MPLC
1
11/04/2016
Secara garis besar, prinsip kerja antara LPLC, MPLC dan HPLC sama.
Perbedaan ketiganya didasarkan pada tekanan yang digunakan.
2
11/04/2016
INSTRUMENTASI MPLC
3
11/04/2016
Pompa
4
11/04/2016
FASE DIAM
5
11/04/2016
Dry Filling
6
11/04/2016
Slurry Method
PENYIAPAN KOLOM
Sebelum diinjeksikan sampel, sangat dianjurkan untuk melakukan pengujian pemisahan
terhadap campuran standard.
Campuran standar yang biasa digunakan untuk pengujian kolom silika gel adalah
phthalic acid dimethyl-diethyl dan dibutyl esters.
Sedangkan campuran standard benzene dan naphthalene dapat digunakan untuk
kolom fase terbalik.
Biasanya fase diam dapat diregenerasi setelah dilakukan pemisahan kromatografi.
Silika gel dapat dicuci dengan metanol, etil asetat dan n-heksana secara berturut-
turut.
Namun setelah waktu tertentu, fase diam harus diganti dan kolom perlu dikemas ulang.
7
11/04/2016
PERSIAPAN SAMPEL
Beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan sebelum sampel diinjeksi antara lain:
Persiapan sampel, Jumlah dan volume sampel dan kelarutan sampel
Eluen yang digunakan harus dapat melarutkan sampel. Konsentrasi dari sampel juga
amat penting dimana jika konsentrasi sampel terlalu besar maka viskositas larutan
akan meningkat. Viskositas yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya tailing pada
puncak kromatografi.
Proporsi campuran sampel umumnya terdiri dari 1 bagian sampel dicampur dengan
2 – 5 bagian fase diam. Sampel disiapkan kemudian diinjeksikan dan eluen
dilewatkan menuju kolom untuk terjadi pemisahan.
8
11/04/2016
FLASH
CHROMATOGRAPHY
9
11/04/2016
INSTRUMENTASI
10
11/04/2016
FASE DIAM
Pemilihan adsorbent yang tepat penting untuk mendapatkan pemisahan yang baik. Fase diam
yang paling sering dipakai dalam kromatografi kolom adalah silika. Silika gel (SiO2) dan
alumina (Al2O3) adalah dua adsorben yang umum digunakan dalam kromatografi kolom.
Adsorben ini dijual dalam ukuran yang bervariasi. Ukuran partikel adsorben mempengaruhi
laju alir pelarut ke dalam kolom. Ukuran partikel yang kecil biasanya digunakan untuk Flash
Chromatography sedangkan ukuran partikel yang besar biasanya digunakan untuk
kromatografi gravitasi. Jumlah silika gel yang digunakan tergantung pada perbedaan Rf
dari senyawa yang akan dipisahkan dan jumlah sampel. Biasanya rasio yang digunakan
adalah 30:1 (silika gel : sampel). Beberapa jenis adsorben yang digunakan dalam flash
chromatography:
Silika
Florisil
Alumina
Silika fase terbalik
11
11/04/2016
SOLVEN
Flash chromatography biasanya menggunakan campuran dua pelarut yang bersifat polar dan non polar.
Senyawa harus mempunyai nilai Rf TLC sekitar 0.15 – 0.20 pada sistem pelarut yang kita pilih. Sistem pelarut
biner dengan salah satu pelarut memiliki polaritas tinggi sering digunakan dalam teknik flash chromatography.
Satu-komponen sistem pelarut
Hidrokarbon: pentana, petroleum eter, heksana
Ether dan diklorometana (polaritas sangat mirip)
Etil asetat
Dua komponen sistem pelarut
Eter / Petroleum Ether, Ether / Hexane, dan Ether / Pentane
Etil Asetat / Hexane
Methanol / Dichloromethane
12
11/04/2016
PENGEMASAN KOLOM
Pengemasan kolom silika gel, Metode basah (slurry method) lebih
mudah untuk dikerjakan dan memberikan kemasan yang lebih baik
daripada metode dry filling. Hal ini terutama berlaku untuk kolom
dengan diameter lebar (> 6 cm). Pertama-tama, diletakkan cotton
wool dibagian bawah kolom untuk mencegah keluarnya silika gel
dari kolom. Lalu diberi pasir kurang lebih 0.5 inchi. Setelah itu
dimasukkan silika gel menggunakan corong. Selanjutnya dibagian
atasnya diberi lagi pasir. Setelah itu, pelarut dimasukkan.
Pembuatan bubur silika gel-pelarut yang sangat encer membantu
meminimalkan pembentukan gelembung udara. Pelarut yang cukup
(sekitar 5 cm) ditempatkan di kolom (dengan kran tertutup) lalu
dimasukkan bubur silika. Setelah beberapa cm dari bubur telah
dimasukkan, stopcock kolom dibuka untuk mempercepat
sedimentasi. Tekanan dapat diterapkan pada kolom menggunakan
pompa. Bagian lain dari bubur ditambahkan dengan cara yang
sama sampai ketinggian yang diinginkan.
PERSIAPAN SAMPEL
Sampel dilarutkan dalam pelarut. Lalu dimasukkan ke dalam kolom. Hati-hati ketika
memasukkan agar permukaan bagian atas silika gel tidak rusak. Lalu stopcock kolom
dibuka dan tekanan diatur sehingga pelarut akan mendorong sampel dan meresap ke
dalam silika gel. Selanjutnya bilas kolom dengan sedikit mungkin pelarut untuk
memastikan tidak ada sampel yang tertinggal di dinding kolom. Kumpulkan fraksi
sampel Fraksi-fraksi yang didapat lalu di uji dengan TLC untuk melihat kandungan
senyawa yang didapat. Lebih baik menggunakan 1 plat silika untuk semua fraksi agar
terlihat jelas perbedaan masing-masing fraksi. Lalu fraksi yang memiliki spot yang
sama disatukan dan sampel tersebut lalu dipekatkan menggunakan rotary evaporator.
Selain identifikasi menggunakan TLC, dapat juga digunakan detektor UV dan ELSD
(Evaporating Light Scattering Detector)
13
11/04/2016
Claeson et al (1993)
mengisolasi dua seskuiterpen
dan tiga diarylheptanoid
sebagai antiinflamasi dari
Rimpang Curcuma
xanthorrhiza Roxb.
(Zingiberaceae)
14
11/04/2016
15