
operasi, itu biasanya karena prosedur perawatan yang salah atau kelalaian perawatan. Bahkan,
tiga penyebab genset gagal untuk starting adalah :
1. Tombol start dalam posisi OFF bukan AUTO.
2. Aki untuk starting mati, atau kekurangan masa charging.
3. Filter bahan bakar tersumbat karena bahan bakar lama atau terkontaminasi kotoran dan
zat-zat lain.
Untuk menghindari berbagai indikasi diatas agar mesin genset lebih tahan lama, berikut
adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan genset antara lain:
Tujuan dilakukan pemeriksaan di bagian sistem kelistrikan genset dan ats amf agar
kinerja genset tidak terhambat dan mesin genset dapat dinyalakan saat listrik padam.Dampak
yang ditimbulkan apabila perawatan dan pengecekan terhadap sistem kelistrikan genset tidak
dilaksanakan:
1. Genset tidak mau hidup saat PLN padam
2. Masa pakai baterai pendek
3. Komponen –komponen listrik cepat rusak
4. Timbul panas pada kabel wiring akibat dari baut koneksi kabel tidak kencang karena terkena
getaran mesin genset.
Pemeriksaan pada sistem listrik genset dilakukan seminggu dua kali setelah mesin genset
running atau pemanasan dan pada saat mesin genset beroperasi.
Pemeriksaan sistem bahan bakar dilakukan seminggu dua kali setelah mesin genset
running atau setelah mesin beroperasi.