Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
KLTP atau kromatografi lapis tipis preparatif atau biasa juga disebut
Dimana kromatografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua
kata yaitu chromato yang berarti penulisan dan grafe yang berarti
terdiri atas dua fase, yaitu fase diam dan fasa bergerak.
biasanya.
ke dalam chamber agar noda yang ada di dalam lempeng dapat naik.
B. Rumusan Masalah
profil kromatogramnya.
C. Tujuan Praktikum
preparatif (KLTP).
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari percobaan ini adalah kita dapat mengetahui
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
2018)
Regnum : Plantae
Division : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Theobroma L.
Spesies : Theobroma cacao L.
2. Nama Lain
(Prastowo, 2010).
3. Morfologi Tanaman
Tanaman kakao termasuk golongan tanaman tahunan yang
berbunga dan berbuah pada batang dan cabang. Tanaman ini pada
garis besarnya dapat dibagi atas dua bagian, yaitu bagian vegetatif
yang meliputi akar, batang serta daun dan bagian generatif yang
a. Akar
Akar tanaman kakao mempunyai akar tunggang,
akar ini terdapat bulu akar yang dilindungi oleh tudung akar
meter dari permukaan tanah dan jorquette ini tidak terdapat pada
macam warna buah cacao, yaitu hijau muda sampai hijau tua,
serta campuran antara merah dan hijau. Buah ini akan masak 5
dan manis rasanya, jika telah masak lapisan tersebut pulp atau
kerusakan biji dimana jika pulp ini tidak dibuang maka didalam
merukkan biji.
4. Kandungan Kimia
tumbuhan mensintesis senyawa yang dapat larut dalam air ini dari
5 Khasiat Tanaman
Tswett seorang ahli botani dari Italia yang lahir di Rusia. Tehnik
sebuah kolom kaca yang berisi serbuk kalsium karbonat dalam arah
fase diam dan fase gerak. Dimana fase diamnya adalah sebuah plat
silika gel atau aluminium oksida, dengan ukuran 20x20 cm dan tebal 1
mm, jika tebalnya di dua kalikan, maka banyaknya sampel yang dapat
paling umum digunakan pada KLT Preparatif adalah silika gel (Kristanti,
2008).
berupa garis pada salah satu sisi plat lapisan besar dan dikembangkan
tidak merusak jika senyawa itu tahan warna, dan penjerap yang
mengandung pita dikerok dari plat kaca. Kemudian cuplikan dielusi dari
(Gritter, 1991).
dan jika senyawa beracun harus dikerok dari plat akan menimbulkan
banyak masalah serius. Serta adanya zat pencemar dan sisa dari plat
setiap campuran kimia, mulai dari bobot molekul rendah sampai tinggi,
sama yang nisbi nonpolar, padahal campuran itu tidak dapat dipisahkan
kaca, bentuk itu dapat dibuat dengan spatula atau alat yang
bercak bundar. Pita ini lebih tajam dan lebih mudah dilihat, dan kita
penyebab efek racun atau efek yang bermanfaat, yang ditunjukkan oleh
ekstrak tumbuhan kasar bila diuji dengan sistem biologi. Dalam hal ini
METODE KERJA
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum, yaitu botol
sendok besi, mistar, pipa kapiler, pensil, lampu UV254 dan UV366,
komponen kimia.
Setelah pengambilan/elusi, pita-pita tersebut di deteksi dan
BAB IV
mengandung
antioksidan
berukuran 20x20 untuk menaikkan noda pada sampel fraksi daun coklat.
tereksitasi dari tingkat energy dasar ke tingkat energy yang lebih tinggi
fraksi aktif KCV dan terdapat 1 pita pada pengamatan dibawah lampu
mengandung antioksidan.
dan jika senyawa beracun harus dikeruk dari plat akan menyebabkan
BAB V
A. Kesimpulan
lapis tipis preparatif diperoleh hasil hanya 1 pita yang terbentuk dari
B. Saran
Diharapkan agar bahan dan alat didalam laboratorium lebih
fraksi
- Ditotolkan pada lempeng KLT
- dielusi dalam chamber berisi eluen n-
Fraksi aktif
- Ditotolkan pada pelat KLTP 20X20 cm
berbentuk pita
- Dielusi kembali kedalam chamber dengan
perbandingan 8:2
- Diamati dibawa lampu UV 254 dan UV 366
- Ditandai noda yang terbentuk
- Dibungkus dengan alumunium foil
- Disemprot dengan DPPH
- Dikeruk pita dengan flourensi warna kuning
UV 366
UV 254