Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pasar ialah tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana pertemuan
penawaran dan permintaan secara aktif dilakukan. Permintaan ialah keinginan
konsumen untuk membeli suatu barang pada tingkat harga selama periode waktu
tertentu sedangkan penawaran ialah sejumla barang yang produsen tawarkan
dengan tingkat harga pada periode tertentu, yang pada dasarnya merupakan hasil
dinamika interaksi atau hubungan timbal balik antara taksiran harga penjual dan
pembeli. Dalam pasar terdapat kebebasan dalam bersaing baik penjual maupun
pembeli. Bagi produsen yaitu kebebasan dalam memutuskan barang atau jasa
yang akan di produksi dan di distribusikan, sedangkan bagi konsumen ialah
kebebasan dalam memilih serta melakukan pembelian sesuai dengan daya beli
konsumen tersebut.
Dalam praktiknya terdapat barang yang dijual atau diproduksi oleh sekian
banyak penjual, ada pula yang hanya beberapa produsennya. Sama hal nya dengan
penjual, pembeli pun ada barang yang dibeli oleh banyak pembeli ada juga barang
yang dibeli oleh seseorang pembeli saja. Bentuk-bentuk pasar terbagi atas dua
yaitu Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Persaingan tidak Sempurna. Pasar
persaingan sempurna (perfect competition) dapat didefinisikan sebagai struktur
pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli. Dan setiap
penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar, kemudian
pasar persaingan tidak sempurna ialah pasar yang tidak terorganisasi secara
sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan
sempurna tidak terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar
monopoli, monopolistik, oligopoli, duopoli, monopsoni, dominan firm, duopsoni,
oligopsoni.
Dari permasalahan yang telah di uraikan diatas, maka penulis merasa tertarik
dengan mengadakan penelitian dengan mengangkat judul “Persaingan
Persaingan tidak Sempurna”.

1
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana gambaran pasar pada pasar persaingan tidak sempurna?
2. Apa jenis-jenis persaingan pasar tidak sempurna?

C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui gambaran industri pada pasar persaingan tidak sempurna
2. Mengetahui jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna

2
BAB II

PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

A. Pengertian

Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar atau industri yang terdiri dari

produsen-produsen yang mempunyai kekuatan pasar atau mampu mengendalikan

harga produknya. Meskipun demikian persaingan tidak sempurna tidak mengatakan

secara langsung bahwa suatu perusahaan mempunyai pengawasan mutlak terhadap

harga produknya.

Produknya terdiferensiasi atau terbedakan kadang-kadang, perbedaan antar

produk itu dalam hal yang kecil,seperti pembungkusnya, warnanya dan sebagainya.

Kadang-kadang pula, perbedaan itu cukup esensial atau mendasar, seperti perbedaan

dalam bahan baku yang mereka gunakan. Industry sabun mandi, rokok, obat

flu,beras, mie instan, merupakan contoh-contoh yang baik untuk jenis

industri ini.Untuk mengatakan pepsi sebagai pesaing tidak sempurna, hal ini harus

berartibahwa perusahaan tsb bisa menetapkan harga sekaleng minuman seharga 40

atau50 sen, dan tetap bertahan pada industry tersebut. Jika perusahaan tidak

dapat menetapkan harga 40 atau 50 sen, maka perusahaan tersebut akan bangkrut.

Pengambaran Secara Grafik Pesaingan tidak sempurna menghadapi kurva

permintaan yang menurun ke bawah.Jika suatu perusahaan yang bersaing tidak

sempurna menaikkan penjualan produknya, maka perusahaan tersebut akan menekan

harga produknya untuk pesaing tidak sempurna, permintaan memiliki elastisitas yang

terbatas.

3
B. Jenis-jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna

1 Monopoli

Dari segi bahasa, kata monopoli berasal dari kata mono yang artinya satu

dan poli yang berarti menjual. Dengan demikian, pasar monopoli adalah

pasar barang dimana hanya terdapat satu produsen dalam pasaran. Ciri

penting lain dari perusahan pasar monopoli adalah barang yang

diproduksinya tidak mempunyai pengganti, hambatan untuk memasuki pasar

sangat besar dan mempunyai kekuasaan yang besar untuk mempengaruhi

harga. Hal ini merupakan kebalikan dari dasar persaingan sempurna, di mana

perusahaan monopoli dapat memntukan harga secara utuh tanpa danaya

persaingan dengan perusahaan lainnya.

a. Ciri-ciri Pasar Monopoli

1) Pasar monopoli adalah industry satu perusahaan

2) Terdapat banyak pembeli

3) Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip

4) Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industry

5) Dapat mempengaruhi penentuan harga

6) Promosi iklan kurang diperhatikan

Dalam kenyataannya sulit untuk mendapatkan suatu kasus monopoli

yang murni tanpa adanya unsure persaingan sama sekali. Suatu perusahaan

tidak memiliki pesain karena adanya hambatan (barriers to entry) bagi

perusahaan lain untuk memasuki industri yang bersangkutan. Dilihat dari

penyebabnya, hambatan masuk dikelompokkan menjadi hambatan teknis

(technical barriers to entry) dan legalitas (legal barriers to entry).

Hambatan teknis disebabkan oleh beberapa hal, sebagi berikut:

4
1. Perusahaan memiliki kemampuan dan/ atau pengetahuan khusus yan

memungkinkan berproduksi sangat efisien.

2. Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis

mempunyai kurva biaya (MC dan AC) yang menurun. Makin besar skala

poduksi, biaya marginal makin menurun, sehingga biaya produksi per

unit (AC) makin rendah.

3. Perusahaan memiliki kemampuan control sumber faktor produksi, baik

berupa sumber daya alam, manusia, maupun lokasi produksi.

4. Perusahaan menemukan atau mempunyai teknologi khusus, sehingga

memungkinkan perusahaan dapat memproduksi barang yang berbeda dan

secara efisien.

Sementara hambatan legalitas (hukum) disebabkan oleh

1. Undang-undang dan hak khusus

Di mana suatu perusahaan mendapatkan hak monopoli oleh

pemerintah melalui perangkat peraturan yang dibuat oleh pemerintah.

Indonesia telah memiliki perangkat peraturan ini dalam UU No. 5 tahun

1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak

sehat.

2. Hak paten atau hak cipta

Hak paten atau hak cipta diberikan kepada seseorang seseorang yang

mempunyai kemampuan khusus dalam menciptakan suatu inovasi,

sehingga atas kemampuannya tersebut ia mendapatkan hak monopoli

atas inovasinya.

5
b. Faktor-faktor yang Menimbulkan Monopoli

1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik

dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.

2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi

(economics of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi

3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu

pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.

c. Keseimbangan Perusahaan

1. Keseimbangan Jangka Pendek

Sebagaimana halnya perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan

sempurna, perusahaan monopoli juga harus menyamakan MR dengan

MC agar mencapai laba maksimum.

2. Keseimbangan Jangka Panjang

Perusahaan monopoli tidak mempunyai masalah besar dengan

keseimbangan jangka panjang, selama dalam jangka pendek

memperoleh laba maksimun. Dalam pasar persaingan sempurna, laba

supernormal akan menarik perusahaan lain untuk masuk ke dalam

industry sehingga dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati

laba normal. Hal tersebut tidak berlaku dalam pasar monopoli.

Hambatan untuk masuk menyebabkan perusahaan monopoli mampu

menikmati laba supernormal, baik dalam jangka pendek, maupun jangka

panjang. Perusahaan monopoli hanya akan kehilangan laba supernormal

jangka panjang, bila tidak mampu mempertahankan daya monopolinya.

Hal tersebut dapat saja terjadi, terutama jika perusahaan lalai melakukan

6
riset dan pengembangan untuk memperoleh tekhnologi yang

meningkatkan efisiensi produksi.

Akibatnya posisi perusahaan tergantikan oleh perusahaan lain

yang mampu menghasilkan atau memanfaatkan teknologi produksi yang

lebih efisien. Keseimbangan jangka panjang akan menjadi masalah bila

dalam jangka pendek perusahaan mengalami kerugian.

d. Monopoli dan Diskriminasi Harga

Adakalanya terbuka kemungkinan kepada perusahaan monopoli untuk

menjual barangnya di dalam dua pasar (misalnya pasar dalam negeri dan luar

negeri) yang sangat berbeda sifatnya. Biasanya sifat permintaan di kedua

pasar itu juga sangat berbeda. Untuk memaksimumkan keuntungannya

perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan diskriminasi harga.

a. Syarat-syarat Diskriminasi Harga

1) Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain.

2) Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi

harga.

3) Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar

haruslah sangat berbeda.

4) Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi

tambahan keuntungan yang diproleh tersebut.

5) Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional

konsumen.

7
b. Contoh-contoh Kebijakan Diskriminasi Harga

1) Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah.

2) Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa professional.

3) Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional.

e. Kebaikan dan Keburukan Monopoli

1. Implikasi terhadap kesejahteraan masyarakat yang perlu diperhatikan

adalah bahwa dalam pasar monopoli

2. Hilang atau berkurangnya tingkat kesejahteraan konsumen, hal ini terjadi

karena volume produksi lebih kecil dari volume output yang optimum,

inefisiensi ini menimbulkan kesejahteraan konsumen yang semakin

berkurang.

3. Menimbulkan eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor

produksi.

4. Memburuknya kondisi makroekonomi nasional, sebab jumlah output riil

industry lebih sedikit dari pada kemampuan sebenarnya.

5. Memburuknya kondisi perekonomian internasional, hal ini terjadi karena

munculnya inefisiensi.

6. Ada beberapa kebijaksanaan yang ditempuh pemerintah untuk

mengurangi efek negative monopoli

a) Melalui penetapan Undang-Undang Anti-Trust

b) Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar tersebut

dengan tujuan untuk member persaingan kepada si monopolis untuk

membatasi kekuasaan monopolinya.

c) Membuka kran impor sehingga barang buatan luar negeri bisa

memberikan persaingan kepada barang dalam negeri.

8
d) Dengan membuat ketentuan khusus terhadap operasi perusahaan

monopoli tersebut.

7. Monopoli tidak selalu buruk dari pada persaingan sempurna, yaitu dilihat

dari segi lain

a. Monopoli mendorong perusahaan untuk melakukan inovasi baru

dalam produknya

b. Dalam kasus monopoli alamiah, dimana luas pasar terbatas dan skala

ekonomis yang besar, maka sangat tidak efisien bila diharapkan

dalam bentuk industri persaingan sempurna.

2 Oligopoli

Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein yang

berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Pasar oligopoli adalah suatu

bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual

dalam satu wilayah area. Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat

beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini

merupakan sifat utama dari pasar oligopoli Pasar Oligopoli merupakan salah satu

jenis dari pasar persaingan tidak sempurna. Dimana pasar Oligopoli merupakan

pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau penjual yang memproduksi

barang sejenis.

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai

bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka

dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha

promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya

dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan

9
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga

perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk

menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga

jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang

melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.

Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang

memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil,

dan industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli

dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya

oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang

bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur

mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur

mengenai kartel.

1. Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli

a. Efisiensi Skala Besar

Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam

industri mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya

berstruktur oligopoly. Tekhnologi padat modal (capital intensive) yang

dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata

minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalamskala sangat besar.

Keadaan diatas merupaka hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi

perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly

hanya terdapat sedikit produsen.

10
b. Kompleksitas Manajemen

Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan

sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar oligopoli

ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus

cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan

reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri

oligopoli, kemampuan keungan yang besar saja tidak cukup sebagai

modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai

kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam

struktur industry yang persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak

perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar

oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen

c. Karakteristik Pasar Oligopoli

a) Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)

Secara teoristis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah

perusahaan di dalam pasar, agar dapat dikatakan oligopoli. Namun

untuk dasar analisis biasanya jumlah perusahaan diasumsikan kurang

dari sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya terdapat dua perusahaan

(duopoli). Kekuatan perusahaan-perusahaan dalam industri dapat

diukur dengan menghitung rasio konsentrasi (concentration ratio).

Rasio konsentrasi menghitung berapa persen output dalam pasar

oligopoli dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang dominan (empat

sampai dengan delapan perusahaan). Jika rasio konsentrasi empat

perusahaan (four firms concentration ratio atau CR4) adalah 60%,

11
berarti 60% output dalam industri dikuasai oleh empat perusahaan

terbesar. CR4 yang semakin kecil mencerminkan struktur pasar yang

semakin bersaing sempurna. Pasar suatu industri dinyatakan

berstruktur oligopolistik apabila CR4 melebihi 40%. Dapat juga

diukur delapan perusahaan (CR8) atau jumlah lainnya. Jika CR8 80,

berarti 80% penjualan output dalam industri dikuasai oleh delapan

perusahaan terbesar.

b) Produk Homogen atau Terdiferensiasi (Homogen or Diferentiated

Product)

Dilihat dari sifat output yang dihasilkan, pasar oligopoli

merupakan peralihan antara persaingan sempurna dengan monopoli.

Perbedaan sifat output yang dihasilkan akan mempengaruhi perilaku

perusahaan dalam mencapai kondisi optimal (laba maksimum). Jika

dalam pasar persaingan sempurna perusahaan mengatur jumlah

output (output strategy) untuk meningkatkan laba, dalam pasar

monopoli hanya satu perusahaan yang mampu mengendalikan harga

dan output, maka dalam pasar oligopoli bentuk persaingan antar

perusahaan adalah persaingan harga (pricing strategy) dan non harga

(non pricing strategy). Contoh pasar oligopoli yang menghasilkan

produk diferensiasi adalah industri mobil, rokok, film kamera.

Sedangkan yang menghasilkan produk homogen adalah industri baja,

pipa, paralon, seng dan kertas.

Penggolongan ini mempunyai arti penting dalam menganalisis pasar

yang oligopolistik. Semakin besar tingkat diferensinya, perusahaan

makin tidak tergantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan

12
lainnya. Berarti oligopoli dengan produk diferensiasi dapat lebih

mudah memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-perusahaan lawan.

Di luar unsur modal, rintangan untuk masuk ke dalam industri

oligopoli yang menghasilkan produk homogen lebih sedikit, karena

pada industri oligopoli dengan produk diferensiasi sangat berkaitan

dengan loyalitas konsumen terhadap produk (merek) tertentu.

c) Pengambilan Keputusan Yang Saling Mempengaruhi

(Interdependence Decisions)

Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah

output akan mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada

(existing firms) maupun yang masih di luar industri (potensial firms).

Karenanya guna menahan perusahaan potensial untuk masuk

industri, perusahaan yang sudah ada menempuh strategi menetapkan

harga jual terbatas (limiting prices) yang membuat perusahaan

menikmati laba super normal di bawah tingkat maksimum.

d) Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)

Dalam upayanya mencapai kondisi optimal, perusahaan tidak

hanya bersaing dalam harga, namun juga non harga. Adapun bentuk-

bentuk kompetisi non harga antara lain dapat berupa sebagai berikut :

1) Pelayanan purna jual serta iklan untuk memberikan informasi

2) Membentuk citra yang baik terhadap perusahaan dan merek

3) Mempengaruhi perilaku konsumen

Keputusan investasi yang akurat diperlukan agar perusahaan

dapat berjalan dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Tidak tertutup

13
kemungkinan perusahaan melakukan kegiatan intelijen industri untuk

memperoleh informasi (mengetahui) keadaan, kekuatan dan kelemahan

pesaing nyata maupun potensial. Informasi-informasi ini sangat penting

agar perusahaan dapat memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap

keputusan yang diambil.

e) Ciri-ciri Pasar Oligopoli

a. Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan.

Dalam pasar oligopoly terdapat beberapa perusahaan raksasa yang

menguasai penjualan dan di samping itu pula terdapat beberapa

perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa tersebut saling

memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusaan

harus mengambil keputusan dengan hati-hati dalam mengubah harga,

bentuk barang, corak produksi dan sebagainya. Sifat saling

memengaruhi (mutual interpendence) ini merupakan sifat khusus dari

pasar oligopoli.

b. Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang

berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda,

namun memenuhi standar tertentu.

Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan

barang yang standar misalnya pada industry penghasil barang mentah

(baja dan aluminium) dan industry bahan baku (semen dan bahan

bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly juga memproduksi barang

yang berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah barang akhir

seperti industry mobil, industry rokok, industry pesawat terbang, dan

lain-lain.

14
c. Terdapat banyak pembeli di pasar, Seperti pasar persaingan sempurna,

jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.

d. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai

pasar. Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang

memiliki modal besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan

dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie

group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler

(esia)

e. Adanya hambatan bagi pesaing baru.

Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan

memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk

ke dalam pasar oligopoly tersebut.

f. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).

g. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.

Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan

mencegah pesaing baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu

peusahaan dagang karena iklan dapat dengan mudah diterima oleh

masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu iklan terbukti ampuh

dalam menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih barang-

barang , dengan mudah perusahaan membuat iklan tentang produknya

dengan keunggulan-keunggulan produknya dibanding produk

perusahaan lain atau perusahaan pesaing.

h. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru.

Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki

oleh perusahaan baru, karena image dari perusahaan yang sudah lama

15
terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding perusahaan yang baru

muncul yang menawarkan barang yang sama namun pembeli atau

konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual perusahaan

baru tersebut.

i. Harga Jual Tidak Mudah Berubah.

Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik

atau turun, bisa dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah,

mungkin saja karena penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang

diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup menghasilkan

keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis pembeli akan

berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi pembeli

beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang sama

namu harga lebih murah dengan kualitas yang hampir sama.

f) Sifat Pasar Oligopoli

a. Harga produk relative sama

b. Perbedaan produk merupakan kunci sukses

c. Sulit masuk pasar, karena butuh sumber daya yang cukup besar

d. Perubahan harga akan di ikuti perusahaan lainnya

g) Hubungan Antar Perusahaan Dalam Pasar Oligopoli

Ada dua macam bentuk hubungan antara perusahaan-perusahaan yang

terdapat di dalam pasar oligopoli yaitu sebagai berikut :

a. Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly)

Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya

berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini kadang disebut

sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang harga

16
yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada

kondisi tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada

OPEC). Bentuk persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya

jumlah produksi yang boleh dihasilkan oleh masing-masing perusahaan

berikut dengan harganya yang sama juga. Kesepakatan dalam jumlah

produksi dapat berupa pembagian secara merata, yaitu pembagian

produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan efektif di

pasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama.

b. Oligopoli tanpa kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)

Persaingan antar perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa

perbedaan harga dan jumlah produk yang dihasilkan. Perbedaan harga

dan jumlah produksi (bisa saling berhubungan positif timbal balik)

dilakukan dalam rangka ingin mendapatkan jumlah pembeli yang lebih

banyak dari sebelumnya (dari pesaingnya).

Terdapat beberapa hal yang mungkin terjadi dalam pasar persaingan

ini sehubungan dengan tingkat harga dan jumlah produksi (produk yang

dihasilkan relatif sama) yaitu sebagai berikut :

1. Bila terdapat satu perusahaan yang mencoba memperbanyak jumlah

produksinya agar harga jual produknya relatif lebih murah

dibandingkan dengan pesaingnya, maka biasanya langkah ini akan

diikuti oleh pesaing dengan menurunkan harga jual produknya.

2. Bila satu perusahaan mulai menurunkan harga jual produknya tanpa

menambah jumlah produksinya dengan maksud untuk menguasai

pangsa pasar, maka langkahnya akan diikuti oleh perusahaan lain,

17
baik dengan cara menurunkan harganya semata atau menurunkan

harga dengan cara menjual lebih banyak produknya di pasar.

3. Bila satu perusahaan menaikkan harga jual produknya, baik dengan

cara langsung pada penurunan harga ataupun dengan cara

mengurangi jumlah produksinya, maka perusahaan lain relatif tidak

akan mengikutinya.

h) Jenis Jenis Pasar Oligopoli

Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat

dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

a. Pasar Oligopoli Murni (Pure Oligopoly)

Jenis ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang

diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya

praktek oligopoli pada produk air mineral.

b. Pasar Oligopoli dengan Pembedaan (Differentiated Oligopoly)

Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang

yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di

Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda,

Yamaha dan Suzuki.

i) Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli

a. Kelebihan pasar oligopoli

1. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.

2. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.

3. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan

penjual.

4. Adanya penerapan teknologi baru

18
b. Kekurangan pasar oligopoli

1. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan

2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi

3. Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar

oligopolis karena semangat bersaing kurang

4. Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi

5. Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru

6. Bisa berkembang ke arah monopoli

3 Monopolistik

Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak

produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam

beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap

produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya

dengan produk lainnya. Contohnya adalah : sabun, shampoo, pasta gigi, dll.

Meskipun fungsi semua pasta gigi sama yakni untuk membersihkan gigi, tetapi

setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus,

misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.

Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi

harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau

oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena

perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah

berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen

menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda

19
motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri

khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah

irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang

stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia

masing-masing.

Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa

mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra

yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli

produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap

penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar

monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra

perusahaannya.

1. Karakteristik Pasar Monopolistik

a. Terdapat banyak produsen atau penjual.

Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual

sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen

yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.

b. Adanya Diferensiasi Produk.

Sifat ini merupakan sifat yang sangat penting untuk dapat

membedakan mana pasar persaingan monopolistik dan mana pasar

persaingan sempurna . Seperti yang telah kita ketahui bahwa pasar

persaingan sempurna seluruh perusahaan nya memproduksi produk yang

sama. Oleh karena itu susah untuk membedakan produk suatu perusahaan

dengan perusahaan yang lain. Sedangkan dalam pasar persaingan

20
monoplistik tidak susah untuk membedakan produk dari masing-masing

perusahaan, karena perbedaan corak(different product) pada produk

tersebut. Apabila kita lihat secara fisik suatu product , akan tanpak jelas

perbedaan tersebut. Maka kita dapat membedakan mana produk suatu

perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya. Di samping

perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk

bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam

cara membayar barang yang akan di beli. Akibat dari berbagai macam

perbedaan ini , barang yang di produksi oleh perusahaan pasar

monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi ia

bersifat barang pengganti yang dekat.

c. Produsen Dapat mempengaruhi harga.

Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna, dimana harga terbentuk

berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar monopolistik dapat

mempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan

monopoli.

d. Produsen dapat keluar masuk pasar.

Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen hanya sedikit

di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen semakin

banyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak

menarik dan produsen dapat meninggalkan pasar.

e. Promosi penjualan harus aktif.

Dalam pasar persaingan monopolistis harga bukanlah penentu utama

dari besarnya pasar dari perusahaan- perusahaan dalam pasar persaingan

monopolistis. Pada pasar ini memungkinkan suatu perusahaan menarik

21
banyak pelanggan walaupun harga barang produksinya berharga tinggi.

Bahkan sebaliknya , suatu perusahaan tidak mudah menarik banyak

pelanggan dengan harga barang produksi yang relatif rendah. Pada pasar

ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan

kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen,

sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya,

iklan dan promosi memiliki peran penting dalam merebut dan

mempertahankan konsumen.

2. Pemaksimuman Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan

monopolistik lebih elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai

mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi

oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persainagn sempurna.

a. Pemaksimuman keuntungan jangka pendek

Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan

monopolistik adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar.

Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan terus

berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan

memperoleh laba diatas normal pada jangka pendek.

b. Pemaksimuman keuntungan jangka panjang

Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan

jumlah perusahaan dipasar. Dengan demikian setiap perusahaan yang

ada di pasar akan menghadapi permintan yang semakin berkurang pada

berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan semakin menurun

22
ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih

kecil dari biaya marjinal (MR<MC).

Disinilah letak ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik. Ada

dua penyebab ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik, yaitu:

a) Harga jual masih lebih besar dari biaya marjinal (P>MC)

b) Kapasitas berlebih (Excess Capacity)

3. Corak Pasar Persaingan Monopolistik

Terdapat beberapa corak yang ada terjadi dan ada pada pasar persaingan

monopolistik. Berikut uraian hal-hal yang terkait dalam corak pasar

persaingan monopolistik.

1. Efesiensi dan Diferensiasi Produksi

Dalam pasar persaingan monopolistik walaupun terdapat banyak

produk yang dihasilkan sama namun produsen membedakan

karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design, mode maupun kemasan.

Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan

untuk menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan.

Setiap perusahaan dalam pasr persaingan monopolistic akan

berusaha memproduksi produk yang mempunyai sifat khusus yang dapat

dengan jelas dibedakan dengan hasil perusahaan lain. Terdapatnya

berbagai varisi produk merupakan keistimewaan dari pasar persaingan

monopolistik. Variasi produk menimbulkan keuntungan bagi produsen

dan konsumen.

Keuntungan bagi produsen karena diferensiasi produk mampu

menciptakan suatu penghambat pada perusahaan lain untuk menarik para

pelanggannya. Bagi konsumen keuntungannya karena mereka memeiliki

23
banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan karakteristik yang

berbeda-beda.

2. Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Bentuk pasar monopolistik memberikan dorongan yang sangat

terbatas untuk melakukan perbaikan teknologi dan inovasi, karena dalam

jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal.

Ketika terlihat keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek

maka akan memicu perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri

tersebut. Ketika banyak peodusen yang bergelut dalm bidang yang sama

maka keuntungan yang melebihi normal pun tidak didapati lagi, yang

berarti dalam waktu yang singkat keuntungan yang diperoleh dari

pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.

3. Persaingan Bukan Harga

Persaingan bukan harga merujuk pada upaya-upaya selain perubahan

harga yang dilakukan oleh produsen untuk menarik lebih banyak

konsumen. Karena dalam pasar persaingan monopolistik harga bukanlah

segala-galanya. Maka dari itu, persaingan bukan harga dapat dilakukan

dengaan diferensiasi produk dan iklan serta berbagai bentuk promosi

penjualan.

4. Promosi Penjualan Melalui Iklan

Dalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan membuat iklan

merupakan suatu bagian penting dari usaha memasarkan hasil produksi.

5. Distribusi pendapatan

Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan

monopolistik mengakibatkan distribusi pendapatan akan seimbang.

24
Asumsinya, ketika suatu produsen mampu menghasilkan keuntungan

melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini akan menarik

beberapa produsen lain untuk memproduksi produk yang sama. Ketika

banyak produsen yang dapat memperoleh keuntungan berarti tidak ada

lagi yang produsen yang mendapatkan keuntungan lebih melainkan

keuntungannya sama, karena keuntungannya sudah terbagi-bagi dengan

banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para ekonom

berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistik menimbulkan corak

distribusi pendapatan yang lebih merata.

4. Keuntungan dan Kerugian Pasar Monopolistik

a. Pasar Monopolistik memiliki keuntungan sebagai berikut :

1) Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen

untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.

2) Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk

selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.

3) Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam

menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat

konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.

4) Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian

besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

b. Selain itu, Pasar Monopolistik juga memiliki kelemahan sebagai berikut :

1) Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari

segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak

memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari

pasar.

25
2) Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar

monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala

ekonomis yang cukup tinggi.

26
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Bentuk-bentuk pasar terbagi atas dua yaitu Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar
Persaingan tidak Sempurna. Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan
sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli.
Dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar,
kemudian pasar persaingan tidak sempurna ialah pasar yang tidak terorganisasi
secara sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan
sempurna tidak terpenuhi. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar
monopoli, monopolistik, oligopoli, duopoli, monopsoni, dominan firm, duopsoni,
oligopsoni.
2. Terdapat beberapa jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna yaitu Monopoli,
Oligopoli dan Monopolistik.
B. SARAN
Pasar merupakan bagian terpenting bagi masyarakat. Dalam penentuan harga
pasar hendaknya pemerintah harus memperhatikan pembentukan harga pasar karena
masih banyaknya rakyat yang masih hidup dalama graris kemiskinan.

27
DAFTAR PUSTAKA

http://kopi-paste.com/2010/12/12/pengertian-browser-dan-berbagai-jenis-browser/
(5 oktober 2015)
Wikipedia.com (5 oktober 2015)
Netapplications.com (3 oktober 2015)
Netmarketshare.com (3 oktober 2015)
Referensi
http://masud.lecture.ub.ac.id/files/2012/07/08-Teori-Pasar.pdf

28
xxix

Anda mungkin juga menyukai